Anda di halaman 1dari 17

RPJM

DESA PLAMONGAN SARI

PEDURUNGAN SEMARANG

Dosen Pengampu :

Drs. Edy Yusuf Agung Gunanto, MSc. Ph.D

Kelas A

Disusun Oleh :

Sri Wahyuningtyas 12020116130142

Adelia Nur Fasha 12020116140128

Alam Reza Berlian 12020116130093

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2019
Daftar Isi
BAB 1..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................3
1.2 Tujuan dan Manfaat Penyusunan BKP Desa.........................................................................4
1.3 Visi Misi Desa........................................................................................................................4
BAB 2..............................................................................................................................................5
GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA..........................................................5
2.1 Kebijakan Pendapatan Desa..................................................................................................7
2.2 Kebijakan Belanja Desa........................................................................................................8
BAB 3........................................................................................................................................10
MASALAH PRIORITAS DESA...............................................................................................10
3.1 Masalah Kemiskinan...........................................................................................................10
3.2 Masalah Pengangguran.......................................................................................................11
3.3 Masalah Pertanian...............................................................................................................11
3.3 Masalah Industri Usaha Kecil Menengah...........................................................................11
BAB 5............................................................................................................................................11
KEBIJAKAN STRATEGI DAN PROGRAM KERJA.................................................................11
LAMPIRAN..................................................................................................................................13
MATRIX KEGIATAN 5 TAHUN..................................................................................................13

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 mengamanatkan setiap Daerah untuk menyusun Dokumen Perencanaan
yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Pembangunan Jangka Pendek atau Tahunan (RKPD).
Sebagai tindak lanjut dari Undang-undang tersebut, maka Pemerintah Kota Semarang telah
mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 15 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang, sedangkan untuk jajaran
SKPD Kota Semarang wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai acuan dalam
penetapan kebijakan dan pelaksanaan kinerja SKPD selama 5 tahun kedepan
Pemerintah Kecamatan Pedurungan sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Pemerintah
Kota Semarang yang mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam penyelenggaraan
Pemerintah Daerah di bidang Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan perlu
menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) lima tahunan ( 2019-2024 ) sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pemerintah di Kecamatan Pedurungan .
Rencana Strategis (RENSTRA) Pemerintah Kecamatan Pedurungan Desa Plamongan Sari
Kota Semarang Tahun 2019 -2024 adalah rencana lima tahunan yang menggambarkan Visi, Misi,
tujuan , strategi, kebijakan, program dan indikasi kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Pemerintah Desa Plamongan Sari Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penyusunan BKP Desa


Maksud dan tujuan penyusunan BKP Desa Plamongan Sari adalah:
1. Untuk memberikan landasan kebijakan teknis strategis dan arah pelaksanaan program dan
kegiatan selama 5 (lima) tahun agar tetap terfokus pada Visi, Misi Pemerintah Desa
Plamongan Sari dalam mencapai tujuan Organisasi selama lima tahun kedepan.

3
2. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana kinerja tahunan Pemerintah Desa Plamongan
Sari Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.

1.3 Visi Misi Desa


1. Visi Desa
Visi Desa Plamongan Sari adalah: “Terwujudnya desa yang guyub rukun dan
sejahtera”

Makna:
- Desa Plamongan Sari menjadi wilayah desa dengan masyarakat yang sejahtera
- Menjadikan sikap gotong royong untuk menambah solidaritas warga
- Setiap orang merupakan keluarga yang rukun dan damai
Misi Desa
1) Mewujudkan Sumber Daya Manusia dan masyarakat yang berkemampuan,
berpengetahuan dan berkepribadian.
2) Mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengedepankan kualitas pelayanan publik sesuai ketentuan yang berlaku.
3) Mewujudkan keberdayaan masyarakat dalam rangka pengembangan potensi
wilayah.
4) Mewujudkan sinergi antar stake holder dalam perencanaan dan kegiatan
pemanfaatan pembangunana sarana prasarana wilayah yang berkelanjutan.
5) Mewujudkan tingkat derajat hidup masyarakat yang lebih baik untuk masyarakat
desa lebih sejahtera
6) Menumbuhkan sifat kekeluargaan bagi masyarakat desa

4
BAB 2

GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA


Arah Kebijakan Keuangan Desa- Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 106 Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang–Undang Nomor 6
tahun 2014 tentang Desa.Maka Kementrian Dalam Negeri ( Kemendagri ) perlu menetapkan
peraturan sebagai pedoman dalam hal pengelolaan keuangan desa serta arah kebijakan keuangan
desa. Dengan adanya peraturan tersebut,sekarang setiap desa berhak mengurus desanya sendiri
baik dalam hal pembangunan dan perencanaan.

Arah kebijakan keuangan Desa pun menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan Desa
guna mewujudkan Visi Dan Misi Desa yang telah di tetapkan. Oleh karenanya penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), harus pula memperhatikan peran dan fungsi
APBDes sebagai instrument otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan fungsi
stabilisasi.

Secara umum kebijakan pengembangan keuangan daerah diarahkan pada peningkatan


kapasitas dan kemandarian kemampuan keuangan daerah disertai dengan intensifikasi sumber –
sumber pendapatan yang potensial dikelola ekonomis, efisien, dan efektif yang ditujukan bagi
pembiayan pembangunan dan peningkatan kinerja pelayanan sektor publik.

Penyelenggaraan pemerintah desa dalam hal pelaksanaan pembangunan dan peningkatan


pemberdayaan masyarakat dilihat dari sisi pendapatan terhadap kebutuhan belanja Desa yang
masih tertata dengan benar dan untuk tahun – tahun ke depan di upayakan akan semakin
sempurna.

Arah kebijakan keuangan Desa yang akan dituangkan dalam APBDes di arahkan untuk
memenuhi beberapa norma dan prinsip anggaran berikut ini yang kemudian menjadi pedoman
dan kerangka acuan dalam penyusunannya, yaitu :

5
1. Transparansi dan Akuntabilitas APBDes : merupakan persyaratan utama untuk
mewujudkan pemerintah yang baik, bersih dan tanggung jawab.

2. Disiplin Anggaran : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) harus


disusun dengan acuan prioritas usulan masyarakat dan jangan asal-asalan.Hal itu pun
jangan sampai meninggalkan keseimbangan antara pembiayaan penyelenggaraan
pemrintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu penyusunan
anggaran dilakukan berlandaskan azas efisiensi ,tepat waktu pelaksanaan dan
penggunaanya dapat dipertanggungjawabkan.

3. Keadilan Anggaran : Selain Dana Desa (DDS),Alokasi Dana Desa (ADD),Bantuan


Keuangan lainya,sebenarnya desa bisa mengoptimalkan pendapatan lainya seperti
optimalisasi Pendapatan Asli Desa (PAD) dan Sumber syah lainya.Untuk itu pemerintah
Desa harus menggunakan dana tersebut secara adil dan merata berdasarakan
pertimbangan yang obyektif agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat
tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayan.

4. Efesiensi dan Efektivitas Anggaran : Dana yang telah ada harus digunakan dengan
sebaik-baiknya untuk menghasilkan peningkatan pelayan dan kesejahteraan secara
optimal guna kepentingan masyarakat umum. Oleh karena itu untuk mengendaalikan
tingkat efisiensi dan efektivitas Anggaran, maka dalam perencanaan perlu ditetapkan
secara jelas arah dan tujuan, sasaran hasil dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari
suatu kegiatan yang di programkan.

2.1 Kebijakan Pendapatan Desa


Kebijakan pendapatan desa dapat mengoptimalkan penerimaan desa baik dari Pendapatan
Asli Desa ataupun dana perimbangan daerah yang ditransfer dari pusat.
Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari:
1. Pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong
royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;
2. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

6
3. Bagi dari hasil pajak daerah & retribusi daerah Kabupaten/Kota;
4. Alokasi Dana Desa merupakan dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota;
5. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan

7. Pendapatan Desa lain-lain yang sah.

Alokasi anggaran bersumber dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program yang
berbasis Desa secara merata dan berkeadilan. Bagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah
Kabupaten/Kota paling sedikit 10% (sepuluh
perseratus) dari pajak dan retribusi daerah.

Alokasi dana Desa sebagaimana paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari dana
perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Dalam hal melaksanakan pengelolaan keuangan desa,
Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan anggaran melimpahkan sebagian kewenangannya
kepada perangkat Desa yang ditunjuk.

Bagi Kabupaten/Kota yang tidak memberikan alokasi dana Desa, Pemerintah dapat
melakukan penundaan dan/atau pemotongan sebesar alokasi dana perimbangan setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus yang seharusnya disalurkan ke Desa.

2.2 Kebijakan Belanja Desa


Belanja Desa merupakan semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh desa.
Klasifikasi Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam Permendagri Nomor 113 tahun 2014
pasal 8 ayat (1) huruf b, terdiri atas kelompok:
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
2. Pelaksanaan Pembangunan Desa;
3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;

7
4. Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan
5. Belanja Tak Terduga.

Kelompok belanja dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan Desa yang telah
dituangkan dalam RKPDesa.
Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas jenis belanja :
1. Pegawai
2. Barang jasa
3. Modal.

Jenis belanja pegawai merupakan kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan Desa untuk


pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta
tunjangan BPD dan dibayarkan setiap bulan.
Belanja Barang / Jasa dipergunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang
yang nilai manfaatnya kurang dari dua belas bulan.
Belanja barang/jasa sebagaimana dimaksud antara lain adalah untuk kesejahteraan masyarakat
dan salah satunya adalah insentif RT.
Insentif Rukun Tetangga /Rukun Warga adalah bantuan uang untuk operasional lembaga
RT/RW dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pelayanan pemerintahan,perencanaan
pembangunan, ketentraman dan ketertiban, serta pemberdayaan masyarakat desa.
Pemberian barang untuk masyarakat dilakukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.
Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pembelian/pengadaan barang atau
bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Pembelian /pengadaan barang atau bangunan digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan
kewenangan desa.

8
BAB 3

MASALAH PRIORITAS DESA

3.1 Masalah Kemiskinan


Masalah kemiskinan yang ada di desa Plamongan Sari Kecamatan Pedurungan,
Semarang cenderung lebih banyak dialami oleh para perantau yang telah menjadi warga
tetap desa. Sedangkan pada warga desa yang asli tingkat kemiskinan cenderung rendah. Hal
ini disebabkan oleh para perantau adalah tidak adanya kepemilikan tanah maupun tempat
tinggal dan tidak memiliki pekerjaan. Sedangkan pada warga asli mereka dapat
menggunakan lahan yang dimiliki (umumnya cukup luas) untuk bercocok tanam dan
menghasilkan pendapatan.
Masalah kemiskinan ini menjadi masalah utama yang ada di desa Plamongan Sari,
dimana sebagian masyarakat merupakan pengangguran dan sulit untuk mencari pekerjaan.
Dan sebagian pekerjaan masyarakat adalah sebagai buruh rumah tangga yang bekerja 3 kali
dalam seminggu dan dengan penghasilan 150.000 per minggu. Dan sebagian merupakan
petani yang kurang maksimal secara produksi dan pemasaran.

9
BAB 5

KEBIJAKAN STRATEGI DAN PROGRAM KERJA

5.1 Tujuan Startegis


1. Terwujudnya peran aktif masyarakat dalam mendukung program-program
pemerintahan.
2. Pengentasan kemiskinan
3. Terwujudnya masyarakat yang aktif dan berjiwa wira usaha.

5.2 Sasaran
1. Peningkatan peran aktif masyarakat dalam mendukung program-progam
pemerintah makin data dirasakan dan terukur.
2. Berkembangnya sektor IMKM dari warga.
3. Sarana prasarana pemrintah yang memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
5.3 Strategi

Guna mewujudkan tujuan tersebut diatas, maka strategi yang akan diterapkan oleh
Pemerintah Kecamatan Pedurungan Kota Semarang, dengan mengoptimalkan
pemberdayaan sumber daya manusia, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
keuangan dan sarana prasarana yang ada di Pemerintah Kecamatan Pedurungan Kota
Semarang.

5.4 Kebijakan
Kebijakan yang akan ditempuh oleh pmerintah Desa Plamongan Sari selama lima tahun ke
depan dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi tersebut di atas adalah diarahkan
dalam upaya mengkonfiguras Program dan Kegiatan Kebijakan terdiri dari:

1. Kebijakan internal, yaitu kebijakan pemerintah Desa Plamongan Sari yang bersifat
pengelolaan program-progam pembangunan.
2. Kebijakan eksternal, Yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong, dan
menfasilitasi kegiatan masyarakat.

10
LAMPIRAN

MATRIX KEGIATAN 5 TAHUN

11
NO BIDANG PROGRAM KEGIATAN INDIKATIF
1. PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
DESA
Pendataan Desa -Pendataan tingkat Dusun dan
Desa
-Update Data penduduk tiap
tahun
Penyusunan tata ruang -Pemekaran Dusun dan Desa
Penyelengaraan Setiap kegiatan apapun yang di
musyawarah Desa lakukan di desa selalu di awali
dengan kegiatan musyawarah
Pengelolaan informasi -Berlangganan dgn koran masuk
Desa Desa
-Pengadaan Wi-Fi
Penyelenggaraan -Penggalian pengagasan tiap
Perencanaan Desa dusun.
-Musrembangdus
-pembentukan Tim 11
-Penyusunan RPJMdes
-musrembagdes.
-persiapan musrembang kec.
-penyusun RKPDes dan
RAPBDes
-dan melakukan review RKPDes
dan penyusunan RAPBDes tiap
tahun
Penyelenggaraan -Evaluasi kegiatan pemerintahan
evaluasi tingkat desa.
perkembangan -BPD bersama Masyarakat
pemerintahan Desa melakukan pemantau,monitoring
dan evaluasi kegiatan
pemerintahan desa
Pembangunan sarana
dan prasarana kantor -Pemagaran keliling kantor Desa
Desa -Pembuatan taman kantor Desa

2 PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN DESA

Pembangunan
pemanfaatan dan
pemeliharaan
infrastruktur

12
Jalan pemukiman
-Penataan jln lingkungan
-Pemeliharaan jln ekonomi

Lingkungan pemukiman -perbaikan drainase jln


masyarakat Desa
infrastruktur Desa lain -Pembangunan dan rehabilitasi
jembatan dan gorong-gorong
Pembangunan,
pemanfaatan dan
pemeliharaan sarana
dan prasaran kesehatan
Air bersih skala Desa -Pembangunan sumur bor dan
sumur Gali
Sanitasi lingkungan -Pembangunan dan rehabilitasi
MCK Umum
-Pengadaan Bak sampah
masyarakat
-Pembangunan drainase umum
lingkungan
Pelayanan kesehatan
Desa Seperti posyandu -Pengadaan ambulans Desa
-Penyemprotan nyamuk Demam
berdarah
-Memberikan pelayanan gratis
pd ibu melahirkan-Memberikan
rujukan gratis pada masyarakat
miskin
-Pengadaan insentif kader
kesehatan.
-Penyuluhan pola asuh bumil
dan bulin
-lomba makanan sehat
-Penyuluhan Kb dan keshatan.
Sarana prasarana -Pemberian makanan tambahan
kesehatan lainnya bayi dan balita
-Demo makan sehat di posyandu
-Jum,at bersih
Pembangunan,
pemanfaatan dan
pemeliharaan sarana
dan prasarana
pendidikan dan
kebudayaan
Taman bacaan -Pengadaan perpustakaan Desa
masyarakat

13
Pendidikan anak usia -Pembangunan gedung dan
dini sarana bermain PAUD
-Pembagunan gedung dan
sarana belajar mengajar TK
Balai
pelatihan/kegiatan
belajar masyarak
Pengembanagan dan -Pembinaan Qasidah, hadrah,
pembinaan sanggar Lagu Bima, Gantaon dan tari
seni tradisional Bima Dompu, bali
Sarana lain -Pemberian beasiswa kapada
anak tdk mampu dan
berprestasi.
Pengembangan usaha
ekonomi produktif serta
pembangunan
pemanfaatan dan
pemeliharaan sarana
dan prasarana ekonomi
Pasar Desa Persediaan Tanah dan
Pembangunan Pasar Desa
Pembentukan dan -Pembentukan Tim Pengelola
pengembangan BUMDES
BUMDES -Persiapan Kantor BUMDES
penguatan Modal -Penggalangan modal
BUMDES masyarakat
-Persiapan modal
-Dana Desa dan Donatur-
donatur lain yang mau
menanam modal Di BUMDES
Pembibitan tanaman -Pengadaan pupuk dan obat-
pangan obatan
-Pengadaan bibit padi, jagung,
kacang tanah, kedelei
penggilingan padi -Pembangunan penggilingan
padi bermesin besar (heler)
lumbung Desa -Pembengunan lumbung Desa
dan kesiapan warga untuk
menyimpan hasil ketika panen
pembukaan lahan -Percetakan sawah Baru
pertanian
pengelolaan usaha -Perlindungan Mata air
hutan Desa -Penanaman buah buahan
-Pengadaan bibit buah-buahan
dan kayu keras
sarana dan prasarana -Pengadaan Alat Tanam Jagung

14
ekonomi lain -Pengadaan Alat Pemipil
Jagung
Pelestarian lingkungan
hidup
Penghijaun -Pembuatan kebun bibit rakyat.
-Perlindungan Mata air.

perlindungan mata air Penanaman pohon-pohon yang


bisa melindungi mata air
3. PEMBINAAN
KEMASYRAKATAN
Pembinaan lembaga
kemasyarakatan
Penyelenggaran -Pembuatan dan rehap
ketentraman dan poskamling.
ketertibaan -Mengoptimalkan hansip
(insentif).
-Pemasangan lampu jln
Pembinaan kerukunan -Pertemuan rutin antar umat
umat beragama beragama
Pengadaan sarana dan -Pemeliharaan lapangan bola.
prasarana olah raga -Pembuatan lapangan bulu
tangkis.
-Pembuatan meja pimpong.
-Dan pengadaan alat olah raga
lainnya
Pembinaan lembaga -Pembentukan forum adat
Adat
Pembinaan sosial dan -Peringatan HUT RI.
kebudayaan masyarakat -Bulan bakthi gotong royong.
-Sunatan masal
-Bantuan bencana alam.
-Santunan yatim piatu.
-Santunan bagi lansia dan
jompo.
-Insentif guru ngaji.
-lomba STQ tingkat desa.
-Pembinaan TPA.
-Bantuan modal untuk rumah
tangga miskin.
-Pembinaan grup asrafal anam
dan hadrah.
-Pembinaan grup qasidah
kegiatan lain -Sosialisasi program pijar,
perladangan liar dan kadarkum
4 PEMBERDAYAAN

15
MASYRAKAT
pelatihan usaha -Pemasaran
ekonomi, pertanian, -Pengolahan hasil pertanian
dan perdagangan
Pelatihan teknologi -Pembuatan bio gas
tepat guna -Pembuatan Alat penetasan
telur.
-Alat perontok padi dan jagung
-pupuk organik

Pendidikan pelatihan, -Administrasi keuangan.


dan penyuluhan bagi -Administrs perkantoran.
kepala Desa, perangkat -Pelatihan komputer dan
desa, dan Badan peningkatan kapasitas lain yang
Pemusyawaratan Desa berhubungan dgn
kepemerintahan Desa
-Penggunaan SID
-kepemimpinan
Peningkatan kapasitas -Kepemimpinan
masyarakat -Ketrampilan umum
Kader Pemberdayaan -Cara memfasilitasi
Masyarakat musrembang, penyusunan
RPJMDes, RKPDes, RABPDes
dan penyuluhan-penyuluhan
lainya
-Pelatihan pendataan
Kelompok usaha ekonomi -Pelatihan pengolahan
produktif hasil/produksi : jagung, mente,
singkong, ubi, pisang.
-Administrasi
kelompok/dinamika kelompok
Kelompok perempuan -Menjahit, merias penganten,
hantaran mahar, pembuatan
jajan dari bahan lokal
Kelompok tani -Pelatihan tehnik menanam,
pemasaran, penggunaan pupuk
kimia maupun pupuk organik.
-Tehnik pengolohan lahan hujan
maupun tada hujan.

Kelompok masyarakat
miskin

Kelompok pengrajin -Permebelan


-Anyaman
kelompok pemerhati dan -Pelatihan penanganan trauma

16
perlindungan anak pada anak yang mengalami
depresi
kelompok pemuda -Pelatihan perbengkelan
-Pembuatan gorong-gorong dan
batako, paving blok

17

Anda mungkin juga menyukai