Anda di halaman 1dari 28

Modul 5

Modal Ventura
Dra. Ana Partina, M.Si.
Alni Rahmawati, S.E., M.Si.

PE N D A HU L UA N

J ika dibandingkan dengan jenis pembiayaan yang lain, modal ventura


tergolong jenis pembiayaan yang relatif lebih lunak, terutama jika
dibandingkan dengan kredit perbankan. Di sisi lain, bagi perusahaan modal
ventura (PMV), jenis pembiayaan ini tergolong berisiko tinggi. Dengan risiko
yang tinggi tersebut, perusahaan modal ventura (PMV) mengharapkan
tingkat pengembalian (return rate) yang tinggi pula.
Modul 5 ini berisi uraian tentang pembiayaan yang berisiko, yaitu modal
ventura. Modal ventura sebagai salah satu sumber pembiayaan memiliki
karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan lembaga pembiayaan yang
lain, keterlibatan aktif pada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) menyebabkan
pembiayaan ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sumber
pembiayaan yang lain.
Dengan mempelajari modul ini, diharapkan secara umum Anda akan
mampu menjelaskan konsep-konsep yang ada dalam modal ventura sebagai
salah satu produk atau layanan yang disediakan oleh lembaga keuangan.
Secara khusus, Anda diharapkan akan mampu menjelaskan tentang:
1. pengertian modal ventura;
2. perkembangan modal ventura dan kebijakan pengembangan modal
ventura di Indonesia;
3. konsep kelembagan dan mekanisme modal ventura;
4. tujuan dan manfaat modal ventura;
5. karakteristik modal ventura;
6. sumber dana modal ventura;
7. jenis pembiayaan modal ventura;
8. tahap-tahap pembiayaan;
9. kunci keberhasilan dan hambatan modal ventura;
10. divestasi modal ventura;
11. modal ventura vs debt financing;
12. analisis penilaian pembiayaan modal ventura.
5.2 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Kegiatan Belajar 1

Ruang Lingkup Modal Ventura

A. PENGERTIAN MODAL VENTURA

Modal ventura adalah salah satu alternatif pembiayaan yang dapat


digunakan oleh perusahaan sebagai sumber dana. Ada beberapa bentuk
pengertian modal ventura, yaitu:
1. Diambil dari kata venture yang artinya sesuatu yang mengandung risiko.
2. Menurut Keppres No. 61 Tahun 1988:
Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan penerima bantuan untuk jangka waktu tertentu.

Modal ventura termasuk jenis pembiayaan yang mengandung risiko


tinggi karena mekanisme pembiayaannya yang relatif lebih lunak, terutama
jika dibandingkan dengan kredit perbankan. Dalam modal ventura
pembiayaan dilakukan dengan cara melakukan penyertaan modal secara
langsung ke dalam perusahaan yang dibiayai. Keterlibatan perusahaan modal
ventura bukan hanya sekadar pemberian modal, tetapi juga bagaimana
mengelola perusahaan. Jadi perusahaan modal ventura secara langsung akan
terlibat pada perusahaan yang dibiayai. Perusahaan yang memperoleh
pembiayaan modal ventura disebut dengan Perusahaan Pasangan Usaha
(PPU) atau investee company. Meskipun prinsip pembiayaan dan modal
ventura adalah dalam bentuk penyertaan modal, hal tersebut tidak berarti
bahwa bentuk formal pembiayaan selalu penyertaan modal. Bentuk
pembiayaan lain yang dapat dipakai adalah melalui obligasi konversi.
Obligasi konversi adalah obligasi yang memiliki hak opsi (hak pilih) untuk
ditukarkan dengan saham milik perusahaan pasangan usaha. Umumnya
pembiayaan melalui modal ventura selalu disyarati dengan keikutsertaan
perusahaan modal ventura dalam manajemen perusahaan pasangan usaha.
Jangka waktu penyertaan modal ventura bersifat sementara, berjangka 3 – 10
tahun.
Modal ventura sebenarnya merupakan lembaga pembiayaan yang relatif
masih baru di Indonesia dan sampai saat ini pun masih banyak perusahaan
yang belum tertarik untuk menggunakan dana yang berasal dari perusahaan
 EKSI4205/MODUL 5 5.3

