Anda di halaman 1dari 10

Interpretasi Struktur … (Styaningsih Ermawati)49

INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAANMENGGUNAKAN


METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH
KARST BRIBIN I, KECAMATAN SEMANU, KABUPATENGUNUNGKIDUL,
YOGYAKARTA

INTERPRETATION OF VERTICAL SUBSURFACE STRUCTUREUSING GEOELECTRIC


METHODWITH SCHLUMBERGER CONFIGURATIONIN KARST BRIBIN AREA
I,SEMANU, GUNUNGKIDUL,YOGYAKARTA

Oleh:
Styaningsih Ermawati, Nugroho Budi Wibowo, Yosaphat Sumardi
styaningsihermawati010117@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis batuan penyusun struktur bawah permukaan
berdasarkan nilai resistivitas batuan di sekitar aliran Sungai Bawah Tanah (SBT) daerah karst
Bribin I, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan
denganResistivitymeter OYO Model McOhm Mark-2 2115A, meliputi empat lintasan yang masing-
masing lintasan sepanjang ±300 meter, yaitu lintasan VES-01, lintasan VES-02, lintasan VES-03,
dan lintasan VES-04. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik konfigurasi Schlumberger.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software IPI2Win untuk menghasilkan nilai
resistivitas batuan sebenarnya, yang selanjutnya digunakan sebagai interpretasi struktur bawah
permukaan pada jenis batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwastruktur bawah permukaan
secara vertikal tersusun oleh empat jenis batuan, yaitu batupasir (0-50 Ωm), lempung (16-25 Ωm),
batudolomit (250-650 Ωm), dan batugamping (50-55.000 Ωm).Lintasan VES-01 menunjukkan
batupasir dan batugamping pada kedalaman 0-100 meter. Lintasan VES-02 menunjukkan batupasir,
batudolomit, dan batugamping pada kedalaman 1-105 meter. Lintasan VES-03 menunjukkan
batupasir, batudolomit, dan batugamping pada kedalaman 0-105 meter. Lintasan VES-04
menunjukkan batupasir, batudolomit, dan batugamping pada kedalaman 0-9 meter, 10,5-56 meter,
dan 61-105meter.

Kata Kunci: Resistivitas, metode geolistrik, konfigurasi Schlumberger, karst Bribin I

Abstract
This study aimed to determine the type of rock making up the structure of the subsurface based
on resistivity values near the Sungai Bawah Tanah (SBT) karst Bribin I area, Semanu,
Gunungkidul, Yogyakarta. Data were collected by McOhm Mark OYO Model 2115A-
2Resistivitymeter, which consist of four-track with length of ±300 meters, i.e. VES-01track, VES-
02track, VES-03track, and VES-04track. The method was geoelectric methodwith Schlumberger
configuration. Data processing was performed using IPI2Win software to produce the actual rock
resistivity values, then they were used for interpretingthe subsurface structure of rock types. The
result of the study shows that the verticalsubsurfacestructureconsist of four rock types, namely
sandstone (0-50 Ωm), clay (16-25 Ωm), dolomite rock (250-650 Ωm) and limestone (50-55.000
Ωm).VES-01track shows that sandstones and limestones at a depth of 0-100 meters. VES-02 track
shows that sandstone, dolomite stone, and limestone at a depth of 1-105 meters. VES-03 track
shows that sandstone, dolomite, and limestone at a depth of 0-105 meters.VES-04 track shows that
sandstone, dolomite, and limestone at a depth of 0-9 meters, from 10.5-56 meters, and 61-105
meters.

Keywords: resistivity, Geoelectric Method, Schlumberger configuration, karst Bribin I


