MOTTO
“Kami Melayani dengan Keikhlasan”
1
IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR
Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar:
1) Pasien diidentifikasi menggunakan tiga identitas pasien,
yaitu: nama pasien, tanggal lahir pasien, dan nomor rekam
medik
2) Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pemberian obat,
transfusi darah, atau produk darah lainnya.
3) Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen
Standarisasi Salam
lain untuk keperluan pemeriksaan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 4) Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau
prosedur pelayanan
Selamat pagi ... (Sesuai Situasi)
GELANG IDENTITAS PASIEN
(untuk pasien rawat inap, ODC, rawat jalan dengan tindakan invasive,
Sambil menyilangkan tangan kanan di dada kiri sebagai simbol siap
IGD)
menolong; “Ada yang bisa dibantu?”
Merah Muda : Pasien Perempuan
Menerima Telepon:
Biru : Pasien Laki-laki
Sebaiknya dering pertama sudah diangkat Kuning : Pasien Risiko Jatuh
Jangan biarkan telepon berdering lebih dari 3 kali Merah : Pasien Alergi
Angkat telepon dengan mengucapkan salam...., sebut nama..., Ungu : Pasien DNR (Do Not Resuscitate)
Tadjuddin Chalid..., unit kerja..., Bisa dibantu?
Alat tulis harus tersedia di dekat telepon
2
KOMUNIKASI EFEKTIF
Indikator melakukan komunikasi efektif:
1) Instruksi/Laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh
penerima instruksi/laporan.
2) Instruksi/Laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan
kembali oleh penerima instruksi/laporan.
3) Instruksi/Laporan yang dibacakan tersebut dikonfirmasi oleh
TIPS IDENTIFIKASI PASIEN individu pemberi instruksi/laporan.
1) Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal Beberapa teknik komunikasi efektif:
lahir sebelum melakukan prosedur dengan pertanyaan terbuka,
a. Komunikasi verbal (Write Down/Tulis, Read/Baca, Back/Kembali)
contoh :
Untuk perintah verbal atau melalui telepon, staf yang menerima
“ Nama BapakIbu Siapa?”, “Tolong sebutkan tanggal lahir
pesan harus menuliskan dan membacakannya kembali kepada
Bapak/Ibu”
pemberi pesan (konfirmasi dan verifikasi dilakukan langsung).
2) Jika pasien telah memakai gelang identitas, tetap dikonfirmasi Pemberi pesan harus segera melengkapi dokumentasi verifikasi
secara verbal sebelum, melakukan prosedur, memberikan obat- secara tertulis. Komunikasi verbal menerapkan TBAK
obatan, transfusi darah atau mengambil darah. Tulis Baca Kembali.
3) Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien dapat Untuk istilah yang sulit atau obat-obat kategori LASA (Look Alike
ditanyakan kepada penunggu/pengantar pasien. Sound Alike) diminta penerima pesan mengeja kata tersebut
4) Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, gelang identitas harus perhuruf dengan menggunakan huruf alphabet fonetik.
diperiksa kecocokannya dengan rekam medik oleh dua (2) orang Daftar Huruf Alphabet Fonetik
staf. A : Alpha N : November
B : Bravo O : Oscar
C : Charlie P : Papa
D : Delta Q : Quebec
E : Echo R : Romeo
F : Foxtrot S : Sierra
G : Golf T : Tango
H : Hotel U : Uniform
I : India V : Victoria
J : Juliet W : Whiskey
K : Kilo X : X-ray
L : Lima Y : Yankee
M : Mike Z : Zulu
3
Sebelum Menelpon Dokter
BACKGROUND/ LATAR BELAKANG
Periksa pasien dengan benar
Lihat nama DPJP yang sesuai untuk ditelepon Status Mental Pasien:
Mengetahui diagnosis masuk pasien Sadar dan orientasi orang, waktu dan tempat baik
Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru Kebingungan dan koooperatif/tidak kooperatif
Gelisah atau mengacau
Pegang RM pasien dan siap untuk melaporkan adanya riwayat
Lesu tapi dapat berbicara dan dapat menelan
alergi atau tidak, pengobatan yang diberikan, cairan IV, hasil tes
Koma, mata tertutup, tidak respon terhadap situasi
maupun laboratorium
Kulit: hangat dan kering, pucat berbintik, ekstremitas
Setiap laporan SBAR berbeda. Fokus pada permasalahan.
dingin/hangat
Ringkas.
