Anda di halaman 1dari 68

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Pada bab IV ini akan dibahas tentang cara pembuatan benda kerja mulai

dari membuat desain gambar di Solidworks 2014. Mendesain pengerjaan serta ,

merencanakan proses permesinan melalui simulasi serta membuat program CNC

(kode G) dengan post processor dengan software mastercam secara Automatic.

Menstransfer Kode G yang dihasilkan dari mastercam ke software Mach3.

Mensetting mesing dan mengoprasikan mesin dengan software mach3.

Pengukuran hasil benda kerja, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian.

4.1 Pembuatan Desain Benda Kerja dengan Solidworks 2014

Langkah-langkah pembuatan desain benda kerja pada Solidworks 2014

adalah sebagai berikut:

4.1.1 Mengaktifkan program Solidworks 2014

1. Untuk Mengaktifkan program Solidworks 2014 dapat dilakukan dengan

cara mengklik ganda pada shortcut SolidWorks 2014 pada desktop

komputer.
Gambar 4.1 Membuka jendela Solid Works 2012

2. Maka akan muncul jendela Solid works 2012, kemudian klik toolbar new

atau tekan Ctrl+N , lihat gambar 1.2.

Gambar 4.2 – Tampilan awal SolidWorks

3. Setelah itu muncul kotak dialog New SolidWorks Document , kemudian

pilih salah satu document sesuai dengan kebutuhan pekerjaan .


Pada kotak dialog New Solidworks Document terdapat beberapa

tempelate, berikut penjelasan dari masing-masing template :

 Part

Template ini digunakan untuk membuat desain part individu. Di template

ini selain dapat membuat benda-benda pejal kita dapat membuat part

yang terbuat dari sheet metal dan bidang-bidang lainnya.

 Assembly

Tempelate ini digunakan untuk perakitan ( assembly ) yang terdiri dari

dua atau lebih Komponen menjadi entitas baru yang disebut

subassembly, assembly, ataupun istilah lain yang berhubungan dengan

operasi perakitan (contohnya: hasil perakitan) baik bersifat permanen

(menggunakan welding, dan lain-lain) ataupun semipermanen

(menggunakan fastener: screws, bolts, nuts, dan lain-lain). Selain kita

juga dapat membuat komponen individu, dan dapat melakukan animasi

persentasi pada template assembly ini.

 Drawing

Template ini digunakan untuk membuat bidang kerja baru untuk gambar

kerja atau 2D yang memuat segala informasi yang berkaitan dengan

dimensi fisik part atau assembly. Informasi tersebut tersebut adalah

berupa nama benda, ukuran benda, material yang dipakai, volume benda,

pembuat drawing, dan lain-lain.


4. Untuk penelitian tugas akhir ini dokumen yang dibutuhkan dan yang akan

di gunakan adalah dokumen part.

5. Klik Document Part, lalu akan terbuka jendela kerja solidworks 2014

seperti gambar dibawah ini. Hal ini menandakan bahwa program

solidworks 2014 sudah bisa digunakan untuk membuat desaian benda

kerja.

Gambar 4.3 – Tampilan Lembar Kerja Solidworks

4.1.2 Membuat Gambar Kerja 1


1. Klik Top Plane lalu klik toolbar Sketch .
2. Klik toolbar Center Rectangle

3. Klik point 1 tengah lalu klik point 2

Gambar 4.4.MenggunakanToolbar Center Rectangle

4. Klik toolbar Smart Dimension lalu klik garis A > tarik dimensi

keatas kemudian klik kiri. Berikan dimensi 90mm.

Garis A

Gambar 4.5.MenggunakanToolbar Smart Dimension

5. Berikan dimensi pada garis B 45mm


Garis B

6. Klik Tab Feature lalu klik toolbar Extruded Base . Masukan Depth

atau ketebalan: 20mm kemudian klik OK .

Gambar 4.6.MenggunakanToolbar Extruded Base

7. Klik toolbar sketch kembali lalu klik permukaan / Face A.


Gambar 4.7 .Membuat Sketch

8. Klik Corner Ractangle lalu buat rectangle di point 1,2 dan 3,4.

Gambar 4.8 .Membuat Sketch dengan Corner Ractangle

9. Klik Smart Dimensions berikan dimensi pada garis A dan B

15mm.
Gambar 4.9 MenggunakanToolbar Smart Dimension

10. Klik toolbar Circle , tempatkan circle pada titik origin lalu berikan

dimesnsi 40mm.

