Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANFAAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

DI POLI HAMIL RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA

Disusun oleh :
1. Ayudina Nurmilasari 183.0019
2. Dessiari Christanti 183.0028
3. Tiyanti Ramadhana A. 183.0098

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
TA. 2018-2019
LEMBAR PENGESAHAN

Disusun Oleh :

1. Ayu Dina Nurmilasari (1830019)


2. Dessiari Christanti (1830028)
3. Tiyanti Ramadhana A. (1830098)

Judul Penyuluhan : Manfaat pemberian asi eksklusif

Telah disetujui untuk dilakukan penyuluhan di Poli Hamil Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
pada hari Selasa, 2 April 2019

Mengetahui
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

: Manfaat Pemberian Asi Ekskusif


Pokok Bahasan
Sasaran : Pasien Dan Keluarga Di Poli Hamil Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
Hari / Tanggal : Kamis, 4 April 2019
Jam : 08.00 - 08.30 wib
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tempat : di Ruang Tunggu Poli Hamil Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

I. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena
mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama
kehidupan bayi. Seorang ibu sering mengalami masalah dalam pemberian ASI
eksklusif, salah satu kendala utamanya yakni produksi ASI yang tidak lancar. Hal ini
akan menjadi faktor penyebab rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif kepada
bayi baru lahir (Wulandari dan Handayani, 2011).
World Health Organization (WHO) dan United Nations Childrens Fund
(UNICEF) merekomendasikan agar ibu menyusui bayinya saat satu jam pertama
setelah melahirkan dan melanjutkan hingga usia 6 bulan pertama kehidupan bayi.
Pengenalan makanan pelengkap dengan nutrisi yang memadai dan aman diberikan saat
bayi memasuki usia 6 bulan dengan terus menyusui sampai 2 tahun atau lebih (WHO,
2016).
Pemberian ASI memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Beberapa manfaat
ASI bagi bayi yaitu sebagai perlindungan terhadap infeksi gastrointestinal,
menurunkan risiko kematian bayi akibat diare dan infeksi, sumber energi dan nutrisi
bagi anak usia 6 sampai 23 bulan, serta mengurangi angka kematian di kalangan anak-
anak yang kekurangan gizi. Sedangkan manfaat pemberian ASI bagi ibu yaitu
mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara, membantu kelancaran produksi ASI,
sebagai metode alami pencegahan kehamilan dalam enam bulan pertama setelah
kelahiran, dan membantu mengurangi berat badan lebih dengan cepat setelah
kehamilan (WHO, 2016).
Wijayanti (2010) menyimpulkan bahwa angka kejadian diare pada bayi umur
0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif lebih sedikit bila dibandingkan dengan
bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Hal itu dikarenakan ASI merupakan
asupan yang aman dan bersih bagi bayi dan mengandung antibodi penting yang ada
dalam kolostrum.
II. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan paisen dan keluarga yang berada
di Poli Hamil Rumkital Dr. Ramelan Surabaya dapat mengerti manfaat pemberian
asi ekslusif.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan
keluarga dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian asi ekslusif
2. Menjelaskan tentang kapan diberikan asi ekslusif
3. Menjelaskan tentang tujuan pemberian asi ekslusif
4. Menjelaskan tentang manfaat pemberian asi ekslusif
5. Menjelaskan tentang kandungan dalam asi ekslusif
6. Menjelaskan tentang kerugian tidak memberikan asi ekslusif

III. Pokok Bahasan


Asi eksklusif

IV. Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media dan Alat


1. Media
a. Powerpoitnt
b. Leaflet
VI. Materi
(terlampir)

VII. Pengorganisasian
: Ayu Dina N.
Moderator
: Dessiari Christanti
Penyaji
: Tiyanti Ramadhana A.
Observer
Fasilitator : Tiyanti Ramadhana A.
VIII. Pengaturan tempat

Keterangan Gambar :

: Moderator

: Penyaji

: Fasilotator

: Observer

: Peserta

IX. Kegiatan Penyuluhan


Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Kegiatan &
Waktu
Pendahuluan 1. Moderator mengucapkan 1. Menjawab salam
( 5 menit ) Salam 2. Mendengarkan dan
2. Moderator memperkenalkan memperhatikan
semua anggota kelompok 3. Menyetujui kontrak
Penyuluhan Waktu
3. Moderator membuat 4. Mendengarkan dan
kontrak waktu memperhatikan
4. Moderator menjelaskan
tujuan penyuluhan yang
akan dicapai