Pasien memakai/tidak memakai oksigen
Beberapa contoh penerapan masing-masing komponen huruf dalam Pasien memakai oksigen... 1/mnt atau % selama ... menit/jam
tehnik SBAR (yang dicetak tebal adalah item yang harus dipenuhi, Oksimeter menunjukkan ... %
yang dicetak biasa adalah pilihan jawaban sesuai kondisi pasien) : Oksimeter tidak menunjukkan denyut nadi yang baik dan sulit
dibaca
SITUASI ASSESMENT/PENILAIAN
Saya menelpon tentang (nama pasien, umur dan tempat Masalah yang saya pikirkan adalah : (katakan apa masalah yang
perawatan) anda pikirkan)
Pasien Tn.Ahsan, umur 42 tahun, di Bangsal A, Dok
Masalah tampaknya adalah jantung, infeksi, neurologis,
Masalah yang ingin disampaikan adalah: respirasi...
Saya khawatir pasien akan mengalami henti jantung/napas
Saya tidak yakin masalahnya tapi pasien memburuk
Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk
Tanda-tanda vital:
Kita perlu melakukan sesuatu, Dok.
TD:......./........, Nadi:......, Pernapasan:........, dan Suhu:.......
Saya khawatir tentang:
Tekanan Darah karena lebih dari 200 atau kurang dari 100, atau 30 RECOMMENDATION/ REKOMENDASI
mmHg dibawah dari biasanya
Apakah (katakan apa yang ingin disarankan)
Nadi karena lebih dari 140 atau kurang dari 50
Pernapasan karena kurang dari 5 atau lebih dari 40 Pasien dapat ditransfer ke ICU, Dok?
Suhu karena kurang dari 35C atau lebih dari 40C Dokter dapat melihat pasien sekarang?
Dokter dapat berbicara pada keluarga pasien tentang kondisi
pasien sekarang?
4
Obat-Obat yang Memerlukan Kewaspadaan Tinggi
Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan:
Apakah dokter membutuhkan pemeriksaan seperti rontgen Daftar Obat High Alert
thoraks, analisa gas darah, EKG, BNP, dll?
A. Elektrolit Pekat
Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan:
NO NAMA ELEKTROLIT PEKAT KONSENTRASI
Seberapa sering perlu dilaporkan tanda vital ke dokter? 1 KCL 7.4%
2 MgSo4 20%, 40%
Menurut perkiraan dokter berapa lama masalah ini akan berakhir?
3 NaCl 3%
Jika pasien tidak membaik apakah dokter ingin diberitahu/
ditelepon lagi?
B. Narkotika
Peningkatan Keselamatan Penggunaan Obat-obat High NO
NAMA OBAT BENTUK
DOSIS
NARKOTIKA SEDIAAN
Alert / Perlu Kewaspadaan Tinggi 1 Codein Tablet 10mg, 15mg
Indikator Peningkatan Keselamatan Penggunaan Obat-Obat 2 Pethidin Hcl Ampul 50mg/ml
3 Fentanyl injeksi Ampul 0.5mg/ml
High Alert/ Perlu Kewaspadaan Tinggi
4 Morphin Hcl Ampul 10mg
1) Elektrolit pekat tidak disimpan dalam unit perawatan pasien
kecuali dibutuhkan secara klinis, dan tindakan dilakukan untuk C. Obat High Alert Lainnya
mencegah penggunaan yang tidak seharusnya pada area-area yang BENTUK
NO NAMA OBAT DOSIS KET
diijinkan sesuai kebijakan. SEDIAAN
2) Elektrolit pekat yang disimpan di unit perawatan pasien memiliki 1 Adona Injeksi Ampul 50mg/10ml
2 Metformin Tablet 500 mg
label yang jelas dan disimpan ditempat dengan akses terbatas.
3 Efedrin HCl Ampul 50 mg
4 Lidocain injeksi Ampul 2%
5
e. Semua obat atau larutan diverifikasi oleh 2 orang secara verbal
PENERAPAN 7 BENAR DALAM MENUNJANG dan visual jika orang menyiapkan obat bukan yang
MEDICATION SAFETY (BAGI DOKTER, FARMASIS, DAN memberikannya ke pasien.
