Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MASASSAGE

LOW BACK PAINT MIOGENIK

NAMA : MUHAMMAD AINUR RIDHA

KELAS : D3 FISIOTHERAPI

NIM : 17114010003

TAHUN AJARAN : 2018/2019


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ LOW
BACK PAIN MIOGENIK”

Penyusuna makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MASSAGE

Mohon maaf jika banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................

A. Latar belakang ..................................................................................................


B. Rumusan masalah .............................................................................................
C. Tujuan penelitian .............................................................................................
D. Manfaat penelitian ............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

A. Defnisi ..............................................................................................................
B. Anatomi ............................................................................................................
C. Patofisiologi .....................................................................................................
D. Klasifikasi ........................................................................................................
E. Promblematika fisioterapi .................................................................................
F. Modalitas terapi alterntif ...................................................................................
G. Pelatanaan massage. ..........................................................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................

A. Kesimpulan .....................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Nyeri punggung bawah miogenik adalah suatu pengalaman sensorik dan


emosional yang tidak menyenangkan di daerah antara vertebra torakal 12 sampai dengan
bagian bawah pinggul atau lubang dubur. Yang timbul akibat adanya potensi kerusakan
ataupun adanya kerusakan jaringan antara lain: dermis pambuluh darah, facia, muskulus,
tendon, cartilago, tulang ligament, intra artikuler meniscus.

Nyeri punggung bawah miogenik berhubungan dengan stress/strain otot


punggung, tendon, ligament yang biasanya ada bila melakukan aktivitas seharihari
berlebihan. Nyeri barsifat tumpul, intensitas bervariasi seringkali menjadi kronik, dapat
terlokalisir atau dapat meluas ke sekitar glutea. Nyeri ini tidak disertai dengan hipertensi,
parestesi, kelemahan atau defisit neorologis. Bila batuk atau bersin tidak menjalar ke
tungka,

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Low Back Paint Miogenik ?
2. Posisi anatomi punggung ?
3. Bagaimana patofisiologi dari penyakit Low Back Paint Miogenik?
4. Bagaimana klasifikasi penyakit Low Back Paint Miogenik?
5. Bagaimana promblematika fisioterapi Low Back Paint Miogenik ?
6. Bagaimana Modalitas terapi alterntif ?
7. Bagaimana Pelatanaan massage ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Low Back Paint Miogenik
2. Mengetahui Posisi anatomi punggung
3. Mengetahui patofisiologi dari penyakit Low Back Paint Miogenik
4. Mengetahui klasifikasi penyakit Low Back Paint Miogenik
5. Mengetahui promblematika fisioterapi Low Back Paint Miogenik
6. Mengetahui Modalitas terapi alterntif
7. Mengetahui Pelatanaan massage
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
Menurut Gutknect (2007) nyeri punggung pada bagian bawah atau Low
Back Pain (LBP) merupakan nyeri yang dirasakan dari garis sabuk sampai tulang
ekor selama beberapa hari atau minggu. Aktifitas yang terjadi terus menerus dan
berlebihan pada punggung bagian bawah dapat menyebabkan trauma, overuse,
serta pergeseran tulang vertebra bahkan karena terjadi degenerasi pada tulang
sehingga mengakibatkan perubahan bentuk postur pada tulang belakang menjadi
kifosis, hiperlordosis atau skoliosis karena otot bagian perut memendek dan otot
pada bagian punggung bekerja ganda untuk menggantikan peran otot perut untuk
mempertahankan postur sehingga punggung bagian bawah mengalami spasme
otot pada punggung bagian bawah atau Low Back Pain (LBP).
Low Back Pain Myogenic merupakan nyeri di sekitar punggung bawah
yang disebabkan oleh gangguan atau kelainan pada musculoskeletal vertebra
thoracal 12 sampai bawah pinggul. Keluhan pada LBP dapat menimbulkan nyeri,
spasme otot punggung bawah yang menyebabkan ketidakseimbangan otot
sehingga stabilitas otot perut dan punggung bagian bawah menurun, mobilitas
lumbal terbatas sehingga mengakibatkan aktifitas fungsional menurun. Nyeri akan
menyebabkan spasme otot dan akan menjadi keterbatasan Lingkup Gerak Sendi
(LGS) serta terjadi penurunan otot. Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat
subjektif. Akibat dari rasa nyeri yang dirasakan tidak jarang kasus tersebut sampai
berpengaruh besar terhadap aktifitas fungsional bahkan dapat mempengaruhi
pekerjaannya.
B. Anatomi

