Oleh:
Styaningsih Ermawati, Nugroho Budi Wibowo, Yosaphat Sumardi
styaningsihermawati010117@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis batuan penyusun struktur bawah permukaan
berdasarkan nilai resistivitas batuan di sekitar aliran Sungai Bawah Tanah (SBT) daerah karst
Bribin I, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan
denganResistivitymeter OYO Model McOhm Mark-2 2115A, meliputi empat lintasan yang masing-
masing lintasan sepanjang ±300 meter, yaitu lintasan VES-01, lintasan VES-02, lintasan VES-03,
dan lintasan VES-04. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik konfigurasi Schlumberger.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software IPI2Win untuk menghasilkan nilai
resistivitas batuan sebenarnya, yang selanjutnya digunakan sebagai interpretasi struktur bawah
permukaan pada jenis batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwastruktur bawah permukaan
secara vertikal tersusun oleh empat jenis batuan, yaitu batupasir (0-50 Ωm), lempung (16-25 Ωm),
batudolomit (250-650 Ωm), dan batugamping (50-55.000 Ωm).Lintasan VES-01 menunjukkan
batupasir dan batugamping pada kedalaman 0-100 meter. Lintasan VES-02 menunjukkan batupasir,
batudolomit, dan batugamping pada kedalaman 1-105 meter. Lintasan VES-03 menunjukkan
batupasir, batudolomit, dan batugamping pada kedalaman 0-105 meter. Lintasan VES-04
menunjukkan batupasir, batudolomit, dan batugamping pada kedalaman 0-9 meter, 10,5-56 meter,
dan 61-105meter.
Abstract
This study aimed to determine the type of rock making up the structure of the subsurface based
on resistivity values near the Sungai Bawah Tanah (SBT) karst Bribin I area, Semanu,
Gunungkidul, Yogyakarta. Data were collected by McOhm Mark OYO Model 2115A-
2Resistivitymeter, which consist of four-track with length of ±300 meters, i.e. VES-01track, VES-
02track, VES-03track, and VES-04track. The method was geoelectric methodwith Schlumberger
configuration. Data processing was performed using IPI2Win software to produce the actual rock
resistivity values, then they were used for interpretingthe subsurface structure of rock types. The
result of the study shows that the verticalsubsurfacestructureconsist of four rock types, namely
sandstone (0-50 Ωm), clay (16-25 Ωm), dolomite rock (250-650 Ωm) and limestone (50-55.000
Ωm).VES-01track shows that sandstones and limestones at a depth of 0-100 meters. VES-02 track
shows that sandstone, dolomite stone, and limestone at a depth of 1-105 meters. VES-03 track
shows that sandstone, dolomite, and limestone at a depth of 0-105 meters.VES-04 track shows that
sandstone, dolomite, and limestone at a depth of 0-9 meters, from 10.5-56 meters, and 61-105
meters.
luas permukaan (A), dan panjangnya (L), membantu masyarakat dan pemerintah dalam
maka resitivitas bahan (ρ) dapat diperoleh dari memberikan informasi mengenai struktur
hasil kali R dengan Ayang kemudian dibagi bawah permukaan di Kabupaten
oleh L bahan (Zohdy, 1980). Besar resistivitas Gunungkidul, Yogyakarta.
diukur dengan mengalirkan arus listrik ke
METODE PENELITIAN
dalam bumi melalui elektroda arus
Penelitian ini terletak pada koordinat
(memperlakukan lapisan batuan sebagai
8°2′8,86" LS sampai 8°2′7,30" LS dan
media penghantar arus) kemudian diukur
110°40′40,63" BT sampai 110°40′40,96" BT,
menggunakan elektroda potensial.
tepatnya di daerah karst Bribin I, Kecamatan
Konfigurasi yang digunakan dalam
Semanu, Kabupaten Gunungkidul,
metode geolistrik ini menggunakan
Yogyakarta.
konfigurasi Schlumberger, yaitu konfigurasi
Instrumen yang digunakan di dalam
yang digunakan untuk mengetahui lapisan-
penelitian ini adalah perangkat keras dan
lapisan batuan ke arah dalam secara
perangkat lunak. Perangkat keras yang
vertikal.Kedalaman pendugaan mempunyai
digunakan adalah satu set Resistivitymeter
korelasi positif dengan jarak rentang
OYO Model McOhm Mark-2 2115A, Global
elektroda.Semakin dalam pendugaan, maka
Positioning System (GPS), dan buku kerja.
jarak bentangan elektrodanya semakin lebar.
Perangkat lunak yang digunakan adalah
Hasil pendugaan kemudian dianalisis
software Microsoft Office,Microsoft Excel,
secara komputasi menggunakan software
Software IPI2win,dan Google Earth.
IPI2Win. Hasil analisis akan menunjukkan
Prosedur Penelitian
jumlah lapisan, nilai resistivitas batuan
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa
penyusun, dan kedalaman lapisan. Dengan
tahapan, yaitu akuisisi data, pengolahan data
software ini, maka dapat direkonstruksikan
dan interpretasi.
stratigrafi sehingga dapat digambarkan
1. Akuisisi Data
struktur batuan secara vertikal (kedalaman
Sebelum melakukan akuisisi data, terlebih
maupun ketebalan setiap lapisan batuan.
dahulu dilakukan survei lapangan.Survei
Oleh karena itu, penelitian yang
lapangan dilakukan setelah mendapatkan
dilakukan disekitar Sungai Bawah Tanah
informasi geologi lokasi penelitian.Informasi
(SBT) daerah karst Bribin I, Kecamatan
ini berupa peta jalur sungai bawah
Semanu, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta
tanah.Survei lapangan dilakukan untuk
bertujuan untuk dapat menginterpretasikan
mengetahui luas lokasi yang memungkinkan
struktur bawah permukaan dengan
untuk dilakukannya pengukuran dan
menggunakan metode geolistrik konfigurasi
menempatkan titik-titik sounding dengan
Schlumberger. Dengan begitu kedepannya
efektif (disesuaikan dengan waktu, tenaga,
diharapkan data hasil penelitian ini akan dapat
50 Jurnal Fisika Volume 7 Nomor 1 tahun 2018
dan mobilisasi antar titik).Desain survei masing nilai arus I dan potensial V yang
penelitian ini ditentukan di sekitar aliran SBT terukur saat pengambilan data di lapangan
daerah karst Bribin I, Kecamatan Semanu, dari setiap titik sounding ke dalam
Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta dengan softwareIPI2win, maka akan secara otomatis
empat buah lintasan VES. Masing-masing terhitung nilai faktor geometri k dan
lintasan VES memiliki panjang lintasan ±300 resistivitas semu 𝜌𝑎 pada display New VES
meter. Point. Kemudian akan muncul sebaran titik
2. Pengolahan data dari nilai-nilai resistivitas semu 𝜌𝑎 dalam
Data yang didapatkan pada saat bentuk grafik, dengan sumbu vertikal adalah
pengukuran di lapangan merupakan data nilai resistivitas semu 𝜌𝑎 sedangkan pada
mentah, sehingga perlu dilakukan pengolahan sumbu horizontal adalah jarak antar elektroda
data sebelum dilakukan interpretasi lebih (spacing). Setelah muncul hasil plot data
lanjut. Dalam pengolahan data resistivitas (grafik), maka akan dilanjutkan ke tahap
sounding dengan konfigurasiSchlumberger, curve matching.
diandaikan bahwa bumi merupakan lapisan- Dari analisis curve matching dilanjutkan
lapisan horizontal, masing-masing lapisan dengan menampilkan penampang dua dimensi
memiliki sifat kelistrikan yang homogen tiap VES. Tampilan penampang dua dimensi
isotrop (ke segala arah) dengan ketebalan tersebut akan digunakan sebagai dasar
tertentu (untuk lapisan yang sangat tipis tidak interpretasi struktur dan menentukan
dapat terdeteksi), dan lapisan terdalam keberadaan akuifer dengan beracuan pada
memiliki ketebalan yang tak terhingga. Dari tabel nilai resistivitas batuan dan mineral
hasil akuisisi data lapangan diperoleh nilai (Telford, dkk., 1976) dan informasi geologi
arus I (mA), nilai beda potensial V (mV), dan daerah penelitian.
keterangan konfigurasi yang digunakan.
Diagram Alir Penelitian
Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai
Tahapan-tahapan dalam melakukan
resistivitas semu 𝜌𝑎 pada masing-masing
penelitian secara lengkap dapat dilihat dalam
lintasan dengan menggunakan persamaan
Gambar 1.
𝑉
𝜌𝑎 = 𝑘 𝐼 , dengan k adalah faktor geometri
batugamping. Sedikit berbeda dengan lapisan permukaan didominasi oleh lapisan akuifer
akuifer di daerah non-karst, pada daerah karst karst.Kemudian referensi tentang geologi
banyak ditemukan jenis batuan gamping yang daerah penelitian menunjukkan masih
memiliki pori-pori yang cukup dapat ditemukan bentang alam dengan relief positif
meloloskan airtanah di permukaan, sehingga dan negatif (dolina, uvala, luweng vertikal,
airtanah masuk dengan cepat kedalam rongga- lapies, pembuluh, gua, dan lain sebagainya).
rongga batuan, dan akhirnya akan terkumpul Oleh karena itu, dapat diperoleh model
pada sistem lapisan di bawah permukaan yang konseptual atas dasar sifat aliran pada daerah
mampu menampung dan mengumpulkan air penelitian adalah model Free-flow Karst
dalam jumlah yang besar. Pada penelitian ini Aquifer.Model ini memiliki airtanah yang
airtanah diperkirakan masuk ke dalam sistem dalam pendistribusiannya sangat
Sungai Bawah Tanah (SBT) di daerah karst terkontrol.Pada akuifer karst ini, mataair
Bribin I dan sekitarnya. dapat memiliki respon yang sangat cepat
Sedangkan lapisan penyusun struktur terhadap air hujan.
bawah permukaan yang lain, ditemukan jenis
lapisan lempung. Lapisan lempungmemiliki
pori-pori yang sangat rapat, sehingga sulit
untuk dilalui air.
