Abstract
The road which connecting the District of Weleri-Sukorejo is a means of transportation that provides a wide
range of access to information in terms of economic, social and culture which is smoot, quick and safe.
Landslides and subsidence can cause damage to infrastructure. This study aims to describe the condition of
the geological structure of the subsurface based on data geoelectric resistivity found points of potential
landslides and subsidence. Schlumberger configuration geoelectric method used to identify landslides and
subsidence in this study. Data acquisition is done at three locations, each location consists of five tracks with
75 m length. Data processing was performed using the software Res2Dinv, Res3Dinv and Surfer 10.0. Based
on the results of data processing obtained resistivity values 0-316 Ωm. The results of this study indicates that
the potential for landslides and subsidence indicated the presence of faulting and sliding plane. The type of
landslides in location A is the landslides kind of rotation while at the location B is a kind of landslides of
translation, this is due to the fault which caused subsidence and visibility of flat-shaped pattern sliding plane.
At location C can not be known type of landslides due to sliding plane pattern which is not visible.
1
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
PENDAHULUAN
2
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
{( ) ( )}
(2)
dengan
(3)
Dari Persamaan (1) didapatkan
nilai resistivitas material. Untuk
membedakan resistivitas material satu
Gambar 1. Susunan Elektroda dengan yang lain maka diperlukan Tabel 1
Schlumberger (Telford, et al., 1990) sebagai bahan acuan.
Tabel 1. Variasi resistivitas material bumi
(Telford et al.,1990).
Pada alat Resistvity Multi-Channel
Bahan Resistivitas
terdapat pengaturan konfigurasi yang
( )
diinginkan, alat tersebut otomatis muncul
Air
opsi schlumberger dan wenner.
Distilasi
Konfigurasi geolistrik metode tahanan 2x105
Permukaan
jenis yang ada dalam penelitian ini 30-3x103
Tambang
akan digunakan konfigurasi Schlumberger 0.4-6x102
Laut
(Gambar 1 ), injeksi arus listrik ke dalam 0.21
bumi melalui elektroda arus ( ) dan
Batuan
mengukur respon formasi batuan bawah 103-106
Gabro
permukaan pada elektroda potensial 50-107
Batugamping
( ). 1-6.4 x 103
Batupasir
Untuk memperoleh informasi yang 20-2x103
Serpih
lebih dalam, pengukuran dilakukan 75-200
Breksi
dengan memperbesar spasi elektroda.
Konglomerat 2x103 -104
Data yang diperoleh berupa arus (I dalam
Alluvium dan
ampere) dan beda potensial (∆V dalam 10-800
pasir
volt), dengan mengetahui nilai beda
Tufa 2x103-105
potensial dan arus listrik maka nilai
Lempung 1-100
tahanan jenis perlapisan batuan bawah
Tanah 1-104
permukaan dapat diprediksi.
3
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
4
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
Akuisisi data pada lokasi A terdiri dari lima Interpretasi 2-D Lokasi A
lintasan yang sejajar dilakukan dengan mengambil Hasil pengolahan untuk lokasi A, dimana
panjang lintasan masing-masing 75 meter dengan lokasi pertama ini terletak di bekas longsoran yang
jarak antar elektroda 5 meter dan jarak antar terjadi pada bulan Pebruari 2014, diperoleh harga
lintasan 5 meter, untuk mengetahui kemenerusan resistivitas berkisar 0-316 Ωm. Berdasarkan peta
bawah permukaan berpotensi longsor. Lokasi A geologi lembar Semarang-Magelang, lokasi
bentangan lintasan dengan arah searah penelitian berada pada Formasi Damar.
dengan arah arus aliran air di lereng lahan Berdasarkan gambar penampang resistivitas
tanaman jagung. Lokasi pertama berada pada hasil inversi lokasi A terlihat adanya kemenerusan
posisi koordinat UTM X 395172m-395141m dan penyebaran lapisan yang memiliki nilai resistivitas
posisi koordinat UTM Y 9223299m-9223353m yang sama. Bentangan lintasan pada lokasi ini
dengan elevasi 233m-250m. Berikut hasil searah dengan aliran sungai. Lapisan yang
pengolahan data menggunakan Res2Dinv untuk mengandung air lebih banyak akan memiliki
kelima lintasan diperoleh penampang harga resistivitas lebih kecil sedangkan lapisan yang
resistivitas semu. kedap air dibanding lainnya memiliki nilai
resistivitas lebih besar. Pada umumnya tanah yang
mengalami longsor akan bergerak diatas bidang
gelincir. Pola anomali akibat adanya bidang
gelincir ditunjukkan dengan warna kuning yang
diduga sebagai lempung pasir dengan nilai
resistivitas 46,6 Ωm sampai 90,8 Ωm pada
(a)
kedalaman 6,38 meter. Apabila hujan turun
dengan curah yang tinggi, air akan meresap ke
dalam tanah yang kemungkinan akan terakumulasi
di lapisan tersebut, sehingga lapisan yang
mengalami pelapukan di atasnya akan bergerak
(b)
menuruni lereng dan dapat memicu adanya tanah
longsor lagi.
Lokasi B
Akuisisi data pada lokasi B terdiri dari lima
lintasan dilakukan dengan mengambil panjang
(c)
lintasan masing-masing 75 meter dengan jarak
antar elektroda 5 meter dan jarak antar lintasan 5
meter, untuk mengetahui kemenerusan bawah
permukaan berpotensi ambles. Pada lokasi B
bentangan lintasan dengan arah sejajar
dengan jalan.Lokasi kedua berada pada posisi
(d)
koordinat UTM X 395091m–395097m dan posisi
koordinat UTM Y 9221452m-9221452m dengan
elevasi 244m-250m. Berikut hasil pengolahan data
menggunakan Res2Dinv untuk kelima lintasan
(e) diperoleh penampang harga resistivitas semu.
Gambar 3. Penampang resistvitas hasil
inversi citra 2-D dengan model topografi: (a)
lintasan 1, (b) lintasan 2, (c) lintasan 3, (d) lintasan
4, (e) lintasan 5. (a)
5
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
(b) (a)
(c)
(b)
(d)
(c)
(e)
Gambar 4. Penampang resistvitas hasil
(d)
inversi citra 2-D dengan model topografi: (a)
lintasan 1, (b) lintasan 2, (c) lintasan 3, (d) lintasan
4, (e) lintasan 5.
6
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
7
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
8
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
9
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
10
Rafi Wido Pramatasari et al / Unnes Physics Journal 4 (2) (2015)
DAFTAR PUSTAKA
Darsono.B. Nurlaksito, & B. Legowo. 2012. Identifikasi Gunungpati, Kota Semarang, Jawatengah).Skripsi.
Bidang Gelincir Pemicu Bencana Tanah Longsor Semarang: FMIPA UNNES.
dengan Metode Resistivitas 2-Dimensi di Desa Mukaddas, A. 2005. Studi Geolistrik dan Geologi Pada
Pablengan Kecamatan Matesih Kabupaten Daerah Rawan Gerakan Tanah. Smartek, : 262-
Karanganyar.Indonesian Journal of Applied 269
Physics, 2(1): 51-66. Stierman, D.J. & J.E. Brady. 1999. Electrical Resistivity
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. n.d. Mapping of Landscape Modifications at the
Pengenalan Gerakan Tanah. Vulcanological Talgua Site, Olancho, Honduras. Geoarcheology.
Survey of Indonesia. AnInternational Journal, 14(6), 495-510. [diakses
Epada, P. D., G. Sylvestre, & T.C. Tabod. 2012. 09- 02- 2015]
Geophysical and Geotechnical Investigations of a Suara Merdeka.com
Landslide in Kekem Area, Western Cameroon. Supeno, N. Priyantari. & G. Halik.2008. Penentuan
International Journal of Geosciences, 3,780-789. Struktur Bawah Permukaan Daerah Rawan
[diakses 09- 02- 2015] Longsor Berdasarkan interpretasi Data
Imran, A. M., B. Azikin. & Sultan. 2012. Perana Aspek Resistivitas.Jurnal Ilmu Dasar, 9(1) :48-55.
Geologi Sebagai Penyebab Terjadinya Longsoran Tassone, A., M. Santomauro., M. Menichetti., M. E.
pada ruas Jalan Poros Malono – Sinjai. Jurnal Carredo., M. B. Remesal., H. Lippai., E. Lodolo, & J.
Geologi Indonesia, 2(3):185-196. F Vilas. 2010. Imaging Subsurface Lithologial and
Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2007. Analisis Structural Features by Resistivity Tomography:
Potensi Rawan Bencana alam di Papua dan North Beagle Channel ( Tierra del Fuego,
Maluku (Tanah Longsor-Banjir-Gempa Bumi- Argentina). Revista Mexicana de Ciencias
Tsunami).Laporan Akhir. Jakarta: Depusi Bidang Geologicas, v. 27, num 3, 2010, p. 562-572.
Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan [diakses 22-01-2015].
Kapasitas. Thanden, R. E., H. Sumadirja, P. W. Richards, K. Sutisna &
Lumbanbatu, U. M. & S. Hidayat. 2007. Evaluasi Awal T. C. Amin. 1996. Peta Geologi Bersistem,
Kerentanan Pelulukan/Likuefaksi Daerah Kendal Indonesia: Lembar Magelang-Semarang [peta
dan Sekitarnya, Jawa Tengah. Jurnal Geologi geologi]. Bandung: Pusat Penelitian dan
Indonesia, 2(3): 159-176. Pengembangan Geologi. 1 lembar.
Metode Geolistrik Tahanan Jenis-1 (Geogis). Geophysical Telford, W.M., L.P. Geldart, & R.E. Sheriff. 1990. Applied
Consulting and Instrumen Servies . diakses di Geophysics ( 2nd ed.). New York: Cambridge
http://www.geocis,net;http://geocis.indonet University Press.
work.co.id Virman, P.G.DLasmono, & M.A.Massinai. 2013.
Miqdad, M. 2008. Penentuan Resistivitas Tanah pada Identifikasi Bidang Gelincir Daerah Kepulauan
Zona Labil dengan Aplikasi Gelistrik Metode Serui Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan
Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger (studi Jenis. Makalah diseminarkan pada Seminar
kasus di Desa Pongangan, Kecamatan Nasional Fisika.Makasar : FMIPA Universitas
Makasar.
11