Otot-otot yang berpengaruh langsung ataupun tidak pada keluhan nyeri punggung bawah
sangatlah kompleks. Otot yang berpengaruh terhadap keluhan nyeri punggung bawah adalah:

1. Grup otot fleksor trunk, yaitu:

M. Rectus abdominalis

2. Grup otot ekstensor trunk, yaitu M. Erector spine terdiri atas :

M. Illiocostalis thoracis yang berorigo di sudut costae 7-12 dan berinsersio di


sudut costae 1-6 serta processus transversus C7, berfungsi untuk ekstensi trunk bila
berkontraksi secara bilateral dan lateral fleksi-rotasi bila berkontraksi secara unilateral.

M. Illiocostalis lumborum berorigo di tendon erector spine dari sisi medial crista sacralis,
processus spinosus lumbal dan bagian inferior thorakal, sebelah dorsum crista illiac,
lateral dari crista sacrum, sacrotuberous dan posterior ligamen sacroilliac, berinsersio di
sudut costae 6-7. Berfungsi untuk ekstensi bila berkontraksi secara bilateral dan lateral
fleksi-rotasi-elevasi pelvis bila berkontraksi secara unilateral.

M. Logissimus thoracis berorigo di processus transversus vertebrae lumbal dan


fascia thoracolumbal serta berinsertio diantara tubercle dan sudut inferior costae 9-10 dan
processus transversus vertebrae thorakal. Berfungsi untuk ekstensi trunk bila berkontraksi
secara bilateral dan lateral fleksi bila berkontraksi secara unilateral.
M. Spinalis thoracis berorigo di processus spinosus Th11-L2 dan berinsersio di
processus spinosus di atas vertebrae thorakal 4-8. Berfungsi untuk ekstensi trunk.

M. Quadratus lumborum berorigo di crista illiac dan illiolumbar ligamen dan


berinsersio di processus transversus L2-L4 dan bagian inferior dari costae 12. Bila
bilateral action untuk ekstensi lumbar spine dan bila unilateral action untuk lateral fleksi
lumbar spine dan elevasi pelvis.

M. Multifidus berorigo di posterior sacrum, posterior superior spina illiac,


mamilary dari processus vertebrae lumbar, processus transversus dari vertebrae thorakal,
processus articularis bagian inferior dari vertebrae cervikal dan berinsersio di processus
spinosus lumbal, thorakal, dan cervikal. Bila berkontraksi secara bilateral untuk ekstensi
columna vertebrae dan bila secara unilateral untuk lateral fleksi dan rotasi pada sisi yang
berlawanan.

M. Semispinalis (thoracic) berasal dari processus transversus thorakal 6-10 dan


berinsersio di processus spinosus cervikal 6-thorakal 4. Bila berkontraksi secara bilateral
berfungsi untuk ekstensi columna vertebrae, bila secara unilateral befungsi untuk rotasi
columna vertebrae pada sisi yang berlawanan.

2. Grup otot rotator trunk, yaitu :

a). M. Oblique eksterna

b). M. Oblique interna

C. Patofisiologi
Pinggang adalah bagian belakang badan yang mengemban bagian tubuh dari
toraks keatas dan perut. Bagian tersebut ialah tulang belakang lumbal khususnya dan
seluruh tulang belakang umumnya. Tiap ruas tulang belakang berikut dengan diskus
intervertebralis sepanjang kolumna vertebralis merupakan satuan anatomic dan
fisiologik. Bagian depan yang terdiri dari korpus vertebralis dan diskus
intervertebralis berfungsi sebagai pengemban yang kuat, tetapi cukup fleksibel serta
bisa tahan terhadap tekanan-tekanan menurut porosnya. Yang menahan tekanan
tersebut ialah nucleus pulposus. Fleksibilitas dijamin oleh ligamenta dan fasia-fasia
yang kuat yang mengikat dan membungkus korpus serta diskus intervertebralis.
Tetapi fleksibilitas tersebut dijamin terhadap penekukan kebelakang dan kesamping
yang berlebihan oleh artikulus posterior superior yang merupakan bagian belakang
tiap ruas tulang belakang. Bagian belakang ini terdiri dari pedikel, lamina serta
processus spinosus dan transverses.
Dalam keseluruhannya bagian belakang menyediakan terowongan yang dikenal
sebagai kanalis vertebralis. Serta fasies artikulus inferior bersendi dengan faises
artikulus tetangganya. Persendian tersebut terdiri dari semua unsure jaringan yang
dimiliki setiap sendi biasa tubuh, yaitu kartilago, sinovial dan kapsul.
Diantara padikel-padikel sepanjang kolumna vertebralis terdapat lubang yang
dinamakan foramen intervertebralis. Dinding belakang dibentuk oleh artikulus
posterior dan dinding depannya dibentuk sebagian besar oleh diskus intervertebralis.
Didalam kanalis vertebralis terdapat medulla spinalis yang membujur kebawah
sampai L2 melalui setiap foramen intervertebralis setiap segmen medulla spinalis
menjulurkan radiks dorsalis dan ventralisnya ke periferi menuju cervical dan torakal
berkas serabut tepi itu (radiks dorslis dan ventralis) menuju ke foramen tersebut
secara horizontal. Tetapi didaerah lumbal dan sacral, radiks dorsalis dan ventralis
berjalan secara curam kebawah dahulu sebelum tiba ditingkat foramen
intervertebralis yang bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh karena medulla spinalis
membujur hanya sampai tingkat L.2 saja. Otot-otot yang terdapat sekeliling tulang
belakang mempunyai origo dan inserio pada processus transverses atau processus
spinosus. Stabilitas kolumna vertebralis dijamin oleh ligamenta secara impuls nyeri
terdapat ligamenta, otot-otot, periostium, lapisan louar annulus fibrosus dan sinovia
artikulus posterior.
Dari berbagai jenis keluhan mengenai pinggang, nyeri adalah yang paling sering
dan mempunyai arti yang palinh penting. Nyeri pinggang dapat dibedakan dalam :

a. Nyeri.

Korpus vertebra yang dirusak tumor ganas tidak menimbulkan nyeri selama
periostiumnya tidak teregang, oleh karena korpus vertebra tidak mengandung ujung-
ujung serabut pengantar impuls nyeri. Proses patologi apapun yang membangkitkan
nyeri setempat harus dianggap sebagai perangsang jaringan-jaringan yang peka
nyeri.Nyeri setempat biasanya terus menerus atau hilang timbul. Pada penekanan
nyeri dapat bertambah hebat atau diluar masa nyeri dapat ditimbulkan nyeri tekan.

b. Reffered pain.
Reffered pain yang dirasakan didaerah pinggang dapat bersumber pada proses
patologi dijaringan yang peka nyeri didaerah abdominal, pelvis ataupun tulang
belakang lumbalnya sendiri. Reffered pain yang berasal dari tulang belakang lumbal
bagian atas dirasakan didaerah anterior paha dan tungkai bawah. Reffered pain yang
berasal dari organ-organ abdominal dan pelvis terasa disamping pinggang dan
didaerah permukaan perut sendiri.
Proses patologi di bagian retroperitoneal seperti batu ginjal, limfoma, karsinpoma,
dan aneorisma aorta dapat membangkitkan reffered pain di pinggang dengan
penjalaran kedaerah perut bawah sampai garis inguinal bahkan ke labia atau testis.
Reffered pain dipinggang yang bersumber pada organ di pelvis diakibatkan oleh
proses patologi apapun yang menegangk

D. Klasifikasi
Ditinjau dari aspek biomekanik, LBP dapat dibagi atas static (postural) LBP dan
kinetic LBP :

1. Static (Postural) LBP


a. Akibat deviasi sikap atau postur.
b. 75% sudut lumbosacral bertambah berakibat lordosis lumbal bertambah (sway
back).
c. Mempengaruhi angulasi L4 pada L5, L3¬ pada L4 dan L2 dan L2 pada L3¬.
d. Postur salah dalam waktu lama berakibat strain ligament.
e. Sway back, pelvis bergerak kedepan mengakibatkan ligamen iliofemoral tegang
sehingga pelvis tidak dapat rotasi dan akhirnya lordosis lumbal bertambah.
f. Akibat kelemahan otot-otot ekstensor hip abdomen, kehamilan dan sepatu hak
tinggi.

2. Kinetik LBP
a. Stress abnormal pada pinggang normal
• Beban yang terlalu berat otot tidak mampu menahan.
• Jarak beban yang diangkat terlalu jauh dari tubuh.
• Waktu pengangkatan terlalu lama.
b. Stress normal pada pinggang abnormal
• Structural scoliosis
• Degenerasi discus
• Kontraktur hamstring
• Pemendekan otot-otot pinggang bawah dan ligament
• Stress normal pada pinggang normal tetapi tubuh tidak siap.