Berdasarkan data geologi yang diperoleh
dari Kusumayudha (2005), diketahui
banyaknya jaringan pembuluh, rongga, lapies,
saluran gua, dan SBT di daerah Pegunungan Gambar 6. Model Free-flow Karst Aquifer di
daerah karst Bribin I,
Sewu (termasuk di dalamnya daerah karst Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul,
Bribin I) menandakan bahwa proses Yogyakarta.
eksokarstifikasi maupun endokarstifikasi Besar kemungkinan, berdasarkan model
sedang berlangsung. Proses eksokarstifikasi Free-flow Karst Aquiferdi daerah karst Bribin
berada pada tahap pembentukan perbukitan I, Kecamatan Semanu, Kabupaten
dan depresi (dolina, uvala, dan sebagainya), Gunungkidul, Yogyakarta, selain dari sumber
sedangkan proses endokarstifikasi berada mata air, sistem SBT ini mendapatkan
pada tahap pelebaran jaringan porositas pasokan air dari lapisan-lapisan akuifer karst
sekunder dalam skala makro dan mega. Selain yang dapat meloloskan air hujan dengan cepat
itu, daerah Pegunungan Sewu juga dijumpai ke bawah permukaan. Berdasarkan hal
runtuhan-runtuhan dinding gua yang tersebut, sangat penting melestarikan
umumnya membentuk luweng (sinkhole). keberadaan lapisan akuifer karst di daerah
Berdasarkan hasil penelitian yang tersebut untuk menjaga sistem SBT daerah
diperoleh nampak bahwa lapisan bawah
Interpretasi Struktur … (Styaningsih Ermawati)49
karst Bribin yang dapat menjadi salah satu KESIMPULAN DAN SARAN
sumber pemenuh kebutuhan air bersih di Kesimpulan
Kabupaten Gunungkidul. Bedasarkanpenelitian“InterpertasiStrukt
F. Nilai Resistivitas ur Bawah Permukaan Menggunakan Metode
Setelah pengolahan data hasil Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di
pengukuran dan analisis, diperoleh nilai Daerah Karst Bribin I, Kecamatan Semanu,
resistivitas pada setiap lapisan VES.Untuk Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta” dapat
menganalisis dan mengetahui lebih lanjut diambilkesimpulan bahwa di daerah
lapisan-lapisan penyusun setiap VES tersebut, penelitian tersusun dari empat jenis batuan
digunakan acuan dari tabel resistivitas batuan dengan masing-masing nilai resistivitasnya,
dan mineral yang bersumber dari Telford yaitu batupasir (0-50 Ωm), lempung (16-25
(1976).Selain itu, hasil interpretasi Ωm), batudolomit (250-650 Ωm), dan
disesuaikan dengan hasil penelitian batugamping (50-55.000 Ωm).Lintasan VES-
sebelumnya tentang informasi geologi yang 01 menunjukkan batupasir dan batugamping
terdapat pada daerah peneliatian tersebut yang pada kedalaman 0-100 meter. Lintasan VES-
bersumber dari Kusumayudha (2005) dan 02 menunjukkan batupasir, batudolomit, dan
beberapa jurnal terkait. Dalam hasil penelitian batugamping pada kedalaman 1-105 meter.
sebelumnya dikatakan lapisan penyusun Lintasan VES-03 menunjukkan batupasir,
struktur bawah permukaan daerah Bribin batudolomit, dan batugamping pada
terdiri dari jenis batupasir, lempung, kedalaman 0-105 meter. Lintasan VES-04
batudolomit, dan batugamping, sehingga menunjukkan batupasir, batudolomit, dan
diperoleh interval nilai resistivitas batuan batugamping pada kedalaman 0-9 meter,
yang terdapat di lokasi penelitian, yaitu di 10,5-56 meter, dan 61-105meter.
sekitar SBT daerah karst Bribin I, yang Saran
ditunjukkan pada Tabel 1 berikut ini. Untuk mengetahui kondisi struktur bawah
Tabel 1. Interval nilai resistivitas batuan permukaan di daerah penelitian yang lebih
Resistivitas ρ dalam maka daerah pengambilan data perlu
Resistivitas
Jenis Batuan (Ωm)
ρ (Ωm) diperluas, sehingga pola struktur bawah
Telford
Batupasir 0-50 0 s.d. 6,4 × 108
(Sandstones) permukaan di daerah penelitian lebih terlihat
Lempung 16-25 1 s.d. 100 jelas.Selain itu, perlu dilakukan pelestarian
(Unconsolidated
Wet Clay) struktur bawah permukaan di daerah karst
Batudolomit 250-650 2,5 × 102 s.d. 5 ×
(Dolomite) 103 Bribin I, Kecamatan Semanu, Kabupaten
Batugamping 50-55.000 50 s.d. 107
(Limestones) Gunungkidul dan sekitarnya untuk menjaga
keberlangsungan sistem SBT.
50 Jurnal Fisika Volume 7 Nomor 1 tahun 2018