Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY
A. IDENTITAS PASIEN
No Kasus :7591
Nama Lengkap :Mugiyono Jenis kelamin: Laki-laki
Tanggal lahir :3 Desember 1950 Umur: 67 tahun
Alamat :Jalan Brengosan RT.02 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul,
DI.Yogyakarta
Telepon/ No.HP : 081392960260
Pekerjaan : Pensiun PNS
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Sarjana Teknik Geologi
Jika pasien adalah bayi/ balita:
Nama Ayah
Tanggal lahir : Umur:
Alamat :
Telepon/ No.HP :
Pekerjaan :
Agama :
Pendidikan terakhir :
Nama Ibu
Tanggal lahir : Umur:
Alamat :
Telepon/ No.HP :
Pekerjaan :
Agama :
Pendidikan terakhir :
Jika data didapatkan dari anggota keluarga atau orang lain (heteroanamnesis)
Telepon/ No.HP :
Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif
OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY
d. Gaya hidup
Pola makan : Pasien 2 kali sehari, untuk menu tidak menentu. Pasien
jarang memiliki nafsu makan. Pasien lebih sering makan makanan
ringan seperti biskuit. Pasien mengkonsumsi rokok sejak di bangku
SMP (± 55 tahun yang lalu) dan sempat 6 bulan berhenti merokok
karena sakit ini. Namun, akhir-akhir ini pasien kembali merokok 4-6
batang per hari, sebelumnya bisa sampai 2-3 bungkus perhari. Pasien
mengatakan tergoda merokok kembali, karena sering menghadiri acara
perkumpulan warga desa dan banyak warga yang merokok sehinggga
tergoda merokok juga.
Pola istirahat: Pada malam hari pasien biasa tertidur + pukul 01.00.
Pasien mengaku sulit tidur di malam hari karena rasa nyeri di kaki
yang sering kambuh. Pada siang hari pasien meluangkan waktu untuk
tidur + 2 jam.
6. Review Sistem
Sistem Saraf Pusat : tidak ada keluhan
Sistem Integumentum : tidak ada keluhan
Sistem Muskuloskletal : nyeri kaki sebelah kanan (+)
Sistem Gastrointestinal : nyeri ulu hati (+)
Sistem Urinaria : BAK normal
Sistem Respiratoria : batuk (+)
Sistem Kardiovaskular : tidak ada keluhan
4. Harapan: Pasien berharap bisa sembuh sedia kala dan hidup berguna bagi keluarganya.
D. PEMERIKSAAN FISIK
5. Pemeriksaan Umum
Kulit : dalam batas normal
Kelenjar Limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Otot : kekuatan otot baik 5/5
Tulang : dalam batas normal
Sendi : krepitasi pada artikulatio genu sinistra (+)
6. Pemeriksaan Khusus
Kepala : normocephal, rambut warna hitam dan putih, distribusi tidak
merata.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), dan sklera ikterik (-/-).
Hidung : secret (-), epistaksis (-), tidak ada deviasi septum
Telinga : secret (-), perdarahan (-)
Mulut dan Gigi : sianosis (-), lidah kotor (-), pharing hiperemis (-), gigi hilang
(-). Bibir kering (-), sianosis (-), bibir berawarna gelap.
Tenggorokan : hiperemis (-)
Leher : Kelenjar tiroi pembesaran (-), Kelenjar limfonodi pembesaran
(-)
Anogenital :
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
Hb: 16 g/dL
GDS: 109
Asam urat: 4
Kolesterol: 211
2. Radiologi:
Tidak ada
3. Lainnya:
Tidak ada
Trombosis vena biasanya terdiri dari fibrin, sel darah merah, dan beberapa komponen
trombosit dan leukosit. Terdapat tiga hal yang berperan dalam proses terjadinya trombosis
(Virchow’s Triad):1,11 1. Stasis vena Aliran darah vena cenderung lambat, bahkan dapat stasis
terutama di daerah yang mengalami imobilisasi cukup lama. Stasis vena merupakan faktor
predisposisi terjadinya trombosis lokal, karena dapat mengganggu mekanisme pembersihan
aktivitas faktor pembekuan darah sehingga memudahkan terbentuknya trombosis.
Kerusakan pembuluh darah Kerusakan pembuluh darah dapat berperan dalam proses
pembentukan trombosis vena, melalui: „ Trauma langsung yang mengakibatkan faktor
pembekuan „ Aktivasi sel endotel oleh sitokin yang dilepaskan sebagai akibat kerusakan
jaringan dan proses peradangan. 3. Perubahan daya beku darah Dalam keadaan normal
terdapat keseimbangan sistem pembekuan darah dan sistem fibrinolisis. Kecenderungan
trombosis terjadi apabila aktivitas pembekuan darah meningkat atau aktivitas fibrinolisis
menurun. DVT sering terjadi pada kasus aktivitas pembekuan darah meningkat, seperti pada
hiperkoagulasi, defisiensi anti-trombin III, defisiensi protein-C, defisiensi protein S, dan
kelainan plasminogen.
G. DIAGNOSIS KLINIS
1. Differential Diagnosis=
2. Diagnosis Kerja=
2. L/P
3. L/P
4. L/P
5. L/P
6. L/P
7. L/P
8. L/P
9. L/P
10. L/P
11. L/P
2. L/P
3. L/P
4. L/P
5. L/P
6. L/P
7. L/P
8. L/P
9. L/P
10. L/P
Cultural
Religious
Educational
Economic
Medical
1. Kondisi Rumah
(Jelaskan tentang kepemilikan rumah, situasi lokasi rumah, ukuran rumah, jenis dinding, lantai dan atap, kepadatan,
kebersihan, pencahayaan, ventilasi, sumber dan penampungan air serta sanitasi.
3. Denah Rumah
(Gambarkan denah rumah/ pembagian ruangan dalam rumah, dilengkapi dengan keterangan/ legenda)
N. DIAGNOSIS HOLISTIK
O. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Upaya Promotif:
2. Upaya Preventif:
3. Upaya Kuratif:
4. Upaya Rehabilitatif:
5. Upaya Paliatif:
P. LEMBAR EVALUASI
(Diisi oleh Dosen Pembimbing)
1. Wawancara Medis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Keputusan Klinis
4. Edukasi & Konseling
5. Humanisme & Profesionalisme
6. Organisasi & Efisiensi
7. Kompetensi Klinis Keseluruhan
Skor Total : 7
Skor Akhir
(……………………………………………………)
LEMBAR
Penilaian:
Sesuai standar penilaian pendidikan profesi dokter FKIK UMY, yaitu:
A: ≥ 80 AB: 75-79,9 B: 70-74,9 BC: 65-69,9 C: 60-64,9