Anda di halaman 1dari 45

 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blok Kesehatan Masyarakat merupakan blok ke-20 pada semester 7 dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario Dr. Patuh
yang membahas tentang Traumatologi.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini.
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode
analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

4
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 1/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


Tutor : dr. Hj. Hasmaenah, SpM
Moderator : Anovy Rarum
Sekretaris Meja : Fery Mayasari
Sekretaris Papan : Wieke Anggraini
Waktu : Selasa, 11 Oktober 2011
Kamis, 13 Oktober 2011
Rule tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam
2. Tidak boleh membawa makanan dan minuman
3. Angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat
4.Izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk ruangan

2.2 Skenario Kasus


Tn. Budi, 30 tahun, pegawai PLN, tersengat Listrik dan jatuh dari tiang
listrik pada saat memperbaiki trafo PLN. Ia dibawa ke UGD RSUD type D
dalam keadaan tidak sadar.

Pemeriksaan primer ( primary survey) menunjukan tanda-tanda :

- Tanda Vital :

 Pasien tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, saat dirangsang

nyeri pada kukunya : ia menarik lengannya (flexi), matanya


membuka sebentar dan tidak mengeluarkan suara apa-apa.

 Tekanan darah 100/70 mmhg, Nadi 114x/menit, temp axila


35,8’C, RR 32x/menit

- Pemeriksaan Kepala :
 Tidak terdapat jejas dan benjolan dibagian kepala

5
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 2/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

 Mata : terdapat raccoon eyes di mata kanan

 Telinga dan Hidung ; keluar darah bercampur cairan bening

 Mulut : mengeluarkan suara ngorok (snoring)

- Pemeriksaan Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak 


distensi)

- Pemeriksaan thorak :

 Inspeksi : tidak ada jejas,tampak sesak nafas, frekuensi


32x/menit, gerak nafas simetris

 Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem premitus
tidak bisa dinilai

 Perkusi : sonor kanan dan kiri

 Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas tapi ireguler 

- Pemeriksaan Abdomen : dalam batas normal

- Pemeriksaan Ekstremitas :

Ujung tangan dan kaki pucat dan dingin, tampak 2 luka bakar listrik 
di telapak tangan kiri dan paha kanan.

-Data Tambahan :

 Foto thoraks AP : dalam batas normal

 Foto servikal lateral : dalam batas normal

 Foto pelvis : dalam batas normal

 Pada saat dipasang kateter urin : keluar urin berwarna merah muda

sebanyak 100cc

6
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 3/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Boy tertidur namun langsung membuka mata dila dipanggil, mampu
menggerakkan tangan sesuai perintah. Ia merasa bingung bila ditanya, namun
kata-katanya terdengar jelas dan bisa dimengerti.
Tanda Vital :
Terlihat sesak nafas hebat (40x/mnt), HR : 128x/mnt, Temp : 36.6 C, TD :
90/60 mmHg

Kepala : dalam batas normal


Leher : terlihat trakea bergeser ke kiri, vena jugularis distensi, lainnya dalam
 batas normal
Thorax :
a. Inspeksi :
- RR : 40x/mnt, retraksi interkostal dan supraklavikula, gerak nafas
asimetris kanan teritinggal
- Tampak luka tusuk pada toraks kanan di linea aksilaris posterior,
setinggi ICS-8.
 b. Auskultasi
- Bising nafas : toraks kanan vesikuler menjauh. Toraks kiri :
vesikuler normal
- Bunyi jantung : terdengar jelas, frekuensi 128x/mnt
c. Palspasi
- Nyeri tekan sekitar luka tusuk,tidak ada krepitasi

- Stem fremitus tidak dapat diperiksa karena boy panik 


Abdomen
a. Inspeksi : tampak lebam di abdomen kanan atas, perut sedikit cembung dan
tegang
 b. Auskultasi : bising usus 1-2x/mnt
c. Palpasi : Nyeri tekan (+) di abdomen kanan atas
Urogenitalia : dalam batas normal

7
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 4/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Ekstrimitas Atas
a. Lengan atas kanan tampak deformitas dan kebiruan. Bila digerakkan Boy
menjerit kesakitan
 b. Ekstremitas kiri dalam batas normal
Ekstremitas Bawah : dalam batas normal

8
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 5/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

2.3 Seven Jump Steps


2.3.1 Klarifikasi Istilah
a.Tidak Sadar : Hilangannya kesadaran sementara waktu
yang disebabkan oleh ischemic serebral

 b.Tersengat listrik : Trauma elektrik 

c.Rangsang nyeri : Pemeriksaan pada titik rangsang nyeri untuk  


mengetahui kesadaran

d.Racoon eyes : Gambaran seperti mata panda akibat adanya

Basal Skull Fractur 

e.Primary survey : Tatalaksana awal untuk pertolongan


 pertama berupa Airway, Breathing dan
Circulation

f. Sonor : Bunyi normal paru pada saat perkusi

g.Suara Paru Vesikuler : Suara normal paru pada saat auskultasi

dimana ekspirasi lebih panjang dari inspirasi

h.Luka bakar : Trauma kulita akibat suhu panas yang


 berlebihan

i. Stem fremitus : Pemeriksaan untuk menentukan


kesimetrisan getaran bunyi suara yang
dihantarkan ke dinding dada

h.Krepitasi : Bunyi yang diakibatkan adanya pergesekkan


2 tulang

i. Suara jantung jelas tapi irreguler : suara jantung terdengar tapi tidak beraturan

 j. Sesak napas : Kesulitan saat ekspirasi maupun inspirasi

9
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 6/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

k. RSUD tipe D : Puskesmas perawatan, menerima rujukan


dari puskesmas, memiliki dokter umum dan
gigi

2.3.2 Identifikasi Masalah


1. Tn.Budi 30thn, pegawai PLN, tersengat listrik dan jatuh dari tiang
listrik dan dibawa ke UGD RSUD tipe D dalam kondisi tidak sadar.

