Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pada zaman sekarang banyak para pemuda yang tertarik dan melirik
profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan yang cerah. Para remaja pada
umumnya menyatakan sangat menyenangi kegiatan wirausaha dalam dunia bisnis.
Untuk mengantisipasi pekerjaan bisnis, mereka harus mempersiapkan
bekal berupa sikap mental dan menguasai beberapa keterampilan misalnya tata
boga, tata busana, pemasaran, mengetik, komputer, internet, akuntansi,
elektronika, rancang bangun, otomotif, perlistrikan, pertukangan, perbengkelan,
dan sebagainya.Semakin banyak keterampilan yang diperoleh dan dikuasai para
pemuda, semakin banyak pula peluang untuk menjadi wirausahawan.
Menurut Robert D.Hisrich, Berkewirausahaan adalah proses dinamis atau
penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani
mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan komitmen
karir atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa produk dan jasa
tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun
juga harus dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan
kebutuhan, keterampilan dan sumber-sumber daya.
Prinsip Kewirausahaan adalah pokok dasar berpikir yang mendorong
semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam memulai usaha yang
mengarah pada upaya menciptakan sesuatu yang baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan
yang lebih besar.

1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian kewirausahaan?
2. Apa sajakah manfaat kewirausahaan?
3. Apa sajakah fungsi kewirausahaan?

1
4. Apa sajakah karakteristik kewirausahaan?
5. Apa sajakah prinsip-prinsip kewirausahaan?
6. Apa sajakah unsur-unsur kewirausahaan?
7. Bagaimanakah manajamen dan strategi kewirausahaan?
8. Apa saja faktor-faktor penyebab munculnya semangat wirausaha?

1.3.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan
2. Untuk mengetahui manfaat kewirausahaan
3. Untuk mengetahui fungsi kewirausahaan
4. Untuk mengetahui karakteristik kewirausahaan
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kewirausahaan
6. Untuk mengetahui unsur-unsur kewirausahaan
7. Untuk mengetahui manajamen dan strategi kewirausahaan
8. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab munculnya semangat wirausaha

1.4.Manfaaat
Untuk mengetahui konsep mengenai materi prinsip-prinsip
kewirausahaan .

1.5.Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode deskriptif, yang
diperoleh dari literature dari berbagai media baik buku maupun elektronik yang
disajikan dalam bentuk makalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kewirausahaan


Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan
wirausaha berasal dari kata entrepreneur.Kata entrepreneur, secara tertulis
digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya "Kamus
Dagang'. Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti,
meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna
ekonomi) itu akan dijual.
Secara etimologis, wirausaha merupakan suatu istilah yang berasal
dari kata “wira” dan “usaha”.Wira berarti berani, utama, atau
perkasa. Sedangkan usaha artinya daya upaya. Wirausaha atau kewirausahaan
adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan batin,
sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar
peluang, dan merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut
untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk
mamacu kreatifitas. Adapun menurut Acmad Sanusi seorang pakar
wiarausaha, kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam
perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat, proses dan hasil bisnis
Menurut John J.Kao berkewirausahaan adalah: usaha untuk
menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, menejemen
pengambilan resiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi untuk
memobilisasi seseorang, manusia, uang dan bahan-bahan baku atau
sumberdaya lain yang diperlukan untuk lain yang diperlukan untuk
menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.
Pengertian kewirausahaan menurut intruksi presiden RI No.4 tahun
1995; “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca

3
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yangh
lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Jadi, dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
berkewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan dengan
penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemauannya
sendiri dan mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan dan kemampuan
sendiri.
Di bawah ini diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan dan
wirausaha, sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif
berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan
penghasilan.
2. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-
peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
3. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan
kemakmuran.
4. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta
menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu
terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagaian besar
pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan di perkonomian kita akan
datang dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk
mengambil reasiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.Wirausaha itu
adalah orangorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam
memastikan kesuksesan.

4
Siapa saja yang dapat digolongkan menjadi wirausaha itu? Menurut
J.A. Schiunpeter; yang dapat digolongkan sebagai seorang wirausaha adalah
seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai kenalurian untuk melihat
benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar mempunyai
semangat, kemampuan, dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban
dan malas.
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada diri
seorang wirausaha, di antaranya sebagai berikut:
1. Wiraizsaha adalah seorang pencipta perusahaan.
2. Wirausaha adalah seorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar
orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan
kesulitan.
3. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap
segala kemampuan hidup.

2.2. Manfaat Kewirausahaan


Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro,
kecil, atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras,
menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja
di suatu perusahaan besar.Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha
sebaiknya mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau
menengah.
Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat
kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi
pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba
memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk
memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk mewujudkan cita-citanya.

5
2. Memberi peluang melakukan perubahan.
Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka
dapat menagkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang
menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan
perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan
daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang
terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan
wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan
sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan
seringkali membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik.
Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka
tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau
bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh
wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan
aktualisasidiri.Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan
oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri.Memiliki
usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka,
kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya
sendiri.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi
wirausahawan, keuntungan berwirausahawan merupakan faktor
motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri, kebanyakan
pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara
mereka yang menang menjadi berkecukupan.Hampir 75% yang
termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan
wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas
stanley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai

6
2/3dari jutawan Amerika serika. “Orang-orang yang bekerja memiliki
perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi jutawan
daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan
perusahaan lain).
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan
mendapatkan pengakuan atas usahanya
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan
warga masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya.Kesepakatan
bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri
pengusaha kecil.Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang
diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selam
bertahun-tahun.Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis
dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak
nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah
merupakan imbalan bagi manajer perusaan kecil.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik
perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya
bukan kerja.Kebanyakan kewierausahawan yang berhasil memilih
masuk dalam bisnis tertententu, sebab mereka tertarik dan mrenyukai
pekerjaan tersebut.Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka
menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka
melakukannya.Wirausahawan harus mengikutu nasihat Harvey
McKey. Menurut McKey: “Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai
dan anda tidak akan penrnah terpaksa harus bekerja sehari pun dalam
hidup anda” Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar bagi
pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan lebih kepada
proses atau perjalanannya.

7
Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas
bahwa menjadi usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak
mungkin diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang
gajian atau menjadi pekerja bagi para pemilik perusahaan.

2.3. Fungsi Wirausaha


Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan
sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan
zaman yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif.
Pengangguran yang semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan
membuat manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan
jiwa kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah
pengangguran.
Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai
berikut:
1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:
a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko
tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal
dari luar).
f. Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan
memotivasinya.
g. Mengendalikan secara efektif dan efesien.
h. Mencari dan menciptakan cara baru.
i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input
serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.

8
j. Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan
pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan
mempertahankan keuntungan maksimal.
2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan
menciptakan peluang usaha.
b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi
perusahaan.
c. Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan masyarakat
mauoun merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang
mungkin dihasilkannya.

2.4. Karakteristik Kewirausahaan


Sejarah kewirausahaan menunjukkan bahwa Wirausahawan
mempunyai karakteristik umum serta berasal dari kelas yang sama. Para
pemula revolusi industri Inggris berasal dari kelas menengah dan menengah
bawah.Dalam sejarah Amerika pada akhir abad ke sembilan belas, Heillbroner
mengemukakan bahwa rata-rata Wirausahawan adalah anak dari orang tua
yang mempunyai kondisi keuangan yang memadai, tidak miskin dan tidak
kaya.Schumpeter menulis bahwa Wirausahawan tidak membentuk suatu kelas
sosial tetapi berada dari semua kelas.
Menurut Mc Clelland, karakteristik Wirausahawan adalah sebagai berikut :
1. Keinginan untuk berprestasi.
Penggerak psikologis utama yang memotivasi Wirausahawan adalah
kebutuhan untuk berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai
kebutuhan.Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan
dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian
tujuan.Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompetisi individu.

9
2. Keinginan untuk bertanggung jawab.
Wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian
tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara
bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri
terhadap hasil yang dicapai. Akan tetapi mereka akan melakukannya
secara berkelompok sepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhi
hasil-hasil.
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
Wirausahawan bukanlah penjudi. Mereka memilih menetapkan tujuan-
tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan
yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya
bisa mereka penuhi.
4. Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah
kwalitas kepribadian Wirausahawan yang penting.Mereka mempelajari
fakta-fakta yang dikumpulkan dan menilainya.Ketika semua fakta tidak
sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka
yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.
5. Rangsangan oleh umpan balik.
Wirausahawan ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka
kerjakan, apakah umpan baliknya baik atau buruk.Mereka dirangsang
untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari
seberapa efektif usaha mereka.
6. Aktifitas enerjik.
Wirausahawan menunjukan enerji yang jauh lebih tinggi dibandingkan
rata-rata orang. Mereka bersifat aktif dan mobil dan mempunyai proporsi
waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka
sangat menyadari perjalanan waktu.Kesadaran ini merangsang mereka
untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.

10
7. Orientasi ke masa depan.
Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan. Mereka
mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa
depan.
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian.
Wirausahawan menunjukkan ketrampilan dalam organisasi kerja dan
orang-orang dalam mencapai tujuan.Mereka sangat obyektif dalam
memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih
yang ahli bukan teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.
9. Sikap terhadap uang.
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari
prestasi kerja mereka.Mereka hanya memandang uang sebagai lambang
kongkret dari tercapainya tujuan dan sebagai pembuktian dari kompetensi
mereka.

2.5. Prinsip Kewirausahaan


Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau
keluar dari Rasa takut akan gagal. Makna berani disini adalah tindakan
dimana kita harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul
dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha.Seorang
wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat
seseorang berani mengambil Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi
perannya disini justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan
kita buat.Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha
yang akan kita dirikan tapi hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar dalam
membangung usaha tapi keberanian kita lah yang dapat menjadi prinsip dasar
dalam membangun usaha.
Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk
berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan,karena
dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita akan

11
menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga disamping itu
kita harus berfikir alternatif dimana dengan berfikir alternatif kita
menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan atas usaha yang akan kita lakukan
untuk usaha kita.
Seperti yang kita ketahui, kewirausahaan dapat di terapkan dalam
kehidupan sehari – hari.Telah kita ketahui bahwa bakat berwirausaha ada
disetiap diri manusia, namun sering kali terjebak dalam pola fikir logika yang
mengutamakan kenyamanan, bebas dari resiko, dan mengambil solusi pasti,
sehingga kemampuan berfikir dengan otak kanan (kreatifitas) jarang
dilakukan.
Pada kenyataannya, semua kegiatan manusia juga memiliki prinsip
yang sama dengan pola kerja kewirausahaan.Prinsip kewirausahaan
diantaranya :
1. Ada tujuan dan mimpi (arah yang jelas) sebagai visi dan misi
2. Ada unsur spirit, semangat, dan gairah sebagai sumber emosi
3. Ada unsur manajerial dalam melaksanakannya baik mengelola risiko,
memecahkan masalah, atau mengoperasikan suatu usaha.
4. Ada unsur kembali (control) terhadap kualitas, keuangan, proses dan
distribusi
5. Ada unsur kreativitas dan inovasi
6. Ada unsur pola fikir yang lebih jauh kedepan
7. Ada unsur komitmen terhadap tujuan awal sehingga ada kemauan
Utuk tidak mudah menyerah pada masalah yang sedang terjadi
8. Ada unsur improvisasi
9. Ada perencanaan konsep, strategi, taktik, program, seperti
perencanaan bisnis, dan perencanaan kegiatan sehari – hari.

12
Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin,
yaitu:
 Harus optimis
 Ambisius
 Dapat membaca peluang pasar
 Sabar
 Jangan putus asa
 Jangan takut gagal
 Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda
Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul
Ulum. Ada tujuh prinsip yang diberikan, diantaranya:
 Passion (semangat)
 Independent (mandiri)
 Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
 Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
 Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
 Persistent (pantang menyerah)
 High ethical standard (berdasar standar etika)
Jadi, apabila kedua pendapat tersebut digabungkan ada 13 prinsip
dalam berwirausaha yaitu:
1. Jangan takut gagal.
Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha
dianalogkan dengan impian seseorang untuk dapat berenang.
Walaupun teori mengenai berbagai gaya berenang sudah
bertumpuk,sudah dikuasai dengan baik dan literatur-literatur sudah
lengkap, tidak ada gunanya kalau tidak di ikuti menyebur ke dalam air
(praktek berenanga) demikian halnya untuk berusaha, tidak ada
gunanaya berteori kalau tidak terjun langsung, sehingga mengalami

