Anda di halaman 1dari 15

Suzuki Service Qualification System

(SSQS)
GRADE SILVER

KONTROL ELEKTRONIK
IDS1108 – Electronic Control

TECHNICAL TRAINING 4W
PT. SUZUKI INDOMOBIL SALES
KONTROL ELEKTRONIK
1. Penggunaan Kontrol Elektronik

Kontrol elektronik banyak digunakan dalam kendaraan terbaru,


dan sebagian besar sistem memiliki pengontrol.
Mesin, transmisi, kemudi, rem dan komponen listrik bodi dikontrol
oleh modul kontrol.
KONTROL ELEKTRONIK
2. Prinsip Kontrol Elektronik

Dalam sistem kontrol elektronik, sensor akan mengukur


kondisi kendaraan. Modul kontrol menerima nilai yang diukur
dari sensor dan menghitung sinyal perintah untuk aktuator.
Modul kontrol mengeluarkan sinyal kontrol ke aktuator.
KONTROL ELEKTRONIK
3. Kontrol Elektronik

Sebelum kontrol elektronik


digunakan, campuran udara/bahan
bakar pada mesin disesuaikan oleh
karburator.

Area pembukaan karburator berubah


sesuai dengan penurunan pedal
akselerator.

Volume dan tekanan udara yang


melalui karburator diubah dengan
proses tersebut, dan volume
campuran udara/bahan bakar ke
mesin disesuaikan.
KONTROL ELEKTRONIK
3. Kontrol Elektronik

Kontrol elektronik banyak digunakan saat ini, seperti ECM mengontrol


volume injeksi bahan bakar.
ECM (Engine Control Module) menganalisis status mesin melalui sensor-
sensor seperti sensor MAF, sensor TP dan sensor ECT.
ECM menghitung volume injeksi bahan bakar optimal dan mengeluarkan
sinyal kontrol ke injektor agar bahan bakar diinjeksikan dengan sesuai.
KONTROL ELEKTRONIK
4. Fail Safe
Ketika terdapat DTC yang terdeteksi, pengontrolan ECM akan masuk kedalam
mode fail safe selama masalah DTC yang terjadi terus berlangsung. Mode fail
safe akan di cancel jika kondisinya sudah normal.

Dengan menggunakan kontrol elektronik, kontrol yang lebih presisi dapat dicapai.
Ketika ECM mendeteksi masalah pada sensor, ECM akan mengabaikan sinyal tidak
normal dari sensor dan mempertahankan pengoperasian kendaraan dengan kinerja
terendah atau ECM mengontrol kendaraan untuk mencegah kerusakan lainnya (fail
safe).
KONTROL ELEKTRONIK
5. DTC (Diagnostic Trouble Code)
Meskipun ECM menerima
sinyal dari sensor-sensor, ECM
tidak langsung mengolah
semua informasi sinyal.

Contoh, suhu pendingin mesin


tidak mungkin 300 ºC dan
tekanan udara masuk tidak
mungkin vakum absolut
sampai -760 mmHg.

Maka nilai input yang tidak


masuk akal seperti itu, ECM
akan menentukan bahwa
sistem yang terkait telah rusak.
KONTROL ELEKTRONIK
5. DTC (Diagnostic Trouble Code)

"Tabel DTC" berada di servis manual.


Kode DTC, nama DTC, kondisi pendeteksian, logika pendeteksian dan mode MIL
(Malfunction Indicator Lamp) tercantum di dalam tabel tersebut.
Contoh, untuk sensor ECT, P0118 akan dideteksi ketika tegangan keluaran sirkuit
sinyal sensor ECT lebih tinggi daripada 3,2 V selama 5 detik.
KONTROL ELEKTRONIK
5. DTC (Diagnostic Trouble Code)

• Sirkuit sensor ECT terdiri atas beberapa Dengan berubahnya suhu ECT, akan
sirkuit. Arus mengalir dari sumber daya membuat berubahnya tahanan sensor
di ECM, melalui resistansi internal ECM ECT dan akan dibaca sebagai
kemudian melalui sensor ECT dan perubahan tegangan oleh ECM.
menuju ke ground. Ketika kondisi panas, tahanan sensor
• Ketika masih kondisi dingin, tegangan ECT menjadi kecil sehingga tegangan
menunjukkan sekitar 4 volt karena berkurang menunjukkan 1 volt.
tahanan sensor ECT besar.
KONTROL ELEKTRONIK
5. DTC (Diagnostic Trouble Code)

Jika saluran/ jalur sinyal sensor ECT terhubung pendek ke ground (shorted),
tegangan input ke ECM akan menjadi 0 V.
KONTROL ELEKTRONIK
5. DTC (Diagnostic Trouble Code)

Jika saluran/ jalur sinyal sensor ECT terputus, tegangan input ke ECM akan
menjadi 5 V, yang merupakan tegangan sumber daya internal ECM.
ECM mengeluarkan DTC ketika ECM mendeteksi tegangan yang tidak
normal seperti ini.
KONTROL ELEKTRONIK
5. DTC (Diagnostic Trouble Code)
Kondisi deteksi DTC "selama
2 detik“, DCT tidak akan
dikeluarkan jika nilai tegangan
input menjadi tidak normal
seketika.

DTC dikeluarkan ketika nilai


tidak normal berlanjut selama
2 detik atau lebih lama.

Contoh, tegangan input ke ECM menjadi 5 V ketika konektor sensor ECT dicabut.
Namun, jika konektor segera dihubungkan kembali, tegangan normal akan diinput
pada saat itu juga (DTC tidak akan keluar).

Dengan kata lain, DTC dikeluarkan untuk masalah sensor ECT tertentu. Namun DTC
dapat tidak dikeluarkan untuk beberapa masalah sensor ECT.
KONTROL ELEKTRONIK
6. Kontrol fail safe
Selain itu, mesin dihentikan
untuk mempertahankan kinerja
minimal pengemudian, atau
melindungi sistem.

Contoh, volume injeksi bahan


bakar akan meningkat jika
suhu pendingin mesin rendah.

• Contoh lain jika sensor ECT memberi tahu ECM bahwa suhu pendingin mesin sangat
rendah meskipun sebenarnya suhunya tinggi, kipas radiator akan berhenti
beroperasi.
• Hal ini akan mengakibatkan kerusakan mesin.
• ECM memperkirakan suhu pendingin mesin dari kondisi pengemudian mesin
sebelumnya, dan melakukan kontrol menggunakan nilai perkiraan. Hal ini adalah
kontrol fail safe.
KONTROL ELEKTRONIK
7. Pengembalian normal

• Ketika sensor ECT kembali normal, dan ECM dapat memastikan bahwa
sinyal inputnya normal, MIL (Malfunction Indicator Lamp) akan dimatikan.
• Kontrol fail safe dihentikan, dan sistem kembali ke kontrol normal. Namun,
DTC direkam dalam ECM. Diperlukan scan tool untuk menghapus DTC.
TERIMA KASIH

TECHNICAL TRAINING 4W
PT. SUZUKI INDOMOBIL SALES

Anda mungkin juga menyukai