modal ventura. Bahkan perusahaan – perusahaan yang memiliki izin untuk


usaha leasing, anjak piutang, pembiayaan konsumen atau kartu kredit, pada
umumnya juga memiliki izin operasi sebagai perusahaan modal ventura.
Dalam kenyataan masih sedikit perusahaan yang menggunakan izin yang
dimiliki untuk melakukan usaha modal ventura. Hal ini dapat dimaklumi
karena modal ventura memiliki keunikan tersendiri. Perusahaan harus terlibat
langsung dengan Perusahaan Pasangan Usaha akan memerlukan waktu, dana,
tenaga yang harus dipertimbangkan sebelumnya sehingga sampai saat ini
perkembangan perusahaan modal ventura masih relatif lambat.

B. PERKEMBANGAN MODAL VENTURA DAN KEBIJAKAN


PENGEMBANGAN MODAL VENTURA DI INDONESIA

Modal ventura telah dikenal sejak abad ke-11 di benua Eropa dan terus
mengalami perkembangan sampai saat ini. Sebenarnya dengan adanya
perusahaan modal ventura akan membantu perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan dana terutama bagi perusahaan yang jika dianalisis oleh pihak
Bank dianggap ada beberapa hal yang tidak layak. Jika sebuah perusahaan
dianggap tidak layak oleh bank untuk memperoleh pinjaman maka modal
ventura adalah salah satu alternatif yang bisa dipilih.
Perkembangan modal ventura di Indonesia diawali dari tahun 1973
dengan didirikannya PT Badan Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), ketika
didirikan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), kegiatan utamanya
adalah pengembangan usaha. Pengembangan usaha di sini dimaksudkan
untuk usaha kecil dan menengah yang diharapkan akan tumbuh jiwa
entrepreneurship sehingga perusahaan kecil dan menengah bisa memiliki
daya saing. Penyertaan modal dari PT. BPUI diharapkan perusahaan
pasangan usaha akan mampu memperbaiki kondisi perusahaan sehingga hasil
akhirnya nanti perusahaan pasangan usaha dapat dinilai layak untuk
memperoleh pinjaman dana dari Bank.
PT BPUI adalah perusahaan milik negara sehingga penyertaan modalnya
adalah penyertaan modal negara untuk mendirikan perusahaan perseroan
yang usahanya bergerak dalam bidang penyertaan modal. Akan tetapi,
perkembangannya tidak begitu bagus, sampai tahun 1988 dikeluarkan
ketentuan tentang pendirian perusahaan modal ventura swasta.
5.4 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

C. KONSEP KELEMBAGAAN DAN MEKANISME MODAL


VENTURA

Risiko adalah karakteristik utama dalam modal ventura. Risiko menjadi


hal utama dalam pembiayaan modal ventura karena perusahaan modal
ventura bisa saja tidak hanya terlibat dalam penyertaan pembiayaan pada
sebuah perusahaan pasangan usaha, tetapi juga mungkin pada gagasan
tertentu yang diperkirakan akan terwujud. Jadi pembiayaan bukan selalu
dalam bentuk sebuah usaha yang telah pasti, bahkan mungkin masih berupa
gagasan yang belum diketahui hasil akhirnya pada masa yang akan datang.
Sementara itu, masa yang akan datang/masa depan sebuah usaha dalam
kondisi ketidakpastian. Jika masa depan usaha adalah sesuatu yang tidak
pasti maka berarti ada risiko yang harus ditanggung. Dalam investasi, risiko
berhubungan positif dengan pengembalian (return). Semakin besar risiko
yang dihadapi maka semakin besar juga return yang diharapkan. Karena itu
modal ventura lebih cenderung untuk membiayai usaha yang menjanjikan
keuntungan yang lebih besar. Ciri utama modal ventura adalah pembiayaan
dalam bentuk penyertaan modal saham (equity) dengan jangka waktu tertentu
dan dalam perkembangannya dapat dimodifikasi menjadi semi equity
financing.
Dalam mekanisme modal ventura terdapat tiga pihak yang terkait, yaitu
sebagai berikut.
1. Pemilik modal. Modal bisa berasal dari berbagai sumber yang kemudian
dihimpun dalam satu wadah atau lembaga khusus yang disebut dengan
venture capital funds.
2. Profesional. Dalam perusahaan modal ventura berkumpul para
profesional yang memiliki keahlian dalam pengelolaan investasi dan
mencari investasi yang potensial. Profesional bisa berupa lembaga yang
disebut dengan perusahaan manajemen atau management venture/
capital fund company.
3. Perusahaan yang membutuhkan dana atau modal. Disebut dengan
investee company atau perusahaan pasangan usaha (PPU).

Dalam pengelolaannya modal ventura di Indonesia tidak mengenal


pemisahan antara venture capital fund dengan management venture capital
company sehingga perusahaan modal ventura yang telah memperoleh izin
usaha dapat mengelola atau dikelola oleh perusahaan modal ventura lainnya.
 EKSI4205/MODUL 5 5.5

D. MEKANISME MODAL VENTURA

Ada 2 mekanisme modal ventura, yaitu sebagai berikut.

1. Single Tier Approach


Single Tier Approach merupakan model pengelolaan modal ventura yang
konvensional dimana modal ventura dikelola oleh manajemen dari
perusahaan modal ventura sendiri. Di Indonesia kebijakan dan pengelolaan
investasi modal ventura dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan modal
ventura sendiri, sehingga perusahaan modal ventura dapat sebagai venture
capital fund maupun management venture capital fund company. Kebijakan
dan analisis investasi, pelaksanaan monitoring, keterlibatan pada manajemen
perusahaan pasangan usaha dan proses divestasi semua dilakukan oleh
perusahaan modal ventura sendiri.

Gambar 5.1.
Mekanisme Modal Ventura Single Tier

Keterangan:
a. Para investor memberikan dana yang dimiliki pada perusahaan modal
ventura atau Venture Capital Company (PMV = Perusahaan Modal
Ventura). Dana yang telah diserahkan kepada PMV akan diinvestasikan
kepada perusahaan yang memerlukan modal.
b. PMV memberikan modal pada perusahaan yang membutuhkan modal
atau disebut dengan investee atau perusahaan pasangan usaha (PPU).
Proses ini disebut dengan financing. PMV akan mengelola sendiri modal
yang diinvestasikan ke Perusahaan Pasangan Usaha.
5.6 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

c. Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan dalam bentuk investasi


yang terlebih dahulu telah dikaji dan dianalisis. Setelah masa akhir
pembiayaan maka PMV menarik kembali modal yang telah ditanamkan
(divestasi/divestment). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
proses divestasi seperti:
1) Initial Public Offering (IPO)/penawaran umum melalui pasar modal.
2) Buy Back/pembelian kembali saham modal ventura oleh perusahaan
pasangan usaha.
3) Likuidasi.
4) Menjual kepada investor baru.
5) Pemberian kredit perbankan.
d. Hasil investasi akan dikembalikan pada PMV berdasarkan hasil
kesepakatan sebelumnya (Venture Capital Agreement).

2. Two Tier Approach


Two Tier Approach merupakan model pengelolaan modal ventura di
mana pengelolaannya diserahkan pada perusahaan manajemen, yaitu
perusahaan yang memiliki keahlian dalam pengelolaan investasi khususnya
modal ventura. Jadi, PMV tidak mengelola sendiri, tetapi ada perusahaan
manajemen yang akan membantu. Atas semua tanggung jawab tersebut
perusahaan manajemen mendapatkan contract fee atau sering disebut
management fee atau success fee.

Gambar 5.2.
Mekanisme Modal Ventura Two Tier (Fund Company)
 EKSI4205/MODUL 5 5.7

