Anda di halaman 1dari 3

PELANGGARAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

Kasus ini berawal ketika perawat memberi dan membimbing pasien minum obat oral
pada saat shift, memang ada salah satu pasien yang sering menipu pada saat minum obat dengan
cara pura-pura minum obat kemudian dengan tidak ketahuan perawat membuang atau
memuntahkan kemballi obat tersebut kemudian memasukkan obat tersebut di dalam saku
bajunya. Pada saat memberi obat pada pasien, perawat telah berpesan agar obatnya tidak
dibuang. Pasien tersebut mengatakan “ya”. Saambil memberi obat pada pasien lainnya perawaat
tersebut tetap memperhatikan pasien tersebut, sam[ai pada suatu ketika pasien membelakangi
perawat kemudia mengusap mulutnya. Melihat kejadian tersebut perawat memanggil dan
menarik baju pasien kemudian mengecek saku baju pasien dan ternyata benar terdapat beberapa
butir obat disaku tersebut. perawat sontak membentak dan memarahi pasien, tak cuma itu
perawat tersebut menampar mulut pasien beberapa kali.

Pemeran :

Natalianti Yakobus as Moderator

Juwita Mirah as Perawat Pelaksana

Refo Morong as Pasien

Vahdini Bastian as Pasien lainnya

Militia Tumuju Pasien lainnya

Skenario / Rolle Play

(Perawat menuju ruangan pasien)

Juwita : Selamat pagi pak, bagaimana keadaan bapak? Sudah mendingan?

Refo : Selamat pagi juga sus.. keadaan saya masih begini-begini saja, saya
merasa tidak ada perubahan yang signifikan terhadap tubuh saya?
Bagaimana ini sus?

Juwita : Apakah bapak meminum obat sesuai yang di anjurkan dokter?

Refo : (mimic wajah ketakutan) hh..mm iya sus, saya meminum obatnya sesuai
anjuran dokter.

Juwita : Lalu sekarang, apakah bapak sudh meminum obatnya? Karena sekarang
sudah waktunya bapak untuk meminum obat. Ini obatnya . saya permisi
dulu yah pak…
Refo : baik sus..

Perawat memberikan obat pada pasien lain. Pasien mengira perawat tidak
memperhatikan. Namun tanpa disadari perawat sempat melihat pasien membuang obat tersebut.
Dan menegur pasien.

Refo : (berbisik) obat ini tidak enak, rasanya pahit. Lebih baik saya tidak
meminumnya. (obat dibuang).

Juwita : (menghampiri pasien dan menegurnya) maaf pak, saya melihat bapak
tidak meminum obat tersebut.

Refo : (ketakutan) tidak sus, saya meminumnya.

Juwita : Jangan membohongi saya pak. Saya melihat bapak hanya membuang
obat itu di sana. Bagaimana bapak bisa sembuh kalau bapak tidak
meminum obat tersebut? Sedangkan pada hari-hari sebelumnya saya
sudah mengingatkan kepada bapak agar meminum obat tersebut, tidak
boleh dibuang.

Refo : (membentak perawat) saya sudah bilang, bahwa saya meminum obat
tersebut!!!

Juwita : (menampar pasien) jangan membohongi saya pak. Ini kebaikan bapak,
namun bapak sendiri membuat susah diri bapak.

Refo : Apakah perawatan disini memang seperti ini? Melakukan kekerasan


terhadap pasien? Saya akan melaporkan ini sebagai pelanggaran hak!!!

Juwita : (takut) Maafkan saya pak. Namun bapak yang memaksa saya untuk
melakukan hal tersebut. Bapak tidak memenuhi kewajiban bapak
sebagai pasien dan itu membuat saya geram. Namun memang tidak
seharusnya saya melakukan tindakan tersebut. Sekali lagi maafkan saya.

Refo : Ini tidak bisa dimaafkan. Pokoknya saya akan melaporkan ini.

Juwita : Maafkan saya pak.

Pasien berpikir sejenak dan menyadari juga kesalahannya dan meminta maaf kepada
perawat namun juga menegur perawat itu.

Refo : (berpikir) Baiklah saya memaafkan tindakan suster. Saya juga mengaku
bahwa benar saya tidak meminum obat tersebut dan hanya
membuangnya. Namun alangkah baiknya suster tidak merespon dengan
kekerasan apa yang saya lakukan.
Juwita : iya pak, saya minta maaf dan silahkan diminum obatnya.

Refo : iya, saya juga minta maaf. Baiklah saya akan meminum obat tersebut.

Akhirnya obat diminum dan perawat tersebut beserta pasien sadar akan kesalahan yang
mereka lakukan. Melihat dari kasus tersebut hak dan kewajiban pasien sangatlah penting dan
harus berjalan bersama-sama. Jika salah satu dilanggar, kejadian seperti tadi akan terulang terus
menerus. Kasus ini salah satu dari banyaknya kasus yang sering terjadi di lingkup kesehatan.
Namun kita sebagai perawat harus pandai-pandai dalam menyikapi hal tersebut. Semoga
bermanfaat, terima kasih

Anda mungkin juga menyukai