13
(berpengalaman), dan sekalilagi jangan takut gagal sebab kegagalan
adalah kesuksesan yang tertunda.
2. Penuh semangat
Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau
perwirausahaan bukanlah tujuannya melainkan lebih kepada proses
dan perjalanannya.
3. Kreativ dan Inovativ.
Kreativitas dan Inovasi adalah modal bagi seorang
pengusaha.Seorang wirausaha tidak boleh berhenti dalam
berkreativitan dan berinovasi dalam segala hal.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko selalu ada dimanapun kita berada.Seringkali kita
menghindra dari resiko yang satu, tetapi menemui bentuk resiko
lainnya.Namun yang harus diperhitungkan adalah perhitugkan
deangan baik-baik sebelum memutuskan sesuatu, terutama yang
tingkat resikonya tinggi.
5. Sabar, ulet dan tekun.
Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusa adalah
kesabaran dan keytekunan. Saban dan tekun meskipun harus
menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan, dan kendala
bahkan diremehkan oleh orang lain.
6. Harus optimis.
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi
usahawan, sebab kata optimis nerupakan sebuah prinsip yang dapat
memotivasi kesadaran kita sehingga apapun usaha yang kita lakukan
harus penuh optimis bahwa usaha yang kita laksanakan akan sukses.
7. Ambisius.
Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus
berambisi, apapun jenis usaha yang akan dilakukannya.
8. Pantang menyerah atau jangan putus asa.

14
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan
kapanpun waktunya.
9. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.
Prinsip peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasa
radalah prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik
pasar ditingkat lokal, regional, maupun internasional. Peluang pasar
sekecil apapun harus di identifikasi dengan baik, sehingga dapat
mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika.
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang
secara baik tentang standar etika yang berlaku secara universal.
11. Mandiri.
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam
berwirausaha.Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita
dapat menghindarkan ketergantungan dari pikak-pikak atau para
pemangku kepentingan atas usaha kita.
12. Jujur.
Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan
laku dimana-mana. Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan atau
kepada seluh pemangku kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar
yang harus dinomorsatukan dalam berusaha.
13. Peduli lingkungan.
Seorang pengusaha harus memiliki kepedulian terhadap
lingkungan sehingga haruas turut serta menjaga kelestarian lingkungan
tempat usahanya.
Dan yang terakhir dalam prinsip kewirausahaan adalah membangun
Relasi dan network dengan sesama wirausahawan karena dengan begitu
proses pembelajaran dan pengetahuan akan kewirausahawan kita akan
berkembang. Semakin banyaknya network atau relasi juga akan menciptakan
peluang-peluang kita dalam mengembangkan dan mencapai usaha yang baik.

15
Usaha yang baik dan maju disini bukan berarti rasa puas dan rasa nyaman
yang telah kita dapatkan,karena dengan rasa puas dan nyaman tersebut justru
nantinya akan menurunkan semangat dan optimalisasi dalam kita
meningkatkan usaha kita.

2.6. Unsur-unsur kewirausahaan


Beberapa unsur penting dalam kewirausahaan yang saling terkait satu
dengan lainnya:
1. Daya pikir
Tingkat penalaran (reasoning) atau kemampuan berpikir yang dimiliki
oleh seseorang dicirikan oleh daya pikir, pengetahuan, kepandaian, intelektual
atau unsur kognisi.Kemampuan inilah yang membedakan manusia dengan
hewan, bahkan kemampuan ini pula yang membedakan daya kreatifitas
seseorang maupun bangsa yang menyebabkan perbedaan kemakmuran dan
kejayaan bangsa.
2. Ketrampilan
Keterampilan merupakan tindakan raga terutama tangan dan kaki
untuk melaksanakan sesuatu kerja dan dari kerja tersebut baru akan terwujud
hasil karya. Berbagai macam hasil karya telah lahir dari orang-orang yang
mempunyai keterampilan. Keterampilan, sebagaimana halnya pengetahuan
dapat ditingkatkan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan adalah sebagai berikut:
a. Rajin dan tekun melakukan latihan mengerjakan sesuatu yang ingin
diterampilkan.
b. Melakukan latihan dengan teratur, tetib dan bergairah.
c. Selalu berusaha untuk dapat melakukan lebih baik lagi dari pada
kemarin.
d. Selalu berusaha untuk menemukan cara kerja yang paling baik dan
efisien.
e. Berusaha kuat untuk menghasilkan karya yang terbaik.