50 Jurnal Fisika Volume 7 Nomor 1 tahun 2018

PENDAHULUAN Bribin adalah salah satu lokasi yang


Air merupakan salah satu komponen sering digunakan untuk penelitian di daerah
penting dalam kehidupan makhluk hidup, karst Pegunungan Sewu karena memiliki
terutama manusia.Dengan kata lain, air keunikan, yaitu pegunungan kapur (karst)
merupakan zat kehidupan. Bahkan dapat yang ternyata memiliki air berlimpah (tapi
dipastikan, jika kebutuhan air tidak terpenuhi, jauh di bawah tanah) pada sistem Sungai
maka kelumpuhan kehidupan akan terjadi. Bawah Tanah (SBT), meskipun tanah di
Oleh karena itu, air merupakan bagian dasar permukaan terlihat kering dan tandus. Hal ini
dalam keberlangsungan kehidupan manusia. sangat dipengaruhi oleh struktur bawah
Salah satu daerah yang mengalami krisis permukaan di kawasan tersebut.Formasi
air di Indonesia adalah Kabupaten batuan yang banyak ditemukan di daerah
Gunungkidul, Yogyakarta. Kabupaten ini tersebut banyak didominasi oleh batuan kapur
merupakan daerah dengan kondisi tanah yang (karst) yang dapat menyimpan dan
tandus.Saat ini permasalahan kekeringan di meloloskan air dalam jumlah yang cukup.
Gunungkidul dapat dikatakan sebagai Formasi batuan penyusun struktur bawah
bencana.Pernyataan ini berkaitan dengan permukaan dapat ditemukan di bawah
status siaga darurat kekeringan yang permukaan tanah, sehingga tidak dapat
dikeluarkan Pemerintah Provinsi terlihat dari permukaan, namun dapat
DIY.Kabupaten ini dikelilingi perbukitan diketahui keberadaanya melalui praduga
karst dan memiliki curah hujan rata-rata 115 geofisika.Geofisika merupakan metode yang
hari per tahun, atau kurang dari separuhnya. digunakan untuk mempelajari tentang bumi
Bribin merupakan salah satu lokasi yang yang berada di permukaan dan di atas
terletak di Desa Dadapayu, Kecamatan permukaan bumi dengan menggunakan
Semanu, Kabupaten Gunungkidul, parameter-parameter fisika (Dobrin dan Savit,
Yogyakarta. Bribin terbagi menjadi dua 1988).
bagian, yaitu Bribin I dan Bribin II.Bribin I Metode geolistrik merupakan metode
memiliki sebuah gua horisontal-vertikal yang untuk mengetahui lapisan-lapisan batuan atau
digunakan sebagai penyedia air bersih yang mineral penyusun suatu lokasi.Metode ini
bersumber dari sistem SBT.Air dari sistem menggunakan prinsip bahwa lapisan batuan
SBT ini disalurkan melalui pipa-pipa PDAM atau material mempunyai tahanan yang
yang kemudian disalurkan ke masyarakat berbeda-beda, yang disebut tahanan jenis
sekitar.Bribin II juga memiliki sebuah gua (resistivity). Setiap batuan memiliki
dengan tipe gua vertikal dan merupakan resistivitas yang berbeda dengan material lain.
lokasi pengeboran kerjasama antara para Resistivitas (ρ) batuan dapat ditafsirkan
peneliti yang berasal dari Jerman dengan sebagai suatu hambatan dalam satuan ohm-
pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. meter. Jika suatu bahan dengan hambatan (R),
Interpretasi Struktur … (Styaningsih Ermawati)49

luas permukaan (A), dan panjangnya (L), membantu masyarakat dan pemerintah dalam
maka resitivitas bahan (ρ) dapat diperoleh dari memberikan informasi mengenai struktur
hasil kali R dengan Ayang kemudian dibagi bawah permukaan di Kabupaten
oleh L bahan (Zohdy, 1980). Besar resistivitas Gunungkidul, Yogyakarta.
diukur dengan mengalirkan arus listrik ke
METODE PENELITIAN
dalam bumi melalui elektroda arus
Penelitian ini terletak pada koordinat
(memperlakukan lapisan batuan sebagai
8°2′8,86" LS sampai 8°2′7,30" LS dan
media penghantar arus) kemudian diukur
110°40′40,63" BT sampai 110°40′40,96" BT,
menggunakan elektroda potensial.
tepatnya di daerah karst Bribin I, Kecamatan
Konfigurasi yang digunakan dalam
Semanu, Kabupaten Gunungkidul,
metode geolistrik ini menggunakan
Yogyakarta.
konfigurasi Schlumberger, yaitu konfigurasi
Instrumen yang digunakan di dalam
yang digunakan untuk mengetahui lapisan-
penelitian ini adalah perangkat keras dan
lapisan batuan ke arah dalam secara
perangkat lunak. Perangkat keras yang
vertikal.Kedalaman pendugaan mempunyai
digunakan adalah satu set Resistivitymeter
korelasi positif dengan jarak rentang
OYO Model McOhm Mark-2 2115A, Global
elektroda.Semakin dalam pendugaan, maka
Positioning System (GPS), dan buku kerja.
jarak bentangan elektrodanya semakin lebar.
Perangkat lunak yang digunakan adalah
Hasil pendugaan kemudian dianalisis
software Microsoft Office,Microsoft Excel,
secara komputasi menggunakan software
Software IPI2win,dan Google Earth.
IPI2Win. Hasil analisis akan menunjukkan
Prosedur Penelitian
jumlah lapisan, nilai resistivitas batuan
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa
penyusun, dan kedalaman lapisan. Dengan
tahapan, yaitu akuisisi data, pengolahan data
software ini, maka dapat direkonstruksikan
dan interpretasi.
stratigrafi sehingga dapat digambarkan
1. Akuisisi Data
struktur batuan secara vertikal (kedalaman
Sebelum melakukan akuisisi data, terlebih
maupun ketebalan setiap lapisan batuan.
dahulu dilakukan survei lapangan.Survei
Oleh karena itu, penelitian yang
lapangan dilakukan setelah mendapatkan
dilakukan disekitar Sungai Bawah Tanah
informasi geologi lokasi penelitian.Informasi
(SBT) daerah karst Bribin I, Kecamatan
ini berupa peta jalur sungai bawah
Semanu, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta
tanah.Survei lapangan dilakukan untuk
bertujuan untuk dapat menginterpretasikan
mengetahui luas lokasi yang memungkinkan
struktur bawah permukaan dengan
untuk dilakukannya pengukuran dan
menggunakan metode geolistrik konfigurasi
menempatkan titik-titik sounding dengan
Schlumberger. Dengan begitu kedepannya
efektif (disesuaikan dengan waktu, tenaga,
diharapkan data hasil penelitian ini akan dapat
50 Jurnal Fisika Volume 7 Nomor 1 tahun 2018

dan mobilisasi antar titik).Desain survei masing nilai arus I dan potensial V yang
penelitian ini ditentukan di sekitar aliran SBT terukur saat pengambilan data di lapangan
daerah karst Bribin I, Kecamatan Semanu, dari setiap titik sounding ke dalam
Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta dengan softwareIPI2win, maka akan secara otomatis
empat buah lintasan VES. Masing-masing terhitung nilai faktor geometri k dan
lintasan VES memiliki panjang lintasan ±300 resistivitas semu 𝜌𝑎 pada display New VES
meter. Point. Kemudian akan muncul sebaran titik
2. Pengolahan data dari nilai-nilai resistivitas semu 𝜌𝑎 dalam
Data yang didapatkan pada saat bentuk grafik, dengan sumbu vertikal adalah
pengukuran di lapangan merupakan data nilai resistivitas semu 𝜌𝑎 sedangkan pada
mentah, sehingga perlu dilakukan pengolahan sumbu horizontal adalah jarak antar elektroda
data sebelum dilakukan interpretasi lebih (spacing). Setelah muncul hasil plot data
lanjut. Dalam pengolahan data resistivitas (grafik), maka akan dilanjutkan ke tahap
sounding dengan konfigurasiSchlumberger, curve matching.
diandaikan bahwa bumi merupakan lapisan- Dari analisis curve matching dilanjutkan
lapisan horizontal, masing-masing lapisan dengan menampilkan penampang dua dimensi
memiliki sifat kelistrikan yang homogen tiap VES. Tampilan penampang dua dimensi
isotrop (ke segala arah) dengan ketebalan tersebut akan digunakan sebagai dasar
tertentu (untuk lapisan yang sangat tipis tidak interpretasi struktur dan menentukan
dapat terdeteksi), dan lapisan terdalam keberadaan akuifer dengan beracuan pada
memiliki ketebalan yang tak terhingga. Dari tabel nilai resistivitas batuan dan mineral
hasil akuisisi data lapangan diperoleh nilai (Telford, dkk., 1976) dan informasi geologi
arus I (mA), nilai beda potensial V (mV), dan daerah penelitian.
keterangan konfigurasi yang digunakan.
Diagram Alir Penelitian
Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai
Tahapan-tahapan dalam melakukan
resistivitas semu 𝜌𝑎 pada masing-masing
penelitian secara lengkap dapat dilihat dalam
lintasan dengan menggunakan persamaan
Gambar 1.
𝑉
𝜌𝑎 = 𝑘 𝐼 , dengan k adalah faktor geometri

elektroda.Selanjutnya, setelah diperoleh nilai


arus I, beda potensial V, dan resistivitas semu
𝜌𝑎 , dilanjutkan menganalisis data dengan
bantuan software IPI2Win. Software IPI2Win
merupakan program yang dapat digunakan
untuk menghitung nilai resistivitas
sebenarnya.Pertama masukkan masing-
Interpretasi Struktur … (Styaningsih Ermawati)49

