1. Siapkan ECU, Kabel ECU dan PC/Laptop yang sudah terinstal Daytona
2. Uji jalan kendaraan dengan bahan bakar bensin dalam keadaan standar
kalbrasi TPS.
Posisi kunci kontak ON lalu klik read pada posisi close dan tarik
gas setelah itu klik read kembali kemudian klik set untuk mengirim
31
32
etanol.
5. Penambahan bahan bakar atau injeksi bahan bakar dan lakukan uji
belum.
Dalam hal ini perlu pemakaian metode live tunning seperti pada
gambar di atas. Perhatikan dengan teliti pada putaran dan posisi TPS
dengan itu cara membaca posisi tabel yang akan dimapping untuk
maju.
33
7. Penambahan bahan bakar secara bertahap dan lakukan uji jalan, jika
dirasa sudah cukup lakukan uji AFR untuk menentukan standar etanol
4.2 Pengujian
Pengujian dalam penelitian ini dilakukan ada dua macam pengujian yaitu :
sebagai berikut :
1. Pengujian Dynotest
sebagai berikut :
34
4. Menepatkan roda depan diaantara pengunci ban dan ikat degan treck
11. Tekan tombol start untuk memulai pengambilan data dari RPM yang
limit RPM.
bersamaan dengan melepas gas throttle sampai putaran mesin idle lalu
simpan data.
13. Setelah mencapai idle, tekan start dan buka kembali gas throttle hingga
2. Pengujian AFR
kerja.
5. Mulai untuk pengambilan data AFR pada RPM yang telah ditentukan.
pengujian pertama adalah mesin Honda Beat 110cc standar keluaran dari
pabrikan honda pada tahun 2013. Mesin Honda Beat standar dengan seluruh
dilakukan pada tanggal 25 Mei 2018. Penentuan standar etanol ini setelah
dilakukannya uji jalan apakah sudah mendekati sepeda motor beat pada
umumnya dan pengujian AFR ideal etanol. Setelah itu adalah proses
50 111 109 103 103 102 101 103 113 112 110 104 101 100 101 96
40 111 109 102 98 97 101 103 109 107 103 93 90 89 91 87
30 108 106 103 101 98 98 98 95 99 89 82 77 73 69 72
20 105 98 96 92 88 83 79 76 82 73 69 61 62 63 62
15 105 98 96 92 82 75 72 76 71 69 68 61 62 62 61
10 99 92 91 82 72 73 67 71 66 63 64 60 62 61 62
7 98 94 85 76 71 68 66 70 65 62 63 59 62 61 62
4 93 87 76 74 72 74 74 75 69 67 66 60 62 61 62
3 88 76 78 73 71 74 73 76 71 69 69 65 67 64 65
1 81 76 75 75 74 74 75 79 73 71 70 67 70 68 69
37
(%) jadi jika angka yang tertera pada tabela dalah 100 maka itu
mempunyai flowrate 80cc/min dan pada tabel tertera angka 100 maka
dalam satu menit bahan bakar yang keluar dari ijector adalah 80cc atau
100%
pertama dari data tabel mappig ECU standar etanol diatas diturunkan
sebagai berikut.
Putaran (RPM)
135 170 235 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800
1000
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100 107 105 103 104 105 109 111 115 113 112 111 111 111 109 109
90 104 102 100 101 102 106 108 112 112 112 112 113 109 109 107
80 100 98 96 97 98 102 104 110 111 112 113 115 107 110 105
70 101 99 97 98 99 103 105 110 111 111 111 110 106 108 104
60 103 101 94 95 96 100 102 110 111 110 106 102 102 102 99
50 101 99 93 93 92 91 93 103 102 100 94 91 90 91 86
TPS (%)
40 101 99 92 88 87 91 93 99 97 93 83 80 79 81 77
30 98 96 93 91 88 88 88 85 89 79 72 67 63 59 62
20 95 88 86 82 78 73 69 66 72 63 59 51 52 53 52
15 95 88 86 82 72 65 62 66 61 59 58 51 52 52 51
10 89 82 81 72 62 63 57 61 56 53 54 50 52 51 52
7 88 84 75 66 61 58 56 60 55 52 53 49 52 51 52
4 83 77 66 64 62 64 64 65 59 57 56 50 52 51 52
3 78 66 68 63 61 64 63 66 61 59 59 55 57 54 55
1 71 66 65 65 64 64 65 69 63 61 60 57 60 58 59
variasi kedua atau etanol V2. Pada variasi ini menambahkan 10% bahan
40 121 119 112 108 107 111 113 119 117 113 103 100 99 101 97
30 118 116 113 111 108 108 108 105 109 99 92 87 83 79 82
20 115 108 106 102 98 93 89 86 92 83 79 71 72 73 72
15 115 108 106 102 92 85 82 86 81 79 78 71 72 72 71
10 109 102 101 92 82 83 77 81 76 73 74 70 72 71 72
7 108 104 95 86 81 78 76 80 75 72 73 69 72 71 72
4 103 97 86 84 82 84 84 85 79 77 76 70 72 71 72
3 98 86 88 83 81 84 83 86 81 79 79 75 77 74 75
1 91 86 85 85 84 84 85 89 83 81 80 77 80 78 79
1. Pembahasan
bensin, daya standar etanol 0%, daya etanol V1 etanol atau penurunan
10% dari standar etanol dan daya etanol V2 yaitu penambahan 10% dari
daya standar etanol. Hasil dari dynotest dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
7 V1 (-10%))
6.5
6 Poly. (Standar
5.5 Etanol (0%) )
5
Poly. (Daya
4.5
V2 (+10%))
4
RPM
sebanyak 10% yaitu sebesar 0.2 HP dari standar etanol yang menunjukkan
angka 7,3 HP untuk standar etanol dan 7.1 HP untuk etanol V1, dan pada
sebanyak 10% dari standar etanol yaitu 0,6 HP dari standar etanol yang
etanol.
2. Pembahasan torsi
bensin, torsi standar etanol 0%, torsi etanol V1 atau penurunan 10% dari
standar etanol dan torsi etanol V2 yaitu penambahan 10% dari daya
23
Poly.
(Standar
Bensin)
18
Poly.
Torsi (N.m)
(Torsi V1
(-10 %))
13 Poly.
(Standar
Etanol
(0%))
Poly.
8
(Torsi V2
(+10 %))
RPM
terdapat pada V2 yaitu sebesar 24.01 N.m. Standar etanol memiliki torsi
maksimal sebesar 23,75 N.m dan standar bensin memiliki maksimal torsi
yaitu 22,87 N.m. Serta V1 etanol memiliki torsi maksimal sebesar 22,82
N.m.
dan V2. Pengujian AFR hanya mengguakan 4 titik RPM yaitu pada RPM
berada di 9,5:1 pada putaran 3000 RPM dan perlahan naik sampai 11:1
pada putaran 6000 RPM. Pada V1 saat putaran 3000 RPM menunjukkan
AFR 10,9:1 dan naik sampai angka 12,1:1. Pada putaran 6000 RPM. Dan
etanol V2 diputaran 3000 RPM berada pada angka 9.2:1 dan naik sampai
mengeluarkan daya dan torsi yang hampir sama seperti kendaraan standar
bensin. Pada saat AFR 9,2:1 atau V2 dapat mengeluarkan daya maksimal
N.m. Pada AFR standar etanol yaitu 9,5:1 daya maksimal mampu
dikeluarkan yaitu 7,3 HP dan torsi maksimalnya yaitu 23,75 N.m. Serta