Modal Ventura
Dra. Ana Partina, M.Si.
Alni Rahmawati, S.E., M.Si.
PE N D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Modal ventura telah dikenal sejak abad ke-11 di benua Eropa dan terus
mengalami perkembangan sampai saat ini. Sebenarnya dengan adanya
perusahaan modal ventura akan membantu perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan dana terutama bagi perusahaan yang jika dianalisis oleh pihak
Bank dianggap ada beberapa hal yang tidak layak. Jika sebuah perusahaan
dianggap tidak layak oleh bank untuk memperoleh pinjaman maka modal
ventura adalah salah satu alternatif yang bisa dipilih.
Perkembangan modal ventura di Indonesia diawali dari tahun 1973
dengan didirikannya PT Badan Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), ketika
didirikan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), kegiatan utamanya
adalah pengembangan usaha. Pengembangan usaha di sini dimaksudkan
untuk usaha kecil dan menengah yang diharapkan akan tumbuh jiwa
entrepreneurship sehingga perusahaan kecil dan menengah bisa memiliki
daya saing. Penyertaan modal dari PT. BPUI diharapkan perusahaan
pasangan usaha akan mampu memperbaiki kondisi perusahaan sehingga hasil
akhirnya nanti perusahaan pasangan usaha dapat dinilai layak untuk
memperoleh pinjaman dana dari Bank.
PT BPUI adalah perusahaan milik negara sehingga penyertaan modalnya
adalah penyertaan modal negara untuk mendirikan perusahaan perseroan
yang usahanya bergerak dalam bidang penyertaan modal. Akan tetapi,
perkembangannya tidak begitu bagus, sampai tahun 1988 dikeluarkan
ketentuan tentang pendirian perusahaan modal ventura swasta.
5.4 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Gambar 5.1.
Mekanisme Modal Ventura Single Tier
Keterangan:
a. Para investor memberikan dana yang dimiliki pada perusahaan modal
ventura atau Venture Capital Company (PMV = Perusahaan Modal
Ventura). Dana yang telah diserahkan kepada PMV akan diinvestasikan
kepada perusahaan yang memerlukan modal.
b. PMV memberikan modal pada perusahaan yang membutuhkan modal
atau disebut dengan investee atau perusahaan pasangan usaha (PPU).
Proses ini disebut dengan financing. PMV akan mengelola sendiri modal
yang diinvestasikan ke Perusahaan Pasangan Usaha.
5.6 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Gambar 5.2.
Mekanisme Modal Ventura Two Tier (Fund Company)
EKSI4205/MODUL 5 5.7
Keterangan:
a. Investor memberikan dana kepada perusahaan modal ventura untuk
diinvestasikan pada perusahaan yang membutuhkan modal.
b. Pada metode ini perusahaan modal ventura akan bekerja sama dengan
perusahaan investasi (management company).
c. Perusahaan manajemen (management company) akan melakukan
penjajagan awal untuk menilai perusahaan pasangan usaha. Beberapa hal
yang dilakukan pada tahap evaluasi dan negosiasi awal adalah evaluasi
terhadap permohonan pembiayaan, kondisi persaingan, proyeksi pasar,
kondisi tim pengelola, kemungkinan penggunaan sumber pembiayaan
lain, potensi keuntungan dan jumlah pembiayaan dan waktu yang
dibutuhkan. Perusahaan manajemen akan melakukan beberapa tahapan
untuk menilai perusahaan pasangan usaha (PPU).
d. Hasil penilaian akan diserahkan kembali pada perusahaan modal ventura
untuk dilakukan negosiasi dan penyelesaian akhir.
e. Setelah dinilai layak maka dibuat kontrak manajemen antara perusahaan
manajemen dengan perusahaan modal ventura. Adapun tugas perusahaan
manajemen adalah:
1) mengidentifikasi;
2) mengevaluasi;
3) memonitor;
4) administrasi;
5) reviu.
f. PMV akan memutuskan besar pembiayaan kepada perusahaan pasangan
usaha.
g. Dilakukan proses divestasi meliputi kegiatan mempertimbangkan/
mempersiapkan divestasi dan melaksanakan divestasi. Penawaran
divestasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti berikut ini.
1) Initial Public Offering (IPO)/penawaran umum melalui pasar modal.
