Anda di halaman 1dari 18

PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK

PUSKESMAS
No.Dokumen : EP 8.5.1.1
No.Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

UPTD Puskesmas Syahrir Abidin,S.Kep.,Ns


Tengngalembang NIP:19730303199403 1 008

1. Pengertian Adalah aktifitas yang dilakukan untuk memantau


kondiuntuk memastikan lingkungan fisik dalam kondisi
bersih pada ruangan/gedung dan halaman dalam keadaan
siap untuk digunakan, hygienis dan nyaman
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemantauan lingkungan fisik di
Puskesmas Tengngalembang
3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes tentang kesehatan lingkungan Nomor 13 tahun
2015
5. Langkah- - Petugas mengidentifikasi lingkungan kerja atau semua
langkah ruangan yanga ada di puskesmas
- Petugas membuat jadwaal pemantauan sesuai dengan
identifikasi lingkungan kerja
- Petugas Mengkoordinasikan dengan bagian ruangan
- Penanggungjawab ruangan menginformasikan jadwal
kepetugas terkait
- Petugas melakukan pemantauan lingkungan fisik
- Memaparkan hasil pemantauan
6. Diagram Alir

Petugasmengidentifikasi
lingkungan kerja

Petugas membuat jadwal


pemantauan identifikasi
ling.kerja

Petugas
mengkoordinasikan
dengan bagian lapangan
Penanggungjawab ruangan
menginformasikan jadwal
ke petugas terkait

Petugas melakukan
identifikasi sesuai
jadwal

Petugas
menginformasikan
hasil identifikasi

7. Unit Terkait Sanitarian

Rekaman historis perubahan

Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan

2/2
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK
PUSKESMAS
Unit : 8.5.1.1
Nama Petugas :
DAFTAR Tanggal
TILIK :
Pelaksanaan

UPTD Puskesmas Syahrir Abidin,S.Kep.,Ns


Tengngalembang NIP:19730303199403 1 008

Daftar tilik Dilakukan Tidak


Berlaku
1. Memantau lingkungan kerja (sanitarian)
 Memantau semua ruangan, gedung dan halaman untuk
membuat jadwal pemeliharaan lingkungan
 Membuat jadwal pemantauan sesuai identifikasi lingkungan
kerja yaitu daftar yaitu daftar pemeliharaan ruangan,gedung
dan halaman
 mengkoordina sikan dengan bagian ruangan
 mengingforma sikan jadwal dengan pihak terkait
2. Melaksanakan pemeliharaan sesuai jadwal (petugas
kebersihan/pelaksana kebersihan)
 Menerima infornasi jadwal pemantauan lingkungan fisik/ keber
sihan ruangan/halaman setiap bulan dari sanitarian
 Melaksanakan kebersihan sesuai jadwal
3. Sanitarian dan kordinator unit
 Menerima informasi telah dilaksanakan pemeliharaan
lingkungan
 Memantau atau melakukan pengawasan pelaksanaan
pemantauan lingkungan fisik tempat kerja
 Jika pemantauan lingkungan fisik sudah sesuai maka
menandatangani ceklis pemantauan lingkungan kerja
 Jika pemantauan lingkungan fisik tidak sesuai maka meminta
untuk dilaksanakan ulang
Jumlah

Mengetahui, Tengngalembang, 2018

Plt.Kepala Puskesmas Tengngalembang Pelaksana Kegiatan

Syahrir Abidin, S.Kep.Ns Mariani


Nip: 19730303 199403 3 008

3
PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN
INSTALASI LISTRIK, AIR, VENTILASI,
DAN GAS
No.Dokumen : EP 8.5.1.2
No.Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

UPTD Puskesmas Syahrir Abidin,S.Kep.,Ns


Tengngalembang NIP:19730303199403 1 008
1.Pengertian  Instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas
listrik, air limbah,, air bersih, telepon, dan lain-lain yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan industri
 Perawatan instalasi listrik terdiri dari perawatan rutin dan
perbaikan/rehab. Perawatan rutin dilakukan secara rutin
dan berkala, sedangkan perbaikan/rehab dilakukan hanya
terhadap instalasi listrik rusak
 Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan dapat diminum apabila dimasak
 Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan
agar suhu dan kelembaban, debu, pertukaran udara,
bahan pencemar dan mikroba diruang kerja memenuhi
persyaratan
 Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang
kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efektif
 Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki
sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan
2. Tujuan Sebagai pedoman perawatan instalasi listrik, air, ventilasi, gas
dan sistem lain bagi seluruh pengelola unik kerja dilingkungan
puskesmas
3. Kebijakan - UU no.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (
Lembaran Negara tahun 1997 nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3699)
- Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002
- PP No. 82 tahun2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
pencemaran air (Lembaran Negara tahun 2001 Nomor 153,
tambahan lembaran Negara Nomor 4161)
4. Referensi
5. Langkah-langkah  Tata cara pelaksanaan listrik
- Instalasi untuk masing-masing peruntukan sebaiknya
menggunakan kode warna dan label

4/2
Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran
balik antara jaringan distribusi air limbah dengan air
bersih sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Jaringan instalasi agar ditata sedemikian rupa agar
memenuhi syarat estetika
- Jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan
serangga dan tikus
- Pengoperasian instalasi sesuai dengan prosedur tetap yang
telah ditentukan
- Konstruksi instalasi diupayakan agar sesuai dengan
standar desain yang berlaku
- Perawatan rutin
- Perbaikan/rehab
- Persetujuan pelaksanaan
- Proses pengadaan jasa pemborongan
- Pelaksanaan perbaikan/rehab dilaksanakan dengan
swakelola
- Pelaksanaan perbaikan/rehab dilaksanakan dengan
kontraktor
- pelaporan
 Tata cara pelaksanaan air
- Air bersih untuk keperluan perkantoran dapat diperoleh
dari PAM, sumber air tanah atau sumber lain yang telah
diolah sehingga memenuhi persyaratan kesehatan
- Tersedia air bersih untuk kebutuhan petugas sesuai
dengan persyaratan kesehatan
- Distribusi air bersih untuk klinik harus menggunakan
sistem perpipaan
- Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas
dari pencemaran fisik, kimia, dan bakteriologis
- Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber,
bak penampungan dan pada kran terjauh untuk
diperiksakan dilaboratorium minimal 2 kali setahun, yaitu
musim kemarau dan musim hujan
 Tata cara pelaksanaan udara
- Suhu dan kelembaban agar ruang kerja petugas memenuhi
persyaratan kesehatan perlu dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut:
a. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m
b. Bila suhu udara > 28˚C perlu menggunakan alat
penata udara seperti Air Conditioner (AC),kipas
angin,dll
c. Bila suhu udara luar < 18˚C perlu menggunakan
pemanas ruang

5
d. Bila kelembaban udara ruang kerja > 60 % perlu
menggunakan alat dehumidifier
e. Bila kelembaban udara ruang kerja < 40 % perlu
menggunakan humidifier ( misalnya : mesin
pembentuk acrosol )
 Tata cara pelaksanaan pencahayaan
Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu
dilakukan tindakan sebagai berikut :
1. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar
tidak menimbulkan kesilauan dan memiliki intensitas
sesuai dengan peruntukannya
2. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan
penyinaran yang optimum dan bola lampu sering
dibersihkan
3. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik
segera diganti
- Tata cara pelaksanaan
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau
membahayakan perlu diambil tindakan sebagai berikut :
a. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa
agar terhindar dari kebisingan
b. Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa
cara antara lain : meredam, menyekat, pemindahan,
pemeliharaan, penanaman pohon, peninggian tembok,
membuat bukit buatan, dll
c. Rekayasa peralatan ( engineering control )
 Gas Pencemar
Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruang kerja klinik
tidak melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan-
tindakan sebagai berikut :
- Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan
baik
- Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur
- Dilarang merokok didalam ruang kerja
Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan
bau yang menyengat

6/2
6. Diagram alir

7. Unit Terkait Penanggung Jawab Puskesmas Tengngalembang

7
BILA TERJADI KEBAKARAN DI
PUSKESMAS
No.Dokumen : EP 8.5.1.3
No.Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

UPTD Puskesmas Syahrir Abidin,S.Kep.,Ns


Tengngalembang NIP:19730303199403 1 008

1. Pengertian Langkah-langkah yang harus ditempuh bila terjadi


kebakaran di puskesmas.
2. Tujuan - Menyelamatkan jiwa pasien dan petugas kesehatan serta
menyelamatkan sarana dan prasarana yang ada di
puskesmas
- Memikirkan tindak lanjut pelayanan pasien di IGD
3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes Nomor 13 tahun 2015 tentang kesehatan
lingkungan
5. Langkah- - Petugas jaga menyelamatkan pasien dan ditempatkan
langkah pada tempat yang aman
- Menyelamatkan sarana dan prasarana yang bisa
diselamatkan
- Salah satu petugas jaga lapor kepada pengawas
perawatan menghubungi unit terkait lainnya (ka. UGD,
Kepala Puskesmas, Kepolisian)
- Dokter jaga UGD bertugas sebagai triage officer untuk
mengkoordinir semua kegiatan penanggulangan bencana
- Listrik dipadamkan serta dilakukan pemadaman dengan
alat yang tersedia
- Jika dirasa perlu agar menghubungi dinas pemadam
kebakaran setempat untuk mendapat pertolongan
- Setelah kebakaran bisa diatasi, dibawah koordinasi pihak
Puskesmas, pasien dan seluruh peralatan yang ada
dipindahkan ketempat penampungan sementara
- Mendata semua kerugian puskesmas
- Jika hanya UGD yang terbakar, maka dibawah
koordinasi puskesmas dan kepala UGD mencarikan
tempat penampungan sementara untuk pasien dan
sarana di lingkungan puskesma

8/2
6. Diagram alir Petugas jaga menyelamatkan
pasien ditempat yang amam

Menyelamatkan sarana dan


prasarana yang bisa diselamatkan

Petugas lain melapor keperawatan


untuk menghubungi unit lain

Dokter mengkordinir semua


kejadian yang terjadi

Listrik dipadamkan dan


menghubungi petugas kebakaran

Setelah kebakaran terjadi, semua


barang yang tersisa diamankan
ketempat yang aman

Mencatat semua kerugian dan


memindahkan ruang yang terbakar
ke tempat aman untuk sementara

7. Unit Terkait - UGD


- Pengawas keperawatan
- Direktur
- Kepolisian
- Dinas pemadam kebakaran

Rekaman historis perubahan

Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan

9
PELATIHAN PENGGUNAAN APAR
No.Dokumen : EP 8.5.1.3.c
No.Revisi :00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

UPTD Puskesmas Syahrir Abidin,S.Kep.,Ns


Tengngalembang NIP:19730303199403 1 008

1. Pengertian Suatu cara menggunakan alat yang ringan serta mudah dilayani/digunakan
untuk satu orang dalam memadamkan api/kebakaran.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelatihan penggunaan APAR kebakaran di
Puskesmas
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tengngalembang Nomor 005/SK
Kapus/II/2018 tentang pelatihan penggunaan APAR
4. Referensi Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan
dan pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).
5. Langkah- 1. Petugas menrik/lepas pin pengunci tuas APAR/tabung pemadam
langkah 2.Petugas mengarahkan selang ke titik pusat api
3.Petugas menekan tuas untuk mengeluarkan isis APAR/tabung pemadam
4.Petugas menyapukan secara merata sampai api padam
6. Bagan Alir
Petugas menarik kunci alat
pemadam kebakaran

Petugas mengarahkan selang ke


titik pusat api

Petugas menekan tuas untuk


mengeluarkan isi tabung

Petugas menyapukan
secara merata sampai api
mati/padam

10/2
7. Unit Terkait - IGD
- Pengawas keperawatan
- Direktur
- Kepolisian
- Dinas pemadam kebakaran

Rekaman historis perubahan

Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan

11
PENANGANAN KEBAKARAN
No.Dokumen : EP 8.5.1.3
No.Revisi :00
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

UPTD Puskesmas Syahrir Abidin,S.Kep.,Ns


Tengngalembang NIP:19730303199403 1 008

Langkah Kegiatan Dilakukan Tidak


Berlaku
1. Memantau lingkungan kerja (sanitarian)
2. Memantau semua ruangan, gedung dan halaman untuk membuat
jadwal pemeliharaan lingkungan
3. Membuat jadwal pemantauan sesuai identifikasi lingkungan kerja
yaitu daftar yaitu daftar pemeliharaan ruangan,gedung dan halaman
4. mengkoordina sikan dengan bagian ruangan
5. mengingformasikan jadwal dengan pihak terkait
6. Melaksanakan pemeliharaan sesuai jadwal (petugas
kebersihan/pelaksana kebersihan)
7. Menerima infornasi jadwal pemantauan lingkungan fisik/ keber sihan
ruangan/halaman setiap bulan dari sanitarian
8. Melaksanakan kebersihan sesuai jadwal
9. Sanitarian dan kordinator unit
10. Menerima informasi telah dilaksanakan pemeliharaan
lingkungan
11. Memantau atau melakukan pengawasan pelaksanaan
pemantauan lingkungan fisik tempat kerja
12. Jika pemantauan lingkungan fisik sudah sesuai maka
menandatangani ceklis pemantauan lingkungan kerja
13. Jika pemantauan lingkungan fisik tidak sesuai maka meminta
untuk dilaksanakan ulang
Jumlah

12/2
JIKA TERJADI KEBAKARAN
No.Dokumen : EP 8.5.1.3
No.Revisi :00
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

UPTD Puskesmas Syahrir Abidin,S.Kep.,Ns


Tengngalembang NIP:19730303199403 1 008

No Langkah Kegiatan Keadaan


Ya Tidak Tidak Berlaku
1 Petugas memastikan APAR berisi
dan dapat digunakan
2 Petugas menarik pin atau pengunci
APAR
3 Petugas melakukan tes terlebih
dahulu dengan menekan sedikit
pompanya sebelum memasuki area
kebakaran
4 Petugas berdiri sesuai arah mata
angin untuk menghindari panasnya
api
5 Petugas memegang selang APAR
,tekan tuas jangan nozlenya lalu
menyapukan ke api kiri dan kanan
secara berulang hingga api mati

13
PEMANTAUAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA
No.Dokumen : EP 8.5.2.3
No.Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

UPTD Puskesmas Syahrir Abidin,S.Kep.,Ns


Tengngalembang NIP:19730303199403 1 008

1. Pengertian Pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya


adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi secara terus menerus terhadap
prosedur penanganan limbah berbahaya agar tidak terjadi hal – hal yang dapat
membahayakan di sekitar lingkunga kerja
2.Tujuan Sebagai acuan dalam pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur
penanganan limbah berbahaya
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tngngalembang Nomor /SK
Kapus/II/2018 tentang pengendalian, pembuangan limbah berbahaya di
Puskesmas Tengngalembang
4.Referensi Peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 74 tentang pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun
5.Langkah-langkah 1. penanggungjawab keamanan lingkungan fisik puskesmas membuat jadwal
pemantauan prosedur pembuangan limbah dari setiap ruangan secara
periodik
2. pelaksanaan kegiatan melakukan penanganan limbah berbahaya sesuai
prosedur
3. penanggungjawab keamanan lingkungan fisik mencatat proses penanganan
limbah yang tidak berjalan baik ataupun yang member dampak negative
terhadap lingkungan

14/2
6.Diagram alir

Petugas penanggungjawab
keamanan lingkungan fisik
membuat jadwal pemantauan

Petugas melakukan penanganan


sesuai prosedur

Petugas mencatat penangan


limbah yang tidak berjalan
atau yang berdapka negatif

7.Unit Terkait - Penaggung jawab keamanan lingkungan fisik


- Ruang kefarmasian
- Ruang tindakan
- Ruang laboratorium
Rekaman historis perubahan

Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan

15
PEMANTAUAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA
No.Dokumen : 8.5.1.2
No.Revisi :00
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :10/02/2018
Halaman :

UPTD Puskesmas Syahrir Abidin,S.Kep.,Ns


Tengngalembang NIP:19730303199403 1 008

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakan petugas melakukan pemantauan terhadap inventarisasi,
pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya?

2 Apakah ada bukti hasil pemantauan terhadap inventarisasi,


pengelolaan, penyimpanan dan pembuangan bahan berbahaya?

3 Apakah petugas melakukan pemantauan terhadap laporan hasil


in ventarisasi, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya?

4 Apakah hasil pemantauan inventarisasi, pengelolaan,


tasikpenyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
didokumentasikan?

Jumlah

Tengngalembang, 2018

Mengetahui,
Plt.Kepala Puskesmas Tengngalembang Pelaksana program

SYAHRIR ABIDIN,S.Kep.Ns MARIANI

16/2
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TENGNGALEMBANG
Alamat : JL. Pemuda Desa Bontosalama Kec. Sinjai Barat Kab.Sinjai

BUKTI PEMANTAUAN PELAKSANAAN PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA

DAN TINDAK LANJUT DI PUSKESMAS TENGNGALEMBANG

TAHUN 2018

TANGGAL TINDAK
NO KEGIATAN PELAKSANAAN EVALUASI LANJUT
1 Pemantauan sarana
pembuangan air limbah
2 Pemantauan alat
incinerator limbah
infeksius
3 Pemantauan alat skater
(alat penghancur jarum
suntik)

Mengetahui,

Plt.Kepala UPTD Puskesmas Tengngalembang Pelaksana

Syahrir Abidin,S.Kep.Ns Mariani


NIP: 19730303 199403 1 008

PANDUAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS TENGNGALEMBANG


17
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang merupakan prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirerki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya sebab
dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal dalam hidupnya.
Keamanan lingkungan fisik Puskesmas merupakan keadaan terciptanya kondisi yang aman
untuk seluruh penghuni Puskesmas, baik staf/pegawai, pasien maupun pengunjung dari keadaan
yang dapat menimbulkan bahaya,kerusakan dan kecelakaan
2. Tujuan
Lingkungan fisik puskesmas adalah untuk mengelola resiko dilingkungan dimana pasien
dirawat dan staf bekerja
3. Sasaran
Dari panduan ini yang menjadi sasaran adalah seluruh staf Puskesmas, pasien serta pengunjung
Puskesmas
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari panduan keamanan lingkungan fisik Puskesmas ini meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihanpetugas, pemantauan dan evaluasi.
5. Batasan Operasional
Batasan operasional keamanan lingkungan fisik Puskesmas meliputi keselamatan dan
keamanan, Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman/ground dan
peralatan tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien , staf dan pengunjung. Keamanan
adalah protekski dari kehilangan , pengrusakan dan kerusakan atau akses serta penggunaan oleh
mereka yang tidak berwenang. Keamanan, dari bahan berbahaya yang meliputi penanganan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya dibuang secara aman . Keamanan dari keadaan
emergensi (darurat) yaitu tanggapan terhadaap wabah, bencanaadan keadaan emergensi
direncanakan dan efektif. Keamanan dari bahaya kebakaran yaitu perlindungan penghuni dan
property Puskesmas dari kebakaran dan asap perlindungan dari resiko kegagalan operasi system
utilitas yaitu air dan listrik
6.
B. STANDAR KETENAGAAN
C. TATALAKSANA KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK LINGKUP KEGIATAN
D. MMMMM

18/2

Anda mungkin juga menyukai