2. Pemeriksaan primary survey:

Tanda Vital:

• Tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, Rangsang nyeri pada


kuku, ia menarik 

Lengannya fleksi, matanya membuka sebentar, tidak 


mengeluarkan suara.

• TD : 100/70 mmHg

•  Nadi : 114 x/menit

• Temp : 35,8°C

• RR : 32x/menit

3. Kepala:

• Mata : Racoon eyes dextra

• Telinga dan hidung : Keluar darah campur cairan bening.

• Mulut : Snoring
4. Thorax:

• Inspeksi : Sesak napas, frekuensi: 32x/menit

10
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 7/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

• Auskultasi : suara jantung jelas tapi irreguler 


5. Extremitas:

• Ujung tangan dan kaki pucat, dingin

• Tampak 2 luka bakar listrik di telapak tangan kiri dan paha


kanan.
6. Data tambahan:

• Kateter urin : Keluar urin bewarna merah muda sebanyak 


100cc

11
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 8/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

2.3.3 Analisis Masalah


1. Tn.Budi 30thn, pegawai PLN, tersengat listrik dan jatuh dari
tiang listrik dan dibawa ke UGD RSUD tipe D dalam kondisi tidak 
sadar.

a. Bagaimana anatomi pada kasus?

b. Apa jenis trauma yang terjadi pada kasus?

c. Bagaimana biomekanika pada trauma?

d. Apa dampak tersengat listrik dan jatuh pada kasus?

e. Bagaimana hubungan tersengat listrik dan jatuh dengan


keadaan tidak sadar pada pasien?

 f. Bagaimana tindakan yang harus dilakukan pada kasus ini di


UGD?

2. Pemeriksaan primary survey:

Tanda Vital:

• Tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, Rangsang nyeri pada


kuku, ia menarik 

• Lengannya fleksi, matanya membuka sebentar, tidak 


mengeluarkan suara.

• TD : 100/70 mmHg

•  Nadi : 114 x/menit

• Temp : 35,8°C

• RR : 32x/menit

a. Bagaimana interpretasi dari tanda-tanda vital?

b. Bagaimana mekanisme dari tanda-tanda vital?

c. Apa kesimpulan dari hasil pemeriksaan tanda vital?

12
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 9/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

d. Bagaimana pemeriksaan kesadaran?

e. Bagaimana dampak dari penurunan kesadaran?

3. Kepala:

• Mata : Racoon eyes dextra

• Telinga dan hidung : Keluar darah campur cairan bening.

• Mulut : Snoring

a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan kepala?

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan kepala?

4. Thorax:

• Inspeksi : Sesak napas, frekuensi: 32x/menit

• Auskultasi : suara jantung jelas tapi irreguler 

a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan thorax?

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan thorax?

5. Extremitas:

• Ujung tangan dan kaki pucat, dingin

• Tampak 2 luka bakar listrik di telapak tangan kiri dan paha


kanan.

a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan extremitas?

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan extremitas?

13
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 10/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

c. Apa makna dari luka bakar di telapak tangan kiri dan paha
kanan?

6. Data tambahan:

• Kateter urin : Keluar urin bewarna merah muda sebanyak 


100cc

a.Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan kateter urine?

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan kateter urine?

c. Apa makna dari hasil pemeriksaan primary survey?

7. Bagaimana penegakkan diagnosis?

8. Bagaimana pemeriksaan penunjang?

9. Bagaimana diagnosis kerja?

10.Bagaimana tatalaksana pada kasus?

11.Bagaimana prognosis?

12.Bagaimana komplikasi?

13.Bagaimana preventif dan promotif pada kasus?

14. Berapa kompetensi dokter umum?

15. Bagaimana pandangan Islam?

14
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 11/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

2.3.4 Hipotesis
Tn. Budi 30 tahun mengalami gangguan airway, luka bakar, cidera
kepala berat, myoglobinuria, disebabkan tersengat listrik dan jatuh dari
ketinggian.

2.3.5 Kerangka Konsep

 Tersengat  Jatuh dari


listrik ketinggian

Myonecrosis Luka Bakar Cidera


kepala

Myoglobin Penurunan
bebas dalam kesadaran
darah
 Tonus otot
lidah
Myoglobinu
ria
Lidah jatuh
kebalakang

Obstruksi
 jalan napas

Gangguan
airway

15
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 12/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

2.3.6 Sintesis
1. Tn.Budi 30thn, pegawai PLN, tersengat listrik dan jatuh
dari tiang listrik dan dibawa ke RSUD dalam kondisi tidak 
sadar.

a. Bagaimana anatomi pada kasus?

Jawab:

Kepala

1. Kulit kepala (Scalp) terdiri atas lima lapis, berupa:

− Kulit, dengan ciri tebal, berambut, dan mengandung banyak kelenjar 


sebacea

− Jaringan ikat di bawah kulit yang merupakan jaringan lemak fibrosa.


Pada lapisan ini banyak terdapat vena dan cabang-cabang arteri carotis
interna dan External

− Aponeurosis, merupakan lembaran tendo yang tipis, dengan pinggir 


lateralnya melekat pada fascia temporalis

− Jaringan ikat longgar, yang menghubungkan aponeurosis dengan


 pericranium. Jaringan ikat longgar ini juga mengandung beberapa arteri
kecil dan beberapa vv

− Emissaria yang menghubungkan vena superfisial kulit dengan vv


diploicae pada tulang tengkorak 

− Pericranium, merupakan periosteum yang menutui permukaan luar 


tengkorak 

2. Tengkorak 
Cranium terdiri dari calvaria dan basis cranii.

− Cranium terdiri dari 1 Os frontale, 2 os parietale, 1 Os occipitale, 2


Os temporale, 1 Os sphenidale, 1 Os ethmoidale

− Basis cranii terbagi dalam 3 fossa yaitu fossa cranii anterior, media,
dan posterior.

16
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 13/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Fossa cranii anterior, menampung lobus frontalis cerebri. Fossa cranii


media, bagian yang dibentuk oleh ossis sphenoidalis. Fossa cranii
 posterior, dibentuk oleh os occipitale dan temporalis.

− Facial bone terdiri dari 2 Os zygomaticum, 2 maxilla, 2 Os nasale, 2


Os lacrimale, 1 vomer, 2 Os palatinum, 2 concha nasalis inferior, 1
mandibula

3. Otak  
− Cerebrum, terdiri atas hemisfer kanan dan kiri yang dipisahkan oleh
falks serebri,yaitu lipatan dura meter dari sisi inferior sinus sagitalis
superior.

17
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 14/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

 Lobus frontalis berkaitan dgn fungsi emosi,fungsi motorik dan


 pada sisi dominan mengandungi pusat ekspresi bicara(area
 bicara motorik)

 Lobus parietal berhubungan dengan fungsi sendorik dan


orientasi ruang.

 Lobus temporalis mengatur fungsi memori

 Lobus oksipitalis bertanggungjwab dalam proses penglihatan

− Cerebelum, bertanggungjawab dalam fungsi koordinasi dan


keseimbangan, terletak dalam fosa posterior, berhubungan dengan
medulla spinalis, batang otak dan juga kedua hemisfer cerebri


Brain stem, terdiri dari:
 Mesensefalon(midbrain) dan pons berisi system aktivasi

retikuler yang berfungsi dalam kesedaran dan kewaspadaan.

 Pada medulla oblongata terdapat pusat kardioarespiratorik,


yang terus memanjang sampai medulla dibawahnya

4. Meningen
Merupakan pembungkus otak dan medula spinalis yang terdiri dari :

− Duramater, terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan endosteal yang


melekat erat pada tulang-tulang basis cranii dan lapisan meningeal yang
merupakan memrana fibrosa yang membungkus saraf otak saat
melewati foramina di basis cranii, terdapat a. Carotis interna, a.
Maxillaris, a. Pharyngeus ascendens, a. Occipitalis, dan a. Vertebralis.

Arachoideamater, merupakan membran impermeable yang terletak 


antara piamater dan duramater.

− Piamater, merupakan membrana vaskular yang dengan erat


membungkus otak. Arteri-arteri yang masuk ke dalam substansi otak 
 juga diliputi oleh piamater 

− Falx cerebri

5. Cairan Serebrospinal (CSS)

18
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 15/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Cairan serebrospinal (CSS) dihasilkan oleh plexus khoroideus


dengan kecepatan produksi sebanyak 20 ml/jam. CSS mengalir dari dari
ventrikel lateral melalui foramen monro menuju ventrikel III, akuaduktus
dari sylvius menuju ventrikel IV. CSS akan direabsorbsi ke dalam sirkulasi
vena melalui granulasio arakhnoid yang terdapat pada sinus sagitalis
superior. Adanya darah dalam CSS dapat menyumbat granulasio arakhnoid
sehingga mengganggu penyerapan CSS dan menyebabkan kenaikan takanan
intrakranial. Angka rata-rata pada kelompok populasi dewasa volume CSS
sekitar 150 ml dan dihasilkan sekitar 500 ml CSS per hari.

6. Tentorium
Tentorium serebeli membagi rongga tengkorak menjadi ruang
supratentorial (terdiri dari fosa kranii anterior dan fosa kranii media) dan
ruang infratentorial (berisi fosa kranii posterior).

7. Perdarahan Otak 
Otak disuplai oleh dua arteri carotis interna dan dua arteri
vertebralis. Keempat arteri ini beranastomosis pada permukaan inferior otak 
dan membentuk circulus Willisi. Vena-vena otak tidak mempunyai jaringan
otot didalam dindingnya yang sangat tipis dan tidak mempunyai katup. Vena
tersebut keluar dari otak dan bermuara ke dalam sinus venosus cranialis.

19
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 16/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

20
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 17/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Pada Kasus

21
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 18/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Ketika dasar tengkorak retak, gangguan dura dapat memungkinkan CSF


 bocor ke dalam sinus atau foramen yang dekat dengan cedera.
Pendarahan dari sekitar pembuluh darah juga dapat memasukkan saluran
ini. Gejala patah tulang tengkorak basal termasuk kebocoran CSF atau
 perdarahan ke dalam sinus dan saluran dan / atau cedera pada saraf yang
 berdekatan. Tabel berikut merangkum tanda-tanda dan gejala.

Structures
Fossa Foramen Contained in Function Signs/symptoms
Foramen

Anterior • cribifor • CN I • CN I - • anosmia (loss of 


Fossa m plate olfactor smell)
y • epistaxis (nose

(ipsilate bleed)
ral
sense of  • rhinorrhea (CSF
smell) from nose)
• optic • CN II • CN II - • visual loss or
foramen (optic optic impairment
nerve) (vision) • impaired
• ophtha pupillary light
lmic response (CN II
artery carries the light
message to the
• retinal CN III)
artery • periorbital
hemorrhage
(raccoon eyes)

• subconjunctival
hemorrhage
• superior • CN III • CN III - • impaired or
orbital oculomo dysconjugate

22
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 19/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

fissure • CN IV tor eye movement


(ipsilate • ipsilateral
• CN V1
ral up ptosis (eyelid
and droop)
• CN VI
down •
ipsilateral
eye pupillary
moveme dilation and loss
nt, of reaction
eyelid
opening • loss of 
, sensation to
pupillar forehead,
y cornea or nare
constric (loss of corneal
tion) reflex or nasal
• CN IV - tickle response)
trochlea
r
(contra
lateral
downwa
rd and
medial

eye
moveme
nt)

• CN V1 -
1st or
ophthal
mic
division
of the
trigemi
nal
nerve
[V]
(ipsilate
ral
sensatio
n of the
cornea,
nare
and

23
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 20/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

forehea
d)

• CN VI -
abduce
ns
(ipsilate
ral
moveme
nt of 
the eye
in the
tempera
l or
lateral
directio
n)
Middle • foramen • CN V2 • CN V2 - • loss of 
Fossa rotundu 2nd or sensation to the
m maxillar mid face
y
division
of the

trigemi
nal
nerve
[CN V]
(ipsilate
ral
sensatio
n of the
maxillar
y region
of the
face)
• foramen • CN V3 • CN V3 - • loss of 
ovale 3rd or sensation to the
mandib mid face
ular
division • ipsilateral
of the weakness of 
trigemi masticator

nal muscles

24
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 21/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

nerve
[CN V]
(ipsilate
ral
sensatio
n of the
mandib
ular
region
of the
face)
• foramen • interna • supply
• cerebral cortex
lacerum l of blood
injury (upper
carotid to
artery anterior motor neuron
injury with
and
contra lateral
• sympa middle
loss of motor
thetic cerebral
function to face,
plexus cortex
upper and/or
and
lower extremity;
ophthal
ipsilateral
mic
blindness)
artery
• • • •
foramen middle blood temporal lobe
spinosu menin supply injury (impaired
m geal to hearing,
artery tempora comprehension,
and l lobe memory or
vein seizure activity)

• epidural
hematoma

• internal • CN VII • CN VII - • ipsilateral facial


acoustic • CN VIII facial weakness
meatus nerve - • ipsilateral
• labyrin
(ipsilate inability to close
thine
ral the eye
artery
facial • ipsilateral dry
moveme eye
• interna
nt,
l • mouth dryness

auditor lacrimat • hemotympaniu

25
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 22/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

ion, m (blood in the


y salivati ear canal)
artery on, • tinnitus
taste to
anterior •

hearing loss
2/3 of 
tongue,
sensatio
n
around
ear)

• CN VIII -
vestibul
ocochle
ar nerve
(hearin
g,
balance
)

• blood
supply
to

labyrint
h
Posterio •  jugular •  jugular • drainag • echymosis
r Fossa foramen vein e of  behind the ear

• sigmoi blood (battles sign)


d sinus from • loss of gag

• CN IX brain reflex
• CN IX - • bradycardias
• CN X
glossop
harynge •
• CN XI inability to
al nerve rotate neck 
(stimula
tes
parotid
gland,
sensatio
n to
pharynx
, soft
palate,

26
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 23/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

posterio
r third
of 
tongue,
auditory
tube,
tympani
c cavity
and
carotid
sinus)

• CN X -
vagal
nerve
(muscle
s of soft
palate
and
pharynx
,
parasy
mpathe
tic

control
of heart
and
smooth
muscles
)

• CN XI -
accesso
ry
(movem
ent of 
neck 
and
shoulde
rs)
• hypoglo • CN XII • CN XII - • inability to
ssal hypoglo move tongue
canal ssal
nerve

27
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 24/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

(movem
ent of 
tongue)
• foramen • medull • medulla • bradypnea,
magnu a - respiratory
m oblong respirat irregularity
ata ions, • hypertension
• menin blood and bradycardia
ges pressur • cerebellar
• verteb e infarction
ral (impaired
arterie • vertebr balance or fine
s al motor
arteries coordination)
• menin
-
geal
brainste • occipital lobe
branch
m, injury (loss of 
es of 
occipital vision in the
verteb
lobe contra lateral
ral
and visual field of 
arterie
cerebell both eye - e.g.
s
um right occipital

• spinal lobe injury can

roots cause loss of 


of CN visual in the left

XI field of the right


and the left
eyes)

Kulit

28
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 25/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu :


1. Lapisan epidermis atau kutikel
Terdiri atas :
 Stratum korneum (lapisan tanduk)

Merupakan lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel-
sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah
menjadi keratin (zat tanduk)
Stratum lusidum
Terdapat di bawah stratum korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng
tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut
eleidin.

Stratum granulosum (lapisan keratohialin)

29
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 26/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Merupakan bagian dengan 2-3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma


 berbutir-butir kasar yang terdiri atas keratohialin dan terdapat inti di
antaranya.
Stratum spinosum / stratum malpighi / prickle cell layer / lapisan akanta
Terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya
 berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena
 banyak mengandung glikogen dengan inti terletak di tengah-tengah. Sel-sel
ini makin ke permukaan makin gepeng bentuknya. Di antaranya terdapat
 jembatan antar sel (intercelluler bridge) yang terdiri dari protoplasma dan
tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan-jembatan ini membentuk 
 penebalan bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero, terdapat pula sel – sel
Langerhans.
Stratum Basale
Terdiri dari sel-sel berbentuk kubus / kolumnar yang tersusun vertikal pada
 perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Lapisan ini
 berfungsi reproduktif dengan adanya mitosis. Terdapat pula sel pembentuk 
melanin (melanosit) yang merupakan sel-sel berwarna muda dengan
sitoplasma basofilik dan inti gelap dan mengandung butir pigmen
(melanosomes)
2. Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin)
Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen
selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian :
Pars papilare
Bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
 pembuluh darah.

Pars retikulare
Bagian dibawahnya yang menonjol ke arah subkutan. Terdiri atas serabut-
serabut penunjang yaitu serabut kolagen, elastin, dan retikulin.
3. Lapisan subkutis (hipodermis)
Kelanjutan dermis dan terdiri atas jaringan ikat longggar berisi sel-sel lemak di
dalamnya. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan
getah bening. Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus yaitu pleksus

superfisial (di bagian atas dermis) dan pleksus profunda (di subkutis). Pleksus di

30
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 27/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus di subkutis


dan di pars retikulare juga mengadakan anstomosis, di bagian ini pembuluh
darah berukuran lebih besar. Bergandengan dengan pembuluh darah terdapat
saluran getah bening.
Adenksa Kulit :
- Kelenjar kulit
Terdapat di bagian dermis terdiri atas kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan
kelenjar palit (glandula sebasea). Kelenjar keringat terdiri dari kelenjar ekrin dan
apokrin.
- Kuku
- Rambut

b. Apa jenis trauma yang terjadi pada kasus?

Jawab:

a. Trauma Listrik 

 b. Trauma fisik (tumpul)

c. Bagaimana biomekanika pada trauma?

Jawab:

• Biomekanika trauma kepala


Terjatuh menyebabkan trauma karena adanya perubahan kecepatan yang

tiba-tiba atau deselerasi. Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan kepada


tubuh manusia , maka beratnya trauma merupakan hasil dari interaksi
antara faktor-faktor fisik dari kekuatan tersebut dan jaringan tubuh.
Beratnya trauma yang terjadi berhubungan dengan kemampuan obyek 
statis (yang ditubruk) untuk menahan tubuh. Pada tempat benturan akan
terjadi perbedaan pergerakan dari jaringan tubuh yang akan menimbulkan
disrupsi jaringan. Karakteristik permukaan yang menghentikan gerak 

31
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 28/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

tubuh juga penting, permukaan yang keras, menambah beratnya deselerasi


dan akan menimbulka trauma yang lebih berat.

Trauma juga bergantung pada elastisitas dan viskositas dari jaringan

tubuh. Elastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada keadaan


sebelum benturan . viskositas adalah kemampuan jaringan untuk menjaga
 bentuk aslinya walaupun ada benturan. Toleransi tubuh menahan benturan
tergantung pada ke dua keadaan diatas, berat trauma yang terjadi ,
tergantung seberapa jauh gaya yang ada, akan dapat melewati ketahanan
 jaringan. Karenanya berat ringannya trauma akan ditentukan oleh :

• kinematik dari deselerasi vertikal,

• viskoelastsitas jaringan

• karakteristik fisik dari permukaan benturan

•  posisi dari tubuh relatif terhadap permukaan benturan.


Pada kasus, korban jatuh dari tiang listrik , kepala langsung membentur ke
tanah/aspal. Beberapa penelitian mengamati compleks kepala-leher terhadap
ruda paksa dari arah superior inferior. Secara umum, menunjukkan bahwa
lokasi skull fraktur merupakan hasil rudapaksa langsung. Para peneliti
menguji 19 cadaver dalam posisi supine dan hanya mampu menghasilkan
BSF tunggal. Fraktur basis cranii membutuhkan durasi rendah (3ms), energi
tinggi (33J) ruda paksa dengan kekuatan benturan dari 17 kN pada
kecepatan ruda paksa 9m/s

d. Apa dampak tersengat listrik dan jatuh?

Jawab:

a. Luka bakar 

 b. Terjatuh  Trauma (Tumpul, tajam)

c. Kerusakan fungsi organ-organ vital.

d. Kematian

32
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 29/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

e. Bagaimana hubungan tersengat listrik dan jatuh dengan kondisi tidak sadar
pada pasien?

Jawab:

Trauma listrik elektron mengalir secara abnormal melewati tubuhdepolarisasi

otot dan saraf inisiasi aliran listrik abnormal pada tubuh respon tubuh

otak sinkop pasien terjatuh dari ketinggiantrauma pada kepalagangguan

sirkulasi di otak  pasien tidak sadar.

f. Bagaimana tindakan yang harus dilakukan pada kasus ini di UGD?

Jawab:

Airway Bebaskan jalan nafas dengan


memeriksa mulut, kemudian pasang
Endotracheal tube

Breathing Pemberian oksigen yang adequat

Circulation Pertahankan TD>90 mmHg, beri


cairan IV.RL

Disability Vital sign, GCS, pupil, refleks


patologis, luka-luka, anamnesa

2. Pemeriksaan primary survey:

Tanda Vital:

• Tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, Rangsang nyeri


pada kuku, ia menarik 

• Lengannya fleksi, matanya membuka sebentar, tidak 


mengeluarkan suara.

33
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 30/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

• TD : 100/70 mmHg

• Nadi : 114 x/menit

• Temp : 35,8°C


RR : 32x/menit

a. Bagaimana interpretasi dari tanda-tanda vital?

Jawab:

Tanda Vital:

• Tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, Rangsang nyeri pada


kuku, ia menarik Lengannya fleksi, matanya membuka sebentar,
tidak mengeluarkan suara
Interpretasi:
Respon membuka mata :2
Respon motorik :3
Respon verbal :1
Total GCS :6

Pasien mengalami penurunan kesadaran pada tingkat supor-coma


Pada pasien ini juga terjadi cidera kepala berat.

• TD : 100/70 mmHg
Interpretasi:
 Normal : sistolik (110-130mmHg),
diastolik(70-90mmHg)

Pasien belum mengalami hipotensi hasil pemeriksaan ini masih


dalam batas normal

•  Nadi : 114 x/menit


Interpretasi:
 Normal : 60x-100x/menit
Pasien mengalami takikardi

34
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 31/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

• Temp : 35,8°C
Interpretasi:
 Normal : 36,5°C-37,2°C
Pasien mengalami Hipotermi

• RR : frekuensi: 32x/menit
Interpretasi:
 Normal : 16x-24x/menit
Pasien mengalami Tachipneu

b. Bagaimana mekanisme dari tanda-tanda vital pada kasus?

Jawab:

 Trauma Elektron Depolarisasi Inisiasi aliran ota


listrik mengalir otot dan saraf  listrik k

Gang.iram  Jantun sinkop


a jantung g

Penuruna terjatu
CO h
n

Volume Benturan
cairan pada
otak Oksigenisa
si
Perdaraha  Trauma
Sirkulasi n capitis
 Takipneu perifer

Hipotermi
takikard
i

35
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 32/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

c. Bagaimana pemeriksaan kesadaran?

Jawab:

Pemeriksaan kesadaran dengan menggunakan Glasgow Comma


 Scale

Setelah dilakukan perhitungan jumlah total nilai kesadaran, maka


dilakukan interpretasi hasil penjumlahannya untuk mengetahui
tingkat penurunan kesadran pasien.

e. Bagaimana dampak dari penurunan kesadaran pada kasus?

Jawab:

Adanya penurunan kesadaran pada kasus bila tidak ditangani dengan


tepat dan cepat dapat terjadi kerusakan pada otak yang irreversibel
dan menyebabkan kematian.

36
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 33/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

3. Kepala:

• Mata : Racoon eyes dextra

• Telinga dan hidung : Keluar darah campur cairan


bening.

• Mulut : Snoring

a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan kepala?

Jawab:

• Mata : Racoon eyes dextra


Interpretasi : abnormal
Adanya perdarahan periorbital disebabkan adanya fraktur dari
 basal kranium pada fossa anterior 

• Telinga dan hidung : Keluar darah campur cairan bening.


Interpretasi : abnormal
Pada telinga terjadinya fraktur pada basal kranium pada fossa
medial
Pada hidung terjadinya fraktur pada basal kranium pada fossa
anterior 

• Mulut : Snoring
Interpretasi : abnormal

Adanya gangguan airway, obstruksi jalan napas.

37
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 34/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan kepala?


Perdaraha Volume Oksige
Jawab:  Trauma
n cairan nisasi
Fossa ke
media Fraktur basal
Foramen
Penuruna
Foramen Fossa Ruptur n
internal Ciribifor snoring
anterio a.opthalm
m plate ic,
Ruptur Ruptur Obstruk  Tonus
a.internal M.Tympha Epistaksi si otot lidah
Hemothy Racoo
s,
mpanium n eyes

4. Thorax

• Inspeksi : Sesak napas, frekuensi: 32x/menit

• Auskultasi: suara jantung jelas tapi irreguler

a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan thorax?

