Anda di halaman 1dari 2

Slide 2

Tantangan utama bagi industri chili adalah menyediakan produk yang homogen pada
hal kualitas dan atribut kematangan mengingat konsumen avokado dapat
membedakan buah alpukat yang lunak dan siap makan. Saat panen prediksi perilaku
kematangan dianggap sebagai tantangan terbesar karena faktor eksogen dan endogen
mempengaruhi kematangan buah (Blackey et al., 2009). sebagai contoh, rasio dari
variabilitas yang diamati pada kualitas buah dan pematangan disebabkan beberapa
faktor seperti keadaan tempat pohon ditanam, terutama sehubungan dengan faktor
lingkungan seperti suhu pada saat musim tanam dan tingkat paparan sinar matahari.
Praktik budaya yang berbeda termasuk manajemen irigasi, komposisi makronutrien
dan mikronutrien (kalsium, nitrogen, seng) pada buah, hal ini berkaitan dengan
perilaku pematangan buah dan kualitas pascapanen. Selain itu, proses pematangan
dapat dikaitkan dengan beberapa metabolit fotosintesis (perseitol, gula tujuh karbon
mannophetullosa). kandungan bahan kering telah diakui dapat digunakan sebagai
indikator kematangan buah saat panen. Akan tetapi pemanfaatan konsentrasi bahan
kering harus disertakan variabel pra panen lainnya.
Bahan dan metode
Alpukat hass dipanen selama tiga musim berturut turut yaitu 2008/2009, 2009/2010,
2010/2011 dari 42 situs percobaan dengan luas 1000 m2, lokasi yang berada di chili
tengah, dengan kondisi perlakuan yang berbeda seperti pohon-pohon ditanam diiklim
yang berbeda, desain penanaman, kondisi pengelolaan pertanian. Berdasar situs-situs
ini sebanyak dua puluh berada di lembah acongua, enam di lembah maipo, enam belas
di lembah la ligua. Buah-buahan hijau yang tidak cacat dan berukuran homogen
dipanen dari setiap situs percobaan berdasarkan kandungan bahan kering. Setelah
panen seluruh buah dipindahkan ke unit paca panen dan dimasukan kedalam ruang
penyimpanan pada suhu 4,8 sampai dengan 0,4 derajat celcius di hari yang sama.
-Penentuan variabel pra panen : total selama 3 musim berturut turut yaitu 33 variabel
prapanen dan 3 pascapanen dengan 42 lokasi percobaan.
Iklim dan lingkungan: data yang diperoleh dari stasiun metereologi eksperimental
yang berada di 42 lokasi percobaan dapat digunakan untuk menghitung derajat hari,
suhu udara rata-rata musiman dan rata-rata matahari musiman per hari.
Nutrisi tanaman
Pada 3 sub sampel dari 5 buah diperkirakan mengandung nitrogen buah, kalium ,
kalsium, magnesium, boron, buah nitrogen/kalsium, kalsium/boron, rasio
kalsium/kalium. Pengambilan sampel buah diambil dari 6 pohon secara acak perlokasi
percobaan. Penganalisaan (isi nutrisi buah dan daun) mengacu pada metodologi yang
diusulkan oleh sadzawa et al.
Karakteristik lokasi/penanaman : ketinggian diatas permukaan laut, kemiringan tanam,
kandungan makro berpori, tanaman per hektar dan umur tanaman (42 situs).
kemiringan tanam mengacu pada sistem penentuan posisi global dan kandungan
makropori mengacu pada metologi yang diusulkan ball dan smith (1991).
Parameter fisiologi dan produksi tanaman : enam pohon yang sehat dan produktif
digunakan untuk menentukan diameter batang, indeks luas daun, jumlah buah per
daun dan berat buah individu.
Manajemen irigasi : presentase air yang diterapkan berkaitan dengan evapotranspirasi
tanaman saat mekar (BLH2O), FSH2O, dan tahap pengembangan bunga dihitung
menggunakan meter volumetrik berdasar air yang diaplikasikan. Jumlah curah hujan
yang diperoleh dari stasiun meteorologi ekperimental menjadi bahan pertimbangan
ketika memperkirakan air yang diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai