Anda di halaman 1dari 65

PRAKTIKUM IV

SISTEM PERNAFASAN
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop
untuk mengamati preparat awetan.
2. Mengenal dan memahami jaringan organ yg
berhubungan dengan pernafasan serta
karakteristiknya.

ALAT
1. Mikroskop
2. Preparat awetan sel-sel organ pernafasan

BAHAN
1. Paru-paru
2. Trakea
Fungsi Sistem Respirasi

• Pertukaran gas
• Mengatur pH darah.
• Tempat /rumah reseptor-reseptor penciuman
• Menyaring udara
• Menghasilkan suara (vocal sound)
• Mengekskresikan air dan panas dalam jumlah
kecil.
ORGAN
ANATOMI SISTEM PERNAFASAN • Hidung
• Faring
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Paru-paru
Upper Respiratory Tract

Lower Respiratory Tract


RESPIRASI
Proses pertukaran gas dalam tubuh

Tiga Step Dasar Respirasi


1. Ventilasi pulmonari (bernafas)  inhalasi dan
ekshalasi udara dan melibatkan pertukaran udara
antara atmosfer dan alveoli paru-paru.
2. Respirasi eksternal  pertukaran gas antara
alveoli dan darah di dalam kapiler paru-paru
melewati membran respiratori.
3. Respirasi internal  pertukaran gas antar darah di
dalam kapiler sistemik dan sel jaringan.
Otot Respirasi dan Aksinya
Pressure Changes in Pulmonary
Ventilation
Summary Inhalation and Exhalation
Exchange of Oxygen and Carbon Dioxide

Kecepatan Pertukaran Gas (Pulmonary & Systemic)


dipengaruhi oleh :

• Perbedaan tekanan parsial antar gas

• Luas permukaan area pertukaran gas

• Jarak difusi

• Berat molekul tingkat kelarutan gas


Transport of Oxygen and Carbon Dioxide
Area Pengatur Respirasi
Medullary Rhytmicity Area
• Letak : medula oblongata
• Fungsi : mengontrol ritme dasar respirasi
• Tersusun atas dua area yi : area inspiratori dan area ekspiratori
Pneumotaxic Area
• Letak : pons bagian atas
• Fungsi : membantu koordinasi transisi antara inhalasi dan ekshalasi
• Mekanisme kerja : mengirimkan impuls inhibitori ke area inspiratori
 mematikan area inspirastori dan memperpendek durasi inhalasi
Apneustic Area
• Letak : pons bagian bawah
• Fungsi : membantu koordinasi transisi antara inhalasi dan ekshalasi
• Mekanisme kerja : mengirimkan impuls stimulatori ke area
inspiratori aktivasi area inspiratori dan memperpanjang inhalasi
Kemoreseptor Regulator

a. Kemoreseptor Sentral (sistem saraf pusat)


