Anda di halaman 1dari 2

RESPON IMUN TUBUH MANUSIA TERHADAP

INFEKSI CACING
Selvi Erna Pratiwi
[20170308012]

Penyakit infeksi cacing yang tumbuh dan berkembang pada tubuh manusia
yang nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan kesehatan tubuh
manusia yang dapat mempengaruhi pencernaan, penyerapan, mekanisme
metabolisme pada tubuh dan berakibat berkurangnya kadar protein, karbohidrat,
lemak maupun vitamin yang masuk pada tubuh serta berkurangnya kadar darah
dalam tubuh sehingga menyebabkan penyakit anemia hal ini akan berpengaruh
besar terhadap adanya gangguan respon imun pada tubuh manusia dimana kadar
plasma insulin like growth factor (IGF)-1 akan menurun sedangkan kadar serum
tumor necrosis factor a (TNF) pada tubuh akan meningkat, dan konsentrasi
hemoglobin pada tubuh rendah, serta menyebabkan menurunnya sintesis kolagen.

Pada tubuh manusia sistem respon imun saat adanya infeksi cacing pada
tubuh maka akan melakukan perlawanan seperti hal nya pada saat terkena infeksi
cacing tambang dewasa, komponen respon imun spesifik yang salah satunya yaitu
respon humoral pada tubuh (antibodi) yang dihasilkan oleh sel B (sel plasma) dan
dikenal juga dengan Immunoglobulin(Ig) yang terbagi atas 5 kelas yaitu IgG, IgM,
IgE, IgA, dan IgD. Respon imun humoral pada saat terkena infeksi cacing
tambang dewasa ini dilakukan oleh IgG1, IgG4, IgE yang dikontrol oleh
pelepasan sitokinin pengatur sel Th2. Sitokinin yang merupakan protein yang
dikeluarkan oleh sel dan berfungsi pada sel tersebut yang berguna untuk
mengaktivasi sel-sel imun yang akan mengeliminasi mikroba dan membantu
terjadinya peradangan atau inflamasi. Sitokin perangsang sel T helpher 2 (Th2)
yaitu IL-4, IL-5, dan IL-13 yang merangsang sintesis IgE yang merupakan sitokin
predominan. Namun untuk permasalahan ini sitokin yang utama ialah IL-4,
sedangkan untuk sitokin perangsang Th1 yaitu seperti interferon yang berfungsi
untuk menghambat produksi IgE dan lebih sedikit ditemukan.
Pada IgE yang diteliti oleh para ilmuwan mendapatkan hasil bahwa IgE
lebih sensitif untuk menentukan adanya infeksi penyakit baik itu pada infeksi
larva maupun infeksi yang dikarenakan cacing tambang dewasa. Sedangkan pada
IgG4 akan lebih spesifik sebagai penanda marker adanya infeksi cacing dewasa.
Hal ini mendapat kemungkinan bahwasannya IgG4 berperan dalam menghambat
respons imun dengan inhibisi kompetitif terhadap mekanisme kekebalan tubuh
yang dimediasi oleg IgE, misalnya aktivasi sel mast. Adanya infeksi yang
dikarenakan oleh cacing tambang ini akan membentuk adanya autoantibodi IgG
terhadap IgE. Selain respon imun humoral (antibodi) yang berperan, adapula
respon imun seluler atau lebih dikenal dengan sel limfosit T yang diproduksi di
sumsum tulang dan mengalami maturasi di sel timus. Maturasi yang membentuk
sel limfosit ini yang nantinya mampu membedakan sel terinfeksi dan sel normal.
Pada infeksi terhadap cacing tambang dewasa, respons imun seluler ini terutama
adanya respons sel Th2 yang mengatur produksi IgE dan menyebabkan eosinofilia
yang merupakan respon terhadap suatu penyakit yang dikarenakan jumlah
eosinofil yang sangat tinggi di dalam darah.

Dengan demikian, adanya infeksi cacing dalam tubuh manusia akan


berpengaruh pada pertumbuhan serta kesehatan manusia yang nantinya akan
mengganggu respon imun pada tubuh dan menimbulkan gejala penyakit seperti
anemia, diare, sindroma disentri, dan defisiensi besi.

Anda mungkin juga menyukai