Anda di halaman 1dari 11

Skor Nilai:

NAMA MAHASISWA : Nur Azmi


NIM : 4173321036
DOSEN PENGAMPU : Dr. MARIATI PURNAMA SIMANJUNTAK, S.Pd.,M.Si.
MATA KULIAH : EVALUASI PROSES HASIL BELAJAR FISIKA

PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MARET 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Evaluasi Proses Hasil Belajar Fisika” .
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi banyak orang,
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
penulis dalam penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Atas Perhatiannya terima kasih.

Medan, Maret 2019

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1.2 Tujuan .........................................................................................................
1.3 Identitas Buku .............................................................................................
BAB II RINGKASAN
2.1 Buku 1 ........................................................................................................
2.2Buku 2 .........................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku .................................................................................
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku ...............................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................
4.2 Rekomendasi ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Evaluasi Proses Hasil Belajar Fisika adalah mata kuliah yang dilaksanakan pada setiap
mahasiswa yang program studinya pendidikan fisika. Yang mana pada mata kuliah ini
terdapat 6 tugas wajib KKNI di UNIMED. Diantaranya tugas rutin, critical book report,
critical jurnal review, rekayasa ide, mini riset dan projek. Pada kesempatan ini saya
melakukan pembuatan laporan critical book report yang di tugaskan. Dimana tugas ini dibuat
dengan mengambil 2 buku yang sudah ditentukan. Dengan buku pertama membahas
mengenai membaca sastra/literasi dan buku kedua mengenai penilaian. Kedua buku tersebut
diringkat mengenai bab terkait dan menilai atau mengkritikinya.

1.2 TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas critical book report mata kuliah evaluasi proses hasil
belajar fisika.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara buku 1 dan buku 2
3. Untuk mengetahui materi yang terdapat dalam buku 1 dan buku 2.

1.3 IDENTITAS BUKU

Buku 1
a. Judul : Measuring Students Knowledge and Skills
b. Edisi : -
c. Pengarang/Editor : OECD
d. Penerbit : OECD
e. Kota terbit : Paris
f. Tahun terbit : 1999
g. ISBN : 92-64-17053-7
Buku 2
a. Judul : Assesment in The Classroom: Constructing and

Interpreting Texts
b. Pengarang/Editor : George K. Cunningham
c. Penerbit : The Falmer Press
d. Kota terbit : London
e. Tahun terbit : 2005
f. ISBN : 0-203-97489-1
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

BAB 3 Scientific Literacy


scientific literacy didefinisikan sebagai kapasitas untuk menggunakan pengetahuan
ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta untuk
memahami alam semesta dan membuat keputuan dari perubahan yang terjadi karena
aktivitas manusia), literasi sains penting untuk dikuasai oleh siswa dalam kaitannya dengan
bagaimana siswa dapat memahami lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi, dan masalah-
masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat moderen yang sangat bergantung pada teknologi
dan kemajuan serta perkembangan ilmu pengetahuan.
Literasi sains terbentuk dari 2 kata, yaitu literasi dan sains. Secara harfiah literasi
berasal dari kata Literacy yang berarti melek huruf/gerakan pemberantasan buta huruf
Sedangkan istilah sains berasal dari bahasa inggris Science yang berarti ilmu pengetahuan.
mengatakan bahwa: “sains merupakan sekelompok pengetahuan tentang obyek dan fenomena
alam yang diperoleh dari pemikiran dan penelitian para ilmuwan yang dilakukan dengan
keterampilan bereksperimen menggunakan metode ilmiah”.
Literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk
mengidentifikasi permasalahan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam
rangka memahami serta membuat keputusan tentang alam dan perubahan yang dilakukan
terhadap alam melalui aktivitas manusia Literasi sains menurut National Science Education
Standards) adalah:

Scientific literacy is knowledge and understanding of scientific concepts and


processes required for personal decision making, participation in civic and cultural affairs,
and economic productivity. It also includes specific types of abilities.