• Letak : medulla oblongata
• Fungsi : monitor kimiawi cairan
serebrospinal
b. Kemoreseptor Perifer (sistem saraf perifer)
• Letak : aortic bodies (di dalam dinding arkus
aorta) dan carotid bodies (di dalam dinding
arteri karotid)
• Fungsi : monitor kimiawi darah
Volume & Kapasitas Respirasi
Volume Respirasi
• Volume Tidal (VT): volume udara yang masuk atau keluar
paru selama satu kali bernafas. Nilai rata-rata pada keadaan
istirahat = 500ml
• Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume/
VCI) : volume tambahan yang dapat secara maksimal
dihirup melebihi volume tidal istirahat. Nilai rata-ratanya =
3000ml.
• Volume Cadangan Ekspirasi (Expiratory Reserve Volume/
VCE) : volume tambahan udara yang dapat secara aktif
dikeluarkan oleh kontraksi maksimum melebihi udara yang
dikeluarkan secara pasif pada akhir VT normal. Nilai rata-
ratanya = 1000ml.
• Volume Residual : volume minimum udara yang tersisa di
paru bahkan setelah ekspirasi maksimum. Nilai rata-ratanya
= 1200ml. Volume ini tidak dapat diukur langsung dengan
spirometer karena udara ini tidak keluar masuk.
Volume & Kapasitas Respirasi
Kapasitas Respirasi
• Kapasitas Inspirasi (KI) : volume udara yang dapat
dihirup pada akhir ekspirasi normal tenang (KI = VCI +
VT). Nilai rata-ratanya = 3500ml.
• Kapasitas Residual Fungsional (KRF) : volume udara di
paru pada akhir ekspirasi pasir normal (KRF = VCE +
VR). Nilai rata-ratanya = 2200ml.
• Kapasitas Vital (KV) : volume maksimal udara yang
dapat dikeluarkan selama satu kali bernafas setelah
inspirasi maksimum (KV = VCI + VT + VCE). Nilai rata-
ratanya = 4500ml.
• Kapasitas Paru Total (KPT) : volume udara maksimum
yang dapat ditampung oleh paru (KPT = KV + VR). Nilai
rata-ratanya = 5700ml.
Spirometer (Respirometer) : alat untuk mengukur jumlah udara yg dihirup dan
dihembuskan. Alat ini terdiri dari sebuah tong berisi udara yg terapung pd sebuah
wadah yg berisi air. Sewaktu seseorang menghirup dan menghembuskan udara keluar-
masuk tong melalui sebuah selang penghubung, tong akan naik dan turun yg kmdian
dicatat sbg suatu spirogram. Pencatatan tsb dikalibrasi ke besarnya perubahan volume.
Peak Flow Meter

• Peak flow meter adalah alat yang digunakan


untuk mengukur volume udara yang
dihembuskan.
• Alat ini sebaiknya digunakan setiap hari untuk
memonitor asma anda.
Cara Menggunakan Peak Flow Meter

1. Geser marker hingga skala bagian bawah.


2. Berdiri tegak dg kepala menghadap ke depan, dan
mengambil nafas dalam-dalam.
3. Pasanglah bagian depan alat (mouthpiece) ke dalam mulut
(di antara gigi atas dan bawah). Jangan sampai lidah anda
berada di dalam lubang alat atau jangan sampai lidah
menghalangi pengeluaran udara dr dalam mulut.
4. Tiuplah udara sekeras dan secepat mungkin ke dalam
alat.
Tujuan dr langkah ini adalah agar udara yg ditiupkan
dapat menggerakkan marker sejauh mungkin.
5. Ulangi langkah 1 – 3 bebrapa kali.
Jangan mencatat hasil jika anda batuk atau melakukan
kesalahan.
6. Catatlah tiga hasil tertinggi .
Peak Flow Chart

Mis : Usia 58 th, TB 154cm


 peak flow = 430 L/menit

To find your peak flow, move right along the bottom axis until you get to the point
corresponding to your age, and then vertically up until you hit the red curve that
corresponds to your height, and then where these intersect, go horizontally left and read
the peak flow value of the vertical axis.
Zone Reading Description
A peak flow reading in the
80 to 100 percent of the
green zone indicates that
Green Zone usual or normal peak flow
the asthma is under good
readings are clear.
control.
Indicates caution. It may
50 to 79 percent of the mean respiratory airways
Yellow Zone usual or normal peak flow are narrowing and
readings additional medication may
be required.
Indicates a medical
emergency. Severe airway
narrowing may be occurring
Less than 50 percent of the
and immediate action
Red Zone usual or normal peak flow
needs to be taken. This
readings
would usually involve
contacting a doctor or
hospital.
HISTOLOGI
Epitel Respirasi
Dinding Bronkus
Bronkus Besar
Bronkiolus
Cabang-Cabang Bronkiolus
Alveolus
Trakea
Trakea Potongan Memanjang
THE END

Anda mungkin juga menyukai