Jawab:

• Inspeksi : Sesak napas, frekuensi: 32x/menit


Interpretasi:
Sesak napas : abnormal
Adanya kesulitan dalam bernapas(ekspirasi dan inspirasi)
Frekuensi napas 32x/mnt : abnormal

Pasien mengalami tachipneu

• Auskultasi : suara jantung jelas tapi irreguler 


Interpretasi :
Pasien mengalami arritmia(gangguan irama jantung) karena
adanya kontraksi jantung yang abnormal.

38
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 35/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan thorax?

Jawab:
 Trauma Elektron Depolarisasi Inisiasi aliran
listrik mengalir otot dan saraf  listrik

 Jantun
Penurunan Sesak Oksigenisas g
kesadaran
  Gang.iram Suara
Tonus otot  Tachipneu a jantung  jantung
Snoring
lidah  jelas tapi

CO
Lidah jatuh Obstruksi
kebelakang airway

5. Extremitas:

• Ujung tangan dan kaki pucat, dingin


• Tampak 2 luka bakar listrik di telapak tangan kiri dan paha
kanan.

a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan extremitas?

Jawab:

• Ujung tangan dan kaki pucat, dingin


Interpretasi : abnormal
Adanya gangguan sirkulasi yang menyebabkan aliran darah ke
 perifer yang tidak adequat

• Tampak 2 luka bakar listrik di telapak tangan kiri dan paha


kanan.
Interpretasi : abnormal

39
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 36/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Adanya trauma listrik yang menyebabkan nekrosis pada jaringan


kulit

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan extremitas?

Jawab:

 Trauma Elektron Depolarisasi Inisiasi aliran


listrik mengalir otot dan saraf  listrik

combustio Kulit terbakar Nekrosis sel Produksi listrik


dan jaringan >>> di tubuh

Perdarahan Gang. sirkulasi Perifer Akral dingin

dan arritmia dan pucat

c. Apa makna dari luka bakar di telapak tangan kiri dan paha
kanan?

Jawab:

Pada saat pertama kali yang tersengat oleh listrik itu adalah

telapak tangan, dimana epidermis pada telapak tangan lebih tebal


sehingga muatan listrik yang dapat masuk jauh lebih besar dan
didukung oleh keadaan tubuh manusia yang selalu dalam keadaan
 basah. Setelah melalui tangan yang sedang memegang suatu
konduktor beraliran listrik kemudian arus mengalir mencari rute
terpendek menuju konduktor netral berupa tanah melalui kaki. Pada
 jalur obliq ini besar kemungkinan mengganggu proses kelistrikan

 jantung.

40
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 37/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

Tedeschi et.al. menggambarkan bbp variasi aliran arus listrik yg


masuk kedalam tubuh korban:

6. Data tambahan:

• Kateter urin : Keluar urin bewarna merah muda


sebanyak 100cc

a.Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan kateter urine?

Jawab:

• Kateter urin : Keluar urin bewarna merah muda sebanyak 


100cc
Interpretasi : abnormal
Pada pasien mengalami myoglobinuria akibat myogblobin bebas
dalam darah.

41
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 38/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan kateter urine?

Jawab:

 Trauma Nekrosis Myonecrosi Miyoglobin Nephrotoks


listrik sel dan s bebas ik
 jaringan

Urine myoglobinur Gangguan


merah ia filtrasi

7. Bagaimana penegakkan diagnosis?

Jawab:
Anamnesis:

Tn. Budi, 30 tahun, pegawai PLN, tersengat Listrik dan jatuh dari
tiang listrik pada saat memperbaiki trafo PLN.

Pemeriksaan primer ( primary survey) menunjukan tanda-tanda :

- Tanda Vital :

 Pasien tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, saat dirangsang


nyeri pada kukunya : ia menarik lengannya (flexi), matanya
membuka sebentar dan tidak mengeluarkan suara apa-apa.

 Tekanan darah 100/70 mmhg, Nadi 114x/menit, temp axila


35,8’C, RR 32x/menit

Pemeriksaan fisik:
- Pemeriksaan Kepala :

 Tidak terdapat jejas dan benjolan dibagian kepala

 Mata : terdapat raccoon eyes di mata kanan

 Telinga dan Hidung ; keluar darah bercampur cairan bening

 Mulut : mengeluarkan suara ngorok (snoring)

42
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 39/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

- Pemeriksaan Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak 


distensi)

- Pemeriksaan thorak :

 Inspeksi : tidak ada jejas,tampak sesak nafas, frekuensi


32x/menit, gerak nafas simetris
 Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem premitus
tidak bisa dinilai
 Perkusi : sonor kanan dan kiri

 Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas tapi ireguler 

- Pemeriksaan Abdomen : dalam batas normal

- Pemeriksaan Ekstremitas :

Ujung tangan dan kaki pucat dan dingin, tampak 2 luka bakar listrik 
di telapak tangan kiri dan paha kanan.

