Anda di halaman 1dari 8

Salmonella Typhi

SIFAT BAKTERI bentuk batang,gram negatif,bergerk dengan flagel peritrich,mudah


tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung
empedu,sebagian besar salmonella sp bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber
infeksi bagi manusia.Binatang itu antara lain tikus,ternak,anjing,kucing, di alam bebas
salmonella dapat tahan hidup lama dalam air, tanah atau pada bahan makanan. Penyakit
yang ditimbulkan pada manusia menimbulkan penyakit Typhus abdominalis.masa
inkubasinya antara 7-14 hari.gejalanya berupa demam dengan suhu tinggi 40 C,terutama sore
hari,seringkali meracau dan gelisah.penderita sangat lemah dan apatis,beberapa penderita
mengalami diare ,tetapi umumnya mengalami konstipasi atau tidak bisa buang air besar
bakterinya masuk kedalam aliran darah pada penyakit yang berat dapat terjadi perforasi usus
dan peritonitis.angka kematian kurang lebih 25%. Cara penularan penyakit melalui
makanan dan munuman yang terkontaminasi oleh bakteri, hal ini dapat terjadi antara lain:
1.melaluiair untuk kepentingan rumah tangga ynag tidak memenuhi syarat kesehatan
2.daging,telur,susus yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang matang 3.makanan
dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonelle
thpy,seperti lalat,tikus,kucing dan ayam.

A. Latar Belakang

Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta orang per tahun,
menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen penyebabnya, Salmonella typhi enterica
(disebut sebagai Salmonella typhi dari sekarang), adalah parasit obligat yang tidak memiliki
reservoir alami yang dikenal di luar manusia. Sedikit yang diketahui tentang sejarah
munculnya infeksi almonella typhi manusia, namun diperkirakan telah menyebabkan
kematian tokoh terkenal seperti penulis Inggris dan penyair Rudyard Kipling, penemu
pesawat, Wilbur Wright, dan Kekaisaran Yunani Alexander Agung. Epidemi tercatat paling
awal terjadi di Jamestown, VA mana diperkirakan bahwa 6.000 orang meninggal karena
demam tipus di awal abad ke-17. Penyakit ini jarang terjadi di Amerika Serikat dan negara-
negara maju, tetapi selalu menimbulkan risiko munculnya.

Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat/batang


yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne. Spesies-spesies Salmonella dapat
bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida. Salmonella dinamai dari Daniel Edward
Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang
terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885
pada tubuh babi.Habitat Inang

bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman
terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan carrier adalah
sumber infeksi. Salmonella typhibisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila
organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan
berkembang biak mencapai dosis infekti.
Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai
flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif, ukuran 2- 4 mikrometer
x 0.5-0.8 mikrometer dan bergerak.

Adapun bakteri salmonella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kelas :Psilopsida.

Ordo :Psilotales.

Family :Psilotaceae.

Genus :Salmonella.

Species :salmonella typhi.

Habitat Inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman
terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan carrier adalah
sumber infeksi.Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila
organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan
berkembang biak mencapai dosis infekti.

Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai
flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif.

Salmonella typhy masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi. Bakteri masuk kesaluran cerna, usus selanjutnya melalui aliran darah masuk
kehati, limfa, sumsum tulang dan empedu.

Sacara bertahap dalam waktu 8 – 14 hari setelah terinfeksi bakteri Salmonella biasa
menimbulkan gejala demam tifoid berupa : demam, sakit kepala, lemah dan lelah, sakit
tenggorokan, nyeri perut dan diare (terutama anak-anak) atau konstipasi atau sembelit
(terutama orang dewasa) memasuki minggu kedua, pada penderita biasa timbul bercak kecil
kemerahan (rose sport) dibagian bawah dada atau bagian atas perut, yang biasanya hilang
dalam 3-4 hari.

Penyakit ini biasanya berlangsung 3 – 5 minggu, diikuti komplikasi utama berupa perdarahan
pada saluran pencernaan dan perporasi usus disertai peritonitis.

Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan dalam mendiagnosa demam tifoid adalah
isolasi bakteri, uji serelogi dan uji molekuler. Uji serologi demam tifoid dengan mendeteksi
antibody spesifik terhadap komponen antigen Salmonella typhy maupun mendeteksi antigen
itu sendiri. Beberapa uji serologi yang dapat digunakan pada demam tifoid ini meliputi : uji
widal, uji dipstick, tes tubex, uji enzyme-linket immunosorbent assay (ELISA).

B. Rumusan masalah

1. Mengetahui struktur antigen salmonella typhi.


2. Mengetahui fektor virulensi pada salmonella typhi.

3. Mengetahui sifat bakteri salmonella typhi.

4. Mengetahui penyakit yang ditimbulakan oleh bakteri Salmonella typhi.

5. Mengetahui cara pemeriksaan laboratorium atas bakteri Salmonella typhi.

6. Mengetahui cara pengobatan dari penyakit yang ditimbulkan oleh salmonella typhi.

7. Mengetahui cara pencegahan dari pada bakteri Salmonella typhi.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui struktur antigen salmonella typhi.

2. Untuk mengetahui fektor virulensi pada salmonella typhi.

3. Untuk mengetahui sifat bakteri salmonella typhi.

4. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulakan oleh bakteri Salmonella typhi.

5. Untuk mengetahui cara pemeriksaan laboratorium atas bakteri Salmonella typhi.

6. Untuk mengetahui cara pengobatan dari penyakit yang ditimbulkan oleh salmonella typhi.

7. Untuk mengetahui cara pencegahan dari pada bakteri Salmonella typhi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi

Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri salmonella yang berbentuk basil, gram
negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan
biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu yang apabila masuk
kedalam tubuh manusia akan dapat menyebabkan penyakit infeksi S. typhi dan mengarah
kepengembangan tifus, atau demam enterik.

Salmonella typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri
ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan
makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian
S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain.

Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya
serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.
Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan
makanan yang dikonsumsi.
B. Sifat Bakteri Salmonella Typhi

Adapun sifat dari bakteri diatas adalah sabagai berikut :

bentuk batang, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah
tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang menganddung
empedu.

sebagian besar salmonella typhi bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber
infeksi pada manusia, binatang-binatang itu antara lain tikus, unggas, anjing, dan kucing.

dialam bebas salmonella typhi dapat tahan hidup lama dalam air , tanah atau pada bahan
makanan. di dalam feses diluar tubuh manusia tahan hidup 1-2 bulan.

C. Struktur antigen

a. Antigen O

Antigen O merupakan somatic yang terletak dilapisan luar tubuh kuman. Struktur kimianya
terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemenasan 100oC selama 2-5 jam,
alcohol dan asam yang encer.

b. Antigen H

Antigen H merupakan antigen yang terletak di plagella, pibriae atau fili Salmonella typhi dan
berstruktur kimia protein. Antigen ini tidak aktif pada pemanasan di atas suhu 60oC, dan
pemberian alcohol atau asam.

c. Antigen Vi

Antigen Vi terletak dilapisan terluar Salmonella typhi (kapsul) yang melindungi kuman dari
pagositas dengan struktur kimia glikolitid. Akan rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada
suhu 60oC, dengan pemberian asam dan fenol. Antigen inidigunakan untuk mengetahui
adanya karier.

d. Outer Membrane Protein (OMP)

Antigen OMP Salmonella Typhi merupakan bagian dinding sel yang terletak diluar
membrane plasma dan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap ingkungan
sekitarnya. OMP ini terdiri dari 2 bagian yaitu proteinnonporin.

D. Faktor Virulensi

Salmonella typhi memiliki kombinasi karakteristik yang menjadikannya patogen efektif.


Spesies ini berisi endotoksin khas dari organisme Gram negatif, serta antigen Vi yang ini
diyakini akan meningkatkan virulensi. Hal ini juga memproduksi dan mengeluarkannya
protein yang dikenal sebagai "invasin" yang memungkinkan sel-sel non-fagosit untuk
mengambil bakteri, di mana ia dapat hidup intrasel. Hal ini juga mampu menghambat
meledak oksidatif leukosit, membuat respons imun bawaan tidak efektif.
E. Epidemiologi

Pertemuan manusia untuk Salmonella typhi dilakukan melalui rute fecal-oral dari individu
yang terinfeksi kepada orang sehat. Kebersihan miskin pasien shedding organisme dapat
menyebabkan infeksi sekunder, serta konsumsi kerang dari badan air tercemar. Sumber yang
paling umum infeksi, bagaimanapun, adalah minum air tercemar oleh urin dan kotoran

individu yang terinfeksi. Ukuran inokulum estimasi untuk infeksi adalah 100.000 bakteri.
Demam Tifoid juga merupakan infeksi laboratorium kedua yang paling sering dilaporkan.

Masuknya spesies ini bakteri ke dalam tubuh manusia yang paling sering dicapai dengan
konsumsi, dengan pentingnya diketahui transmisi aerosol. Setelah tertelan, organisme
berkembang biak di usus kecil selama periode 1-3 minggu, sungsang dinding usus, dan
menyebar ke sistem organ dan jaringan lain. Pertahanan tuan rumah bawaan melakukan
sedikit untuk mencegah infeksi karena inhibisi lisis oksidatif dan kemampuan untuk tumbuh
intrasel setelah pengambilan.

Transmisi Salmonella typhi hanya terbukti terjadi dengan rute fecal-oral, sering dari individu
asimtomatik. 2-5% dari individu yang terinfeksi sebelumnya menjadi carrier kronis yang
tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, tetapi aktif gudang organisme layak mampu
menginfeksi orang lain. Sebuah contoh yang terkenal adalah "Tifus" Maria Mallon, yang
adalah seorang penangan makanan bertanggung jawab untuk menginfeksi sedikitnya 78
orang,

menewaskan 5. Pembawa ini sangat menular menimbulkan risiko besar bagi kesehatan
masyarakat karena kurangnya gejala penyakit terkait.

Kerusakan yang disebabkan oleh demam tifoid adalah reversibel dan terbatas jika pengobatan
dimulai pada awal infeksi. Hal ini menyebabkan angka kematian kurang dari 1% di antara
individu-individu diperlakukan yang memiliki strain antibiotik-rentan Salmonella typhi,
membuat hasil dan prognosis untuk pasien yang positif.

F. Penularan

Adapu cara penularan dari penyakit typhus adalah sebagai berikut:

1. melalalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri.

2. melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

3. Melalui daging, telur, susu yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang matang.

4. makana dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonella
typh, seperti lalat, tikus, kucing dan ayam.

Setelah sembuh dari penyakitnya, penderita akan kebal terhadap typhus, untuk waktu cukup
lama. Interksi ulang (reinfeksi) dapat terjadi, tetapi biasanya gejalanya sangat ringan.
Makanan penderita dapat juga menjadi karier karena bakteri menetap dan berkembang biak
dalam kandung empedunya. Bahan yang berbahaya untuk penularan adalah feses penderita
atau karier.

G. Cara Pemeriksaan Laboratorium

Untuk keakuratan dalam penegakan diagnosa penyakit, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Widal dan
biakan empedu.

1. Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah dilakukan di


laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada gambaran jumlah darah
putih yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang meningkat dan eosinofilia.

2. Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan darah untuk menemukan zat anti terhadap kuman
tifus. Widal positif kalau titer O (1/160) atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan progresif
menggunakan metode “Tube Aglutination Test”.

Reaksi Widal

salmonella typhi mempunyai tiga macam antigen yaitu O antigen (somatik antigen) H antigen
(flagellar antigen) dan Vi antigen (virulensi antigen). pada reaksi aglutinasinya :

Aglutinasi O berbentuk butir-butir pasir yang tidak hilang bila di

kocok.

Aglutinassi H berbentuk butir-butir yang holang bila dikocok

Aglutinsi Vi berbentuk awan.

Reaksi widal adalah suatu reaksi serum(sero-tes)untuk mengetahui ada tidaknya antibody
terhadap salmonella tyhpi, dengan jalan mereaksikan serum seseorang dengan antigen O, H,
dan Vi dari laboratorium. Bila terjadi aglutinasi, dikatakan reaksi widal posotif yang berarti
serum orang tersebut mempunyai antybody terhadap salmonella tyhpi, baik setelah vaksinasi,
setelah sembuh dari penyakit thypus ataupun sedang menderita thypus. Reaksi widal negatif
artinya tidak memiliki antybody terhadap salmonella thypi.

Reaksi widal dipakai untuk menegakkan diagnosa penyakit thypus abdominalis. peninggian
titer aglutinin O menunjukkan adanya infeksi yang aktif, peninggian titer aglutinin H
menunjukkan disebabakan vaksinasi, peninggian titer aglutini Vi menunjukkan karier.

3. Diagnosa demam Tifoid pasti positif bila dilakukan biakan empedu dengan ditemukannya
kuman Salmonella typhi dalam darah waktu minggu pertama dan kemudian sering ditemukan
dalam urine dan faeces.

Sampel darah yang positif dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan faeces
dua kali berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah benar-benar
sembuh dan bukan pembawa kuman (carrier).
Sedangkan untuk memastikan apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain
maka perlu ada diagnosa banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter akan
memikirkan kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain seperti Paratifoid
A, B dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza, malaria, TBC (Tuberculosis), dan
infeksi paru (Pneumonia).

H. Pengobatan

Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan. Kadang makanan
diberikan melalui infus sampai penderita dapat mencerna makanan. Jika terjadi perforasi
usus, diberikan antibiotik berspektrum luas (karena berbagai jenis bakteri akan masuk ke
dalam rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau
mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi.

Anti biotika yang sering digunakan:

Kloramfenikol : Dosis : 4 x 500mg/hari . Diberikan sampai dengan 7 hari bebas panas.

Tiamfenikol: Dosis ; 4×500 mg.

Kotrimoksazol : Dosis : 2 x 2 tablet (1 tablet mengandung sulfametoksazol 400 mg dan 80


mg trimetoprim) diberikan selama 2 minggu.Ampisilin dan amoksisilin : dosis : 50-150
mg/kgBB dan digunakan selama 2 minggu.

Sefalosporin generasi ketiga : dosis 3-4 gram dalam dektrosa 100 cc diberikan selama ½
jam perinfus sekali sehari, diberikan selama 3 hingga 5 hari.

I. Pencegahan

Vaksin tifus per-oral (ditelan) memberikan perlindungan sebesar 70%. Vaksin ini hanya
diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri Salmonella typhi dan orang-
orang yang memiliki resiko tinggi (termasuk petugas laboratorium dan para pelancong).

Adapun untuk mencegahnya adalah melakukan hal-hal berikut:

1. Menyediakan tempat pembuangan yang sehat dan higienis.

2. Mencuci tangan sebelum mengkonsumsi jajanan.

3. Menghindari jajan di tempat yang kurang terjamis kebersihan dan kesehatannya.

4. Menjaga agar sumber air yang digunakan tidak terkontaminasi oleh bakteri thypus.

5. Jangan menggunakan air yang sudah tercemar. Masak air hingga 100˚C.

6. Melakukan pengawasan terhadap rumah makan dan penjual makanan/jajanan.

7. Melakukan vaksinasi untuk memberi kekebalan tubuh yang kuat.


8. Mencari informasi mengenai bahaya penyakit thypus. Jika memahami tentang penyakit ini,
maka pelajar akan lebih mudah untuk menjaga diri dan lingkungannya agar selalu bersih dan
sehat.

9. Menemukan dan mengawasi pengidap kuman. Pengawasan diperlukan agar tidak lengah
terhadap kuman yang dibawa. Sebab, jika lengan, sewaktu-waktu penyakitnya akan kambuh.

10. Daya tahan tubuh ditingkatkan lagi.

11. Jangan banyak jajan di luar rumah.

12. Mengkonsumsi makanan yang masih panas sehingga kebersihannya terjamin.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan
(foodborne diseases).

Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan.


Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini
masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak
mencapai dosis infeksi.

Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya
serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.
Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan
makanan yang dikonsumsi.

B. Saran

Adapun saran dari penulis yakni :

1. supaya kita selalu menjaga kebersihan lingkungan hidup kita agar terhindar dari
kontaminasi dengan bakteri salmonella typhi.

2. Agar mewaspadai sejak dini pencegahan dan pengobatan penyakit typhus.

3. Dan yang paling penting adalah ” Mencegah lebih baik daripada mengobati”.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai