Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi sebagai badan usaha dapat melaksanakan kegiatan di segala bidang
kehidupan ekonomi, dengan memperhatikan bahwa usaha tersebut adalah usaha yang
berkaitan dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraannya.
Dalam pasal 43 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian disebutkan bahwa usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung
dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kepentingan anggota,
penjelasannya menyebutkan bahwa Usaha koperasi terutama diarahkan pada bidang
usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha
maupun kesejahteraannya. Dalam hubungan ini maka pengelola usaha koperasi harus
dilakukan secara produktif, dan efisien dalam arti koperasi harus mempunyai kemampuan
untuk mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat
yang sebesar-besarnya pada anggota dan tetap mempertimbangkan untuk memperoleh
sisa hasil yang wajar.
Adapun mengenai pelaksanaan usaha koperasi dapat dilakukan dimana saja, baik
di dalam maupun luar negeri dengan mempertimbangkan kelayakan usahanya. Lapangan
usaha koperasi merupakan perwujudan dari peran dan fungsi koperasi dalam menunjang
usaha manapun.
Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi.
Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang
manajemennya. Apabila orang-orang manajemen itu memiliki kejujuran, kecakapan dan
giat dalam bekerja maka besarlah kemungkinannya koperasi akan maju pesat atau
setidak-tidaknya tendensi untuk terjadinya kebangkrutan akan mudah ditanggulangi.
Tetapi sebaliknya, orang-orang ini tidak cakap, curang atau tidak berwibawa tentulah
koperasipun akan mundur atau tidak semaju seperti yang diharapkan.

1
Kita sering melihat, terjadinya kesulitan-kesulitan dalam soal keuangan, soal yang
menarik perhatian anggota pada koperasi, pemasaran barang-barang, organisasi yang
kacau dan sebagainya. Kesulitan-kesulitan semacam ini pangkal persoalannya karena
ketidak beresan pada manajemen.
Manajemen memang bukanlah satu-satunya unsur yang menentukan gagal
tidaknya suatu usaha, tetapi bagaimanapun orang-orang yang duduk dalam manajemen
ini mempunyai peranan penting. Lebih-lebih dalam organisasi yang bukan kumpulan
modal uang melainkan kumpulan orang-orang. Sehingga dari sekian banyak koperasi
yang gagal banyak diantara yang disebabkan oleh kekacauan dalam bidang manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa fungsi manajemen dalam pengurus koperasi?
2. Apa fungsi manajemen dalam manajer koperasi
3. Bagaimana manajemen dalam koperasi?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui fungsi manajemen dalam pengurus koperasi
2. Untuk mengetahui fungsi manajemen dalam manejer koperasi
3. Untuk mengetahui manajemen dalam koperasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Manajemen Dalam Pengurus Koperasi


Istilah Manajemen berasal dari bahasa Italia; managio yang artinya pengurusan.
Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi Management diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia dengan tata laksana, pengelolaan atau pengurusan. Definisi tentang Manajemen
banyak ragamnya, berbeda-beda meskipun isinya sama. Secara umum telah dirumuskan
bahwa definisi manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan kelompok orang dan
mengerahkan segala fasilitas dalam usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Peter Davis (1999) memformulasikan bahwa manajemen koperasi
diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi,
nilai-nilai dan kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan
kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan
hasil latihan profesional perkoperasian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen
koperasi adalah kegiatan profesional yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh
keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya.
Lebih lanjut perlu dijelaskan bahwa manajemen koperasi tidak didasarkan pada
pemaksaan wewenang, melainkan melalui keterlibatan dan partisipasi. Para manajer
profesional koperasi menggunakan metoda yang sama seperti manajemen pada
umumnya. Hanya saja nilai-nilai dan tujuan yang harus diperjuangkan metode itulah yang
membuat manajemen koperasi unik dan berbeda dari manajemen lainnya. Fungsi
utamanya adalah mengupayakan kepemimpinan koperasi bagi anggota dan pengurus
terpilih di dalam pengembangan kebijakan dan strategi yang akan memberdayakan
koperasi dalam mewujudkan cita-cita atau tujuannya.
Dengan menyatukan manajemen Koperasi sebagai bagian dari koperasi dan
sebagai representasi prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, kita dapat
mengembangkan manajemen dan demokrasi di dalam koperasi sebagaimana dinyatakan
Peter Davis, sebagai berikut: “pengembangan prinsip-prinsip manajemen koperasi, akan

3
membuat perusahaan koperasi harus dikelola secara professional dan kooperatif
sedemikian rupa sehingga keterlibatan anggota dan demokrasi, akan tetap menjadi kunci
keberhasilan dalam praktek koperasi“.
Setiap usaha kerjasama harus ada seorang pejabat atau lebih yang memimpin
segenap proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama itu. Pejabat itu disebut manajer.
Dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama, manajer itu melakukan pekerjaan dari
dua segi :
1. Menggerakkan orang-orang, yaitu mendorong, memimpin, menjuruskan dan
menertibkan orang-orang agar melakukan perbuatan-perbuatan dalam menuju ke
arah tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam usaha kerjasama itu.
2. Mengerahkan fasilitas, yaitu menghimpun, mangatur, memelihara, dan
mengendalikan alat, benda, uang, waktu dan metode kerja serta peralatan apapun
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha
kerjasama itu.

Didalam menggerakkan orang-orang dan mengerahkan fasilitas, manajer


melakukan pola perbuatan: perencanaan, pembuatan keputusanm pembimbingan,
pengorganisasian dan pengendalian.

a. Perencanaan
Menggambarkan dimuka hal-hal yang harus dikerjakan dan cara
mengerjakannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pembuatan keputusan
Melakukan pemilihan diantara berbagai kemungkinan untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan, pertentangan-pertentangan dan keraguan-
keraguan yang timbul dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama itu.
c. Pembimbingan
Memerintah, menugaskan, memberi arah dan menuntut bawahan, untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d. Pengkoordinasian

4
Menghubung-hubungkan, menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya
sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya
tujuan tanpa terjadinya kekacauan, percekcokan atau kekosongan kerja.
e. Pengendalian
Melakukan kegiatan pemerikasaan, mencocokkandan mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan yang ada terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan
dan hasil yang dikehendaki.
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana
diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain.
Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Dengan demikian,
keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan
masing-masing fungsi tersebut.
Koperasi sebagai bentuk badan usaha yang bergerak dibidang perekonomian,
mempunyai tatanan manajemen yang berbeda dengan badan usaha non koperasi.
Perbedaan tersebut terletak pada asas koperasi yang bersifat demokratis dimana
pengelolaan koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota. Karena itu dalam tatanan
manajemen koperasi Indonesia mempunyai unsure-unsur: Rapat Anggota, pengurus,
pengawas dan manajer.
Dalam manajemen koperasi kekuasaan tertinggi adalah ditangan rapat anggota,
sebab koperasi adalah organisasi dari, oleh dan untuk anggota. Karena rapat anggota yang
pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan organisasi dengan sendirinya tidak dapat
mengelola kegiatan-kegiatan koperasi. Baik pengurus maupun pengawas dipilih oleh
anggota-anggota dan bertindak untuk dan atas nama anggota.
Peranan manajemen adalah membuat koperasi berhasil dalam mencapai
tujuannya, baik tujuan para anggotanya, seperti misalnya untuk mencapai perbaikan
tingkat hidup atau sedikitnya meringankna biaya hidup sehari-hari, maupun tujuan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal yang pertama, manajemen merupakan unsur
pembuat keputusan yang telah digariskan oleh rapat anggota. Dalam hal yang kedua,