8. Bagaimana pemeriksaan penunjang?

Jawab:

1. CT-Scan atau MRI

2. EKG

43
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 40/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

9. Bagaimana diagnosis kerja?

Jawab:

Pasien mengalami:

1. Gangguan airway

2. Luka bakar 

3. Cidera kepala berat

4. Myoglobinuria

10.Bagaimana tatalaksana pada kasus?

Jawab:

a. Primary Survey

1. Airway : perhatikan jalan napas dan pertahankan

2. Breathing : intubasi endotrakeal dengan ventilasi O2 100%

3. Circulation : Terapi cairan RL IV diguyur untuk resusitasi

 b. Reevaluasi neurologi : GCS + refleks pupil

c. Trauma Capitis

- memperbaiki TD sistol dengan resusitasi hingga > 100 mmHg

- jika TD sistol tidak bisa > 100 mmHg, resusitasi dilakukan agresif 

- jika tidak ada perubahan segera rujuk ke RSUD Tipe A atau B dengan
 permintaan CT-Scan, EKG, dan konsul ke dokter Sp.BS

 b. Luka Bakar Listrik 

Furosemid 20 – 40 mg atau 0,3 - 0,5 mg/kgBB IV

44
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 41/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

11.Bagaimana prognosis?

Jawab:

Quo ad Vitam : Dubia

Quo ad Fungsionam : Dubia

12.Bagaimana komplikasi?

Jawab:

a. Trauma akibat arus listrik 


• Luka bakar 
• Asidosis metabolik 
• Gagal ginjal akut
• Cardiac arrest
• Kematian

 b. Fraktur basis cranii


• Diseksi, Pseudoaneurisma, Trombosis a. Carotis
• Gangguan pendengaran
• Parese N. VII perifer 
• Hematom epidural
• Hematom subdural
• Perdarahan intraserebral

Kerusakan neurologis
• Sindrom pasca trauma
• Kematian

c. Gangguan konduksi jantung


• Disritmia

45
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 42/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

13.Bagaimana preventif dan promotif pada kasus?

Jawab:

a. Preventif 
- Menjalankan kerja sesuai dengan prosedur operational yang ada, yaitu
memutus arus listrik yang ada sebelum dilakukan perbaikan trafo.
- Menggunakan peralatan untuk keselamatan kerja seperti Sepatu, Sarung
Tangan, Baju, Helm, dan Safety Belt sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
b. Promotif 
- memberikan penyuluhan berkala mengenai K3 (Keselamatan Kesehatan
Kerja)
- memberikan penyuluhan mengenai management emergency kepada orang
awam
- memberikan penyuluhan mengenai bahayanya trauma capitis dan luka bakar 
listrik.

14. Berapa kompetensi dokter umum?

Jawab:

3B

Kompetensi 3B : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik 


dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :
 pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan
memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat
darurat).

46
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 43/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

15. Bagaimana pandangan Islam?

Jawab:
Islam memerintahkan kita melakukan sesuatu kerja dengan cara yang

sebaik-baiknya dengan mengutamakan menjaga keselamatan dan kesehatan. Ini


menepati firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 195 berbunyi:

Artinya: “dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keselamatan bagi


 pemeluknya. Islam dalam Al qur’an dan hadist melarang umat untuk membuat
kerusakan jangankan kerusakan itu terjadi pada lingkungan, terhadap diri sendiri
saja Allah melarangnya.

47
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 44/45
 

5/17/2018 Ske na r io A - slide pdf.c om

DAFTAR PUSTAKA

American Chollage of Surgeon Committe on Trauma. 2004.  Advance Trauma Life


Support for Doctors.

Purwadianto, Agus dan Budi Sampurna. 2010. Kedaruratan Medik . Jakarta Barat :


Binarupa Aksara

Panitia Lulusan Dokter Universitas Indonesia. 1979. Pedoman Penatalaksanaan


 Praktis Kedaruratan Medik . Jakarta.

Bagian Kedokteran Forensik. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik Edisi Pertama.

Cetakan Pertama. Fakultas Kedokteran Universtas Indonesia.

Ganong. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran 20th ed. Jakarta: EGC

Guyton. 2008. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit . Jakarta: EGC

Price & Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit 4th ed.
Jakarta: EGC

Snell. 2008. Neuroanatomi Klinik . Jakarta

Alfin Said K, on Riview Article Basilar Skull Fracture (BSF) / fraktur Basis Cranii.
Aviable at  published online : alfinzone.wordpress.com last update 11
oktober 2011

Djoko, Widayat dan Djoko Widodo. Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 Edisi IV . Jakarta:
FKUI

Bresler, Michael Jay dan George L. Sternbach. 2007. Manual Kedokteran Darurat.


Jakarta : EGC

Lumbantobing, S.M.,  Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental , Jakarta:


Balai Penerbit FKUI, 2008, 7-10.

Putz, R., R. Pabst (ed.); Suyono, Y. Joko (terj.); Sobotta : Atlas Anatomi Manusia,
Ed. 22, Jilid 2, Jakarta: EGC, 2007, 52 – 54

48
http://slide pdf.c om/re a de r/full/ske na r io-a -55b07a 269105d 45/45

Anda mungkin juga menyukai