Asam sitrat merupakan salah satu produk komersial yang penting di dunia
maupun di Indonesia. Di Indonesia, 65% konsumsi asam sitrat berada di industri
makanan dan minuman, 20% berada di industri deterjen rumah tangga dan sisanya
berada di industri tekstil, farmasi, kosmetik dan lainnya. Besarnya pemanfaatan asam
sitrat pada industri makanan dan minuman karena sifat asam sitrat menguntungkan
dalam pencampuran, yaitu kelarutan relatif tinggi, tak beracun dan menghasilkan rasa
asam yang disukai. Kegunaan lain, yaitu sebagai pengawet, pencegah kerusakan warna
dan aroma, menjaga turbiditas, penghambat oksidasi, penginvert sukrosa, penghasil
warna gelap pada kembang gula, jam dan jelly, pengatur pH.
Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang berbentuk
kristal atau serbuk. Pemecahan karbohidrat dengan cara fermentasi dapat menghasilkan
asam sitrat. Dengan enzim amilase, glukoamilase, atau amiloglukosidase, senyawa
karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa, dan melalui jalur EMP glukosa akan diubah
menjadi asam piruvat. Asam piruvat melalui siklus krebs atau siklus TCA akan diubah
menjadi menjadi asam sitrat.
Tujuan praktikum asam sitrat ini adalah untuk membuat asam sitrat dari sumber
karbohidrat dengan cara fermentasi, untuk mempelajari pengaruh perbedaan variabel
terhadap asam sitrat yang dihasilkan, dan untuk mempelajari pengaruh waktu terhadap
pH.
Asam sitrat dapat diproduksi dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme
melalui proses fermentasi, salah satunya adalah Aspergillus niger. Aspergillus niger
merupakan mikroorganisme utama yang digunakan di industri untuk produksi asam
sitrat karena menghasilkan lebih banyak asam sitrat per satuan waktu dan juga
kemampuannya untuk memproduksi asam sitrat dari bahan yang murah. Aspergillus
niger adalah kapang yang dapat menghasilkan enzim yang dapat mengubah karbohidrat
menjadi asam sitrat.
Reaksi pembuatan asam sitrat dan permuniannya adalah sebagai berikut :
a. Reaksi Pembentukan
(C6H10O5)n(s) + n(H2O)(l) → (C12H22O11)(s)
Karbohidrat Sukrosa
(C12H22O11)(s) + (H2O)(l) →(C6H12O6)(s) + (C6H12O5)(s)
Sukrosa Air Glukosa Fruktosa
b. Reaksi Pemurnian
(C6H8O7)(s) + 3(Ca(OH)2)(l) → (Ca3(C6H5O7)2)(s) + 6(H2O)(l)
Ca. Sitrat
Suhu yang baik adalah 28 – 30oC. Jika lebih dari 30oC, keasaman naik dan akibatnya
2. Penyiapan Media
Fermentasi pada media semi padat
a. Siapkan sumber karbohidrat yang akan digunakan. Bila sumber karbohidrat
berupa buah, buah dikupas lalu dihaluskan dan airnya dibuang/dituang dengan
cara diperas sampai sedikit kering.
b. Setelah agak kering, timbang sumber karbohidrat sesuai variabel dan
kedalamnya ditambahkan nutrient – nutrient (urea, sekam padi, bekatul,
MgSO4.7H2O, KH2PO4) sesuai variabel. Aduk sampai homogen di dalam
erlenmeyer.
c. Tambahkan aquadest hingga media menjadi lembab (sampai becek).
d. Atur pH sesuai variabel.
e. Tutup menggunakan alumunium foil dan panaskan hingga mencapai suhu 70oC
f. Biarkan dingin pada suhu kamar. Setelah dingin tanami media dengan
Aspergillus niger di dalam ruang aseptik. Aduk yang baik agar Aspergillus
niger dapat tersebar merata dalam media, lalu tutup kembali dengan
alumunium foil.
g. Inkubasikan selama x hari pada 28 – 300C (dalam inkubator untuk media semi
padat).
h. Setelah selesai inkubasi, tambahkan aquadest ke dalam erlenmeyer sedikit
demi sedikit dan lumat semua isi erlenmeyer hingga tercampur merata. Volume
aquadest yang ditambahkan maksimal 50 mL.
i. Saring dengan kertas saring atau pompa vakum dan filtratnya ditest untuk asam
sitratnya.
Analisa Hasil
Panaskan filtrat yang diperoleh dari percobaan di atas sampai 70oC. Tambahkan
larutan Ca(OH)2 sebanyak 10 mL. Buat larutan Ca(OH)2 dengan melarutkan 5 gr
Ca(OH)2 dengan aquadest sampai 50 mL (jaga temperatur konstan).
Endapan yang timbul cepat-cepat disaring (dalam keadaan panas 70oC),
kemudian dicuci dengan air panas 70oC. Endapan tersebut adalah kalsium sitrat.
Keringkan endapan di oven kemudian timbang beratnya. Catat beratnya.
Endapan tersebut dilarutkan dengan H2SO4 encer, sesuai perhitungan, saring
dengan kertas saring. Filtratnya merupakan asam sitrat dan endapannya adalah
kalsium sulfat.
Untuk mengetahui berat asam sitrat yang diperoleh pada percobaan, encerkan 1
mL filtrat menjadi 10 mL dengan aquadest, lalu titrasi dengan NaOH 0,1 N.
Catat kebutuhan titran.
Menghitung kebutuhan H2SO4 encer
Ca3(C6H5O7)2(s) + 3H2SO4(l) →3CaSO4(s) +2C6H8O7(s)
𝑋 𝑔𝑟
= 𝐴 𝑚𝑜𝑙 3𝐴 𝑚𝑜𝑙
𝐵𝑀 𝐶𝑎 𝑆𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡
= 0,92 M
Molar H2SO4 = 𝑚𝑜𝑙⁄𝑉
3𝐴 𝑚𝑜𝑙
0,92 M = 𝑉
V = .............. L = .................. mL