Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 7

DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Wilayah Cirebon


Aulia Salsabila
Dini Anggraeni Lestari
Fatma Zahra Nur Afifah
Rizky Wulandari

2
Sistem Syaraf ICD 10 Bab 7 G50-G59

BELL’S PALSY

3
4
DEFINISI

Sir Charles Bell seorang ilmuan dari Skotlandia yang


pertama kali menemukan penyakit ini pada abad ke-19. Bell’s
palsy adalah kelumpuhan wajah sebelah yang timbul mendadak
akibat lesi saraf fasialis, dan mengakibatkan distorsi wajah yang
khas. Bell’s palsy merupakan suatu kelainan pada saraf wajah
yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada
otot di satu sisi wajah.

5
E
T Penyebabnya tidak diketahui, umumnya
dianggap akibat infeksi semacam virus herpes simpleks.
I Virus tersebut dapat dormant (tidur) selama beberapa
tahun, dan akan aktif jika yang bersangkutan terkena
O stres fisik ataupun psikis. Bell's palsy disebabkan oleh
pembengkakan nervus facialis sesisi, akibatnya pasokan
L darah ke saraf tersebut terhenti, menyebabkan kematian
sel sehingga fungsi menghantar impuls atau rangsangnya
O terganggu, akibatnya perintah otak untuk menggerakkan
otot-otot wajah tidak dapat diteruskan.
G
I
6
TANDA & GEJALA

Gejala-gejala bell’s palsy biasanya akan timbul kira-kira satu hingga dua
minggu setelah jangkitan virus. Beberapa jam atau hari sebelum bell’s palsy
terbentuk dengan sepenuhnya, penderita akan mengalami sakit kepada atau rasa
sakit pada bagian belakang atau depan telinga. Mereka juga akan merasakan satu
bagian wajah seperti terjatuh atau terasa kaku. Setengah penderita hanya akan
merasakan kelemahan pada wajah yang ringan, sementara yang lain mungkin
sama sekali tidak dapat menggerakkan bagian wajah tersebut.
Gejala-gejala lain bell’s palsy diantaranya :
1. Kesulitan untuk menutup sebelah mata
2. Kekeringan pada sebelah mata karena produksi air mata menurun
3. Gangguan pengecapan
4. Bunyi pendengaran yang lebih kuat dari biasanya, pada salah satu telinga
5. Hiperakusis

7
Patofisiologi

8
Stroke
DIAGNOSA DIFFRENSIAL
Gejala yang sama antara
bell’s palsy dan stoke ialah
Ramsay Hunt Syndrome
mata dan mulut pada
salah satu sisi wajah
terlihat turun. Infeksi syaraf wajah yang
Miller Fisher Syndrome
disertai dengan ruam yang
menyakitkan dan
kelemahan otot wajah. Merupakan varian dari
Gejala lainnya ialah Guillain Barre Syndrome.
Penyakit ini ditandai dengan
kesulitan menutup salah
trias gejala neurologis berupa
satu mata, sakit pada opthalmoplegi, ataksia, dan
telinga, pendengaran arefleksia yang kuat.
berkurang, tinitus, vertigo Kerusakan n.cranial
dan perubahan pada menyebabkan kelumpuhan
persepsi rasa. otot mata. Selain itu dapat
pula menyebabkan
kelemahan otot wajah perifer.

9
PENATALAKSANAAN

FARMAKOLOGI
FISIOTERAPI

Steroid (prednisolon), penggunaannya Fisioterapi termasuk pijat wajah


dapat mengurangi kemungkinan paralisis dan latihan otot wajah, dianjurkan pada
permanen dari pembengkakan pada pasien, namun masih sedikit uji klinis yang
saraf di kanalis fasialis yang sempit. menunjukkan efektivitasnya. Beberapa
Dosis pemberian prednison (maksimal bukti mendukung facial retraining (mime
therapy) dengan biofeedback.
40-60 mg/hari) dan prednisolon
(maksimal 70 mg) adalah 1 mg/kg/hari Rehabilitasi fasial secara
peroral. komprehensif yang dilakukan dalam
empat bulan setelah onset terbukti
memperbaiki fungsi pasien dengan
paralisis fasialis. Rehabilitasi fasial
meliputi edukasi, pelatihan
neuromuskular, masase, meditasi-
relaksasi, dan program pelatihan di
rumah.

10
KODEFIKASI

Leadterm/ ICD 10 Vol 3 ICD 10 Vol 1 Kode


Terminologi Akhir
Medis
Bell’s Bell’s G51.0 Bell’s Palsy G51.0
Root -Palsy,Paralysis Facial Palsy
G51.0 [Halaman 364]
[Halaman 76]

11
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai