Fitria Nurcahyani O1A117021 (Potensiometri)
Fitria Nurcahyani O1A117021 (Potensiometri)
RANGKUMAN MATERI
POTENSIOMETRI
OLEH :
KELAS :A
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2019
POTENSIOMETRI
Potensiometri merupakan salah satu cara fisika-kimia yang menggunakan
perlatan listrik untuk mengukur potensial elektroda indikator. Besarnya potensial
elektroda indikator. Besarnya potensial elektroda indikator ini tergantung pada
konsentrasi ion-ion tertentu dalam larutan. Potensial elektroda tidak dapat dihitung
sendirian, tetapi harus menggabungkan elektroda-elektroda indikator dengan elektroda
pembanding (elektroda referens) yang mempunyai harga potensial yang tetap selama
pengukuran. Potensiometri digunakan sebagai salah satu metode untuk mengukur
konsentrasi suatu larutan, dalam hal ini hubungan antara potensial sel dan konsentrasi
dapat dijelaskan melalaui persamaan Nerst.
Persamaan Nersnt
𝐸 = 𝐸0 − 𝑅𝑇 ln 𝑄 𝑛𝑓
Keterangan :
Eo : standar potensial reduksi
R : konsanta gas
T : temperatur ( K )
n : jumlah elektron yang terlibat dalam rekasi reduksi
F : konstanta faraday
Q : reaksi quosien.
Jika temperatur dalam laboratorium 298 K ,maka ln diubah ke log, maka diperoleh
persamaan berikut :
E = Eo – 0,05916 log Q n
Indikator Validasi
Indikator validasi pada potensiometri yaitu :
1. Batas pengukuran pada daerah rendah pada dasarnya merupakan satuan
kuantitatif yang menunjukkan kemampuan suatu elektroda selektif ion. Bila
larutan sampel terlalu pekat atau lebih tinggi dari batas pengukuran daerah tinggi
maka kita cukup dengan mengencerkan larutan tersebut hingga pada daerah
pengukuran yang ditetapkan. Namun untuk larutan yang konsentrasinya rendah
maka kita harus hati-hati dalam pengukurannya.
2. Linearitas, yaitu ukuran seberapa bagus hubungan konsentrasi analit dengan
potensial sel.
3. Selektivitas merupakan karakter elektroda yang paling penting. Hal ini karena
elektroda yang selektif akan dapat dipakai untuk mengukur analit tanpa adanya
gangguan ion lain. Tingkat selektivitas suatu elektroda ditentukan oleh nilai
tetapan selektivitas potensiometrik Kiij. Lambang ini menunjukkan tetapan
selektivitas ion utama i terhadap ion pengganggu j.
Elektroda yang merespon ion secara spesifik sering disebut sebagai elektroda
indikator dan pemilihan serta penggunaan elektroda merupakan kunci keberhasilan
dari sistem potensiometri. Apabila suatu logam dapat merespon ion logam yang
sejenis dalam larutan, ini tidak cukup selektif karena juga dapat merespon ion-ion
logam lain. Sebagai contoh elektroda platinum dapat merespon semua pasangan
reaksi redoks dalam larutan dan ini tidak selektif. Dalam potensiometri pada
dasarnya menggunakan suatu elektroda dengan rancangan khusus yang selektif
terhadap ion tertentu yang sering disebut elektroda selektif ion (ESI). Elektroda
yang paling sering dijumpai adalah elektroda gelas yang selektif terhadap ion H+
dan atau Ph.
Elektode Pembanding
Di dalam beberapa penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan suatu elektrode
pembanding (refference electrode) yang memiliki syarat harga potensial setengah
sel yang diketahui, konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap komposisi larutan
yang sedang selidiki.. Pasangan elektrode pembanding adalah elektrode indikator
(disebut juga working electrode) yang potensialnya bergantung pada konsentrasi
zat yang sedang diselidiki.
Syaratnya adalah:
Mematuhi persamaan Nersnt bersifat reversible
Memiliki potensial elektroda yang konstan oleh waktu
Segera kembali keharga potensial semula apabila dialiri arus yang kecil
Hanya memiliki efek hysterisis yang kecil jika diberi suatu siklus suhu
Merupakan elektroda yang bersifat nonpolarisasi secara ideal
Potensial sel ini akan bergantung pada konsentrasi klorida x (pada kalomel yang
tidak jenuh), dan harga konsentrasi ini harus dituliskan untuk menjelaskan
elektroda.
Elektroda kalomel terbuat dari tabung gelas atau plastik dengan panjang 5 –
15 cm dan garis tengah 0,5 – 1 cm. Pasta Hg/HgCI terdapat di dalam tabung
yang lebih dalam, dihubungkan dengan larutan KCI jenuh melalui lubang kecil.
Kontak elektroda ini dengan larutan dari setengah sel lainnya melalui penyekat
yang terbuat dari porselen atau asbes berpori.
Biasanya elektroda ini terbuat dari suatu larutan jenuh atau 3,5 M KCI yang
harga potensialnya dalah 0,199 V (jenuh) dan 0.205 V (3,5M) pada 250 C.
Kelebihan elektroda ini dapat digunakan pada suhu yang lebih tinggi sedangkan
elektroda kalomel tidak.
Sel Galvani
Gas H2
1 atm
- V
+
Jembatan garam KCl Cu
…………………….. …………………….
H+ (a=1 M) Cu2+ (a=1 M)
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, I., G., dan Abdul, R., 2018. Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Ulfah, M., 2012.: https://muthiaura.wordpress.com/2012/06/16/potensiometri/, diakses
pada tanggal 20 Mei 2019.
Suyanta, 2013. Potensiometri, UNY Press, Yogyakarta.