Pada suatu saat yang sedang terjadi. Terdapat cewek benama Wati yang sedang duduk santai
di pinggir jalan. Tiba-tiba datang temannya yang bernama Tina.
Tina :"Wat ! Gawat Wat!"
Wati : " Ada apaan?"
Tina : "Ada yang nyari gue Wat!"
Wati : "Siapa?"
Tina : " Si Ari, Wat! Si preman sekolahan, sekolahan SD!"
Wati : " Dia?" (nunjuk)
Tina : " Iya Wat,"
Wati : " Yaudah, lu sembunyi di belakang gue,"
Tina : "Jangan kasih tahunya,"
Budo : " Iya,"
Tina : "Gue sembunyi dulu, " (nunduk di belakang Wati)
Setelah beberapa saat, akhirnya sang preman pun datang
Ari : "Lu liat gajah jalan pake 2 kaki, ga?"
Wati : " Ga, "
Ari : " Yakin?"
Wati : " Iya, "
Ari : " Awas kalo lu berani bohong! Gue robek-robek mulut "
Wati : " Iya bang, "
Ari : " Sejak kapan gue jadi abang lu? Hah? " (marah)
Wati : " Maaf bang,"
Ari : " Buat apa minta maaf?"
Wati : " Ga, buat apa-apa bang, "
Ari : " Abang lagi, abang lagi," (marah)
Ari : " Jadi bener, lu gak liat orang gendut?"
Wati : " Ga,"
Ari : " Nah ini apa? " (nunjuk Tina)
Ari : " Lu bawa kasur kesini?"
Wati : " Iya, iya, saya emang tidur disini,"
Ari : " Ouh, yaudah, gue pergi dulu,"
Wati : " Oke,"
Setelah sang preman pergi, Wati dan Tina berdiskusi selama beberapa saat kemudian
memutuskan untuk menemui seseorang.
Akhirnya Wati dan Tina berjalan tanpa arah, berharap ada orang yang bisa menolong mereka
Ari : " Nah akhirnya ketemu lu Tina!" (nunjuk)
Wati : " Bentar-bentar, kita bisa selesaian ini baik-baik. Kenapa mas Ari ngejar Tina,"
Ari : " Kita lagi main petak umpet bego!"
Wati : " Buset!" (hampir jatuh)
Wati : " Jadi cuma main petak umpet?"
Tina : " Iya, emang kenapa Wat?"
Wati : " Bangke," (marah terus pergi)
Akhirnya Wati pun pulang ke rumah dengan perasaan kecewa yang amat teramat dalam.