KONTRAK NO
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
jumlahnya. Pada sebagian besar wilayah permukiman telah tumbuh padat tidak
diimbangi dengan perencanaan sistem infrastruktur dasar yang memadai. Hal ini
merupakan permasalahan yang perlu ditangani segera dan merupakan langkah
penting untuk mewujudkan permukiman yang sehat.
Air bersih yang merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus
selalu tersedia, di mana terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi kehidupan
manusia akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan hidup
secara keseluruhan. Ketersediaan air bersih yang berkesinambungan akan
menjamin kualitas kesehatan yang baik, yang pada akhirnya berpengaruh pula
terhadap kestabilan sosial ekonomi masyarakat.
Dalam kancah dunia, air menjadi bagian dalam MDG’s dan Indonesia
terlibat dalam upaya pencapaiannya. Pemerintah Indonesia lantas menggalakkan
pembangunan sektor air minum dengan cara melengkapi perangkat hukum dan
peraturannya kemudian dijadikan basis dalam implementasi kebijakan strategis.
Akhirnya lahirlah kegiatan yang disebut RISPAM.
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN ACEH TAMIANG
I- 2
yang ditetapkan di sektor air minum ini mesti tercapai. Target itu adalah proporsi
penduduk terhadap sumber air minum terlindungi (akses aman) 68,87%
(nasional), 78,19% (perkotaan), 61,60% (perdesaan). Oleh sebab itu, Kementerian
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Air
Minum merilis percepatan penyediaan air minum Jaringan Pipa dan BJP. Artinya,
peran pengembangan air minum tidak hanya diemban oleh PDAM tetapi juga
dipikul oleh kementerian, dinas, lembaga, badan-badan lain, baik pemerintah pusat
maupun pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, termasuk prakarsa dan
swadaya masyarakat, industri denganCorporate Social Responsibility-nya (CSR).
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN ACEH TAMIANG
I- 3
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang menegaskan setiap daerah harus
memiliki strategi pembangunan air minum.
Perencanaan pembangunan sektor air minum merupakan upaya
kolaboratif dan multisektor,melibatkan berbagai instansi pemerintah daerah yang
terkait dengan air minum baik secara langsung maupun tidak langsung serta
berbagai elemen dalam masyarakat. Prinsip-prinsip yang diharapkan tertuang
dalam perencanaan pembangunan air minum, selain multisektor dan kolaboratif,
adalah bahwa perencanaan tersebut didasarkan pada kebutuhan nyata masyarakat.
Sementara itu, dalam rangka percepatan pelayanan pada sektor air
bersih, sanitasi, dan persampahan, dan untuk mencapai sasaran yang tertuang
dalam MDG (Millennium Development Goals) dengan dilatarbelakangi oleh kondisi
ketersediaan prasarana dan sarana Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
(AMPL) yang masih sangat terbatas maka perlu kiranya suatu strategi dalam
bidang air minum yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
dengan menjamin kebutuhan pokok air minum yang memenuhi syarat kualitas,
syarat kuantitas, syarat kontinuitas, dan syarat keterjangkauan.
1.2.1 Maksud
Kegiatan Rencana Induk Pengembangan SPAM Kabupaten Aceh Tamiang
adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi
pembangunan air minum secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang
dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi
pembangunan air minum Kabupaten Aceh Tamiang dengan tujuan agar
pembangunan air minum dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan
berkelanjutan ,selain itu kegiatan itu juga bermaksud untuk ::
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN ACEH TAMIANG
I- 4
3. Memberikan masukan bagi pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten dalam
upaya mengembangkan prasarana dan sarana air minum di Kabupaten yang
bersangkutan melalui program yang terpadu dan berkelanjutan(sebagai contoh)
1.2.2 Tujuan
Tujuan penyusunan rencana induk pengembangan SPAM adalah untuk
memperoleh gambaran terhadap kebutuhan air baku, kelembagaan, rencana
pembiayaan, rencana jaringan pipa utama, dan rencana perlindungan terhadap air
baku untuk jangka panjang. Selain itu adanya rencana induk pengembangan SPAM
bertujuan untuk mendapatkan izin prinsip hak guna air oleh Pemerintah.Sehingga
menghasilkan dokumen rencana induk pengembangan SPAM, yang dapat menjadi
pedoman pengembangan SPAM di kabupaten Aceh Tamiang hingga tahun 2030-
2035
1.3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan yang akan dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN ACEH TAMIANG
I- 5
4. Melaksanakan identifikasi potensi pengembangan pelayanan air minum dan
potensi air baku.
8. Mengkaji pilihan SPAM yang paling ekonomis dari investasi, serta operasi dan
pemeliharaan untuk pembangunan SPAM baru.
10. Menyusun strategi dan program pengembangan pelayanan air minum dengan
pola investasi dan pemeliharaannya.
11. Menyusun materi rencana induk air minum dengan memperhatikan rencana
pengelolaan sumber daya air, rencana tata ruang wilayah, kebijakan dan
strategi pengembangan SPAM.
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah Rencana Induk Pengembangan
SPAM Kabupaten Aceh Tamiang yang siap ditindaklanjuti oleh Penyelenggara
SPAM Pemerintah Kabupaten untuk menjadi dokumen Legal Pemerintah
Kabupaten mengenai Rencana Induk Pengembangan SPAM
Penyusunan Rencana Induik Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten
Aceh Tamiang ini menghasilkan keluaran (produk) yang secara keseluruhan dapat
menjadi pedoman dan arahan untuk pelaksanaan konstruksi fisik. Produk yang
dihasilkan meliputi :
1. Gambar Rencana
2. Analisa perhitungan perencanaan detail
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN ACEH TAMIANG
I- 6
3. Perhitugan volume dan back up perhitungan
4. Rencana Anggaran Biaya (EE)
5. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
6. Laporan Perencanaan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan gambaran umum lokasi studi yang meliputi kondisi
fisik dasar, rumah dan lahan, kondisi sarana dan prasarana, serta kondisi
sosial ekonomi budaya Kabupaten Aceh Tamiang
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN ACEH TAMIANG
I- 7
minum di Kabupaten Aceh Tamiang sampai dengan akhir tahun periode
perencanaan tahun 2014
Bab ini menjelaskan biaya investasi serta pola investasi yang dilakukan
dengan pentahapan serta sumber pendanaan disesuaikan dengan kondisi
kinerja BUMD/PDAM/BLU. Selain itu juga menjelaskan gambaran
asumsi-asumsi yang berpengaruh secara langsung maupun tidak
langsung terhadap hasil perhitungan proyeksi finansial. Bab ini juga
mencakup hasil perhitungan kelayakan finansial (termasuk analisisnya)
dan besaran tarif.
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN ACEH TAMIANG
I- 8
I. Laporan Pendahuluan
Merupakan laporan temuan awal, perumusan program, metodologi,
pendekatan, dan rencana kerja yang akan dilaksanakan konsultan dalam
menangani pekerjaan. Secara garis besar Laporan Pendahuluan berisikan :
- Pendahuluan
- Gambaran Umum Wilayah Studi
- Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum Eksisting
- Metode Pelaksanaan Pekerjaan
- Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan
- Observasi dan Inventarisasi Data Sekunder
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN ACEH TAMIANG
I- 9
- Pendahuluan
- Gambaran Umum Wilayah Studi
- Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum Eksisting
- Standar / Kriteria Perancanaan
- Proyeksi Kebutuhan Air
- Potensi Air Baku
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN ACEH TAMIANG
I -10