Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN PRAKTIKUM

TAKSONOMI AVERTEBRATA

DISUSUN OLEH:
Hanifah Mutia Z. N. Amrul, S.Si., M.Si
Ferdinand Susilo, S.Si., M.Si

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Panduan Praktikum Taksonomi

Avertebrata ini dapat disusun.

Panduan praktikum ini disusun sebagai suatu pedoman pelaksanaan

praktikum yang pada dasarnya dirangkum dari berbagai referensi untuk

menuntun praktikan. Buku Modul Praktikum ini terbatas pada Teknik-teknik

pengambilan data dan bagaimana cara mengidentifikasi spesies hewan

Avertebrata.

Besar harapan bahwa PanduanPraktikum ini dapat bermanfaat bagi

praktikan dan berbagai pihak. Kami menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak

langsung telah membantu dalam penyelesaian modul ini. Menyadari akan

keterbatasan yang kami miliki, maka kami sangat mengharapkan saran atau kritik

konstruktif bagi penyempurnaan Panduan ini.

Medan, Septemberl 2015

Penyusun
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian sistematika

Sistematika atau taksonomi: ilmu yang mempelajari tentang penggolongan atau

pengelompokkan (klasifikasi) dari organisme-organisme (makhluk hidup) termasuk dasar-

dasar, prinsip-prinsip, prosedur, dan aturan-aturaannya .

Sistematika berasal dari bahasa latin yaitu Systema (sistem atau susunan) yang

digunakan untuk sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh para ahli pengetahuan alam

terdahulu.

Salah satu ahli taksonomi adalah Linnaeus (1707-1778) dengan hasil karya berupa buku

yang terkenal dengan nama Systema Naturae (1735).

Taxonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Taxis (pengaturan) dan Nomos

(hukum). Secara umum, taxonomi berarti “penyusunan yang teratur dan bernorma

mengenai organisme-organisme atau makhluk hidup ke dalam kelompok-kelompok yang

tepat dengan menggunakan nama-nama yang sesuai dan benar” .

Istilah taxonomi pertama kali dipernalkan oleh A.P. De Candolle (1813)

-ahli tumbuhan berkebangsaan Swiss- dalam teori klasifikasi tumbuh-tumbuhan. Namun

sejalan dengan perkembangan ilmu taxonomi dewasa ini, kedua istilah diatas digunakan

berganti-ganti dalam bidang klasifikasi hewan dan tumbuh-tumbuhan.

MORFOLOG
I
ANATOMI FISIOLOGI

SISTEMATIKA
(TAXONOMI)

EKOLOGI EMBRIOLO
GI
GENETIKA

1
Pada dasarnya, ilmu sistematika (taxonomi) disusun dari ilmu-ilmu dasar biologi

seperti morfologi, anatomi, fisiologi, ekologi, embriologi, dan genetika . Dengan kata lain,

ilmu sistematika (taxonomi) merupakan sistesa (perpaduan) dari bermasam-macam ilmu

pengetahuan, baik teori maupun metode yang digunakan khusus untuk bidang klasifikasi

dengan menetapkan namanya, deskripsinya dan klasifikasinya.

Sejarah Sistematika

Sejarah sistematika dibagi atas beberapa periode sesuai tingkatan dalam

taksonomi. Adapun tingkatan taksonomi terdiri dari:

 Alpha taksonomi : tingkatan dimana ditetapkan ciri-ciri spesies dan nama-nama

ilmiahnya atau merupakan tingkatan analitis yang penting

terdiri dari pengenalan, identifikasi, penguraian, dan pemberian

nama spesies.

 Beta taksonomi : mengatur atau menyusun spesies-spesies ke dalam suatu sistem

alamiah dari kategori-kategori yang lebih rendah dan yang

lebih tinggi atau klasifikasinya.

 Gamma taksonomi : menganalisis variasi-variasi intraspesifik dan mempelajari

evolusi.

BEBERAPA DEFENISI PENTING DALAM TAKSONOMI

SPECIES : sebagai suatu kelompok individu-individu yang mempunyai kemampuan

melakukan pembiakan di bawah kondisi alamiah dan secara reproduktif terisolasi dari

kelompok-kelompok lainnya.

GENUS : suatu kelompok dari spesies yang mempunyai hubungan yang dekat atau suatu

kategori sistematik yang meliputi satu spesies atau sekelompok spesies yang diduga

berpangkal pada asal phylogenetis yang sama, dan yang terpisah dari unit-unit lain yang

serupa dalam suatu peluang (gap) yang tertentu.

FAMILY : tersusun dari genera yang berdekatan atau suatu kategori sistematik yang

meliputi satu genus atau sekelompok genera yang mempunyai asal phylogenetis yang

sama, dan yang terpisah dari familia-familia lain oleh suatu peluang (gap) tertentu.

2
ORDO, CLASS, dan PHYLUM : dewasa ini ordo, class, dan phylum umumnya telah

menunjukkan sebagai kategori-kategori yang paling stabil dalam hirarki taksonomi.

PHYLUM : sebagai gabungan dari organisme yang memperlihatkan beberapa tingkat

hubungan antara mereka sebagai satu keutuhan yang sempurna, sedangkan secara

fundamental berbeda dengan organisme lainnya.

1.2 Tujuan Praktikum Taksonomi Avertebrata

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih dan meningkatkan

kemampuan mahasiswa dalam:

a. Keterampilan Kognitif:

 Komparansi antara teori dan kondisi di lapangan


 Pengintegrasian pemahaman berbagai teori
 Penerapan teori pada keadaan nyata di lapangan

b. Keterampilan Afektif:

 Perencanaan kegiatan secara mandiri


 Kemampuan bekerja sama
 Pengkomunikasian hasil belajar

c. Keterampilan Psikomotorik:

 Penguasaan pemasangan peralatan


 Penggunaan peralatan dan instrument tertentu.

1.3 Kegunaan Praktikum Ekologi Perairan

Kegunaan dari kegiatan praktikum ini adalah:

1. Mengenalkan sekaligus menumbuhkan rasa empati mahasiswa terhadap Biota

Avertebrata yang ada disekitarnya.

2. Meningkatkan kemampuan teknis dalam mengidentifikasi berbagai jenis hewan

avertebrata

3. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang berbagai jenis hewan avertebrata.

3
TOPIK PERTEMUAN PRAKTIKUM

Perte Kompetensi Dasar Materi Pokok Strategi Lokasi


muan Praktikum
I Mahasiswa mengetahui rencana  Tugas, kewajiban, tanggung Diskusi Laboratorium
praktikum dan memahami tugas, jawab, dan hak- hak
kewajiban, tanggung jawab, dan mahasiswa
haknya selama satu semester  Pembagian Kelompok
 Kontrak belajar
II Mahasiswa memiliki keahlian dalam Identifikasi P. Platyhelminthes Praktikum Laboratorium
mengidentifikasi Jenis P. dan Nemathelminthes
Laboratorium
Platyhelminthes dan
Nemathelminthes
III Mahasiswa mampu Menidentifikasi Identifikasi jenis-jenis Annelida Praktikum Laboratorium
jenis-jenis Annelida
laboratorium
IV Mahasiswa mampu mengidentifikasi Kalsifikasi jenis-jenis Praktikum Laboratorium
hewan Gastropoda dan Bivalviaa Gastropoda dan Bivalvia
laboratorium
V Mahasiswa mampu mengidentifikasi Kalsifikasi jenis-jenis Praktikum Laboratorium
jenis Cephalopoda Cephalopoda
laboratorium
VI Mahasiswa mampu mengidentifikasi Kalsifikasi jenis-jenis Praktikum Laboratorium
jenis Arthopoda Arthopoda laboratorium
VII Mahasiswa mampu mengkoleksi Koleksi Jenis-jenis Avertebrata Praktikum Pantai Cermin,
jenis-jenis Avertebrata di daerah
di lingkungan perairan Laut lapangan
pantai dan perairan laut
VIII Mahasiswa mampu Menidentifikasi Identifikasi jenis-jenis Praktikum Laboratorium
jenis-jenis hewan avertebrata yang avertebrata
dijumpai laboratorium
IX Mahasiswa mampu Kalsifikasi jenis-jenis Praktikum Laboratorium
mengklasifikasikan hewan avertebrata
laboratorium
avertebrata yang dijumpai
X Mahasiswa mampu Taksonomi Avertebrata Presentasi dan Ruang Kelas
mengkomunikasikan hasil kegiatan Diskusi
Pertemuan I

Pada pertemuan Pertama, mahasiswa diberikan penjelasan tentang


1. tujuan praktikum Taksonomi Avertebrata,
2. pemaparan tentang Tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan hak- hak
mahasiswa
3. Pada kesempatan ini juga dilakukan pembagian kelompok kerja untuk
pelaksanaan praktikum selanjutnya
4. Pemaparan tentang kontrak Belajar
PERTEMUAN II

Identifikasi P. Platyhelminthes dan Nemathelminthes

Alat dan Bahan

Alat Bahan
Jaring Serangga Alkohol 70%

Kamera Digital Kapur Barus (Kamper)

Buku Gambar Cacing planaria, cacing hati, cacing

Buku identifikasi pita, cacing perut

Alat tulis

loup

Prosedur kerja

Koleksi sampel

1. Mengumpulkan berbagai jenis P. Platyhelminthes dan Nemathelminthes

2. Mengambil gambar (foto) hewan yang dijumpai

3. Sampel diawetkan dengan menggunakan alcohol atau kamper

Pengamatan di Laboratorium

1. Mengambar bentuk morfologi dan antomi jenis hewan sampel pada buku

gambar
2. Mendeskripsikan ciri-ciri hewan tersebut
3. Mengidentifikasi jenis hewan tersebut dengan cara mencocokan ciri-ciri

yang dijumpai dengan buku identifikasi yang tersedia


4. Mengklasifikasikan jenis hewan yang dijumpai sesuai dengan tata cara

nomenkaltur

PERTEMUAN III

Identifikasi jenis-jenis Annelida


Alat dan Bahan

Alat Bahan
Plastik Alkohol 70%

Karet gelang Kapur Barus (Kamper)

Kamera Digital Cacing tanah

Buku Gambar lintah

Buku identifikasi

Alat tulis

loup

Prosedur kerja

Prosedur kerja

Koleksi sampel

1. Mengumpulkan berbagai jenis Annelida

2. Mengambil gambar (foto) hewan yang dijumpai

3. Sampel diawetkan dengan menggunakan alcohol atau kamper

Pengamatan di Laboratorium

1. Mengambar bentuk morfologi dan antomi jenis hewan sampel pada buku

gambar
2. Mendeskripsikan ciri-ciri hewan tersebut
3. Mengidentifikasi jenis hewan tersebut dengan cara mencocokan ciri-ciri

yang dijumpai dengan buku identifikasi yang tersedia


4. Mengklasifikasikan jenis hewan yang dijumpai sesuai dengan tata cara

nomenkaltur

PERTEMUAN IV

Klasifikasi Jenis Gastropoda dan Bivalvia


Alat dan Bahan

Alat Bahan
Plastik Alkohol 70%

Karet gelang Kapur Barus (Kamper)

Kamera Digital Keong emas, Bekicot, Kerang Batu

Buku Gambar dan Kerang Bulu

Buku identifikasi

Alat tulis

loup

Prosedur kerja

Koleksi sampel

1. Mengumpulkan berbagai jenis Gastropoda dan Bivalvia

2. Mengambil gambar (foto) hewan yang dijumpai

3. Sampel diawetkan dengan menggunakan alcohol atau kamper

Pengamatan di Laboratorium

1. Mengambar bentuk morfologi dan antomi jenis hewan sampel pada

buku gambar
2. Mendeskripsikan ciri-ciri hewan tersebut
3. Mengidentifikasi jenis hewan tersebut dengan cara mencocokan

ciri-ciri yang dijumpai dengan buku identifikasi yang tersedia


4. Mengklasifikasikan jenis hewan yang dijumpai sesuai dengan tata

cara nomenkaltur

PERTEMUAN V

Identifikasi Jenis Cephalopoda


Alat dan Bahan

Alat Bahan
Plastik Alkohol 70%
Karet gelang Kapur Barus (Kamper)

Kamera Digital Gurita, Sotong dan cumi-cumi

Buku Gambar

Buku identifikasi

Alat tulis

loup

Prosedur kerja

Koleksi sampel

1. Mengumpulkan berbagai jenis Cephalopoda

2. Mengambil gambar (foto) hewan yang dijumpai

3. Sampel diawetkan dengan menggunakan alcohol atau kamper

Pengamatan di Laboratorium

1. Mengambar bentuk morfologi dan antomi jenis hewan sampel pada buku

gambar
2. Mendeskripsikan ciri-ciri hewan tersebut
3. Mengidentifikasi jenis hewan tersebut dengan cara mencocokan ciri-ciri

yang dijumpai dengan buku identifikasi yang tersedia


4. Mengklasifikasikan jenis hewan yang dijumpai sesuai dengan tata cara

nomenkaltur

PERTEMUAN VI

Identifikasi Jenis Arthopoda


Alat dan Bahan

Alat Bahan
Plastik Alkohol 70%

Karet gelang Kapur Barus (Kamper)


Kamera Digital Udang, Kaki seribu, Laba-laba dan

Buku Gambar Kupu-kupu

Buku identifikasi

Alat tulis

loup

Prosedur kerja

Koleksi sampel

1. Mengumpulkan berbagai jenis Arthopoda

2. Mengambil gambar (foto) hewan yang dijumpai

3. Sampel diawetkan dengan menggunakan alcohol atau kamper

Pengamatan di Laboratorium

1. Mengambar bentuk morfologi dan antomi jenis hewan sampel pada buku

gambar
2. Mendeskripsikan ciri-ciri hewan tersebut
3. Mengidentifikasi jenis hewan tersebut dengan cara mencocokan ciri-ciri

yang dijumpai dengan buku identifikasi yang tersedia


4. Mengklasifikasikan jenis hewan yang dijumpai sesuai dengan tata cara

nomenkaltur

PERTEMUAN VII

Identifikasi Jenis Avertebrata di Lingkungan Laut


Alat dan Bahan

Alat Bahan
Plastik Alkohol 70%

Karet gelang Kapur Barus (Kamper)

Kamera Digital
Buku Gambar

Buku identifikasi

Alat tulis

loup

Prosedur kerja

Koleksi sampel

1. Mengumpulkan berbagai jenis Avertebrata

2. Mengambil gambar (foto) hewan yang dijumpai

3. Sampel diawetkan dengan menggunakan alcohol atau kamper

Pengamatan di Laboratorium

1. Mengambar bentuk morfologi dan antomi jenis hewan sampel pada

buku gambar
2. Mendeskripsikan ciri-ciri hewan tersebut
3. Mengidentifikasi jenis hewan tersebut dengan cara mencocokan ciri-

ciri yang dijumpai dengan buku identifikasi yang tersedia


4. Mengklasifikasikan jenis hewan yang dijumpai sesuai dengan tata cara

nomenkaltur

PERTEMUAN VIII

Identifikasi jenis-jenis Avertebrata

Alat dan Bahan

Alat Bahan
Plastik Alkohol 70%

Karet gelang Kapur Barus (Kamper)

Kamera Digital

Buku Gambar
Buku identifikasi

Alat tulis

loup

Prosedur kerja

Pengamatan di Laboratorium

1. Mengambar bentuk morfologi dan antomi jenis hewan sampel pada buku

gambar
2. Mendeskripsikan ciri-ciri hewan tersebut
3. Mengidentifikasi jenis hewan tersebut dengan cara mencocokan ciri-ciri

yang dijumpai dengan buku identifikasi yang tersedia


4. Mengklasifikasikan jenis hewan yang dijumpai sesuai dengan tata cara

nomenkaltur

PERTEMUAN IX

Klasifikasi jenis-jenis Avertebrata

Alat dan Bahan

Alat Bahan
Plastik Alkohol 70%

Karet gelang Kapur Barus (Kamper)

Kamera Digital

Buku Gambar

Buku identifikasi
Alat tulis

loup

Prosedur kerja

Pengamatan di Laboratorium

1. Mengambar bentuk morfologi dan antomi jenis hewan sampel pada buku

gambar
2. Mendeskripsikan ciri-ciri hewan tersebut
3. Mengidentifikasi jenis hewan tersebut dengan cara mencocokan ciri-ciri

yang dijumpai dengan buku identifikasi yang tersedia


4. Mengklasifikasikan jenis hewan yang dijumpai sesuai dengan tata cara

nomenkaltur

PERTEMUAN X

Presentasi dan Diskusi hasil Praktikum

1. Pelaporan

Masing-masing kelompok diwajibkan membuat laporan praktikum dengan isi

laporan sebagai berikut:

I. Pendahuluan

II. Tinjauan Pustaka

III. Hasil yang diperoleh

IV. Kesimpulan dan Saran


2. Pembuatan Preparat

Berbagai jenis hean avertebrata dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu

awetan basah dan awetan kering.

a. Awetan basah dimasukkan kedalam botol sampel dan kemudian di beri nama

dengan format contoh sebagai berikut:

kingdom : Hewan

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Famili : Culicidae

Genus : Culex

Spies : Culex pipiens

Kolektor : Badu, Ani, dan Budi

Tanggal : 23 November 2013

Lokasi : Pantai Srimersing, Deli Serdang

b. Awetan kering terdiri dari berbagai jenis serangga dan hewan avertebrata

yang memiliki cangkang. Hewan ini disusun pada sebidang triplek dan

kemudian diberinama dan diletakkan pada sebuah kota.

3. Presentasi

Masing-masing kelompok akan mempresentasikan berbagai jenis hewan

avertebrata yang dijumpai dan yang telah dilakukan identifikasi dan klasifikasi

jenis
DAFTAR PUSTAKA

Oliver. 2004. Philips: Guide to Seashells of The World. Philips. London

Storer T. I dan Usinger R. L. 2002. Dasar-dasar Zoologi. Alih Bahasa Dwisang EV


dan Saputra L. Banarupa Aksara Publisher. Jakarta

Severn P F, Severns Mike dan Dyerly Ruth. 2004. Handy Pocket Guide To
Tropical Seashells. Periplus Edition. Singapore

Anda mungkin juga menyukai