Pelaksanaan 1. Moderator memberi


1. Mengemukakan
( 20 menit ) kesempatan menjelaskan
pendapat
Materi
2. Mendengarkan dan
2. Menggali pengetahuan
audiens dan keluarga tentang memperhatikan
manfaat pemberian asi
eksklusif
3. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Memberi reinforcemen
4. Mengajukan
positif pada audiens atas
pertanyaan
Pendapatnya
4. Menjelaskan materi
penyuluhan tentang :
a. Menjelaskan tentang
pengertian asi eksklusif
b. Menjelaskan tentang kapan
diberikan asi ekslusif
c. Menjelaskan tujuan
pemberian asi eksklusif
d. Menjelaskan tentang
manfaat pemberian asi
ekslusif
e. Menjelaskan tentang
kandungan asi ekslusif
f. Mengetahui tentang
kerugian tidak memberikan
asi eksklusif
Penutup 1. Presenter mengajukan 1. Menjawab pertanyaan
( 5 menit ) pertanyaan pada audiens 2. Menjawab salam
mengenai materi yang 3. Mendengarkan dan
dibahas untuk mengevaluasi Memperhatikan
pemahaman audiens 4. Menjawab salam
2. Presenter mengucapkan
Salam
3. Moderator menyimpulkan
hasil ceramah dan tanya
Jawab
4. Moderator memberi salam
Penutup
X. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga dan klien yang hadir penyuluhan di poli hamil Rumkital Dr.
Ramelan Surabaya
b. Pengaturan tempat teratur, berbentuk persegi panjang
c. Suasana tenang dan tidak ada yang mondar-mandir
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan keluarga dan klien dapat
mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif untuk
bertanya
c. Selama kegiatan berlangsung diharapkan keluarga dan klien tidak
meninggalkan tempat saat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga dan klien dapat menyebutkan pengertian asi eksklusif
b. Keluarga dan klien dapat menyebutkan kapan diberikan asi eksklusif

c. Keluarga dan klien dapat menyebutkan tujuan pemberian asi eksklusif


d. Keluarga dan klien dapat menyebutkan manfaat pemberian asi
ekskusif
e. Keluarga dan klien dapat menyebutkan kandungan asi ekskusif
f. Keluarga dan klien dapat mengetahui kerugian tidak diberikan asi
ekslusif
MATERI PENYULUHAN
MANFAAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

A. Pengertian Asi Eksklusif

Menurut Mustofa & Prabandari (2010), ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garamgaram anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna
sebagai makanan bagi bayinya, sedangkan asi eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI
secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim.
ASI Eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2017) adalah memberikan
hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai
berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI
eksklusif pemberian ASI dihentikan, tetapi tetap diberikan kepada anak sampai berusia 2
tahun.
B. Kapan Pemberian Asi Eksklusif
Menurut Damanik, Dkk (2015) ASI eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi mulai 0
sampai dengan 6 bulan dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan.
Pemberian ASI Eksklusif sampai 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai usia 2 tahun juga
mendapat perhatian serius dari pemerintah dan kembali dituangkan dalam Kepmenkes RI.
No. 450/MENKES/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi
di Indonesia.
C. Tujuan Pemberian Asi Eksklusif
Tujuan dari pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan antara lain :
a. Dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas bayi
b. Mengoptimalkan pertumbuhan bayi
c. Meningkatkan kecerdasan anak
d. Membantu memperpanjang jarak kehamilan bagi ibu
e. Mencegah terjadinya penyakit diare pada bayi
D. Manfaat Pemberian Asi Ekslusif
ASI juga mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi, bakteri, virus, parasit, dan jamur. ASI dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi,
termasuk perkembangan mental emosional melalui kelekatan yang terbentuk lewat menyusui.
Kondisi mental emosional pada usia dini dapat mempengaruhi periode perkembangan anak
pada tahap selanjutnya. Anak dengan mental emosional yang baik pada usia dini akan
mengalami perkembangan yang positif pada tahap berikutnya, dan pada akhirnya mereka
akan menjadi generasi penerus bangsa yang sehat secara mental emosional (Setyarini, 2015).
E. Kandungan Asi Ekslusif
Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna serta sesuai dengan kebutuhan
tumbuh kembang bayi. Menurut Wulandari & Iriana (2013), adapun kandungan dengan
komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi adalah :
1. Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Decosahexanoic Acid (DHA) dan
Arachidonic Acid (AA) yang berperan penting dalam pertumbuhan otak. DHA dan AA adalah
asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk
pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi
untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam
tubuh dapat dibentuk atau disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-
masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
2. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktose, mempunyai kadar paling tinggi dibanding
susu mamalia lain. Laktose mempunyai manfaat lain yaitu mempertinggi absorbsi kalsium
dan merangsang pertumbuhan lactobacillus bifidus. Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah
laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan
bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.coli yang
sering menyebabkan diare pada bayi. Laktobasilus mudah tumbuh cepat dalam usus bayi
yang mendapat ASI.
3. Protein
Protein dalam ASI terdiri dari casein (protein yang sulit dicerna) dan whey (protein yang
mudah dicerna). ASI lebih banyak mengandung whey daripada casein sehingga protein ASI
mudah dicerna sedangkan pada susu sapi kebalikannya.
4. Garam dan Mineral
ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah dibanding susu sapi, bayi yang
mendapatkan susu sapi yang tidak dimodifikasi dapat menderita tetani karena hipokalsemia.
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih dengan baik, sehingga
diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral yang rendah. ASI mengandung kadar garam
dan mineral lebih rendah dibanding susu sapi. Bayi yang mendapat susu sapi atau susu
formula dapat menderita tetani (otot kejang). Karena hipokalsemia kadar kalsium dalam susu
sapi lebih tinggi dibanding ASI, tetapi kadar fosfornya jauh lebih tinggi, sehingga
mengganggu penyerapan kalsium dan juga magnesium.
5. Vitamin
Masing-masing dari vitamin tersebut memiliki fungsi dan manfaat tertentu. Vitamin D
untuk kekuatan tulangnya, meskipun 9 kadarnya dalam ASI tidak terlalu banyak. Namun, ini
bisa disiasati dengan menyinari bayi dengan matahari di pagi hari sebagai pencegahan untuk
masalah tulang pada periode usia 0 - 6 bulan kelahiran. Vitamin A berfungsi utamanya untuk
indera penglihatan bayi. Kandungan vitamin A sangat besar pada kolostrum dan mulai
berkurang saat sudah memasuki periode transisi ASI matang, di mana sebagian besar porsi
ASI sudah dalam bentuk cairan air, namun tetap mengandung zat-zat penting bagi bayi.
Selain untuk penglihatan, menurut IDAI, vitamin A juga memiliki peran dalam kekebalan
tubuh, pembelahan sel, dan pertumbuhan. Vitamin B merupakan zat yang mudah larut dalam
cairan. Di dalam ASI, fungsi dari vitamin ini adalah sebagai pelengkap dalam mencegah dari
anemia (kekurangan darah), terlambatnya perkembangan, kurang nafsu makan dan iritasi
kulit. Dalam perkembangan saraf dan peremajaannya vitamin C memilik fungsi besar. Selain
itu vitamin C berpengaruh pada pertumbuhan gigi, tulang dan kolagen, ia juga mampu
mencegah bayi dari serangan penyakit. Namun, terlalu banyak konsumsi vitamin juga tidak
baik karena efek samping yang ditimbulkan. Vitamin E utamanya untuk kesehatan kulit.
Selain itu, vitamin E sebagai penambah sel darah merah bayi yang bernama hemoglobin
sehingga melindunginya dari anemia (kekurangan darah).
Berdasarkan sumber dari Food And Nutrition Boart, National Research Council
Washington Tahun 1980 dalam Atikah (2010) diperoleh perkiraan komposisi Kolostrum dan
ASI untuk setiap 100 ml pada tabel berikut :
F. Kerugian Tidak Diberikan Asi Ekslusif
1. Bertambahnya kerentanan terhadap penyakit (baik anak maupun ibu)
Dengan menyusui, dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran pernapasan atas
(ISPA), kejadian diare dapat turun 50%, dan penyakit usus parah pada bayi premature
dapat berkurang kejadiannya sebanyak 58%. Pada ibu, risiko kanker payudara juga dapat
menurun 6-10%.
2. Biaya kesehatan untuk pengobatan
Dengan mendukung ASI dapat mengurangi kejadian diare dan pneumonia sehingga
biaya kesehatan dapat dikurangi 256,4 juta USD atau 3 triliun tiap tahunnya.