PERAWAT) f. Pemberian label tiap obat atau larutan segera setelah obat
disiapkan jika tidak segera diberikan
1. Benar Pasien
g. Jangan memberi label pada syringe atau tempat kosong,
a. Gunakan minimal tiga identitas pasien.
sebelum obat disiapkan/ diisi.
b. Cocokkan obat yang akan diberikan dengan instruksi terapi
h. Siapkan satu obat atau larutan pada satu saat. Beri label hanya
tertulis.
untuk satu obat atau larutan pada satu saat.
c. Anamnesis riwayat alergi.
i. Buang segera setiap obat atau larutan yang tidak ada labelnya.
d. Anamnesis kehamilan/menyusui.
j. Buang semua tempat obat berlabel di lokasi steril segera
e. Anamnesis lengkap riwayat obat/ penggunaan obat saat ini dan
setelah operasi atau prosedur dilakukan (ini berarti tempat obat
buat daftar obat-obat tertentu.
orisinal disimpan sampai tindakan selesai)
f. Bandingkan pemberian obat saat ini dengan daftar obat yang
k. Saat pergantian tugas/jaga, review semua obat dan larutan oleh
digunaka pasien di rumah (termasuk kelalaian, duplikasi,
petugas lama dan petugas baru secara bersama.
penyesuaian, kehilangan/ menghilangkan, interaksi atau
l. Ubah daftar obat/ kardeks jika terdapat perubahan obat.
tambahan obat).
m. Kebenaran jenis obay yang perlu kewaspadaan tinggi dicek
g. Identifikasi pasien yang akan mendapat obat dengan
oleh dua orang yang kompeten (double check).
kewaspadaan tinggi dilakukan oleh dua orang yang kompeten
double check. 3. Benar Dosis
a. Dosis/ volume obat, terutama yang memerlukan kewaspadaan
tinggi, dihitung dan dicek oleh tipa dua orang yang kompeten
2. Benar Obat
(double check).
a. Beri label semua obat dan tempat obat (syringe, cangkir
b. Jika ragu konsultasi ke dokter yang menulis resep
obat, baskom obat), dan larutan lain. c. Berkonsentrasi penuh pada saat menyiapkan obat dan hindari
b. Obat dan larutan lain di lokasi perioperatif atau ruang gangguan
prosedur yang tidak akan segera dipakai juga harus diberi 4. Benar Waktu
label. a. Sesuai waktu yang ditentukan: sebelum makan, setelah makan,
c. Pemberian label di lokasi perioperatif atau ruang prosedur saat makan.
dilakukan setiap kali obat atau larutan diambil dari b. Perhatian waktu pemberian:
kemasan asli ke tempat lainnya. 3x sehari tiap 8 jam Sehari sekali tiap 24 jam
d. Pada label, tuliskan nama pasien, nama obat, dosis, 2x sehari tiap 12 jam Selang sehari tiap 48 jam
tanggal persiapan dan tanggal kadaluarsa. c. Obat segera diberikan setelah diinstruksikan oleh dokter.
d. Belum memasuki masa kadaluarsa obat.
6
5. Benar Cara/ Route Pemberian 7. Benar Informasi
a. Cara pemberian obat harus sesuai dengan bentuk/ jenis sediaan a. Semua rencana tindakan/ pegobatan harus didokumentasikan
obat: pada pasien dan atau keluarganya, termasuk pasien di ICU (hak
Slow release tidak boleh digerus pasien).
Enteric coated tidak boleh digerus b. Jelaskan tujuan dan cara mengkonsumsi obat yang benar.
b. Obat yang akan diberikan per NGT sebaiknya adalah obat cair/ c. Jelaskan efek samping yang mungkin timbul.
sirup. d. Rencana lama terapi juga dikomunikasikan pada pasien.
c. Pemberian antar obat sedapat mungkin berjarak. Tips: semua informasi yang telah diberikan pada pasien dan
d. Jadwal pemberian obatvdan nutrisi juga berjarak. keluarganya ini ditulis dalam “Form Penjelasan dan Pendidikan
6. Benar Dokumentasi Dokter kepada Pasien” yang ada di dalam rekam medik dan
a. Setiap perubahan yang terjadi pada pasien setelah mendapatkan ditandatangani oleh dokter dan pasien/ keluarga pasien.
obat harus didokumentasikan.
