Anda di halaman 1dari 27

Infertilitas

presentasi kasus kepaniteraan klinik stase Obstetri dan Ginekologi


Emma Juliana 20164011015

pembimbing : dr. Adi Pramono Sp. OG (K)


Identitas Pasien
• Nama : Ny. HR
•Umur : 34 tahun
•Pekerjaan : ibu rumah tangga
•Pendidikan terakhir : sarjana psikologi
•Agama : Islam
•Alamat : Bumi Ayu RT 3, RW 3, Kajoran, Magelang
•Tanggal periksa : 21 Desember 2017
Anamnesis
Keluhan utama : ingin memiliki momongan
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien G0, usia 34 tahun datang ke poli RSB Budi Rahayu untuk periksa dikarenakan
belum memiliki momongan selama 8 tahun setelah menikah pada tahun 2009. dari
anmnesis diketahui pasien sebelumnya memiliki kista ovari yang terdiagnosis bulan Mei
2017 dengan ukuran 7x 5 cm, dan pasien disarankan untuk mendapatkan pengobatan
berupa operasi tetapi pasien menolak dikarenakan takut untuk menjalankan operasi.
Dan terakhir di USG bulan Desember tahun 2017 kista pasien berukuran 3,6 x 2,5 cm.
saat sekarang pasien tidak memiliki keluhan terkait menstruasi, menstruasi sebulan
sekali selama 5 hari dan tidak nyeri. Tetapi selama pasien SMP sampai kuliah pasien
mengatakan pasien sering menstruasi lama hingga ± 15 hari dan terasa sangat nyeri
pada hari pertama – ketiga hingga tidak bisa melakukan aktivitas.
Riwayat penyakit Dahulu

HT (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
DM (-) HT (+) suami

Asma(-) DM (-)

Alergi (-) Asma(-)

Sakit jantung (-) Alergi (-)

Tuberculosis (-) Sakit jantung (-)

Demam tifoid (+) Tuberculosis (-)

Gastritis (+) Infertililitas (-)

Kista ovari (+)


Riwayat Pengobatan Sebelumnya

◉ Pasien pernah berobat ke klinik dokter obsgyn bulan Mei 2017


◉ Setelah pasien didiagnosis kista ovari bulan Mei 2017, Pasien sering mengkonsumsi obat-obatan herbal berupa
habatus sauda, propolis, VCO, jelly gamat. Suami pasien merupakan penjual obat-obatan herbal.
◉ Riwayat Operasi : disangkal
◉ Riwayat Menstruasi :
• Menarche : 13 tahun
• SMP- kuliah 2010 : menstruasi lama ± 15 hari. Nyeri saat hari ke 1-3.
• Siklus teratur : 25- 30 hari
• Jumlah : normal
• Lamanya : 5 hari
• Disertai rasa sakit : tidak
◉ Riwayat Obstetri : -
Riwayat Ginekologi

◉ Pasien tidak pernah menderita keputihan yang gatal dan berbau. Keputihan hanya
muncul saat akan menstruasi dan saat pasien kecapekan, tidak berbau dan berwarna
putih bening.
◉ Riwayat Seksual
◉ Pasien telah menikah sejak 8 tahun. Pertama kali berhubungan seksual pada usia 26
tahun dengan suaminya. Berhubungan seksual seminggu 2-3 kali. Pasien tidak pernah
berganti-ganti pasangan seksual. Riwayat nyeri, perdarahan saat melakukan hubungan
seksual disangkal.
◉ Riwayat Kontrasepsi
◉ Pasien tidak memiliki kontrasepsi apapun
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Leher : JVP tidak meningkat, pembesaran kelenjar
Mata: conjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
tiroid (-), pembesaran limfonodi (-)
edem palpebra (-/-)
Hidung: sekret (-), epistaksis (-) Thoraks :
Ins : Takipneu (-), Simetris (+),
Mulut: bibir pucat (-), gusi berdarah (-)
retraksi (-)
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), hearing Pal : Pengembangan paru & vocal
loss (-) fremitus dbn, NT (-), IC tidak kuat
angkat, trill (-)
Abdomen Per : Sonor +/+
Ins: datar, tidak ada sikatrik Aus :
Aus: bising usus (+ n) , peristaltik (+)
Pulmo : SDV +/+ , STP -/-
Cor : S1 > S2 Reguler, bising (-)
Per: timpani (+) undulasi (-) shifting dullness
(-), nyeri ketok ginjal (-/-) Ekstremitas
Pal: supel (+) nyeri tekan (-), hepar dan lien Akral hangat (+/+), nadi teraba kuat,
tidak teraba perfusi <2detik, Edema (-/-)
 Pemeriksaan Ginekologi :
tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang :
USG data dari keterangan pasien ( hasil tidak dibawa)
1. USG Mei 2017 : kista ovari dextra ukuran 7 X 5 cm
2. USG Desember 2017 : kista ovari dextra ukuran 3.6 x 2.5 cm
Diagnosis

Diagnosis kerja :  Penatalaksanaan


G0, usia 34 tahun dengan Clomiphene citrate 1x 1
infertilitas primer. selama 5 hari
Definisi

◉ Primer : kegagalan suatu pasangan untuk mendapatkan kehamilan sekurang-


kurangnya dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi.
◉ Sekunder : Bila pasangan sudah pernah hamil, dan hubungan seksual teratur tanpa
kontrasepsi dalam waktu sekurang- kurangnya 12 bulan tapi belum ada tanda
kehamilan
◉ Pada perempuan diatas 35 tahun, evaluasi dan pengobatan dapat dilakukan setelah 6
bulan pernikahan.
Prevalensi
Faktor Resiko

• Konsumsi alkohol
• merokok
• berat badan berlebih (IMT >29 )
• stres berlebih, cemas, depresi
• obat-obatan (spironolakton,allopurinol,
simettidin, siklosporin antibiotik
gentamicin, tetrasiklin, eritromicin
• Pekerjaan : panas, radiasi sinar x, logam
dan pestisida
Faktor Penyebab Infertilitas

Faktor Perempuan
1. Gangguan ovulasi
2. Gangguan tuba dan
pelvis
3. Gangguan uterus
2. Gangguan tuba dan pelvis
Kerusakan tuba dapat disebabkan
oleh infeksi seperti chlamidia,TBC
gonorhhea maupun endometriosis

3. Gangguan Uterus
Termasuk mioma
submukosum,polip endometrium,
leiomyomas, sindromasherman.
Faktor Laki-Laki

Infertilitas dapat juga disebabkan oleh faktor


laki-laki, dan setidaknya sebesar 30-40%
dari infertilitas disebabkan oleh faktor laki-
laki, sehingga pemeriksaan pada laki-laki
penting dilakukan. Fertilitas laki-laki dapat
menurun akibat :
• kelainan urogenital kongenital
• infeksi saluran urogenital
•Suhu skrotum yang meningkat ( contohnya
akibat dari varikokel)
• kelainan endokrin
• kelainan genetik
• faktor imunologi
Pemeriksaan Infertilitas

1.Pemeriksaan pada Perempuan


Pemeriksaan untuk melihat ovulasi dan cadangan ovarium
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam menilai uterus

Beberapa teknik pemeriksaan tuba yang dapat dilakukan


Pemeriksaan pada Laki – Laki

◉ Anamnesis
Pemeriksaan fisik pada laki- laki
◉ Pemeriksaan fisik pada laki-laki penting untuk mengidentifikasi adanya penyakit
tertentu yang berhubungan dengan infetilitas. Penampilan umum harus
diperhatikan seperti tanda-tanda kekurangan rambut pada tubuh atau gineko
mastia yang menunjukkan adanya defisiensi androgen. Pemeriksaan vital sign
serta tinggi badan, berat badan dan IMT harus dilakukan.
◉ Palpasi skrotum saat berdiri untuk menentukan ukuran dan konsistensi testis.
Apabila skrotum tak terpalpasi pada salah satu sisi , maka pemeriksaan inguinal
harus dilakukan.
◉ Konsistensi yang lunak dan kecil dapat mengindikasikan spermatogenesis yang
terganggu.
◉ Adanya perbedaan ukuran testis dan sensasi seperti meraba “sekantung ulat”
merupakan tanda-tanda kemungkinan adanya varikokel.
◉ Pemeriksaan kemungkinan kelainan pada penis dan prostat juga harus dilakukan.
Kelainan pada penis seperti mikropenis atau hipospadia dapat mengganggu
proses transportasi sperma mencapai bagian proksimal vagina.
◉ Pemeriksaan colok dubur dapat mengidentifikasi pembesaran prostat dan
vesikula seminalis.
◉ Jika pemeriksaan analisis sperma
dikatakan abnormal, pemeriksaan
ulang untuk konfirmasi dilakukan 3
bulan paska pemeriksaan
sebelumnya sehingga proses siklus
pembentukan spermatozoa dapat
terjadi secara sempurna.
Tatalaksana Infertilitas
Tatalaksana infertilitas idiopatik
1. Manajemen ekspektatif
Kemungkinan hamil spontan yang relatif tinggi pada pasangan infertilitas idiopatik
mendukungstrategi penanganan secara ekspektatif. Pasangan dapat diberi pengertian
tentang masa subur dan disarankan untuk melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi.
2. Klomifen sitrat

3. Inseminasi intrauterin
Thanks!
Any questions ?

Anda mungkin juga menyukai