ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Ikan nila (Oreochormis niloticus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang
bernilai ekonomis tinggi. Ikan nila (O. niloticus) hidup di perairan tawar namun mampu
beradaptasi dan hidup diperarian payau dan perairan laut (euryhaline). Ikan nila
(O. niloticus) merupakan ikan yang potensial dibudidayakan. Pematangan gonad pada
ikan nila (O. niloticus) dapat dilakukan dipercepat dengan cara hipofisasi, atau
penyuntikan hormon pada kelenjar hipofisa.
Kelenjar hipofisa adalah suatu kelenjar yang terletak didalam sela tursika di dasar
otak. Sela tursika ini berfungsi melindungi hipofisa dan memberikan ruang untuk
mengembang. Kelenjar hipofisa berfungsi menghasilkan berbagai hormon. Hormon
tersebut berfungsi mengatur pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, tingkah laku
dan reproduksi ikan nila (O. niloticus).
Hipofisasi adalah pendonoran hormon dari kelenjar hipofisa untuk mempercepat
pematangan gonad bagi ikan yang menerima donor. Hormon-hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofisa disuntikkan pada ikan lain sehingga dapat membantu proses
pemijahan buatan. Hipofisasi mampu merangsang ikan yang telah didonorkan untuk
lebih cepat melakukan pemijahan karena kelenjar hipofisa dapat mensekresikan
gonadotropin hormone yang sangat berguna dalam proses pemijahan. Sebelum
melakukan hipofisasi, pembudidaya perlu mengetahui bentuk dan posisi kelenjar
hipofisa untuk memudahkan prosesnya.
Terkait dengan hal tersebut, tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengidentifikasi bentuk dan posisi kelenjar hipofisa pada ikan nila (O. niloticus) dan
mengetahui bagaimana cara melakukan pembedahan dan pemisahannya.
Percobaan ini dilaksanakan pada hari sabtu, 4 mei 2019 pukul 10.00 WITA.
Bertempat di Laboratorium Oseanografi GIS dan Remote Sensing, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari. Alat yang digunakan pada
percobaan ini adalah sebagai berikut: baki, cutter, toples dan pisau bedah. Sedangkan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut: Ikan nila (O.
niloticus), es batu dan air. Pemilihan ikan nila (O. niloticus) sebagai hewan percobaan
dikarenakan ikan tersebut memiliki kelenjar hipofosa yang dapat dilihat jelas dibanding
ikan lainnya. Ikan nila (O. niloticus) diperoleh dari tempat budidaya sebanyak 4 ekor.
Ikan yang telah mati dilakukkan pembedahan pada bagian depan sirip punggung
(Dorsal Fin). Kelenjar hipofisa terletak pada ujung tulang vertebrae, terdapat
dibelakang otak.
Simpulan dari percobaan ini adalah kelenjar hipofisa pada ikan nila (O. niloticus)
terletak di bagian belakang otak, berwarna putih dan memiliki bentuk kecil seperti biji
kacang. Kelenjar hipofisa memiliki banyak fungsi pada fisiologis, seperti reproduksi,
tingkah laku reproduksi, naluri dan pematangan gonad yang dikendalikan oleh hormon
yang disekresikan oleh hipofisa. Pembedahan dan pengambilan kelenjar hipofisa
dilakukan dengan memotong bagian kepala ikan lalu mengambil kelenjar hipofisanya
yang terletak dibelakang otak menggunakan pinset.
Saran untuk praktikum selanjutnya adalah praktikan harus lebih disiplin lagi,
seperti hadir tepat waktu dan lebih fokus lagi saat mendengarkan penjelasan dari dosen
dan asisten pembimbing agar ilmu yang diberikan dapat lebih mudah dipahami.
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt, kerena
berkat rahmat, kehendak dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan Jurnal Mingguan
Praktikum Fisiologi Hewan Air ini. Penulis menyadari bahwa Jurnal Mingguan
Praktikum Fisiologi Hewan Air ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan dorongan
berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Kak Nurfajar, selaku asisten pembimbing yang sudah bersedia meluangkan
waktu disela-sela rutinitasnya untuk memberikan petunjuk, saran dan arahan hingga
selesainya penulisan Jurnal Mingguan Praktikum Fisiologi Hewan Air ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdan, B. S., Muslim. & Yulisma. 2016. Rangsangan Pemijahan Ikan Gabus (Channa
striata) Menggunakan Ekstrak Hipofisa Ikan Gabus. Jurnal Akuakultur Rawa
Indonesia. 4(1): 91-102
Ekici, A. & Metin, T. 2013. An Anatomical and Histochemical Examination of the
Pitutary Gland of Carp (Cyprinus carpio). Turkish Journal of Veterinary and
Animal Sciences. 1(37): 399-403
Shanthanagouda, AH. & Sachin, O. K. 2018. Breeding and Spawning of Fishes: Role of
Endocrine Gland. International Journal of Fisheries and Aquatic Studies. 6(4):
472-478
JURNAL FISIOLOGI HEWAN AIR
PRAKTIKUM III
HIPOFISA
OLEH :