E. Promblematika fisioterapi
1. Impairment
a. adanya nyeri pada saat ditekan, nyeri gerak fleksi-ekensi
b. adanya keterbatasaan LGS
c. adanya penurunan kekuatan otot
2. Fungsional limitation
a. pasien kesulitan dressing
b.pasien kesulitan aktifitas feeding
c.pasein kesulitan saat bathing
3. Disability
Kekurangan atau ketidak mampuan dalam aktifitas normal

F. Modalitas terapi alterntif

Modalitas fisioterapi berupa Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam
bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang
elektromagnetik infra merah dengan karakteristik gelombang adalah panjang gelombang
770nm-106 nm, berada di antara spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat dengan
gelombang microwave, dengan tujuan untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang
terletak superfisial dengan daya penetrasi 0,8-1mm.

Hot pack yaitu kantong panas yang berukuran 4,25 x 10,5 atau kira-kira 10,5 cm
X 26 cm yang berisikan jel sehingga membuat alat tersebut elastis dan fleksibel. hot pack
berguna mengatasi nyeri, kekakuan otot, pelebaran darah yang membeku dan
meningkatkan sirkulasi darah.Tujuan terapi menggunakan hot pack (kantong panas) yaitu
merelaksaikan otot yang mengalami kekakuan, mengatasi nyeri, menetralisir darah yang
beku kembali seperti semula, dan meningkatkan sirkulasi peraliran darah.

G. Pelatanaan massage
a. Stroking Stroking adalah manipulasi gosokan yang ringan dan halus dengan
menggunakan seluruh permukaan tangan, sebaliknya diberikan dari dagu ke atas
pelipis dan dari tengah dahi turun kebawah menuju ke telinga. Stroking ini harus
dikerjakan dengan gentle.
b. Effleurage
Effleurage adalah digunakan untuk membantu pengembalian kandungan getah bening
dan pembuluh darah di dalam ekstrimitas tersebut. Effleurage juga digunakan untuk
memeriksa dan mengevaluasi area nyeri dan ketidak teraturan jaringan lunak atau
peregangan kelompok otot yang spesifik. Effleurage menimbulakan efek yang
bersifat rel
c. Petrissage adalah meremas otot menggunakan telapak tangan dengan memberi
tekanan sehingga menghancurkan sisa sisa pembakaran, mengembalikan elastissitas
kulit mengaktikan pembuluh darah dan memperbaiki fungsi otot
d. Friction Friction atau tekanan dalam adalah untuk menggerakkan dan memisahkan
jaringan lembut. Friction adalah memenuhi pergerakan ke serabut, seperti di dalam
urat daging atau ligament, strukturnya: membujur atau gerak lingkar bertujuan untuk
melepaskan kekakuan otot dan untuk mengurangi kerusakan jaringan lunak.
Indikasi dan kontra indikasi pemberian massage
a Indikasi pemberian massage Beberapa kondisi yang merupakan indikasi pemberian
massage antara lain:
1. kasus-kasus yang memerlukan relaksasi otot,
2. kasus perlengketan jaringan terutama pada kondisi pasca operasi,
3. kasus yang memerlukan perbaikan sirkulasi darah

b. Kontra indikasi pemberian massage Beberapa kondisi yang merupakan kontra


indikasi pemberian massage antara lain:

1. penyakit yang penyebarannya melalui kulit,limfe dan pembuluh darah,

2 daerah perdarahan,

3 daerah peradangan akut,

4 daerah dengan gangguan sensibilitas,

5 penyakit dengan gangguan system kekebalan tubuh,


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Low Back Pain Myogenic merupakan nyeri di sekitar punggung bawah yang
disebabkan oleh gangguan atau kelainan pada musculoskeletal, Pinggang bagian
belakang badan yang mengemban bagian tubuh dari toraks keatas dan
perut.diakibatkan oleh ketegangan otot sehingga menimbulkan rasa sakit bagian
punggung bawah

SARAN

Orang yang menderita LBP miogenik ini harus segera dilakukan pengobatan baik
dengan terapi dan massage agar rasa sakit yang di derita tidak semakin parah

Anda mungkin juga menyukai