16
f. Harus mampu bekerja dengan “ zero mistake “.
g. Rajin mengikuti berbagai pelatihan keterampilan.
3. Sikap mental
Seseorang mungkin saja mempunyai otak yang cerdas dan
keterampilan tinggi, namun jika ia malas, lamban, tidak mempunyai
keberanian, dan apalagi ceroboh, tentulah hal itu tidak menjamin untuk dapat
sukses. Sukses dapat dipakai jika pemikiran, keterampilan dan sikap mental
maju digabungkan. Sikap mental maju ini meliputi: keteladanan, keluhuran,
keberanian, penuh tanggung jawab, jujur, berjiwa besar dan mandiri. Jika
ditelusuri lebih dalam, akan semakin jelas bahwa kesuksesan seseorang,
kemajuan suatu bangsa disebabkan seseorang maupun bangsa tersebut
memiliki sikap mental maju, daya penalaran dan keterampilan yang tinggi.
4. Intuisi
Sebenarnya ada faktor lain selain kecerdasan penalaran, keterampilan
dan sikap mental yang berpengaruh atas sukses seseorang, yaitu daya
intuisinya. Daya intuisi adalah daya ramal atau dikenal juga dengan feeling
seseorang yang sulit digambarkan apakah itu hasil pemikiran atau khayalan.
Jika seseorang merasakan bahwa apa yang akan dilakukan itu benar dan akan
membawa keuntungan, maka sering apa yang semula hanya dirasakan itu
kemudian setelah diperjuangkan terbukti benar adanya.
Intuisi ialah pandangan batiniah yang serta merta tembus mengenai
suatu peristiwa atau kebenaran, tanpa perurutan pikiran, seperti ilham. Ilham
adalah penyampaian suatu makna, pikiran atau hakikat di dalam jiwa atau hati
secara melimpah. Maksudnya Allah SWT menciptakan padanya ilmu dharuri
yang ia tidak dapat menolaknya, yaitu bukan dengan cara dipelajari akan
tetapi dilimpahkan ke dalam jiwanya bukan karena kemauannya. Allah
berfirman di dalam Al-Qur’an QS. Asy-Syams 7-8. Intuition atau intuisi
dalam kamus diartikan sebagai ”suara hati” pengetahuan tentang sesuatu tanpa
memikirkan atau mempelajarinya”. Pengertian yang mendalam mengenai
intuisi masih terus diperdebatkan. Ada yang menyatakan bahwa intuisi adalah

17
saat dimana ada ”sumber yang lebih tinggi” yang memberikan input pada
kesadaran kita secara tiba-tiba saja. Dan pendapat lain mengatakan bahwa
intuisi adalah kemampuan kita untuk secara tidak sadar mendownload atau
mengambil data atau info yang selalu tersedia di unconscious mind/pikiran
bawah sadar kita. Ada juga yang berpendapat bahwa itu adalah kemampuan
telepati tanpa sadar antara seseorang dengan orang lain ditempat yang
berjauhan. Mungkin perbedaan pendapat ini akan berlanjut terus.
Intuisi adalah pengetahuan yang bergerak antara rasional dan literal.
Untuk memahaminya, tidak cukup hanya menggunakan kategori akal logika
saja. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah batin, firasat atau intuisi, tentu
sudah tidak asing lagi bagi kita. Istilah tersebut diterjemahkan dalam berbagai
makna. Tapi yang pasti, intuisi adalah keadaan dimana seseorang merasakan
akan terjadinya suatu peristiwa sebelum peristiwa itu benar-benar terjadi,
entah itu peristiwa baik ataupun buruk.
Banyak usahawan yang sukses karena memiliki kewaspadaan
khususnya daya intuisi yang kuat. Daya ini memang sulit dijelaskan karena
seolah-olah menyatu dengan pikiran, jiwa dan perasaan seseorang. Karena
intuisi hanyalah sesuatu yang abstrak, maka haruslah ada tindakan untuk
dapat mewujudkan apa yang dirasakan itu menjadi kenyataan.
Gabungan empat unsur di atas yang menentukan seseorang maju atau
terbelakang, kaya atau miskin, berjaya atau sengsara.Jadi tantangan terletak
pada upaya mengembangkan empat unsur tersebut secara serentak dan
harmonis, sehingga mampu membawa seseorang menjadi orang yang maju.