Literasi sains yaitu suatu ilmu pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan
proses sains yang akan memungkinkan seseorang untuk membuat suatu keputusan dengan
pengetahuan yang dimilikinya, serta turut terlibat dalam hal kenegaraan, budaya dan
pertumbuhan ekonomi, termasuk di dalamnya kemampuan spesifik yang dimilikinya. Literasi
sains dapat diartikan sebagai pemahaman atas sains dan aplikasinya bagi kebutuhan
masyarakat
Antara sains dan teknologi saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Penemuan
dalam sains memungkinkan pengembangan teknologi, dan teknologi menyediakan instrument
yang baru lagi yang memungkinkan mengadakan observasi dan eksperimentasi dalam sains.
Hurd dalam tulisannya yang berjudul “A Rationale for Science, Technology, and Society
Theme in Science Education”, mengutip pendapat Price yang menyatakan teknologi yang
tinggi berdasarkan sains, sains modern ditunjang oleh penemuan teknologi . Pengembangan
atau inovasi teknologi diarahkan untuk kesejahteraan manusia. Masalah yang dihadapi
masyarakat akan lebih mudah ditanggulangi dengan menggunakan hasil teknologi. Walaupun
demikian, teknologi mempunyai keterbatasan. Artinya, penerapan suatu teknologi di
lingkungan kita akan menimbulkan dampak negatif selain dampak positif. Dengan demikian
hendaknya perubahan pendidikan sains harus merefleksikan atau mengarahkan kepada
hubungan antara sains dan teknologi dengan masalah yang dihadapi manusia dalam
kehidupan sehari-hari.

BUKU 2

BAB 9 ETIKA PENILAIAN SISWA

Etika adalah aturan perilaku yang berada di suatu tempat antara hukum yang
dihasilkan dari proses legislatif dan sifat pribadi moral dan nilai-nilai. Etika mewakili aturan
perilaku yang disepakati bersama, yang didukung dan ditegakkan oleh kelompok individu
atau organisasi profesi untuk anggota mereka. Hukuman untuk pelanggaran hukum umumnya
dinyatakan dalam hukum itu sendiri. Pelanggaran standar etika tidak menyiratkan
pelanggaran hukum, meskipun perbedaan antara keduanya tidak selalu jelas.
Sumber Informasi tentang Etika
Ada tiga standar etika yang diterbitkan yang dapat diterapkan pada kegiatan yang
berhubungan dengan penilaian guru.
- Standar Kompetensi Guru dalam Penilaian Siswa, diterbitkan dalam Pengukuran
Pendidikan: Masalah dan Praktek (1990). Isi ini standar disajikan pada.
- Kode Tanggung Jawab Profesional dalam Penilaian Pendidikan. Dokumen ini sedang
dipersiapkan oleh Dewan Nasional Pengukuran dalam Pendidikan dan saat ini dalam bentuk
draft.
- 1985 Standar Untuk Pendidikan dan Pengujian Psikologis diterbitkan bersama oleh
American Psychological Association (APA), American Research Research Association
(AERA), dan Dewan Nasional Pengukuran dalam Pendidikan (NCME). Standar-standar ini
saat ini sedang direvisi dan versi baru akan tersedia pada tahun 1997 atau 1998.
Membangun Apa yang Etis
Pembentukan kode etik yang diterima secara luas yang dapat digunakan untuk
memandu kegiatan guru di bidang penilaian siswa akan sulit untuk dikompilasi karena
kurangnya konsensus mengenai apa yang tepat dan apa yang merupakan praktik penilaian
yang tidak tepat. Misalnya, tidak ada konsensus tentang jumlah bantuan yang harus diberikan
guru kepada siswa yang mengikuti tes prestasi. Sebuah survei yang dilakukan oleh Mehrens
dan Kaminski (1989), menemukan ketidaksepakatan yang cukup besar di antara praktisi
mengenai masalah ini. Konflik yang sama ditemukan oleh Popham (1991). Pendekatan yang
paling konservatif adalah membiarkan tidak ada kegiatan persiapan tes selain instruksi yang
lebih baik. Mengajarkan tujuan tes, atau mempraktikkan hal yang sama atau serupa yang
muncul pada tes dianggap tidak pantas.
Perlunya Aturan Etis untuk Penilaian Siswa
Di masa lalu, etika penilaian siswa berfokus pada memastikan bahwa siswa
diperlakukan secara adil, dan bahwa pengujian itu tepat. Ini tetap menjadi masalah penting,
tetapi reformasi pendidikan telah menginterpretasikan akuntabilitas secara lebih luas dan
telah mengangkat masalah etika tambahan.
Masalah Dasar dalam Etika Pengujian
Meskipun tidak ada serangkaian standar etika yang ditegakkan untuk kegiatan terkait
penilaian, ada beberapa aturan etika yang tampaknya menikmati penyebaran luas, jika bukan
dukungan universal. Nilai-nilai etis dengan dukungan terbesar dijelaskan pada bagian berikut.
- Tes Harus Valid
- Asesmen Siswa Tidak Harus Bias
- Jenis BiasHanya Mereka yang Kompeten Yang Diizinkan untuk Mengelola dan
Menafsirkan Tes Akses ke Bahan Uji harus dibatasi untuk mereka yang kompeten
untuk menggunakan mereka dan memiliki kebutuhan yang sah untuk memiliki
mereka.
- Tes Prestasi Standar harus Dibangun dan Diatur sedemikian rupa sehingga Skor
Secara Akurat Mencerminkan Prestasi Siswa yang Mengambilnya
- Tanggapan dan Interpretasi dari Tes Milik Orang yang Diuji
- Menetapkan Nilai
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Isi Buku


1. Buku 1
Pada buku pertama yang berjudul “Measuring Students Knowledge and Skill” karya
OECD. Yang berarti mengukur pengetahuan dan kemampuan siswa. memiliki 3 bab bagian.
Yang mana saya mengkiriti bab ke 3yang berjudul “Scientific Literacy”. Dalam bab ini
membahas mengenai cara siswa mendapatkan pengetahuan dengan membaca buku sehingga
menambah pengetahuan dari beberapa sumber..

2. Buku 2
Pada buku kedua yang berjudul “Assesment in The Classroom: Constructing and
Interpreting Texts.” karya George Cunningham. Yang beerti penilaian ruang kelas. memiliki
9 bab bagian. Yang mana saya mengkritik bab ke 2 yang berjudul “interpreteting test result.”
Dan juga bab 9 yang berjudul The Ethics of Student Assessment. Yang mana pada buku ini
berfokus pada penilaian baik siswa maupun ruang kelasnya.

3.2 Kelebihan dan kekurangan buku


a. Kelebihan
Pada buku satu dan dua memiliki Tampilan cover yang menarik dengan warna cerah. Dan
juga Kertas yang diguanakan baik. Tata penulisan pada kedua buku bagus dan rapi. Ada pada
beberapa bagian disertai table yang mendukung penampilan dan penjelasan.
b. Kekurangan
Buku kedua sangat tebal dan buku pertama tidak terlalu tebal. Terdapat ketidakpahaman
bahasa yang dipakai, sehingga pembaca ketika membaca harus menerjemahkan dengan
berbagai pendapat yang berbeda
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
 Tugas critical book report ini selesai dibuat dengan mengkritik 2 buku dengan materi
yang berbeda satu sama lain
 Perbedaan dari kedua buku dapat dilihat dari cover tampilan depannya. Dan pada
judul kedua buku tersebut berbeda.
 Buku pertama berjudul mengukur pengetahuan dan kemampuan siswa. Sedangkan
buku kedua berjudul penilaian dalam kelas.

4.2 Rekomendasi
Kedua buku baik untuk diguanakan untuk bahan bacaan mengenai materi evaluasi hasil
belajar. Dan buku ini sangat bagus untuk menambah pengetahuan mahasiswa sebagai calon
pengajar nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, George K. 2005. Assesment in The Classroom: Constructing and Interpreting


Texts. London: The Falmer Press.

OCD. 1999. Measuring Stundent Knowledge and Skills. Paris : OECD.

SS

Anda mungkin juga menyukai