Anda di halaman 1dari 3

RESUME JURNAL MIKOLOGI

PERTUMBUHAN FUNGI

Khairusyifa Pratiwi/Pendidikan Biologi I 2016/16304241040

Judul : Efektivitas Ekstrak Metanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha


Kunth) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans

Penulis : Raniyanti Rieska Alfiah, Siti Khotimah, Masnur Turnip

Asal : Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr.
H. Hadari Nawawi, Pontianak

Dipublikasikan oleh : Jurnal Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 52-57

1. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahi kemampuan ekstrak methanol
yang terkandung dalam daun tanaman sembung rambat (Mikania micrantha Kuth)
dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yang merupakan jamur
penyebab penyakit Kandidiasis pada manusia. Selain itu penelti juga ingin
mengetahui konsentrasi minimum ekstrak methanol daun sembung rambat yang
paling efetif untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.
2. Urgensi penelitian
Jamur Candida albicans merupakan jamur penyebab penyakit kandidiasis
yang dapat menyerang bagian permukaan tubuh manusia seperti mulut, lipatan
kulit, vagina dan bagian tubuh yang lain. Penelitian ini penting untuk
mendapatkan suatu alternalif obat yang dapat menghentikan penyakit ini yang
berasal dari bahan alami. Obat dari bahan alami saat ini lebih dipilih karena obat
sintetis cenderung memiliki efek samping bagi tubuh seperti gangguan pada
jantung dan liver. Tanaman sembung rambat diketahui memiliki kandungan
metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, steroid, tanin, dan terpenoid yang
dapat bersifat sebagai antijamur.
3. Metode penelitian
Penentuan aktivitas antijamur Candida albicans dilakukan dengan metode
apus Kirby-Bauer dengan menggunakan kertas cakram. Media yang digunakan
yaitu Sabouraud Dextrose Agar (SDA) sebayak 7 petri. Kultur jamur yang
ditanam sebanyak 0,1 ml untuk setiap petri. Ekstrak daun Mikania micrantha
dibuat dalam 5 taraf konsentrasi yaitu 20%, 25%, 30%, 35%, dan 40% (g/ml).
Kontrol positif menggunakan ketokonazol 2% yaitu 0,02g ketokonazol dilarutkan
dengan akuades steril sebanyak 1 ml. Kontrol negative menggunakan aquades
steril 1 ml tanpa ekstrak. Kertas cakram direndam dalam ekstrak selama 15 menit
kemudian diletakkan pada lempeng agar dengan jarak antar cakram 3 cm dan
jarak dari tepi petri 2 cm. Pengukuran diameter zona hambat dilakukan setelah
inkubasi selama 1x24 jam pada 37oC menyesuaikan suhu tubuh manusia.
Penentuan kategori respon hambatan pertumbuhan adalah sebagai berikut

4. Hasil penelitian
Koloni jamur Candida albicans yang tumbuh pada masing-masing
perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang terlihat dari rerata diameter zona
hambat setelah inkubasi selama 24 jam. Berdasarkan rerata zona hambat yang
diketahui bahwa diameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 40% dengan
nilai rerata sebesar 2,50 cm (sangat kuat) dan diameter zona hambat terendah pada
konsentrasi 20% dengan nilai rerata sebesar 1,20 cm (sedang), konsentrasi 25 %
menunjukkan respon hambatan kuat dengan rerata 1,85 cm, sedangkan
konsentrasi perlakuan 30% (2,47 cm) dan 35% (2,32 cm) menunjukkan respon
hambatan sangat kuat terhadap pertumbuhan koloni jamur. Ketokonazol sendiri
menunukan respon hambatan sangat kuat dengan rerata diameter zona hambat
2,62 cm.
Hasil analisis ANAVA menunjukkan perlakuan ketokonazol tidak berbeda
nyata dengan konsentrasi 30%, 35%, dan 40% namun berbeda nyata dengan
konsentrasi 20% dan 25%. Konsentrasi 25% tidak berbeda nyata dengan
konsentrasi 35%. Konsentrasi 20% merupakan konsentrasi terendah yang
memberikan respon hambatan sehingga dinyatakan sebagai konsentrasi efektif.
Senyawa antijamur memiliki mekanisme kerja dengan cara menetralisasi
enzim yang terkait dalam invasi jamur, merusak membran sel jamur, menghambat
sistem enzim jamur sehingga mengganggu terbentuknya ujung hifa dan
mempengaruhi sintesis asam nukleat dan protein. Mekanisme kerja senyawa
alkaloid pada ekstrak daun Mikania micrantha dapat menghambat respirasi sel
jamur serta menghambat sintesis asam nukleat, protein, dan membran fosfolipid.
Senyawa saponin dapat mengganggu stabilitas membran sel pada jamur yang
mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai
komponen penting dari dalam sel jamur yaitu protein, asam nukleat dan
nukleotida. Steroid dapat menghambat pertumbuhan jamur, baik melalui
sitoplasma maupun mengganggu pertumbuhan dan mencegah perkecambahan
spora jamur. Mekanisme antijamur yang dimiliki tanin yaitu kemampuannya
menghambat sintesis kitin yang digunakan untuk pembentukan dinding sel pada
jamur dan merusak membran sel sehingga pertumbuhan jamur terhambat.
Terpenoid yang bersifat lipofilik dapat menghambat pertumbuhan jamur dengan
mengganggu proses terbentuknya membran atau dinding sel jamur, dapat
melarutkan lipid yang terdapat dalam membran sel dan mengganggu transport
nutrisi yang dapat menyebabkan membran sel kekurangan nutrisi sehingga terjadi
kerusakan sel.
5. Kesimpulan
Konsentrasi 20% merupakan konsentrasi minimum ekstrak methanol daun
sembung rambat (Mikania micrantha Kuth) yang paling efektif untuk
menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstrak methanol daun
sembung rambat (Mikania micrantha Kuth) efektif untuk menghambat
pertumbuhan jamur Candida albicans karena mengandung metabolit sekunder
seperti alkaloid, saponin, steroid, tanin, dan terpenoid.

Anda mungkin juga menyukai