Gambar 4.10 MenggunakanToolbar Smart Dimension

11. Klik tab feature lalu klik toolbar Extruded Cut . Masukan Depth

Cut nya : 10mm kemudian klik OK .


Gambar 4.11.MenggunakanToolbar Extruded Cut

12. Klik Face A lalu klik toobar sketch.

13. Buatlah sketch dengan Corner Ractangle lalu buat rectangle di

point 1,2 dan 3,4.

Gambar 4.12 .Membuat Sketch dengan Corner Ractangle


14. Klik Smart Dimensions lalu diberikan dimensi seperti gambar

dibawah ini

Gambar 4.13 MenggunakanToolbar Smart Dimension

15. Klik tab feature lalu klik toolbar Extruded Cut . Masukan Depth

Cut nya : 5mm kemudian klik OK .

Gambar 4.14 MenggunakanToolbar Extruded Cut


16. Klik Face A lalu klik toobar sketch.

17. Membuat sketch dengan toolbar point seperti gambar

dibawah ini.

18. Klik Smart Dimensions lalu diberikan dimensi fix untuk ketiga

point tadi seperti gambar dibawah ini


19. Klik toolbar Hole Wizard , pada Tab Type tentukan Type hole : Hole

, tentukan Standard Hole : pilih ISO, Type: Drill Size , pada tab Hole

Spesifications tentukan Size: Diameter 6mm, End Condiion : pilih

Through All,

20. . selanjutnya klik Tab Position untuk menentukan titik point : pilih Face

A untuk membuat hole.


21. Tenntukan titik point : pilih Point 1 dan 2 lalu .

22. .Klik toolbar Hole Wizard , pada Tab Type tentukan Type hole :

Hole , tentukan Standard Hole : pilih ISO, Type: Drill Size , pada tab

Hole Spesifications tentukan Size: Diameter 6mm, End Condiion : pilih

Through All, klik Tab Position untuk menentukan titik point : pilih Face

A untuk membuat hole. Kemudian tenntukan titik point : pilih Point 3

lalu .

Gambar 4.16.Menggunakan Toolbar Hole Wizard


23. KlikToolbar Linier Pattern , tentukan feature yang akan di perbanyak

: klik Feture A (Tapped Hole 1 ) , directio 1 : klik Garis/ Edge 1 ,

masukan Spacing /jarak D1: 42 mm dan jumlah: 2, lalu direction 2 : klik

Edge 2 , masukan Spacing/jarak D2: 30 mm dan jumlah : 2.

Gambar 4.17 Menggunakan Toolbar Linier Pattern

24. Lalu klik .


25. Selesai membuat gambar diatas maka gambar yang dibuat sudah jadi.

Gambar yang sudah dibuat kemudian disimpan kedalam tipe file STEP

AP203.

Gambar 4.18 Menyimpan File

4.1.3 Membuat Gambar Kerja 2


1. Klik Top Plane lalu klik toolbar Sketch .

2. Klik toolbar Center Rectangle ,Klik point 1 tengah lalu klik point 2
Gambar 4.19.MenggunakanToolbar Center Rectangle

3. Klik toolbar Smart Dimension lalu klik garis A > tarik dimensi

keatas kemudian klik kiri. Berikan dimensi 90mm.

4. Berikan dimensi pada garis B 45mm

Gambar 4.20 MenggunakanToolbar Smart Dimension


5. Klik Tab Feature lalu klik toolbar Extrude Base . Masukan Depth

atau ketebalan: 7mm kemudian klik OK .

Gambar 4.21 MenggunakanToolbar Extruded Base

6. Klik toolbar sketch kembali lalu klik permukaan / Face A.

7. Membuat centerline dengan dimensi 8mm dari point 1 ke point 2.

Gambar 4.22 Membuat Sketch dengan Centerline


8. Membuat text dengan klik toolbar Text lalu pilih line1 untuk tab

curve. Lalu ketik TEDC pada tab Text , Uncheklist Use Document

Front dan ubah Spacing 130%. Lalu ubah Front Text Height menjadi

20mm. Lalu klik Ok .

Gambar 4.23 Membuat Text dengan Toolbar Text


9. Klik Exit Sketch .

Exit Sketch

10. Kemudian text yang sudah dibuat dijadikan emboss dengan toolbar

. Klik sketch TEDC kemudian klik toolbar Wrap.