5
pemerintah menetapkan bahwa koperasi bertujuan untuk menambah kesejahteraan
anggota dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Seperti badan usaha yang lain, koperasi juga akan menghadapi berbagai persoalan
dalam mencapai tujuan. Sebagian besar tugas manajemen adalah memecahkan persoalan-
persoalan itu dan membuat putusan-putusan yang akan menuju sasaran yang dikehendaki.
Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan sesuatu persoalan adalah :
a. Membuat persoalan yang dihadapi menjadi jelas dan terang.;
b. Mencari alternatif-alternatif untuk memecahkannnya;
c. Memilih salah satu cara atau alternative yang paling sesuai dengan tujuan
koperasi;
d. Menilai hasil cara tersebut.

2.1.1. Implementasi Fungsi Manajemen Koperasi


Perangkat organisasi koperasi ada (3) bagian :
a. Rapat Anggota
Tugas dan wewenang Rapat Anggota :
a. Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan
Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.
b. Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun
buku berikutnya.
c. Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran
Koperasi.
d. Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
e. Menetapkan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
b. Pengurus
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari :
a. Unsur Ketua
b. Unsur Sekretaris
c. Unsur Bendahara
Tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab Pengurus:
Secara Kolektif Pengurus bertugas :

6
 Memimpin organisasi dan kegiatan usaha
 Membina dan membimbing anggota
 Memelihara kekayaan koperasi
 Menyelenggarakan rapat anggota
 Mengajukan rencana RK dan RAPB
 Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatan
 Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib
 Memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan buku daftar
pengawas.
Pengurus berfungsi sebagai: Perencana, Personifikasi Badan Hukum
Koperasi, Kesatuan Pimpinan, Penyedia sumberdaya dan pengendali
koperasi. Pengurus berwenang dalam :
 Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan,
 Memutuskan penerimaan, penolakan dan pemberhentian anggota
sementara, sesuai dengan AD,
 Mengangkat dan memberhentikan Pengelola dan karyawan
Koperasi,
 Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan anggota sesuai
dengan tanggungjawabnya.
Pengurus bertanggung jawab kepada Rapat Anggota mengenai
pelaksanaan tugas kepengurusannya setiap tahun buku yang disakikan
dalam Laporan Pertanggungj awaban tahunan.
Secara Perorangan, tugas pengurus adalah :
a. Ketua :
 Bertugas mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus
dan menangani tugas pengurus yang berhalangan, memimpin rapat
dan mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan,
 Berfungsi sebagai pengurus, selaku pimpinan,
 Berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus dalam
mengambil keputusan tentang hal-hal yang prinsip, serta
7
menandatangani surat-surat bersama Sekretaris, serta surat-surat
berharga bersama Bendahara,
 Bertanggungjawab pada Rapat Anggota
b. Sekretaris :
 Bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan dibidang
kesekretariatan, keanggotaan dan pendidikan.
 Berfungsi sebagai Pengurus selaku Sekretaris.
 Berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan segala
perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya sesuai keputusan
rapat pengurus, serta menandatangani surat bersama unsur Ketua.
c. Bendahara :
 Bertugas mengelolan keuangan (menerima, menyimpan dan
melakukan pembayaran), membina administrasi keuangan dan
pembukuan.
 Berfungsi sebagai Pengurus, selaku Bendhara.
 Berwenang menentukan kebijakan dan melakukan segala
perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya, serta
menandatangani surat-surat berharga bersama unsur Ketua.
 Bertanggungjawab kepada rapat pengurus lengkap melalui ketua.
d. Pengawas
Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai
dengan AD Koperasi. Unsur Pengawas terdiri dari :
 Ketua merangkap anggota,
 Sekretaris merangkap anggota dan
 Anggota

Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas :

a. Secara Kolektif
Bertugas melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan sekurang-
kurangnya tiga bulan sekali atas tata kehidupan Koperasi yang

8
meliputi Organisasi, Manajemen, Usaha, Keuangan, Pembukuan
dan kebijaksanaan Pengurus.
 Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa.
 Berwenang melakukan pemeriksaan tentang catatan dan
atau harta kekayaan koperasi.
 Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
Dasar-dasar Kegiatan Pengurus dan Pengawas
Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada:
1. Undang –Undang No. 25 tahun 1992,
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
3. Keputusan Rapat Anggota,
4. Keputusan Rapat Pengurus dan Rapat Gabungan.
b. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara kolektif berdasarkan
azas kekeluargaam dan masing-masing melaksanakan tugas
dengan disiplin, inisiatif, kreatif sesuai dengan pembagian tugas
yang ditetapkan.
c. Pengurus dan Pengawas bekerja secara terbuka.
d. Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh
Pengelola (manajer) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah
ditentukan.
e. Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan
kebijaksanaan Pengurus sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
f. Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas disajikan
tertulis.
g. Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas secara
perorangan yang telah diterima, baik dalam Rapat Pengurus
maupun Rapat Pengawas menjadi tanggungjawab Pengurus atau
pengawas.

2.2 Fungsi Manajemen Dalam Manajer Koperasi

9
Manejer adalah orang yang memegang jabatan tertinggi dari semua karyawan
koperasi dimana dia bekerja sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan
pengurus. Karena manajer adalah pemimpin dari semua karyawan, maka dia harus :
a. Seorang pembuat kebijakan yang handal.
b. Seorang pemimpin yang mampu menjadi coordinator yang baik bagi seluruh
kegiatan koperasi.
c. Seorang pengawas yang bijaksana dalam mengawasi semua kegiatan usaha
koperasi.
d. Walaupun ada kepala bagian keuangan, namun manajer juga harus
mempertanggungjawabkan keuangan koperasi kepada pengurus.
e. Figur yang jujur dalam mengatur serta menggunakan dana yang ada secara efisien
dan proaktif.
Menurut Suparmi Su dalam bukunya Manajemen Koperasi, ada beberapa bidang
yang perlu ditangani oleh manajer sebagai pengelola usaha koperasi, yaitu bidang
personalia, bidang pengelola usaha, administarsi, perencanaan, serta pengawasan.
a) Bidang Personalia
 Mengusulkan pengangkatan pegawai dan pencatatan pegawai yang
melanggar tata tertib.
 Membimbing, memotivasi, dan mengawasi karyawan.
 Mengusulkan peningkatan pendidikan dan ketrampilan pegawai, misalnya
dikirim untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
 Mengusulkan promosi pegawai yang berprestasi, termasuk peningkatan
kesejahteraannya.

Pemimpin yang baik adalah orang yang tahu banyak tentang bawahan yang
dipimpinnya. Karena manajer adalah pemimpin dari seluruh kepala unit maka dia juga
harus mengetahui banyak tentang seluk beluk usaha dan tentang teknik pemasaran di
mana dia bertanggung jawab terhadap penjualan hasil produksi koperasi. Disamping itu,
dia juga harus menguasai tentang komunikasi ke luar untuk mempromosikan usaha
koperasi, kerjasama dengan pihak lain, mencari peluang-peluang pasar, dan
mengembangkan pemasaran koperasi.

10
b) Bidang Pengelola Usaha
Karena usaha adalah tanggung jawab manajer, maka dia secara intensif
harus mencari informasi pasar, merealisasi peluang pasar yang ada, dan
bertanggungjawab penuh terhadap omzet penjualan. Dalam menangani masalah
strategi teknologi produksi, ia juga harus mengusahakanagar mencapai economic
of scale atau penurunan biaya dan mencapai efisien kerja. Selain itu, pemodalan
koperasiyang murah dan mudah harus diusahakan oleh koperasi, terutama modal
kerja operasional yang menjadi tanggung jawabnya.
c) Bidang Administrasi
Administrasi merupakan pendukung lancarnya organisasi mencakup
administrasi keuangan dan pembuatan laporan-laporan yang menjadi tanggung
jawabnya. Sampai batas tertentu dengan persetujuan pengurus dapat
menandatangani surat-surat persetujuan penerimaan dan pengeluaran sampai
jumlah tertentu.
d) Bidang Perencanaan
1. Mengkoordinir penyusunan konsep
 Rencana kerja, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
 Rencana pengeluaran terutama pengeluaran yang rutin.
 Rencana pemasukan yang sudah ada anggarnnya.
2. Konsep perencanaan ini diajukan ke pengurus, lalu diadakan penyesuaian
seperlunya sebelum diajukan ke rapat anggota.
3. Mengikuti rapat yang berkaitan dengan bidang usaha.
e) Bidang Pengawasan
Disini manajer bertanggung jawab atas seluruh bidang pengawasan di
mana kegiatan yang harus dilakukan mencakup antara lain :
a. Perencanaan persediaan, yang meliputi persediaan bahan baku dan
barang jadi
b. Pengawasan investasi.
c. Kerajinan dan kedisiplinan pegawai.
d. Jumlah uang masuk dan uang keluar harus diberikan setiap saat serta
diadakan evaluasi lalu dibandingkan antara rencana dan kenyataan.

11
2.2.1. Perencanaan
Fungsi penting pertama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen
koperasi adalah fungsiperencanaan. Pengurus dan manajer di koperasi harus
menyusun perencanaan penggunaansumber daya manusia, modal, sarana fisik,
dan informasi yang dimiliki koperasi untukmencapai tujuan koperasi yang telah
disepakati oleh para anggotanya. Perencanaanmenyangkut masa depan.
Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yangdimiliki koperasi saat
ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah yanglebih baik.
Karenanya sebelum menyusun perencanaan pengurus dan manejer koperasiharus
melakukan identifikasi dan evaluasi terlebih dahulu apa target atau sasaran apa
sajayang sudah tercapai, kebutuhan pelayanan apa yang diinginkan oleh anggota
dan belumdipenuhi oleh koperasi, bagaimana kemampuan permodalan koperasi,
termasuk juga situasipersaingan usaha di lingkungan koperasi juga harus
diperhitungkan.
Apa manfaat perencanaan bagi koperasi? Apabila pengurus dan manajer
mampu menyusun perencanaan yang baik, maka akanmemberikan manfaat
sebagai berikut:
 Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk mencapai tujuan
organisasikoperasi.
 Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga di masa yang akan
datang.
 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan metoda kerja
yang sesuaidan sistematis.
 Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya kebijakan,
prosedur sertajadwal yang telah ditetapkan.
 Menghindarkan tindakan coba-coba, tanpa perhitungan yang
menyebabkanpemborosan bagi koperasi.
 Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan kegiatan di koperasi
selaluberpedoman pada tujuan.

12
Bagaimana langkah dan prosesnya? Ada enam langkah proses perencanaan yang
dapat dilakukan oleh pengurus dan manajerkoperasi, yaitu:

1. Mengumpulkan fakta dan informasi yang berkaitan dengan situasi internal


organisasikoperasi (organisasi, keanggotaan, permodalan, sarana dan
prasarana, SDM, danusaha koperasi) dan situasi eksternal (persaingan,
politik, ekonomi, sosial budaya,teknologi, hukum ) koperasi.
2. Menganalisis masalah dan potensi yang diperoleh dan didukung dengan
fakta daninformasi dari langkah pertama.
3. Memperkirakan perkembangan dan situasi koperasi dan lingkungannya
dimasa yangakan datang.
4. Menetapkan tujuan dan hasil, sebagai patokan sebagai sasaran yang aakan
dicapai.
5. Mengembangkan alternatif sebagai arah tindakan dan memilih alternatif
yang palingsesuai (pengambilan keputusan).
6. Alokasi sumber daya, SDM, modal, sarana dan prasarana yang ditetapkan
dalammatriks kebijakan untuk mendukung tujuan atau hasil dengan
alternatif yang telahdiputuskan.
7. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK).
Apa peran pengurus dan manajer dalam perencanaan di koperasi?
1. Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan taktis baik
untukjangka panjang maupun jangka pendek.
2. Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program operasional,
selanjutnyadibahas bersama dengan pengurus dan pengawas.
3. Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang dikehendaki,
tanpamengabaikan struktur keuangan yang ada.
4. Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman
seluruhpelaksanaan.
5. Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan usaha
keuangan dananggota guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi (RAPBK).

13
7. Rencana yang telah disusun dan RAPBK disampaikan dalam rapat
anggota untukdibahas dan mendapatkan pengesahan.
2.2.2. Pengorganisasian
Setelah perencanaan disusun, pengurus dan manajer koperasi selanjutnya
harusmelakukan fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian dapat dikatakan
sebagai proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-
faktorfisik, agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah
padasuatu tujuan. Mengorganisasikan merupakan bagian proses manajemen
yangmemiliki arti membagi pekerjaan diantara para individu dan kelompok
sertamengkoordinasikan aktivitas mereka agar setiap individu dapat mengetahui
denganjelas apa yang menjadi tugasnya sehingga mereka dapat bekerja sama
dengan baikdalam suatu perusahaan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Fungsi pengorganisasian dalam sebuah organisasi koperasi meliputi
pembagianseluruh tugas kedalam berbagai kerja individual dengan wewenang dan
tanggungjawab tertentu untuk menjalankan kerja tersebut dan selanjutnya
berbagai kerjaindividual tersebut dikumpulkan kedalam berbagai bagian atau unit
kerja menurutdasar dan ukuran tertentu.
Apa manfaat fungsi pengorganisasian? Manfaat dan Tujuan fungsi
pengorganisasian dalam manajemen koperasi adalahmencapai usaha terkoordinasi
melalui perancangan struktur hubungan tugas danwewenang baik yang
menyangkut tugas pokok maupun tugas penunjang. Tugaspokok organisasi
koperasi adalah memberikan pelayanan kepada anggota melalui unit-unit kegiatan
usaha koperasi. Contohnya dalam disain struktur organisasikoperasi sekolah tugas
pokok dapat dicerminkan dengan adanya unit usaha kantin,unit usaha toko, unit
usaha foto copy, dan unit usaha simpan pinjam. Unit-unitusaha yang dimaksud
adalah tugas pokok koperasi yang mempengaruhi danmenentukan hidup matinya
koperasi. Tugas penunjang adalah unit kerjapenunjang yang dapat dipakai
bersama oleh unit-unit tugas pokok koperasi sepertibagian administrasi keuangan,
bagian perencanaan dan lain sebagainya sesuaidengan kebutuhan.
Langkah dan proses pengorganisasian di koperasi:

14
1. Pengurus dan manajer di koperasi harus menginventarisir ulangPersonalia,
dana, fasilitas, tugas-tugas pokok dan tugas penunjang,prioritas tujuan
2. Merancang ulang (bila dibutuhkan) struktur organisasi yang sesuai
dengantuntutan organisasi koperasi agar mampu bergerak lincah.
3. Menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan
4. Memilih, menempatkan dan melatih karyawan sesuai dengan posisijabatan
atau tugasnya.
5. Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab secara proporsional dan
berimbang sesuai dengan jabatannya.
6. Membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi baik hubungan
vertikal maupun horizontal
2.2.3. Pelaksanaan
Setelah fungsi pengorgaisasian dijalankan, selanjutnya pihak manajemen
dikoperasi harus menjalankan fungsi pelaksanaan atau implementasi.
Fungsipelaksanaan adalah suatu proses menggerakkan dan menjalankan
organisasi agarorang-orang yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab
dapat bekerjamenjalankan tugas untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.Disinilah pengurus dan manajer di koperasi dituntut harus menjalankan
fungsikepemimpinan.Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain(bawahan atau pengikutnya) agar mau melaksanakan
perintah atau pekerjaanyang diberikan oleh pemimpin. Oleh karena itu
kemampuan kepemimpinan dikoperasi adalah bagian yang fital dalam
menjalankan dan menggerakka organisasikoperasi. Perencanaan yang baik dan
pengorganisasian yang baik pula tidak akan ada artinya bila manusia yang diberi
tugas, wewenang dan tanggung jawab tidakmelaksanakannya.Fungsi-fungsi
kepemimpinan yang dapat diperankan oleh pengurus dan manajerkoperasi dapat
meliputi fungsi pengarahan, pengkoordinasian, motivasi, dankomunikasi.
2.2.4. Pengarahan
Bila kita mengandaikan manajemen sebagai tubuh, organisasi sebagai
rangka,maka jaqntung atau inti dari proses manajemen adalah pengarahan

15
kepadakaryawan atau bawahan. Pengarahan yang dilakukan oleh pengurus
koperasi dapatditujukan untuk:
a. Menentukan kewajiban dan tanggung jawab,
b. Menetapkan hasil yang harus dicapai,
c. Mendelegasikan wewenang yang diperlukan,
d. Menciptakan kebutuhan (hasrat) untuk berhasil dan berprestasi,
e. Mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Fungsi pengarahan dapat juga diartikan secara lebih luas yaitu
sebagai tugas untuk membuat organisasi tetap hidup, untuk menciptakan
kondisi yang menumbuhkan minatkerja, kekuatan untuk bertindak,
pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja yangberkelanjutkan.
Tujuan ini, dapat dicapai dengan mutu kepemimpinan yangditunjukkan
oleh pengurus atau manajer koperasi.
2.2.5. Pengkoordinasian
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan
tindakan-tindakan kelompok tugas dalam suatu organisasi. Koordinasi merupakan
otak dalam batang tubuh dari keahlian manajemen. Dalam praktek,
pengkoordinian dapat meliputi aktivitas berikut:
a. Penafsiran program, kebijakan, prosedur dan praktek,
b. Pengupayaan pertumbuhan dan perkembangan karyawan,
c. Pembinaan hubungan dengan para karyawan dan sikap yang tepat
mengarah kemasa depan,
d. Pengupayaan iklim bekerja yang kondusif untuk mencapai keberhasilan,
Pengadaan arus informasi yang memadai, dimana komunikasi tidak saja kebawah
(dari pimpinan kepada bawahan) tetapi juga ke atas ( dari bawahankepada
pimpinan ) dan kesamping (pada tingkat yang sama) secara efektif.
2.2.6. Pengendalian
Fungsi terakhir manajemen yang harus dilaksanakan oleh pihak
manajemen adalahfungsi pengendalian. Pengendalian merupakan aktivitas untuk
menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang
telah dicapai, dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan

16
sebelumnya. Pada setiap tahapan kegiatan perlu dilakukan pengendalian, agar
lebih cepat dilakukan koreksi bila terjadi penyimpangan. Proses pengendalian
mencatat setiap perkembangan kearah tujuan pokok perusahaan, juga sasaran
serta metoda pencapaiannya yang memungkinkan manajer mengetahui lebih awal
terdapat penyimpangan. Karenanya, pengendalian berkaitan erat dengan
perencanaan. Menurut Gibson, at al (1996: 302), terdapat tiga jenis pengendalian
manajemen yaitu pengendalian pendahuluan (preliminary control), pengendalian
bersamaan (concurrent control), dan pengendalian umpan balik (feedback
control).

Siapa yang melakukan pengendalian dan pengawasan di koperasi?

1. Anggota koperasi, sesuai dengan prinsip koperasi pengelolaan dilakukansecara


demokratis, maka organisasi koperasi adalah organisasi yang terbukabagi anggota
sebagai pemilik untuk berpartisipasi aktif dalam melakukanpengawasan
di koperasi. Partisipasi aktif anggota dalam pengawasan dapatdilakukan anggota
untuk menggunakan hak bicaranya yaitu hak untuk bertanyadan memberikan
kritik dan saran terhadap pelaksanaan kebijakan pengurusbaik secara langsung,
menulis surat melalui kotak saran yang disediakan, dandalam rapa anggota.
2. Pengawas, yang dipilih dari dan oleh anggota memiliki fungsi yang jelas
dalampengawasan dan pengendalian manajemen di koperasi. Pengawas
memilikitugas untuk menilai hasil kerja pengurus apakah sesuai atau tidak
sesuaidengan rencana yang sudah ditetapkan, mencegah terjadinya
penyelewengan,dan menjaga tertib administrasi secara menyeluruh.
3. Pengurus dan manajer, yang menjalankan proses dan fungsi
manajemenkoperasi dari mulai perencanaan, pengorgam, dan pelaksanaan pada
akhirnya harus melakukan pengendalian. Pengendalian yang dilakukan oleh
pengurusdan manajer ini dilakukan dalam rangka memonitor/memantau apakah
ptrosesdan pelaksanaan kegiatan selaras dengan tujuan yang telah
ditetapkansebelumnya, dan memberi peringatan serta mengambil langkah-langkah
bila diperlukan untuk melakukan tindakan korektif.

17
4. Badan penasihat dewan Pembina, sesuai dengang namanya badan initugasnya
adalah memberikan nasihat dan pembinaan kepada pengurus koperasibaik
dibidang kelembagaan, organisasi maupun usaha koperasi agar koperasitumbuh
dan berkembang.
5. Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas yang membidangi koperasi di
tingkatprovinsi, kabupaten/kota, adalah unsur pemerintah yang mempunyai
tugasdalam melakukan pembinaan kepada koperasi agar koperasi mematuhi
segalaketentuan yang diatur oleh pemerintah.

Prinsip-prinsip pengawasan dan pengendalian

Pengawasan dan pengendalian manajemen di organisasi koperasi baik


yangdilakukan oleh pihak pengawas internal (anggota, pengawas, pengurus, danmanajer)
maupun pihak eksternal (pemerintah) perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

1. Pengawasan harus ekonomis.


2. Fleksibel dan mudah dimengerti.
3. Menjamin diadakannya tindakan korektif.
4. Melaporkan adanya penyimpangan, penyebab terjadinya penyimpangan
danalternatif solusi perbaikan.
5. Mengetahui dengan pasti tentang sifat dan kebutuhan dari setiap kegiatan
yangharus diawasi.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setap organisasi. Sebagaimana
diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain.
Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan
melakukan dan melaksanakn fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. dengan demikian, keberhasilan
manajemen sebuah organisiasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing
fungsi tersebut.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ensiklopedia. 1992. Ekonomi, Bisnis dan Manajemen.

G. Terry. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, edisi revisi, cetakan 1. Jakarta:
Bumi Aksara.

Ibnoe Soejono. 1993. Peranan dan Tanggung Jawab Pemerintah Sebagai Pengaman UU No.

25/1992 dan Pengaman Peraturan lainnya yang Mendukung Pengembangan Koperasi dan
Pengusaha Kecil. Makalah: IKIP. Bandung.

Ralph Berndt (Ed.). 1996. Global Management. Berlin: Springer.

Ricky Griffin. 2012. Management (11th Edition). Cengage Learning

Rolf Eschenburg. 1994. Theory of Cooperative Cooperation. Dalam International Handbook of


Cooperative Organizations. Vandenhoeck & Ruprecht. Gottingen.

Sumarsono Sony. 2003. Manajemen Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta. Graha Ilmu.

UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian

Wahyu Soekotjo. 1992. Otonomi Pembinaan Koperasi: Tinjauan dari Konsep dan Mazhab
Koperasi, Disertai Bentuk-bentuk Peranan Pemerintah Dalam Pembinaan Koperasi. Infokop No
10, januari 1992.

20

Anda mungkin juga menyukai