1.3 Tujuan
1.3 Manfaat
II. PEMBAHASAN
2. Protein globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut
dalam larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh
suhu, konsentrasi garam dan mudah denaturasi. Albumin terdapat
dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin terdapat dalam
otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat
dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin
dihubungkan dengan asam nukleat.
1. Albumin : laut dalam air terkoagulasi oleh panas. Contoh : albumin telur, albumin serum.
2. Globulin : tak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam, mengendap larutan
garam, konsentrasi meningkat. Contoh : Ixiosinogen dalam otot.
3. Glutelin : tak larut dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam asam atau basa encer. Contoh : Histo
dalam Hb.
4. Plolamin/Gliadin : larut dalam alcohol 70-80% dasn tak larut dalam air maupun alcohol absolut.
Contoh : prolaamin dalam gandum.
5. Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam ammonia encer. Contoh : Hisron dalam Hb.
6. Protamin : protein paling sederhana dibanding protein-protein lain, larut dalam air dan tak
3. Protein konjugasi
Protein yang terdapat pada makhluk hidup memiliki jenis yang berbeda
dan memiliki fungsi masing-masing. Protein yang dihasilkan oleh
tumbuhan berbeda – beda dapat dicontohkan pada beberapa tanaman
sebagai berikut:
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini
terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya
memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa
domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang
berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda
dengan komponen penyusunnya. Bila strukturdomain pada struktur
kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen
domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur
domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah
struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
1. Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sange rmerupakan ilmuwan yang berjasa dengan
temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa
enzimprotease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu,menjadi fragmen peptida yang
lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuankertas kromatografik. Urutan asam
amino menentukan fungsi protein, pada tahun1957, Vernon Ingram menemukan bahwa
translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicumutasi genetik.
2. Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asamamino
pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya
ialah sebagai berikut: Alpha helix(α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam amino
berbentuk seperti spiral; Beta-sheet (β- sheet, “lempeng-beta”), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusundari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen
atauikatan tiol (S-H); Beta a-turn, (β-turn, “lekukan-beta”); dan Gamma-turn, (y-turn, “lekukan-
gamma”).
3. Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder.Struktur
tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksisecara fisik tanpa
ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer,trimer, atau kuartomer) dan
membentuk struktur kuartener.
4. Struktur kuartener, beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur
kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk
struktur protein. Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:
1. Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino
2. Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein.
Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid atau asam nukleat.
1. Umumnya terjadi atas 20 macam asam amino yang berikatan secara kovalen dalam variasiurutan
yang bermacam-macam, membentuk suatu rantai polipeptida.
2. Terdapat ikatan kimia lain yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai
polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.
3. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, dll.
4. Umumnya reaktis sangat speifik hal ini disebabkan karena adanya gugus samping yang reaktif dan
susunan khas struktur makromolekulnya.
1. Protein hewani, yaitu protein yang berasal dari hewan contohnya daging, ikan, telur.
2. Protein nabati, yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan contohnya kacang-kacangnya.
Struktur asam amino dan nama asam amino penyusun protein Asam
amino yang terjadi secara alami sebagai penyusun protein mempunya
igugus amino (NH2) dan gugus karboksilat (COOH) yang terikat pada
atom yang sama yaitu pada atom karbon alfa. Oleh karena itu asam
amino ini disebut asamα-amino.
1. Inti sel
tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang bertugas untuk mengikat
asam amino dari sitoplasma dan menggabungkannya dengan asam
amino lain pada tahapan sintesis protein.
4. RNA polimerase
Sintesis protein secara garis besar dibagi menjadi dua tahapan utama,
yaitu proses pembuatan molekul mRNA pada inti sel (transkripsi) dan
proses penerjemahan mRNA oleh rRNA serta perangkaian asam amino
di ribosom (translasi).
a. Transkripsi
Transkripsi terjadi di inti sel. Pada tahapa ini, RNA polimerase akan
melekat pada rantai DNA sehingga rantai membuka. Salah satu rantai
DNA yang akan diterjemahkan (DNA template/rantai sense) mulai
mendapatkan basa pasangannya, sehingga tercipta rantai komplemen.
Rantai komplemen inilah yang kemudian akan menjadi mRNA
(messenger RNA).
Note: pada proses pembuatan mRNA, kode A pada rantai sense akan
berkomplemen dengan kode U (urasil), bukan T atau timin seperti pada
DNA.
b. Translasi
1. Inisiasi
Pada saat mRNA sampai di ribosom, proses pertama kali yang terjadi
adalah inisiasi. Yaitu proses pengenalan kodon (pasangan 3 kode: cth.
UAA, AUG), yang dimana sintesis akan dimulai dari kodon pemula
(kodon start) yang merupakan asam amino Metionin, dengan kode AUG.
Setelah kodon ini terbaca, asam amino pertama akan berada diribosom
untuk selanjutnya digabungkan dengan asam amino selanjutnya.
Asam amino berada bebas disitoplasma dan dibawa menuju ribosom
oleh RNA transfer atau tRNA.
2. Elongasi
3. Terminasi
3.1 Kesimpulan