2.7. Manajemen Dan Strategi Kewirausahaan


Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan
yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila bahasa baru ingin
berhasil , maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:
1) Fokus pada pasar, bukan pada teknologi

18
2) Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya
perusahaan
3) Bangun tim managemen, buakn menonjolkan perorangan
4) Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Jika managemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal
perusahaan, maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan
internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkukngan eksternal, dimana
perusahaan harus bersaing dengan menggunakan kepetusan-keputusan
strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya
menggunakan salah satu strategi dari empat strategi, sebagai berikut:
1) Berada pertama di pasar dengan prodek dan jasa baru
2) Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang
tidak terlayani
3) Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa
bertahan
4) Mengubah karakteristik produk, pasar atau industry

2.8.Faktor – Faktor Penyebab Munculnya Semangat Wirausaha


Semangat dan gairah merupakan suatu hal yang menarik untuk
dijelaskan secara lebih detail. Terlihat sama, namun intinya berbeda.
Semangat adalah energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena
ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat.
Sedangkan Gairah adalah energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan
karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya.Jadi bukan
semata – mata karena manfaat saja.
Sumber energi yang dibutuhkan untuk berwirausaha atau kegiatan
apapun adalah semangat (harapan) dan gairah untuk mengerjakan. Keduanya
menjadi satu dan menjadi sumber energi dalam berwirausaha.Seorang
wirausaha juga butuh dynamo starter agar sumber energi itu dapat menyala
terus menerus, yaitu komitmen dalam memilih karir sebagai wirausaha yang

19
sukses dan cerdas.Semangat wirausaha muncul karena beberapa faktor berikut
:
1. Keinginan meniru figur seseorang yang sukses
2. Rasa suka terhadap tantangan
3. Keinginan untuk tetap bertahan hidup
4. Keinginana untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik
5. Kegagalan yang di alami dalam meniti karier
6. Adanya cita – cita untuk menjadi pengusaha

20
BAB III
PENUTUP

3.1.Simpulan
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yangh
lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Wirausahawan adalah orang yang merubah atau menggeser
sumberdaya ekonomi yang mempunyai produktivitas rendah di suatu daerah
menjadi sumberdaya yang mempunyai produktivitas tinggi.Aktivitas yang
dilakukan oleh orang tersebut dikenal dengan kewirausahaan.
Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin,
yaitu:
 Harus optimis
 Ambisius
 Dapat membaca peluang pasar
 Sabar
 Jangan putus asa
 Jangan takut gagal
 Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda
Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul
Ulum. Ada tujuh prinsip yang diberikan, diantaranya:
 Passion (semangat)
 Independent (mandiri)
 Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
 Creative and innovative (kreatif dan inovatif)

21
 Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
 Persistent (pantang menyerah)
 High ethical standard (berdasar standar etika)
Empat unsur kewirausahaan yang saling berkaitan:
 Daya pikir
 Ketrampilan
 Sikap mental
 Intuisi

3.2. Saran
Bagi para mahasiswa, dosen ataupun pembaca yang menemukan
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka kritik, saran
serta masukan dari kalian adalah masukan yang sangat berharga untuk
perbaikan selanjutnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno.Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.
Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.
Anoraga, Panji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelola Bisnis Dalam Era Globalisasi.
Jakarta: Rineka Cipta
Justin G. Longenecker,& dkk. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku I.
(2001), Jakarta: Salemba Empat).hal:4
Leonardus Saiman. Kewirausahaan Teori, Praktek, dan Kasus-kasus. (2009, Jakarta:
Salemba Empat).hal:45-46
Longenecker, Justin G & dkk. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku I.
Jakarta: Salemba Empat
Sumanto, Wasti. Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Bumi Aksara. 2002.

23

Anda mungkin juga menyukai