Keterangan:
a. Investor memberikan dana kepada perusahaan modal ventura untuk
diinvestasikan pada perusahaan yang membutuhkan modal.
b. Pada metode ini perusahaan modal ventura akan bekerja sama dengan
perusahaan investasi (management company).
c. Perusahaan manajemen (management company) akan melakukan
penjajagan awal untuk menilai perusahaan pasangan usaha. Beberapa hal
yang dilakukan pada tahap evaluasi dan negosiasi awal adalah evaluasi
terhadap permohonan pembiayaan, kondisi persaingan, proyeksi pasar,
kondisi tim pengelola, kemungkinan penggunaan sumber pembiayaan
lain, potensi keuntungan dan jumlah pembiayaan dan waktu yang
dibutuhkan. Perusahaan manajemen akan melakukan beberapa tahapan
untuk menilai perusahaan pasangan usaha (PPU).
d. Hasil penilaian akan diserahkan kembali pada perusahaan modal ventura
untuk dilakukan negosiasi dan penyelesaian akhir.
e. Setelah dinilai layak maka dibuat kontrak manajemen antara perusahaan
manajemen dengan perusahaan modal ventura. Adapun tugas perusahaan
manajemen adalah:
1) mengidentifikasi;
2) mengevaluasi;
3) memonitor;
4) administrasi;
5) reviu.
f. PMV akan memutuskan besar pembiayaan kepada perusahaan pasangan
usaha.
g. Dilakukan proses divestasi meliputi kegiatan mempertimbangkan/
mempersiapkan divestasi dan melaksanakan divestasi. Penawaran
divestasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti berikut ini.
1) Initial Public Offering (IPO)/penawaran umum melalui pasar modal.
2) Buy Back/menjual kembali kepada perusahaan pasangan usaha.
3) Likuidasi.
4) Menjual kepada investor baru.
5) Pemberian kredit perbankan.
h. Hasil investasi akan dikembalikan pada PMV berdasarkan hasil
kesepakatan sebelumnya (Venture Capital Agreement).
5.8 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

E. TUJUAN DAN MANFAAT MODAL VENTURA

Secara umum modal ventura sebagai sumber pembiayaan memiliki


beberapa tujuan, antara lain berikut ini.
1. Memberikan kemudahan dan kemungkinan bagi pendirian suatu
perusahaan baru. Oleh karena pendirian perusahaan sering kali terbentur
pada masalah dana yang dibutuhkan, maka modal ventura memberikan
alternatif sumber dana yang dibutuhkan.
2. Membantu pembiayaan bagi perusahaan yang sedang mengalami
kesulitan dana dalam mengembangkan sebuah usaha. Dalam tahap awal
pendirian perusahaan diperlukan investasi modal. Kesulitan dana dapat
teratasi dengan adanya pembiayaan modal ventura.
3. Membantu perusahaan, baik pada tahap pengembangan produk maupun
pada tahap kemunduran. Pada sistem modal ventura two tier akan ada
pihak perusahaan manajemen yang akan ikut serta memberikan masukan
masukan baru bagi pengembangan produk baru atau bagi perusahaan
yang memiliki produk yang telah memasuki tahap decline/penurunan.
4. Membantu penciptaan produk baru. Gagasan pembuatan produk baru
tidak hanya berhenti sampai tahap ide saja, modal ventura akan
membantu mewujudkan ide produk menjadi produk yang siap
dipasarkan.
5. Memperlancar mekanisme investasi di dalam dan luar negeri.
6. Mendorong pengembangan proyek research and development
7. Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya
alih teknologi.
8. Membantu dan memperlancar pengalihan kepemilikan suatu perusahaan.

Manfaat modal ventura sebagai sumber pembiayaan bagi Perusahaan


Pasangan Usaha (investee company) adalah sebagai berikut.
1. Kemungkinan berhasilnya sebuah usaha menjadi lebih besar.
Setiap usaha baru akan memiliki risiko yang tidak kecil, manajer akan
dituntut untuk memperhatikan berbagai faktor agar tingkat keberhasilan
menjadi semakin tinggi. Tidak semua manajer memiliki berbagai
kemampuan yang memadai. Seorang manajer mungkin sangat paham
dalam bidang produksi, tetapi tidak terlalu paham dengan bagaimana
cara memasarkan produknya. Dalam pembiayaan melalui modal ventura
akan terlibat banyak ahli dengan kompetensi yang berbeda-beda.
 EKSI4205/MODUL 5 5.9

