Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN

ALAT PELINDUNG DIRI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CEMPAKA PUTIH


TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya Panduan Alat pelindung diri (APD) di RSUD Cempaka Putih dapat diselesaikan.

Alat pelindung diri (APD) merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri
atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja, dimana secara teknis dapat
mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi. Peralatan
pelindung diri tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang ada Peralatan
ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan cara penempatan
penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya (Suma’mur,2009).

Kami menyadari bahwa panduan ini tentunya masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu perlu dilakukan evaluasi selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun.

Akhirnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan


panduan ini, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya.

Jakarta, 8 Mei 2017


Direktur RSUD Cempaka Putih

dr. Dewi R. Anggraini, M.Kes


NIP. 196209091990032001
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii
BAB I DEFINISI……...………………………..……………………………… 1
BAB II RUANG LINGKUP………...………………………………………….. 2
BAB III TATA LAKSANA…………………………..…………………………... 3
BAB IV DOKUMENTASI ………………………………...……………………. 5
BAB I
DEFINISI

A. Pengertian
Alat pelindung diri (APD) merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi
diri atau tubuh terhadap bahaya - bahaya kecelakaan kerja, dimana secara
teknis dapat mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi.
Peralatan pelindung diri tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang
ada Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan cara
penempatan penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya (Suma’mur,2009).
Resiko infeksi nosocomial selain dapat terjadi pada pasien yang dirawat di
rumah sakit, juga dapat terjadi pada para petugas rumah sakit. Berbagai
prosedur penanganan pasien memungkinkan petugas terpajan dengan kuman
yang berasal dari pasien.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mencegah terjadinya infeksi Rumah Sakit dan meningkatkan mutu
pelayanan di Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah terjadinya HAIs di RSUD Cempaka Putih
b. Menurunkan angka kejadian infeksi Rumah Sakit.
c. Sebagai panduan Tim Pencegahan Infeksi Rumah Sakit dalam
memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan penerapan APD.
BAB II
RUANG LINGKUP

Sasaran dari Alat Pelindung Diri (APD) RSUD Cempaka Putih mencakup semua
elemen yang ada, meliputi :
1. Seluruh karyawan RSUD Cempaka Putih
2. Pasien dan keluarga pasien
3. Pengunjung RSUD Cempaka Putih
BAB III
TATA LAKSANA

Kegiatan yang masuk dalam panduan ini adalah semua kegiatan pemakaian dan
pelepasan APD
A. Area penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Penggunaan APD di tempat kerja disesuaikan dengan pajanan bahaya yang
dihadapi di area kerja. Berikut adalah jenis APD yang diperlukan :

NO Nama Ruang Jenis APD Keterangan


1. UGD - Apron Untuk melindungi
- Masker bedah petugas kesehatan dan
- Kaca mata (goggle) pengunjung
- Tutup kepala (Head
cap)
- Sarung tangan
2. Kamar - Apron Untuk melindungi
Jenazah - Masker bedah petugas kesehatan
- Kaca mata (google)
jika perlu
- Sarung tangan
3. Cleaning - Sepat boot Untuk melindungi
service - Apron petugas kesehatan
- Masker bedah
- Kaca mata (Goggle)
- Sarung tangan rumah
tangga
4. Farmasi - Masker bedah Untuk melindungi
- Sarung tangan petugas kesehatan
5. OK - Sepatu boot Untuk melindungi
- Apron/gaun pelindung petugas kesehatan dan
- Masker bedah pasien
- Kaca mata (google)
- Tutup kepala (Head
cap)
- Sarung tangan
6. CSSD - Sepatu boot Untuk melindungi
- Apron petugas kesehatan
- Masker bedah
- Kaca mata (google)
- Tutup kepala (Head
cap)
- Sarung tangan

7. VK/RB - Sepatu boot Untuk melindungi


- Apron/gaun pelindung petugas kesehatan dan
- Masker bedah pasien
- Kaca mata (google)
- Tutup kepala (Head
cap)
- Sarung tangan
8. Perina - Masker bedah Untuk melindungi
- Sarung tangan petugas kesehatan dan
pasien

9. Gizi - Apron Untuk melindungi


- Masker bedah petugas kesehatan
- Tutup kepala (Head
cap)
- Sarung tangan
10. Laboratorium - Apron/Gaun pelindung Untuk melindungi
- Masker bedah petugas kesehatan dan
- Kaca mata (google) pengunjung/pasien
- Sarung tangan
11. Rawat Inap - Masker bedah Untuk melindungi
- Sarung tangan petugas kesehatan dan
pengunjung/pasien

12. Poli Gigi - Apron/gaun pelindung Untuk melindungi


- Masker bedah petugas kesehatan dan
- Google atau pelindung pengunjung/ pasien
wajah
- Sarung tangan
13. Poli - Masker bedah Untuk melindungi
- Sarung tangan petugas kesehatan dan
pengunjung/pasien

14. Radiologi - Masker bedah Untuk melindungi


petugas kesehatan dan
pengunjung/pasien

15. Laundry - Sepatu boot Untuk melindungi


- Apron petugas kesehatan
- Masker bedah
- Kaca mata (google)
- Tutup kepala (Head
cap)
- Sarung tangan

B. Panduan umum Alat Pelindung Diri (APD)


1. Tangan harus selalu dibersihkan meskipun menggunakan APD
2. Lepas dang anti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat
digunakan kembali yang sudah rusak atau sobek segera, setelah anda
mengetahui APD tersebut tidak berfungsi optimal
3. Lepaskan semua APD sesegera mungkin setelah selesai memberikan
pelayanan dan hindari kontaminasi dengan :
a. Lingkungan di luar ruang isolasi
b. Para pasien atau pekerja lain, dan
c. Diri anda sendiri
4. Buang semua perlengkapan APD dengan hati-hati dan segera
membersihkan tangan.
a. Perkirakan resiko terpajan cairan tubuh atau area terkontaminasi
sebelum melakukan kegiatan perawatan kesehatan
b. Pilih APD sesuai dengan perkiraan risiko terjadi pajanan

C. Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD)


1. Sepatu boot (pelindung kaki)
Digunakan untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam atau
benda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki.
Oleh karena itu “sandal jepit” atau sepatu yang terbuat dari bahan
lunak(kain) tidak boleh dikenakan. Sepatu boot karet atau sepatu kulit
tertutup memberikan lebih banyak perlindungan, tetapi harus dijaga
tetap bersih dan bebas kontaminasi darah atau tumpahan cairan tubuh
lain. Penutup sepatu tidak diperlukan jika sepatu bersih, sepatu yang
tahan terhadap benda tajam atau kedap air harus tersedia di kamar
bedah(OK).
2. Gaun pelindung
Digunakan untuk menutupi atau mengganti pakaian biasa atau
seragam lain, pada saat merawat pasien yang dicurigai menderita
penyakit menular melalui droplet/airborne.
Pemakaian gaun pelindung terutama adalah untuk melindungi baju dan
kulit petugas kesehatan dari sekresi respirasi. Ketika merawat pasien
yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular tersebut,
petugas kesehata harus mengenakan gaun pelindung setiap
memasuki ruangan untuk merawat pasien karena ada kemungkinan
terpercik atau tersemprot darah, cairan tubuh, sekresi atau ekskresi.
Pangkal sarung tangan harus menutupi ujung lengan gaun
sepenuhnya. Lepaskan gaun sebelum meninggalkan area pasien.
Setelah gaun dilepas, pastikan bahwa pakaian dan kulit tidak kontak
dengan bagian yang potensial tercemar, lalu cuci tangan segera untuk
mencegah berpindahnya organisme.
3. Apron
Yang terbuat dari karet atau plastic, merupakan panghalang tahan air
untuk sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan. Petugas
kesehatan harus mengenakan apron dibawah gaun penutup ketika
melakukan perawatan langsung pada pasien, membersihakan pasien,
atau melakukan prosedur dimana ada resiko tumpahan darah, cairan
tubuh. Hal ini penting jika gaun pelindung tidak tahan air. Apron akan
mencegah cairan tubuh pasien mengenai baju dan kulit petugas
kesehatan.
4. Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, mulut, bagian
bawah dagu. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar
sewaktu petugas kesehata atau petugas bedah berbiacara, batuk atau
bersin serta untuk mencegah percikan darah atau cairan tubuh lainnya
memasuki hidung atau mulut petugas kesehatan.
Pada perawatan pasien yang telah diketahui atau dicurigai menderita
penyakit menular melalui udara atau droplet, masker yang digunakan
harus dapat mencegah partikel mencapai membrane mukosa dari
petugas kesehatan.
5. Kacamata (google)
Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh lain dengan
cara melindungi mata. Petugas kesehatan harus memakai pelindung
mata atau pelindung wajah jika melakukan tugas yang memungkinkan
adanya percikan cairan secara tidak sengaja kea rah wajah
6. Tutup kepala (head cap)
Digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan
kulit dan rambut tidak masuk ke dalam luka selama
tindakan/pembedahan. Topi harus cukup besar untuk menutup semua
rambut
7. Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan yang dapat menularkan penyakit dan
melindungi pasien dari mikroorganisme yang berada di tangan petugas
kesehatan. Sarung tangan merupakan penghalang (barrier) fisik paling
penting untuk mencegah penyebaran infeksi. Sarung tangan harus
diganti antara setiap kontak dengan satu pasien ke pasien lainnya
untuk menghindari kontaminasi silang.
Jenis-jenis sarung tangan :
a. Sarung tangan bersih
b. Sarung tangan steril
c. Sarung tangan rumah tangga
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Laporan monitoring kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


2. Laporan SPM RSUD Cempaka Putih
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit


dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. 2007
2. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan
sumber daya terbatas,YBP-SP,Jakarta 2009
3. CDC Website.”Contak Precautions” 1996.hal 1-3

Anda mungkin juga menyukai