Anda di halaman 1dari 4

GARAM

V. Alat Dan Bahan

a. Pemanas
b. Gelas beker
c. Garam dapur
d. Kristal CaO
e. Larutan encer Ba(OH)2/BaCl2 0,5 M
f. Gelas ukur
g. Corong
h. Pipa bengkok
i. Larutan (NH4)2CO3 (6 garam dalam 200 ml)
j. Larutan HCl encer 0,1 M dan H2SO4 pekat
k. Kertas saring
l. Kertas lakmus

VI. Prosedur Percobaan

1. Larutkan kira-kira 16 garam dapur ke dalam 50 ml air (dal;am gelas beker) dengan pemanasan
sampai mendidih sambil diaduk. Kemudian bagi larutan ini menjadi 2 bagian yang persis sama
yaitu larutan A dan B, masing –masing diperlakukan lebih lanjut sbb :

2. Kristalisasi dari larutan A secara penguapan


a. Tambahkan kira-kira -,2 garam CaO ke dalam larutan A
b. Tambahkan larutan Ba(OH)2 secara bertetes-tetes hingga tidak terbentuk lagi endapan pada
tetes terakhir.
c. Tambahkan larutan (NH4)2CO3 bertetes-tetes sambil diaduk
d. Seiring campuran tersebut ke dalam gelas beker bersih yang telah ditimbang sebelumnya dan
netralkan filtratnya dengan penambahan larutan HCl encer secara bertetes-tetes (uji sifat
kenetralan ini dengan kertas lakmus tiap tetesan HCl)
e. Uapkan larutan sampai relative kering
f. Timbang NaCl (yang telah putih daripada garam dapur semula) yang diperoleh dan hitung
persentasenya.
3. Kristalisasi dari larutan B secara pengendapan
a. Larutan B dijenuhkan dengan penambahan gas HCl yang dapat diperoleh dari reaksi antgar
garam dapur dengan asam sulfat pekat (lakukan di dalam almari asap). Aliran gas HCl
dihentikan sertelah pertumbuhan Kristal NaCl dalam larutan tidak bertambah lagi.
b. Pisahkan Kristal ini dengan penyaringan, keringkan kemudian timbang hasilnya dan
bandingkan dengan metode 2.

IODIN

VII. Hasil Pengamatan

a. Hasil Amatan

No. Jenis Kegiatan Amatan/Simpulan


1. 2ml air + Kristal Iodin Terbentuk larutan dari tidak berwarna menjadi berwarna
kuning

2. 2ml KI + Kristal Iodin Terbenmtuk warna seperti betadine pada saat KI tditambahkan
ke dalam kristal Iodin

3. 2ml Etanol + Kristal Iodin Terbnentukl warna larutan seperti betadine pada saat etanol di
tambahkan kedalam Kristal iodin

4. 2ml CHCL4 + Kristal Iodin Terbentuk larutan berwarna ungu dan bagian bawah terbentuk
endapan berwarna ungu tua dan lapisan atas larutan berwarna
ungu muda

5. 2ml Diklorometana+ Kristal Terbentuk larutan berwarna ungu bagian atas dan endapan ungu
kecil Iodin tua di bagian bawah
6. 2ml Diklorometana + I3-- 0,5 ml Setelah dicampur terbentuk larutan berwarna ungu muda tetapi
antara kedua campuran tersebut tidak becampur I3- berwarna
kuning kec oklatan sedangkan larutan di bawahnya berwarna
ungu
7. I3- + CHCl3 I3- (awalnya berwarna coklat kehitaman + CHCl3 (Tidak B
erwarna) terbentuk 2 lapisan atas kuning kecoklatan bawah
ungu

8. I3- + H2O + Amilum Terbentuk warna kuning kejinggaan ketika I3- + air, ketika
tambah 5 tetes amilum warna hitam

9. I3- + KI Terbetuk warna merah jingga

10. Larutan 3 + Larutan 6 Terjadi perubahan warna larutan 3 + larutan 6 menjadi kuning
kehitaman

11. Cu(No3)21 ml + KI 5 tetes Pada saat penambahan KI 1 tetes terjadi perubahan warna
menjadi biru muda dan kuning kecoklatan, di 5 tetes warna
menjadi kuning kecoklatan dan endapan. Endapan tidak dapat
alrfut
12. HgCl2 1ml + KI > 1ml (13 Pada saat penambahan 5 tetes KI, terjadi perubahan warna pada
tetes) HgCl, TB menjadi jingga, setelah ditambahkan hingga 13 tetes
endapan hilang , dan terjadi perubahan warna menjadi TB
Kekuningan

b. Kesimpulan

I2 + Pelarut SIfat pelarut (polar/ non polar) Kesimpulan (larutam/ tak larut)
+ air Polar Tidak Larut

+ I- Non Polar Larut

+ CHCl3 Non Polar Larut

+ CH2Cl2 Polar Tidak larut

VIII. Persamaan Reaksi

1. H2O + I2(s)
2. KI (aq) + I2(s) K+(aq) + I3-(aq)
3. C2H5OH(aq) + 1 1/2 I2(s) C2H4 (aq) + I2 (g) + H2O (l)
4. CHCl3(aq) + 3KI(aq) CHI3 (aq) + 3KCl (aq)
5. CH2Cl2(aq) + 2KI(aq) 2KCl (aq) + CH2I2 (aq)

6. Fe(NO3)3 (aq)+ 3KI(aq) 3KNO2 (aq) FeI3 (aq)


7. 2Cu(NO3)2 (aq) 4KI (aq) 4KNO3 (aq) + 2CuI3 (aq)
8. HgCl2 (aq) + 2KI(aq) HgI2(aq) + 2KCl (aq)

Anda mungkin juga menyukai