2.7 Hal-hal yang diperhatikan dalam pemberian obat pada ibu hamil
a. Sedapat mungkin hindari penggunaan obat terutama pada trimester pertama kehamilan.
Upayakan terapi non farmakologik (dilakukan terapi dengan menghindari pemberian obat-
obatan)
b. Obat hanya diberikan jika jelas diperlukan dengan mempertimbangkan manfaat dan resikonya.
c. Hindari obat baru, karena datanya masih terbatas.
d. Pilih obat dengan profil keamanannya yang sudah diketahui
e. Utamakan monoterapi (maksudnya, penggunaan satu jenis obat untuk pengobatan suatu
penyakit)
f. Gunakan dosis efektif yang terendah, tetapi perlu juga diingat bahwa perubahan fisiologis ibu
selama masa kehamilan akan mengubah farmakokinetika obat, sehingga pada beberapa obat
mungkin perlu peningkatan dosis untuk mempertahankan kadar terapeutiknya.
g. Gunakan obat dengan durasi sesingkat mungkin.
h. hidari obat yang bersifat teratogen pada wanita usia produktif.
i. Jika obat yang digunakan kuat dapat menyebabkan kecacatan, maka lakukan USG.
BAB III
PENUTUP
3.1 Ringkasan
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai
perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi didalam
tubuh, tetapi obat juga bisa menjadi racun apabila penggunaanya tidak memperhatikan dosis
atau takaran obat, yang bias menyebabkan overdosis,untuk itu kita harus mengetahui macam-
macam dosis, yaitu :
1. Dosis lazim
Yaitu dosis yang tercantum dalam literatur,merupakan dosis yang lazimnya dapat
menyembuhkan pembuatan sesuai kompetensi resep dokter.
2. Dosis taksis
Yaitu takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat menyebabkan keracunan pada penderita
3. Dosis letails
Yaitu takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat menyebabkan kematian.
Tehnik pemberian obat diantaranya yaitu :
A. Peberian obat peroral
B. Pemberian obat suplingual
C. Pemberian obat secara bulcal
D. Pemberian obat secara parental / injeksi: injeksi intradermal, injeksi subkutan, injeksi
intramuscular, injeksi intravena
E. Pemberian obat secara topical, yaitu pemberian obat mata, pemberian obat tetes telinga,
pemberian tetes hidung, pemberian obat melalui vagina
Adapun persyaratan yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan dalam pemberian
obat,diantaranya:
1. Tepat obat
2. Tepat dosis
3. Tepat pasien
4. Tepat jalur pemberian
5. Tepat waktu
Cara untuk menghindari terjadinya alergi obat, maka :
· Perlu kerja sama antara pasien dengan dokter ( tenaga medis)
· Pasien harus mengemukakan pengalamannya menggunakan obat selama ini, apakah obat
tertentu membuat tubuh alergi atau yang di curigai menimbulkan alergi, akan sangat baik jika
setiap orang memiliki catatn tertulis mengenai penggunaan obat dan apa yang di alami tubuhnya.
· Hindari mengonsumsi obat yang tidak di perlukan
· Untuk mengentikan alergi obat hanya dengan 1 cara yaitu dengan menghentikan pemakaian obat
tersebut dan mengatasi keadaan yang timbul dengan efek
Teknik penyimpana obat dengan memperhatika 3 faktor, yaitu :
1. Suhu adalah faktor penting, karena obat bersifat termolabil atau berubah karena panas, untuk itu
perhatikan cara penyimpanan masing-masing obat yang berbeda- beda
2. Posisi adalah letak yang harus di perhatikan ( pada tempat yang terang letak setinggi mata,
bukan tempat umum dan tercuci )
3. Kadaluarsa, dapat di hindari dengan cara rotasi stop, di mana obat baru di letakkan di belakang,
yang lama di ambil duluan. Perhatikan perubahan warna ( dari bening menjadi keruh ) pada
tablet menjadi basah dan rusak.
REFERENSI
· Hidayat, AA & Uliyah, M.2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan.
Salemba Medika.Jakarta.
· Hidayat, AA & Uliyah, M.2008.Kebutuhan Dasar Manusia Buku Saku
Praktikum.EGC.Jakarta.
· Sunarsih & Ambarwati, RE.2011.KDPK KEBIDANAN Teori & Aplikasi.Nuha
Medika.Yogjakarta.
· Diana.2006.Kamus Kedokteran Lengkap.Serba Jaya.Surabaya.
· http://howtobealuckyperson.blogspot.com/2012/11/cara-penyimpanan-obat.html
Diakses pada 22 Febuari 2013 : 20.00 WIB