11. Kemudian pilih Face for Wrap Sketch atau permukaan tempat text TEDC

akan timbul pilih Face A. Lalu masukan Thicknes 4 mm dan klik Ok.
Gambar 4.24 Menggunakan Toolbar Wrap

12. Kemudian Selesai membuat gambar diatas maka gambar yang dibuat

sudah jadi. Gambar yang sudah dibuat kemudian disimpan kedalam tipe

file STEP AP203.


4.1.4 Merencanakan proses permesinan pada Software Mastercam X4

1. Untuk Mengaktifkan program Mastercam X4 dapat dilakukan dengan cara

mengklik ganda pada shortcut Mastercam X4 pada desktop komputer.

Gambar 4.25 Mengaktifkan Program Mastercam X4

2. Maka akan muncul jendela Kerja Mastercam X4, kemudian klik toolbar

Open. Klik file yang tadi sudah di save menjadi file STEP. Kemudian klik

Option untuk mecheklist Trimmed surface untuk mengimport dari file

STEP ke Solidworks. Lalu klik OK.


Gambar 4.26 Open File to Mastercam

3. Klik toobar Screen Statistics untuk mengecek apakah masih ada surface

atau tidak. Kalau masih terdapat surface maka harus dihilangkan agar bisa

dibuat parameter.

Gambar 4.27 Menggunakan Screen Statistics

4. Klik toolbar All . Cheklist Surface lalu klik Ok.


Gambar 4.28 Menghilangkan Surface

5. Tekan toolbar DELETE untuk menghilangkan garis-garis kuning tersebut.

6. Kemudian dirubah view orientation. Klik pandangan Right . Kemudian

blok dari point A ke point B. lalu klik toolbar Xform Rotate . Pada

kotak box Rotate pilih tipe Move dan masukan jumlah rotate 90º. Lalu klik

ok.

Gambar 4.28 Menggunakan Toolbar Xform Rotate


7. Gunakan kembali Xform Rotate . Klik pandangan Top . Kemudian

blok dari point A ke point B. lalu klik toolbar Xform Rotate . Pada

kotak box Rotate pilih tipe Move dan masukan jumlah rotate 90º. Lalu klik

ok.

Gambar 4.29 Menggunakan Toolbar Xform Rotate

8. Klik Stock setup untuk menentukan ukuran bahan yang akan di pakai. Klik

toolbar Bounding box .

Gambar 4.30 Menentulkan dimensi Material

9. Untuk part kali ini akan dipaskan bahannya. Pada tab Expad di kasih

angka 0 semua X,Y,Z. kemudian klik ok.


Gambar 4.31 Menentulkan dimensi Material

10. Kemudian tentukan titik 0 benda dengan tekan F9. Blok dai Point A ke

point B. lalu klik toolbar Xform Translate . Klik toolbar From / To

.
Gambar 4.30 Menentulkan Titik 0

11. Pindahkan dari point A ke point B. kemudian Klik OK.

12. Selanjutnya akan disetting proses permesinannya. Klik tab Toolpath

kemudian pilih toolbar Contour lalu beri nama PROSES 1.


Gambar 4.31 Menentulkan Proses Pertama Dengan Contour

13. Kemudian pilih geometri dengan memilih chain. Pilih garis Group 1 lalu

klik end.

Gambar 4.31 Menentulkan Chain atau Geometri

14. Pilih group 2 lalu klik End.


Gambar 4.32 Menentulkan Chain atau Geometri

15. Pilih Group 3 lalu klik End.

Gambar 4.33 Menentulkan Chain atau Geometri

16. Pilih Group 4 dan 5lalu klik End. Jika sudah dipilih semua geometri maka
klik Ok.

Gambar 4.34 Menentulkan Chain atau Geometri


17. Pilih Toolpaths Type penyayatan Pocket.

Gambar 4.35 Memilih Tolpath Type

18. Klik Select Library tool untuk memilih End Mill yang digunakan dan

Mensetting Parameter.
Gambar 4.36 Memilih Tools yang digunakan

19. Pilih End Mill diameter 6 FLAT ENDMILL kemudian klik OK.

Gambar 4.37 Memilih Tools yang digunakan

20. Klik 2 kali tool yang tadi sudah di pilih untuk dilakukan pengaturan.
Gambar 4.38 Mengedit Parameter

21. Masukan angka 1 pada tab Tool# dan Head#

22. Masukan Parameter : Feed rate 500, Plunge rate 400, Retract rate 2000,

Spindle speed 1500 lalu klik Ok.


