Anda di halaman 1dari 5

ATURAN

PENGGUNAAN
SERTIFIKAT
KEMATIAN

Disusun Oleh:
Alviani Dwi Rahma
Annisa Ridha Lestari
Farhani FaZriyah FN
Ghina Luthfiyana
Moudy Alvianti
Mudiasti Adelia P
Syifa Salsabila
Veryanita Sukma
Zulaikha Ayu Z
Rule 3
 Kalau kondisi yang dipilih oleh Prinsip Umum
atau oleh Rule 1 atau Rule 2 jelas merupakan
kondisi langsung dari kondisi lain yang
dilaporkan, baik terletak di Bagian I atau II,
pilihlah kondisi primer ini
 Komplikasi pasca-bedah tertentu (pneumonia [semua jenis],
perdarahan, tromboflebitis, embolisme, trombosis, septikemia,
serangan jantung, kegagalan ginjal (akut), aspirasi, atelektasis,
dan infark) bisa dianggap akibat langsung suatu operasi ,
kecuali kalau operasi dilakukan empat minggu atau lebih
sebelum kematian.
 Pneumonia dan bronkopneumonia bisa diterima sebagai
komplikasi semua penyakit. Terutama bronkopneumonia harus
dianggap sebagai akibat nyata dari penyakit yang sangat
menguruskan badan (seperti kanker dan malnutrisi) dan
penyakit penyebab kelumpuhan (seperti cedera otak atau
medula spinalis, perdarahan atau trombosit otak, dan
poliomyelitis), sebagaimana juga penyakit menular dan cedera
besar.
Contoh 1

I (a) Pneumonia Hipostatik


(b) Perdarahan serebri dan kanker mammae
Pilih perdarahan serebri (I61.9). Pneumonia Hipostatik,
dipilih oleh Rule 2, bisa dianggap sebagai sekuel langsung
dari satu diantara kedua kondisi yang dilaporkan; yang
pertama disebut itu yang dipilih.
Contoh 2

I (a) Infark paru-paru


II (b) Pneumonektomi kiri karena karsinoma paru 3
minggu yang lalu.
Pilih karsinoma paru (C34.9)

Anda mungkin juga menyukai