Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
Disusun Oleh :
Madsanan
(344070.15071)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan
keluarga pasien dapat memahami tentang Nutrisi pada pasien stroke dan cara pemberian
nutrisi.
2. Tujuan Khusus :
1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian nutrisi, indikasi pemberian makanan,
jenis makanan, teknik pemberian makanan, dan posisi pasien saat pemberian
makanan.
2. Keluarga dapat berperan dalam melakukan pemberian makanan terhadap anggota
keluarga yang menderita Stroke/CVA
B. Materi Penyuluhan :
1. Pengertian Nutrisi
2. Indikasi pemberian makanan
3. Tujuan pemberian makanan
4. Jenis makanan
D. Media :
a. Leaflet
b. Poster
E. Rencana/ Langkah-langkah kegiatan Penyuluhan
F. Evaluasi
a. Bentuk Soal : Essay
b. Jenis Soal : Lisan
c. Jumlah Pertanyaan : 4 soal
1. Jelaskan Pengertian Nutrisi ?
2. Jelaskan Indikasi pemberian makanan ?
3. Sebutkan Tujuan pemberian makanan ?
4. Sebutkan Jenis makanan ?
LAMPIRAN
1. Pengertian
Nutrisi adalah semua makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
baik untuk mempertahankan keseimbangan metabolisme ataupun sebagai pembangun.
Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung
sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada
seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral.
Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan cara disedot.
1. Memberikan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan
memperhatikan keadaan dan menghindari komplikasi penyakit
2. Mencegah terjadinya aspirasi atau tersedak
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Untuk memberikan obat yang harus diminum (contoh: pil, puyer, dan sirup)
4. Jenis makanan
Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair, makanan yang diblender halus, dan
formula khusus makanan enteral
Diit untuk penderita stroke biasa kita sebut dengan diit stroke. Bagi penderita stroke
sebaiknya menghindari makanan yang berlemak dan berkadar natrium tinggi. Beberapa makanan
yang tidak disarankan untuk dikonsumsi adalah :
Semua makanan yang digoreng, semua daging yang berlemak (kambing, babi, ham, sosis,
kullit ayam, lemak hewan)
Jerohan, kepiting, cumi-cumi, udang dan kerang, ikan laut, ikan asin, ikan pindang, teri,
udang kering, telur asin
Roti, kue yang mengandung soda kue atau garam
Margarine , mentega
Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, petis, tauco, saus tomat
Bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, sawi, lobak
Buah-buahan yang masam atau bergas seperti nanas, kedondong, nangka dan durian
Minuman yang mengandung alkohol, soda, kopi, teh kental
Natrium adalah sejenis mineral yang diperlukan oleh tubuh kita tetapi tubuh sering
mendapatkannya lebih banyak dari yang dibutuhkan. Dan konsumsi natrium yang berlebih
menyebabkan konsentrasi natrium didalam cairan ekstraseluler meningkat dan untuk
menormalkannya cairan intraseluler ditarik keluar sehingga volume cairan ekstraseluler
meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler menyebabkan meningkatnya volume
darah, sehingga berdampak timbulnya hipertensi. Karena itu disarankan mengurangi konsumsi
garam natrium yaitu tidak lebih dari 6 gram per hari, atau setara dengan 1 sdt.
Perlu kita ketahui pada diit stroke ini ada tahapan pemberian makan yang dibagi menjadi 2 fase
yaitu :
Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun. Pada fase ini
diberikan makanan parenteral (nothing peroral/ NPO) dan dilanjutkan dengan makanan
enteral (NASO GASTRIC TUBER/NGT). Pemberian makanan parenteral total perlu
dimonitor dengan baik.
2. Fase Pemulihan
Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak mengalami gangguan
fungsi menelan (disfagia). Makanan diberikan per oral secara bertahap dalam bentuk
makanan cair, makanan saring, makanan lunak dan makanan biasa.
Jadi jika pasien tidak bisa menelan atau tidak sadarkan diri tetap diberikan makan berupa
makanan enteral (NGT) yaitu MLP (makanan lewat pipa).
1. Diit Stroke I
Diit Stroke I diberikan kepada pasien dalam fase akut atau bila ada ganggguan fungsi
menelan makanan diberikan dalam bentuk cair kental atau kombinasi cair jernih dan cair kental
yang diberikan peroral atau NGT sesuai dengan keadaan penyakit. Makanan diberikan dalam
porsi kecil tiap 2 -3 jam. Lama pemberian makanan disesuaikan dengan keadaan pasien. Bahan
makanan yang dianjurkan :
Sumber protein hewani : susu whole dan skim, telur ayam 3- 4 btr/minggu
Sumber protein nabati : susu kedelai, sari kacang hijau dan susu tempe
Sumber lemak : sari buah yang dibuat dari jeruk, pepaya, tomat, sirsak dan apel
2. Diit Stroke II
Diit Stroke II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diit Stroke I atau kepada
pasien pada fase pemulihan. Bentuk makanan merupakan kombinasi cair jernih, cair kental, dan
saring.
Memang tidak ada yang mau kena stroke tetapi jika melihat akibat yang ditimbulkan ya bisa kita
sebut silent killer yang diam-diam mematikan. Dan mulai sekarang berulang kali kami
menganjurkan kepada seluruh Sobat Harmoni kita ubah pola makan kita yang mungkin
sebelumnya suka asin atau makanan siap saji ke makanan yang sehat. Dan makanan yang sehat
ini tidaklah mahal yang penting cukup kiandungan gizinya. Dan saya punya contoh menu sehari
bagi penderita stroke yaitu :
Telur rebus
Makan Siang
Nasi Tim/Bubur
Pepes Ikan
Tumis Tempe
Sayur Asem
Pepaya
Pukul 16.00
Roti Bakar isi Pisang