Keahlian mereka diharapkan akan mampu mendukung keberhasilan


usaha.
2. Meningkatkan efisiensi pendistribusian produk
Perusahaan modal ventura memiliki jaringan distribusi yang diharapkan
dapat membantu Perusahaan Pasangan Usaha untuk mendistribusikan
produknya.
3. Meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh pinjaman melalui bank
(bankability)
Perusahaan baru sering kali memiliki struktur modal yang masih lemah
sekaligus kemampuan manajerial yang belum memadai sehingga
dipandang tidak layak jika dianalisis oleh pihak perbankan untuk
peminjaman dana. Dengan masuknya modal ventura akan meningkatkan
kepercayaan pada calon kreditor pada perusahaan di samping adanya
perbaikan struktur modal.
4. Meningkatkan kemampuan memperoleh keuntungan
Pengertian perusahaan modal ventura berbeda dengan pinjaman bank.
Pinjaman pada bank akan menuntut perusahaan untuk melakukan
pembayaran bunga setiap bulan. Pembiayaan modal ventura adalah
bentuk penyertaan modal sehingga perusahaan tidak perlu melakukan
pembayaran bunga maupun pokok kredit. Penyertaan modal melalui
modal ventura juga bersifat jangka panjang sehingga perusahaan dapat
menggunakan dana tersebut untuk investasi jangka panjang.
Penambahan modal yang berasal dari modal ventura akan memperkecil
rasio antara utang dan modal sendiri (debt to equity ratio). Kecilnya
beban bunga yang harus dibayarkan secara rutin diharapkan mampu
meningkatkan perolehan laba operasional.
5. Meningkatkan Likuiditas
Oleh karena tidak adanya pembayaran bunga maupun pokok secara rutin
setiap bulan, maka beban biaya perusahaan menjadi lebih ringan.
Likuiditas perusahaan lebih terjaga dengan berkurangnya beban biaya
yang harus dikeluarkan.

Manfaat jenis pembiayaan modal ventura bagi perusahaan modal ventura


(PMV) adalah sebagai berikut.
1. Memperoleh balas jasa yang tinggi atas pembiayaan yang telah
dilakukan kepada perusahaan pasangan usaha karena tingkat risiko usaha
yang tinggi pula.
5.10 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

2. Membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak melalui


pengembangan usaha yang sedang mengalami kesulitan pembiayaan.
3. Meningkatkan kemampuan teknis dan pengalaman bagi sumber daya
manusia (SDM) di perusahaan modal ventura yang dapat diperoleh dari
keterlibatan aktifnya dalam pengelolaan perusahaan pasangan usaha.
4. Meningkatkan penyebaran informasi.

Selain itu, secara tidak langsung dapat meningkatkan keberlangsungan


usaha (sustainability) perusahaan modal ventura (PMV) melalui peningkatan
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan modal ventura (PMV).
Kepercayaan masyarakat dapat diperoleh dari penyebaran informasi terutama
tentang kesuksesan perusahaan modal ventura (PMV) dalam penyertaannya
di perusahaan pasangan usaha (PPU).

F. KARAKTERISTIK MODAL VENTURA

Meski sering kali modal ventura disamakan dengan sumber pembiayaan


yang lain, seperti leasing, anjak piutang, utang bank, sebenarnya ada
beberapa karakteristik yang membedakan modal ventura dengan sumber
pembiayaan lainnya. Karakteristik yang dimiliki modal ventura adalah
sebagai berikut.
1. Penyertaan Modal (Equity)
Pada dasarnya pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan modal
ventura kepada perusahaan pasangan usaha tidak melalui skema kredit
tetapi melalui penyertaan modal (perusahaan modal ventura ikut
memiliki saham dan setelah jangka waktu tertentu akan dijual kembali).
Selain itu dapat juga dilakukan dalam bentuk obligasi konversi
(convertible bond), untuk yang berbentuk obligasi konversi disebut
dengan semi equity financing.
2. Investasi Jangka Panjang
Perolehan keuntungan melalui modal ventura biasanya berasal dari
capital gain (selisih harga beli saham dengan harga jualnya) pada saat
divestasi. Hal ini akan dapat dicapai dalam jangka panjang sehingga
perspektif pembiayaan modal ventura bersifat jangka panjang.
3. Pembiayaan yang bersifat risk capital
Pembiayaan melalui modal ventura memiliki risiko yang tinggi karena
tidak adanya jaminan/agunan seperti halnya pinjaman melalui bank.
 EKSI4205/MODUL 5 5.11