b. Setiap dokumen klinik harus ada bukti nama dan tanda tangan/
MENJAMIN SISI OPERASI YANG TEPAT, PROSEDUR
YANG TEPAT, SERTA PASIEN YANG TEPAT DENGAN
paraf yang melakukan
PENERAPAN CHECK LIST KESELAMATAN OPERASI/
c. Setelah memberikan obat, langsung diparaf dan diberi nama
TINDAKAN YANG BERISIKO TINGGI
siapa yang memberikan obat tersebut.
d. Setiap perubahan jenis/ dosis/ jadwal/ cara pemberian obat Indikator Keselamatan Operasi:
harus diberi nama dan paraf yang mengubahnya. 1) Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi lokasi
e. Jika ada coretan yang harus dilakukan: buat hanya satu garis operasi dan mengikutsertakan pasien dalam proses penandaan.
dan di paraf di ujungnya, contoh: 2) Menggunakan check listatau proses lain untuk verifikasi lokasi
Ranitidin tab, 1 x 75 mg Ranitidin inj, 3 x 25 mg IV yang tepat, prosedur yang tepat, pasien yang tepat sebelum
f. Dokumentasikan respon pasien terhadap pengobatan: efek operasi, dan seluruh dokumen serta peralatan yang dibutuhkan
samping obat (ESO) dicatat dalam rekam medik dan form tersedia, benar dan berfungsi.
pelaporan insiden + formulir pelaporan efek samping 3) Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan prosedur
Time-Out sesaat sebelum prosedur operasi dimulai.
obat. Pelaporan insiden dikirim ke sub komite pelaporan
Protokol Umum
di Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
a. Tandai lokasi operasi/ Marking (√) Terutama:
g. Dokumentasikan Kejadian Nyaris Cidera terkait
Pada organ yang memiliki dua sisi, kanan dan kiri.
pengobatan di form pelaporan insiden ke Sub Komite Multiple structures (jari tangan, jari kaki)
Pelaporan tim Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. Multiple level (operasi tulang belakang; cervical, thoracal,
h. Dokumentasikan Kejadian Tidak Diharapkan di form lumbal)
pelaporan insiden ke Sub Komite Pelaporan tim Komite Multiple lesion yang pengerjaannya bertahap
Mutu dan Keselamatan Pasien
Gunakan tanda yang telah disepakati
7
b. Anjuran penandaan lokasi operasi
Gunakan tanda yang telah disepakati(√)
Dokter yang akan melakukan operasi melakukan pemberian
tanda
Tandai pada atau dekat insisi
Gunakan tanda yang tidak ambigu, contoh: tanda “X” adalah
tanda yang ambigu
Gunakan penanda yang tidak mudah terhapus, contoh: gentian
violet
c. Sebelum dilaksanakan operasi terapkan pengisian check list
keselamatan operasi untuk memastikan :
Tepat pasien
Tepat prosedur
Tepat daerah/ lokasi operasi
8
Hand Wash dengan air mengalir: 40-60 detik
9
APD (Alat Pelindung Diri) Pencegahan dan pengendalian infeksi adalah kegiatan
Alat yang digunakan untuk melindungi diri petugas dari risiko menetukan, mencegah, dan menurunkan risiko terjadinya serta
pajanan darah, cairan tubuh, ekskreta, dan selapu lendir pasien tersebarnya infeksi.
seperti: sarung tangan, masker, tutup kepala, kacamata pelindung, Akibat Infeksi Nosokomial
apron/jas dan sepatu pelindung. a. Perawatan di rumah sakit lebih lama
b. Biaya meningkat
Sarung Tangan Surgical Masker c. Menghambat masuknya pasien lain yang memerlukan
perawatan (waiting list)
d. Penyebab langsung atau tidak langsung kematian pasien
Komponen Standar Kewaspadaan
1) Cuci tangan
2) Pemakaian APD secara teratur
Tutup kepala/Topi Kacamata pelindung 3) Penanganan benda tajam dengan rapat dan benar
(pembuangan sampah benda tajam ke kotak khusus/ safety
box)
4) Dekontaminasi alat
5) Penanganan limbah dan lingkungan
6) Penanganan linen/ laundry yang memadai
7) Penempatan pasien isolasi
Apron/Jas Sepatu Pelindung
8) Etika batuk
9) Praktik menyuntik aman
10) Praktik pencegahan infeksi
11
PENGKAJIAN RISIKO JATUH PASIEN DEWASA PENGKAJIAN NYERI
SKALA JATUH MORSE (MORSE FALL SCORE/MFS)
1. Pengkajian nyeri pasien dewasa
Nama : No. RM : Metode Visual Analog Scale (> 7 Tahun)
Tgl lahir : Ruangan :
Keterangan:
Nyeri ringan :1–2
Nyeri sedang :3–6
Nyeri berat : 7 – 10
Keterangan:
- Risiko tinggi : ≥ 45
- Risiko sedang : 25 – 45
- Risiko rendah : 0 – 24
Catatan:
Jenis obat yang dimaksud:
1) Sedatif 6) Phenotiazin
2) Hipnotik 7) Narkotik/metadon
3) Antidepresan 8) Laksatif
4) Nalokson 9) Diuretik
5) Barbiturat
12
3. Pengkajian Nyeri pada Neonatus
2. Pengkajian Nyeri pada Anak (2 Bulan- 7 Tahun) Metode Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)
Metode FLACC Pain Scale
PENGKAJIAN NYERI
SKORING
KATEGORI Ekpresi Wajah
0 1 2 0 – Otot-otot Refleks Wajah tenang, Ekspresi netral
Sering cemberut Otot Wajah tegang, alis berkerut, dagu dan
Kadang meringis atau konstan, rahang 1 – Meringis rahang tegang (ekspresi wajah negatif-hidung,
mengerutkan kening, terkatup, dagu mulut dan alis)
Tidak ada
menarik diri, tidak bergetar, kerutan
ekspresi tertentu Menangis
tertarik, wajah yang dalam di dahi,
Face atau senyum,
(Wajah) kontak mata dan
terlihat cemas, alis mata tertutup, mulut 0 – Tidak Menangis Tenang, Tidak Menangis
diturunkan, mata terbuka, garis yang
bunga
sebagian tertutup, dalam di sekitar 1 – Mengerang Merengek ringan, kadang-kadang
dilingkungan
pipi terangkatm hidung/bibir Berteriak kencang, menaik, melengking, terus –
mulut mengerucut menerus (catatan: menangis lirih mungkin
2 – Menangis keras dinilai jika bayi diintubasi yang dibuktikan
Tidak nyaman, Menendang atau kaki
melalui gerakan mulut dan wajah yang jelas)
gelisah, tegang, tonus disusun,
Posisi normal meningkat, kaku, hipertonisitas fleksi/ Pola Pernapasan
Leg (Kaki) atau santai fleksi/ ekstensi ektensi anggota
anggota badan badan secara 0 – Bernapas refleks Pola bernaps bayi yang normal
intermiten berlebihan, tremor
Melengkung, kaku
1 – Perubahan pola Tidak teratur, lebih cepat dari biasanya,
Menggeliat, pernapasan tersedak, nafas tertahan
Berbaring denga atau menyentak,
menggeser maju
tenang, posisi posisi tetap, goyang,
Activity normal,
mundur, tegang, Lengan
ragu-ragu untuk gerakan kepala dari
(Aktivitas) bergerak dengan sisi ke sisi, Tidak ada kekakuan otot, gerakan tangan acak
mudah dan
bergerak, menjaga,
menggosok bagian
0 – Relaks/Terikat sekali-kali
tekanan pada bagian
bebas tubuh Tegang, lengan lurus, kaku, dan/atau ekstensi
tubuh 1 – Fleksi/Ekstensi cepat ekstensi, fleksi
Terus menerus
Tidak ada Erangan atau menangis, menjerit, Kaki
Cry teriakan/ rengekan, sesekali isak tangis,
Tidak ada kekakuan otot, gerakan kaki acak
(Menangis) erangan (terjaga menangis, mendesah, mengerang, 0 – Relaks/Terikat sekali-kali
atau tertidur) sesekali mengeluh menggeram, sering
mengeluh Tegang, kaki lurus, kaku, dan/atau ekstensi
1 – Fleksi/Ekstensi cepat ekstensi, fleksi
Sulit untuk dibujuk
Perlu keyakinan atau dibuat nyaman Keadaan
Tenang, santai, dengan sekali-kali Kesadaran
tidak menyentuh, sesekali Tenang, tidur damai atau gerakan kaki acak
Consolabity memerlukan memeluk, atau 0 – Tidur/Terjaga yang terjaga
menghibur berbicara. Perhatian
mudah beralih 1 – Rewel Terjaga, gelisah dan meronta-ronta
13
PELAPORAN INSIDEN Kejadian Sentinel: Kejadian yang menyebabkan kematian atau
kerugian atau kecatatan permanen yang bukan karena proses
Definisi Insiden Keselamatan Pasien penyakit yang tidak diantisipasi yang seharusnya dapat dicegah
Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan harm/ cidera yang tidak seharusnya terjadi. Kejadian sentinel meliputi keadaan sebagai berikut :
a. Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan
alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari
Alur Pengumpulan Laporan Insiden Keselamatan Pasien penyakitnya
b. Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak
terkait dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi
yang mendasari penyakitnya
c. Kesalahan lokasi, salah prosedur, salah pasien dalam tindakan
pembedahan
d. Kejadian penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama
orang yang bukan orang tuanya.
14
Kejadian Nyaris Cidera (KNC) meliputi keadaan sebagai berikut: MATRIKS GRADING RISIKO
a. Kejadian yang berpotensi menyebabkan ciderayang berkaitan Frekuensi/ Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
dengan pelayanan kepada pasien tetapi dapat dihindari / Likelihood 1 2 3 4 5
Sangat sering
dicegah dan perlu dilaporkan kepada tim keselamatan pasien RS terjadi (tiap
Moderate Moderate Tinggi Ekstrim Ekstrim
antar lain: minggu/bulan)
5
Reaksi tranfusi di rumah sakit
Sering terjadi
Kesalahan obat yang signifikan sesuai dengan ketentuan (beberapa
Moderate Moderate Tinggi Ekstrim Ekstrim
rumah sakit kali/thn)
4
Kesalahan medis (medical error) sesuai dengan ketentuan Mungkin
rumah sakit terjadi
Rendah Moderate Tinggi Ekstrim Ekstrim
Ketidak cocokkan yang besar (major) antara diagnosis pre ( 1-2 thn / x )
3
operasi dan pasca operasi Jarang terjadi
Kejadian tidak diharapkan pada pemberian sedasi moderat ( 2-5 thn / x ) Rendah Rendah Moderate Tinggi Ekstrim
2
dan anestesi
Sangat jarang
Kejadian lain misalnya wabah penyakit infeksi terjadi
Rendah Rendah Moderate Tinggi Ekstrim
b. Kejadian yang berpotensi menyebabkan kerugian / bahaya ( >5 thn / x )
1
yang tidak berkaitan langsung dengan pelayanan kepada
pasien tetapi dapat dihindari / dicegah dan tidak perlu
dilaporkan kepada tim keselamatan pasien RS tetapi dapat Tindakan Sesuai Tingkat dan Bands Risiko
Level / Bands Tindakan
diselesaikan oleh unit terkait antar lain : Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hari.
Ekstrime (sangat tinggi)
Kejadian yang berkaitan dengan administrasi keuangan Membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke
Kejadian kehilangan barang milik pasien / keluarga pasien direktur
Kejadian komplain pasien / keluarga pasien High (tinggi) Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari.
Kaji dengan detil dan perlu tindakan segera serta
c. Kejadian Tidak Cedera : insiden yang sudah terpapar kepada
membutuhkan perhatian top manajemen
pasien tapi tidak menimbulkan cidera .
Moderate (sedang) Risiko sedang, dilakukan investigasi sederhana
paling lama 2 minggu. Manajer / pimpinan klinis
sebaiknya menilai dampak terhadap biaya dan kelola
risiko.
SIMBOL LIMBAH B3
17
TINDAKAN PETUGAS EVAKUASI
Dengarkan perintah evakuasi
Bimbing semua penghuni bangunan untuk meninggalkan
ruangan/ gedung secara tertib dan cepat lewat tangga darurat
dan tidak menggunakan lift
Periksa semua ruangan dan tutup pintu ruangan setelah
memeriksa
Pastikan semua ruangan benar-benar kosong
Pastikan semua orang yang mengungsi meninggalkan
gedung menuju tempat berkumpul yang sudah ditentukan
dan menunggu sampai ada perintah lebih lanjut
PENGGUNAAN APAR
18