2) Buy Back/menjual kembali kepada perusahaan pasangan usaha.
3) Likuidasi.
4) Menjual kepada investor baru.
5) Pemberian kredit perbankan.
h. Hasil investasi akan dikembalikan pada PMV berdasarkan hasil
kesepakatan sebelumnya (Venture Capital Agreement).
5.8 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
C. TAHAP-TAHAP PEMBIAYAAN
Dari sisi return dan risk yang dihadapi, setiap lembaga keuangan
tersebut memiliki parameter yang berbeda-beda untuk menilai kelayakan
usaha seperti berikut ini.
1. Pasar modal
Pasar modal menitikberatkan pada standar pengelolaan dan track record
yang dimiliki perusahaan.
EKSI4205/MODUL 5 5.19
2. Perbankan.
Perbankan menitikberatkan pada penilaian track record, agunan, dan
kondisi perekonomian secara makro. Sedangkan elemen 5C (character,
capacity, capital, colleteral, condition) + 1C (constrain) menjadi
pedoman dalam penentuan pemberian kredit.
3. Modal ventura.
Modal ventura berusaha mengembangkan potensi risiko yang tinggi
dengan potensi return sehingga diharapkan terjadi peningkatan nilai
perusahaan.
3. Expansion Stage
Pada tahap ekspansi, pembiayaan yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut.
a. Second Round Financing
Tahap di mana prototipe produk dan analisis pasar telah dilakukan
dan produk telah dilempar kepasar. Pembiayaan akan dipusatkan
pada bagaimana meningkatkan kemampuan penjualan agar produk
yang dihasilkan dapat diterima di pasar dan memberikan
keuntungan. Pada tahap ini perlu cadangan bahan baku dalam
jumlah yang besar.
b. Third Round Financing
Pembiayaan pada tahap ini akan lebih banyak berpusat pada
meningkatkan jumlah penjualan sehingga biaya operasionalnya
tertutup. Perlu perencanaan strategis dalam usaha untuk tetap
mampu mengembangkan produk baru, memperluas jaringan bisnis,
dan melakukan penyesuaian terhadap berbagai perubahan secara
eksternal. Meski biasanya perusahaan telah mencapai titik break
even point, tetapi tambahan modal masih diperlukan untuk mampu
mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi.
c. Keunikan barang atau jasa yang diproduksi; setiap jenis barang atau
jasa memiliki keunikan pengelolaan. Oleh karenanya perlu untuk
meneliti keunikan produk atau jasa yang akan dihasilkan.
d. Teknologi yang digunakan; berkaitan dengan teknologi apa yang
dibutuhkan. Dikaitkan juga dengan jumlah pembiayaan yang
diperlukan. Bagi produk berteknologi tinggi maka penilaian tentang
teknologi yang dibutuhkan akan sangat penting.
e. Kondisi pasar; berhubungan dengan kondisi persaingan dan
kemungkinan produk dapat diserap di pasar.
f. Asumsi yang digunakan; sebuah perencanaan pasti didasarkan pada
asumsi-asumsi tertentu. Penetapan asumsi yang digunakan perlu
selalu diuji agar asumsi tersebut didasarkan atas data yang tepat dan
akurat.
g. Strategi pemasaran; proyeksi keuangan dan strategi pengembangan
produk yang akan digunakan.
h. Informasi dari pihak-pihak yang terkait dengan calon perusahaan
pasangan usaha.
4. Tahap pemantauan.
Meliputi kegiatan pemantauan dan evaluasi perusahaan pasangan usaha.
5. Tahap divestasi
Meliputi kegiatan mempertimbangkan waktu divestasi yang tepat serta
bentuk divestasi apa yang dipilih dan melakukan divestasi.
Divestasi atau penarikan kembali penyertaan modal yang telah dilakukan
perusahaan modal ventura (PMV) pada perusahaan pasangan usaha
(PPU) dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
a. Pembelian kembali saham modal ventura oleh perusahaan pasangan
usaha (buyback). Apabila perusahaan pasangan usaha cukup mampu
5.24 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
LAT IH A N
b) buy back;
c) menjual perusahaan pasangan usaha (PPU) kepada perusahaan lain;
d) pemberian kredit dari bank;
e) likuidasi.
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 2
Daftar Pustaka