Perusahaan modal ventura hanya meyakini bahwa gagasan produk atau


usaha baru tersebut akan memberikan keuntungan pada masa yang akan
datang. Jadi risiko yang dihadapi tinggi karena tidak tahu apakah usaha
atau ide yang ditawarkan tersebut akan berhasil. Oleh karena tingginya
risiko yang dihadapi maka diharapkan diikuti dengan besarnya return
yang akan diterima.
4. Bersifat Aktif
Pembiayaan modal ventura bersifat aktif karena perusahaan secara aktif
akan terlibat pada berbagai kegiatan pada perusahaan pasangan usaha.
5. Bersifat Sementara
Meskipun pembiayaan modal ventura bersifat jangka panjang tetapi
memiliki keterbatasan jangka waktu maksimal 10 tahun (ketentuan di
Indonesia). Dalam jangka waktu tersebut diharapkan perusahaan
pasangan usaha telah mengalami perubahan-perubahan besar.
Perusahaan modal ventura akan menarik diri dari perusahaan pasangan
usaha dengan menjual sahamnya (divestasi) pada perusahaan pasangan
usaha setelah jangka waktu habis.
6. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Dividen
Ketika perusahaan modal ventura menarik diri dari Perusahaan Pasangan
Usaha maka diharapkan akan memperoleh capital gain (selisih dari
harga beli saham dengan harga jualnya). Diharapkan setelah 10 tahun
ikut serta secara aktif dalam pengelolaan perusahaan, harga saham
perusahaan pasangan usaha akan mengalami kenaikan dan perusahaan
modal ventura memperoleh keuntungan dari selisih harga saham dan
deviden yang diperoleh secara periodik.
7. Rate of return Tinggi
Jenis usaha yang dipilih oleh perusahaan modal ventura biasanya jenis
usaha atau produk baru yang memang memiliki risiko tinggi karena
produk belum pernah diproduksi dan kondisi pasar belum diketahui.
Tingginya tingkat risiko yang dihadapi diharapkan akan memberikan
tingkat rate of return yang tinggi juga.
5.12 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Mengapa pembiayaan modal ventura disebut sebagai pembiayaan yang
berisiko tinggi?
2) Apakah perbedaan esensial dari Single Tier dan Two Tier Approach
dalam mekanisme pembiayaan modal ventura?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Pembiayaan modal ventura adalah pembiayaan yang berisiko tinggi


karena modal ventura dilakukan dengan cara melakukan penyertaan
modal secara langsung ke dalam perusahaan yang dibiayai, keterlibatan
bukan hanya sekadar pemberian modal, tetapi juga bagaimana mengelola
perusahaan. Jadi, perusahaan modal ventura secara langsung akan
terlibat pada perusahaan yang dibiayai. Selain itu, kemungkinan
keberhasilan usaha pada masa yang akan datang juga menjadi salah satu
faktor yang belum dapat dipastikan.
2) Single Tier Approach, yaitu modal ventura dikelola oleh manajemen dari
perusahaan modal ventura sendiri. Two Tier Approach pengelolaannya
diserahkan pada perusahaan manajemen, yaitu perusahaan yang
memiliki keahlian dalam pengelolaan investasi khususnya modal
ventura. Jadi, PMV tidak mengelola sendiri, tetapi ada perusahaan
manajemen yang akan membantu.

R A NG KU M AN

Modul ini membahas tentang salah satu alternatif sumber


pembiayaan yang ada, yaitu modal ventura. Sebagai salah satu sumber
pembiayaan modal ventura mengandung risiko yang relatif tinggi karena
adanya penyertaan modal dan perlunya peran aktif dalam pengelolaan
manajemen. Modal ventura akan sangat membantu pembentukan usaha-
usaha baru, berbagai risiko yang muncul dalam pengelolaan usaha dapat
diminimalkan karena adanya kerja sama dengan perusahaan manajemen.
 EKSI4205/MODUL 5 5.13

Tiga pihak yang terkait dalam mekanisme modal ventura:


1. pemilik modal;
2. profesional;
3. perusahaan yang membutuhkan dana yang disebut perusahaan
pasangan usaha (PPU).

Dua mekanisme pembiayaan modal ventura:


1. single tier approach;
2. two tier approach.

