Dosen :
DR. RAHADHIAN PRAJUDI HERWINDO, S.
BANDUNG
2019
Isu Sejarah Arsitektur
Nama : Alan Darma Saputra
Npm : 8111801020
Mulai dari sanalah para ahli bangunan menjadikan ketiga nilai tersebut sebagai dasar
penilaian akan bangunan yang baik meskipun pada daerah satu dengan yang lainnya memiliki
penilaian dan caranya masing-masing di dalam mengembangkan hasil karyanya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, yang paling sulit dari ketiga nilai tersebut adalah venustas
dikarenakan sifatnya yang paling subjektif dan tergantung pada selera masing-masing
manusia sedangkan firmitas dan utilitas dapat dibuat dengan menerapkan hukum sebab
akibat. Sehingga untuk mengejar nilai venustas tersebut, maka proses mendesain pertama kali
dibentuk dengan adanya teori golden ratio yang diciptakan oleh orang Yunani, sebagai
perwujudan bentuk yang paling indah dan merupakan standar bagi bangunan mereka.
INTANGIBLE TANGIBLE
Kreatifitas Sejarah
Metafora Mimesis
Paradox Geometris
Transformasi Material
Abstrak Alam
Puitis Seni
Multikultural
Dengan pembagian tersebut, maka proses mendesain terbagi menjadi kelompok yang
dapat dilihat dan tidak dapat dilihat yang sifatnya sangat berbanding terbalik. Kelompok yang
tidak dapat dilihat merupakan hasil pemikiran manusia secara murni dan bersumber pada isi
kepala manusia itu sendiri. Sehingga hal ini bersifat sangat subjektif dan dapat memberikan
hasil dan penilaian yang berbeda-beda pada tiap individu. Kelompok ini bergantung pada
pengalaman manusianya.
Sedangkan pada kelompok yang dapat dilihat berasal dari sesuatu benda fisik yang
asalnya dari luar kepala manusia sehingga bersifat sangat objektif dan bersumber kepada
sumber daya dan keadaan disekitarnya, serta dapat diperhitungkan pada setiap aspeknya.
Akan tetapi hasil yang dihasilkan dapat berbeda juga tergantung dimana manusia itu tinggal
dan pengaruh geografis yang ada. Juga kelompok ini sangat bergantung pada pengetahuan
manusianya.
Akan tetapi setelah para pedagang mulai menguasai sebuah negara karena tingkat
kekuatan diukur dari uang dan industri lahir(1750-1850), maka kelompok intangible menjadi
sangat lemah dan mulai memudar dari waktu ke waktu karena manusia mulai berfokus pada
uang dalam seluruh aspek kehidupannya, khususnya dalam bidang arsitektur. Sehingga
kelompok tangible dianggap sangat penting karena langsung berhubungan dengan barang
fisik nyata, dimana secara langsung mempengaruhi kekuatan mereka karena berhubungan
dengan uang. Contoh nyata yang ada yaitu ketika pada masa sekarang seseorang mulai
membuat suatu proyek, hal utama yang menentukan secara makro adalah segi ekonomi pada
masyarakat. Bahkan di kalangan masyarakat saat ini sudah memiliki stigma bahwa produk
yang dihasilkan arsitek adalah bangunan, padahal sesungguhnya tugas arsitek adalah
mendesain ruang dan membuat wadah untuk penggunanya, karena kelompok tangible sangat
dominan maka hasil yang keluar adalah hasil dari produk industri dalam bentuk bangunan.
Padahal pada awalnya dikatakan bahwa arsitek membangun “shelter” yang memiliki arti
tempat bernaung, akan tetapi sekarang arsitek dikenal dengan kemampuannya membangun
bangunan karena terbatas material industri yang berdiri pondasi bernama uang. Sehingga
arsitek zaman sekarang banyak yang hanya membuat “house” dan tidak membentuk
“home”. Hal ini juga dibuktikan dalam gaya arsitektur yang berlaku dari waktu ke waktu
yang mulai menghilangkan arti yang terkandung dalam bangunan dan semakin sederhana
dalam pengaplikasian bentuknya dan gaya arsitektur minimalis sampai saat ini masih menjadi
pilihan yang paling relevan dengan gaya hidup manusia pada saat ini.