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini terletak pada koordinat
8°2′8,86" LS sampai 8°2′7,30" LS dan
110°40′40,63" BT sampai 110°40′40,96"
BTtepatnya di daerah karst Bribin I,
Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul,
Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan
pada hari Sabtu, 01 Agustus 2015.Daerah
pengambilan data dalam penelitian ini
termasuk dalam Formasi Wonosari.
Hasil pengolahan data lapangan
menghasilkan curve matching, dilanjutkan
dengan tampilan penampang dua dimensi dari
masing-masing lintasan. Tampilan dua
dimensi ini menunjukkan warna sesuai
parameter nilai resistivitas yang nantinya
dapat menunjukkan jenis batuan
penyusunnya. Hasil penampang dua dimensi
untuk setiap lintasan VES dalam penelitian ini
Gambar 1. Diagram alir pengolahan data
menampilkan kedalaman hingga ±105 meter
lapangan
ke bawah permukaan tanah. Setelah
3. Interpretasi
mendapatkan besar nilai resistivitas setiap
Interpretasi digunakan untuk menentukan
lapisan, maka dapat ditentukan jenis batuan
struktur bawah permukaan secara vertikal
penyusunnya sesuai nilai
pada daerah penelitian.Interpretasi dilakukan
resistivitasnya.Parameter skala nilai
setelah perhitungan data VES lapangan untuk
resistivitas batuannya berada pada kisaran 0
memperoleh nilai resistivitas semu,
Ωm hingga 55.000 Ωm.Kemudian dari jenis
menampilkan curve matching (diperoleh nilai
batuan yang diperoleh dapat memberikan
resistivitas sebenarnya), dan menampilkan
informasi mengenai struktur bawah
penampang dua dimensi.Dari penampang dua
permukaan setiap lintasan.Data interpretasi
dimensi diperoleh nilai resistivitas setiap
struktur bawah permukaanakan diketahui
lapisan di bawah permukaan tanah.Setelah
pada kedalaman berapakah masing-masing
mendapatkan nilai resistivitas setiap lapisan,
jenis batuan penyusun struktur bawah
maka dapat ditentukan jenis batuan
permuakaandapat ditemukan.
penyususnya.
50 Jurnal Fisika Volume 7 Nomor 1 tahun 2018

A. Lintasan VES-01 komputasi dengan bantuan software IPI2Win


Pengambilan data lapangan yang menghasilkan curve matching seperti
dilakukan pada lintasan VES-01 memiliki Gambar 3.
panjang lintasan ±300 meter. Lintasan VES- Analisis secara komputasi curve
01 berkoordinat pada 8°2'8,86" LS dan matching lintasan VES-02 menghasilkan
110°40'40,96" BT. Pengolahan data secara kurva dengan lengkung bantu tipe A. Nilai
komputasi dengan bantuan software IPI2Win resistivitas sebenarnya yang diperoleh dari
menghasilkan curve matching seperti pengolahan curve matching lintasan VES-02
Gambar 2. memiliki kisaran 3,39 Ωm sampai dengan
19.411 Ωm pada kedalaman 0 meter sampai
dengan 105 meter dari permukaan tanah.

Gambar 2. Tampilan curve matching lintasan


VES-01

Analisis secara komputasi curve


matching lintasan VES-01 menghasilkan Gambar 3. Tampilan curve matching lintasan
VES-02
kurva dengan lengkung bantu tipe H. Nilai
resistivitas sebenarnya yang diperoleh dari Hasil analisis penampang dua dimensi
pengolahan curve matching lintasan VES-01 lintasan VES-02 terdiri dari empat variasi
memiliki kisaran 29,4 Ωm sampai dengan jenis batuan, yaitu batupasir, lempung,
9560 Ωm pada kedalaman 0 meter sampai batudolomit, dan batugamping.Data
dengan 105 meter dari permukaan tanah. interpretasi struktur bawah permukaanakan
Hasil analisis penampang dua dimensi diketahui pada kedalaman berapakah masing-
lintasan VES-01terdiri dari tiga variasi jenis masing jenis batuan penyusun struktur bawah
batuan, yaitu batupasir, lempung, dan permuakaan dapat ditemukan.
batugamping. C. Lintasan VES-03
B. Lintasan VES-02 Pengambilan data lapangan yang
Pengambilan data lapangan yang dilakukan pada lintasan VES-03 memiliki
dilakukan pada lintasan VES-02 memiliki panjang lintasan ±300 meter. Lintasan VES-
panjang lintasan ±300 meter. Lintasan VES- 03 berkoordinat pada 8°2'8,86" LS dan
02 berkoordinat pada 8°2'7,30" LS dan 110°40'40,96" BT. Pengolahan data secara
110°40'40,63" BT. Pengolahan data secara komputasi dengan bantuan software
Interpretasi Struktur … (Styaningsih Ermawati)49

IPI2Winmenghasilkan curve matching seperti Analisis secara komputasi curve


Gambar 4. matching lintasan VES-04 menghasilkan
kurva dengan lengkung bantu tipe H. Nilai
resistivitas sebenarnya yang diperoleh dari
pengolahan curve matching lintasan VES-04
memiliki kisaran 75,8 Ωm sampai dengan
4.454 Ωm pada kedalaman 0 meter sampai
dengan 105 meter dari permukaan tanah.
Hasil analisis penampang dua dimensi
Gambar 4. Tampilan curve matchinglintasan lintasan VES-04 terdiri dari empat variasi
VES-03
jenis batuan, yaitu batupasir, lempung,
Hasil analisis penampang dua dimensi batudolomit, dan batugamping.
lintasan VES-03 terdiri dari tiga variasi jenis E. Korelasi dari Keempat Lintasan
batuan, yaitu batupasir, batudolomit, dan Hasil interpretasi masing-masing lintasan
batugamping.Data interpretasi struktur bawah VES memberikan gambaran struktur bawah
permukaanakan diketahui pada kedalaman permukaan pada daerah penelitian, yaitu di
berapakah masing-masing jenis batuan sekitar SBT daerah Karst Beribin I,
penyusun struktur bawah permuakaan dapat Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul,
ditemukan. Yogyakarta.Pada penelitian ini struktur bawah
D. Lintasan VES-04 permukan banyak didominasi oleh batuan
Pengambilan data lapangan yang vulkanik tersier, batu gamping berlapis, dan
dilakukan pada lintasan VES-04 memiliki batugamping terumbu. Hasil penelitian
panjang lintasan ±300 meter. Lintasan VES- menunjukkan daerah penelitian memiliki
04 berkoordinat pada 8°2'7,30" LS dan persamaan stratigrafi Pegunungan Sewu pada
110°40'40,63" BT. Pengolahan data secara Formasi Wonosari dengan ciri fisik yang
komputasi dengan bantuan software IPI2Win spesifik memiliki porostas sekunder berupa
menghasilkan curve matching seperti rekahan-rekahan pada batuan, baik yang
Gambar 5. disebabkan oleh proses pelarutan maupun
proses tektonik.
Lapisan akuifer karst adalah lapisan yang
bersifat dapat meloloskan air maupun lapisan
yang dapat menampung air, bukan hanya
lapisan yang dapat menampung atau
menyimpan air saja.Jenis lapisan akuifer karst
Gambar 5. Tampilan curve matching lintasan
VES-04 yang diperoleh dari hasil penelitian antara
lain, lapisan batupasir, batudolomit, dan
50 Jurnal Fisika Volume 7 Nomor 1 tahun 2018

batugamping. Sedikit berbeda dengan lapisan permukaan didominasi oleh lapisan akuifer
akuifer di daerah non-karst, pada daerah karst karst.Kemudian referensi tentang geologi
banyak ditemukan jenis batuan gamping yang daerah penelitian menunjukkan masih
memiliki pori-pori yang cukup dapat ditemukan bentang alam dengan relief positif
meloloskan airtanah di permukaan, sehingga dan negatif (dolina, uvala, luweng vertikal,
airtanah masuk dengan cepat kedalam rongga- lapies, pembuluh, gua, dan lain sebagainya).
rongga batuan, dan akhirnya akan terkumpul Oleh karena itu, dapat diperoleh model
pada sistem lapisan di bawah permukaan yang konseptual atas dasar sifat aliran pada daerah
mampu menampung dan mengumpulkan air penelitian adalah model Free-flow Karst
dalam jumlah yang besar. Pada penelitian ini Aquifer.Model ini memiliki airtanah yang
airtanah diperkirakan masuk ke dalam sistem dalam pendistribusiannya sangat
Sungai Bawah Tanah (SBT) di daerah karst terkontrol.Pada akuifer karst ini, mataair
Bribin I dan sekitarnya. dapat memiliki respon yang sangat cepat
Sedangkan lapisan penyusun struktur terhadap air hujan.
bawah permukaan yang lain, ditemukan jenis
lapisan lempung. Lapisan lempungmemiliki
pori-pori yang sangat rapat, sehingga sulit
untuk dilalui air.
Berdasarkan data geologi yang diperoleh
dari Kusumayudha (2005), diketahui
banyaknya jaringan pembuluh, rongga, lapies,
saluran gua, dan SBT di daerah Pegunungan Gambar 6. Model Free-flow Karst Aquifer di
daerah karst Bribin I,
Sewu (termasuk di dalamnya daerah karst Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul,
Bribin I) menandakan bahwa proses Yogyakarta.
eksokarstifikasi maupun endokarstifikasi Besar kemungkinan, berdasarkan model
sedang berlangsung. Proses eksokarstifikasi Free-flow Karst Aquiferdi daerah karst Bribin
berada pada tahap pembentukan perbukitan I, Kecamatan Semanu, Kabupaten
dan depresi (dolina, uvala, dan sebagainya), Gunungkidul, Yogyakarta, selain dari sumber
sedangkan proses endokarstifikasi berada mata air, sistem SBT ini mendapatkan
pada tahap pelebaran jaringan porositas pasokan air dari lapisan-lapisan akuifer karst
sekunder dalam skala makro dan mega. Selain yang dapat meloloskan air hujan dengan cepat
itu, daerah Pegunungan Sewu juga dijumpai ke bawah permukaan. Berdasarkan hal
runtuhan-runtuhan dinding gua yang tersebut, sangat penting melestarikan
umumnya membentuk luweng (sinkhole). keberadaan lapisan akuifer karst di daerah
Berdasarkan hasil penelitian yang tersebut untuk menjaga sistem SBT daerah
diperoleh nampak bahwa lapisan bawah
Interpretasi Struktur … (Styaningsih Ermawati)49

karst Bribin yang dapat menjadi salah satu KESIMPULAN DAN SARAN
sumber pemenuh kebutuhan air bersih di Kesimpulan
Kabupaten Gunungkidul. Bedasarkanpenelitian“InterpertasiStrukt
F. Nilai Resistivitas ur Bawah Permukaan Menggunakan Metode
Setelah pengolahan data hasil Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di
pengukuran dan analisis, diperoleh nilai Daerah Karst Bribin I, Kecamatan Semanu,
resistivitas pada setiap lapisan VES.Untuk Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta” dapat
menganalisis dan mengetahui lebih lanjut diambilkesimpulan bahwa di daerah
lapisan-lapisan penyusun setiap VES tersebut, penelitian tersusun dari empat jenis batuan
digunakan acuan dari tabel resistivitas batuan dengan masing-masing nilai resistivitasnya,
dan mineral yang bersumber dari Telford yaitu batupasir (0-50 Ωm), lempung (16-25
(1976).Selain itu, hasil interpretasi Ωm), batudolomit (250-650 Ωm), dan
disesuaikan dengan hasil penelitian batugamping (50-55.000 Ωm).Lintasan VES-
sebelumnya tentang informasi geologi yang 01 menunjukkan batupasir dan batugamping
terdapat pada daerah peneliatian tersebut yang pada kedalaman 0-100 meter. Lintasan VES-
bersumber dari Kusumayudha (2005) dan 02 menunjukkan batupasir, batudolomit, dan
beberapa jurnal terkait. Dalam hasil penelitian batugamping pada kedalaman 1-105 meter.
sebelumnya dikatakan lapisan penyusun Lintasan VES-03 menunjukkan batupasir,
struktur bawah permukaan daerah Bribin batudolomit, dan batugamping pada
terdiri dari jenis batupasir, lempung, kedalaman 0-105 meter. Lintasan VES-04
batudolomit, dan batugamping, sehingga menunjukkan batupasir, batudolomit, dan
diperoleh interval nilai resistivitas batuan batugamping pada kedalaman 0-9 meter,
yang terdapat di lokasi penelitian, yaitu di 10,5-56 meter, dan 61-105meter.
sekitar SBT daerah karst Bribin I, yang Saran
ditunjukkan pada Tabel 1 berikut ini. Untuk mengetahui kondisi struktur bawah
Tabel 1. Interval nilai resistivitas batuan permukaan di daerah penelitian yang lebih
Resistivitas ρ dalam maka daerah pengambilan data perlu
Resistivitas
Jenis Batuan (Ωm)
ρ (Ωm) diperluas, sehingga pola struktur bawah
Telford
Batupasir 0-50 0 s.d. 6,4 × 108
(Sandstones) permukaan di daerah penelitian lebih terlihat
Lempung 16-25 1 s.d. 100 jelas.Selain itu, perlu dilakukan pelestarian
(Unconsolidated
Wet Clay) struktur bawah permukaan di daerah karst
Batudolomit 250-650 2,5 × 102 s.d. 5 ×
(Dolomite) 103 Bribin I, Kecamatan Semanu, Kabupaten
Batugamping 50-55.000 50 s.d. 107
(Limestones) Gunungkidul dan sekitarnya untuk menjaga
keberlangsungan sistem SBT.
50 Jurnal Fisika Volume 7 Nomor 1 tahun 2018

DAFTAR PUSTAKA Karst Terrains and Their Solution.


Bowling Green, KY: National Well
Adji, T.N., dkk. 1999. Kawasan Karst dan
Water Association, 1-4.
Prospek Pengembanganya di
Suharyadi.1994. Kajian Metode Penelusuran
Indonesia.Prosiding PIT
Sungai Bawah Tanah di Daerah
IGI.Universitas Indonesia.
Batugamping (karst). Laporan
Dobrin & Savit. 1988. Introduction to
Penelitian Fakultas Teknik UGM.
Geophysics Prospecting. New York.
Yogyakarta: UGM.
Fetter, C.W. 1994.Applied Hydrogeology, 3th
Suyoto. 1994. Sekuen Stratigrafi Karbonat
edition. New York: Mac Millan
Gunungsewu. Proceding PIT IAGI
Publishing.
XXIII.Vol 1.
Ford, D. & Williams. 1992. Karst
Telford, W.M., et.al. 1976. Applied
Geomorphology and Hydrology.
Geophysics, 1th edition. New York:
London: Chapman and Hall.
Cambridge University Press.
Haryono, E. & Adji, T.N. 2005.Geomorfologi
Telford, W.M., et.al. 1990. Applied
dan Hidrologi Karst. Yogyakarta: UGM
Geophysics, 2nd edition. New York:
Kusumayudha, S.B. 2000. Groundwater
Cambridge University Press.
Potency of The Wonosari-Baron
Toha, dkk. 1994. Geologi Daerah
Hydrogeologe Sub-system 1998-1999.
Pegunungan Selatan: Suatu Kontribusi.
Prosiding PIT IAGI The 28th Annual
Prosiding Geologi dan Geotektonik
Convention. Vol XXX. Halaman 73-84.
Pulau Jawa. Jurusan Teknik Geologi F
Kusumayudha, S.B. 2005. Hidrologi Karst
UGM, pp. 19-36.
dan Geometri Fraktal di Daerah
Van Bemmelen, R.W. 1949. The Geology of
Gunungsewu. Yogyakarta: Adicita
Indonesia. Vol IA. Martinus Nijhoff
Karya Nusa.
White, W.B. 1988. Geomorphology and
Sir MacDonald & Partners. 1979.
Hydrology of Karst Terrain. New York:
Gunungkidul Groundwater Project
Oxford University Press.
Final Report: Geohydrology. Vol 3A.
Zohdy, A.Ar. 1980. Aplication of Surface
Sir MacDonald & Partners. 1979.
Geophysics to Groundwater
Gunungkidul Groundwater Project
Investigation. Washington: U.S.
Final Report: Cava Study. Vol 3A.
Departement of The Interior.
Smart, P.L. & Hobbes, S.L.
1986.Characteristics of Carbonate
Aquifer: A Conceptual basis. In
Procedings, Environmental Problem in

Anda mungkin juga menyukai