Anda di halaman 1dari 3

Proses pendidikan pada abad 21 untuk mengembangkan potensi

atau kemampuan siswa secara holistik melalui penerapan


pendekatan, model dan pembelajaran yang lebih inovatif,yang
berpusat pada keaktifan siswa.Sesuai dengan statemen tersebut
pengembangan strategi pembelajaran yang baik yaitu melalui
pendekatan saintifik.Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
yaitu pembelajaran yang mempunyai tahapan-tahapan:

1.Mengamati

Yaitu siswa mengidentifikasi suatu objek melalui penginderaan


misalnya membaca,menyimak ( indera penglihatan).

2.Menanya

Yaitu kegiatan mengungkapkan suatu hal yang ingin diketahui


yang berkenaan dengan suatu objek,peristiwa ,suatu proses
tertentu

3.Mengumpulkan data

Yaitu kegiatan mencari informasi sebagai bahan untuk di


analisis dan disimpulkan

4.Mengasosiasi

Yaitu mengolah data dalam serangkaian aktifitas dan pikiran


dengan bantuan peralatan tertentu misalnya mengolah data
dalam bentuk tabel, kemudian dianalisis sehingga dapat ditarik
kesimpulan.

5.Mengkomunikasikan
Yaitu siswa dapat menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan
mengamati,menanya,mengumpulkan dan mengolah data,serta
mengasosiasikan kepada orang lain secara lisan maupun tulisan.

Kemudian tahapan-tahapan dari pendekatan saintifik tersebut


dikembangkan dalam model-model pembelajaran.Model-model
pembelajaran tersebut harus memiliki unsur-unsur dasar yaitu
sintakmatik,sistem sosial,prinsip reaksi,sistem pendukung,dan
dampak intruksional dan pengiring.Model dan pembelajaran
yang lebih inovatif,yang berpusat pada keaktifan siswa,misalnya
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD(student Team-Achievement Division.
Proses belajar mengajar merupakan hal yang terpenting, karena proses inilah yang
menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak tercapai. Ketercapaian dalam proses
belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku
tersebut baik yang menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan
(psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses
pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran. Dengan tersedianya
media pembelajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan berbagai
macam metode pengajaran dan menciptakan iklim emosional yang sehat diantara peserta
didik. Bahkan media pembelajaran ini dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam
kelas.
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa tergantung pada
keberadaan seorang guru. Program-program pembelajaran audio visual, termasuk program
pembelajaran menggunakan komputer, memungkin siswa dapat melakukan kegiatan belajar
secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat
Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan
mutu pendidikan menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah
(1) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat
guna dan berdaya guna,
(2) untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi
kepada anak didik,
(3) untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
(4) untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan
mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
(5) untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu
dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik

Anda mungkin juga menyukai