Gambar 4.39 Mengedit Parameters

23. Kemudian pilih Roughing atau cara penyayatan Constant Overlap Spiral.

Gambar 4.40 Memilih Tipe Alur Penyayatan


24. Aktifkan Depth cuts lalu masukan Max rough step 1mm.

Gambar 4.41 Mengatur Max Rough Step

25. Pada tab Lingking uncheklist Rectract Parameter tentukan Depth : 7, Top

of stock : 11, Feed Plane 20. Kemudian jika sudah selesai melakukan

pengaturan kilk OK.


Gambar 4.42 Mengatur Linking Parameter

26. Klik toolbar Select all operations untuk bahwa proses penyayatan siap dan

not error. Lalu klik Very selected operations untuk mensimulaikan

program yang sudah siap sebelum diambil data NC nya.

Gambar 4.43 Mesimulasikan Program


27. Atur keecepatan simulasi menjadi quality dan machine Quickly kemudian

klik PLAY. Jika simulasi sudah ok dan seperti yang di harapkan maka klik

OK.

Gambar 4.44 Mengatur Kecepatan Simulasi

28. Kemudian klik toolbar Post selected operations lalu klik OK.
Gambar 4.45 Mengambil Data NC dari mastercam

29. Save dengan save as type Nc files.

Gambar 4.46 Menyimpan data NC

30. Setelah Loading maka akan keluar data NC secera otomatis.


Gambar 4.47 Output Data NC

1. Merencanakan proses permesinan pada Software Mastercam X4

1) Klik Stock setup untuk menentukan ukuran bahan yang akan di pakai. Klik

toolbar Bounding box .


2) Pada tab Expad di kasih bahan lebih X: 2,Y : 2, Z : 1. kemudian klik OK.

3) Selanjutnya akan disetting proses permesinannya. Klik tab Toolpath

kemudian pilih toolbar Pocket lalu klik Ok.


4) Kemudian pilih geometri dengan memilih chain. Pilih garis Group 1 lalu

klik end dan OK.

Group 1

1) Pilih Toolpaths Type penyayatan Pocket.


2) Klik Select Library tool untuk memilih End Mill yang digunakan dan

Mensetting Parameter.
3) Pilih End Mill diameter 6 FLAT ENDMILL kemudian klik OK.

4) Klik kanan tool yang tadi sudah di pilih kemudian klik Edit tool.

5) Masukan angka 1 pada tab Tool# dan Head#


6) Masukan Parameter : Feed rate 500, Plunge rate 400, Retract rate 2000,

Spindle speed 1500 lalu klik Ok.

7) Pada tab Cut Parameter pilih Machining Conventional.


8) Kemudian pilih Roughing atau cara penyayatan Constant Overlap Spiral.
9) Pada tab finishing uncheklist Finish

10) Uncheklist Lead in/out.


11) Pada tab Lingking uncheklist Rectract Parameter tentukan Depth : 7, Top

of stock : 11, Feed Plane 20. Kemudian jika sudah selesai melakukan

pengaturan kilk OK.

12) Klik Tooggle toolpath untuk menembunyikan proses yang sudah dibuat

agar proses pemilihan geometri yang selanjutnya mudah.


13) Setting proses permesinan selanjutnya. Klik tab Toolpath kemudian pilih

toolbar Pocket .

14) Kemudian pilih geometri dengan memilih chain. Pilih garis Group 2 lalu

end dan pilih group 3 lalu klik end dan OK.


Group 3
Group 2

15) Kemudian pilih Roughing atau cara penyayatan Constant Overlap Spiral.

16) Aktifkan Depth cut lalu masukan Max rough step 1mm. lalu klik OK.
17) Setting proses permesinan selanjutnya. Klik toolbar Pocket . Kemudian

pilih geometri dengan memilih chain. Pilih garis Group 4 lalu klik end dan

OK.
Group 4

18) Lalu atur tab link parameter seperti gambar di bawah ini. Lalu klik OK.
19) Setting proses permesinan selanjutnya. Klik toolbar Drill. Kemudian pilih

posisi point lubang yang akan di Drill.

20) Pilih point 1 sampai 6 lalu klik Ok.

21) Pilih Toolpaath Type Drill.


22) Pilih tool yang sudah dipakai untuk pembuatan Pocket.
23) Pada tab cut parameter pilih tipe Cycle : Pack Drill dan jumlah pack 1 mm.

24) Lalu atur tab link parameter seperti gambar di bawah ini. Lalu klik OK.
25) Setting proses permesinan selanjutnya. Klik toolbar Pocket . Kemudian

pilih geometri dengan memilih chain. Pilih garis Group 5 lalu end dan

pilih group 6 lalu klik end dan OK.


Group 6

Group 5

26) Lalu atur tab link parameter seperti gambar di bawah ini. Lalu klik OK.
27) Setting proses permesinan selanjutnya. Klik toolbar Contour.

28) Kemudian pilih geometri dengan memilih chain. Pilih garis Group 5 lalu

end dan pilih group 6 lalu klik end dan OK.


Group 7

29) Pilih Toolpaath Type Contour.

30) Pada tab Cut Parameter pilih Compensation direction Right.


31) Aktifkan Depth Cut lalu masukan Max Rough Step 1mm
32) Lalu Uncheklist Lead In/Out.
33) Lalu atur tab link parameter seperti gambar di bawah ini. Lalu klik OK.
34) Klik toolbar Select all operations untuk bahwa proses penyayatan siap dan

not error. Lalu klik Very selected operations untuk mensimulaikan

program yang sudah siap sebelum diambil data NC nya.

35) Atur keecepatan simulasi menjadi quality dan machine Quickly kemudian

klik PLAY. Jika simulasi sudah ok dan seperti yang di harapkan maka klik

OK.
36) Kemudian klik toolbar Post selected operations lalu klik OK.

37) Save dengan save as type Nc files.


38) . Setelah Loading maka akan keluar data NC secera otomatis.

39) .

40) .

41) .

42)
2. Mentransfer Data NC ke Software Mach3

Kali ini akan di lakukan pentransferan file data NC yang sudah di


dapatkan dari software Mastercam ke software MACH3 yang sudah terinstal
pada PC yang terpasang pada mesin CNC TU 3A. Sebelmnya sksn dicopy file
NC ke dalam Flasdishk, kemudian dari flasdishk di Paste ke dalam hardisk
PC mesin. Selanjutkan G-Code yang sudah terssimpan dalam PC mesin akan
di LOAD oleh software MAC3. Dibawah ini adalah langkah mentransfer G-
Code ke software Mach3.

1) Ketika mengkatifkan mesin CNC TU 3A RKM COMPUMIL 7048,


software Mac3 sudah otomatis ikut langsung terbuka. Dibawah ini adalah
tampilan dari software MACH3.

2) Klik toolbar Load G-Code untuk meninput data NC yang sudah di


copy ke PC. Untuk program pertama yang akan dijalankan adalah
ROBI CNC.NC kemudian Open.
3) Selanjutnya akan dilakukan Simulasi program G-Code yang sudah
di input untuk melihat apakah program yang akan dijalankan ada
kesalahan program atau tidak. Tekan tombol Cycle Start untuk
simulasi program.
4) Setelah simulasi program sudah di coba dan program benar maka
akan dilakukan setting point sumbu X,Y,Z. Pertama yang akan
dilakukan adalah memasang benda kerja pada ragum.
5) Selanjutnya setting point dengan menempelkan END Mill pada
permukaan benda kerja yang mewakili dari masing-masing sumbu,
lalu memasukan angka untuk sumbu X:0, Y:0 ,Z = 18 .

6) Kemudian mesin di operasikan jika penyetingan dirasakan sudah


selesai dengan menekan tombol Cycle Start. Dibawah Ini adalah
hasil dari foto benda kerja yang sudah dikerjakan.

3. Pengukuran Benda kerja

Benda kerja yangsudah di kerjakan pada mesin CNC TU 3A maka akan


dilakukan pengukuran pada dimensi-dimensi yang sudah ditentukan untuk
menganalisa hasil dari kesimpulan yang akan menjawab kefalidan dari
ketelitian Mesin CNC TU 3A. Dibawah ini adalah hasil pengukuran terhadap
benda kerja yang di ukur oleh alat ukur Jangka Sorong Digital.

Anda mungkin juga menyukai