Manfaat pembiayaan modal ventura dapat diperoleh baik itu


perusahaan pasangan usaha (PPU) maupun perusahaan modal ventura.
Karakteristik modal ventura:
1. penyertaan modal;
2. investasi jangka panjang;
3. bersifat risk capital;
4. bersifat aktif;
5. bersifat sementara;
6. keuntungan berupa capital gain dan deviden;
7. tingkat return yang tinggi karena risiko yang tinggi pula.

TE S F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Di bawah ini adalah manfaat yang dapat diperoleh dari pembiayaan


melalui modal ventura, kecuali ….
A. kemungkinan keberhasilan sebuah usaha menjadi lebih besar
B. meningkatkan bankabilitas
C. meningkatkan kemampuan mencapai keuntungan
D. memperlancar mekanisme investasi

2) Dibandingkan perbankan, jenis pembiayaan modal ventura adalah ....


A. berisiko sama besar
B. lebih tinggi
C. lebih rendah
D. tidak berbeda
5.14 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

3) Perusahaan yang memperoleh pembiayaan modal ventura disebut


dengan ....
A. PPU
B. KPU
C. DPU
D. PMV

4) Modal dalam mekanisme modal ventura bisa berasal dari berbagai


sumber yang kemudian dihimpun dalam satu wadah yang disebut ....
A. ventura capital financing
B. ventura capital
C. ventura capital funds
D. ventura financing

5) Model pengelolaan modal ventura yang konvensional dimana modal


ventura dikelola oleh manajemen dari perusahaan modal ventura sendiri
disebut ....
A. two tier approach
B. triple tier approach
C. double tier approach
D. single tier approach

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 EKSI4205/MODUL 5 5.15

Kegiatan Belajar 2

Sumber Dana dan


Pembiayaan Modal Ventura

A. SUMBER DANA MODAL VENTURA

Sumber dana untuk modal ventura berasal dari berikut ini.


1. Investor Perorangan
Modal yang berasal dari investor perorangan bisa dikatakan sangat
jarang atau sulit ditemukan. Oleh karena sulit ditemukan seseorang yang
memiliki dana yang besar dan kemudian mau menyertakan dana tersebut
dalam bentuk penyertaan modal pada usaha yang memiliki risiko yang
tinggi dan bersifat jangka panjang. Biasanya investor perorangan akan
lebih memilih untuk menginvestasikan modalnya pada usaha yang sudah
berjalan dan keuntungan yang lebih pasti. Hanya mereka yang benar-
benar venture capitalist, yaitu orang yang benar-benar berani mengambil
risiko tinggi dan yakin bahwa usaha yang didanai akan berhasil
dipasarkan dan memberikan keuntungan di masa yang akan datang yang
bersedia untuk menanamkan modalnya melalui modal ventura.
2. Investor Lembaga/Institusi
Pada negara-negara maju ada satu devisi dalam perusahaan yang
bertugas untuk menangani modal ventura. Divisi ini akan menilai
berbagai ide atau gagasan baru dan menganalisis apakah ide atau
gagasan baru tersebut layak untuk didanai dan diwujudkan.
3. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
Perusahaan asuransi maupun dana pensiun memiliki kesempatan untuk
menanamkan dana yang dimiliki dalam beberapa bentuk usaha. Dana
yang dimiliki perusahaan asuransi atau dana pensiun biasanya bersifat
jangka panjang sehingga dana tersebut dapat dipakai untuk penyertaan
modal pada institusi lainnya.
4. Perbankan
Bagi bank yang tertarik untuk bergabung dalam pembiayaan modal
ventura dapat menanamkan sebagian dananya pada perusahaan modal
ventura. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah jangka waktu dana.
Perbankan biasanya memiliki dana yang bersifat jangka pendek atau
5.16 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

menengah sehingga dana yang berasal dari perbankan seharusnya


diinvestasikan pada pembiayaan dengan pola bagi hasil yang bersifat
jangka pendek.
5. Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan internasional bisa menjadi salah satu sumber dana
modal ventura terutama lembaga keuangan yang berupaya membantu
pengembangan sektor-sektor tertentu. Kelebihan sumber dana yang
berasal dari lembaga keuangan internasional adalah karena memiliki
jangka waktu yang relatif panjang dengan masa tenggang waktu
pemberian dana.

