Anda di halaman 1dari 14

JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO.

1, JUNI 2017

Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan


PT Smartfren Telecom, Tbk

Meutia Dewi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, Langsa Aceh
e-mail: meutiadewi@unsam.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Smartfren
Telecom Tbk. yang diukur dengan menggunakan rasio likuiditas (current ratio),
solvabilitas (debt ratio) dan profitabilitas (return on investment). Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Smartfren Telecom
Tbk dari tahun 2007-2016. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah
analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk menjelaskan rasio-rasio
keuangan perusahaan. Dalam hasil analisis data dapat dijelaskan bahwa Tingkat
likuiditas PT. Smartfren Telecom Tbk. yang diukur dengan menggunakan current
ratio tahun 2007-2016 secara rata-rata adalah sebesar 77,72% menunjukkan
kondisi yang kurang baik karena berada dibawah standar industri yaitu 200%.
Tingkat solvabilitas PT. Smartfren Telecom Tbk. yang diukur dengan
menggunakan debt ratio tahun 2007-2016 secara rata-rata adalah 79,96% yang
menunjukkan berada dalam kondisi kurang baik karena diatas standar industri
debt ratio yaitu 35%. Tingkat profitabilitas PT. Smartfren Telecom Tbk. yang
diukur dengan return on investment tahun 2007-2016 secara rata rata adalah
sebesar -13,80% yang menunjukkan kondisi kurang baik karena berada dibawah
standar industri yaitu 30%.

Kata kunci: Kinerja Keuangan, Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas

PENDAHULUAN yang maksimum. Perusahaan yang mampu


Persaingan di dalam dunia bisnis menunjukkan keunggulan kompetitifnya dan
semakin lama semakin kompetitif, terutama memperoleh keuntungan yang maksimum,
dengan masuknya sistem perdagangan bebas serta mampu merebut pangsa pasar yang
di sebuah negara. Indonesia merupakan salah tinggi akan berdampak baik terhadap
satu negara yang mengizinkan adanya perusahaan itu sendiri, terutama dari sisi
perdagangan bebas. Indonesia dan negara- keuangan perusahaan. Keuntungan yang
negara ASEAN lainnya telah sepakat untuk diperoleh akan memberikan dampak yang
membuat perjanjian mengenai perdagangan positif terhadap kinerja keuangan sebuah
bebas yang disebut dengan MEA (Masyarakat perusahaan. Kinerja keuangan menunjukkan
Ekonomi Asean). Masuknya MEA di kondisi keuangan sebuah perusahaan yang
Indonesia menjadikan pihak yang terkait diukur dengan alat analisis tertentu. Salah satu
dalam dunia bisnis terus berusaha cara untuk melihat kesehatan keuangan
mengeluarkan inovasi dan terobosan terbaru sebuah perusahaan adalah dengan melihat
agar bisnisnya bisa tetap bertahan dan laporan keuangannya. umumnya para investor
diminati masyarakat di tengah beredarnya akan menganalisis laporan keuangan sebuah
produk impor di dalam negeri. perusahaan sebagai pengambilan keputusan
Persaingan yang semakin kompetitif investasi saham dengan harapan memperoleh
membuat perusahaan-perusahaan harus return saham yang maksimal dan risiko yang
memaksimalkan sumber daya yang dimiliki minimal, untuk itu para investor perlu
guna mencapai tujuan organisasi. Umumnya, menganalisis laporan keuangan sebuah
tujuan perusahaan yaitu mendapatkan profit perusahaan untuk mendapatkan informasi
Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 1
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

keuangan perusahaan dan langkah yang tepat sangat tinggi. Berikut adalah laba bersih yang
dalam pengambilan keputusan investasi. diperoleh oleh PT. Smartfren Telecom Tbk
Ukuran yang sering dipakai dalam selama sepuluh tahun terakhir yang dapat
menganalisis kinerja keuangan sebuah dilihat pada tabel 1.
perusahaan adalah rasio keuangan. Dengan
menggunakan analisis rasio keuangan, maka Tabel 1. Laba/Rugi pada PT. Smartfren
perusahaan dapat mengetahui perkembangan Telecom Tbk. Tahun 2007-2016
suatu perusahaan saat ini dan di masa yang Laba/Rugi
Tahun
akan datang sehingga dapat dilihat sehat atau (dalam Juta Rupiah)
tidaknya kinerja keuangan sebuah perusahaan. 2007 50.345
Rasio keuangan yang umum digunakan dalam 2008 (1.068.868)
mengukur kinerja keuangan perusahaan
2009 (724.396)
adalah rasio likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas (Munawir, 2010). Rasio 2010 (1.401.813)
likuiditas yang digunakan adalah current 2011 (2.400.247)
ratio, karena current ratio adalah rasio yang 2012 (1.563.090)
paling umum digunakan dalam analisis
2013 (2.534.463)
laporan keuangan dan memberikan ukuran
kasar tentang tingkat likuiditas perusahaan 2014 (1.379.003)
secara menyeluruh (Jumingan, 2009). Rasio 2015 (1.558.638)
solvabilitas yang digunakan adalah debt ratio, 2016 (1.979.255)
karena debt ratio dapat melihat kemampuan Sumber: Laporan Keuangan Tahunan PT. Smartfren
perusahaan dalam menutupi utangnya ketika Telecom Tbk (http://www.idx.co.id)
perusahaan dilikuidasi (Kasmir, 2010).
Sedangkan rasio profitabilitas yang digunakan Berdasarkan tabel diatas, tercatat
adalah return on investment, karena return on selama 9 tahun belakang, perusahaan
investment dapat mengukur secara memperoleh kerugian bersih secara berturut-
menyeluruh total aktiva untuk menghasilkan turut. Dalam lima tahun terakhir, perusahaan
keuntungan neto dengan efektif (Syamsuddin, pada tahun 2012 memperoleh kerugian bersih
2009). sebesar Rp. 1,56 Triliun dan pada tahun 2013
PT. Smartfren Telecom Tbk. kerugian bersih diperoleh sebsar Rp. 2,53
merupakan salah satu perusahaan yang Triliun. Selanjutnya pada tahun 2014
bergerak di bidang telekomunikasi. perusahaan tercatat memperoleh kerugian
Perusahaan ini memberikan informasi kondisi bersih sebesar Rp.1,37 Triliun dan pada tahun
keuangan dalam Laporan keuangan yang 2015 kerugian bersih diperoleh sebesar
disajikan secara rasional, transparan dan Rp.1,55 Triliun. Sedangkan pada tahun 2016
mudah dipahami. Persaingan yang kompetitif kerugian bersih diperoleh sebesar Rp.1,97
di bidang telekomunikasi membuat PT. Triliun.
Smartfren Telecom Tbk. harus terus berusaha Kerugian yang diperoleh oleh sebuah
memaksimalkan sumber daya dan perusahaan secara terus menerus dapat
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan mempengaruhi kinerja keuangan suatu
dari tahun ke tahun. Dampak dari persaingan perusahaan. Sebagai kelanjutan dari kepastian
yang kompetitif dan perubahan nilai kurs mengenai kinerja keuangan PT. Smartfren
rupiah terhadap dollar menjadi salah satu Telecom Tbk. perlu dilakukan analisis lebih
pemicu perubahan kinerja keuangan PT. lanjut dengan menggunakan rasio keuangan.
Smartfren Telecom Tbk. Berdasarkan data Adapun tujuan yang ingin dicapai
laporan keuangan PT. Smartfren Telecom dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Tbk., terlihat bahwa perusahaan menunjukan kinerja keuangan PT. Smartfren Telecom
kinerja keuangan yang kurang baik terlihat Tbk. yang diukur dengan rasio likuiditas
dari kerugian bersih yang diperoleh (current ratio), solvabilitas (debt ratio) dan
perusahaan selama sembilan tahun terakhir profitabilitas (return on investment).
Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 2
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

Pengertian Analisis Rasio Keuangan Selain kelebihan yang ada dari analisis
Warsidi dan Bambang dalam Fahmi rasio keuangan, J.Fred Weston dalam Kasmir
(2014) menyatakan analisis rasio keuangan (2013) menyatakan rasio keuangan juga
merupakan instrumen analisis prestasi memiliki kelemahan diantaranya :
perusahaan yang menjelaskan berbagai 1. Data keuangan disusun dari data akuntansi.
hubungan dan indikator keuangan, yang Kemudian, data tersebut ditafsirkan dengan
ditujukan untuk menunjukkan perubahan berbagai macam cara.
dalam kondisi keuangan perusahaan. 2. Prosedur pelaporan yang berbeda
Sedangkan menurut Munawir (2010), analisis mengakibatkan laba yang dilaporkan
rasio keuangan adalah analisis yang berbeda pula, tergantung prosedur
menggambarkan suatu hubungan atau pelaporan keuangan tersebut.
perimbangan antara suatu jumlah tertentu 3. Adanya manipulasi data dalam menyusun
dengan jumlah yang lain, dan menggunakan data, pihak penyusun tidak jujur dalam
alat analisa berupa rasio yang dapat memasukkan angka-angka dalam laporan
menjelaskan atau memberikan gambaran keuangan yang mereka buat sehingga hasil
kepada penganalisa tentang baik atau perhitungan rasio keuangan tidak
buruknya keadaan posisi keuangan suatu menunjukkan hasil yang sesungguhnya.
perusahaan terutama apabila angka rasio 4. Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya
tersebut diabandingkan dengan angka rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan
pembanding yang digunakan sebagai standar. lainnya berbeda-beda.
5. Penggunaan tahun fiskal yang berbeda dan
Keunggulan dan Kelemahan Analisis Rasio pengaruh musiman mengakibatkan rasio
Keuangan komperatif akan ikut berpengaruh.
Sebagai alat analisis untuk mengukur 6. Kesamaan rasio keuangan yang telah
kinerja keuangan, rasio keuangan memiliki dibuat dengan standar industri belum
keunggulan dan kelemahan dalam menjamin perusahaan berjalan normal dan
penggunaanya. Menurut Sofyan Syafri dikelolah dengan baik.
Harahap dalam Fahmi (2014), analisis rasio
keuangan mempunyai keunggulan sebagai Manfaat Analisis Rasio Keuangan
berikut: Fahmi (2014:109) menyatakan bahwa
1. Rasio merupakan angka-angka atau dengan menggunakan rasio keuangan sebagai
ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca alat analisis dapat diperoleh manfaat yaitu:
dan ditafsirkan. 1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat
2. Merupakan pengganti yang lebih untuk dijadikan sebagai alat untuk menilai
sederhana dari informasi yang disajikan kinerja dan prestasi perusahaan.
laporan keuangan yang sangat rinci dan 2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat
rumit. bagi pihak manajemen sebagai rujukan
3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah untuk membuat perencanaan.
industri lain. 3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi
mengisi model-model pengambilan suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
keputusan dan model prediksi. 4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat
5. Menstandarisasi size perusahaan. bagi para kreditor dapat digunakan untuk
6. Lebih mudah memperbandingkan memperikaran potensi risiko yang akan
perusahaan dengan perusahaan lain atau dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan
melihat perkembangan perusahaan secara kelangsungan pembayaran bunga dan
periodik atau time series. pengembalian pokok pinjaman.
7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta 5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan
melakukan prediksi dimasa yang akan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder
datang. organisasi.

Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 3
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

Jenis-Jenis Rasio Keuangan Current ratio merupakan rasio untuk


Menurut Kasmir (2010), terdapat mengukur kemampuan perusahaan dalam
enam rasio keuangan yang digunakan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau
menganalisis laporan keuangan perusahaan, utang yang segera jatuh tempo pada saat
yaitu : ditagih secara keseluruhan. Dalam
1. Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang mengukur likuiditas yang penting bukan
menggambarkan kemampuan perusahaan besar kecilnya perbedaan aktiva lancar
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka dengan hutang lancar melainkan harus
pendek. dilihat pada hubungannya atau
2. Rasio Solvabilitas atau leverage ratio, perbandingannya yang mencerminkan
merupakan rasio yang digunakan untuk kemampuan mengembalikan hutang. Rata-
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan rata standar industri untuk current ratio
dibiayai dengan utang. adalah 200% atau 2 kali. Rumus Current
3. Rasio Profitabilitas, merupakan rasio yang Ratio yang digunakan :
digunakan untuk menilai kemampuan Aktiva lancar
perusahaan dalam mencari keuntungan. Current Ratio = x 100%
Hutang Lancar
4. Rasio Aktivitas, merupakan rasio yang
2. Rasio Kas (Cash Ratio)
digunakan untuk mengukur efektivitas
Cash ratio merupakan rasio untuk
perusahaan dalam menggunakan aktiva
mengukur seberapa besar uang kas yang
yang dimilikinya.
tersedia untuk membayar hutang. Cash
5. Rasio Pertumbuhan, merupakan rasio yang
ratio yang tinggi menunjukkan
menggambarkan kemampuan perusahaan
kemampuan perusahaan untuk membayar
mempertahankan posisi ekonominya
hutang jangka pendeknya dengan
ditengah pertumbuhan perekonomian dan
menggunakan dana kas yang tersedia.
sektor usahanya.
Sebaliknya, cash ratio yang rendah
6. Rasio Penilaian, merupakan rasio yang
menunjukkan bahwa perusahaan
memberikan ukuran kemampuan
mengalami kekurangan dana kas untuk
manajemen menciptakan nilai pasar
membayar hutang jangka pendeknya
usahanya diatas biaya investasi.
sehingga perlu dilakukan penjualan aktiva
lancar yang lain untuk menutupi
Rasio Likuiditas
kekurangan dana kas. Rata-rata standar
Menurut Fredweston dalam Kasmir
industri untuk cash ratio adalah 50%.
(2013), rasio likuiditas merupakan rasio yang
Rumus cash ratio yang digunakan yaitu:
menggambarkan kemampuan perusahaan Kas + Setara Kas
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka Cash Ratio = x 100%
pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, Hutang Lancar
perusahaan akan mampu untuk memenuhi
utang tersebut terutama utang yang sudah 3. Rasio Cepat (Quick Ratio)
jatuh tempo. Sedangkan menurut Harahap Rasio cepat menunjukkan kemampuan
(2010), rasio likuiditas menggambarkan perusahaan untuk membayar utang lancar
kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan (Utang Jangka Pendek) yang harus segera
kewajiban jangka pendeknya. Dapat depenuhi dengan aktiva lancar yang
disimpulkan bahwa likuiditas adalah rasio tersedia dalam perusahaan tanpa
yang menggambarkan bagaimana kemampuan memperhitungkan nilai persediaan
sebuah perusahaan dalam membayar (Inventory). Rata-rata standar industri
kewajiban (utang) secara tepat waktu. untuk quick ratio adalah 1,5 kali atau
Kasmir (2013) mengatakan bahwa 150%. Rumus quick ratio yang digunakan
rasio likuiditas yang biasa digunakan yaitu :
perusahaan adalah sebagai berikut: Aktiva lancar-Persediaan
1. Rasio Lancar (Current Ratio) Quick Ratio = x 100%
Hutang Lancar

Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 4
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara


4. Rasio Perputaran Kas (Cash Turn Over) membandingkan antara seluruh utang,
Rasio perputaran kas berfungsi untuk termasuk utang lancar dengan seluruh
mengukur tingkat kecukupan modal kerja ekuitas. Rasio ini berguna untuk
perusahaan yang dibutuhkan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
membayar tagihan (utang-utang) dan peminjam (kreditur) dengan pemilik
membiayai biaya-biaya yang berkaitan perusahaan. Dengan kata lain rasio ini
dengan penjualan. Rata-rata standar digunakan untuk mengetahui setiap rupiah
industri untuk rasio perputaran kas yaitu 10 modal sendiri yang dijadikan untuk
kali. Adapun rumus yang digunakan untuk jaminan utang. Rata-rata standar industri
menghitung rasio perputaran kas yaitu: untuk debt to equity ratio adalah 80%.
Penjualan Bersih Rumus rasio hutang terhadap ekuitas yang
Cash Turn Over = x 1 Kali digunakan adalah:
Modal kerja Bersih Total Hutang
Debt to Equity Ratio = x 100%
Rasio Solvabilitas (Leverage) Ekuitas
Menurut Bringham dan Houston
(2010), rasio solvabilitas (leverage) adalah 3. Long-Term Debt to Equity Ratio
rasio yang digunakan untuk melihat sampai Long-term debt to equity ratio adalah rasio
sejauh apa perusahaan menggunakan antara utang jangka panjang dengan modal
pendanaan melalui utang (financial leverage). sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur
Menurut Kasmir (2010), rasio solvabilitas berapa bagian dari setiap rupiah modal
atau leverage ratio merupakan rasio yang sendiri yang dijadikan jaminan utang
digunakan untuk mengukur sejauh mana jangka panjang dengan cara
aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. membandingkan antara utang jangka
Artinya seberapa besar beban utang yang panjang dengan modal sendiri yang
ditanggung perusahaan dibandingkan dengan disediakan oleh perusahaan. Rata-rata
aktivanya. Berdasarkan pengertian tersebut, standar industri untuk long-term debt to
dapat disimpulkan rasio solvabilitas adalah equity ratio yaitu 10%. Rumus yang
rasio yang digunakan untuk melihat besarnya digunakan yaitu:
aktiva perusahaan yang dibantu oleh hutang.
Long-Term Debt to Hutang jangka Panjang
Rasio solvabilitas yang umum Equity Ratio = x 100%
digunakan menurut Kasmir (2013) adalah Modal Sendiri
sebagai berikut:
1. Rasio Hutang (Debt Ratio) 4. Times Interest Earned
Debt ratio merupakan rasio utang yang Time interest earned merupakan rasio
digunakan untuk mengukur seberapa besar untuk mencari jumlah kali perolehan
aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau bunga. Rasio ini diartikan juga
seberapa besar utang perusahaan kemampuan perusahaan untuk membayar
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. biaya bunga. Rata-rata standar industri
Rata-rata standar industri untuk debt ratio untuk times interest earned adalah 10 kali.
adalah 35%. Rumus debt ratio yang Rumus yang digunakan yaitu:
digunakan adalah: EBIT
Total Hutang Time Interest Earned = x 100%
Biaya Bunga
Debt Ratio = x 100%
Total Aktiva
Rasio Profitabilitas
2. Rasio hutang terhadap Ekuitas (Debt to Menurut Munawir (2010), rasio
Equity Ratio) profitabilitas adalah ukuran yang
Debt to equity ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
digunakan untuk menilai utang dengan menghasilkan laba pada periode tertentu.
Menurut Harahap (2010:304), rasio
Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 5
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

rentabilitas atau disebut juga profitabilitas 4. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On


menggambarkan kemampuan perusahaan Equity)
mendapatkan laba melalui semua Return on equity atau rentabilitas modal
kemampuan dan sumber yang ada seperti sendiri merupakan rasio untuk mengukur
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah laba bersih sesudah pajak dengan modal
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi
Sedangkan Sartono (2010) menyatakan penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi
profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan rasio ini, maka akan semakin baik. Artinya,
memperoleh laba dalam hubungannya dengan posisi pemilik perusahaan semakin kuat,
penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. demikian pula sebaliknya. Rata-rata
Kasmir (2013) menyebutkan beberapa standar industri untuk return on equity
jenis rasio Profitabilitas diantaranya: adalah 40%. Rumus yang digunakan yaitu:
Laba Setelah Bunga dan Pajak
1. Net Profit Margin ROE = x 100%
Modal Sendiri
Net profit margin merupakan rasio yang
digunakan untuk menunjukkan pendapatan
5. Laba Per Lembar Saham (Earning per
bersih perusahaan atas penjualan. Rasio ini
Share)
merupakan ukuran keuntungan dengan
Laba Per Lembar Saham atau disebut juga
membandingkan antara laba setelah bunga
rasio nilai buku merupakan rasio untuk
dan pajak dibandingkan dengan penjualan.
mengukur keberhasilan manajemen dalam
Rata-rata standar industri untuk net profit
mencapai keuantungan bagi pemegang
margin yaitu 20% . Rumus yang digunakan
saham. Rasio yang rendah berarti
yaitu :
Laba Setelah Bunga dan Pajak manajemen belum berhasil untuk
Net Profit margin = x 100% memuaskan pemegang saham, sebaliknya
Penjualan
dengan rasio yang tinggi, maka
kesejahteraan pemegang saham meningkat,
2. Gross Profit Margin (GPM)
dengan pengertian lain bahwa tingkat
Gross profit margin adalah margin laba
pengembalian yang tinggi. Rumus yang
kotor yang menunjukkan laba yang relatif
digunakan untuk menghitung laba per
terhadap perusahaan dengan cara penjualan
lembar saham yaitu :
bersih dikurangi harga pokok penjualan. Laba Saham Biasa
Rata-rata standar industri untuk gross Laba Per Lembar Saham = x 100%
Saham Biasa yang Beredar
profit margin yaitu 30%. Rumus yang
digunakan untuk menghitung gross profit
Pengertian Kinerja Keuangan
margin adalah:
Laba Kotor Menurut Fahmi (2014), kinerja
Gross Profit Margin = x 100% keuangan adalah suatu analisis yang
Penjualan dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
perusahaan telah melaksanakan dengan
3. Return On Investment (ROI) menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
Rasio ini menunjukkan hasil (return) atas keuangan secara baik dan benar. Menurut
jumlah aktiva yang digunakan dalam Sawir (2008), kinerja keuangan merupakan
perusahaan. Rasio ini merupakan suatu suatu proses atau perangkat proses untuk
ukuran tentang keefektivitasan manajemen mengetahui kondisi keuangan perusahaan
dalam mengelolah investasinya. Rata-rata dengan cara pengambilan keputusan secara
standar industri untuk return on investment rasional dengan menggunakan alat-alat
yaitu 30%. Rumus yang digunakan untuk analisis tertentu. Menurut Islahuzzaman
menghitung return on investment adalah: (2012), kinerja keuangan adalah perbandingan
Laba Setelah Bunga dan Pajak antara hasil nyata (realisasi) dengan tolak
ROI = x 100% ukur yang telah ditetapkan sebelumnya.
Total Aktiva
Sedangkan Sucipto (2007) mengatakan bahwa

Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 6
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

kinerja keuangan adalah penentuan ukuran- untuk periode atau beberapa periode.
ukuran tertentu yang dapat mengukur Namun sebaliknya jika gagal atau tidak
keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan berhasil mencapai yang telah ditentukan,
dalam menghasilkan laba. Berdasarkan ini akan menjadi pelajaran bagi manajemen
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa dan harus diselidiki letak kesalahannya
kinerja keuangan merupakan sebuah agar kejadian tersebut tidak terulang.
gambaran tentang kondisi dan kemampuan
keuangan perusahaan dalam menjalankan Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja
kegiatan perusahaan yang efektif dan efisien. Keuangan
Menurut Munawir (2010), faktor-
Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan
Menurut Sucipto (2007), penilaian perusahaan adalah:
kinerja keuangan dimanfaatkan oleh 1. Likuiditas, yaitu yang mampu
manajemen untuk hal-hal berikut ini: menunjukkan kemampuan suatu
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif perusahaan untuk memenuhi kewajiban
dan efisien melalui pemotivasian karyawan keuangannya yang harus segera dipenuhi
secara maksimum. Dalam mengelolah atau kemampuan perusahaan untuk
perusahaan, manajemen menetapkan memenuhi kewajiban keuangannya saat
sasaran yang akan dicapai dimasa yang ditagih.
akan datang dan didalam proses tersebut 2. Solvabilitas, yaitu yang mampu
dinamakan planning. menunjukkan kemampuan perusahaan
2. Membantu pengambilan keputusan yang untuk memenuhi kewajiban keuangannya
bersangkutan dengan karyawan seperti apabila perusahaan tersebut dilikuidasi
promosi, transfer dan pemberhentian. baik keuangan dalam jangka pendek
Penilaian kinerja akan menghasilkan data maupun keuangan jangka panjang.
yang dapat dipakai secara dasar 3. Rentabilitas atau profitabilitas, yaitu yang
pengambilan keputusan yang bersangkutan menunjukkan kemampuan perusahaan
dengan karyawan yang dinilai berdasarkan dalam menghasilkan laba selama periode
kinerjanya. tertentu.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan 4. Stabilitas ekonomi, yaitu yang
pengembangan karyawan dan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi untuk melakukan usahanya dengan stabil
program pelatihan karyawan. Jika dengan mempertimbangkan kemampuan
manajemen puncak tidak mengenal perusahaan untuk membayar beban bunga
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, dan kemampuan perusahaan untuk
sulit bagi manajemen untuk mengevaluasi membayar deviden secara teratur tanpa
dan memilih program pelatihan karyawan mengalami hambatan.
yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Sedangkan menurut Fabozzi dalam
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan Mahendra (2011), kinerja keuangan
mengenai bagaimana atasan mereka perusahaan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
menilai kerja mereka. Dalam organisasi 1. Faktor Internal
perusahaan, manajemen atas Faktor internal merupakan faktor-faktor
mendelegasikan sebagian wewenangnya yang secara umum dapat dibagi dalam
kepada manajemen di bawah mereka. kendali pihak manajemen perusahaan,
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi diantaranya :
penghargaan. Hasil pengukuran tersebut a. Manajemen personalia yaitu yang
juga dapat dijadikan alat evaluasi kinerja berkaitan dengan sumber daya manusia
manajemen selama ini apakah mereka telah agar dapat didayagunakan seoptimal
bekerja secara efektif atau tidak. Jika mungkin untuk mencapai tujuan
berhasil mencapai target yang ditentukan perusahaan secara manusiawi.
mereka dikatakan berhasil mencapai target
Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 7
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

b. Manajemen Pemasaran yaitu yang kinerja keuangan PT Smartfren


berkaitan dengan program-program Telecom Tbk.
yang ditujukan untuk mencapai tujuan 2. Sumber Data
perusahaan. Sumber data yang digunakan dalam
c. Manajemen Produksi yaitu yang penelitian ini adalah data sekunder.
berkaitan dengan faktor-faktor produksi Menurut Sugiyono (2014), sumber data
agar barang dan jasa sesuai dengan yang sekunder merupakan sumber yang tidak
diharapkan. langsung memberikan data kepada
d. Manajemen keuangan yaitu yang pengumpul data, misalnya lewat orang
berkaitan dengan perencanaan, mencari, lain atau dokumen. Dalam penelitian
dan memanfaatkan dana untuk ini, data sekunder diperoleh melalui
memaksimumkan efisiensi perusahaan. internet, buku-buku, jurnal dan tesis
2. Faktor Eksternal yang berhubungan dengan penelitian
Faktor eksternal merupakan faktor-faktor ini.
yang yang berada diluar kendali
manajemen perusahaan, diantaranya: Metode Pengumpulan data
a. Kondisi Perekonomian yaitu kondisi Adapun metode pengumpulan data
yang dipengaruhi oleh kebijakan yang digunakan yaitu :
pemerintah, keadaan dan stabilitas 1. Penelitian kepustakaan adalah hasil
politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain. penulisan pengarang yang di acu dalam
b. Kondisi Industri yaitu meliputi tingkat badan tulisan yang mencantumkan nama-
persaingan, jumlah perusahaan, dan nama penulis dan tahun penerbitan di
lain-lain. dalam kurung berupa buku-buku dan jurnal
ilmiah (Kuncoro, 2009). Penelitian
METODE PENELITIAN kepustakaan dalam penelitian ini berupa
Jenis dan Sumber Data buku-buku, jurnal dan tesis yang
1. Jenis Data berhubungan dengan penelitian ini
a. Data Kualitatif 2. Dokumen yaitu catatan peristiwa yang
Menurut Sugiyono (2011), data sudah berlalu dan berbentuk tulisan,
kualitatif adalah data yang berbentuk gambar, atau karya-karya monumental
kalimat, kata atau gambar. Data dari seseorang (Sugiyono, 2014). Data
kualitatif yang digunakan adalah yang digunakan dalam teknik dokumen ini
teori-teori dan gambaran umum PT. berupa gambaran umum PT. Smartfren
Smartfren Telecom Tbk. Data-data ini Telecom Tbk. yang diperoleh melalui situs
digunakan untuk pengembangan http://www.smartfren.com dan data laporan
analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas keuangan perusahaan dari tahun 2007-
dan Profitabilitas dalam mengukur 2016 yang diperoleh dari Bursa Efek
kinerja Keuangan PT. Smartfren Indonesia yang diunduh melalui situs
Telecom Tbk. http://www.idx.co.id.
b. Data Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2011), data Metode Analisis Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk Metode analisis data yang digunakan
angka atau data kualitatif yang dalam penelitian ini adalah analisis statistik
diangkakan. Data kuantitatif yang deskriptif. Menurut Sugiyono (2014),
digunakan adalah laporan keuangan penelitian statistik deskriptif yaitu analisis
perusahaan dari tahun 2007-2016. data dengan cara mendeskripsikan atau
Data-data ini digunakan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul
mengetahui jumlah atau besaran dari sebagaimana adanya tanpa bermaksud
analisis Rasio likuiditas, Solvabilitas, membuat kesimpulan yang berlaku untuk
dan Profitabilitas dalam mengukur umum. Teknik analisis statistik deskriptif

Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 8
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

dalam penelitian ini menggunakan rasio Laba Setelah Bunga dan Pajak
keuangan yang terdiri dari (Kasmir, 2013): ROI = x 100%
Total Aktiva
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas yang digunakan dalam
Analisis Rasio Likuiditas PT. Smartfren
penelitian ini adalah current ratio. Rumus
Telecom Tbk.
untuk menghitung current ratio yaitu :
Aktiva Lancar Analisis rasio likuiditas dalam penelitian ini
Current Ratio = x 100% menggunakan current ratio. Berdasarkan
Utang Lancar laporan keuangan perusahaan, pos-pos yang
digunakan untuk menghitung current ratio
2. Rasio Solvabilitas (leverage) adalah aktiva lancar dan hutang lancar.
Rasio solvabilitas yang digunakan dalam Current ratio PT. Smartfren Telecom Tbk.
penelitian ini adalah debt ratio. Rumus dapat dilihat pada Tabel 2.
yang digunakan adalah : Berdasarkan tabel 2 dijelaskan bahwa
Total Utang tingkat likuiditas PT. Smartfren Telecom Tbk.
Debt Ratio = x 100% yang diukur dengan menggunakan current
Total Aktiva
ratio pada tahun 2007 adalah sebesar
427,48% atau 4,2748. Hal ini berarti setiap
3. Rasio Profitabilitas
Rp. 1 hutang lancar perusahaan dijamin oleh
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam
Rp. 4,2748 aktiva lancar
penelitian ini yaitu return on investment
(ROI). Rumus yang digunakan adalah :

Tabel 2. Rasio Likuiditas (Current Ratio) pada PT. Smartfren Telecom Tbk. Tahun 2007-2016
(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah)
Current Ratio
Tahun Aktiva Lancar (1) Hutang Lancar (2)
(3=1/2*100%)

2007 1.474.705 344.977 427,48%

2008 743.950 1.122.145 66,29%

2009 539.174 1.269.210 42,48 %

2010 446.530 2.075.185 21,52 %

2011 794.529 3.099.633 25,63 %

2012 852.986 3.030.849 28,14 %

2013 2.014.295 5.539.550 36,36 %

2014 2.023.170 6.522.092 31,02 %

2015 2.207.746 4.159.191 53,08 %

2016 2.318.665 5.124.253 45,24 %


Rata-rata 77,72 %
Standar Industri 200 %
Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasian, diolah (2017)

Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 9
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

Tabel 3. Rasio Solvabilitas (Debt Ratio) pada PT. Smartfren Telecom Tbk. Tahun 2007-2016
(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah)
Total Hutang Total Aktiva Debt Ratio
Tahun
(1) (2) (3=1/2*100%)

2007 2.740.560 4.536.743 60,40%

2008 4.070.570 4.797.891 84,84%

2009 3.964.402 4.756.934 83,34 %

2010 4.603.092 4.483.609 102,66 %

2011 9.027.606 12.296.578 73,42 %

2012 9.355.398 14.339.806 65,24 %

2013 12.816.548 15.866.493 80,78 %

2014 13.796.743 17.758.684 77,69 %

2015 13.857.375 20.705.913 66,92 %

2016 16.937.857 22.807.139 74,26 %


Rata-rata 76,96 %
Standar Industri 35 %
Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasian, diolah (2017)

Perusahaan. Tingkat likuiditas PT. Smartfren sebesar Rp. 0,2563 dengan aktiva lancar
Telecom Tbk. yang dikukur dengan terhadap Rp.1 hutang lancar perusahaan.
menggunakan current ratio pada tahun 2008 Pada tahun 2012 current ratio yang
adalah sebesar 66,29% atau 0,6629. Hal ini diperoleh oleh PT. Smartfren Telecom Tbk.
berarti setiap Rp. 1 hutang lancar perusahaan adalah sebesar 28,14% atau 0,2814. Artinya
dijamin oleh Rp. 0,6629 aktiva lancar setiap Rp.1 hutang lancar dijamin oleh Rp.
perusahaan. Current ratio PT. Smartfren 0,2814 aktiva lancar. Sedangkan pada tahun
Telecom Tbk pada tahun 2009 yaitu sebesar 2013, tingkat current ratio yang diperoleh
42,48% atau 0,4248. Artinya setiap Rp.1 adalah sebesar 36,36% atau 0,3636. Perolehan
hutang lancar ditanggung oleh Rp.0,4248 nilai current ratio tersebut mengartikan
aktiva lancar. Tingkat current ratio PT. bahwa setiap Rp.1 hutang lancar perusahaan
Smartfren Telecom Tbk pada tahun 2010 dijamin oleh Rp.0,3636 aktiva lancar.
yaitu sebesar 21,52% atau 0,2152 yang Selanjutnya pada tahun 2014, perusahaan
mengartikan bahwa setiap Rp.1 hutang lacar memperoleh current ratio sebesar 31,02%
perusahaan dijamin oleh aktiva lancar atau 0,3102. Hal ini menunjukkan setiap Rp.1
perusahaan sebesar Rp.0,2152. Sedangkan hutang lancar perusahaan dijamin oleh
pada tahun 2011 perusahaan memperoleh Rp.0,3102 aktiva lancar. Tingkat likuiditas
current ratio sebesar 25,63% atau 0,2563. Hal perusahaan pada tahun 2015 yaitu sebesar
ini berarti bahwa perusahaan akan dijamin 53,08% atau 0,5308 yang artinya setiap Rp.1
hutang lancar perusahaan akan dijamin

Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 10
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

sebesar Rp. 0,5308 oleh aktiva lancar. Pada dengan debt ratio pada PT. Smartfren
tahun 2016 current ratio PT. Smartfren Telecom Tbk. tahun 2014 adalah sebesar
Telecom Tbk. adalah sebesar 45,24% atau 77,69%. Hal ini berarti sebesar 77,69% aktiva
0,4524 yang mengartikan setiap Rp.1 hutang perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan.
lancar dibiayai oleh Rp. 0,4524 aktiva lancar. Tingkat solvabilitas PT. Smartfren Telecom
Tbk. yang diukur dengan debt ratio pada
Analisis Rasio Solvabilitas PT. Smartfren tahun 2015 adalah sebesar 66,92%. Hal ini
Telecom Tbk. menunjukkan sebesar 66,92% aktiva
Rasio likuiditas yang digunakan dalam perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan.
penelitian ini yaitu debt ratio. Untuk Sedangkan tingkat solvabilitas PT. Smartfren
memperoleh hasil dari debt ratio yaitu dengan Telecom Tbk. yang diukur dengan debt ratio
membandingkan besarnya total hutang pada tahun 2016 adalah sebesar 74,26%. Hal
dengan total aktiva perusahaan. Debt ratio ini menunjukkan sebesar 74,26% aktiva
pada PT. Smartfren Telecom Tbk. dapat perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan.
dilihat pada Tabel 3.
Berdasarkan tabel 3 dijelaskan bahwa Analisis Rasio Prifitabilitas PT. Smartfren
tingkat solvabilitas PT. Smartfren Telecom Telecom Tbk.
Tbk. yang diukur dengan debt ratio pada Rasio profitabilitas yang digunakan
tahun 2007 yaitu sebesar 60,40% atau 0,604. adalah return on investment. Besarnya nilai
Artinya sebesar 60,40% aktiva perusahaan return on investment dihitung dengan
dibiayai dari hutang. Pada tahun 2008, tingkat membandingkan laba bersih dengan total
solvabilitas PT. Smartfren Telecom Tbk. yang aktiva perusahaan. Besarnya nilai return on
diukur dengan debt ratio adalah sebesar investment ditentukan dari besarnya
84,84%. Hal ini menunjukkan sebesar 84,84% perbandingan laba bersih terhadap total
aktiva perusahaan dibiayai dari hutang aktiva. Semakin tinggi laba bersih dan
perusahaan. Tingkat solvabilitas PT. semakin rendah total aktiva maka semakin
Smartfren Telecom Tbk yang diukur dengan tinggi pula nilai dari return on investment.
debt ratio pada tahun 2009 adalah sebesar Return on investment PT. Smartfren Telecom
83,34%. Hal ini menunjukkan sebesar 83,34% Tbk. dapat dilihat pada tabel 4.
aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang Berdasarkan tabel 4, rasio
perusahaan. Pada tahun 2010, tingkat profitabilitas yang diukur dengan return on
solvabilitas PT. Smartfren Telecom Tbk yang investment pada PT. Smartfren Telecom Tbk.
diukur dengan current ratio adalah sebesar pada tahun 2007 adalah sebesar 1,11%.
102,66%. Artinya sebanyak 102,66% aktiva Artinya perusahaan mampu memberoleh laba
perusahaan dibiayai oleh hutang sebesar bersih 1,11% dari total aktiva
102,66%. Sedangkan tingkat solvabilitas yang perusahaan.Tingkat profitabilitas PT.
diukur dengan debt ratio PT. Smartfren Smartfren Telecom Tbk. pada tahun 2008
Telecom Tbk. pada tahun 2011 adalah sebesar yang diukur dengan return on investment
73,42%. Artinya sebesar 73,42% aktiva adalah sebesar -22,27%. Hal ini menunjukkan
perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan perusahaan memperoleh -22,27% dari total
Tingkat solvabilitas PT. Smartfren aktiva perusahaan yang artinya perusahaan
Telecom Tbk.yang diukur dengan debt ratio mendapatkan kerugian sebesar 22,7%. dari
pada tahun 2012 adalah sebesar 65,24%. Hal total aktiva. Sedangkan tingkat profitabilitas
ini menunjukkan bahwa sebesar 65,24% PT. Smartfren Telecom Tbk. yang diukur
aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang dengan return on investment pada tahun 2009
perusahaan.Tingkat solvabilitas PT. Smartfren adalah sebesar -15,23%. Artinya perusahaan
Telecom Tbk.yang diukur dengan debt ratio mendapatkan laba bersih sebesar -15,23%
pada tahun 2013 adalah sebesar 80,78%. Hal atau kerugian bersih yang diperoleh sebesar
ini menunjukkan bahwa sebesar 80,78 % 15,23% dari total aktiva. Tingkat profitabilitas
aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang PT. Smartfren Telecom Tbk. yang diukur
perusahaan. Tingkat solvabilitas yang diukur
Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 11
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

Tabel 4. Rasio Profitabilitas (Return on Investment) pada PT. Smartfren Telecom Tbk Tahun
2007-2016 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah)
Laba Bersih Total Aktiva Return On Investment
Tahun
(1) (2) (3=1/2*100%)
2007 50.345 4.536.743 1,11%

2008 -1.068.868 4.797.891 -22,27%

2009 -724.396 4.756.934 -15,23 %

2010 -1.401.813 4.483.609 -31,27 %

2011 -2.400.247 12.296.578 -19,52 %

2012 -1.563.090 14.339.806 -10,90 %

2013 -2.534.463 15.866.493 -15,97 %

2014 -1.379.003 17.758.684 -7,77 %

2015 -1.558.638 20.705.913 -7,53 %

2016 -1.979.255 22.807.139 -8,67 %


Rata-rata -13,80 %
Standar Industri 30 %
Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasian, diolah (2017)

dengan return on investment pada tahun 2010 Tingkat profitabilitas PT. Smartfren
adalah sebesar -31,27 %. Hal ini Telecom Tbk. yang diukur dengan return on
menunjukkan perusahaan memperoleh investment pada tahun 2014 adalah sebesar -
kerugian bersih sebesar 31,27% dari total 7,77 %. Hal ini menunjukkan perusaahan
aktiva perusahaan. Tingkat profitabilitas PT. memperoleh kerugian bersih sebesar 7,77%
Smartfren Telecom Tbk. yang diukur dengan dari total aktiva perusahaan. Tingkat
return on investment pada tahun 2011 adalah profitabilitas yang diukur dengan return on
sebesar -19,52%. Artinya perusahaan tidak investment tahun 2015 pada PT. Smartfren
mendapatkan laba melainkan kerugian bersih Telecom Tbk. adalah sebesar -7,53%. Hal ini
sebesar 19,52% dari total aktiva perusahaan. menunjukkan perusahaan memperoleh
Pada tahun 2012 , besarnya profitabilitas PT. kerugian bersih sebesar 7,53% dari total
Smartfren Telecom Tbk. yang diukur dengan aktiva perusahaan. Selanjutnya,tingkat
return on investment adalah sebesar -10,90 %. profitabilitas PT. Smartfren Telecom Tbk.
Hal ini menunjukkan perusahaan tidak yang diukur dengan return on investment
mendapatkan laba melainkan kerugian bersih pada PT. Smartfren Telecom Tbk. tahun 2016
sebesar 10,90% dari total aktiva perusahaan. adalah sebesar -8,67 %. Hal ini menunjukkan
Tingkat likuiditas PT. Smartfren Telecom perusahaan memperoleh kerugian bersih
Tbk. yang diukur dengan return on investment sebesar 8,67 % dari total aktiva perusahaan.
pada tahun 2013 adalah sebesar -15,97%. Hal
ini berarti perusahaan memperoleh kerugian
bersih sebesar 15,79% dari total aktiva
perusahaan.
Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 12
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

Pembahasan KESIMPULAN
Rasio Likuiditas 1. Tingkat likuiditas PT. Smartfren Telecom
Berdasarkan tabel 2 dijelaskan bahwa Tbk. yang diukur dengan menggunakan
rasio likuiditas yang diukur dengan current current ratio tahun 2007-2016
ratio pada PT. Smartfren Telecom Tbk. dari menunjukkan kondisi yang kurang baik
tahun 2007-2016 secara rata-rata yaitu sebesar karena berada dibawah standar industri
77,72% berada dibawah standar industri yaitu 200%.
current ratio yaitu 200%. . Hal ini 2. Tingkat solvabilitas PT. Smartfren
menunjukkan tingkat likuiditas PT. Smartfren Telecom Tbk. yang diukur dengan
Telecom Tbk. yang diukur dengan current menggunakan debt ratio menunjukkan
ratio berada dalam kondisi yang kurang baik kondisi yang kurang baik karena pada
karena berada dibawah standar industri. tahun 2007-2016 berada diatas 35%.
Kondisi ini disebabkan oleh tingginya hutang 3. Tingkat Profitabilitas PT. Smartfren
lancar perusahaan PT. Smartfren Telecom Telecom Tbk. yang diukur dengan
Tbk dimana terjadinya kenaikan utang usaha menggunakan return on investment
kepada pihak reditor yang sangat tinggi. menunjukkan kondisi yang kurang baik
karena pada tahun 2007-2016 berada
Rasio Solvabilitas dibawah 30%.
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
bahwa rasio solvabilitas yang diukur dengan Saran
debt ratio pada PT. Smartfren Telecom Tbk. 1. PT. Smartfren Telecom Tbk. hendaknya
dari tahun 2007-2016 secara rata-rata adalah menggunakan hutang perusahaan baik
sebesar 76,96% berada diatas standar industri itu hutang jangka pendek maupun jangka
debt ratio yaitu 35%. Kondisi ini panjang dengan efektif dan efisien
menggambarkan bahwa rasio solvabilitas melalui penekanan biaya usaha
yang diukur dengan debt ratio pada PT. diantaranya dengan mengelola persediaan
Smartfren Telecom Tbk. berada dalam perusahaan dengan baik agar tidak terjadi
kondisi yang kurang baik karena berada diatas penumpukkan persediaan.
standar industri debt ratio. Hal ini terjadi 2. PT. Smartfren Telecom Tbk. hendaknya
karena hutang perusahaan yang terus dapat mengelola aktiva yang dimilikinya
meningkat setiap tahunnya secara keseluruhan dengan baik untuk dapat menghasilkan
yang disebakan oleh kenaikanutang pinjaman keuntungan yang maksimum dengan
jangka panjang kepada pihak kreditor. meningkatkan penjualan yaitu dengan
menciptakan inovasi produk berbasis
Rasio Profitabilitas GSM-CDMA dan memperluas jaringan
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan ke seluruh Indonesia.
bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan
return on investment pada PT. Smartfren DAFTAR PUSTAKA
Telecom Tbk. Secara rata-rata dari tahun Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston.
2007-2016 adalah sebesar -13,80% berada 2010. Dasar-dasar Manajemen
dibawah standar industri return on investment Keuangan, Edisi Sebelas. Jakarta:
yaitu 30%. Hal ini menunjukkan tingkat Salemba Empat.
profitabilitas yang diukur dengan return on Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan
investment pada PT. Smartfren Telecom Tbk. Keuangan. Bandung: Alfabeta.
berada dalam kondisi yang kurang baik Harahap, Sofyan Safri. 2010. Analisis Kritis
karena berada dibawah standar industri. Hal Atas Laporan Keuangan.Jakarta:
ini dikarenakan perusahaan mengalami Rajawali Pers.
kerugian bersih akibat tingginya beban usaha http://www.idx.co.id. diunduh pada 25
perusahaan yang berasal dari beban operasi November 2016.
serta beban pemasaran dan penjulaan yang Islahuzzaman. 2012. Manajemen Keuangan.
sangat tinggi. Yogyakarta: Ekonusa.
Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 13
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL. 1, NO. 1, JUNI 2017

Jumingan. 2009. Analisis Laporan Munawir, S. 2010.Analisis Laporan


Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Keuangan, Edisi 4. Yogyakarta:
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Liberty.
Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan
Media Group. Teori dan Aplikasi, Edisi 4.
. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE
Jakarta: Rajawali Pers. Sawir, Agnes. 2008. Analisis Kinerja
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta, Gramedia Pustaka Baru
Erlangga. Sucipto. 2007. Penilaian Kinerja Keuangan.
Mahendra, Alfredo. 2011. Pengaruh Kinerja Jakarta: Salemba Empat.
Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
(Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Moderating) Pada Perusahaan Bandung: Alfabeta.
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. . 2011. Statistika Untuk Penelitian.
Tesis. Universitas Udayana. Denpasar. Bandung: Alfabeta

Meutia Dewi: Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Tbk. 14

Anda mungkin juga menyukai