3. Kerugian kognitif - hilangnya pendapatan bagi individual

ASI eksklusif dapat meningkatkan IQ anak, potensi mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik karena memiliki fungsi kecerdasan tinggi. Tentunya hal ini akan meningkatkan
potensi mendapatkan penghasilan yang lebih optimal. Tahukah anda dengan peningkatan
IQ dan pendapatan per kapita, negara dapat menghemat 16,9 triliun rupiah?

4 . Biaya susu formula

Di Indonesia, hampir 14% dari penghasilan seseorang habis digunakan untuk membeli
susu formula bayi berusia kurang dari 6 bulan. Dengan ASI eksklusif, penghasilan
orangtua dapat dihemat sebesar 14%.
DAFTAR PUSTAKA

Atikah, P. (2010). Kapita Selekta ASI & Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Damanik, R., Y., Rahmawati, W., Soemardini. (2015). Hambatan Kinerja Konselor
Menyusui dalam Meningkatkan Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Kota Kupang.
Indonesian Journal of Human Nutrition, Vol.2 No.1, hal; 1 – 10.Dinas Kesehatan Profinsi
Jawa Tengah. (2014). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah: Tahun 2014. Semarang: Hal 65-
68.
Mustofa, A., Prabandari H. 2010. Pemberian ASI Eksklusif dan Problematika Ibu
Menyusui. Volume 5 No.2 Jurnal Studi Gender dan Anak. Purwokerto: ISSN
Setyarini, dkk. 2015. Pengaruh pemberian asi eksklusif dan non eksklusif terhadap
mental emosional anak usia 3-4 tahun. Jurnal Gizi Indonesia Vol 4 No. 1
Wulandari, F. I., Iriana, N. R., 2013. Karakteristik Ibu Menyusui Yang Tidak
Memberikan Asi Eksklusif Di UPT Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali. INFOKES.
Vol. 3: 25-32
Yovita Ananta, 2016. IBCLC, MHSM. Dampak dari Tidak Menyusui di Indonesia pada
Pekan ASI IDAI
No. NAMA ALAMAT TTD

10

11

12

13
14

15

DAFTAR HADIR PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai