0
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
diperoleh. Sebelum melakukan investasi, pada umumnya investor mencari
informasi perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja
mereka. Informasi ini dapat diperoleh melalui publikasi yang dilakukan
oleh perusahaan secara terbuka agar masyarakat dapat melakukan analisis
secara keseluruhan sebelum mencapai keputusan .
2|Page
juga dipengaruhi oleh external shock misalnya kenaikan suku bunga the
Fed .Akibatnya inflasi meningkat dan selanjutnya tingkat suku bunga naik
karena meningkatnya premi risiko.Jika hal ini berlanjut,maka akan
mengakibatkan kelesuan investasi karena evaluasi investor atas kelayakan
investasinya menghasilkan kesimpulan ketidaklayakan melakukan
investasi di Indonesia.
3|Page
dapat mendorong investor baik dari luar negeri atau dalam negeri untuk
membeli saham perusahaan yang kondisi fundamentalnya baik.
4|Page
,Thailand.Harga minyak mentah berpengaruh positif di
Indonesia,Malaysia dan Singapura,begitu juga Filipina dan Thailand
.Harga komoditas primer memiliki efek positif terhadap Composite Index
hanya di Singapura ,sementara Thailand dan Filipina memiliki efek negatif
terhadap Composite Index.Upah memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap Composite Index di semua negara.
5|Page
1. Bagaimana pengaruh nilai tukar secara parsial terhadap harga saham
pada masing-masing perusahaan konstruksi yang terdaftar di Indeks
LQ45 tahun 2010-2019?
2. Bagaimana pengaruh inflasi secara parsial terhadap harga saham pada
masing-masing perusahaan konstruksi yang terdaftar di Indeks LQ45
tahun 2010-2019?
3. Bagaimana pengaruh GDP secara parsial terhadap harga saham pada
masing-masing perusahaan konstruksi yang terdaftar di Indeks LQ45
tahun 2010-2019?
4. Bagaimana pengaruh anggaran pemerintah (infrastruktur) secara
parsial terhadap harga saham pada masing-masing perusahaan
konstruksi yang terdaftar di Indeks LQ45 tahun 2010-2019?
5. Bagaimana pengaruh nilai tukar ,inflasi,GDP,dan pengeluaran
pemerintah (anggaran infrastruktur) secara simultan terhadap harga
saham pada masing-masing perusahaan konstruksi yang terdaftar di
Indeks LQ45 tahun 2010-2019?
6|Page
5. Menganalisis pengaruh keempat variabel independen (nilai
tukar,inflasi,GDP,dan pengeluaran pemerintah) terhadap harga saham
di perusahaan konstruksi Indeks LQ45
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang
masalah,identifikasi dan rumusan masalah ,tujuan penelitian,manfaat
penelitian serta sistematika penulisan
7|Page
Bab II : Landasan Teori
Pada bab ini diuraikan tentang nilai tukar,inflasi,GDP,Pengeluaran
pemerintah dan harga saham.
BAB II
LANDASAN TEORI
8|Page
2.1 Harga Saham
9|Page
Tahap boom mendorong pertumbuhan ekonomi, adanya full
employment, dan jumlah investasi yang meningkat ,sebaliknya
pada tahap bust terjadi penurunan terhadap pertumbuhan
ekonomi ,jumlah pengangguran yang meningkat,dan jumlah
investasi yang menurun.
10 | P a g e
d. Harga saham juga dipengaruhi oleh faktor fundamental seperti laba
per saham atau earning per shares (EPS) dan rasio P/E.Sebagian
pendapatan didistribusikan dalam bentuk dividen dan sisanya
disimpan oleh perusahaan atas nama (investor) untuk
diinvestasikan kembali .Valuasi menggambarkan masa depan
dengan menggunakan indikator expected growth terhadap
penghasilan dan discount rate yang digunakan untuk menghitung
nilai saat ini terhadap aliran penghasilan dimasa depan.Hal yang
mempengaruhi discount rate adalah saham yang berisiko dan
inflasi atau suku bunga.
2.2 Inflasi
11 | P a g e
perekonomian kecil menggunakan nilai tukar dan ekspor-impor untuk
memperhitungkan dampak yang relevan dengan inflasi .
12 | P a g e
2.2.1 Klasifikasi Inflasi
13 | P a g e
rendah lebih menguntungkan.Pada saat global financial
crisis,kejadian ini mengakibatkan subprime mortgage dan
bubble house pricing.
14 | P a g e
collapse . Inflasi jenis tersebut dapat menyebabkan
perubahan terhadap pergerakan harga saham ,karena pada
saat tenaga kerja mengajukan kenaikan upah secara tidak
langsung menyebabkan harga saham naik . Perusahaan
mengalami kesulitan yang pada gilirannya menyebabkan
kerugian pada laba dan margin.Saham cenderung
menghasilkan return negatif,ketika pertumbuhan upah lebih
tinggi dari rata-rata.
15 | P a g e
b. Wholesale Price Index merupakan indeks inflasi yang
digunakan untuk mengukur perubahan harga pada barang dan
jasa pada tahapan sebelum tingkat retail.Kebanyakan dari
barang yang diidentifikasi dengan WPI berada pada tingkat
produsen, misalnya harga kapas untuk kapas mentah,benang
katun,dan pakaian berbahan katun.Meskipun beberapa negara
dan organisasi menggunakan WPI sebagai salah satu indeks
inflasi,ada negara lain yang menggunakan istilah berbeda
,namun dalam jenis yang sama seperti Amerika Serikat
menggunakan PPI (Producer Price Index ).
16 | P a g e
transaksi jangka panjang menjadi sulit hanya dengan satu harga
tetap ( fixed price).
17 | P a g e
Saat suku bunga rendah ,ekspansi bisnis dapat
meningkatkan pertumbuhan suatu negara karena lowongan
pekerjaan yang meningkat,daya beli masyarakat yang meningkat,
pengangguran berkurang sehingga suatu negara berada pada tahap
siklus boom . Tetapi , hal ini bisa mengakibatkan credit bubble dan
subprime mortgage seperti yang pernah terjadi di Amerika Serikat
dalam peristiwa Global Financial Crisis.Ketika pasar mulai
mengalami kekacauan,nilai pada real estate meningkat dan
permintaan mulai tumbuh pada waktu yang tak terkendali.
18 | P a g e
harga relatif ,yang pada akhirnya menyebabkan penurunan tingkat
inflasi ( Ball et al ,1995).
19 | P a g e
melakukan investasi .Di sisi lain investasi dalam mata uang dolar
dapat meningkatkan cadangan devisa dan balance of payment dari
sisi current account.
20 | P a g e
dikatakan gabungan antara saham dan reksadana.ETF sesuai untuk
investor yang sangat berhati-hati dalam melakukan investasi atau
investor pemula yang berpendapatan tetap dan pemahaman yang
rendah terkait pasar modal.ETF bisa dilakukan melalui broker di
pasar sekunder .Keuntungan menanamkan modal pada ETF yaitu
lebih mudah dan fleksibel,transparan,rendah biaya dan risiko,serta
cakupan yang luas.
Nilai tukar atau exchange rate merupakan nilai mata uang suatu
negara terhadap negara lain,misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar,nilai
tukar yen terhadap dolar ,nilai tukar ringgit terhadap dolar ,dan
sebagainya.Apabila nilai tukar rupiah menurun maka disebut depresiasi
sebaliknya apabila nilai tukar rupiah maka disebut apresiasi.Pemerintah
menaikkan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing atau disebut
revaluasi ,sebaliknya pemerintah menurunkan nilai mata uang rupiah
terhadap mata uang asing atau disebut devaluasi.Nilai tukar ada dua jenis
Yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil.Nilai tukar riil merupakan
harga barang dalam negeri yang dibandingkan dengan harga barang luar
negeri.
21 | P a g e
Faktor yang mempengaruhi nilai tukar yaitu perdagangan yang
meliputi kegiatan ekspor dan impor. Saat impor barang dan jasa
mengalami kenaikan maka permintaan terhadap mata uang asing
meningkat sehingga mengakibatkan mata uang dalam negeri mengalami
depresiasi atau melemah selain itu impor yang melebihi ekspor dapat
menyebabkan balance of trade menjadi negatif atau defisit.Sebaliknya
ketika permintaan terhadap impor barang dan jasa menurun menyebabkan
nilai tukar dalam negeri mengalami penguatan atau apresiasi selama tidak
ada faktor lain yang berubah (ceterus paribus). Pada umumnya,nilai tukar
dalam negeri yang melemah menstimulasi ekspor dan impor menjadi
mahal ,sebaliknya ketika nilai tukar dalam negeri menguat menghambat
ekspor dan impor menjadi lebih murah.
22 | P a g e
differential antar dua negara yang berbeda adalah 2 % dan kemudian mata
uang dengan suku bunga yang lebih tinggi akan mengalami depresiasi 2 %
berbeda dengan mata uang dengan suku bunga yang lebih rendah.
23 | P a g e
mobilitas modal. Pada tahun 1978 , Indonesia menggunakan
managed float regime.Dalam sistem ini,Bank Indonesia mengatur
pergerakan mata uang rupiah melalui intervensi .Selama periode
ini,Pemerintah Indonesia masih membatasi mobilitas modal dengan
Menetapkan pajak terhadap ekspor sebagai objek utama.
24 | P a g e
bukan berarti suatu negara tidak dapat melakukan intervensi dan
memanipulasi harga mata uang mereka,sejak pemerintah dan bank
sentral berusaha dalam menjaga harga mata uang untuk
Perdagangan internasional.Floating exchange regime menjadi
populer setelah kegagalan standar emas dan persetujuan Bretton
Woods.Dalam sistem nilai tukar mengambang apabila penawaran
melebihi permintaan maka nilai mata uang akan turun,sebaliknya
jika permintaan melebihi penawaran maka nilai mata uang akan
naik.
GDP merupakan nilai pasar dari semua barang jadi dan jasa yang
diproduksi di dalam suatu negara dalam periode waktu tertentu.Sebagai
ukuran yang luas dari seluruh produk domestik,GDP berfungsi sebagai
indikator yang kesehatan ekonomi suatu negara.Perhitungan GDP suatu
negara mencakup semua konsumsi swasta dan publik,
investasi,pengeluaran pemerintah,biaya konstruksi yang dibayar,dan
neraca perdagangan luar negeri (ekspor-impor).
25 | P a g e
menyebabkan suatu negara mengalami surplus
perdagangan.Sebaliknya,jika jumlah yang dikeluarkan konsumen domestik
untuk produk luar negeri lebih banyak (impor lebih tinggi daripada ekspor)
,maka suatu negara dikatakan mengalami defisit perdagangan .Ketika
kondisi ini terjadi, GDP suatu negara cenderung menurun.Selain itu,ada
beberapa jenis pengukuran GDP,yaitu GDP riil,GDP nominal,tingkat
pertumbuhan GDP,dan GDP per kapita.
26 | P a g e
mencapai GDP riil.Dengan menyesuaikan output pada tahun tertentu untuk
tingkat harga yang berlaku pada tahun dasar,ekonom dapat memprediksi
dampak inflasi.
27 | P a g e
2. Pendekatan produksi merupakan kebalikan dari pendekatan
pengeluaran.Jika pendekatan pengeluaran mengukur input
sebagai kelompok yang mendorong pertumbuhan
GDP,pendekatan produksi mengestimasi total nilai output
dalam perekonomian dan mengurangi biaya barang
setengah jadi yang diproses untuk menghasilkan barang
dan jasa .
3. Pendekatan pendapatan merupakan kombinasi antar
keduanya.Pendekatan pendapatan menghitung pendapatan
yang diperoleh dari semua faktor produksi,seperti upah
untuk tenaga kerja,sewa yang diperoleh dari tanah,return
dalam bentuk bunga,dan laba perusahaan.
28 | P a g e
sebaliknya,terutama kondisi keuangan dan kepercayaan
konsumen.Ketika harga saham mengalami tren naik atau
bullish,optimisme dalam perekonomian meningkat dan berdampak
pada prospek berbagai saham perusahaan.Jika perusahaan
menerbitkan saham baru untuk meningkatkan modal,mereka dapat
menggunakan dana tersebut untuk memperluas operasional
perusahaan,berinvestasi pada proyek baru yang memiliki potensi
tinggi terhadap kondisi makroekonomi perusahaan,dan
memperkerjakan lebih banyak tenaga kerja,sehingga dapat
meningkatkan GDP.Selama pasar bullish,perusahaan akan
menerbitkan saham baru karena dalam kondisi ini permintaan
saham melalui sentimen dan kepercayaan investor meningkat.
29 | P a g e
atau purchasing power ,terutama jika muncul isu resesi.Resesi
didefinisikan sebagai penurunan pertumbuhan GDP dalam periode
dua kuartal yang berturu-turut.Ketika daya beli konsumen
menurun,perusahaan akan memangkas biaya produksi dan
membatasi jumlah tenaga kerja ,yang pada akhirnya dapat
meningkatkan jumlah pengangguran,dan menghambat
pertumbuhan ekonomi.
30 | P a g e
Anggaran infrastruktur atau pemerintah dialokasikan dalam
pembangunan proyek ,pembayaran gaji,dan biaya pemeliharaan untuk
gedung-gedung publik.Dalam hal ini,Pembayaran transfer,yang tidak
melibatkan pembelian,tidak termasuk dalam spesifikasi tersebut.Negara
Indonesia pada tahun 2019 mengeluarkan anggaran sebesar 415 triliun
meningkat 2,4 % dari tahun 2018 yang sebesar 410,7 triliun.Anggaran ini
dialokasikan kepada KemenPUPR (108,2 T),DAK (33,5 T),KemenHub
(38,1 T),dan investasi pemerintah (PMN dan LMAN,sebesar 39,8
T).Sasaran target dari alokasi anggaran infrastruktur pemerintah digunakan
untuk pembangunan,pelebaran atau rekonstruksi jalan,pembangunan
bandara baru,jaringan irigasi,pembangunan dan rehabilitasi
jembatan,pembangunan rel kereta api,dan membangun bendungan.
31 | P a g e
bentuk investasi pada proyek yang potensial.Sebaliknya,kebijakan
moneter lebih kompleks.Kebijakan ini lebih mengarah pada
menjaga stabilitas keuangan daripada meningkatkan
permintaan.Seperti,saat otoritas keuangan (Bank Sentral)
menurunkan biaya pinjaman akan berdampak pada meningkatnya
jumlah uang yang beredar,dan suku bunuga yang menurun.
32 | P a g e
estate,sektor industri,dan sektor lainnya yang meningkat juga
merupakan dampak positif dari stimulus moneter.
33 | P a g e
kebijakan moneter kontraktif atau meningkatkan suku bunga,yang
dapat mendorong publik untuk melakukan investasi daripada
ditabung,pemerintah juga dapat menurunkan harga komoditas
karena saat kondisi ini terjadi masyarakat akan tertarik untuk
membelanjakan uang mereka,dan pemerintah juga dapat
meningkatkan alokasi anggaran ,hal ini secara tidak langsung
menunjukkan bahwa pihak pemerintah berkomitmen dan percaya
terhadap kondisi perekonomian suatu negara.
34 | P a g e
saham sebesar 90% dari puncaknya tahun 1929.Jatuhnya pasar saham pada
tahun 1929 mengurangi jumlah kekayaan baik perusahaan maupun
swasta,dan memutar perekonomian Amerika Serikat.Pada awal 1929,
tingkat pengangguran di Amerika Serikat sebesar 3,2% dan meningkat
drastis menjadi 24,9% pada tahun 1933.Meskipun ada intervensi yang
belum pernah terjadi sebelumnya melalui pengeluaran pemerintah oleh
Herbert Hoover dan F.D.Roosevelt,tingkat pengangguran tetap di atas
18,9% pada tahun 1938.GDP per kapita berada di bawah level psikologis
tahun 1929 saat Jepang melakukan pembalasan terhadap Amerika Serikat
dengan menghancurkan pelabuhan pearl harbor pada akhir tahun 1941.
The Fed (baru) salah dalam mengelola jumlah uang dan kredit
sebelum dan sesudah peristiwa tahun 1929.Dengan meningkatkan jumlah
uang beredar dan mempertahankan suku bunga rendah,The Fed
menimbulkan ekspansi yang cepat dan menyebabkan ekonomi
collapse.Jumlah uang yang surplus mendorong pasar saham dan industri
real-estate mengalami kekacauan.Setelah pasar mengalami crash ,The Fed
mengambil jalan sebaliknya dengan mengurangi jumlah uang yang
mencapai sepertiga.Tindakan ini menyebabkan masalah likuiditas terhadap
bank-bank kecil dan menyebabkan masyarakat mengambil semua
tabungan mereka ,karena percaya bahwa bank akan berhenti berfungsi atau
dikenal dengan bank run.
35 | P a g e
berkembang melakukan restrukturisasi dan mengelola sistem kebijakan
dengan baik agar dapat mempertahankan kondisi makroekonomi yang
terkendali.
36 | P a g e
Pemerintah harus menyadari bahwa pertumbuhan akan cenderung
melambat hingga mencapai titik dimana menjadi nol.Selain itu,pemerintah
harus memberikan insentif untuk pertumbuhan nilai tukar dolar,karena jika
nilai tukar dolar tetap mengalami penurunan dapat mempengaruhi nilai
ekspor Filipina.Hal yang berkaitan dengan penyelidikan terhadap
kebijakan yang dapat mempengaruhi PSEI ,kemudian hubungan timbal
balik antara nilai tukar dolar terhadap PSEI supaya dapat mempertahankan
stabilitas perekonomian dan perdagangan bilateral antara Filipina dan
Amerika Serikat.
37 | P a g e
makroekonomi terhadap harga saham.Hasil penelitian menunjukkan tidak
ada hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dalam
jangka pendek.Di sisi lain ada hubungan yang kuat dalam jangka
panjang.Hal tersebut menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif
dalam jangka panjang antara variabel makroekonomi dan harga
saham.Selain itu ,dalam penelitian ini (Khan et al,2017) menyarankan agar
investor melakukan analisis terhadap perubahan variabel makroekonomi
sebelum melakukan investasi dan memprediksi nilai tukar dimasa depan
untuk memaksimalkan keuntungan atau return.
38 | P a g e
analisis panel johansen cointegration bahwa cointegration ada di antara
harga saham,perubahan pada harga saham disebabkan oleh tingkat inflasi
Dan perubahan pada harga saham dipengaruhi oleh suku bunga.Hasil dari
Cointegration regression menunjukkan tingkat inflasi berpengaruh negatif
terhadap harga saham,suku bunga riil dan harga saham berhubungan
positif.Perubahan pada suku bunga riil dan tingkat inflasi pada uji granger
menyebabkan perubahan menyebabkan perubahan signifikan pada harga
saham,kecepatan penyesuaian yang signifikan untuk keseimbangan jangka
panjang antara harga saham yang diamati dan tingkat bunga riil kecepatan
penyesuaian yang signifikan untuk keseimbangan jangka panjang antara
perubahan harga saham karena tingkat inflasi dan suku bunga riil.
39 | P a g e
N Judul Penelitian Peneliti Variabel Alat penelitian Hasil penelitian
o dan tahun penelitian
penelitian
1. Interrelationship (Cheng et Variabel Uji cointegration - ada hubungan
between al,2012) dependen ,Model Vector Error jangka panjang yang
Philipine Stock (PSEI) dan Correction,dan stabil antara nilai
Exchange Index Variabel Granger Causality tukar dolar dan PSEI
and USD Independen berdasarkan Uji co-
Exchange Rate. (Nilai Tukar integration
dolar) -dalam model VEC ,
Meskipun tren
pergerakan PSEI
akan bertambah
secara intens dalam
jangka pendek ,
Pergerakan akan
cenderung menjadi
nol
- Uji granger
causality
Menunjukkan
pengaruh nilai tukar
dolar terhadap PSEI
tidak signifikan
2. Macroeconomic (Hersugon Variabel Menggunakan teknik - hasil yang
Fundamental and do et dependen TACH (Threshold menunjukkan bahwa
Stock Price al,2017) (Composite Autoregressive suku bunga ,tingkat
Index in Index) dan Conditional inflasi ,dan GDP
Southeast Asia Variabel Heteroscedasticity) memiliki pengaruh
Countries (Study Independen negatif terhadap
Comparative) (inflasi,nilai Composite Index di
40 | P a g e
tukar,suku semua negara
bunga,GDP,ha kecuali Thailand
rga minyak - harga minyak
mentah,dan mentah memiliki
harga pengaruh positif di
komoditas Indonesia,Singapura,
primer,upah) dan Malaysia
sementara di Filipina
dan Thailand
memiliki pengaruh
negatif
-harga komoditas
utama memiliki
pengaruh positif
terhadap composite
index hanya di
Singapura,sementara
di Thailand dan
Filipina memiliki
pengaruh negatif.
- Upah memiliki
pengaruh yang
signifikan dan positif
terhadap composite
index di semua
negara
3. The Impact of (Khan et Variabel Alat yang digunakan - Hasil penelitian
Macroeconomic al,2014) dependen yaitu uji menunjukkan tidak
Variable on (harga saham cointegration dan ada hubungan antara
Stock Prices in di Pakistan) granger causality variabel dependen
Pakistan dan Variabel dan variabel
41 | P a g e
Independen independen dalam
( nilai jangka pendek
tukar,suku - ada hubungan yang
bunga,inflasi , kuat dalam jangka
dan GDP) panjang.Hal tersebut
menyimpulkan
bahwa terdapat
hubungan yang
positif dalam jangka
panjang antara
variabel
makroekonomi dan
harga saham
4. The Effect of (Richard Variabel Menggunakan -Dividen atau harga
Inflation on et al,1980) dependen metode regresi (tidak ada tanda
Stock Prices (Harga saham) koefisien variabel
(International dan Variabel inflasi yang
Evidence) Independen positif ,walaupun
(inflasi) koefisien yang
positif hanya di
Amerika Serikat)
-Price/Earning
1.untuk
Kanada,formulasi
regresi menunjukkan
hasil yang tidak
signifikan pada
tingkat .05 ,tanda
negatif untuk suku
bunga nominal (.01)
dan tanda negatif
42 | P a g e
yang signifikan
terhadap inflasi(.-10)
2.Untuk
Prancis,koefisien
suku bunga
mendekati nol dan
tidak signifikan di
kedua regresi ,tetapi
koefisien inflasi
negatif secara
signifikan di kedua
kasus
3.Di
Jerman,koefisien
suku bunga nominal
dan inflasi negatif
meskipun tidak
signifikan dalam
earning measure.
4.Di
Jepang,koefisien
suku bunga nominal
negatif dan
mendekati signifikan
sementara koefisien
inflasi negatif secara
signifikan
5.Di United
Kingdom,terdapat
hubungan negatif
yang signifikan
43 | P a g e
antara rasio price
earning dan suku
bunga tetapi
terhadap inflasi
hubungannya tidak
signifikan.
6. Di Amerika
Serikat ,koefisien
variabel suku bunga
nominal negatif
walaupun tidak
signifikan dan
koefisien inflasi
negatif tetapi
signifikan.
5. The Association (Tarek et Variabel Alat statistik yang - analisis panel
between Stock al,2018) dependen digunakan yaitu Uji johansen
Prices,Inflation ( harga saham) Johansen cointegration bahwa
Rates,Interest dan variabel Cointegration cointegration ada
Rates are still independen( in ,linearitas ,Uji Diantara harga
persistent(Empiri flasi dan suku normalitas,Cointegra saham,perubahan
cal evidence bunga) tion pada harga saham
from stock Regression,Granger disebabkan oleh
duration model) Causailty,dan model tingkat inflasi dan
Vector Error perubahan pada
Correction harga saham
dipengaruhi oleh
suku bunga
-Cointegration
regression
menunjukkan tingkat
44 | P a g e
inflasi berpengaruh
negatif terhadap
harga saham,suku
bunga riil dan harga
saham berhubungan
positif
- Perubahan pada
Suku bunga riil dan
tingkat inflasi pada
uji granger
menyebabkan
perubahan
Menyebabkan
perubahan signifikan
pada harga saham
45 | P a g e
series,nilai tukar dan
harga saham tidak
bergerak pada
tingkat itu sendiri
- dalam uji granger
causality tidak
ditemukan hubungan
yang searah antara
nilai tukar terhadap
harga saham
46 | P a g e
Macroeconomic
Variable
X4=GDP X2=Inflation
Y=stock
price
(LQ45
INDEX)
X3=
Construction
Infrastructure
Company
expenditure
X1=Exchange
rate
2.7 Hipotesis
47 | P a g e
Rumusan hipotesis
Hubungan antara variabel inflasi dengan harga saham
a. H0 : variabel inflasi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.
b. H1 : variabel inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham.
48 | P a g e
a. H0 : variabel inflasi,IE,GDP,dan nilai tukar tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham
b. H1 : variabel inflasi,IE,GDP,dan nilai tukar berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
49 | P a g e
Subjek dari penelitian ini yaitu seluruh data historis harga saham
perusahaan bidang konstruksi yang terdaftar di Indeks LQ45 . Objek dari
penelitian ini adalah data historis harga saham PT Perumahan
Pembangunan (PTPP), PT .United Tractors Tbk (UNTR),PT.Waskita
Karya Tbk (WSKT),PT.Adhi Karya Tbk (ADHI),dan PT.Wijaya Karya
Tbk (WIKA) tahun 2010 hingga 2019 yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Variabel terdiri dari dua jenis yaitu variabel dependen dan variabel
independen
50 | P a g e
3.5 Metode Penelitian
3.5.1 Asumsi
51 | P a g e
Ordinary Least Square pada umumnya digunakan untuk
mengestimasi persamaan regresi berganda.Asumsi yang langsung
berhubungan dengan prediktor dalam regresi berganda (minimal)
dan tidak akan fokus di sini. Variabel independen diasumsikan
diukur tanpa error (kesalahan) dan tiap prediktor biasanya
diasumsikan tetap,yaitu nilai dari masing-masing variabel
Independen secara spesifik dipilih melalui eksperimen daripada
sampel dari semua nilai yang tepat dari predictor.Bagaimanapun
,asumsi tambahan dari regresi berganda dapat diinterupsi oleh
variabel dependen, asumsi ini berhubungan dengan error
(kesalahan) dan bisa jauh lebih bermasalah.
E(ei|X) = 0 (A1)
52 | P a g e
Cov (ei ,ej ) = 0,dimana i ≠ j (A3)
ei |X ~ N (0, σ2 ) (A4)
53 | P a g e
(variabel diskrit).Ketika variabel kontinu (diskrit) atau numerik
dengan nilai rata-rata yang rendah berfungsi sebagai variabel
dependen,asumsi regresi OLS sering dilanggar.
3.5.3 Heteroskedastisitas
54 | P a g e
merupakan bagian variabel diskrit yang dependen.Variabel disktrit
tidak terdisribusi secara normal,sehingga error tidak bisa
terdistribusi secara normal,melakukan uji statistik yang spesifik dan
interval kepercayaan pada koefisien regresi tidak valid.
3.5.5 Linearitas
55 | P a g e
linier antara prediktor (independen) dan outcome (dependen)
merupakan hal yang umum untuk variabel outcome categorical
(berisi sejumlah kategori yang terbatas atau kelompok yang
berbeda dan data dari variabel ini tidak memiliki urutan yang logis)
dan diskrit (variabel yang dapat dihitung).Jika hubungan antara
prediktor dan variabel dependen tidak linier,model regresi linier
akan salah ditentukan karena bentuk hubungan tidak ditentukan
secara spesifik.
3.5.6 Multikolinieritas
56 | P a g e
tidak dapat dipercaya untuk variabel
independen.Artinya,kesimpulan dari model statistik dengan
Multikolinieritas tidak dapat dipertanggungjawabkan.
57 | P a g e
melakukan analisis teknikal untuk memprediksi pergerakan harga
dimasa depan ,seperti saham atau instrumen keuangan
lainnya.Analis pasar ingin menghindari penggunaan indikator
teknikal yang kolinier karena berdasarkan pada input yang sama
atau berhubungan, mereka cenderung menyatakan prediksi yang
sama mengenai variabel dependen dari pergerakan
harga.Sebaliknya , analisis pasar harus didasarkan pada variabel
independen yang berbeda untuk memastikan bahwa mereka
menganalisis pasar dari sudut pandang analitis independen yang
berbeda.
58 | P a g e
berganda karena sejak semua input saling mempengaruhi satu sama
lain, mereka sebenarnya tidak independen,dan hal itu menjadi sulit
untuk menguji berapa banyak variabel independen yang
mempengaruhi outcome dalam model regresi.Untuk memastikan
model ditentukan dengan tepat dan berfungsi dengan benar,terdapat
uji yang dapat dijalankan untuk multikolinieritas yaitu VIF (salah
Satu alat pengukuran).
59 | P a g e
probabilitas yang berarti dari dua sampel datang dari
populasi dengan cara yang sama
Pada tahun 1918, ahli eugenik asal Inggris Ronald A.Fisher
mempublikasikan konsep dasar analisis varian
(ANOVA).Pada tahun 1934,ahli statistik asal Universitas
Iowa State George W.Snecdor,mempublikasikan uji
statistik ANOVA,F,beliau memberikan nama demikian
untuk mengormati Fisher dan dapat digunakan untuk
menghitung probabilitas yang berarti untuk dua atau lebih
dari dua,kelompok dari populasi dengan cara yang sama.
60 | P a g e
mengindikasikan risiko bahwa tidak ada perbedaan
sebenarnya atau hubungan.Tingkat kepercayaan dalam uji
statistik adalah 95 %,yang mengarah pada tingkat
signifikansi atau p-value 5%.Masalah lain bisa muncul
dengan signifikansi statistik data historis ( dari masa lalu)
,apakah signifikan secara statistik atau tidak.Hal ini tidak
selalu mencerminkan kondisi yang sedang berlangsung atau
dimasa depan.
61 | P a g e
ditolak,hal ini menunjukkan data yang kuat dan
bukan kebetulan.
Asumsi uji t :
1) Asumsi pertama yang dibuat mengenai uji t
yaitu berkaitan dengan skala
pengukuran.Skala pengukuran yang
ditetapkan pada data yang dikumpulkan
mengikuti skala kontinu (interval) atau
ordinal.
2) Asumsi yang kedua yaitu sampel acak .Data
dikumpulkan dari perwakilan,kemudian
dipilih secara acak dari populasi.
3) Asumsi ketiga adalah data, ketika
direncakan menghasilkan distribusi
normal,kurva distribusi berbentuk lonceng.
4) Asumsi terakhir yaitu homogenitas
varian.Varian homogen ada ketika standar
deviasi kurang lebih sama.
Uji t menghasilkan dua nilai yaitu t-value dan df
(degree of freedom).t-value merupakan rasio
perbedaan antara rata-rata dua sampel dan variasi
(penyebaran) yang ada dalam sampel.DF mengacu
pada nilai-nilai yang secara logis independen dan
merupakan nilai yang memiliki kebebasan untuk
bervariasi dalam sampel data.Menghitung DF
merupakan kunci pentingnya validitas hipotesis nol.
Bentuk rumus uji t adalah sebagai berikut :
62 | P a g e
x̄ : sampel mean yang diamati
63 | P a g e
Mean 1 : mean dari sampel pertama
Mean 2 : mean dari sampel kedua
S1 : standar deviasi dari sampel pertama
S2 : standar deviasai dari sampel kedua
n1 : ukuran dari sampel pertama
n2 : ukuran dari sampel kedua
64 | P a g e
3) Apabila tvalue > ttabel ,jika kurang dari α maka
hipotesis nol gagal ditolak ,sebaliknya jika
lebih besar dari α maka hipotesis nol
ditolak.Jika hipotesis nol ditolak maka hal
ini mengindikasikan bahwa hipotesis
alternatif diterima atau dengan kata lain
variabel independen memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen
(nilai tukar).Level signifikansi atau alpha
yang digunakan yaitu 0.05
ANOVA digunakan dalam keuangan dengan
beberapa cara yang berbeda, seperti memprediksi
pergerakan harga sekuritas dengan melakukan
analisis terlebih dahulu terhadap faktor mana yang
mempengaruhi fluktuasi nilai saham.Analisi ini
dapat berguna untuk mengetahui berbagai kondisi
indeks pasar.ANOVA tidak hanya menguji
perbedaan ,tetapi juga melihat tingkat varian,atau
perbedaan diantara variabel.Analisis ANOVA
dianggap lebih akurat daripada uji t karena lebih
fleksibel dan membutuhkan sedikit observasi serta
sesuai untuk analisis yang lebih kompleks.Di sisi
lain ,ANOVA dapat membantu peneliti untuk
menguji hubungan antar variabel ,sedangkan uji t
tidak.Variasi pengujian ANOVA ada tiga yaitu one
way ANOVA (mencari perbedaan yang signifikan
antara dua variabel independen atau lebih),two way
ANOVA (mengetahui interaksi antara dua variabel
independen terhadap satu variabel dependen),dan
ANOVA faktorial (melibatkan dua faktor atau
lebih).
65 | P a g e
Asumsi dalam uji ANOVA :
1) Nilai error (kesalahan) yang diharapkan
adalah nol.
2) Varian dari semua kesalahan merupakan hal
yang sama satu sama lain.
3) Error (kesalahan) bersifat independen.
4) Mereka terdistribusi secara normal.
Hipotesis uji ANOVA dalam penelitian ini adalah :
1) H0 : µ1 : µ2 : µ3 : µ4= 0 ,artinya variabel
independen (nilai tukar X1,inflasi X2,IE
X3,dan GDP X4) tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham Y.
2) H0 : µ1 : µ2 : µ3 : µ4 ≠ 0,artinya salah satu
variabel independen berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (harga
saham).
3) Jika Fvalue > Ftabel ,berarti signifikan .Hipotesis
nol ditolak hanya jika tingkat alpha lebih
besar daripada p-value.
66 | P a g e
BAB IV
GAMBARAN UMUM dan PEMBAHASAN
67 | P a g e
tugas proyek hasil rampasan dari Jepang ,salah satunya Hotel
Indonesia.Selain dibidang konstruksi PT.PP Tbk juga bergerak
dibidang infrastruktur,kontraktor berbasis alat berat,properti,dan
EPC.Untuk kepemilikan saham yaitu Pemerintah Indonesia
memegang saham sebesar 51 %,Koperasi Karyawan Pemegang
Saham PP sebesar 0,07%,dan masyarakat masing-masing >5 %
(48,93 %).Perusahaan Pembangunan Perumahan melakukan Initial
Public Offering di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Februari
2010.
68 | P a g e
PT.United Tractors merupakan perusahaan yang juga
bergerak dibidang konstruksi dan milik BUMN.Perusahaan ini
didirikan 13 Oktober 1972 dengan modal dasar
Rp6,000.000.000.Perusahaan ini melakukan Initial Public Offering
pada tanggal 19 September 1989 di Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya .Shareholding Perusahaan United Tractors yaitu PT.Astra
Internasional Tbk sebesar 59,50 % dan Masyarakat sebesar 40,50
%.Perusahaan ini bergerak dibidang mesin
konstruksi,pertambangan batu bara dan emas,serta energi dan
konstruksi.Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan
China mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan
berpengaruh pada kondisi fundamental makroekonomi,disisi lain
peristiwa ini juga berdampak pada sektor industri batu bara di
Indonesia dan memberikan trickle down effect pada seluruh
perusahaan yang memproduksi batu bara salah satunya PT.United
Tractors Tbk,dengan acuan Index Coal Indonesia 4200 kcal/kg
mengalami penurunan harga pada level USD34,33 per MT.
69 | P a g e
6,04%,Perorangan 7,94%,Dana Pensiun 2,99%,Karyawan
0,03%,dan lain-lain 0,23%).PT.Waskita Karya Tbk melakukan
Initial Public Offering pada tanggal 19 Desember 2012 di Bursa
Efek Indonesia dengan saham yang terdaftar berjumlah
9.632.236.000.
70 | P a g e
4.2.1 Deskripsi Harga Saham Perusahaan Konstruksi
Price
N Nama
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Averag
o Perusahaan
e
1. PT.Pembanguna
n Perumahan 800 485 830 1160 3575 3875 3810 2640 1805 1585 2057
Tbk
2. PT.Waskita
- - 439 395 1433 1670 2550 2210 1680 1485 -
Karya Tbk
3. PT.United 2288 2635 1970 1900 1735 1695 2125 3540 2735 2152
22776
Tractors Tbk 2 0 0 0 0 0 0 0 0 5
4. PT.Wijaya
680 610 1480 1580 3680 2640 2360 1550 1655 1990 1823
Karya Tbk
5. PT.Adhi Karya 910 580 1493 1281 2953 2140 2080 1885 1585 1175 1608
Tbk
71 | P a g e
(Replacement
Component)
Sumber : Data BEI diolah tahun 2010-2019
72 | P a g e
50000
45000
40000
35000
PT.Adhi Karya Tbk
30000 (Replacement Component)
PT.Wijaya Karya Tbk
25000
PT.United Tractors Tbk
20000 PT.Waskita Karya Tbk
PT.Pembangunan Perumahan
15000 Tbk
10000
5000
73 | P a g e
9.00%
8.00%
7.00%
6.00%
5.00%
4.00% INFLASI
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
74 | P a g e
memberikan dampak pada nilai mata uang.Data nilai tukar yang
digunakan merupakan nilai tukar rupiah terhadap dolar pada
periode 2010 hingga 2019,berikut adalah grafik perubahan nilai
tukar selama 10 tahun :
exchange rate
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
75 | P a g e
4.2.4 Infrastructure Expenditure (IE)
IE
450000000000000
400000000000000
350000000000000
300000000000000
250000000000000
200000000000000
150000000000000
100000000000000
50000000000000
0
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
IE
76 | P a g e
10,2% (184 triliun),2014 mengalami penurunan menjadi 8,7% (178
triliun),2015 sebesar 65,5% (256,1 triliun),2016 sebesar 5,1%
(269,1 triliun),2017 sebesar 44,3% (388,3 triliun),2018 sebesar
5,8% (410,7 triliun),dan 2019 sebesar 2,4% (415 triliun).Indonesia
mengalami pertumbuhan anggaran infrastruktur dari tahun 2010
sampai 2019 dengan rata-rata sebesar 16,89%.
77 | P a g e
10
9
8
7
6
years
5
GDP
4
3
2
1
78 | P a g e
4.3 Multiple Regression Test
79 | P a g e
saham WSKT (ADHI),UNTR,PTPP,WIKA ketika nilai
tukar berubah
a. Summary Report
80 | P a g e
Laporan ini memberikan gambaran tentang analisis dan
hasilnya.Tidak ada hubungan antara variabel X dan Y ,dengan R-
square 0.00 %.Pada komentar di atas menunjukkan tidak ada bukti
yang cukup untuk menyimpulkan bahwa hubungan variabel X
signifikan secara statistik dengan harga saham.
c. Report Card
81 | P a g e
Hal di atas menunjukkan bahwa peneliti memiliki
data kurang dari 15,sehingga peneliti harus berhati-hati ketika
melakukan interpretasi terhadap nilai p.Dengan sampel yang
kecil,akurasi nilai p sensitif terhadap error (kesalahan) residual
yang tidak normal.
82 | P a g e
83 | P a g e
d. Hasil Regresi Berganda UNTR
84 | P a g e
yi : ith nilai respons yang diamati
ȳ : rata-rata respons
xi : ith nilai prediktor (variabel independen)
: rata-rata prediktor
85 | P a g e
Sementara koefisien untuk nilai tukar lebih mendekati nol
daripada koefisien inflasi ,standar error nilai tukar juga
lebih kecil.Tetapi,nilai p yang dihasilkan juga lebih besar
daripada tingkat umum dari tingkat signifikansi sehingga
tidak dapat disimpulkan bahwa koefisien nilai tukar
berbeda dari nol.
86 | P a g e
daripada alpha maka hipotesis nol gagal ditolak.Persamaan
dari t-value yaitu :
87 | P a g e
Nilai VIF yang lebih besar daripada 5 menunjukkan
estimasi koefisien yang buruk karena multikolinieritas yang
parah.Dari regresi di atas,dapat diketahui bahwa inflasi dan
nilai tukar memiliki VIF masing-masing sebesar 1,45 yang
artinya berkorelasi sedang.
88 | P a g e
Untuk menggambarkan perbedaan nilai R-square bisa
menggunakan grafik fitted line plot.Plot pertama
menggambarkan model regresi sederhana yang menjelaskan
20,5 % variasi dalam respon (dependen).Plot kedua
menggambarkan model yang menjelaskan 19,1 % variasi dalam
respon.Lebih banyak variasi yang dijelaskan oleh model,lebih
dekat titik-titik dengan fitted regression line yang ditunjukkan
garis berwarna merah.Secara teoritis ,jika suatu model dapat
menjelaskan 100% variasi,maka fitted value akan selalu sama
dengan nilai yang diobservasi dan semua titik akan berada di
fitted line.
89 | P a g e
Pada gambar di atas terlihat bahwa jumlah data pada tiap
variabel hanya berjumlah 7 (n=7) ,sedangkan sampel yang kecil
tidak menyediakan estimasi dengan akurasi yang kuat dari
hubungan antara prediktor dan respon.Dari gambar grafik di
atas menunjukkan titik-titik tidak mendekati fitted line karena
R-square yang rendah dan jumlah sampel yang kecil.
90 | P a g e
terhadap observasi yang baru.Model yang memiliki R-square
(pred) yang lebih besar mempunyai kemampuan prediksi yang
lebih baik.Persamaan R-square (pred) adalah sebagai berikut :
91 | P a g e
Data berisi banyak observasi dengan nilai prediktor yang
sama
Data berisi poin yang benar untuk mengestimasi
persyaratan tambahan yang tidak ada dalam model
Sources of variation DF
Regression p
Error n–p–1
Total n–1
model .
Regresi Adj (SS) dari analisis varian di atas yaitu 68515835
Error Adj (SS) – bagian yang tidak dijelaskan oleh model
dan dikaitkan dengan error
92 | P a g e
Error Adj (SS) dari analisis varian di atas yaitu 200358450
Jumlah Adj (SS) – total variasi dalam data
93 | P a g e
Menolak hipotesis nol hanya ketika p-value lebih kecil
daripada level alpha (α=0,05) , peneliti tidak menolak hipotesis
nol jika ftabel lebih kecil daripada f-value,kecuali jika p-value
juga kecil.Namun,jika p-value lebih besar daripada level
signifikansi ,peneliti dapat mengabaikan f-value.Untuk
persamaan p-value yaitu :
1 − P(F ≤ fj)
Dari analisis varian di atas ,dapat diketahu bahwa p-value
regresi lebih besar (0,555) daripada alpha (0,05) sehingga tidak
dapat menolak hipotesis nol,dalam hal ini f-value tidak
diinterpretasikan sebagai signifikan secara statistik,dan tidak
ada pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel
respon.
94 | P a g e
model.Residual plot digunakan untuk menentukan apakah
model memenuhi asumsi regresi.Memeriksa residual dapat
memberikan informasi apakah model sesuai dengan
data.Persamaan residual yaitu :
95 | P a g e
( kurva menurun menunjukkan distribusi right-skewed )
96 | P a g e
Titik yang jauh dengan titik Poin yang berpengaruh
lain pada sumbu X
97 | P a g e
Batang jauh terhadap batang Outlier
yang lain
Tren
Bergeser
98 | P a g e
Siklus
Regression Equation
UNTR = 57865 - 18977 inflation - 1,41 exchange rate - 0,00513 GDP + 0,000000 IE
Coefficients
Term Coef SE Coef 95% CI T-Value P-Value VIF
Constant 57865 14204 (21353; 94377) 4,07 0,010
inflation -18977 76550 (-215755; 177800) -0,25 0,814 1,58
exchange rate -1,41 1,99 (-6,53; 3,72) -0,71 0,512 10,14
GDP -0,00513 0,00294 (-0,01268; 0,00241) -1,75 0,141 41,97
IE 0,000000 0,000000 (0,000000; 0,000000) 2,78 0,039 28,05
Model Summary
S R-sq R-sq(adj) PRESS R-sq(pred) AICc BIC
4100,75 70,40% 46,72% 441919288 0,00% 227,83 201,64
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Contribution Adj SS Adj MS F-Value P-Value
Regression 4 199988096 70,40% 199988096 49997024 2,97 0,132
inflation 1 41991223 14,78% 1033494 1033494 0,06 0,814
exchange 1 487984 0,17% 8387417 8387417 0,50 0,512
rate
GDP 1 27556833 9,70% 51439329 51439329 3,06 0,141
IE 1 129952055 45,75% 129952055 129952055 7,73 0,039
Error 5 84080848 29,60% 84080848 16816170
Total 9 284068944 100,00%
Fits and Diagnostics for All Observations
Std Del
Obs UNTR Fit SE Fit 95% CI Resid Resid Resid HI Cook’s D
1 22882 22503 2576 (15882; 379 0,12 0,11 0,394548 0,00
29124)
99 | P a g e
2 26350 23117 2984 (15446; 3233 1,15 1,20 0,529573 0,30
30788)
3 19700 23286 2387 (17151; -3586 -1,08 -1,10 0,338727 0,12
29421)
4 19000 22300 2799 (15105; -3300 -1,10 -1,13 0,465795 0,21
29494)
5 17350 14213 3327 (5662; 22765) 3137 1,31 1,44 0,658119 0,66
6 16950 20730 3246 (12386; -3780 -1,51 -1,83 0,626635 0,76
29075)
7 21250 18591 2633 (11822; 2659 0,85 0,82 0,412355 0,10
25360)
8 35400 31654 3130 (23607; 3746 1,41 1,63 0,582756 0,56
39701)
9 27350 27753 2345 (21726; -403 -0,12 -0,11 0,326943 0,00
33780)
10 21525 23610 3343 (15016; -2085 -0,88 -0,85 0,664549 0,31
32203)
Obs DFITS
1 0,08586
2 1,27193
3 -0,78511
4 -1,05645
5 2,00191
6 -2,36828
7 0,68452
8 1,92950
9 -0,07478
10 -1,20138
Durbin-Watson Statistic
Durbin-Watson Statistic = 2,45818
100 | P a g e
Koefisien regresi menggambarkan ukuran dan arah hubungan
antara prediktor (variabel independen – nilai
tukar,GDP,inflasi,dan IE) dan variabel dependen (harga saham
UNTR).
101 | P a g e
hubungan yang signifikan antara IE terhadap harga saham
UNTR .Sebelumnya,harga saham UNTR tidak dipengaruhi
oleh variabel independen (GDP,nilai tukar,dan
inflasi),setelah peneliti memasukkan komponen baru ,yaitu
IE,ditemukan hasil yang signifikan antara komponen IE
dengan harga saham UNTR.
Dari hasil regresi di atas , t-value untuk IE lebih besar
daripada alpha (0,05) sehingga hipotesis nol
ditolak.Hipotesis nol yang ditolak menunjukkan adanya
hubungan antara IE dengan harga saham UNTR.
Dari regresi di atas,dapat diketahui bahwa nilai tukar
memiliki VIF sebesar 10,14, inflasi 1,58, GDP 41,97,dan
IE 28,05 .Inflasi memiliki VIF paling kecil yang artinya
berkorelasi sedang,sedangkan ketiga variabel lainnya
memiliki VIF lebih besar dari 5 ,artinya sangat berkorelasi.
R-square yang semakin tinggi menunjukkan model yang
semakin baik dan sesuai dengan data penelitian,R-square
dari model summary di atas sebesar 70,40 % sementara R-
square (pred) lebih kecil yaitu 0,00 % artinya model over-
fit (terdapat komponen untuk memberikan dampak yang
tidak terlalu penting dalam populasi ,dalam hal ini
komponen yang dimaksud adalah inflasi,GDP,dan nilai
tukar).
Dari tabel analisis varian diketahui bahwa jumlah error ada
5,sehingga uji lack-of-fit semakin kuat dan dapat
menghasilkan f-value dan p-value. Dari analisis varian di
atas ,dapat diketahui bahwa p-value IE lebih kecil (0,039)
daripada alpha (0,05) sehingga hipotesis nol ditolak,dalam
hal ini f-value diinterpretasikan sebagai signifikan secara
statistik,dan ada pengaruh antara variabel prediktor (IE)
terhadap variabel respon (harga saham UNTR).
102 | P a g e
Normal probability plot untuk harga saham UNTR
menunjukkan kurva s dengan distribusi long-tail.Dari grafik
residual vs fits dapat diketahui bahwa varian dari residual
meningkatkan fitted-value.Ketika fitted-value bertambah
,persebaran di antara residual melebar dan menunjukkan
varian yang tidak konstan.Titik-titik pada grafik residual vs
fits semakin ke kanan semakin melebar dan persebarannya
tidak merata,karena fitted-value yang bertambah,selain itu
ada beberapa titik yang jauh dari garis.Residual vs Fits di
atas juga menunjukkan beberapa poin yang jauh dari nol
sehingga mengindikasikan adanya outlier.
Dari grafik histogram harga saham di atas menunjukkan
bahwa terdapat batang yang jauh terhadap batang lain yang
mengindikasikan adanya outlier dan right-skewed .Dari
grafik residual vs order untuk harga saham UNTR dapat
diketahui bahwa grafik menunjukkan residual yang
independen dan ideal. Idealnya, residual harus terletak
secara acak di sekitar garis tengah.
f. One-Way ANOVA
103 | P a g e
104 | P a g e
Setelah melakukan analisis peneliti mempunyai kesempatan
mendeteksi perbedaan 60 % (1078,7) dan 90 % (7651,8)
.Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan interpretasi
One-Way ANOVA untuk saham UNTR :
105 | P a g e
1. Langkah pertama (menentukan apakah perbedaan
apakah ada beberapa perbedaan di antara rata-rata
signifikan secara statistik,membandingkan p-value
dengan level signifikansi (α) terhadap hipotesis nol)
p-value ≤ α – perbedaan antara beberapa rata-rata signifikan
secara statistik . Jika p-value kurang dari atau sama dengan
level signifikansi sehingga hipotesis nol ditolak,dan
disimpulkan bahwa tidak semua rata-rata populasi sama.
p-value > α – perbedaan antara beberapa rata-rata tidak
signifikan secara statistik. Jika p-value lebih dari level
signifikansi maka menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal
ditolak,dan disimpulkan bahwa rata-rata semua populasi
sama.
106 | P a g e
2. Menguji rata-rata kelompok (setiap titik
menggambarkan rata-rata sampel dan interval
kepercayaan 95 % untuk setiap rata-rata kelompok)
107 | P a g e
dari sp-4 (harga saham PTPP), sp-2 (harga saham
WIKA),dan sp-3 (harga saham ADHI).Faktor sp-1,sp-2,sp-
3,dan sp-4 tidak berbagi huruf yang artinya rata-rata sp-1
lebih tinggi dibandingkan faktor sp yang lain.
108 | P a g e
Interval kepercayaan rata-rata yang tersisa semuanya
termasuk nol,yang menunjukkan bahwa perbedaan tidak
signifikan secara statistik.
Tingkat kepercayaan simultan 95 % menunjukkan bahwa
95 % interval kepercayaan terdapat perbedaan yang
sebenarnya.
Setiap interval kepercayaan individu mempunyai tingkat
kepercayaan 98,93 %.Hasil ini menunjukkan peneliti bisa
98,93 % yakin bahwa setiap interval individu mempunyai
perbedaan yang sebenarnya antara kelompok tertentu yang
berpasangan ( rata-rata).Tingkat kepercayaan individu
untuk setiap perbandingan menghasilkan tingkat
kepercayaan simultan 95 % untuk 6 perbandingan.
4. Menentukan seberapa baik model sesuai dengan data
( S digunakan untuk menentukan seberapa baik model
mendeskripsikan respon,nilai S yang lebih rendah
menunjukkan model sangat baik dalam
menggambarkan respon.Nilai R-square yang lebih
tinggi menunjukkan model sesuai dengan data.R-square
(pred) secara substansial kurang dari R-square
mengindikasikan bahwa model over-fit.Over-fit bisa
terjadi apabila ada komponen tidak penting dimasukkan
ke dalam populasi,walaupun terlihat penting dalam
sampel.
109 | P a g e
deviasi antara poin data dan fitted-value sekitar
2,94 unit.
5. Menentukan apakah model bertemu dengan asumsi
.Tabel di bawah ini menunjukkan model tidak bertemu
dengan asumsi :
Pola Indikasi terhadap pola
Persebaran residual yang Varian tidak konstan
tidak merata pada seluruh
fitted-value
Titik yang jauh dari nol Adanya outlier
110 | P a g e
garis
Kemiringan berubah Variabel tidak
teridentifikasi
111 | P a g e
( interaksi tertinggi terjadi antara exchange rate 13398 dan
inflation 3,61 % terhadap rata-rata tertinggi di atas 35000 )
112 | P a g e
( interaksi tertinggi terjadi antara exchange rate 13330 dan
inflation 3,02 % terhadap rata-rata tertinggi di atas 2500)
113 | P a g e
( Harga Saham UNTR 2010-2019)
114 | P a g e
(Harga Saham ADHI 2010-2019 ,sebelumnya menggunakan
WSKT tetapi karena tidak terdapat pengaruh yang signifikan
dan jumlah sampel yang sedikit ,peneliti melakukan perubahan
pada salah satu komponen dari WSKT ke ADHI karena
PT.Adhi Karya Tbk sudah melakukan listing terlebih dahulu
dibandingkan WSKT yang listing pada 2012 sehingga jumlah
sampel menjadi terbatas)
115 | P a g e
( Harga Saham PTPP 2010-2019)
116 | P a g e
117 | P a g e
h. Main Effect Plot
118 | P a g e
Dalam melakukan interpretasi terhadap main plot effect
,terdapat beberapa asumsi apakah terdapat main effect.Asumsi
pertama ,ketika garis horisontal (sejajar dengan sumbu-X)
artinya tidak ada main effect.Asumsi kedua, ketika garis tidak
horisontal artinya ada main effect.
119 | P a g e
( main effect plot di atas menunjukkan bahwa exchange rate
11885 dan inflation 8,36 % berhubungan dengan rata-rata
tertinggi pada tingkat yang sama ,sehingga keduanya signifikan
secara statistik)
120 | P a g e
(main effect plot di atas menunjukkan exchange rate 13458 dan
inflation 3,35 % berhubungan dengan rata-rata tertinggi pada
tingkat yang sama ,sehingga keduanya signifikan secara
statistik)
Main effect plot (after changing data 1)
121 | P a g e
(Harga Saham WIKA 2010-2019,kedua variabel memiliki
mean yang sama yaitu 3680)
122 | P a g e
Main effect plot (after changing data 2)
123 | P a g e
124 | P a g e
i. Interpretasi terhadap Sign CI (Significance Confidence
Interval)
125 | P a g e
Dari hasil di atas,median populasi untuk nilai
tukar sebesar 13330 dengan menggunakan
interval kedua yaitu interval terpendek karena
mempunyai interval keyakinan paling dekat
dengan target 95 %.Peneliti bisa 95 % yakin
bahwa median populasi berada di antara 10257
dan 13673.Hal ini juga berlaku pada komponen
lain,seperti inflasi ,stock price,stock
price2,stock price3,dan stock price4 .Peneliti
bisa menggunakan salah satu jenis interval yaitu
I,II,dan III untuk mengetahui posisi
median,kecuali interval II menggunakan
interpolasi.
Interpretasi terhadap Sign CI (after data changing)
Descriptive Statistics
126 | P a g e
Sample N Median
Inflation 10 3,70000E-02
exchange rate 10 1,26075E+04
GDP 10 1,10480E+07
IE 10 2,20050E+14
UNTR 10 2,13875E+04
WIKA 10 1,61750E+03
ADHI 10 1,53900E+03
PTPP 10 1,69500E+03
95% Confidence Interval for η
Achieved
Sample CI for η Confidence Position
Inflation (0,0313; 0,0696) 89,06% (3; 8)
(0,0309234; 0,0743928) 95,00% Interpolation
(0,0302; 0,0836) 97,85% (2; 9)
exchange rate (9419; 13458) 89,06% (3; 8)
(9302,26; 13688,4) 95,00% Interpolation
(9078; 14131) 97,85% (2; 9)
GDP (8615704; 13589825) 89,06% (3; 8)
(8347315; 14017235) 95,00% Interpolation
(7831726; 14838311) 97,85% (2; 9)
IE (1,46000E+14; 3,88300E+14) 89,06% (3; 8)
(1,35045E+14; 3,95968E+14) 95,00% Interpolation
(1,14000E+14; 4,10700E+14) 97,85% (2; 9)
UNTR (19000; 26350) 89,06% (3; 8)
(18435,1; 26692,3) 95,00% Interpolation
(17350; 27350) 97,85% (2; 9)
WIKA (1480; 2360) 89,06% (3; 8)
(1206,13; 2455,86) 95,00% Interpolation
(680; 2640) 97,85% (2; 9)
ADHI (1175; 2080) 89,06% (3; 8)
(1084,28; 2100,54) 95,00% Interpolation
(910; 2140) 97,85% (2; 9)
PTPP (830; 3575) 89,06% (3; 8)
(819,730; 3655,45) 95,00% Interpolation
(800; 3810) 97,85% (2; 9)
j. Probability Plot
Langkah-langkah interpretasi probability plot :
1. Menentukan apakah data mengikuti distribusi (untuk
menentukan apakah data mengikuti distribusi dengan
membandingkan p-value terhadap tingkat signifikansi ).
127 | P a g e
p-value ≤ α – data tidak mengikuti distribusi
(H0 ditolak).Jika p-value kurang dari atau sama
dengan tingkat signifikansi menunjukkan
bahwa data tidak mengikuti distribusi sehingga
hipotesis nol ditolak.
p-value > α – data mengikuti distribusi (H 0 -
128 | P a g e
129 | P a g e
130 | P a g e
Dari grafik I di atas dapat diketahui bahwa p-
value lebih besar (0,201) dari tingkat
signifikansi (alpha 0,05),sehingga hipotesis nol
gagal ditolak dan data mengikuti
distribusi.Probability plot di atas juga mengikuti
garis lurus ,sehingga dapat disimpulkan bahwa
distribusi normal sesuai dengan data.Probability
plot di atas menggunakan AD (Anderson-
Darling) untuk mengukur daerah antara fitted-
line (berdasarkan distribusi normal) dan fungsi
distribusi empiris (berdasarkan poin data) ,AD
digunakan untuk menghitung p-value.Selain
metode AD,ada metode KS (Kolmogorov-
Smirnov) untuk membandingkan fungsi
distribusi kumulatif empiris dari sampel data
terhadap distribusi yang diharapkan jika data
normal,KS juga digunakan untuk menghitung
p-value.
131 | P a g e
Grafik II menunjukkan p-value lebih kecil dari
alpha ,sehingga hipotesis nol ditolak dan data
tidak mengikuti distribusi.Grafik III,IV,V,VI
,dan VII mempunyai p-value lebih besar dari
alpha ,sehingga hipotesis nol gagal ditolak dan
data mengikuti distribusi.
k. Interpretasi terhadap analisis tren harga saham UNTR
132 | P a g e
( dari analisis tren di atas menunjukkan bahwa fits tidak
mengikuti data aktual sehingga prediksi untuk tiga bulan ke
depan kurang akurat)
l. Interpretasi Outlier
133 | P a g e
p-value ≤ α – ada outlier .Jika p-value kurang
dari atau sama dengan tingkat signifikansi maka
terdapat outlier sehingga hipotesis nol ditolak.
p-value > α – tidak terdapat outlier.Jika p-value
lebih dari tingkat signifikansi maka tidak
terdapat outlier sehingga hipotesis nol tidak
dapat ditolak.
Dari Uji Grubb di atas menunjukkan bahwa
semua komponen memiliki p-value yang lebih
besar dari tingkat signifikansi sehingga tidak
terdapat outlier dan disimpulkan bahwa
hipotesis nol tidak dapat ditolak.
134 | P a g e
135 | P a g e
Grafik di atas juga tidak terdapat kotak merah
(indikasi adanya outlier) sehingga dari tes
outlier menghasilkan tidak ada outlier.
Grubbs' Test
Variable N Mean StDev Min Max G P
exchange rate 10 11830 2184 8773 14267 1,40 1,000
inflation 10 0,04762 0,02241 0,02720 0,08380 1,61 0,873
sp-1 10 22770 5618 16950 35400 2,25 0,066
sp-2 10 1823 912 610 3680 2,04 0,200
sp-3 10 1608 687 580 2953 1,96 0,278
136 | P a g e
sp-4 10 2057 1320 485 3875 1,38 1,000
137 | P a g e
138 | P a g e
Grafik di atas juga tidak terdapat kotak merah
(indikasi adanya outlier) sehingga tidak ada
outlier dan semua p-value lebih besar dari
tingkat signifikansi (setelah data diubah hasil
konstan)
139 | P a g e
Outlier test (after data changing 2)
Method
Null hypothesis All data values come from the same normal population
Alternative hypothesis Smallest or largest data value is an outlier
Significance level α = 0,05
Grubbs' Test
Variable N Mean StDev Min Max G P
inflation 10 0,04762 0,02241 0,02720 0,08380 1,61 0,873
exchange rate 10 11830 2184 8773 14267 1,40 1,000
GDP 10 11161754 3016881 6864133 15833943 1,55 1,000
IE 10 2,44720E+14 1,23849E+14 8,60000E+13 4,15000E+14 1,37 1,000
UNTR 10 22776 5618 16950 35400 2,25 0,066
WIKA 10 1823 912 610 3680 2,04 0,200
ADHI 10 1608 687 580 2953 1,96 0,278
PTPP 10 2057 1320 485 3875 1,38 1,000
140 | P a g e
141 | P a g e
142 | P a g e
143 | P a g e
m. Interpretasi correlation test
1. Menguji hubungan linier antar variabel
(pearson).Koefisien korelasi berada antara -1
sampai +1.Semakin besar nilai absolut (mutlak)
koefisien,semakin kuat hubungan antar
variabel.Nilai 1 menunjukkan hubungan linier yang
sempurna,sedangkan 0 tidak ada hubungan
linier.Jika kedua variabel cenderung meningkat atau
menurun bersama maka koefisen positif dan garis
menggambarkan korelasi miring ke atas.Jika salah
satu variabel cenderung meningkat sementara yang
lain menurun maka koefisien negatif dan garis
menggambarkan korelasi miring ke bawah.Berikut
adalah beberapa asumsi grafik correlation :
144 | P a g e
(tidak ada hubungan ,Pearson = 0)
145 | P a g e
Dari tabel di atas , hubungan exchange rate dan
inflation sebesar -0,494 yang artinya hubungan
negatif,exchange rate dan sp-1 sebesar 0,155
yang artinya tidak ada hubungan karena
mendekati 0 .sp-2 dengan exchange rate (0,545)
dan sp-3 dengan exchange rate (0,503)
memiliki hubungan positif sedang.Korelasi
antar variabel yang sebesar -0,4 sampai 0,3
tidak memiliki hubungan karena mendekati
0.Korelasi antar variabel yang sebesar 0,9 dan
0,8 memiliki hubungan positif besar.
146 | P a g e
Dari grafik di atas korelasi antar variabel yang
mempunyai p-value kurang dari tingkat
signifikansi (0,05) dan dinyatakan signifikan
secara statistik yaitu sp-4 dan exchange rate
(0,036),sp-3 dan sp-2 (0,000),sp-2 dan sp-4
(0,003),sp-4 dan sp-3 (0,001).
147 | P a g e
Method
Correlation type Pearson
Number of rows used 10
Correlations
exchange
inflation rate GDP IE UNTR WIKA ADHI
exchange rate -0,494
GDP -0,559 0,947
IE -0,592 0,914 0,980
UNTR -0,384 0,154 0,278 0,426
WIKA 0,151 0,545 0,387 0,244 -0,489
ADHI 0,159 0,503 0,311 0,217 -0,269 0,923
PTPP -0,127 0,665 0,431 0,343 -0,199 0,834 0,875
n. Interpretasi Scatterplot
148 | P a g e
Grafik 1 menunjukkan sp-1 dengan exchange
rate tidak berhubungan
Grafik 2 menunjukkan garis yang linier dan
negatif ,tetapi antara sp-1 dengan inflation tidak
berhubungan
Grafik 3 menunjukkan garis positif yang
linier,antara exchange rate dan sp-2 memiliki
hubungan yang kuat
Grafik 4 menunjukkan inflation dan sp-2 tidak
berhubungan
149 | P a g e
Grafik 5 menunjukkan garis positif yang
linier,antara exchange rate dan sp-3 memiliki
hubungan yang kuat walaupun terdapat outlier.
Grafik 6 menunjukkan sp-3 dengan inflation
tidak memiliki hubungan
Grafik 7 menunjukkan sp-4 dengan exchange
rate memiliki hubungan yang kuat dan garis
linier yang positif
Grafik 8 menunjukkan sp-4 dengan inflation
tidak memiliki hubungan
Scatterplot test (after data changing)
150 | P a g e
151 | P a g e
152 | P a g e
153 | P a g e
Dari semua grafik tolerance interval di atas
menunjukkan p-value lebih besar dari tingkat
signifikansi sehingga hipotesis nol tidak dapat
ditolak dan data mengikuti distribusi normal.
154 | P a g e
155 | P a g e
156 | P a g e
157 | P a g e
Dari semua grafik tolerance interval di atas
menunjukkan p-value inflasi lebih kecil dari
tingkat signifikansi sehingga hipotesis nol
ditolak dan data tidak mengikuti distribusi
normal.Sementara variabel lain memiliki p-
value lebih besar dari alpha .
Statistics
Variable N Mean StDev
inflation 10 0,048 0,022
exchange rate 10 11830,200 2184,098
GDP 10 1,11618E+07 3016881,322
IE 10 2,44720E+14 1,23849E+14
UNTR 10 22775,700 5618,115
WIKA 10 1822,500 912,229
ADHI 10 1608,200 686,677
PTPP 10 2056,500 1319,512
158 | P a g e
95% Tolerance Interval
Achieved
Variable Normal Method Nonparametric Method Confidence
inflation (-0,028; 0,124) (0,027; 0,084) 8,6%
exchange rate (4418,617; 19241,783) (8773,000; 14267,000) 8,6%
GDP (924180,089; 2,13993E+07) (6864133,000; 1,58339E+07) 8,6%
IE (-1,75554E+14; 6,64994E+14) (8,60000E+13; 4,15000E+14) 8,6%
UNTR (3711,023; 41840,377) (16950,000; 35400,000) 8,6%
WIKA (-1273,086; 4918,086) (610,000; 3680,000) 8,6%
ADHI (-721,988; 3938,388) (580,000; 2953,000) 8,6%
PTPP (-2421,170; 6534,170) (485,000; 3875,000) 8,6%
159 | P a g e
160 | P a g e
161 | P a g e
162 | P a g e
p. Distribution Analysis
Distribution: Weibull
Parameter Estimates
Standard 95,0% Normal CI
Parameter Estimate Error Lower Upper
Shape 2,41809 0,576716 1,51516 3,85909
Scale 0,0540354 0,0075153 0,0411427 0,0709684
163 | P a g e
Log-Likelihood = 24,961
Goodness-of-Fit
Anderson-Darling
(Adjusted)
1,994
Characteristics of Distribution
Standard 95,0% Normal CI
Estimate Error Lower Upper
Mean(MTTF) 0,0479083 0,0067430 0,0363585 0,0631271
Standard Deviation 0,0211210 0,0043896 0,0140543 0,0317409
Median 0,0464357 0,0072048 0,0342597 0,0629392
First Quartile(Q1) 0,0322784 0,0069290 0,0211929 0,0491624
Third Quartile(Q3) 0,0618505 0,0081425 0,0477842 0,0800575
Interquartile Range(IQR) 0,0295721 0,0059785 0,0198975 0,0439507
Table of Percentiles
Standard 95,0% Normal CI
Percent Percentile Error Lower Upper
1 0,0080627 0,0041753 0,0029220 0,0222472
2 0,0107617 0,0048595 0,0044414 0,0260761
3 0,0127532 0,0052665 0,0056769 0,0286504
4 0,0143951 0,0055517 0,0067598 0,0306547
5 0,0158206 0,0057676 0,0077430 0,0323252
6 0,0170967 0,0059387 0,0086545 0,0337740
7 0,0182619 0,0060783 0,0095111 0,0350640
8 0,0193414 0,0061949 0,0103242 0,0362343
9 0,0203521 0,0062937 0,0111015 0,0373109
10 0,0213063 0,0063786 0,0118489 0,0383121
20 0,0290593 0,0068298 0,0183328 0,0460620
30 0,0352794 0,0069948 0,0239196 0,0520342
40 0,0409294 0,0070899 0,0291465 0,0574756
50 0,0464357 0,0072048 0,0342597 0,0629392
60 0,0521168 0,0074135 0,0394363 0,0688746
70 0,0583469 0,0078162 0,0448736 0,0758656
80 0,0657883 0,0086036 0,0509133 0,0850092
90 0,0762910 0,0103266 0,0585135 0,0994695
91 0,0777157 0,0106131 0,0594657 0,101567
92 0,0792658 0,0109381 0,0604819 0,103883
93 0,0809727 0,0113117 0,0615782 0,106476
94 0,0828818 0,0117483 0,0627773 0,109425
95 0,0850622 0,0122703 0,0641136 0,112855
96 0,0876274 0,0129146 0,0656431 0,116974
97 0,0907850 0,0137503 0,0674670 0,122162
98 0,0949875 0,0149302 0,0698030 0,129258
99 0,101616 0,0169338 0,0733020 0,140868
Distribution Analysis: exchange rate
Variable: exchange rate
164 | P a g e
Censoring
Censoring Information Count
Uncensored value 10
Estimation Method: Maximum Likelihood
Distribution: Weibull
Parameter Estimates
Standard 95,0% Normal CI
Parameter Estimate Error Lower Upper
Shape 7,07263 1,88367 4,19641 11,9202
Scale 12693,6 596,901 11576,0 13919,1
Log-Likelihood = -90,191
Goodness-of-Fit
Anderson-Darling
(Adjusted)
1,794
Characteristics of Distribution
Standard 95,0% Normal CI
Estimate Error Lower Upper
Mean(MTTF) 11880,4 628,945 10709,5 13179,3
Standard Deviation 1977,13 442,082 1275,58 3064,51
Median 12052,5 638,188 10864,4 13370,6
First Quartile(Q1) 10643,4 809,110 9170,04 12353,4
Third Quartile(Q3) 13293,5 595,136 12176,8 14512,7
Interquartile Range(IQR) 2650,17 635,409 1656,49 4239,93
Table of Percentiles
Standard 95,0% Normal CI
Percent Percentile Error Lower Upper
1 6623,87 1278,68 4537,28 9670,04
2 7311,15 1225,16 5264,37 10153,7
3 7748,12 1183,37 5743,72 10452,0
4 8075,66 1148,54 6111,09 10671,8
5 8340,64 1118,37 6413,05 10847,6
6 8564,78 1091,58 6671,62 10995,2
7 8760,05 1067,37 6899,09 11123,0
8 8933,75 1045,22 7103,07 11236,3
9 9090,69 1024,75 7288,62 11338,3
10 9234,22 1005,67 7459,30 11431,5
20 10267,9 861,942 8710,15 12104,2
30 10971,8 764,037 9572,06 12576,3
40 11543,5 691,444 10264,8 12981,4
50 12052,5 638,188 10864,4 13370,6
60 12537,6 603,629 11408,7 13778,3
70 13031,1 590,943 11922,9 14242,4
80 13577,1 608,758 12434,8 14824,2
165 | P a g e
90 14282,3 682,386 13005,5 15684,4
91 14372,9 695,622 13072,2 15803,1
92 14470,3 710,703 13142,3 15932,5
93 14576,1 728,057 13216,7 16075,2
94 14692,7 748,299 13296,9 16235,0
95 14823,7 772,369 13384,6 16417,5
96 14975,0 801,810 13483,2 16632,0
97 15157,4 839,447 13598,3 16895,3
98 15393,7 891,436 13742,0 17243,9
99 15752,9 976,592 13950,5 17788,1
Distribution Analysis: GDP
Variable: GDP
Censoring
Censoring Information Count
Uncensored value 10
Estimation Method: Maximum Likelihood
Distribution: Weibull
Parameter Estimates
Standard 95,0% Normal CI
Parameter Estimate Error Lower Upper
Shape 4,38160 1,09335 2,68677 7,14553
Scale 12273620 936374 10568982 14253193
Log-Likelihood = -162,822
Goodness-of-Fit
Anderson-Darling
(Adjusted)
1,381
Characteristics of Distribution
Standard 95,0% Normal CI
Estimate Error Lower Upper
Mean(MTTF) 11183269 918421 9520599 13136308
Standard Deviation 2888777 579980 1949029 4281637
Median 11288721 963749 9549383 13344865
First Quartile(Q1) 9235958 1106945 7302373 11681533
Third Quartile(Q3) 13223546 957802 11473451 15240590
Interquartile Range(IQR) 3987588 852721 2622323 6063654
Table of Percentiles
Standard 95,0% Normal CI
Percent Percentile Error Lower Upper
1 4295525 1269986 2406332 7667907
2 5037572 1296049 3042476 8340949
3 5532434 1299707 3490983 8767680
4 5914815 1296022 3849732 9087654
5 6231227 1289120 4154095 9346967
166 | P a g e
6 6503758 1280625 4421384 9566884
7 6744777 1271300 4661519 9759053
8 6961963 1261551 4880774 9930582
9 7160440 1251606 5083400 10086143
10 7343808 1241602 5272426 10228977
20 8715694 1147774 6732972 11282288
30 9700389 1070189 7814136 12041966
40 10529133 1008602 8726794 12703708
50 11288721 963749 9549383 13344865
60 12031164 939005 10324601 14019806
70 12804764 941761 11085816 14790250
80 13681740 987967 11876146 15761848
90 14847048 1123587 12800394 17220940
91 14999431 1147195 12911380 17425164
92 15163806 1174062 13028777 17648701
93 15343152 1204979 13154224 17896328
94 15541747 1241089 13290061 18174927
95 15766074 1284143 13439817 18494975
96 16026715 1337030 13609212 18873657
97 16342906 1405062 13808554 19342399
98 16756168 1499896 14059861 19969555
99 17391750 1657492 14428492 20963589
Distribution Analysis: IE
Variable: IE
Censoring
Censoring Information Count
Uncensored value 10
Estimation Method: Maximum Likelihood
Distribution: Weibull
Parameter Estimates
95,0% Normal CI
Parameter Estimate Standard Error Lower Upper
Shape 2,25793 0,571292 1,37512 3,70747
Scale 2,77612E+14 4,10752E+13 2,07728E+14 3,71006E+14
Log-Likelihood = -337,627
Goodness-of-Fit
Anderson-Darling
(Adjusted)
1,558
Characteristics of Distribution
95,0% Normal CI
Estimate Standard Error Lower Upper
Mean(MTTF) 2,45896E+14 3,65483E+13 1,83753E+14 3,29055E+14
Standard Deviation 1,15270E+14 2,60203E+13 7,40583E+13 1,79416E+14
Median 2,36017E+14 3,91377E+13 1,70526E+14 3,26659E+14
167 | P a g e
First Quartile(Q1) 1,59882E+14 3,73959E+13 1,01089E+14 2,52867E+14
Third Quartile(Q3) 3,20822E+14 4,50732E+13 2,43599E+14 4,22524E+14
Interquartile Range(IQR) 1,60940E+14 3,47011E+13 1,05471E+14 2,45582E+14
Table of Percentiles
95,0% Normal CI
Percent Percentile Standard Error Lower Upper
1 3,61939E+13 2,10052E+13 1,16049E+13 1,12884E+14
2 4,93095E+13 2,48903E+13 1,83343E+13 1,32617E+14
3 5,91427E+13 2,72502E+13 2,39722E+13 1,45913E+14
4 6,73326E+13 2,89266E+13 2,90097E+13 1,56282E+14
5 7,44980E+13 3,02092E+13 3,36495E+13 1,64934E+14
6 8,09507E+13 3,12347E+13 3,80002E+13 1,72447E+14
7 8,68735E+13 3,20787E+13 4,21284E+13 1,79143E+14
8 9,23841E+13 3,27879E+13 4,60786E+13 1,85223E+14
9 9,75635E+13 3,33931E+13 4,98823E+13 1,90822E+14
10 1,02470E+14 3,39157E+13 5,35632E+13 1,96033E+14
20 1,42869E+14 3,67546E+13 8,62889E+13 2,36547E+14
30 1,75852E+14 3,78236E+13 1,15362E+14 2,68059E+14
40 2,06175E+14 3,84292E+13 1,43081E+14 2,97094E+14
50 2,36017E+14 3,91377E+13 1,70526E+14 3,26659E+14
60 2,67069E+14 4,04349E+13 1,98495E+14 3,59333E+14
70 3,01399E+14 4,29843E+13 2,27902E+14 3,98600E+14
80 3,42745E+14 4,80407E+13 2,60413E+14 4,51107E+14
90 4,01660E+14 5,91773E+13 3,00918E+14 5,36127E+14
91 4,09698E+14 6,10306E+13 3,05960E+14 5,48609E+14
92 4,18455E+14 6,31332E+13 3,11334E+14 5,62434E+14
93 4,28113E+14 6,55495E+13 3,17124E+14 5,77947E+14
94 4,38931E+14 6,83730E+13 3,23448E+14 5,95648E+14
95 4,51309E+14 7,17480E+13 3,30485E+14 6,16306E+14
96 4,65900E+14 7,59144E+13 3,38530E+14 6,41193E+14
97 4,83902E+14 8,13181E+13 3,48110E+14 6,72665E+14
98 5,07930E+14 8,89492E+13 3,60363E+14 7,15924E+14
99 5,45984E+14 1,01918E+14 3,78693E+14 7,87176E+14
Distribution Analysis: UNTR
Variable: UNTR
Censoring
Censoring Information Count
Uncensored value 10
Estimation Method: Maximum Likelihood
Distribution: Weibull
Parameter Estimates
Standard 95,0% Normal CI
Parameter Estimate Error Lower Upper
Shape 4,23736 0,953074 2,72672 6,58489
Scale 24929,7 1980,53 21335,0 29130,0
168 | P a g e
Log-Likelihood = -100,518
Goodness-of-Fit
Anderson-Darling
(Adjusted)
1,687
Characteristics of Distribution
Standard 95,0% Normal CI
Estimate Error Lower Upper
Mean(MTTF) 22671,1 1921,88 19200,6 26768,9
Standard Deviation 6036,80 1086,01 4243,03 8588,88
Median 22864,0 2012,79 19240,6 27169,8
First Quartile(Q1) 18579,0 2220,80 14698,6 23483,8
Third Quartile(Q3) 26927,4 2027,17 23233,4 31208,6
Interquartile Range(IQR) 8348,39 1594,87 5741,03 12139,9
Table of Percentiles
Standard 95,0% Normal CI
Percent Percentile Error Lower Upper
1 8418,59 2369,77 4848,78 14616,6
2 9926,59 2441,48 6129,77 16075,2
3 10936,5 2463,83 7032,63 17007,6
4 11719,1 2468,99 7754,63 17710,3
5 12367,9 2466,07 8367,05 18281,8
6 12927,7 2458,80 8904,79 18767,9
7 13423,3 2449,00 9387,83 19193,6
8 13870,5 2437,65 9828,82 19574,3
9 14279,6 2425,34 10236,3 19920,1
10 14657,9 2412,46 10616,4 20237,9
20 17497,9 2280,64 13553,2 22590,7
30 19545,9 2166,62 15729,0 24289,0
40 21275,0 2076,40 17570,9 25760,0
50 22864,0 2012,79 19240,6 27169,8
60 24420,6 1981,81 20829,5 28630,9
70 26046,1 1995,84 22413,9 30266,9
80 27892,7 2082,33 24096,0 32287,7
90 30352,8 2323,42 26124,1 35265,9
91 30675,0 2365,36 26372,3 35679,6
92 31022,6 2413,16 26635,8 36131,9
93 31402,1 2468,27 26918,6 36632,4
94 31822,5 2532,81 27226,1 37194,8
95 32297,6 2609,99 27566,6 37840,4
96 32849,8 2705,15 27953,6 38603,7
97 33520,2 2828,11 28411,3 39547,9
98 34397,1 3000,49 28991,5 40810,6
99 35747,1 3289,19 29848,2 42811,6
Distribution Analysis: WIKA
Variable: WIKA
169 | P a g e
Censoring
Censoring Information Count
Uncensored value 10
Estimation Method: Maximum Likelihood
Distribution: Weibull
Parameter Estimates
Standard 95,0% Normal CI
Parameter Estimate Error Lower Upper
Shape 2,24580 0,548069 1,39201 3,62326
Scale 2062,11 306,457 1541,03 2759,38
Log-Likelihood = -81,345
Goodness-of-Fit
Anderson-Darling
(Adjusted)
1,504
Characteristics of Distribution
Standard 95,0% Normal CI
Estimate Error Lower Upper
Mean(MTTF) 1826,45 272,463 1363,41 2446,73
Standard Deviation 860,339 189,598 558,580 1325,12
Median 1751,60 290,248 1265,86 2423,72
First Quartile(Q1) 1184,07 273,326 753,166 1861,51
Third Quartile(Q3) 2384,93 337,043 1807,93 3146,08
Interquartile Range(IQR) 1200,86 252,770 794,919 1814,11
Table of Percentiles
Standard 95,0% Normal CI
Percent Percentile Error Lower Upper
1 265,907 150,298 87,8228 805,106
2 362,870 178,572 138,314 951,999
3 435,660 195,848 180,508 1051,48
4 496,336 208,184 218,146 1129,29
5 549,455 217,670 252,769 1194,38
6 597,315 225,292 285,201 1250,99
7 641,262 231,598 315,948 1301,53
8 682,165 236,926 345,347 1347,48
9 720,622 241,497 373,637 1389,84
10 757,065 245,469 400,998 1429,30
20 1057,43 267,816 643,676 1737,14
30 1303,01 277,285 858,640 1977,36
40 1529,02 283,395 1063,28 2198,76
50 1751,60 290,248 1265,86 2423,72
60 1983,38 301,312 1472,63 2671,28
70 2239,79 321,279 1690,87 2966,92
80 2548,82 359,054 1933,88 3359,29
170 | P a g e
90 2989,49 440,227 2240,01 3989,73
91 3049,65 453,647 2278,40 4081,96
92 3115,19 468,859 2319,38 4184,05
93 3187,48 486,328 2363,61 4298,52
94 3268,47 506,728 2412,00 4429,05
95 3361,14 531,101 2465,96 4581,28
96 3470,40 561,179 2527,77 4764,56
97 3605,24 600,183 2601,54 4996,18
98 3785,24 655,265 2696,13 5314,29
99 4070,41 748,907 2838,10 5837,80
Distribution Analysis: ADHI
Variable: ADHI
Censoring
Censoring Information Count
Uncensored value 10
Estimation Method: Maximum Likelihood
Distribution: Weibull
Parameter Estimates
Standard 95,0% Normal CI
Parameter Estimate Error Lower Upper
Shape 2,66537 0,650397 1,65215 4,29997
Scale 1812,37 227,022 1417,82 2316,70
Log-Likelihood = -78,726
Goodness-of-Fit
Anderson-Darling
(Adjusted)
1,370
Characteristics of Distribution
Standard 95,0% Normal CI
Estimate Error Lower Upper
Mean(MTTF) 1611,01 206,282 1253,45 2070,57
Standard Deviation 650,948 135,101 433,395 977,708
Median 1579,53 220,643 1201,22 2076,97
First Quartile(Q1) 1135,64 220,990 775,532 1662,95
Third Quartile(Q3) 2048,65 243,968 1622,19 2587,23
Interquartile Range(IQR) 913,012 188,372 609,337 1368,03
Table of Percentiles
Standard 95,0% Normal CI
Percent Percentile Error Lower Upper
1 322,627 153,680 126,835 820,658
2 419,243 173,877 185,968 945,133
3 489,063 185,293 232,737 1027,69
4 545,857 192,968 273,003 1091,41
5 594,681 198,561 309,081 1144,18
171 | P a g e
6 638,036 202,833 342,173 1189,72
7 677,367 206,197 373,001 1230,09
8 713,594 208,900 402,038 1266,59
9 747,343 211,103 429,615 1300,05
10 779,063 212,918 455,973 1331,08
20 1032,40 220,419 679,381 1568,84
30 1231,03 220,843 866,090 1749,73
40 1408,62 220,100 1037,04 1913,36
50 1579,53 220,643 1201,22 2076,97
60 1753,89 224,593 1364,59 2254,25
70 1943,09 234,895 1533,18 2462,59
80 2166,64 257,161 1716,95 2734,12
90 2478,24 307,390 1943,41 3160,26
91 2520,19 315,758 1971,45 3221,67
92 2565,75 325,246 2001,30 3289,40
93 2615,83 336,137 2033,43 3365,03
94 2671,72 348,846 2068,47 3450,89
95 2735,40 364,008 2107,41 3550,53
96 2810,14 382,679 2151,85 3669,80
97 2901,86 406,814 2204,68 3819,50
98 3023,46 440,743 2272,07 4023,35
99 3214,28 497,986 2372,51 4354,72
Distribution Analysis: PTPP
Variable: PTPP
Censoring
Censoring Information Count
Uncensored value 10
Estimation Method: Maximum Likelihood
Distribution: Weibull
Parameter Estimates
Standard 95,0% Normal CI
Parameter Estimate Error Lower Upper
Shape 1,70982 0,436277 1,03695 2,81931
Scale 2314,89 452,087 1578,68 3394,42
Log-Likelihood = -84,514
Goodness-of-Fit
Anderson-Darling
(Adjusted)
1,578
Characteristics of Distribution
Standard 95,0% Normal CI
Estimate Error Lower Upper
Mean(MTTF) 2064,65 393,420 1421,18 2999,46
Standard Deviation 1243,57 326,290 743,585 2079,74
172 | P a g e
Median 1868,25 409,287 1216,07 2870,20
First Quartile(Q1) 1117,05 346,167 608,541 2050,48
Third Quartile(Q3) 2802,18 519,735 1948,13 4030,62
Interquartile Range(IQR) 1685,13 392,493 1067,51 2660,06
Table of Percentiles
Standard 95,0% Normal CI
Percent Percentile Error Lower Upper
1 157,070 121,211 34,6114 712,801
2 236,287 158,550 63,4271 880,244
3 300,417 183,959 90,4679 997,593
4 356,536 203,525 116,467 1091,45
5 407,475 219,513 141,758 1171,27
6 454,718 233,050 166,528 1241,64
7 499,160 244,789 190,901 1305,18
8 541,392 255,144 214,963 1363,52
9 581,830 264,398 238,775 1417,76
10 620,780 272,754 262,387 1468,70
20 962,822 328,384 493,436 1878,71
30 1266,70 360,754 724,859 2213,58
40 1562,83 385,245 964,021 2533,60
50 1868,25 409,287 1216,07 2870,20
60 2199,51 439,611 1486,61 3254,27
70 2580,35 485,713 1784,24 3731,69
80 3057,77 566,095 2127,25 4395,32
90 3770,29 735,129 2572,81 5525,11
91 3870,25 763,195 2629,57 5696,29
92 3979,87 795,097 2690,39 5887,37
93 4101,61 831,854 2756,26 6103,63
94 4239,03 874,959 2828,62 6352,71
95 4397,60 926,718 2909,64 6646,48
96 4586,32 990,996 3002,89 7004,69
97 4821,78 1075,02 3114,81 7464,19
98 5140,43 1194,97 3259,31 8107,25
99 5655,01 1402,27 3478,26 9194,02
173 | P a g e
174 | P a g e
q. Moving Average Chart (All Variable)
175 | P a g e
176 | P a g e
177 | P a g e
178 | P a g e
r. Partial Least Square UNTR
179 | P a g e
Method
Cross-validation Leave-one-out
Components to evaluate Set
Number of components evaluated 4
Number of components selected 3
Analysis of Variance for UNTR
Source DF SS MS F P
Regression 3 155124176 51708059 2,41 0,166
Residual Error 6 128944768 21490795
Total 9 284068944
Model Selection and Validation for UNTR
Components X Variance Error R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0,809357 241507981 0,149826 370057541 0
2 0,958610 199141263 0,298969 380900830 0
3 0,995698 128944768 0,546079 359529060 0
4 84080848 0,704013 441919288 0
Coefficients
UNTR
UNTR standardized
Constant 50563,1 0,00000
inflation -26004,8 -0,10375
exchange rate -3,6 -1,40637
GDP -0,0 -0,19106
IE 0,0 1,82134
Fits and Residuals for UNTR
Row UNTR Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)
1 22882 20576,0 2306,05 0,59962 19445,3 3436,7
2 26350 24472,8 1877,23 0,56624 21467,3 4882,7
3 19700 24368,1 -4668,11 -1,21455 26534,6 -6834,6
4 19000 21977,1 -2977,15 -0,87676 24530,5 -5530,5
5 17350 16340,0 1009,99 0,32744 15397,2 1952,8
6 16950 18064,7 -1114,71 -0,32976 19839,7 -2889,7
7 21250 19376,2 1873,82 0,52123 18055,5 3194,5
8 35400 28402,4 6997,60 1,86800 24019,1 11380,9
9 27350 26790,0 559,96 0,14502 26590,3 759,7
10 21525 27389,7 -5864,67 -1,56440 31225,9 -9700,9
Leverages and Distances
Row Leverage Distance X Distance Y
1 0,311767 1,63323 0,9319
2 0,488578 1,13965 3,1416
3 0,312620 0,89449 2,5181
4 0,463474 1,26139 2,9793
5 0,557289 1,25263 4,3500
6 0,468281 0,66516 4,9718
7 0,398626 0,76695 1,4460
8 0,347031 1,14898 10,3635
180 | P a g e
9 0,306275 1,47632 3,6150
10 0,346058 1,65446 1,6383
Predicted Response for New Observations Using Model for UNTR
Row Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1 20576,0 2588,46 (14242,2; 26909,7) (7584,0; 33567,9)
2 24472,8 3240,36 (16543,9; 32401,6) (10633,0; 38312,6)
3 24368,1 2592,00 (18025,7; 30710,5) (11372,0; 37364,2)
4 21977,1 3156,01 (14254,7; 29699,6) (8254,5; 35699,8)
5 16340,0 3460,72 (7871,9; 24808,1) (2184,4; 30495,6)
6 18064,7 3172,34 (10302,3; 25827,1) (4319,6; 31809,9)
7 19376,2 2926,91 (12214,3; 26538,1) (5961,0; 32791,3)
8 28402,4 2730,93 (21720,1; 35084,7) (15237,0; 41567,8)
9 26790,0 2565,56 (20512,3; 33067,7) (13825,4; 39754,7)
10 27389,7 2727,10 (20716,7; 34062,6) (14229,0; 40550,3)
Test R-sq: 0
181 | P a g e
182 | P a g e
s. Best Subset Regression UNTR
183 | P a g e
t. Graphical Summary of Response Variable
WORKSHEET 5
184 | P a g e
185 | P a g e
186 | P a g e
187 | P a g e
188 | P a g e
189 | P a g e
190 | P a g e
191 | P a g e
192 | P a g e
u. Graphical Summary of Predictor Variable
193 | P a g e
194 | P a g e
195 | P a g e
196 | P a g e
197 | P a g e
198 | P a g e
4.3.2 Regresi berganda pada Harga Saham WIKA
Sebelum melakukan analisis regresi berganda terhadap
beberapa variabel ,peneliti melakukan identifikasi untuk
menemukan jenis regresi yang tepat melalui aplikasi minitab
a. Summary Report
199 | P a g e
Laporan ini memberikan gambaran tentang analisis dan
hasilnya.Tidak ada hubungan antara variabel X dan Y ,dengan R-
square 0.00 %.Pada komentar di atas menunjukkan tidak ada bukti
yang cukup untuk menyimpulkan bahwa hubungan variabel X
signifikan secara statistik dengan harga saham.
b. Model Building Report
200 | P a g e
Laporan ini berisi persamaan regresi,mengidentifikasi
variabel yang berkontribusi paling banyak terhadap
informasi,dan menunjukkan apakah variabel X
berkorelasi.Dalam model ini,exchange rate paling banyak
memberikan informasi.
c. Report
201 | P a g e
variabel X dan Y tidak berhubungan secara signifikan,maka
peneliti memutuskan untuk menambah ukuran sampel pada
variabel X dan Y.Awalnya data hanya berjumlah 7 dan di
antara tahun 2012 sampai 2018 ,peneliti menambahkan ukuran
sampel sebanyak 3 tahun sehingga n=10 .Peneliti mencoba
melakukan analisis ulang apakah data sesuai dengan model
regresi berganda sebelum melakukan interpretasi .
202 | P a g e
Dari grafik di atas terdapat kotak merah pada residual vs fitted
values dan Residual vs observation order.
203 | P a g e
Dari grafik di atas terlihat bahwa exchange rate berkontribusi
terhadap informasi paling banyak. Inflasi tidak signifikan ,tetapi tetap
menjadi komponen penting dalam regresi.
204 | P a g e
e) Report Card
205 | P a g e
Report card di atas menunjukkan ada data yang tidak biasa
dan berada di baris ke 5 dalam worksheet.Jumlah data yang
kurang dari 15 juga dapat mempengaruhi akurasi p-value.
206 | P a g e
207 | P a g e
d. Hasil Regresi Harga Saham WIKA
208 | P a g e
Dari hasil regresi untuk saham WIKA ,p-value (nilai
tukar=0,028) lebih kecil daripada alpha ,sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara nilai
tukar terhadap harga saham WIKA.
Dari hasil regresi di atas , t-value untuk nilai tukar lebih
besar daripada alpha (0,05) sehingga hipotesis nol
ditolak,walaupun t-value untuk inflasi lebih dari alpha
tetapi tidak diikuti p-value kurang dari alpha maka tidak
dapat dinyatakan ada hubungan yang signifikan.Hipotesis
nol yang ditolak menunjukkan adanya hubungan antara
nilai tukar dengan harga saham WIKA.
Dari regresi di atas,dapat diketahui bahwa inflasi dan nilai
tukar memiliki VIF masing-masing sebesar 1,32 yang
artinya berkorelasi sedang.
209 | P a g e
Pada gambar di atas terlihat bahwa jumlah data pada tiap
variabel hanya berjumlah 10 (n=10) ,sedangkan sampel yang
kecil tidak menyediakan estimasi dengan akurasi yang kuat
dari hubungan antara prediktor dan respon.Dari gambar grafik
210 | P a g e
di atas menunjukkan titik-titik tidak mendekati fitted line
karena R-square yang rendah dan jumlah sampel yang
kecil.Jika dibandingkan dengan inflasi, hubungan antara nilai
tukar dan harga saham WIKA masih berada dalam posisi linier
yang positif dan memiliki hubungan moderat.
211 | P a g e
212 | P a g e
Normal probability plot untuk harga saham WIKA
menunjukkan distribusi dengan outlier karena ada beberapa
titik yang jauh dari garis.
213 | P a g e
independen dan ideal. Idealnya, residual harus terletak secara
acak di sekitar garis tengah.
Regression Equation
WIKA = -5032 + 0,813 exchange rate - 0,000000 IE
Coefficients
Term Coef SE Coef 95% CI T-Value P-Value VIF
Constant -5032 1767 (-9210; -853) -2,85 0,025
exchange rate 0,813 0,218 (0,299; 1,328) 3,74 0,007 6,05
IE -0,000000 0,000000 (-0,000000; -0,000000) -2,95 0,022 6,05
Model Summary
S R-sq R-sq(adj) PRESS R-sq(pred) AICc BIC
579,441 68,62% 59,65% 4897005 34,61% 168,05 161,26
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Contribution Adj SS Adj MS F-Value P-Value
Regression 2 5139196 68,62% 5139196 2569598 7,65 0,017
exchange rate 1 2224701 29,70% 4692081 4692081 13,97 0,007
IE 1 2914496 38,91% 2914496 2914496 8,68 0,022
Error 7 2350266 31,38% 2350266 335752
Total 9 7489463 100,00%
Fits and Diagnostics for All Observations
Obs WIKA Fit SE Fit 95% CI Resid Std Resid Del Resid HI Cook’s D
1 680 1378 311 (643; 2113) -698 -1,43 -1,57 0,287841 0,27
2 610 814 343 (2; 1626) -204 -0,44 -0,41 0,351246 0,03
3 1480 978 299 (272; 1684) 502 1,01 1,01 0,265499 0,12
4 1580 1478 216 (968; 1988) 102 0,19 0,18 0,138468 0,00
5 3680 2621 324 (1856; 3387) 1059 2,20 3,68 0,312129 0,73
6 2640 3018 364 (2156; 3879) -378 -0,84 -0,82 0,394970 0,15
7 2360 2767 305 (2045; 3488) -407 -0,83 -0,80 0,277001 0,09
8 1550 1475 332 (690; 2259) 75 0,16 0,15 0,327670 0,00
9 1655 1928 321 (1168; 2688) -273 -0,57 -0,54 0,307511 0,05
10 1990 1769 337 (973; 2565) 221 0,47 0,44 0,337664 0,04
Obs DFITS
1 -0,99861
2 -0,30175
3 0,60954
4 0,07035
214 | P a g e
5 2,48209 R
6 -0,66060
7 -0,49767
8 0,10271
9 -0,35773
10 0,31489
R Large residual
Durbin-Watson Statistic
Durbin-Watson Statistic = 1,90715
215 | P a g e
tukar,sehinga peneliti memutuskan menambahkan variabel IE
sebagai perbandingan antar dua variabel independen.Dalam
regresi ini,nilai tukar dan IE adalah variabel yang paling
berpotensi mempengaruhi pergerakan harga saham
WIKA.Oleh karena itu,dalam persamaan hanya nilai tukar dan
IE yang muncul.
216 | P a g e
tidak terlalu penting dalam populasi ,dalam hal ini
komponen yang dimaksud adalah inflasi dan GDP).
Dari tabel analisis varian diketahui bahwa jumlah error ada
7,sehingga uji lack-of-fit semakin kuat dan dapat
menghasilkan f-value dan p-value. Dari analisis varian di
atas ,dapat diketahui bahwa p-value exchange rate lebih
kecil (0,007) dan IE (0,022) daripada alpha (0,05) sehingga
hipotesis nol ditolak,dalam hal ini f-value diinterpretasikan
sebagai signifikan secara statistik,dan ada pengaruh antara
variabel prediktor (nilai tukar dan IE) terhadap variabel
respon (harga saham WIKA).
Normal probability plot untuk harga saham WIKA
menunjukkan kurva dengan outlier karena terdapat poin
yang jauh dari distribution fit.Dari grafik residual vs fits
dapat diketahui bahwa varian dari residual meningkatkan
fitted-value.Ketika fitted-value bertambah ,persebaran di
antara residual melebar dan menunjukkan varian yang tidak
konstan.Titik-titik pada grafik residual vs fits semakin ke
kanan semakin melebar dan persebarannya tidak
merata,karena fitted-value yang bertambah,selain itu ada
beberapa titik yang jauh dari garis.Residual vs Fits di atas
juga menunjukkan beberapa poin yang jauh dari nol
sehingga mengindikasikan adanya outlier.
Dari grafik histogram harga saham di atas menunjukkan
bahwa terdapat batang yang jauh terhadap batang lain yang
mengindikasikan adanya outlier dan right-skewed .Dari
grafik residual vs order untuk harga saham WIKA dapat
diketahui bahwa grafik menunjukkan residual yang
independen dan ideal. Idealnya, residual harus terletak
secara acak di sekitar garis tengah.
217 | P a g e
e. Trend Analysis
218 | P a g e
Method
Cross-validation Leave-one-out
Components to evaluate Set
Number of components evaluated 4
Number of components selected 4
Analysis of Variance for WIKA
Source DF SS MS F P
Regression 4 6284429 1571107 6,52 0,032
Residual Error 5 1205033 241007
Total 9 7489463
Model Selection and Validation for WIKA
Components X Variance Error R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0,75767 5690314 0,240224 9190435 0,000000
2 0,97102 3723443 0,502842 7723311 0,000000
3 0,99609 1743398 0,767220 5483078 0,267894
4 1,00000 1205033 0,839103 5232833 0,301307
Coefficients
WIKA
WIKA standardized
Constant -6780,1 0,00000
inflation 12295,2 0,30210
exchange rate 0,5 1,26692
GDP 0,0 1,91513
IE -0,0 -2,61104
Fits and Residuals for WIKA
Row WIKA Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)
1 680 1200,22 -520,218 -1,36185 1539,22 -859,22
2 610 670,90 -60,895 -0,18085 739,45 -129,45
3 1480 914,00 565,999 1,41779 624,08 855,92
4 1580 1828,98 -248,979 -0,69390 2046,07 -466,07
5 3680 3234,19 445,812 1,55310 2376,00 1304,00
6 2640 2502,51 137,493 0,45835 2271,75 368,25
7 2360 2651,12 -291,117 -0,77356 2855,40 -495,40
8 1550 1155,20 394,799 1,24499 603,79 946,21
9 1655 1848,20 -193,204 -0,47971 1942,05 -287,05
10 1990 2219,69 -229,690 -0,80782 2674,72 -684,72
Leverages and Distances
Row Leverage Distance X Distance Y
1 0,394548 1,96987 3,98504
2 0,529573 2,34287 4,17071
3 0,338727 1,74779 1,26354
4 0,465795 1,41970 0,97243
5 0,658119 1,69717 7,08669
6 0,626635 0,80565 3,02059
7 0,412355 0,86092 1,93066
219 | P a g e
8 0,582756 1,34127 1,54155
9 0,326943 1,81207 1,47873
10 0,664549 1,96297 0,93903
220 | P a g e
221 | P a g e
g. Best Subset Regression for WIKA
222 | P a g e
4.3.3 Regresi berganda pada Harga Saham ADHI
Sebelum melakukan analisis regresi berganda terhadap
beberapa variabel ,peneliti melakukan identifikasi untuk
menemukan jenis regresi yang tepat melalui aplikasi
minitab.Sebelumnya komponen yang digunakan harga saham
WSKT ,tetapi karena tidak ditemukan adanya signifikansi maka
peneliti mengganti komponen WSKT dengan ADHI (perusahaan
konstruksi miliki BUMN).
a. Model Summary
223 | P a g e
Model summary di atas menunjukkan p-value kurang dari
0,011,dan hubungan antara variabel X dan Y signifikan secara
statistik.R-square di atas sebesar 72,62 %.
b. Diagnostic Report
224 | P a g e
Dari grafik di atas terdapat kotak merah pada residual vs fitted
values dan Residual vs observation order.
225 | P a g e
Dari grafik di atas terlihat bahwa exchange rate berkontribusi
dalam Informasi paling banyak. Variabel inflasi tidak signifikan ,tetapi
tetap menjadi komponen penting dalam regresi.
226 | P a g e
e. Report Card
227 | P a g e
Report card di atas menunjukkan ada data yang tidak biasa
dan berada di baris ke 4 dalam worksheet.Jumlah data yang kurang
dari 15 juga dapat mempengaruhi akurasi p-value.
228 | P a g e
229 | P a g e
f. Hasil Regresi Harga Saham ADHI
230 | P a g e
tidak dapat disimpulkan bahwa koefisien inflation berbeda
dari nol.
Dari hasil regresi untuk saham ADHI ,p-value (nilai
tukar=0,045) lebih kecil daripada alpha ,sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara nilai
tukar terhadap harga saham ADHI.
Dari hasil regresi di atas , t-value untuk nilai tukar lebih
besar daripada alpha (0,05) sehingga hipotesis nol
ditolak,walaupun t-value untuk inflasi lebih dari alpha
tetapi tidak diikuti p-value kurang dari alpha maka tidak
dapat dinyatakan ada hubungan yang signifikan.Hipotesis
nol yang ditolak menunjukkan adanya hubungan antara
nilai tukar dengan harga saham ADHI.
Dari regresi di atas,dapat diketahui bahwa inflasi dan nilai
tukar memiliki VIF masing-masing sebesar 1,32 yang
artinya berkorelasi sedang.
231 | P a g e
kedua menggambarkan model yang menjelaskan 25,3 %
variasi dalam respon.
232 | P a g e
Pada gambar di atas terlihat bahwa jumlah data pada tiap
variabel hanya berjumlah 10 (n=10) ,sedangkan sampel yang
kecil tidak menyediakan estimasi dengan akurasi yang kuat
dari hubungan antara prediktor dan respon.Dari gambar grafik
di atas menunjukkan titik-titik tidak mendekati fitted line
karena R-square yang rendah dan jumlah sampel yang
kecil.Jika dibandingkan dengan inflasi, hubungan antara nilai
tukar dan harga saham ADHI masih berada dalam posisi linier
yang positif dan memiliki hubungan tingkat sedang.
233 | P a g e
Dari tabel analisis varian diketahui bahwa jumlah error ada
7,sehingga uji lack-of-fit semakin kuat dan dapat menghasilkan
f-value dan p-value. Dari analisis varian di atas ,dapat diketahu
bahwa p-value exchange rate lebih kecil (0,045) daripada alpha
(0,05) sehingga hipotesis nol ditolak,dalam hal ini f-value
diinterpretasikan sebagai signifikan secara statistik,dan ada
pengaruh antara variabel prediktor (nilai tukar) terhadap
variabel respon (harga saham ADHI).
234 | P a g e
235 | P a g e
Normal probability plot untuk harga saham ADHI
menunjukkan kurva s-terbalik dengan distribusi short-tail.
Regression Equation
ADHI = -3248 + 0,578 exchange rate - 0,000000 IE
Coefficients
Term Coef SE Coef 95% CI T-Value P-Value VIF
Constant -3248 1490 (-6770; 274) -2,18 0,066
exchange rate 0,578 0,183 (0,145; 1,012) 3,15 0,016 6,05
IE -0,000000 0,000000 (-0,000000; -0,000000) -2,51 0,040 6,05
Model Summary
S R-sq R-sq(adj) PRESS R-sq(pred) AICc BIC
488,412 60,65% 49,41% 3575536 15,75% 164,64 157,85
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Contribution Adj SS Adj MS F-Value P-Value
Regression 2 2573895 60,65% 2573895 1286947 5,39 0,038
exchange rate 1 1072320 25,27% 2373269 2373269 9,95 0,016
IE 1 1501575 35,38% 1501575 1501575 6,29 0,040
236 | P a g e
Error 7 1669827 39,35% 1669827 238547
Total 9 4243722 100,00%
Fits and Diagnostics for All Observations
Obs ADHI Fit SE Fit 95% CI Resid Std Resid Del Resid HI Cook’s D
1 910 1304 262 (685; 1924) -394 -0,96 -0,95 0,287841 0,12
2 580 901 289 (216; 1585) -321 -0,81 -0,79 0,351246 0,12
3 1493 1015 252 (420; 1610) 478 1,14 1,17 0,265499 0,16
4 1281 1368 182 (938; 1798) -87 -0,19 -0,18 0,138468 0,00
5 2953 2181 273 (1536; 2826) 772 1,91 2,54 0,312129 0,55
6 2140 2457 307 (1731; 3183) -317 -0,84 -0,81 0,394970 0,15
7 2080 2278 257 (1670; 2886) -198 -0,48 -0,45 0,277001 0,03
8 1885 1350 280 (689; 2011) 535 1,34 1,43 0,327670 0,29
9 1585 1671 271 (1031; 2311) -86 -0,21 -0,20 0,307511 0,01
10 1175 1557 284 (886; 2229) -382 -0,96 -0,96 0,337664 0,16
Obs DFITS
1 -0,60366
2 -0,58356
3 0,70536
4 -0,07136
5 1,71281
6 -0,65837
7 -0,27746
8 1,00002
9 -0,13090
10 -0,68273
Durbin-Watson Statistic
Durbin-Watson Statistic = 2,34248
237 | P a g e
Koefisien regresi menggambarkan ukuran dan arah hubungan
antara prediktor (variabel independen – nilai tukar dan IE) dan
variabel dependen (harga saham ADHI).Di regresi
sebelumnya ,ADHI hanya dipengaruhi oleh nilai
tukar,sehingga peneliti memutuskan menambahkan variabel
IE sebagai perbandingan antar dua variabel independen.Dalam
regresi ini,nilai tukar dan IE adalah variabel yang paling
berpotensi mempengaruhi pergerakan harga saham
WIKA.Oleh karena itu,dalam persamaan hanya nilai tukar dan
IE yang muncul,dan posisi inflasi dalam persamaan regresi
dihilangkan sebab tidak memiliki potensi dalam
mempengaruhi harga saham ADHI dibandingkan IE.
238 | P a g e
kecil daripada tingkat signifikansi sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien nilai tukar berbeda dari nol
begitu juga dengan nilai p IE lebih kecil dari alpha (0,040) .
Dari hasil regresi untuk saham ADHI ,p-value (nilai
tukar=0,016) lebih kecil daripada alpha ,sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara nilai
tukar terhadap harga saham ADHI begitu juga dengan IE
(0,040).Keduanya sama-sama signifikan.
Dari hasil regresi di atas , t-value untuk nilai tukar dan IE
lebih besar daripada alpha (0,05) sehingga hipotesis nol
ditolak.Hipotesis nol yang ditolak menunjukkan adanya
hubungan antara nilai tukar dan IE dengan harga saham
ADHI.
Dari regresi di atas,dapat diketahui bahwa nilai tukar dan IE
memiliki VIF sebesar 6,05 yang artinya sangat berkorelasi.
R-square yang semakin tinggi menunjukkan model yang
semakin baik dan sesuai dengan data penelitian,R-square
dari model summary di atas sebesar 60,65% sementara R-
square (pred) lebih kecil yaitu 15,75 % artinya model over-
fit (terdapat komponen untuk memberikan dampak yang
tidak terlalu penting dalam populasi ,dalam hal ini
komponen yang dimaksud adalah inflasi dan GDP).
Dari tabel analisis varian diketahui bahwa jumlah error ada
7,sehingga uji lack-of-fit semakin kuat dan dapat
menghasilkan f-value dan p-value. Dari analisis varian di
atas ,dapat diketahui bahwa p-value exchange rate lebih
kecil (0,016) dan IE (0,040) daripada alpha (0,05) sehingga
hipotesis nol ditolak,dalam hal ini f-value diinterpretasikan
sebagai signifikan secara statistik,dan ada pengaruh antara
variabel prediktor (nilai tukar dan IE) terhadap variabel
respon (harga saham ADHI).
239 | P a g e
Normal probability plot untuk harga saham ADHI
menunjukkan kurva dengan outlier karena terdapat poin
yang jauh dari distribution fit dan berbentuk s terbalik
dengan distribusi short-tail.Dari grafik residual vs fits dapat
diketahui bahwa varian dari residual meningkatkan fitted-
value.Ketika fitted-value bertambah ,persebaran di antara
residual melebar dan menunjukkan varian yang tidak
konstan.Titik-titik pada grafik residual vs fits semakin ke
kanan semakin melebar dan persebarannya tidak
merata,karena fitted-value yang bertambah,selain itu ada
beberapa titik yang jauh dari garis.Residual vs Fits di atas
juga menunjukkan beberapa poin yang jauh dari nol
sehingga mengindikasikan adanya outlier.
Dari grafik histogram harga saham di atas menunjukkan
bahwa terdapat batang yang jauh terhadap batang lain yang
mengindikasikan adanya outlier dan right-skewed .Dari
grafik residual vs order untuk harga saham WIKA dapat
diketahui bahwa grafik menunjukkan residual yang
independen dan ideal. Idealnya, residual harus terletak
secara acak di sekitar garis tengah.
g. Trend Analysis
240 | P a g e
( dari analisis tren di atas menunjukkan bahwa fits mengikuti
data aktual sehingga prediksi untuk tiga bulan ke depan akurat)
241 | P a g e
i. Partial Least Square for ADHI
Method
Cross-validation Leave-one-out
Components to evaluate Set
Number of components evaluated 4
Number of components selected 3
Analysis of Variance for ADHI
Source DF SS MS F P
Regression 3 2836804 945601 4,03 0,069
Residual Error 6 1406917 234486
Total 9 4243722
Model Selection and Validation for ADHI
Components X Variance Error R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0,746157 3380316 0,203455 5702541 0
2 0,970482 2390058 0,436801 5147151 0
3 0,996317 1406917 0,668471 4396431 0
4 1400028 0,670094 7073756 0
Coefficients
ADHI
ADHI standardized
242 | P a g e
Constant -3641,09 0,00000
inflation 9839,62 0,32117
exchange rate 0,57 1,80217
GDP -0,00 -0,20220
IE -0,00 -1,03809
Fits and Residuals for ADHI
Row ADHI Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)
1 910 1376,42 -466,418 -1,15956 1603,99 -693,99
2 580 686,00 -105,999 -0,30875 794,94 -214,94
3 1493 881,94 611,060 1,53090 588,59 904,41
4 1281 1670,05 -389,046 -1,09029 2000,83 -719,83
5 2953 2404,55 548,454 1,64947 1715,09 1237,91
6 2140 2309,29 -169,293 -0,51599 2467,96 -327,96
7 2080 2089,19 -9,185 -0,02394 2083,27 -3,27
8 1885 1445,01 439,989 1,07431 1233,92 651,08
9 1585 1703,77 -118,767 -0,29250 1754,33 -169,33
10 1175 1515,80 -340,795 -0,90239 1838,27 -663,27
Leverages and Distances
Row Leverage Distance X Distance Y
1 0,310009 1,34211 3,37558
2 0,497338 1,65069 5,03281
3 0,320550 1,22893 0,93722
4 0,456998 1,00820 1,77727
5 0,528509 1,21897 7,21147
6 0,540937 0,58162 2,75884
7 0,372369 0,59411 2,42187
8 0,284666 0,90483 1,29465
9 0,296880 1,23861 1,09401
10 0,391745 1,33683 3,04373
Predicted Response for New Observations Using Model for ADHI
Row Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1 1376,42 269,616 (716,69; 2036,14) (20,248; 2732,59)
2 686,00 341,495 (-149,61; 1521,61) (-763,897; 2135,89)
3 881,94 274,161 (211,09; 1552,79) (-479,675; 2243,55)
4 1670,05 327,353 (869,04; 2471,05) (239,814; 3100,28)
5 2404,55 352,034 (1543,15; 3265,94) (939,635; 3869,46)
6 2309,29 356,149 (1437,83; 3180,76) (838,440; 3780,15)
7 2089,19 295,492 (1366,14; 2812,23) (701,112; 3477,26)
8 1445,01 258,361 (812,83; 2077,20) (102,024; 2788,00)
9 1703,77 263,845 (1058,16; 2349,37) (354,410; 3053,12)
10 1515,80 303,082 (774,18; 2257,41) (117,957; 2913,63)
243 | P a g e
244 | P a g e
245 | P a g e
4.3.4 Regresi Berganda Harga Saham PTPP
b. Diagnostic Report
246 | P a g e
Dari grafik residual vs observation order menunjukkan pola
cyclical dan tidak terdapat large residual ( tanda merah).
247 | P a g e
Dari grafik di atas terlihat bahwa exchange rate berkontribusi
dalam Informasi paling banyak. Variabel inflasi tidak signifikan ,tetapi tetap
menjadi komponen penting dalam regresi.
248 | P a g e
e. Report Card
249 | P a g e
Tidak terdapat unusual data dan jumlah sampel kurang dari
15 sehingga peneliti harus berhati-hati dalam
menginterpretasikan p-value.
250 | P a g e
251 | P a g e
252 | P a g e
f. Hasil Regresi Harga Saham PTPP
253 | P a g e
Dari hasil regresi untuk saham PTPP ,p-value (nilai
tukar=0,036) lebih kecil daripada alpha ,sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara nilai
tukar terhadap harga saham PTPP.
Dari hasil regresi di atas , t-value untuk nilai tukar lebih
besar daripada alpha (0,05) sehingga hipotesis nol
ditolak.Hipotesis nol yang ditolak menunjukkan adanya
hubungan antara nilai tukar dengan harga saham PTPP.
Dari regresi di atas,dapat diketahui bahwa inilai tukar
memiliki VIF sebesar 1,00 yang artinya tidak berkorelasi.
254 | P a g e
Pada gambar di atas terlihat bahwa jumlah data pada tiap
variabel hanya berjumlah 10 (n=10) ,sedangkan sampel yang
kecil tidak menyediakan estimasi dengan akurasi yang kuat
dari hubungan antara prediktor dan respon.Dari gambar grafik
di atas menunjukkan titik-titik tidak mendekati fitted line
255 | P a g e
karena R-square yang rendah dan jumlah sampel yang
kecil.Jika dibandingkan dengan inflasi, hubungan antara nilai
tukar dan harga saham PTPP masih berada dalam posisi linier
yang positif.
256 | P a g e
257 | P a g e
Normal probability plot untuk harga saham PTPP
menunjukkan kurva s dengan distribusi long-tail.
258 | P a g e
Dari tabel di atas vars 1 (variabel nilai tukar memiliki R-
square-44,2 , R-Square (Adj) – 37,2 dan Mallows Cp lebih
kecil dari prediktor (12,8 < 17,1) sehingga dapat menghasilkan
estimasi yang tidak bias.
Vars 1 (variabel GDP memiliki R-square – 18,6 , R-
square(Adj) – 8,4 dan Mallows Cp lebih besar daripada
prediktor sehingga model bias atau tidak sesuai dengan data )
Vars 2 (variabel GDP dan Nilai Tukar memiliki R-square
82,1 , R-square (Adj) 77,0 yang berarti menunjukkan variabel
GDP memperbaiki model , nilai Mallow Cp 2,0 lebih kecil dari
prediktor artinya estimasi tidak bias dan model sesuai dengan
data .R-square yang semakin tinggi juga menunjukkan model
sesuai dengan data.
Vars 2 (variabel Nilai Tukar dan Inflasi memiliki R-Square
49,6 , R-square (Adj) 35,2 yang berarti variabel inflasi tidak
memperbaiki model ,nilai Mallow Cp 13,0 lebih besar dari
259 | P a g e
prediktor artinya estimasi bias dan model tidak sesuai dengan
data.
Vars 3 (variabel Nilai Tukar,Inflasi,dan GDP memiliki R-
Square 82,2 ,R-square (Adj) 73,3 (R-square bertambah tetapi
R-square(Adj) berkurang) ,nilai Mallow Cp 4,0 lebh kecil dari
prediktor,sehingga dapat disimpulkan bahwa inflasi dihapus
dari model regresi berganda.
Regression Equation
sp-4 = -6289 + 1,493 exchange rate - 0,000835 GDP
Coefficients
Term Coef SE Coef 95% CI T-Value P-Value VIF
Constant -6289 1488 (-9809; -2769) -4,23 0,004
exchange rate 1,493 0,299 (0,785; 2,201) 4,99 0,002 9,61
GDP -0,000835 0,000217 (-0,001347; -0,000322) -3,85 0,006 9,61
Model Summary
S R-sq R-sq(adj) PRESS R-sq(pred) AICc BIC
632,750 82,11% 77,00% 5119285 67,33% 169,81 163,02
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Contribution Adj SS Adj MS F-Value P-Value
Regression 2 12867399 82,11% 12867399 6433699 16,07 0,002
exchange rate 1 6927960 44,21% 9960251 9960251 24,88 0,002
GDP 1 5939439 37,90% 5939439 5939439 14,83 0,006
Error 7 2802604 17,89% 2802604 400372
Total 9 15670003 100,00%
Fits and Diagnostics for All Observations
Obs sp-4 Fit SE Fit 95% CI Resid Std Resid Del Resid HI Cook’s D
1 800 1535 366 (670; 2399) -735 -1,42 -1,56 0,333784 0,3
2 485 272 385 (-638; 1182) 213 0,42 0,40 0,369880 0,04
3 830 582 334 (-208; 1371) 248 0,46 0,43 0,278545 0,03
4 1160 1513 235 (958; 2068) -353 -0,60 -0,57 0,137601 0,02
5 3575 2632 246 (2050; 3215) 943 1,62 1,89 0,151729 0,16
6 3875 4182 459 (3097; 5268) -307 -0,71 -0,68 0,526496 0,18
7 3810 3261 292 (2570; 3952) 549 0,98 0,98 0,213341 0,09
8 2640 2371 264 (1746; 2995) 269 0,47 0,44 0,174035 0,02
9 1805 2626 327 (1853; 3398) -821 -1,51 -1,71 0,266539 40,28
10 1585 1592 468 (484; 2700) -7 -0,02 -0,02 0,548049 0,00
Obs DFITS
1 -1,10539
260 | P a g e
2 0,30518
3 0,26981
4 -0,22820
5 0,80024
6 -0,71499
7 0,50801
8 0,20230
9 -1,03122
10 -0,01661
261 | P a g e
Standar error dari nilai tukar sebesar 0,299 dan GDP
sebesar 0,000217 .Oleh karena itu,model ini dapat
mengestimasi koefisien nilai tukar dan GDP dengan akurasi
yang lebih besar.Nilai p (exchange rate=0,002) yang
dihasilkan lebih kecil daripada tingkat signifikansi
sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien nilai tukar
berbeda dari nol begitu juga dengan nilai p GDP lebih kecil
dari alpha (0,006) .
Dari hasil regresi untuk saham PTPP ,p-value (nilai
tukar=0,002) lebih kecil daripada alpha ,sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara nilai
tukar terhadap harga saham PTPP begitu juga dengan GDP
(0,006).Keduanya sama-sama signifikan.
Dari hasil regresi di atas , t-value untuk nilai tukar dan GDP
lebih besar daripada alpha (0,05) sehingga hipotesis nol
ditolak.Hipotesis nol yang ditolak menunjukkan adanya
hubungan antara nilai tukar dan GDP dengan harga saham
PTPP.
Dari regresi di atas,dapat diketahui bahwa inilai tukar
memiliki VIF sebesar 9,61 yang artinya sangat berkorelasi.
R-square yang semakin tinggi menunjukkan model yang
semakin baik dan sesuai dengan data penelitian,R-square
dari model summary di atas sebesar 82,11 % sementara R-
square (pred) lebih kecil yaitu 67,33 % artinya model over-
fit (terdapat komponen untuk memberikan dampak yang
tidak terlalu penting dalam populasi ,dalam hal ini
komponen yang dimaksud adalah inflasi).
Dari tabel analisis varian diketahui bahwa jumlah error ada
7,sehingga uji lack-of-fit semakin kuat dan dapat
menghasilkan f-value dan p-value. Dari analisis varian di
atas ,dapat diketahui bahwa p-value exchange rate lebih
262 | P a g e
kecil (0,002) dan GDP (0,006) daripada alpha (0,05)
sehingga hipotesis nol ditolak,dalam hal ini f-value
diinterpretasikan sebagai signifikan secara statistik,dan ada
pengaruh antara variabel prediktor (nilai tukar dan GDP)
terhadap variabel respon (harga saham PTPP).
Normal probability plot untuk harga saham PTPP
menunjukkan kurva s dengan distribusi long-tail.Dari grafik
residual vs fits dapat diketahui bahwa varian dari residual
meningkatkan fitted-value.Ketika fitted-value bertambah
,persebaran di antara residual melebar dan menunjukkan
varian yang tidak konstan.Titik-titik pada grafik residual vs
fits semakin ke kanan semakin melebar dan persebarannya
tidak merata,karena fitted-value yang bertambah,selain itu
ada beberapa titik yang jauh dari garis.Residual vs Fits di
atas juga menunjukkan beberapa poin yang jauh dari nol
sehingga mengindikasikan adanya outlier.
Dari grafik histogram harga saham di atas menunjukkan
bahwa terdapat batang yang jauh terhadap batang lain yang
mengindikasikan adanya outlier .Dari grafik residual vs
order untuk harga saham PTPP dapat diketahui bahwa
grafik menunjukkan residual yang independen dan ideal.
Idealnya, residual harus terletak secara acak di sekitar garis
tengah.
263 | P a g e
Regression Equation
PTPP = -8977 + 1,286 exchange rate - 0,000000 IE
Coefficients
Term Coef SE Coef 95% CI T-Value P-Value VIF
Constant -8977 1671 (-12928; -5025) -5,37 0,001
exchange rate 1,286 0,206 (0,799; 1,772) 6,25 0,000 6,05
IE -0,000000 0,000000 (-0,000000; -0,000000) -4,70 0,002 6,05
Model Summary
S R-sq R-sq(adj) PRESS R-sq(pred) AICc BIC
547,984 86,59% 82,75% 4472907 71,46% 166,94 160,15
Analysis of Variance
Source DF Seq SS Contribution Adj SS Adj MS F-Value P-Value
Regression 2 13567999 86,59% 13567999 6783999 22,59 0,001
exchange rate 1 6927960 44,21% 11726096 11726096 39,05 0,000
IE 1 6640039 42,37% 6640039 6640039 22,11 0,002
Error 7 2102004 13,41% 2102004 300286
Total 9 15670003 100,00%
Fits and Diagnostics for All Observations
Obs PTPP Fit SE Fit 95% CI Resid Std Resid Del Resid HI Cook’s D
1 800 1226 294 (531; 1921) -426 -0,92 -0,91 0,287841 0,11
264 | P a g e
2 485 356 325 (-412; 1124) 129 0,29 0,27 0,351246 0,02
3 830 641 282 (-27; 1309) 189 0,40 0,38 0,265499 0,02
4 1160 1463 204 (981; 1946) -303 -0,60 -0,57 0,138468 0,02
5 3575 3265 306 (2541; 3989) 310 0,68 0,65 0,312129 0,07
6 3875 3955 344 (3141; 4769) -80 -0,19 -0,17 0,394970 0,01
7 3810 3569 288 (2887; 4251) 241 0,52 0,49 0,277001 0,03
8 2640 1623 314 (881; 2364) 1017 2,26 4,05 0,327670 0,83
9 1805 2358 304 (1639; 3076) -553 -1,21 -1,26 0,307511 0,22
10 1585 2109 318 (1356; 2862) -524 -1,18 -1,22 0,337664 0,23
Obs DFITS
1 -0,57869
2 0,19962
3 0,22666
4 -0,22721
5 0,44005
6 -0,14059
7 0,30276
8 2,82985 R
9 -0,84087
10 -0,86756
R Large residual
Durbin-Watson Statistic
Durbin-Watson Statistic = 2,02324
265 | P a g e
Koefisien regresi menggambarkan ukuran dan arah hubungan
antara prediktor (variabel independen – nilai tukar dan IE) dan
variabel dependen (harga saham PTPP).Di regresi 1,PTPP
hanya dipengaruhi oleh nilai tukar dan di regresi 2
dipengaruhi oleh keduanya,tetapi peneliti memutuskan
menambahkan variabel IE di regresi 3 sebagai perbandingan
antar 3 variabel independen apakah ketiganya signifikan atau
hanya beberapa variabel yang memiliki potensi.Dalam regresi
ini,nilai tukar dan IE adalah variabel yang paling berpotensi
mempengaruhi pergerakan harga saham PTPP.Oleh karena
itu,dalam persamaan hanya nilai tukar dan IE yang
muncul,dan posisi inflasi dan GDP dalam persamaan regresi
dihilangkan sebab tidak memiliki potensi dalam
mempengaruhi harga saham PTPP.
266 | P a g e
Standar error dari nilai tukar sebesar 0,206 dan IE sebesar
0,000000 .Oleh karena itu,model ini dapat mengestimasi
koefisien nilai tukar dan IE dengan akurasi yang lebih
besar.Nilai p (exchange rate=0,000) yang dihasilkan lebih
kecil daripada tingkat signifikansi sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien nilai tukar berbeda dari nol
begitu juga dengan nilai p IE lebih kecil dari alpha (0,002) .
Dari hasil regresi untuk saham PTPP ,p-value (nilai
tukar=0,000) lebih kecil daripada alpha ,sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara nilai
tukar terhadap harga saham PTPP begitu juga dengan IE
(0,002).Keduanya sama-sama signifikan.
Dari hasil regresi di atas , t-value untuk nilai tukar dan IE
lebih besar daripada alpha (0,05) sehingga hipotesis nol
ditolak.Hipotesis nol yang ditolak menunjukkan adanya
hubungan antara nilai tukar dan IE dengan harga saham
PTPP.
Dari regresi di atas,dapat diketahui bahwa nilai tukar dan IE
memiliki VIF sebesar 6,05 yang artinya sangat berkorelasi.
R-square yang semakin tinggi menunjukkan model yang
semakin baik dan sesuai dengan data penelitian,R-square
dari model summary di atas sebesar 86,59% sementara R-
square (pred) lebih kecil yaitu 71,46 % artinya model over-
fit (terdapat komponen untuk memberikan dampak yang
tidak terlalu penting dalam populasi ,dalam hal ini
komponen yang dimaksud adalah inflasi dan GDP).
Dari tabel analisis varian diketahui bahwa jumlah error ada
7,sehingga uji lack-of-fit semakin kuat dan dapat
menghasilkan f-value dan p-value. Dari analisis varian di
atas ,dapat diketahui bahwa p-value exchange rate lebih
kecil (0,000) dan IE (0,002) daripada alpha (0,05) sehingga
267 | P a g e
hipotesis nol ditolak,dalam hal ini f-value diinterpretasikan
sebagai signifikan secara statistik,dan ada pengaruh antara
variabel prediktor (nilai tukar dan IE) terhadap variabel
respon (harga saham PTPP).
Normal probability plot untuk harga saham PTPP
menunjukkan kurva dengan outlier karena terdapat poin
yang jauh dari distribution fit .Dari grafik residual vs fits
dapat diketahui bahwa varian dari residual meningkatkan
fitted-value.Ketika fitted-value bertambah ,persebaran di
antara residual melebar dan menunjukkan varian yang tidak
konstan.Titik-titik pada grafik residual vs fits semakin ke
kanan semakin melebar dan persebarannya tidak
merata,karena fitted-value yang bertambah,selain itu ada
beberapa titik yang jauh dari garis.Residual vs Fits di atas
juga menunjukkan beberapa poin yang jauh dari nol
sehingga mengindikasikan adanya outlier.
Dari grafik histogram harga saham di atas menunjukkan
bahwa terdapat batang yang jauh terhadap batang lain yang
mengindikasikan adanya outlier.Dari grafik residual vs
order untuk harga saham PTPP dapat diketahui bahwa
grafik mengalami shift.
g. Trend Analysis
268 | P a g e
( dari analisis tren di atas menunjukkan bahwa fits tidak
mengikuti data aktual sehingga prediksi untuk tiga bulan ke
depan tidak akurat,terdapat residual yang besar antara data
aktual dan fits)
Method
Cross-validation Leave-one-out
Components to evaluate Set
Number of components evaluated 3
Number of components selected 3
Analysis of Variance for sp-4
Source DF SS MS F P
Regression 3 12883340 4294447 9,25 0,011
Residual Error 6 2786662 464444
Total 9 15670002
Model Selection and Validation for sp-4
269 | P a g e
Components X Variance Error R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0,76473 10788181 0,311539 18203948 0,000000
2 0,97542 8374134 0,465595 15461615 0,013298
3 1,00000 2786662 0,822166 7650302 0,511787
270 | P a g e
Dari grafik residual vs plot di atas menunjukkan
varian yang tidak konstan.
Dari grafik Residual vs Leverage di atas
menunjukkan adanya leverage,yaitu nilai X
271 | P a g e
yang jauh dari nol dan berada di sebelah kanan
garis vertikal.
272 | P a g e
Tidak ada perbedaaan besar antara fitted dengan cross
validated sehingga tidak ada leverage point
Method
Cross-validation Leave-one-out
Components to evaluate Set
Number of components evaluated 4
Number of components selected 3
Analysis of Variance for PTPP
Source DF SS MS F P
Regression 3 13705159 4568386 13,95 0,004
Residual Error 6 1964843 327474
Total 9 15670002
Model Selection and Validation for PTPP
Components X Variance Error R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0,810869 11551690 0,262815 18660893 0,000000
2 0,954013 7437482 0,525368 18179497 0,000000
3 0,996321 1964843 0,874611 5429924 0,653483
4 1958128 0,875040 9743367 0,378215
Coefficients
PTPP
PTPP standardized
Constant -8505,43 0,00000
273 | P a g e
inflation -2069,30 -0,03515
exchange rate 1,38 2,28487
GDP -0,00 -0,45672
IE -0,00 -1,31945
Fits and Residuals for PTPP
Row PTPP Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)
1 800 1301,62 -501,621 -1,05539 1549,27 -749,27
2 485 359,30 125,701 0,31024 232,95 252,05
3 830 634,03 195,973 0,41580 539,68 290,32
4 1160 1408,72 -248,715 -0,58918 1622,85 -462,85
5 3575 3113,89 461,112 1,16868 2494,70 1080,30
6 3875 4099,92 -224,916 -0,58576 4268,58 -393,58
7 3810 3572,44 237,562 0,52210 3399,51 410,49
8 2640 1741,09 898,912 1,84702 1336,36 1303,64
9 1805 2386,29 -581,294 -1,21028 2636,40 -831,40
10 1585 1947,71 -362,713 -0,81772 2375,78 -790,78
Leverages and Distances
Row Leverage Distance X Distance Y
1 0,310158 1,63569 3,18540
2 0,498709 1,52269 4,01507
3 0,321673 1,17941 3,13236
4 0,455826 0,99388 2,37526
5 0,524617 0,88531 4,11207
6 0,549780 0,78866 4,81043
7 0,367776 0,77413 4,63178
8 0,276709 1,08161 1,47358
9 0,295565 1,48231 1,24010
10 0,399186 1,61668 1,76108
Predicted Response for New Observations Using Model for PTPP
Row Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1 1301,62 318,698 (521,79; 2081,45) (-301,14; 2904,38)
2 359,30 404,121 (-629,55; 1348,15) (-1354,92; 2073,51)
3 634,03 324,561 (-160,14; 1428,20) (-975,76; 2243,82)
4 1408,72 386,356 (463,34; 2354,09) (-280,80; 3098,23)
5 3113,89 414,486 (2099,68; 4128,10) (1384,92; 4842,86)
6 4099,92 424,310 (3061,67; 5138,16) (2356,74; 5843,09)
7 3572,44 347,040 (2723,26; 4421,62) (1934,81; 5210,06)
8 1741,09 301,023 (1004,51; 2477,67) (158,92; 3323,26)
9 2386,29 311,110 (1625,03; 3147,55) (792,49; 3980,10)
10 1947,71 361,556 (1063,02; 2832,41) (291,39; 3604,03)
Test R-sq: 0
274 | P a g e
275 | P a g e
4.3.5 Regresi berganda 4 Saham Perusahaan Konstruksi
276 | P a g e
WORKSHEET 10
277 | P a g e
278 | P a g e
Method
Categorical predictor coding (1; 0)
Regression Equation
Perusahaan
ADHI Stock Price = 4278 + 274 inflation + 0,267 exchange rate - 0,00120 GDP
+ 0,000000 IE
279 | P a g e
GDP -0,00120 0,00105 (-0,00334; 0,00094) -1,14 0,261 41,97
IE 0,000000 0,000000 (-0,000000; 0,000000) 1,48 0,150 28,05
Perusahaan
PTPP 448 1312 (-2223; 3120) 0,34 0,735 1,50
UNTR 21167 1312 (18496; 23839) 16,14 0,000 1,50
WIKA 214 1312 (-2457; 2886) 0,16 0,871 1,50
Model Summary
S R-sq R-sq(adj) PRESS R-sq(pred) AICc BIC
2932,65 92,36% 90,69% 449126513 87,54% 767,28 776,48
Analysis of Variance
P-
Source DF Seq SS Contribution Adj SS Adj MS F-Value Value
Regression 7 3327975145 92,36% 3327975145 475425021 55,28 0,000
inflation 1 9731345 0,27% 865 865 0,00 0,992
exchange rate 1 7209521 0,20% 1206261 1206261 0,14 0,710
GDP 1 567449 0,02% 11239870 11239870 1,31 0,261
IE 1 18750459 0,52% 18750459 18750459 2,18 0,150
Perusahaan 3 3291716371 91,36% 3291716371 1097238790 127,58 0,000
Error 32 275213357 7,64% 275213357 8600417
Total 39 3603188502 100,00%
Fits and Diagnostics for All Observations
Obs Stock Price Fit SE Fit 95% CI Resid Std Resid Del Resid HI
1 22882 22305 1222 (19816; 24794) 577 0,22 0,21 0,173637
2 26350 21918 1336 (19198; 24639) 4432 1,70 1,75 0,207393
3 19700 22139 1172 (19752; 24526) -2439 -0,91 -0,90 0,159682
4 19000 22512 1283 (19898; 25126) -3512 -1,33 -1,35 0,191449
5 17350 21451 1435 (18528; 24375) -4101 -1,60 -1,65 0,239530
6 16950 23120 1412 (20245; 25995) -6170 -2,40 -2,61 0,231659
7 21250 22436 1238 (19915; 24957) -1186 -0,45 -0,44 0,178089
8 35400 24709 1378 (21903; 27515) 10691 4,13 5,95 0,220689
9 27350 24133 1161 (21768; 26498) 3217 1,19 1,20 0,156736
10 21525 23033 1440 (20100; 25967) -1508 -0,59 -0,58 0,241137
11 680 1352 1222 (-1137; 3841) -672 -0,25 -0,25 0,173637
12 610 965 1336 (-1755; 3686) -355 -0,14 -0,13 0,207393
13 1480 1186 1172 (-1201; 3573) 294 0,11 0,11 0,159682
14 1580 1559 1283 (-1055; 4173) 21 0,01 0,01 0,191449
15 3680 498 1435 (-2425; 3422) 3182 1,24 1,26 0,239530
16 2640 2167 1412 (-708; 5042) 473 0,18 0,18 0,231659
17 2360 1483 1238 (-1038; 4004) 877 0,33 0,33 0,178089
18 1550 3756 1378 (949; 6562) -2206 -0,85 -0,85 0,220689
19 1655 3180 1161 (815; 5545) -1525 -0,57 -0,56 0,156736
20 1990 2080 1440 (-853; 5014) -90 -0,04 -0,03 0,241137
21 910 1138 1222 (-1351; 3627) -228 -0,09 -0,08 0,173637
22 580 751 1336 (-1970; 3471) -171 -0,07 -0,06 0,207393
23 1493 972 1172 (-1416; 3359) 521 0,19 0,19 0,159682
24 1281 1344 1283 (-1269; 3958) -63 -0,02 -0,02 0,191449
25 2953 284 1435 (-2640; 3207) 2669 1,04 1,05 0,239530
280 | P a g e
26 2140 1953 1412 (-923; 4828) 187 0,07 0,07 0,231659
27 2080 1268 1238 (-1253; 3789) 812 0,31 0,30 0,178089
28 1885 3541 1378 (735; 6348) -1656 -0,64 -0,63 0,220689
29 1585 2965 1161 (600; 5330) -1380 -0,51 -0,51 0,156736
30 1175 1866 1440 (-1067; 4799) -691 -0,27 -0,27 0,241137
31 800 1586 1222 (-903; 4075) -786 -0,29 -0,29 0,173637
32 485 1199 1336 (-1521; 3920) -714 -0,27 -0,27 0,207393
33 830 1420 1172 (-967; 3807) -590 -0,22 -0,22 0,159682
34 1160 1793 1283 (-821; 4407) -633 -0,24 -0,24 0,191449
35 3575 732 1435 (-2191; 3656) 2843 1,11 1,12 0,239530
36 3875 2401 1412 (-474; 5276) 1474 0,57 0,57 0,231659
37 3810 1717 1238 (-804; 4238) 2093 0,79 0,78 0,178089
38 2640 3990 1378 (1183; 6796) -1350 -0,52 -0,52 0,220689
39 1805 3414 1161 (1049; 5779) -1609 -0,60 -0,59 0,156736
40 1585 2314 1440 (-619; 5248) -729 -0,29 -0,28 0,241137
2 0,09 0,89587
3 0,02 -0,39438
4 0,05 -0,65629
5 0,10 -0,92378
6 0,22 -1,43254 R
7 0,01 -0,20498
8 0,60 3,16485 R
9 0,03 0,51862
10 0,01 -0,32940
11 0,00 -0,11385
12 0,00 -0,06850
13 0,00 0,04695
14 0,00 0,00386
15 0,06 0,70450
16 0,00 0,09953
17 0,00 0,15145
281 | P a g e
18 0,03 -0,45139
19 0,01 -0,24144
20 0,00 -0,01960
21 0,00 -0,03855
22 0,00 -0,03294
23 0,00 0,08327
24 0,00 -0,01153
25 0,04 0,58658
26 0,00 0,03942
27 0,00 0,14007
28 0,01 -0,33728
29 0,01 -0,21839
30 0,00 -0,15023
31 0,00 -0,13321
32 0,00 -0,13787
33 0,00 -0,09421
34 0,00 -0,11503
35 0,05 0,62624
36 0,01 0,31153
37 0,02 0,36428
38 0,01 -0,27423
39 0,01 -0,25489
40 0,00 -0,15858
R Large residual
Durbin-Watson Statistic
Durbin-Watson Statistic = 1,42187
282 | P a g e
Koefisien regresi menggambarkan ukuran dan arah hubungan
antara prediktor (variabel independen – nilai
tukar,IE,inflasi,dan GDP) dan variabel dependen (semua harga
saham dari 4 perusahaan).Regresi di atas menggunakan data
panel untuk mengetahui apakah keempat variabel independen
memberikan pengaruh secara bersamaan terhadap keempat
perusahaan konstruksi.
283 | P a g e
,keempat variabel independen tersebut semua memiliki
nilai p yang lebih besar dari tingkat signifikansi,sehingga
dapat disimpulkan bahwa koefisien 4 variabel tidak berbeda
dari nol .
Dari hasil regresi untuk semua saham ,p-value (nilai
tukar=0,710),p-value(inflasi=0,992),p-value (IE=0,150),dan
p-value (GDP=0,261) lebih besar daripada alpha ,sehingga
dapat disimpulkan ada tidak ada hubungan yang signifikan
antara 4 variabel independen terhadap semua harga saham
perusahaan konstruksi .Artinya,hipotesis nol gagal ditolak.
Dari regresi di atas,dapat diketahui nilai tukar memiliki VIF
sebesar 10,14, GDP sebesar 41,97,dan IE sebesar 28,05
yang artinya sangat berkorelasi.Sedangkan inflasi memiliki
VIF sebesar 1,50 yang artinya berkorelasi sedang.
R-square yang semakin tinggi menunjukkan model yang
semakin baik dan sesuai dengan data penelitian,R-square
dari model summary di atas sebesar 92,36% sementara R-
square (pred) lebih kecil yaitu 87,54 % artinya model over-
fit (terdapat komponen untuk memberikan dampak yang
tidak terlalu penting dalam populasi ,dalam hal ini
komponen yang dimaksud adalah inflasi dan GDP).
Dari tabel analisis varian diketahui bahwa jumlah error ada
32,sehingga uji lack-of-fit semakin kuat dan dapat
menghasilkan f-value dan p-value. Dari analisis varian di
atas ,dapat diketahui bahwa p-value semua variabel
independen lebih besar daripada alpha (0,05) sehingga
hipotesis nol ditolak,dalam hal ini f-value tidak dapat
diinterpretasikan sebagai signifikan secara statistik.
Normal probability plot untuk semua harga saham
perusahaan menunjukkan kurva dengan outlier dan
berbentuk s dengan distribusi long-tail .Dari grafik residual
284 | P a g e
vs fits dapat diketahui bahwa varian dari residual
meningkatkan fitted-value.Ketika fitted-value bertambah
,persebaran di antara residual melebar dan menunjukkan
varian yang tidak konstan.Titik-titik pada grafik residual vs
fits semakin ke kanan semakin melebar dan persebarannya
tidak merata,karena fitted-value yang bertambah,selain itu
ada beberapa titik yang jauh dari garis.Residual vs Fits di
atas juga menunjukkan beberapa poin yang jauh dari nol
sehingga mengindikasikan adanya outlier.
Dari grafik histogram harga saham di atas menunjukkan
bahwa terdapat batang yang jauh terhadap batang lain yang
mengindikasikan adanya outlier dan right-skewed.Dari
grafik residual vs order untuk semua harga saham
perusahaan konstruksi dapat diketahui bahwa grafik
menunjukkan residual yang independen dan ideal. Idealnya,
residual harus terletak secara acak di sekitar garis tengah.
285 | P a g e
- nilai tukar saham UNTR, atau
(koefisien hipotesis nol gagal
negatif dengan ditolak, Kontribusi
p-value 0,512 > informasi untuk
0,05), VIF 10,14 membangun model
(sangat memiliki persentase
berkorelasi), yang kecil,dan dalam
kontribusi analisis varian f-value
terhadap model tidak dapat
0,17%. diiinterpretasikan
- GDP secara signifikan
(koefisien ,sementara IE
negatif dengan memiliki p-value
p-value 0,141 > kurang dari alpha
0,05), VIF 41,97 ,sehingga memiliki
(sangat asosiasi dengan harga
berkorelasi), saham UNTR,dan f-
kontribusi value diinterpretasikan
terhadap model signifikan secara
9,70 %. statistik,koefisien
- IE (koefisien prediktor juga berbeda
positif dengan dari nol,dan
p-value 0,039 < memberikan
0,05), VIF 28,05 kontribusi informasi
(sangat paling banyak
berkorelasi), terhadap model.
kontribusi - R-Sq dari hasil
terhadap model regresi mencapai
45,75%. 70,40% dan R-
sq(pred) hanya 0,00 %
lebih kecil dari R-
286 | P a g e
Sq ,yang artinya
model over-fit,ada
beberapa komponen
yang masuk ke dalam
model tetapi tidak
berpengaruh terhadap
variabel respon.
287 | P a g e
respon,hasilnya
menyatakan bahwa
variabel nilai tukar
dan IE berkontribusi
besar dalam hal
informasi untuk
membangun model
regresi,sementara
inflasi dan GDP hanya
menyumbang
informasi dengan
presentase masing-
masing sebesar 8,7 %
dan 5,7%,sehingga
kedua variabel
tersebut dihapus dari
persamaan melalui
stepwise (hanya
variabel
potensial).Karena p-
value nilai tukar dan
IE kurang dari alpha
maka f-value
diinterpretasikan
signifikan secara
statistik.
-R-Sq dari model
regresi ini sebesar
68,62% dan R-
Sq(pred) sebesar 34,61
% yang artinya
288 | P a g e
penambahan variabel
prediktor dalam model
meningkatkan R-Sq
namun juga
menurunkan R-
Sq(pred) sehingga
terjadi over-fit
(terdapat komponen
yang tidak penting
dalam populasi).
-Dalam model ini
terdapat residual
terbesar dengan nilai
1059 R (perbedaan
nilai aktual dengan
fits).
3. PT.Adhi Karya Tbk -inflasi (not - nilai tukar -variabel nilai tukar
entered) (koefisien dan IE memiliki p-
-nilai tukar positif dengan value kurang dari
-GDP (not p-value 0,016 < alpha sehingga
entered) 0,05), VIF 6,05 hipotesis nol
-Infrastructure (sangat ditolak,yang artinya
Expenditure berkorelasi), terdapat asosiasi
kontribusi antara kedua variabel
terhadap model tersebut dengan harga
25,27 %. saham ADHI atau
- IE (koefisien dapat diinterpretasikan
negatif dengan bahwa variabel
p-value 0,040 < prediktor memiliki
0,05), VIF 6,05 koefisien yang
(sangat berbeda dari
289 | P a g e
berkorelasi), nol.Sebelum
kontribusi melakukan
terhadap model regresi,peneliti
35,38 %. melakukan identifikasi
apakah terdapat
hubungan antara
keempat variabel
prediktor dengan
respon,hasilnya
menyatakan bahwa
variabel nilai tukar
dan IE berkontribusi
besar dalam hal
informasi untuk
membangun model
regresi,sementara
inflasi dan GDP hanya
menyumbang
informasi dengan
presentase masing-
masing sebesar 6,3 %
dan 0,007 %,sehingga
kedua variabel
tersebut dihapus dari
persamaan melalui
stepwise (hanya
variabel
potensial).Karena p-
value nilai tukar dan
IE kurang dari alpha
maka f-value
290 | P a g e
diinterpretasikan
signifikan secara
statistik.
-R-Sq dari model
regresi ini sebesar
60,65 % dan R-
Sq(pred) sebesar 15,75
% yang artinya
penambahan variabel
prediktor dalam model
meningkatkan R-Sq
namun juga
menurunkan R-
Sq(pred) sehingga
terjadi over-fit
(terdapat komponen
yang tidak penting
dalam populasi).
4. PT.Pembangunan -inflasi (not - nilai tukar -variabel nilai tukar
Perumahan Tbk entered) (koefisien dan IE memiliki p-
-nilai tukar positif dengan value kurang dari
-GDP (not p-value 0,016 < alpha sehingga
entered) 0,05), VIF 6,05 hipotesis nol
-Infrastructure (sangat ditolak,yang artinya
Expenditure berkorelasi), terdapat asosiasi
kontribusi antara kedua variabel
terhadap model tersebut dengan harga
25,27 %. saham PTPP atau
- IE (koefisien dapat diinterpretasikan
negatif dengan bahwa variabel
p-value 0,040 < prediktor memiliki
291 | P a g e
0,05), VIF 6,05 koefisien yang
(sangat berbeda dari
berkorelasi), nol.Sebelum
kontribusi melakukan
terhadap model regresi,peneliti
35,38 %. melakukan identifikasi
apakah terdapat
hubungan antara
keempat variabel
prediktor dengan
respon,hasilnya
menyatakan bahwa
variabel nilai tukar
dan IE berkontribusi
besar dalam hal
informasi untuk
membangun model
regresi,sementara
inflasi dan GDP hanya
menyumbang
informasi dengan
presentase masing-
masing sebesar
0,064% % dan 0,82
%,sehingga kedua
variabel tersebut
dihapus dari
persamaan melalui
stepwise (hanya
variabel
potensial).Karena p-
292 | P a g e
value nilai tukar dan
IE kurang dari alpha
maka f-value
diinterpretasikan
signifikan secara
statistik.
-R-Sq dari model
regresi ini sebesar
86,59 % dan R-
Sq(pred) sebesar 71,40
% yang artinya
penambahan variabel
prediktor dalam model
meningkatkan R-Sq
namun juga
menurunkan R-
Sq(pred) sehingga
terjadi over-fit
(terdapat komponen
yang tidak penting
dalam
populasi).Tetapi,dalam
regresi ini,nilai R-
Sq(pred) hampir
mendekati R-
Sq,sehingga dapat
dikatakan memiliki
kemampuan prediksi
yang baik.
-Dalam model ini
terdapat residual
293 | P a g e
terbesar dengan nilai
1017 R (perbedaan
nilai aktual dengan
fits).
5. 4 harga saham - inflasi -inflasi
-Variabel inflasi,nilai
perusahaan - nilai tukar (koefisien
tukar, GDP ,dan IE
konstruksi -GDP positif dengan
memiliki p-value yang
- IE p-value 0,992 >
lebih besar dari alpha
- perusahaan 0,05) , VIF 1,58
sehingga tidak
(categorical (berkorelasi
signifikan,yang artinya
predictor) sedang)
semua koefisien
,kontribusi
variabel prediktor
terhadap model
sama dengan nol,dan
0,27 %.
tidak memiliki asosiasi
- nilai tukar
dengan semua harga
(koefisien
saham perusahaan
positif dengan
konstruksi secara
p-value 0,710 >
bersamaan, atau
0,05), VIF 10,14
hipotesis nol gagal
(sangat
ditolak, Kontribusi
berkorelasi),
informasi untuk
kontribusi
membangun model
terhadap model
memiliki persentase
0,20 %.
yang kecil,dan dalam
-GDP (koefisien
analisis varian f-value
negatif dengan
tidak dapat
p-value 0,261 >
diiinterpretasikan
0,05), VIF 41,97
secara signifikan
(sangat
(model tidak
berkorelasi),
menjelaskan varian
kontribusi
variabel respon)
294 | P a g e
terhadap model - R-Sq dari hasil
0,02 %. regresi mencapai
- IE (koefisien 92,36 % dan R-
positif dengan sq(pred) hanya 87,54
p-value 0,150 > % lebih kecil dari R-
0,05), VIF 28,05 Sq,walaupun lebih
(sangat kecil t,value yang
berkorelasi), dimiliki R-Sq(pred)
kontribusi hampir mendekati R-
terhadap model Sq sehingga dapat
0,52 %. dikatakan memiliki
kemampuan prediksi
yang baik.Dalam
model building
report ,tidak ada
variabel yang
berpengaruh terhadap
semua harga
saham,tetapi IE
dinyatakan sebagai
variabel yang
memiliki hubungan
kuat dengan semua
harga saham
perusahaan konstruksi.
-Dalam model ini
terdapat residual
terbesar dengan nilai
-6170 R dan 10691 R
(perbedaan nilai aktual
dengan fits).
295 | P a g e
No Analisis Makroekonomi UNTR 2010-2019
.
1.
296 | P a g e
pertambangan.
Konsumsi ,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GD
sebesar 6,1 %.
Inflasi terkendali pada tingkat 6,96%, Suku Bunga BI pada level 5 %,dan Curren
Account US$96,21 M, Exchange rate menguat 4,4 % menjadi 9078/US$
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 8,3% menjadi 86 triliun dari tahun sebelumny
yang mencapai 76,3 triliun.
Nilai tukar yang menguat menyebabkan biaya produksi di sektor pertambangan UNTR
juga ikut meningkat sehingga laba saham menurun menjadi 1147 dari tahu
sebelumnya yang mencapai 1164.
Volume penjualan batu bara meningkat 3,1 juta ton dengan presentase 29,2 %.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi d
atas,sehingga harga saham UNTR ditutup menguat sebesar 23800/saham atau nai
53,6% dari tahun sebelumnya yaitu 15500/saham.Dengan Adjusted price corporatio
sebesar 22882/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harg
saham mengalami kenaikan signifikan.
Hal di atas juga dibuktikan dengan kondisi perekonomian yang baik ,sepert
menguatnya nilai tukar dan komitmen pemerintah dalam mendukung sekto
pertambangan batu bara dan penjualan alat berat,melalui kebijakan pembiayaan ala
berat dan suku bunga kredit.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2010 memiliki Dfits 0,08 .
297 | P a g e
2.
298 | P a g e
Pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik,seperti China dan India dengan rata-rat
pertumbuhan GDP masing-masing sebesar 9,2 % dan 8,1 % .Negara Indonesia jug
mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi,sehingga mendorong permintaa
komoditas di sektor pertambangan.
Konsumsi ,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GD
sebesar 6,5 % dari 6,1 % pada tahun 2010.
Inflasi turun dari 6,96% menjadi 3,79%, Suku Bunga BI pada level 6 %,dan Curren
Account meningkat US$110,1 M, Exchange rate menguat menjadi 8773/US$
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 8,8% menjadi 114 triliun dari tahu
sebelumnya yang mencapai 86 triliun.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi d
atas,sehingga harga saham UNTR ditutup menguat sebesar 26350/saham atau nai
53,6% dari tahun sebelumnya yaitu 22882/saham.Dengan Adjusted price corporatio
sebesar 26350/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harg
saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi menguat pada saat closing di akhi
tahun.
Pemerintah mengalokasikan dana infrastruktur untuk mendukung pembangunan d
kawasan asia timur ,sehingga permintaan alat berat meningkat.Hal ini mendoron
299 | P a g e
iklim investasi meningkat dan harga saham bullish dan dibuktikan dengan variabel IE
memiliki pengaruh kuat terhadap saham UNTR.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2011 memiliki Dfits 1,27.
3.
300 | P a g e
Setelah dunia dihadapkan dengan krisis keuangan global yang terjadi pada tahu
2008,krisis keuangan kembali terjadi di kawasan EU dan Amerika Serikat mengalam
defisit yang parah.
Pertumbuhan ekonomi di benua Asia-Pasifik ,seperti China dan India mengalam
penurunan,sehingga memberikan dampak spill-over pada Negara Indonesia,seper
menurunnya permintaan komoditas disektor pertambangan.
Konsumsi ,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GD
sebesar 6,23 % .Sebelumnya pertumbuhan GDP mencapai 6,5 % ,walaupu
mengalami penurunan ,pertumbuhan di Indonesia masih berada dilevel 6 %.
Inflasi berada di level 4,30 %, Suku Bunga BI turun pada level 5,75 %,dan Curren
Account meningkat US$112,8 M, Exchange rate melemah menjadi 9419/US$
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 9,8% menjadi 146 triliun dari tahu
sebelumnya yang mencapai 114 triliun.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi d
atas,sehingga harga saham UNTR ditutup melemah sebesar 19700/saham atau turu
25,23 % dari tahun sebelumnya yaitu 26350/saham.Dengan Adjusted price corporatio
sebesar 19700/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harg
saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhi
301 | P a g e
tahun.
Harga saham yang menurun karena nilai tukar melemah sehingga jumlah saham teta
dan berdampak pada menurunnya laba saham dari 1657 ke 1549.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2012 memiliki Dfits -0,78.
4.
302 | P a g e
Setelah krisis finansial yang terjadi pada 2012 di Uni Eropa , Kondisi perekonomian d
Negara Amerika Serikat dan China kembali kondusif,hal ini dibuktikan dengan adany
pengurangan kebijakan stimulus oleh pemerintah AS (tapering-off).
Sebaliknya di Indonesia, permintaan disektor pertambangan menurun akibat adany
current account deficit (CAD),nilai tukar yang melemah menjadi 10563/US
dibandingkan tahun 2012,iklim investasi menurun,inflasi yang meningkat drastis k
level 8,38 % di atas target inflasi yang sebesar 4,5%. Sementara Infrastructur
Expenditure tumbuh 10,2 % menjadi 184 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapa
146 triliun.
303 | P a g e
Kebijakan pemerintah melalui jalur moneter kontraktif dengan meningkatkan suk
bunga BI mampu membuat perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan k
tingkat 5,7 % atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi d
atas,sehingga harga saham UNTR ditutup melemah sebesar 19000/saham atau turu
3,55 % dari tahun sebelumnya yaitu 19700/saham.Dengan Adjusted price corporatio
sebesar 19000/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harg
saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi menguat pada saat closing di akhi
tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2013 memiliki Dfits -1,05.
5.
304 | P a g e
Kondisi perekonomian di Indonesia dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi yan
terjadi di kawasan Eropa dan Asia,serta nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi.
Faktor di atas berdampak pada penurunan aktivitas sektor pertambangan di UNTR da
angka penjualan alat berat.
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia tetap terkendali,seperti konsumsi da
iklim investasi yang meningkat sehingga mampu menjaga stabilitas pertumbuha
angka GDP pada level 5 %.Inflasi juga mengalami penurunan dari 8,38 % menjad
305 | P a g e
8,36 %,tetapi infrastructure expenditure mengalami penurunan sebesar 8,7 % menjad
178 triliun .Walaupun mengalami penurunan investasi di UNTR mengalam
peningkatan terutama pada proyek infrastruktur.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi d
atas,sehingga harga saham UNTR ditutup melemah sebesar 17350/saham atau turu
8,68 % dari tahun sebelumnya yaitu 19000/saham.Dengan Adjusted price corporatio
sebesar 17350/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harg
saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhi
tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3,sementara jumlah saham yan
diperdagangkan meningkat dari triwulan sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2014 memiliki Dfits 2,00 .
6.
306 | P a g e
Keadaan kondisi perekonomian dunia masih dipenuhi ketidakpastian sehingga negar
super power seperti Amerika Serikat dan China masih mengalami kondis
perekonomian yang belum stabil dan dalam masa transisi .Hal ini berdampak pad
harga komoditas seperti batu bara dan CPO.
Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflas
menurun dari 8,36 % menjadi 3,35 %,infrastructure expenditure meningkat sebesa
65,5 % menjadi 256,1 triliun ,namun pertumbuhan GDP melambat dengan angka 4,7
% dibandingkan tahun 2014 yang berada di level 5 %.Hal ini disebabkan penuruna
konsumsi domestik,investasi pada sektor pertambangan dan aktivitas perdaganga
internasional dibidang ekspor batu bara serta nilai tukar rupiah terdepresias
sebesar13458/US$.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi d
atas,sehingga harga saham UNTR ditutup melemah sebesar 16950/saham atau turu
2,30 % dari tahun sebelumnya yaitu 17350/saham.Dengan Adjusted price corporatio
sebesar 16950/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harg
saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhi
tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3,sementara jumlah saham yan
diperdagangkan meningkat dari triwulan sebelumnya.
307 | P a g e
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2015 memiliki Dfits -2,36 .
7.
308 | P a g e
Pada tahun 2015 harga bahan bakar fosil yaitu batu bara mengalami penurunan ,tetap
ditahun 2016 harga komoditas batu bara mengalami kenaikan ,karena Negara Chin
melakukan restriction terhadap produksi batu bara yang mengakibatkan impo
meningkat ,sehingga berdampak pada kenaikan harga batu bara dan mendoron
perekonomian Indonesia khususnya di sektor industri pertambangan.
Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflas
menurun dari 3,35 % menjadi 3,02 %,infrastructure expenditure meningkat sebesar 5,
% menjadi 269,1 triliun ,pertumbuhan GDP meningkat 5,02 % dibandingkan tahu
2015 yang berada di level 4 % dan nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sebesa
13330/US$.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi d
atas,sehingga harga saham UNTR ditutup menguat sebesar 21250/saham ata
meningkat 25 % dari tahun sebelumnya yaitu 16950/saham.Dengan Adjusted pric
corporation sebesar 16950/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwula
keempat harga saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saa
closing di akhir tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3,sementara jumlah saham yan
diperdagangkan meningkat dari triwulan sebelumnya,jumlah saham yan
diperdagangkan dan kapitalisasi pasar juga meningkat secara signifikan.
309 | P a g e
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2016 memiliki Dfits 0,68 .
8.
310 | P a g e
Kondisi perekonomian global rebound setelah mengalami perlambatan ,seper
India,Amerika Serikat,dan China ,Negara dengan populasi yang tinggi juga mengalam
perbaikan yaitu daya beli masyarakat meningkat.Hal ini mendorong kenaikan harg
dan permintaan khususnya disektor pertambangan.
Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflas
meningkat menjadi 3,61 % (masih berada di level target inflasi),infrastructur
expenditure meningkat sebesar 44,3 % menjadi 388,3 triliun ,pertumbuhan GD
meningkat 5,07 % dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 13398/US$.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi d
atas,sehingga harga saham UNTR ditutup menguat sebesar 35400/saham ata
meningkat 66,5% dari tahun sebelumnya yaitu 21250/saham.Dengan Adjusted pric
corporation sebesar 35400/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwula
keempat harga saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saa
closing di akhir tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3,sementara jumlah saham yan
diperdagangkan meningkat dari triwulan sebelumnya,jumlah saham yan
diperdagangkan dan kapitalisasi pasar juga meningkat secara signifikan.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2017 memiliki Dfits 1,92 .
311 | P a g e
9.
312 | P a g e
menjadi khawatir,para investor dengan risiko rendah beralih ke instrumen saf
haven,sementara investor agresif yang sentimen terhadap hal tersebut melakukan pani
selling,dan mengakibatkan seluruh bursa saham seperti NYSE mengalami bearis
terutama pada sektor industri ,Indeks Dow Jones ,IHSG,dan Indeks LQ45 yaitu indek
yang menjadi indikator para investor mengalami penurunan .
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih dalam kondisi stabil,tingka
inflasi sebesar 3,13 %,anggaran infrastruktur meningkat 5,8 % menjadi 410,
triliun,GDP tumbuh 5,17 % ,current account sebesar US$117 M,tetapi nilai tuka
terdepresiasi sebesar 14267/US$.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi dan kondis
perekonomian global di atas,sehingga harga saham UNTR ditutup melemah sebesa
27350/saham atau menurun 22,7% dari tahun sebelumnya yaitu 35400/saham.Denga
Adjusted price corporation sebesar 27350/saham.Selain itu dari ,triwulan pertam
sampai triwulan keempat harga saham mengalami fluktuasi harga saham,tetap
melemah pada saat closing di akhir tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3, jumla
saham yang diperdagangkan meningkat dari triwulan sebelumnya,jumlah saham yan
diperdagangkan ,sementara kapitalisasi pasar mengalami penurunan.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2018 memiliki Dfits -0,07.
10.
313 | P a g e
Perekonomian global ditahun 2019 masih dalam kondisi tidak stabil,perang dagan
antara Amerika Serikat dan China masih berlanjut,sehingga memberikan trickle-dow
effect pada negara-negara berkembang yang bergantung pada negara maju dalam
melakukan impor ,dan pinjaman luar negeri.
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih dalam kondisi stabil,tingka
inflasi sebesar 2,72 %,anggaran infrastruktur meningkat 2,4 % menjadi 41
triliun,GDP tumbuh 5,10 % , nilai tukar terapresiasi sebesar 14131/US$,tetap
investasi hanya tumbuh 4,45% atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya 6,67%.
Jumlah anggaran infrastruktur yang meningkat ,mendorong pertumbuha
pembangunan di sektor pertambangan dan investasi pada proyek infrastruktur dalam
mengatasi pertumbuhan ekonomi yang terhambat akibat tekanan ekonomi global.
314 | P a g e
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi dan kondis
perekonomian global di atas,sehingga harga saham UNTR ditutup melemah sebesa
21525/saham atau menurun 21 % dari tahun sebelumnya yaitu 7350/saham. Selain it
dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga saham mengalami fluktuas
harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhir tahun dibandingkan triwulan
sampai 3, jumlah saham yang diperdagangkan meningkat dari triwula
sebelumnya,jumlah saham yang diperdagangkan menurun ,sementara kapitalisasi pasa
hanya naik 3 %.Hal ini diakibatkan oleh perilaku investor yang sentimen setela
adanya isu resesi dan kondisi ekonomi Indonesia yang fluktuatif.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi ole
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
pada tahun 2019 memiliki Dfits -1,20.
11.
315 | P a g e
1.
316 | P a g e
Setelah terjadi peristiwa global financial crisis pada tahun 2008 ,perekonomian
dunia pada tahun 2010 secara bertahap mulai terkendali dan stabil,walaupun
ada beberapa indikator makroekonomi yang masih mengalami fluktuasi
,kebijakan yang diimplementasikan otoritas keuangan bank sentral The Fed dan
stimulus yang diberikan mampu mengembalikan kondisi perekonomian yang
collapse dan chaos ke kondisi yang sustainable dan robust.
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia tetap stabil,konsumsi
,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GDP sebesar 6,1
%.Inflasi terkendali pada tingkat 6,96%, Suku Bunga BI pada level 5 %,dan
317 | P a g e
Current Account US$96,21 M, Exchange rate menguat 4,4 % menjadi
9078/US$, Infrastructure Expenditure juga tumbuh 8,3% menjadi 86 triliun dari
tahun sebelumnya yang mencapai 76,3 triliun.
Perekonomian yang stabil di Indonesia meningkatkan investasi melalui proyek
pembangunan infrastruktur dan instrumen pasar modal seperti saham bidang
konstruksi .
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi dan
kondisi perekonomian global di atas,sehingga harga saham WIKA ditutup
melemah sebesar 680/saham atau meningkat 109 %(yoy) dari tahun sebelumnya
yaitu 325/saham. Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat
harga saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi menguat pada saat closing
di akhir tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3, jumlah transaksi saham
menurun dari triwulan sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE
dan exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak
panah,harga saham terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits -0,99.
2.
318 | P a g e
Konsumsi ,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GDP sebesar
6,23 % .Sebelumnya pertumbuhan GDP mencapai 6,5 % ,walaupun mengalami
penurunan ,pertumbuhan di Indonesia masih berada dilevel 6 %.
Inflasi berada di level 4,30 %, Suku Bunga BI turun pada level 5,75 %,dan Current
Account meningkat US$112,8 M, Exchange rate melemah menjadi 9419/US$,
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 9,8% menjadi 146 triliun dari tahun
sebelumnya yang mencapai 114 triliun.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di
atas,sehingga harga saham WIKA ditutup melemah sebesar 610/saham atau turun 10 %
319 | P a g e
dari tahun sebelumnya yaitu 680/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
610/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga saham
mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhir
tahun,jumlah transaksi saham meningkat dari triwulan sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga
saham terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits -0,301 .
3.
320 | P a g e
Konsumsi ,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GDP sebesar
6,23 % .Sebelumnya pertumbuhan GDP mencapai 6,5 % ,walaupun mengalami
penurunan ,pertumbuhan di Indonesia masih berada dilevel 6 %.
Inflasi berada di level 4,30 %, Suku Bunga BI turun pada level 5,75 %,dan Current
Account meningkat US$112,8 M, Exchange rate melemah menjadi 9419/US$,
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 9,8% menjadi 146 triliun dari tahun
sebelumnya yang mencapai 114 triliun.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di
atas,sehingga harga saham WIKA ditutup menguat sebesar 1480/saham atau naik 142
321 | P a g e
% (yoy) dari tahun sebelumnya yaitu 610/saham.Dengan Adjusted price corporation
sebesar 1480/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga
saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi menguat pada saat closing di akhir
tahun.Rata-rata nilai transaksi,volume transaksi,kapitalisasi pasar,dan saham yang
beredar juga meningkat dari triwulan sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga
saham terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits 0,60 .
4.
322 | P a g e
nilai tukar yang melemah menjadi 10563/US$ dibandingkan tahun 2012,iklim investasi
menurun,inflasi yang meningkat drastis ke level 8,38 % di atas target inflasi yang
sebesar 4,5%. Sementara Infrastructure Expenditure tumbuh 10,2 % menjadi 184
triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai 146 triliun.
Kebijakan pemerintah melalui jalur moneter kontraktif dengan meningkatkan suku
bunga BI mampu membuat perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan ke
tingkat 5,7 % atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di
atas,sehingga harga saham WIKA ditutup menguat sebesar 1580/saham atau naik 6,75
323 | P a g e
% dari tahun sebelumnya yaitu 1480/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
1580/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga saham
mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhir tahun jika
dibandingkan triwulan 1 sampai 3.Rata-rata volume transaksi dan kapitalisasi pasar
menurun ,sementara rata-rata transaksi saham meningkat.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga
saham terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits 0,070 .
5.
324 | P a g e
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia tetap terkendali,seperti konsumsi dan
iklim investasi yang meningkat sehingga mampu menjaga stabilitas pertumbuhan
angka GDP pada level 5 %.Inflasi juga mengalami penurunan dari 8,38 % menjadi 8,36
%,tetapi infrastructure expenditure mengalami penurunan sebesar 8,7 % menjadi 178
triliun .
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di
atas,sehingga harga saham WIKA ditutup menguat sebesar 3680/saham atau naik 132
% (yoy) dari tahun sebelumnya yaitu 1580/saham.Dengan Adjusted price corporation
sebesar 3680/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga
325 | P a g e
saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi menguat pada saat closing di akhir
tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3,sementara jumlah saham yang diperdagangkan
meningkat dari triwulan sebelumnya.Volume transaksi menurun dan kapitalisasi pasar
WIKA mengalami kenaikan.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan nilai
tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits 2,48 .
6.
326 | P a g e
Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflasi
menurun dari 8,36 % menjadi 3,35 %,infrastructure expenditure meningkat sebesar
65,5 % menjadi 256,1 triliun ,namun pertumbuhan GDP melambat dengan angka 4,79
% dibandingkan tahun 2014 yang berada di level 5 %, nilai tukar rupiah terdepresiasi
sebesar13458/US$ dan CAD 2,80%.
Perlambatan ekonomi global menyebabkan penurunan harga komoditas di sektor
pertambangan.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di
atas,sehingga harga saham WIKA ditutup melemah sebesar 2640/saham atau turun 28
%(yoy) dari tahun sebelumnya yaitu 3680/saham.Dengan Adjusted price corporation
327 | P a g e
sebesar 2640/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga
saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhir
tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3 dan kapitalisasi pasar juga menurun.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan nilai
tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits -0,66 .
7.
328 | P a g e
Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflasi
menurun dari 3,35 % menjadi 3,02 %,infrastructure expenditure meningkat sebesar 5,1
% menjadi 269,1 triliun ,pertumbuhan GDP meningkat 5,02 % dibandingkan tahun
2015 yang berada di level 4 % dan nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sebesar
13330/US$.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di
atas,sehingga harga saham WIKA ditutup melemah sebesar 2360/saham atau menurun
11% dari tahun sebelumnya yaitu 2640/saham.Dengan Adjusted price corporation
sebesar 2360/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga
saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhir
329 | P a g e
tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3,sementara volume perdagangan saham
meningkat dari tahun sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi oleh
IE,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
terhadap IE dan nilai tukar pada tahun 2016 memiliki Dfits -0,49 .
8.
330 | P a g e
Perekonomian global di Amerika Serikat dan kawasan Eropa mengalami peningkatan
pada konsumsi,investasi ,dan GDP.
Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflasi
meningkat menjadi 3,61 % (masih berada di level target inflasi),infrastructure
expenditure meningkat sebesar 44,3 % menjadi 388,3 triliun ,pertumbuhan GDP
meningkat 5,07 % , nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar
13398/US$,Balance of Trade 2017 mengalami surplus US$12 M dan sektor konstruksi
mengalami pertumbuhan 6,26%,
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di
atas,sehingga harga saham WIKA ditutup melemah sebesar 1550/saham atau menurun
41 % (yoy) dari tahun sebelumnya yaitu 2360/saham.Dengan Adjusted price
corporation sebesar 1550/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan
keempat harga saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat
closing di akhir tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3,sementara jumlah saham yang
diperdagangkan meningkat dari triwulan sebelumnya,jumlah saham yang
diperdagangkan tetap dan kapitalisasi pasar menurun.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi oleh IE
dan nilai tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga
saham terhadap nilai tukar pada tahun 2017 memiliki Dfits 0,10 .
331 | P a g e
9.
332 | P a g e
Kondisi perekonomian global dalam kondisi chaos dan ketidakpastian,sehingga bursa
saham,pemerintah,publik,pasar keuangan sedang menghadapi risiko yang dapat
mempengaruhi perekonomian suatu negara ,terutama EMEs.
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih dalam kondisi stabil,tingkat
inflasi sebesar 3,13 %,anggaran infrastruktur meningkat 5,8 % menjadi 410,7
triliun,GDP tumbuh 5,17 % ,current account sebesar US$117 M,tetapi nilai tukar
terdepresiasi sebesar 14267/US$,daya beli masyarakat dan tingkat konsumsi
stabil,sektor konstruksi mengalamai penurunan pada sisi penawaran,dan biaya produksi
yang meningkat.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi dan kondisi
perekonomian global di atas,sehingga harga saham WIKA ditutup menguat sebesar
1655/saham atau menurun 6,34 % dari tahun sebelumnya yaitu 1550/saham.Dengan
Adjusted price corporation sebesar 1650/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama
sampai triwulan keempat harga saham mengalami fluktuasi harga saham,tetapi
melemah pada saat closing di akhir tahun dibandingkan triwulan 1 sampai 3, jumlah
saham yang diperdagangkan meningkat dari triwulan sebelumnya,volume transaksi
meningkat,dan kapitalisasi pasar mengalami fluktuasi dari kuartal I sampai kuartal 4
,namun menurun di akhir tahun.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi oleh IE
dan nilai tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga
333 | P a g e
saham terhadap nilai tukar dan IE pada tahun 2018 memiliki Dfits -0,35.
10.
334 | P a g e
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih dalam kondisi stabil,tingkat
inflasi sebesar 2,72 %,anggaran infrastruktur meningkat 2,4 % menjadi 415
triliun,GDP tumbuh 5,10 % , nilai tukar terapresiasi sebesar 14131/US$,tetapi investasi
hanya tumbuh 4,45% atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya 6,67%.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi dan kondisi
perekonomian global di atas,sehingga harga saham WIKA ditutup menguat sebesar
1990/saham atau meningkat 20,2 % dari tahun sebelumnya yaitu 1655/saham. Selain
itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga saham mengalami fluktuasi
harga saham,tetapi menguat pada saat closing di akhir tahun dibandingkan triwulan 1
sampai 3, volume transaksi saham menurun dibandingkan tahun 2018.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan nilai
tukar ,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
terhadap nilai tukar dan IE pada tahun 2019 memiliki Dfits 0,31.
11. strong
relationship
WIKA STOCK PRICE P-VALUE 0,007
VIF 6,05
CONTRIBUTION
29,70%.
Title Here
Exchange
Moderate
relationship rate
INFRASTRUCTU
P-VALUE 0,022
RE
VIF 6,05
EXPENDITURE
CONTRIBUTION
38,91%.
Pass
Not entered
Pass
CONTRIBUTION GDP
8,73%
FAIL
Not entered
CONTRIBUTION INFLATION FAIL
3,79 %.
335 | P a g e
No Analisis Makroekonomi ADHI 2010-2019
.
1.
336 | P a g e
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia tetap stabil,konsumsi ,Investasi,dan
kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GDP sebesar 6,1 %.Inflasi
terkendali pada tingkat 6,96%, Suku Bunga BI pada level 5 %,dan Current
Account US$96,21 M, Exchange rate menguat 4,4 % menjadi 9078/US$,
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 8,3% menjadi 86 triliun dari tahun
sebelumnya yang mencapai 76,3 triliun.
Perekonomian yang stabil di Indonesia meningkatkan investasi melalui proyek
pembangunan infrastruktur dan instrumen pasar modal seperti saham bidang
konstruksi ,pasar modal tumbuh 46 %.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di
atas,sehingga harga saham ADHI ditutup menguat sebesar 910/saham atau
meningkat 64 %(yoy) dari tahun sebelumnya yaitu 325/saham. Selain itu dari
,kuartal pertama sampai kuartal keempat harga saham mengalami fluktuasi harga
saham,tetapi menguat pada saat closing di akhir tahun dibandingkan kuartal I dan
II,meskipun kuartal 3 lebih tinggi tapi closing price tetap di level 900/saham,dan
volume transaksi saham menurun.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak
panah,harga saham terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits -0,60.
337 | P a g e
2.
338 | P a g e
Konsumsi ,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GDP sebesar
6,23 % .Sebelumnya pertumbuhan GDP mencapai 6,5 % ,walaupun mengalami
penurunan ,pertumbuhan di Indonesia masih berada dilevel 6 %.
Inflasi berada di level 4,30 %, Suku Bunga BI turun pada level 5,75 %,dan Current
Account meningkat US$112,8 M, Exchange rate melemah menjadi 9419/US$,
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 9,8% menjadi 146 triliun dari tahun sebelumnya
yang mencapai 114 triliun.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham ADHI ditutup menguat sebesar 580/saham atau turun 10 % dari tahun
sebelumnya yaitu 910/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
580/saham.Selain itu dari ,kuartal pertama sampai kuartal keempat harga saham
mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhir tahun,jumlah
transaksi saham meningkat dari kuartal sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga
saham terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits 0,58 .
339 | P a g e
3.
340 | P a g e
Konsumsi ,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GDP sebesar
6,23 % .Sebelumnya pertumbuhan GDP mencapai 6,5 % ,walaupun mengalami
penurunan ,pertumbuhan di Indonesia masih berada dilevel 6 %.
Inflasi berada di level 4,30 %, Suku Bunga BI turun pada level 5,75 %,dan Current
Account meningkat US$112,8 M, Exchange rate melemah menjadi 9419/US$,
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 9,8% menjadi 146 triliun dari tahun sebelumnya
yang mencapai 114 triliun.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham ADHI ditutup menguat sebesar 1493/saham atau naik 60 % (yoy) dari tahun
sebelumnya yaitu 580/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
1493/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga saham
mengalami fluktuasi harga saham,tetapi menguat pada saat closing di akhir tahun.Volume
transaksi juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga
saham terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits 0,70.
341 | P a g e
4.
342 | P a g e
nilai tukar yang melemah menjadi 10563/US$ dibandingkan tahun 2012,iklim investasi
menurun,inflasi yang meningkat drastis ke level 8,38 % di atas target inflasi yang sebesar
4,5%. Sementara Infrastructure Expenditure tumbuh 10,2 % menjadi 184 triliun dari tahun
sebelumnya yang mencapai 146 triliun.
Kebijakan pemerintah melalui jalur moneter kontraktif dengan meningkatkan suku bunga
BI mampu membuat perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan ke tingkat 5,7 %
atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham WIKA ditutup melemah sebesar 1281/saham atau turun 14,19 % dari tahun
sebelumnya yaitu 1493/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
1272/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga saham
mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhir tahun jika
dibandingkan triwulan 1 sampai 3.Sebaliknya ,volume transaksi mengalami peningkatan.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga
saham terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits -0,071.
343 | P a g e
5.
344 | P a g e
infrastructure expenditure mengalami penurunan sebesar 8,7 % menjadi 178 triliun .
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham ADHI ditutup menguat sebesar 2953/saham atau naik 130 % (yoy) dari tahun
sebelumnya yaitu 1281/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
2953/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga saham
mengalami fluktuasi harga saham,tetapi menguat pada saat closing di akhir tahun
dibandingkan triwulan 1 sampai 3,sementara jumlah saham yang diperdagangkan
meningkat dari triwulan sebelumnya.Volume transaksi menurun dan kapitalisasi pasar
ADHI mengalami kenaikan.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan nilai
tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits 1,71.
6.
345 | P a g e
Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflasi
menurun dari 8,36 % menjadi 3,35 %,infrastructure expenditure meningkat sebesar 65,5
% menjadi 256,1 triliun ,namun pertumbuhan GDP melambat dengan angka 4,79 %
dibandingkan tahun 2014 yang berada di level 5 %, nilai tukar rupiah terdepresiasi
sebesar13458/US$ dan CAD 2,80%.
Perlambatan ekonomi global menyebabkan penurunan harga komoditas di sektor
pertambangan.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham ADHI ditutup melemah sebesar 2140/saham atau turun 28 %(yoy) dari tahun
sebelumnya yaitu 2953/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
2140/saham.Selain itu dari ,triwulan pertama sampai triwulan keempat harga saham
mengalami fluktuasi harga saham,tetapi melemah pada saat closing di akhir tahun
dibandingkan kuartal I dan volume saham juga lebih rendah dari tahun 2014.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan nilai
tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
terhadap IE dan nilai tukar memiliki Dfits -0,65 .
346 | P a g e
7.
347 | P a g e
yang berada di level 4 % dan nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sebesar 13330/US$.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham ADHI ditutup melemah sebesar 2080/saham atau menurun 2,80% dari tahun
sebelumnya yaitu 2140/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
2080/saham,sementara volume perdagangan saham meningkat dari tahun sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi oleh IE,dapat
dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham terhadap IE dan
nilai tukar pada tahun 2016 memiliki Dfits -0,27 .
8.
348 | P a g e
Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflasi
meningkat menjadi 3,61 % (masih berada di level target inflasi),infrastructure expenditure
meningkat sebesar 44,3 % menjadi 388,3 triliun ,pertumbuhan GDP meningkat 5,07 % ,
nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 13398/US$,Balance of Trade 2017
mengalami surplus US$12 M dan sektor konstruksi mengalami pertumbuhan 6,26%,
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham ADHI ditutup melemah sebesar 1885/saham atau menurun 9,3 % dari tahun
sebelumnya yaitu 2080/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar 1885/saham.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi oleh IE dan
nilai tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
terhadap nilai tukar dan IE pada tahun 2017 memiliki Dfits 1,00 .
9.
349 | P a g e
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih dalam kondisi stabil,tingkat inflasi
sebesar 3,13 %,anggaran infrastruktur meningkat 5,8 % menjadi 410,7 triliun,GDP
tumbuh 5,17 % ,current account sebesar US$117 M,tetapi nilai tukar terdepresiasi sebesar
14267/US$,daya beli masyarakat dan tingkat konsumsi stabil,sektor konstruksi
mengalamai penurunan pada sisi penawaran,dan biaya produksi yang meningkat.
350 | P a g e
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi dan kondisi
perekonomian global di atas,sehingga harga saham ADHI ditutup melemah sebesar
1585/saham atau menurun 15,9 % dari tahun sebelumnya yaitu 1885/saham.Dengan
Adjusted price corporation sebesar 1585/saham dan volume saham juga mengalami
penuruna dari tahun sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi oleh IE dan
nilai tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
terhadap nilai tukar dan IE pada tahun 2018 memiliki Dfits -0,13.
10.
351 | P a g e
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih dalam kondisi stabil,tingkat inflasi
sebesar 2,72 %,anggaran infrastruktur meningkat 2,4 % menjadi 415 triliun,GDP tumbuh
5,10 % , nilai tukar terapresiasi sebesar 14131/US$,tetapi investasi hanya tumbuh 4,45%
atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya 6,67%.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi dan kondisi
perekonomian global di atas,sehingga harga saham ADHI ditutup melemah sebesar
1175/saham atau meningkat 25,8 % dari tahun sebelumnya yaitu 1585/saham., volume
transaksi saham menurun dibandingkan tahun 2018.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan nilai
tukar ,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah,harga saham
terhadap nilai tukar dan IE pada tahun 2019 memiliki Dfits -0,68.
11.
352 | P a g e
No Analisis Makroekonomi PTPP 2010-2019
.
1.
353 | P a g e
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia tetap stabil,konsumsi ,Investasi,dan
kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GDP sebesar 6,1 %.Inflasi
terkendali pada tingkat 6,96%, Suku Bunga BI pada level 5 %,dan Current
Account US$96,21 M, Exchange rate menguat 4,4 % menjadi 9078/US$,
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 8,3% menjadi 86 triliun dari tahun
sebelumnya yang mencapai 76,3 triliun.
Perekonomian yang stabil di Indonesia meningkatkan investasi melalui proyek
pembangunan infrastruktur dan instrumen pasar modal seperti saham bidang
konstruksi ,pasar modal tumbuh 46 %.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di
atas,sehingga harga saham PTPP ditutup pada posisi sebesar 800/saham .Jika
dilihat dari grafik ,harga saham mengalami fluktuasi, namun menguat di akhir
tahun.
354 | P a g e
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah
biru ,harga saham terhadap IE dan nilai tukar tahun 2010 memiliki Dfits -0,57.
2. Konsumsi ,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GDP sebesar
6,23 % .Sebelumnya pertumbuhan GDP mencapai 6,5 % ,walaupun mengalami
penurunan ,pertumbuhan di Indonesia masih berada dilevel 6 %.
Inflasi berada di level 4,30 %, Suku Bunga BI turun pada level 5,75 %,dan Current
Account meningkat US$112,8 M, Exchange rate melemah menjadi 9419/US$,
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 9,8% menjadi 146 triliun dari tahun sebelumnya
yang mencapai 114 triliun.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham PTPP ditutup melemah sebesar 485/saham atau turun 39 % (yoy) dari tahun
sebelumnya yaitu 800/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
485/saham.Dapat dilihat pada tabel di atas volume saham yanng diperdagangkan juga
menurun double digit.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah
oranye,harga saham terhadap IE dan nilai tukar tahun 2011 memiliki Dfits 0,19 .
3. Konsumsi ,Investasi,dan kegiatan ekspor meningkat mendorong kenaikan GDP sebesar
6,23 % .Sebelumnya pertumbuhan GDP mencapai 6,5 % ,walaupun mengalami
penurunan ,pertumbuhan di Indonesia masih berada dilevel 6 %.
Inflasi berada di level 4,30 %, Suku Bunga BI turun pada level 5,75 %,dan Current
Account meningkat US$112,8 M, Exchange rate melemah menjadi 9419/US$,
Infrastructure Expenditure juga tumbuh 9,8% menjadi 146 triliun dari tahun sebelumnya
yang mencapai 114 triliun.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham PTPP ditutup menguat sebesar 830/saham atau naik 71 % (yoy) dari tahun
sebelumnya yaitu 485/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
830/saham.Selain itu,volume saham yang diperdagangkan juga mengalami kenaikan.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah merah
355 | P a g e
,harga saham terhadap IE dan nilai tukar tahun 2012 memiliki Dfits 0,22.
4. nilai tukar yang melemah menjadi 10563/US$ dibandingkan tahun 2012,iklim investasi
menurun,inflasi yang meningkat drastis ke level 8,38 % di atas target inflasi yang sebesar
4,5%. Sementara Infrastructure Expenditure tumbuh 10,2 % menjadi 184 triliun dari tahun
sebelumnya yang mencapai 146 triliun.
Kebijakan pemerintah melalui jalur moneter kontraktif dengan meningkatkan suku bunga
BI mampu membuat perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan ke tingkat 5,7 %
atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham PTPP ditutup menguat sebesar 1160/saham atau naik 40 % dari tahun
sebelumnya yaitu 830/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
1160/saham.Selain itu ,volume saham yang diperdagangkan juga meningkat.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan
exchange rate,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah
cokelat,harga saham terhadap IE dan nilai tukar tahun 2013 memiliki Dfits -0,22.
5.
356 | P a g e
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia tetap terkendali,seperti konsumsi dan iklim
investasi yang meningkat sehingga mampu menjaga stabilitas pertumbuhan angka GDP
pada level 5 %.Inflasi juga mengalami penurunan dari 8,38 % menjadi 8,36 %,tetapi
infrastructure expenditure mengalami penurunan sebesar 8,7 % menjadi 178 triliun .
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham PTPP ditutup menguat sebesar 3575/saham atau naik 208 % (yoy) dari tahun
sebelumnya yaitu 1160/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
3575/saham.Sebaliknya,volume saham yang diperdagangkan menurun.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan nilai
tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah hitam,harga
saham terhadap IE dan nilai tukar tahun 2014 memiliki Dfits 0,44.
6.
357 | P a g e
% menjadi 256,1 triliun ,namun pertumbuhan GDP melambat dengan angka 4,79 %
dibandingkan tahun 2014 yang berada di level 5 %, nilai tukar rupiah terdepresiasi
sebesar13458/US$ dan CAD 2,80%.
Perlambatan ekonomi global menyebabkan penurunan harga komoditas di sektor
pertambangan.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham PTPP ditutup menguat sebesar 3875/saham atau naik 8,39 %(yoy) dari tahun
sebelumnya yaitu 3575/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
3683/saham.Sementara,volume saham yang diperdagangkan mengalami penurunan.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan nilai
tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah hijau,harga
saham terhadap IE dan nilai tukar tahun 2015 memiliki Dfits -0,140 .
7. Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflasi
menurun dari 3,35 % menjadi 3,02 %,infrastructure expenditure meningkat sebesar 5,1 %
menjadi 269,1 triliun ,pertumbuhan GDP meningkat 5,02 % dibandingkan tahun 2015
yang berada di level 4 % dan nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sebesar 13330/US$.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham PTPP ditutup melemah sebesar 3810/saham atau menurun 1,67 % dari tahun
sebelumnya yaitu 3875/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
3810/saham,sementara volume perdagangan saham menurun tipis dari tahun sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi oleh IE,dapat
dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah abu-abu,harga saham
terhadap IE dan nilai tukar pada tahun 2016 memiliki Dfits 0,30 .
8. Kondisi fundamental makroekonomi di Indonesia masih stabil,seperti tingkat inflasi
meningkat menjadi 3,61 % (masih berada di level target inflasi),infrastructure expenditure
meningkat sebesar 44,3 % menjadi 388,3 triliun ,pertumbuhan GDP meningkat 5,07 % ,
nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 13398/US$,Balance of Trade 2017
mengalami surplus US$12 M dan sektor konstruksi mengalami pertumbuhan 6,26%,
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham PTPP ditutup melemah sebesar 2640/saham atau menurun 31 % dari tahun
sebelumnya yaitu 3810/saham.Dengan Adjusted price corporation sebesar
358 | P a g e
2640/saham.Sebaliknya,volume saham yang diperdagangkan meningkat.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi oleh IE dan
nilai tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah ungu,harga
saham terhadap nilai tukar dan IE pada tahun 2017 memiliki Dfits 2,82.
9. Kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih dalam kondisi stabil,tingkat inflasi
sebesar 3,13 %,anggaran infrastruktur meningkat 5,8 % menjadi 410,7 triliun,GDP
tumbuh 5,17 % ,current account sebesar US$117 M,tetapi nilai tukar terdepresiasi sebesar
14267/US$,daya beli masyarakat dan tingkat konsumsi stabil,sektor konstruksi
mengalamai penurunan pada sisi penawaran,dan biaya produksi yang meningkat.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi dan kondisi
perekonomian global di atas,sehingga harga saham PTPP ditutup melemah sebesar
1805/saham atau menurun 32 % dari tahun sebelumnya yaitu 2640/saham.Dengan
Adjusted price corporation sebesar 1805/saham dan volume saham juga mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham hanya dipengaruhi oleh IE dan
nilai tukar,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah
kuning,harga saham terhadap nilai tukar dan IE pada tahun 2018 memiliki Dfits -0,84.
10.
359 | P a g e
sebesar 2,72 %,anggaran infrastruktur meningkat 2,4 % menjadi 415 triliun,GDP tumbuh
5,10 % , nilai tukar terapresiasi sebesar 14131/US$,tetapi investasi hanya tumbuh 4,45%
atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya 6,67%.
Pasar modal dan investor mempertimbangkan dasar-dasar makroekonomi di atas,sehingga
harga saham PTPP ditutup melemah sebesar 1585/saham atau menurun 25,8 % dari tahun
sebelumnya yaitu 1805/saham.Melalui Adjusted Price Corporate Action,closing price
sebesar 1585/saham.Volume saham yang diperdagangkan dalam kondisi stagnan.
Jika melakukan analisis berdasarkan regresi,harga saham dipengaruhi oleh IE dan nilai
tukar ,dapat dilihat melalui scatterplot yang ditunjukkan oleh anak panah biru tua,harga
saham terhadap nilai tukar dan IE pada tahun 2019 memiliki Dfits -0,86.
11.
360 | P a g e
22503,1 2575,81 (15881,8; 29124,4) (10054,7; 34951,4)
Settings
Variable Setting
inflation 0,0379
exchange rate 8773
GDP 7831726
IE 1,14000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
23116,6 2984,19 (15445,5; 30787,7) (10079,5; 36153,7)
Settings
Variable Setting
inflation 0,043
exchange rate 9419
GDP 8615704
IE 1,46000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
23285,9 2386,65 (17150,8; 29420,9) (11089,2; 35482,5)
Settings
Variable Setting
inflation 0,0838
exchange rate 10563
GDP 9546134
IE 1,84000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
22299,8 2798,73 (15105,5; 29494,2) (9537,46; 35062,2)
Settings
Variable Setting
inflation 0,0836
exchange rate 11885
GDP 10569705
IE 1,78000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
14213,1 3326,72 (5661,53; 22764,7) (639,287; 27787,0)
Settings
Variable Setting
inflation 0,0335
361 | P a g e
exchange rate 13458
GDP 11526332
IE 2,56100E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
20730,1 3246,17 (12385,6; 29074,7) (7285,76; 34174,5)
Settings
Variable Setting
inflation 0,0302
exchange rate 13330
GDP 12401728
IE 2,69100E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
18591,4 2633,29 (11822,3; 25360,4) (6063,78; 31118,9)
Settings
Variable Setting
inflation 0,0361
exchange rate 13398
GDP 13589825
IE 3,88300E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
31654,4 3130,45 (23607,3; 39701,5) (18392,6; 44916,2)
Settings
Variable Setting
inflation 0,0313
exchange rate 14267
GDP 14838311
IE 4,10700E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
27753,0 2344,77 (21725,6; 33780,4) (15610,1; 39895,8)
Settings
Variable Setting
inflation 0,0272
exchange rate 14131
GDP 15833943
IE 4,15000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
23609,6 3342,93 (15016,4; 32202,9) (10009,5; 37209,8)
362 | P a g e
Hasil di atas menunjukkan justifikasi harga saham UNTR tahun 2010-2019 terhadap
variabel makroekonomi, dengan nilai fit yang ditunjukkan pada tiap tahun atau rata-r
dari harga saham UNTR (up to down) ketika variabel makroekonomi memiliki nilai
yang ditunjukkan pada settings tiap tahun dan interval prediksi 95% ,yang merupakan
range bahwa harga saham UNTR di masa depan bisa berada di antara upper limit dan
lower limit pada masing-masing tabel prediction .
2. Harga saham WIKA VS IE dan Exchange Rate
Regression Equation
WIKA = -5032 + 0,813 exchange rate - 0,000000 IE
Settings
Variable Setting
exchange rate 9078
IE 8,60000E+13
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1378,37 310,875 (643,262; 2113,47) (-176,536; 2933,27)
Settings
Variable Setting
exchange rate 8773
IE 1,14000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
813,893 343,412 (1,85294; 1625,93) (-778,825; 2406,61)
Settings
Variable Setting
exchange rate 9419
IE 1,46000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
977,533 298,567 (271,535; 1683,53) (-563,822; 2518,89)
Settings
Variable Setting
exchange rate 10563
IE 1,84000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1478,32 215,618 (968,462; 1988,17) (16,3680; 2940,26)
363 | P a g e
Settings
Variable Setting
exchange rate 11885
IE 1,78000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
2621,13 323,725 (1855,64; 3386,62) (1051,64; 4190,63)
Settings
Variable Setting
exchange rate 13458
IE 2,56100E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
3017,55 364,160 (2156,45; 3878,65) (1399,27; 4635,84)
Settings
Variable Setting
exchange rate 13330
IE 2,69100E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
2766,54 304,965 (2045,41; 3487,67) (1218,20; 4314,89)
Settings
Variable Setting
exchange rate 13398
IE 3,88300E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1474,63 331,686 (690,320; 2258,95) (-104,128; 3053,40)
Settings
Variable Setting
exchange rate 14267
IE 4,10700E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1928,11 321,322 (1168,30; 2687,91) (361,378; 3494,84)
Settings
Variable Setting
exchange rate 14131
IE 4,15000E+14
Prediction
364 | P a g e
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1768,92 336,707 (972,735; 2565,10) (184,227; 3353,61)
Hasil di atas menunjukkan justifikasi harga saham WIKA tahun 2010-2019 terhadap
variabel makroekonomi, dengan nilai fit yang ditunjukkan pada tiap tahun atau rata-r
dari harga saham WIKA (up to down) ketika variabel makroekonomi memiliki nilai
yang ditunjukkan pada settings tiap tahun dan interval prediksi 95% ,yang merupakan
range bahwa harga saham WIKA di masa depan bisa berada di antara upper limit dan
lower limit pada masing-masing tabel prediction .
365 | P a g e
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1367,93 181,745 (938,177; 1797,69) (135,655; 2600,21)
Settings
Variable Setting
exchange rate 11885
IE 1,78000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
2181,15 272,869 (1535,92; 2826,38) (858,220; 3504,08)
Settings
Variable Setting
exchange rate 13458
IE 2,56100E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
2457,27 306,951 (1731,45; 3183,10) (1093,22; 3821,33)
Settings
Variable Setting
exchange rate 13330
IE 2,69100E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
2277,79 257,056 (1669,95; 2885,63) (972,686; 3582,89)
Settings
Variable Setting
exchange rate 13398
IE 3,88300E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1350,12 279,579 (689,017; 2011,22) (19,3745; 2680,86)
Settings
Variable Setting
exchange rate 14267
IE 4,10700E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1670,96 270,843 (1030,52; 2311,40) (350,360; 2991,56)
366 | P a g e
Settings
Variable Setting
exchange rate 14131
IE 4,15000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1557,43 283,811 (886,320; 2228,53) (221,684; 2893,17)
Hasil di atas menunjukkan justifikasi harga saham ADHI tahun 2010-2019 terhadap
variabel makroekonomi, dengan nilai fit yang ditunjukkan pada tiap tahun atau rata-r
dari harga saham ADHI (up to down) ketika variabel makroekonomi memiliki nilai y
ditunjukkan pada settings tiap tahun dan interval prediksi 95% ,yang merupakan rang
bahwa harga saham ADHI di masa depan bisa berada di antara upper limit dan lower
limit pada masing-masing tabel prediction .
367 | P a g e
640,987 282,358 (-26,6823; 1308,66) (-816,688; 2098,66)
Settings
Variable Setting
exchange rate 10563
IE 1,84000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1463,35 203,912 (981,175; 1945,53) (80,7700; 2845,93)
Settings
Variable Setting
exchange rate 11885
IE 1,78000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
3265,14 306,151 (2541,21; 3989,07) (1780,85; 4749,43)
Settings
Variable Setting
exchange rate 13458
IE 2,56100E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
3954,91 344,390 (3140,56; 4769,26) (2424,48; 5485,33)
Settings
Variable Setting
exchange rate 13330
IE 2,69100E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
3568,59 288,409 (2886,61; 4250,57) (2104,31; 5032,88)
Settings
Variable Setting
exchange rate 13398
IE 3,88300E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
1622,54 313,679 (880,807; 2364,27) (129,489; 3115,59)
Settings
Variable Setting
exchange rate 14267
IE 4,10700E+14
368 | P a g e
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
2357,51 303,877 (1638,96; 3076,07) (875,841; 3839,19)
Settings
Variable Setting
exchange rate 14131
IE 4,15000E+14
Prediction
Fit SE Fit 95% CI 95% PI
2109,33 318,427 (1356,37; 2862,29) (610,671; 3607,99)
Hasil di atas menunjukkan justifikasi harga saham PTPP tahun 2010-2019 terhadap
variabel makroekonomi, dengan nilai fit yang ditunjukkan pada tiap tahun atau rata-r
dari harga saham PTPP (up to down) ketika variabel makroekonomi memiliki nilai ya
ditunjukkan pada settings tiap tahun dan interval prediksi 95% ,yang merupakan rang
bahwa harga saham PTPP di masa depan bisa berada di antara upper limit dan lower
limit pada masing-masing tabel prediction .
369 | P a g e
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1) Harga saham UNTR – nilai tukar memiliki koefisien negatif dan
p-value (0,312),inflasi memiliki koefisien negatif dengan p-value
(0,814),dan GDP memiliki koefisien negatif dengan p-
value(0,141) lebih besar dari tingkat signifikansi (alpha=0,05)
,sedangkan IE memiliki koefisien positif dengan p-value (0,039)
lebih kecil dari tingkat signifikansi.Dapat disimpulkan bahwa
Inflasi,GDP,dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap harga
saham UNTR atau dengan kata lain hipotesis nol gagal
ditolak.Sementara,IE memiliki pengaruh yang signifikan secara
statistik terhadap harga saham UNTR atau hipotesis nol ditolak.
Dalam analisis varian,p-value (0,312) nilai tukar ,p-value inflasi
(0,814),dan p-value GDP(0,141) lebih besar dari alpha
(0,05),sehingga dalam hal ini f-value tidak diinterpretasikan
signifikan secara statistik dan tidak ada pegaruh antara variabel
370 | P a g e
prediktor dengan variabel respon,sementara p-value IE (0,039)
sehingga f-value diinterpretasikan signifikan secara statistik.
Dalam analisis ANOVA, hipotesis nol menyatakan bahwa rata-
rata nilai harga saham dari empat perusahaan yang berbeda adalah
sama.Karena p-value (0,000) kurang dari level signifikansi
(α=0,05) ,maka hipotesis nol dapat ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa beberapa perusahaan mempunyai rata-rata
yang berbeda.
2) Harga saham WIKA – nilai tukar memiliki koefisien positif
dengan p-value (0,007) dan IE memiliki koefisien negatif dengan
p-value (0,022) lebih kecil dari alpha,sehingga dapat disimpulkan
signifikan secara statistik dan hipotesis nol ditolak(ada pengaruh
antara nilai tukar dan IE dengan harga saham WIKA),sedangkan
inflasi dan GDP dihapus dari model karena tidak berpotensi
berpengaruh terhadap harga saham WIKA.
Dalam analisis varian,p-value nilai tukar dan IE lebih kecil dari
alpha,sehingga f-value dapat diinterpretasikan signifikan secara
statistik .
3) Harga saham ADHI – nilai tukar memiliki koefisien positif
dengan p-value (0,016) dan IE memiliki koefisien negatif dengan
p-value (0,040) lebih kecil dari alpha ,yang artinya signifikan
secara statistik dan terdapat pengaruh antara variabel nilai tukar
dan IE dengan harga saham ADHI,sebaliknya inflasi dan GDP
dihapus dari model karena tidak berpotensi memberi pengaruh
terhadap harga saham ADHI.
Dalam analisis varian,p-value nilai tukar dan IE lebih kecil dari
alpha sehingga f-value diinterpretasikan signifikan secara statistik
dan ada pengaruh antara variabel prediktor dengan variabel
respon.
4) Harga saham PTPP – nilai tukar memiliki koefisien positif dengan
p-value (0,000) dan IE memiliki koefisien negatif dengan p-value
371 | P a g e
(0,002) lebih kecil dari alpha.Variabel inflasi dan GDP
dihilangkan dari regresi karena informasi yang diberikan sangat
sedikit.Karena p-value nilai tukar dan IE lebih kecil dari alpha
,artinya ada hubungan yang signifikan antara nilai tukar dan IE
terhadap harga saham PTPP.
Dalam analisis varian,p-value nilai tukar dan IE lebih kecil dari
alpha sehingga hipotesis nol ditolak dan f-value diinterpretasikan
signifikan secara statsitik yang artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel prediktor terhadap variabel respon.
5.2 Saran
Saran untuk investor sebelum berinvestasi yaitu melakukan analisis
terhadap faktor fundamental seperti makroekonomi .Makroekonomi terdiri
dari beberapa indikator ,seperti inflasi,nilai tukar,GDP,COP,suku bunga
(BI7RR),harga komoditas primer,perdagangan internasional (ekspor-
impor),dan anggaran infrastruktur.Dalam penelitian ini ,analis menggunakan
indikator inflasi ,nilai tukar,GDP ,dan IE sebagai pertimbangan sebelum
melakukan jual beli saham ,apakah memberikan kondisi bullish atau bearish
terhadap harga saham dan berada di level support atau resistance.
372 | P a g e
373 | P a g e
374 | P a g e