Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Fisika Flux

Volume 16, Nomor 1, Februari 2019


ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/

Identifikasi Lapisan Akuifer dengan Metode Schlumberger


di Kalimantan (Kabupatan Banjar, Kabupaten Tanah Laut, dan
Kabupaten Barito Selatan)
Anni Okvita Kenangan Sitinjak, Annisa Maulida, Fahrun Razi, Habib Abdillah, Pramesti
Candra Nurani, Puteri Devhi Mahani, Rahmalinda Izany
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Ahmad Yani KM 36 Banjarbaru 70714

Email korespodensi : anniokvita@gmail.com

Submited: -; Accepted: -

ABSTRACT−Identifikasi lapisan akuifer di Kalimantan dilakukan sebagai estimasi ketersediaan air bersih
yang bersumber dari air tanah. Lokasi penelitian yaitu di Pantai Takisung Kabupaten Tanah Laut (GL-
1), TPAS Buntok Kabupaten Barito Selatan (GL-2), dan Desa Teluk Selong Ulu Kabupaten Banjar
(GL-3). Penelitian dilakukan dengan metode Geolistrik konfigurasi Schlumberger. Data diolah
menggunakan aplikasi Progress dan IPI2WIN. Dari hasil analisa diketahui terdapat lapisan akuifer pada GL-
1 dan GL-3 di kedalaman 0-0,5 m dan 0-0,54 m dari permukaan tanah. Dimana lapisan terdiri dari batuan
granit dan batu pasir. Sedangkan pada GL-2 tidak ditemukan adanya lapisan akuifer.
KEYWORD : schumberger; akuifer; Progress; IPI2WIN.

PENDAHULUAN daerah (ada daerah yang mudah


Menurut Badan Pusat Statistik jumlah mendapatkan air, namun ada pula yang
penduduk Pulau Kalimantan pada tahun 2020 kesulitan air) (Takaeb dkk, 2018). Lapisan
mencapai 16769.70 jiwa dan diperkirakan 20 akuifer terdiri dari batuan berpori, seperti
tahun mendatang mencapai 20318.10 jiwa. pasir, kerikil, batu kapur dan granit yang
Pertumbuhan penduduk yang pesat sangat dapat mentransmisikan air ke sumur atau
mempengaruhi ketersediaan air bersih yang mata air (Ferris dkk, 1962).
berkaitan air tanah. Saat ini penggunaan teknik geofisika
Air tanah merupakan salah satu sumber untuk eksplorasi air tanah meningkat pesat.
daya alam yang sangat dibutuhkan karena Penggunaan geolistrik vertical electrical
terkait dengan air permukaan dan sounding menjadi sangat populer untuk
pemanfaatannya bagi makhluk hidup, pencarian air tanah karena kesederhanaannya
khususnya manusia. Air tanah didefinisikan (Abdullahi et al. 2014) dan kemudahan dalam
sebagai air yang terdapat di bawah menginterpretasikannya (Adelusi et al. 2014).
permukaan bumi, dimana salah satu sumber Metode geolistrik resistivitas sangat efektif
utamanya adalah air hujan yang meresap dalam eksplorasi air tanah, terutama
melalui lubang pori diantara butiran-butiran ketebalam air (Khalil and Santos. 2013).
tanah. Air tanah dapat ditemui pada formasi Tujuan survey geolistrik resistivitas adalah
geologi tembus air yang dikenal dengan untuk mengetahui resistivitas bawah
reservoir air tanah. Akuifer dan reservoir erat permukaan bumi dengan melakukan
kaitannya dengan air permukaan, dimana pengukuran dipermukaan bumi (Damayanti
keberadaannya tergantung dari banyak et al. 2011). Pada metode ini, arus listrik
faktor, salah satunya faktor geologi suatu diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua

1
2 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no. 1, Februari 2019 (1-8)

elektroda arus, kemudian menukur beda mengecil. Dengan hal ini dapat dilakukan
potensial pada dua elektroda potensial penjagaan sensitifitas pengukuran dengan
(Supriyadi et al. 2017). Nilai resistivitas yang memperluas jarak elektroda potensialnya.
terukur digunakan untuk mengetahui Dampak perubahan tersebut hanya
kandungan lapisan batuan seperti pada Tabel berpengaruh terhadap kurva perhitungan
1. yang akan overlap. Namun ini tidak akan
Tabel 1. Nilai Resistivitas Batuan (Telford, 1990) berpengaruh terhadap kehomogenan dari
resistivitas materialnya (Usman et al. 2017).
Bumi diasumsikan mempunyai sifat
homogen isotropis. Tetapi pada kenyataannya
bumi terdiri atas lapisan-lapisan dengan
resistivitas yang berbeda-beda. Maka harga
resistivitas yang terukur bukan merupakan
harga resistivitas untuk satu lapisan saja,
tetapi beberapa lapisan. Resistivitas semu
medium yang terukur dapat dihitung
menggunakan Persamaan (1) berikut:

Dalam konfigurasi schlumberger, empat


elektroda diposisikan secara simetris Penelitian ini bertujuan untuk
sepanjang garis lurus seperti pada Gambar 1 mengidentifikasi lapisan akuifer pada tiga
Skema susunan elektroda konfigurasi Kabupaten di Pulau Kalimantan yaitu
schlumberger (Loke, 1999) Elektroda arus Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan
(AB) di bagian luar dan elektroda potensial Kabupaten Barito Selatan, sebagai estimasi
(MN) di bagian dalam. Untuk mengubah ketersediaan air bersih yang bersumber dari
pengukuran kedalaman, elektroda arus air tanah.
dipindahkan ke luar, sementara elektroda
potensial pada umumnya tertinggal pada METODE PENELITIAN
posisi yang sama (Obiajolo et al. 2016). Penelitian dilakukan pada tiga lokasi
yaitu Pantai Takisung Kabupaten Tanah Laut
(GL-1) secara geografis pada koordinat 03° 22'
44.01" LS dan 114° 50' 08.73" BT, TPAS Buntok
Gambar 1. Skema susunan elektroda konfigurasi Kabupaten Barito Selatan (GL-2) secara
schlumberger (Loke, 1999) geografis pada koordinat 03° 22' 38.30" LS dan
114° 50' 02.00" BT, dan Desa Teluk Selong Ulu
Secara prinsip pada konfigurasi ini Kabupaten Banjar (GL-3) secara geografis
adalah mengubah jarak elektroda arusnya. pada koordinat 03° 22' 50.49" LS dan 114° 50'
Namun semakin jauh elektroda arus dari 11.05" BT. Lokasi penelitian ditampilkan pada
elektroda potensialnya maka potensial yang Gambar 2.
akan diterima oleh elektroda potensial akan
Jurnal Fisika Flux
Volume 16, Nomor 1, Februari 2019
ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/

Gambar 2. Lokasi Penelitian


Sumber : Google Earth

A. Alat dan Bahan AB/ MN/ R


No. AB MN
Alat dan Bahan yang digunakan pada 2 2 (Ohm)
penelitian ini sebagai berikut : 15,51
1. Resistivitymeter OYO McOHM 2119EL 1 2 0,4 1 0,2 3
Jepang, sebagai penyaji data berupa nilai 2 3 0,6 1,5 0,3 5,259
3 4 0,6 2 0,3 1,422
hambatan, beda potensial dan arus.
4 5 0,6 2,5 0,3 0,497
2. Elektroda sebanyak 70 buah, sebagai
5 6 0,6 3 0,3 0,235
tahanan jenis.
6 8 0,6 4 0,3 0,103
3. Kabel, sebagai penghubung dengan
7 10 0,6 5 0,3 0,067
resistivity.
8 12 0,6 6 0,3 0,049
4. Sumber arus listrik (accu)
9 14 2,4 7 1,2 0,158
5. Meteran sepanjang 600 m, sebagai
10 16 2,4 8 1,2 0,127
pengukur jarak C1, P1, C2, dan P2.
11 18 2,4 9 1,2 0,096
6. Penjepit, sebagai penghubung kabel 0,090
12 20 2,4 10 1,2
dengan elektroda. 13 24 2,4 12 1,2 0,067
7. Satu buah GPS (Global Positioning Sysyem) 14 30 2,4 15 1,2 0,047
berfungsi untuk menentukan koordinat 15 40 6 20 3 0,073
geografis dan elevasi titik pengukuran 16 50 6 25 3 0,048
8. Palu berfungsi untuk memukul patok 17 60 6 30 3 0,034
elektroda arus dan potensial ke dalam 18 80 6 40 3 0,018
tanah 19 100 6 50 3 0,011
9. Alat tulis dan tabel data berfungsi untuk 20 120 6 60 3 0,008
menginput data pengukuran. 21 140 24 70 12 0,023
22 160 24 80 12 0,017
Table 2. Data Lapangan GL-1
23 180 24 90 12 0,014

3
4 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no. 1, Februari 2019 (1-8)

24 200 24 100 12 0,012 0,777365


25 240 24 120 12 0,009 4 5 0,6 2,5 0,3 70
26 300 24 150 12 0,006 0,426492
27 400 60 200 30 0,010 5 6 0,6 3 0,3 19
28 500 60 250 30 0,007 0,163250
29 600 60 300 30 0,005 6 8 0,6 4 0,3 67
0,082655
7 10 0,6 5 0,3 74
Tabel 3. Data Lapangan GL-2
0,051233
AB/ MN/ R
No. AB MN 8 12 0,6 6 0,3 39
2 2 (Ohm)
0,148151
15,13
9 14 2,4 7 1,2 23
1 2 0,4 1 0,2 8
0,111579
2 3 0,6 1,5 0,3 5,198
10 16 2,4 8 1,2 28
3 4 0,6 2 0,3 1,420
0,088284
4 5 0,6 2,5 0,3 0,498 11 18 2,4 9 1,2 66
5 6 0,6 3 0,3 0,235 0,072195
6 8 0,6 4 0,3 0,102 12 20 2,4 10 1,2 25
7 10 0,6 5 0,3 0,066 0,051498
8 12 0,6 6 0,3 0,048 13 24 2,4 12 1,2 32
9 14 2,4 7 1,2 0,156 0,034212
10 16 2,4 8 1,2 0,126 14 30 2,4 15 1,2 66
11 18 2,4 9 1,2 0,106 0,050734
12 20 2,4 10 1,2 0,090 15 40 6 20 3 95
13 24 2,4 12 1,2 0,068 0,032361
14 30 2,4 15 1,2 0,048 16 50 6 25 3 57
15 40 6 20 3 0,076 0,022047
16 50 6 25 3 0,051 17 60 6 30 3 75
17 60 6 30 3 0,036 0,011731
18 80 6 40 3 0,020 18 80 6 40 3 73
0,012 10 0,007183
19 100 6 50 3
19 0 6 50 3 42
20 120 6 60 3 0,008
12 0,004922
21 140 24 70 12 0,023
20 0 6 60 3 38
22 160 24 80 12 0,017
14 0,015163
23 180 24 90 12 0,014 21 0 24 70 12 54
24 200 24 100 12 0,011 16 0,012046
25 240 24 120 12 0,008 22 0 24 80 12 56
26 300 24 150 12 0,006 18 0,010040
27 400 60 200 30 0,010 23 0 24 90 12 72
28 500 60 250 30 0,007 20 0,008649
29 600 60 300 30 0,005 24 0 24 100 12 02
24 0,006816
Tabel 4. Data Lapangan GL-3 25 0 24 120 12 80
AB/ MN/ 30 0,005169
No. AB MN R (Ohm) 26 0 24 150 12 81
2 2
6,073295 40 0,009209
1 2 0,4 1 0,2 45 27 0 60 200 30 04
3,463497 50 0,006860
2 3 0,6 1,5 0,3 47 28 0 60 250 30 64
1,549000 60 0,005360
3 4 0,6 2 0,3 23 29 0 60 300 30 24
Jurnal Fisika Flux
Volume 16, Nomor 1, Februari 2019
ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/

B. Prosedur Penelitian 4. Pada window Forward Modeling,


1. Akuisisi Data Lakukan perkiraan ada berapakah
Akuisisi data dilakukan menggunakan lapisan batuan berdasarkan kurva
metode geolistrik konfigurasi Schlumberger. resistivity yang sudah diinput datanya,
Sebelum melakukan akuisisi data, terlebih kemudian perkiraan kedalaman dari
dahulu membuat lintasan pengukuran, masing-masing lapisan tersebut serta
penentuan arah lintasan, dan posisi dilakukan perkiraan nilai resistivitas semu lapisan-
juga pencatatan kordinat dan elevasi titik lapisan tersebut.
pengukuran menggunakan alat Gps. Berikut 5. Memperkirakan ada berapa lapisan
adalah prosedur yang dilakukan pada tahap batuan kemudian mengklik Forward
pengukuran: Processing, hasilnya terdapat kurva
1. Mempersiapkan peralatan warna kuning dan biru.
2. Menentukan posisi rentang area yang 6. Setelah kita anggap hasil Forward
akan dihitung tahanan jenisnya dengan Modeling yang di lakukan sudah
membentangkan meteran sepanjang mendekati atau berhimpit dengan titik-
lintasan yang akan diukur. titik kurva resistivity lapangan, langkah
3. Mengatur jarak antara arus dan beda selanjutnya adalah mengklik Inverse
potensial dengan menggunakan metode Modeling.
konfigurasi schlumberger yaitu C1-P1-P2- 7. Mengubah pada toolbar Max Iteration
C2. dengan angka 10.
4. Menancapkan elektroda pada permukaan 8. Melakukan proses Inverses Processing
tanah dengan spasi yang telah ditentukan dengan mengklik Inverse Procesing
sesuai dengan konfigurasinya. beberapa kali.
5. Menjepit elektroda yang telah terhubung 9. Melakukan proses pengolahan data
dengan kabel geolistrik. resistivity ini bisa di lihat pada window
6. Menghidupkan resistivitymeter, menekan Interpreted Data.
tombol enter dan membaca nilai R (ohm) 10. Menampilkan hasil lapisan batuan 1
dengan sebelumnya dihidupkan dengan dimensi.
aki. Pengolahan Data pada Software IPI2win
7. Mencatat data hasil pengamatan pada 1. Menjalankan Program Ip2win.
tabel yang disediakan. 2. Setelah program terbuka pilih File >>
2. Pengolahan Data New VES point.
Pengolahan Data pada Software Progress 3. Pada lembar New VES point; pada kolom
1. Memasukkan data resistivity yang AB/2 isikan nilai s [jarak antara titik pusat
didapat dari lapangan ke dalam window dan elektroda arus(C)], MN isikan nilai
Observed Data, dimana 2 kolom yang b*2 [jarak antara elektroda potensial
diisi adalah “spacing” dan “observed satu(P1) dengan elektroda potensial
data”. dua(p2)] dan pada kolom Ro_a masukkan
2. Menyimpan file tersebut, File > Save as. nilai resistivitas semu yang tersimpan
3. Mengubah konfigurasi bentangan data dalam notepad.
resistivity sesuai dengan konfigurasi yang 4. Mengklik tombol OK pada New VES
dilapangan yakni Schlumberger, point kemudian akan muncul kotak Save
kemudian pindah ke window Forward As kemudian klik Save.
Modeling. 5. Kemudian pilih file >> Add file dan klik.

5
6 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no. 1, Februari 2019 (1-8)

6. Mengklik open pada kotak open data file 8. Jika semua proses sudah dilakukan maka
>> akan muncul kotak baru dan klik Save pada layar akan ditampilkan profil
>> akan keluar pernyataan dan pilih yes. resistivitas.
7. Kemudian dilayar akan muncul kotak
kemudian klik tombol Ok. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengukuran Data Lapangan
Tabel 5. Hasil Perhitungan Data Lapangan GL-1
R Rho
AB/ MN/
No. AB MN (Ohm n K (m) (Ohm.
2 2
) m)
15,51 2 7,540 116,968
1 2 0,4 1 0,2 3
2 3 0,6 1,5 0,3 5,259 2 11,310 59,476
1,422 2,8333 20,473 29,120
3 4 0,6 2 0,3 3
0,497 3,6666 32,254 16,042
4 5 0,6 2,5 0,3 7
5 6 0,6 3 0,3 0,235 4,5 46,653 10,970
0,103 6,1666 83,305 8,617
6 8 0,6 4 0,3 7
0,067 7,8333 130,428 8,704
7 10 0,6 5 0,3 3
8 12 0,6 6 0,3 0,049 9,5 188,024 9,211
0,158 2,4166 62,256 9,816
9 14 2,4 7 1,2 7
0,127 2,8333 81,891 10,437
10 16 2,4 8 1,2 3
11 18 2,4 9 1,2 0,096 3,25 104,144 10,037
0,090 3,6666 129,015 11,599
12 20 2,4 10 1,2 7
13 24 2,4 12 1,2 0,067 4,5 186,611 12,595
14 30 2,4 15 1,2 0,047 5,75 292,639 13,764
0,073 2,8333 204,727 14,997
15 40 6 20 3 3
0,048 3,6666 322,537 15,558
16 50 6 25 3 7
17 60 6 30 3 0,034 4,5 466,527 15,728
0,018 6,1666 833,046 15,355
18 80 6 40 3 7
10 0,011 7,8333 1.304,28 14,739
19 0 6 50 3 3 5
12 0,008 9,5 1.880,24 14,285
20 0 6 60 3 3
14 0,023 2,4166 622,559 14,125
21 0 24 70 12 7
16 0,017 2,8333 818,908 14,255
22 0 24 80 12 3
18 0,014 3,25 1.041,43 14,616
23 0 24 90 12 8
20 0,012 3,6666 1.290,14 15,140
24 0 24 100 12 7 7
25 24 24 120 12 0,009 4,5 1.866,10 16,439
Jurnal Fisika Flux
Volume 16, Nomor 1, Februari 2019
ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/

0 6
30 0,006 5,75 2.926,39 18,481
26 0 24 150 12 4
40 0,010 2,8333 2.047,27 21,265
27 0 60 200 30 3 1
50 0,007 3,6666 3.225,36 23,151
28 0 60 250 30 7 8
60 0,005 4,5 4.665,26 24,348
29 0 60 300 30 5

Table 6. Hasil Perhitungan Data Lapangan GL-2


R Rho
No. AB MN AB/2 MN/2 n K (m)
(Ohm) (Ohm.m)
15,13 2 7,540 114,14
1 2 0,4 1 0,2 8
2 3 0,6 1,5 0,3 5,198 2 11,310 58,79
1,420 2,8333 20,473 29,08
3 4 0,6 2 0,3 3
0,498 3,6666 32,254 16,07
4 5 0,6 2,5 0,3 7
5 6 0,6 3 0,3 0,235 4,5 46,653 10,95
0,102 6,1666 83,305 8,50
6 8 0,6 4 0,3 7
0,066 7,8333 130,428 8,56
7 10 0,6 5 0,3 3
8 12 0,6 6 0,3 0,048 9,5 188,024 9,07
0,156 2,4166 62,256 9,69
9 14 2,4 7 1,2 7
0,126 2,8333 81,891 10,35
10 16 2,4 8 1,2 3
11 18 2,4 9 1,2 0,106 3,25 104,144 10,99
0,090 3,6666 129,015 11,61
12 20 2,4 10 1,2 7
13 24 2,4 12 1,2 0,068 4,5 186,611 12,73
14 30 2,4 15 1,2 0,048 5,75 292,639 14,09
0,076 2,8333 204,727 15,60
15 40 6 20 3 3
0,051 3,6666 322,537 16,39
16 50 6 25 3 7
17 60 6 30 3 0,036 4,5 466,527 16,68
0,020 6,1666 833,046 16,36
18 80 6 40 3 7
0,012 7,8333 1.304,285 15,58
19 100 6 50 3 3
20 120 6 60 3 0,008 9,5 1.880,243 14,86
0,023 2,4166 622,559 14,38
21 140 24 70 12 7
0,017 2,8333 818,908 14,20
22 160 24 80 12 3

7
8 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no. 1, Februari 2019 (1-8)

23 180 24 90 12 0,014 3,25 1.041,438 14,30


0,011 3,6666 1.290,147 14,61
24 200 24 100 12 7
25 240 24 120 12 0,008 4,5 1.866,106 15,64
26 300 24 150 12 0,006 5,75 2.926,394 17,59
0,010 2,8333 2.047,271
20,74
27 400 60 200 30 3
0,007 3,6666 3.225,368
23,30
28 500 60 250 30 7
29 600 60 300 30 0,005 4,5 4.665,265 25,33

Tabel 7. Hasil Perhitungan Data Lapangan GL-3


AB/ MN/ Rho
No. AB MN R (Ohm) n K (m)
2 2 (Ohm.m)
6,0732954 2 7,540 45,791568
1 2 0,4 1 0,2 5 9
3,4634974 2 11,310 39,171233
2 3 0,6 1,5 0,3 7 6
1,5490002 2,8333 20,473 31,712235
3 4 0,6 2 0,3 3 3 8
0,7773657 3,6666 32,254 25,072908
4 5 0,6 2,5 0,3 0 7 2
0,4264921 4,5 46,653 19,896991
5 6 0,6 3 0,3 9 5
0,1632506 6,1666 83,305 13,599526
6 8 0,6 4 0,3 7 7 2
0,0826557 7,8333 130,428 10,780660
7 10 0,6 5 0,3 4 3 8
0,0512333 9,5 188,024
9,6331227
8 12 0,6 6 0,3 9
0,1481512 2,4166 62,256
9,2232876
9 14 2,4 7 1,2 3 7
0,1115792 2,8333 81,891
9,1373222
10 16 2,4 8 1,2 8 3
0,0882846 3,25 104,144
9,1942993
11 18 2,4 9 1,2 6
0,0721952 3,6666 129,015
9,3142510
12 20 2,4 10 1,2 5 7
0,0514983 4,5 186,611
9,6101319
13 24 2,4 12 1,2 2
0,0342126 5,75 292,639 10,011970
14 30 2,4 15 1,2 6 2
0,0507349 2,8333 204,727 10,386819
15 40 6 20 3 5 3 3
0,0323615 3,6666 322,537 10,437798
16 50 6 25 3 7 7 8
0,0220477 4,5 466,527 10,285859
17 60 6 30 3 5 9
0,0117317 6,1666 833,046
9,7730663
18 80 6 40 3 3 7
10 0,0071834 7,8333 1.304,28
9,3692289
19 0 6 50 3 2 3 5
Jurnal Fisika Flux
Volume 16, Nomor 1, Februari 2019
ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/

12 0,0049223 9,5 1.880,24


9,2552748
20 0 6 60 3 8 3
14 0,0151635 2,4166 622,559
9,4402003
21 0 24 70 12 4 7
16 0,0120465 2,8333 818,908
9,8650293
22 0 24 80 12 6 3
18 0,0100407 3,25 1.041,43 10,456791
23 0 24 90 12 2 8 1
20 0,0086490 3,6666 1.290,14 11,158508
24 0 24 100 12 2 7 7 7
24 0,0068168 4,5 1.866,10 12,720879
25 0 24 120 12 0 6 9
30 0,0051698 5,75 2.926,39 15,128910
26 0 24 150 12 1 4 6
40 0,0092090 2,8333 2.047,27 18,853411
27 0 60 200 30 4 3 1 5
50 0,0068606 3,6666 3.225,36 22,128093
28 0 60 250 30 4 7 8 5
60 0,0053602 4,5 4.665,26 25,006934
29 0 60 300 30 4 5 7

9
10 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no. 1, Februari 2019 (1-8)

Gambar 3a. Hasil pengolahan data penggunakan Proggres pada GL-1


Jurnal Fisika Flux
Volume 16, Nomor 1, Februari 2019
ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/

11
12 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no. 1, Februari 2019 (1-8)

Gambar 3b. Hasil pengolahan data penggunakan Proggres pada GL-2

Gambar 3c. Hasil pengolahan data penggunakan Proggres pada GL-3


Jurnal Fisika Flux
Volume 16, Nomor 1, Februari 2019
ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/

Gambar 4. Hasil Pengolahan data menggunakan IPI2WIN

Dari hasil pengolahan data DAFTAR PUSTAKA


menggunakan Progress diketahui pada lokasi Abdullahi, M.G., Toriman, M.E. & Gasim,
GL-1 terdapat lapisan akuifer pada layer M.B., 2014. The Application of
pertama, di kedalaman dari permukaan tanah Vertical Electronical Sounding (VES)
hingga 0,5 m dari permukaan, terdiri dari For Groundwater Exploration in
batuan granit dan batu pasir. Pada lokasi GL- Tudun Wada Kano State, Nigeria.
3 terdapat lapisan akuifer pada layer pertama, Internasional Journal of Engineering
di kedalaman dari permukaan tanah hingga Research and Reviews, 2(4): 51-54.
0,54 m dari permukaan, terdiri dari batuan Adelusi, A.O., Ayuk, M.A., & Kayode, J.S
granit dan batu pasir. Sedangkan pada lokasi 2014. VLF-EM and VES: an
GL-3 tidak ditemukan lapisan akuifer. Application to Groundwater
Gambar Penampang 2D profil resistivitas di Exploration in a Precambrian
lokasi GL-1,GL-2, dan GL-3 dapat dilihat Basement Terrain SW Nigeria. Annals
seperti pada Gambar 4. of Geophysics, 57(1).
Darmayanti, T., Supriyadi, & Khumaedi, 2011.
KESIMPULAN Aplikasi Metode Geolistrik Skala
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: Model untuk Menentukan Nilai
1. Pada lokasi GL-1 lapisan akuifer terdapat Resistivitas Lapisan Tanah yang
di kedalalam 0-0,5 meter dari permukaan Mengalami Pencemaran. Jurnal
tanah, terdiri dari batuan granit dan batu Pendidikan Fisika Indonesia
pasir. (Indonesian Journal of Physics
2. Pada lokasi GL-2 tidak ditemukan lapisan Education), 7(2).
akuifer. Ferris, J.G., Knowles, D.B., Brown, R.H. and
3. Pada lokasi GL-3 lapisan akuifer terdapat Stallman, R.W., 1962. Theory of
di kedalaman 0-0,54 meter dari Aquifer Tests (pp. 69-174). Denver,
permukaan tanah, terdiri dari batuan Colorado: US Geological Survey.
granit dan batu pasir. Khalil, M.A., & Santos, F. A. M., 2013. 2D and
3D Resistivity Inversion of

13
14 Jurnal Fisika Flux, vol. 16, no. 1, Februari 2019 (1-8)

Schlumberger Vertical Electrical


Soundings in Wadi El Natrum,
Egypt: A Case Study. Journal of
Applied Geophysics. 89. 116-124.
Loke, M.H., 1999. Electrical Imaging Surveys for
Environmental and Engineering Studies.
A Practical Guide to 2-D and 3-D.
Supriyadi, Khumaedi, & Putro, A. S. P., 2017.
Geophysical and Hydrocheamical
Approach for Seawater Intrusion in
North Semarang, Central Java
Indonesia. International journal of
GEOMATE: geotechnique,
construction material and
environment, 12: 133-139
Takaed, Y., Sutaji, H. I. & Bernandus. 2018.
Interpretasi Jenis Batuan
Mengggunakan Metode
Geomagnetik pada Daerah
Terakumulasinya Air Tanah di Bena
Amannuban Selatan. Jurnal Fisika
Sains dan Aplikasinya. 3: 126-131.
Telford, W.M., Telford, W.M., Geldart, L.P.,
Sheriff, R.E and Sheriff, R.E., 1990.
Applied geophysics Vol. 1. Cambridge
university press
Usman, B., Manrulu, R. H., Nurfalaq, A., &
Rohayu, E. 2017. Identifikasi Akuifer
Air Tanah Kota Palopo
Menggunakan Metode Geolistrik
Tahanan Jenis Konfigurasi
Schlumberger. Jurnal Fisika Flux,14(2):
65-72.
Obiajulu, O.O., Okpoko, E.I., & Mgbemena,
C.O., 2016. Application of Vertical
Electrical Sounding to Estimate
Aquifer Characteristics of Ihliala and
Its Environs., Anembbra State,
Nigeria. ARPN Journal of Earth
Sciences, 5(1): 13-19.

Anda mungkin juga menyukai