HT (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
DM (-) HT (+) suami
Asma(-) DM (-)
◉ Pasien tidak pernah menderita keputihan yang gatal dan berbau. Keputihan hanya
muncul saat akan menstruasi dan saat pasien kecapekan, tidak berbau dan berwarna
putih bening.
◉ Riwayat Seksual
◉ Pasien telah menikah sejak 8 tahun. Pertama kali berhubungan seksual pada usia 26
tahun dengan suaminya. Berhubungan seksual seminggu 2-3 kali. Pasien tidak pernah
berganti-ganti pasangan seksual. Riwayat nyeri, perdarahan saat melakukan hubungan
seksual disangkal.
◉ Riwayat Kontrasepsi
◉ Pasien tidak memiliki kontrasepsi apapun
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Leher : JVP tidak meningkat, pembesaran kelenjar
Mata: conjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
tiroid (-), pembesaran limfonodi (-)
edem palpebra (-/-)
Hidung: sekret (-), epistaksis (-) Thoraks :
Ins : Takipneu (-), Simetris (+),
Mulut: bibir pucat (-), gusi berdarah (-)
retraksi (-)
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), hearing Pal : Pengembangan paru & vocal
loss (-) fremitus dbn, NT (-), IC tidak kuat
angkat, trill (-)
Abdomen Per : Sonor +/+
Ins: datar, tidak ada sikatrik Aus :
Aus: bising usus (+ n) , peristaltik (+)
Pulmo : SDV +/+ , STP -/-
Cor : S1 > S2 Reguler, bising (-)
Per: timpani (+) undulasi (-) shifting dullness
(-), nyeri ketok ginjal (-/-) Ekstremitas
Pal: supel (+) nyeri tekan (-), hepar dan lien Akral hangat (+/+), nadi teraba kuat,
tidak teraba perfusi <2detik, Edema (-/-)
Pemeriksaan Ginekologi :
tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang :
USG data dari keterangan pasien ( hasil tidak dibawa)
1. USG Mei 2017 : kista ovari dextra ukuran 7 X 5 cm
2. USG Desember 2017 : kista ovari dextra ukuran 3.6 x 2.5 cm
Diagnosis
• Konsumsi alkohol
• merokok
• berat badan berlebih (IMT >29 )
• stres berlebih, cemas, depresi
• obat-obatan (spironolakton,allopurinol,
simettidin, siklosporin antibiotik
gentamicin, tetrasiklin, eritromicin
• Pekerjaan : panas, radiasi sinar x, logam
dan pestisida
Faktor Penyebab Infertilitas
Faktor Perempuan
1. Gangguan ovulasi
2. Gangguan tuba dan
pelvis
3. Gangguan uterus
2. Gangguan tuba dan pelvis
Kerusakan tuba dapat disebabkan
oleh infeksi seperti chlamidia,TBC
gonorhhea maupun endometriosis
3. Gangguan Uterus
Termasuk mioma
submukosum,polip endometrium,
leiomyomas, sindromasherman.
Faktor Laki-Laki
◉ Anamnesis
Pemeriksaan fisik pada laki- laki
◉ Pemeriksaan fisik pada laki-laki penting untuk mengidentifikasi adanya penyakit
tertentu yang berhubungan dengan infetilitas. Penampilan umum harus
diperhatikan seperti tanda-tanda kekurangan rambut pada tubuh atau gineko
mastia yang menunjukkan adanya defisiensi androgen. Pemeriksaan vital sign
serta tinggi badan, berat badan dan IMT harus dilakukan.
◉ Palpasi skrotum saat berdiri untuk menentukan ukuran dan konsistensi testis.
Apabila skrotum tak terpalpasi pada salah satu sisi , maka pemeriksaan inguinal
harus dilakukan.
◉ Konsistensi yang lunak dan kecil dapat mengindikasikan spermatogenesis yang
terganggu.
◉ Adanya perbedaan ukuran testis dan sensasi seperti meraba “sekantung ulat”
merupakan tanda-tanda kemungkinan adanya varikokel.
◉ Pemeriksaan kemungkinan kelainan pada penis dan prostat juga harus dilakukan.
Kelainan pada penis seperti mikropenis atau hipospadia dapat mengganggu
proses transportasi sperma mencapai bagian proksimal vagina.
◉ Pemeriksaan colok dubur dapat mengidentifikasi pembesaran prostat dan
vesikula seminalis.
◉ Jika pemeriksaan analisis sperma
dikatakan abnormal, pemeriksaan
ulang untuk konfirmasi dilakukan 3
bulan paska pemeriksaan
sebelumnya sehingga proses siklus
pembentukan spermatozoa dapat
terjadi secara sempurna.
Tatalaksana Infertilitas
Tatalaksana infertilitas idiopatik
1. Manajemen ekspektatif
Kemungkinan hamil spontan yang relatif tinggi pada pasangan infertilitas idiopatik
mendukungstrategi penanganan secara ekspektatif. Pasangan dapat diberi pengertian
tentang masa subur dan disarankan untuk melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi.
2. Klomifen sitrat
3. Inseminasi intrauterin
Thanks!
Any questions ?