0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
87 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas beberapa metode analisis reliabilitas sistem teknik seperti analisis survival, hazard rate, mean time to failure, dan metode-metode analisis reliabilitas. Secara ringkas, analisis survival digunakan untuk memprediksi fungsi survival dan hazard berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhi waktu terjadinya suatu kegagalan, sedangkan hazard rate mengukur kecepatan terjadinya kegagalan pada interval waktu tertentu.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode analisis reliabilitas sistem teknik seperti analisis survival, hazard rate, mean time to failure, dan metode-metode analisis reliabilitas. Secara ringkas, analisis survival digunakan untuk memprediksi fungsi survival dan hazard berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhi waktu terjadinya suatu kegagalan, sedangkan hazard rate mengukur kecepatan terjadinya kegagalan pada interval waktu tertentu.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode analisis reliabilitas sistem teknik seperti analisis survival, hazard rate, mean time to failure, dan metode-metode analisis reliabilitas. Secara ringkas, analisis survival digunakan untuk memprediksi fungsi survival dan hazard berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhi waktu terjadinya suatu kegagalan, sedangkan hazard rate mengukur kecepatan terjadinya kegagalan pada interval waktu tertentu.
HAZARD RATE, RELIABILITY ANALYSIS INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA TANGERANG SELATAN
METHOD, dan 2019
MEAN TIME TO FAILURE
ANGGOTA KELOMPOK : J. GILANG ANARKHI
(MTTF) ILHAM ADITYA .C
REINALDY INDRIANSYAH RIDWAN ANALISIS SURVIVAL Analisis survival merupakan suatu analisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event terjadi dengan melihat variabel-variabel yang mempengaruhi event tersebut.
1. Waktu awal pencatatan (start point) yang didefinisikan dengan baik.
2. Waktu akhir pencatatan (end point) yang terdefinisi dengan baik untuk mengetahui status tersensor maupun tidak tersensor suatu data. 3. Skala waktu pengukuran yang jelas. Skala diukur dalam hari, minggu atau tahun. Analisis survival mempunyai beberapa tujuan dasar yaitu : (1) Memperkirakan fungsi survival dan fungsi hazard (2) Membandingkan antara fungsi survival dan fungsi hazard (3) Melihat hubungan antara variabelvariabel terhadap waktu survival HAZARD RATE Fungsi hazard dikenal juga sebagai hazard rate yang dinotasikan dengan ℎ(𝑡). Fungsi ini didefinisikan sebagai kelajuan suatu individu untuk mengalami event pada interval waktu 𝑡 sampai (𝑡 + ∆𝑡) apabila diketahui individu tersebut belum mengalami event sampai dengan waktu 𝑡. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: Untuk T merupakan suatu variabel acak dan (𝑡) merupakan fungsi padat peluang dari T, dengan menggunakan teorema peluang bersyarat maka diperoleh persamaan untuk hazard rate sebagai berikut: 𝑑[𝑠 𝑡 ] 𝑓 𝑡 = sehingga h 𝑡 dapat dinyatakan sebagai berikut: 𝑑𝑡 Dari persamaan diatas berikut maka diperoleh: Karena 𝑆(0) = 1 , maka 𝑆(0) = ln 1 = 0 . Oleh karena itu, persamaan di atas dapat ditulis menjadi: Menurut Klein dan Kleinbaum (2005: 12) fungsi hazard juga dapat diplot sebagai kurva fungsi hazard terhadap t seperti fungsi survival. Akan tetapi, terdapat perbedaan antara kedua fungsi tersebut. Pada fungsi hazard, kurva h(t) tidak harus dimulai dari satu dan bergerak menuju nol, tetapi kurva h(t) dapat dimulai dari nilai berapapun dengan syarat h(t) > 0 dan dapat bergerak ke atas maupun ke bawah terhadap waktu t.
Fungsi hazard juga mempunyai karakteristik, antara lain sebagai berikut:
a. Fungsi hazard selalu bernilai positif, h(t) > 0. b. Fungsi hazard tidak mempunyai batas atas. MTTF (Mean Time to Failure) Maintenance adalah aktivitas agar komponen atau sistem yang rusak akan dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada periode waktu tertentu (Ebeling, 1997). Pada umumnya perawatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi dua (Blischke, 2003) :
1. Corrective maintenance Perawatan yang dilakukan terhadap mesin jika
mesin tersebut sudah mengalami kerusakan, atau lebih sering disebut sebagai perbaikan (reparasi).
2. Preventive maintenance Maintenance jenis ini sering disebut time based
maintenance. Merupakan suatu kegiatan perawatan yang dilakukan pada selang waktu yang telah ditentukan sebelumnya untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan kondisi yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada saat beroperasi. Keandalan suatu sistem sering dinyatakan dalam bentuk angka ataunumerik yang menyatakan masa pemakaian dari sistem tersebut, yang disebutsebagai rata-rata waktu kerusakan atau MTTF.
MTTF merupakan nilai rata-ratawaktu kerusakan yang akan datang dari
sebuah sistem (komponen). MTTF disebut juga sebagai masa kerja suatu komponen saat pertama kali digunakan ataudihidupkan sampai unit tersebut akan rusak. Pada peralatan yang tidak dapat diperbaiki disebut Mean Time to Failure(MTTF), contohnya adalah peralatan semacam circuit board dan lampu yang jika mengalami kerusakan harus diganti dengan yang baru. RELIABILITY ANALYSIS METHOD Metode Analisis Keandalan telah diteteapkan untuk memperhitungkan dengan cara yang ketat, ketidakpastian yang terlibat dalam analisis masalah teknik. Kesalahan probabilitas dan indeks keandalan digunakan untuk mengukur risiko dan karenanya mengevaluasi konsekuensi dari kegagalan. Untuk analisis reliabilitas, ruang D variabel acak dapat dibagi menjadi kegagalan dan wilayah keselamatan. Wilayah kegagalan Df didefinisikan oleh Df = {X | g (X) ≤ 0} dan wilayah keamanan, Ds, oleh Ds = {X | g (X)> 0} di mana g (X) mewakili kinerja fungsi mance. Perhatikan bahwa g (X) = 0 adalah batas antara kegagalan dan keselamatan. Dan disebut permukaan batas negara. Dalam kasus paling sederhana, fungsi kinerja g (X) dinyatakan sebagai perbedaanantara hambatan R (X) dan permintaan atau permintaan pada sistem S (X) - yaitu,g (X) = R (X) - S (X). Dalam analisis teknik keandalan, g (X) biasanya dinyatakan dalamketentuan perpindahan, ketegangan, tegangan, dll. Fungsi kinerja dapat dikaitkandengan kondisi struktural berikut: Fungsi kinerja dapat dikaitkan dengan kondisi struktural, sebagai berikut : 1) Status batas kemudahan servis: dalam kondisi ini, 'kegagalan' terkait dengan kemudahan servis kerugian yang tidak menyiratkan pembusukan keamanan struktural yang signifikan. Misalnya, jika analisis keandalan komponen struktural yang diberikan berfokus pada vmax perpindahan maksimum, fungsi kinerja dapat menulis: di mana vmax dapat diperbaiki oleh standar atau kendala kemudahan servis tertentu dan v (X) adalah perpindahan tempat tujuan yang bergantung pada Variabel acak X (kekuatan material, geometri, beban, dll.). Dalam kasus kegagalan, v (X)> vmax, tetapi komponen struktural masih dianggap aman. 2. Batas batas pamungkas: kondisi ini menggambarkan keadaan struktur keamanan sangat terpengaruh dan dapat menyebabkan kegagalan total atau kehancuran. Contohnya, jika analisis reliabilitas berfokus pada momen lentur balok, fungsi kinerja adalah: di mana Mr (X) adalah momen lentur tahan balok yang tergantung Variabel acak X (kekuatan material, geometri sectional, dll.), Dan Ms adalah momen lentur yang diminta. Perhatikan bahwa meskipun Ms diasumsikan demikian deterministik dalam persamaan. (2), variabel ini juga dapat dianggap sebagai acak variabel. Dalam kasus kegagalan, Ms> Mr (X), menyebabkan runtuhnya internet. Dengan memperhitungkan definisi-definisi ini, probabilitas kegagalan, Pf, ditentukan oleh :