Mangsa kecil biasanya akan tertangkap dan ditelan oleh filamen tunggal, untuk
magsa-mangsa yang lebih kuat biasanya mereka akan melawan untuk beberapa jam dan
kemudian akan mati karna beberapa kali penelanan. Proses tersebut melibatkan beberapa
senyawa beracun yang dapat membunuh mansga.
Pada habitat alami porifera biasanya memangsa organisme dengan panjang sampai
2mm, dan organisme tersebut biasanya crustacea, isopoda dan ostracoda.
Pada percobaan laboraturium, didapat bahwa mangsa yang terperangkap secara efektif
adalah crustacea. Selain itu, larva dari polichaeta, pycnogonid dan ophiuroidea kecil juga
merpakan magsa yang cocok tetapi terkadang dapat lolos.
b. Pencernaan
c. Degradasi Ekstraseluler
Pada subab ini penulis menjabarkan secara detail langkah kedua dari pencernaan,
pada gambar-gambar yang tertera terlihat mangsa mulai dihancurkan dan morfologi dari
porifera pula mengalami perubahan. Hasil akhir pada tahap ini akan dilanjutkan dengan
pencernaan intraseluler.
d. Pencernaan Intraseluler
Bagian ini adalah proses terakhir pada pencernaan porifera. Dalam proses sebelumnya
terlihat masih ada bagian mangsa yang teridentifikasi, maka bagian tersebut akan difagositasi.
Pada tahap akhir bagian-bagian dari mangsa tidak akan teridentifikasi lagi, vakuola yang
memgandung bakteri simbiosis biasanya akan terbuka dengan tujuan tertentu.
e. Ekskresi
Beberapa bagian dari mangsa (misalnya crustacea) yang tidak diperlukan biasanya
akan dikeluarkan dengan cara pinakosit.