B. JENIS PEMBIAYAAN MODAL VENTURA

Pembiayaan melalui modal ventura dalam praktiknya memiliki beberapa


kendala, antara lain biasanya diberikan kepada perusahaan yang telah
memiliki badan hukum perseroan (dalam bentuk PT) dan dalam bentuk
penyertaan saham. Keharusan perusahaan pasangan usaha dalam bentuk PT
ini menjadi kendala bagi berkembangnya modal ventura karena banyak
perusahaan yang belum berbentuk PT dan adanya keengganan pada
perusahaan pasangan usaha jika sahamnya sebagian berpindah pada pihak
lain. Untuk itu ada alternatif yang diberikan oleh Departemen Keuangan,
yaitu dalam bentuk bagi hasil sehingga sangat dimungkinkan bagi usaha kecil
dan menengah untuk menggunakan modal ventura sebagai sumber
pembiayaan. Pembiayaan perusahaan modal ventura dapat dilakukan melalui
beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut.
1. Penyertaan Langsung.
Pada bentuk pembiayaan ini perusahaan modal ventura akan secara
langsung mengambil sejumlah tertentu saham Perusahaan Pasangan
Usaha, atau sering disebut dengan pembiayaan langsung (equity
financing). Tentu saja Perusahaan Pasangan Usaha harus sudah
berbentuk badan hukum PT. Bagian saham yang diambil adalah saham
yang masih dalam portofolio yang belum diambil atau disetor pada
pemegang saham lainnya. Bentuk yang biasanya digunakan adalah
sebagai berikut.
a. Mendirikan Perusahaan Bersama
Perusahaan modal ventura dan Perusahaan Pasangan Usaha
mendirikan perusahaan secara bersama sebagai bentuk dari
 EKSI4205/MODUL 5 5.17

pembiayaan modal ventura. Pendirian perusahaan modal ventura ini


didasarkan pada ketentuan hukum perjanjian dalam KUH Perdata
tentang kebebasan berkontrak (Pasal 1338) dan ketentuan mengenai
syarat-syarat sahnya suatu perjanjian (Pasal 1320) di samping
ketentuan mengenai pendirian PT yang diatur dalam Undang-
undang No 1 Tahun 1995. Perjanjian dua pihak tersebut dituangkan
dalam Perjanjian Antarcalon Pendiri/Pemegang Saham (Shareholder
Agreement).
b. Penyertaan Modal Dalam Portofolio
Perusahaan modal ventura memberikan penyertaan modalnya dalam
bentuk pengambilan sejumlah portofolio (gabungan) saham yang
dimiliki Perusahaan Pasangan Usaha.

2. Semi Equity Financing


Model ini paling banyak diminati karena bentuknya yang fleksibel.
Perusahaan modal ventura memberikan penyertaan modal dalam bentuk
obligasi konversi. Dengan bentuk obligasi konversi berarti perusahaan
modal ventura akan memperoleh pendapatan tetap yang berasal dari
pendapatan kupon/bunga obligasi dan jika Perusahaan Pasangan Usaha
mengalami kemajuan maka perusahaan modal ventura dapat
menggunakan haknya, yaitu call option, mengganti obligasi dalam
bentuk saham.

3. Pembiayaan Bagi Hasil


Digunakan apabila perusahaan yang akan dibiayai belum berbadan
hukum PT atau ada ketentuan-ketentuan lain yang belum bisa terpenuhi.
Bentuk pembiayaan ditekankan pada aspek bagi hasil dari keuntungan
yang diperoleh dari hasil pembiayaan.

C. TAHAP-TAHAP PEMBIAYAAN

Pembiayaan modal ventura sebenarnya tidak hanya digunakan pada


perusahaan yang baru berdiri, tetapi dapat digunakan oleh perusahaan yang
berada dalam tahap mana pun, baik itu tahap ekspansi maupun tahap
kemunduran. Pembiayaan modal ventura juga tidak hanya untuk produk-
produk yang berteknologi tinggi saja, tetapi dapat digunakan oleh perusahaan
dengan berbagai hasil produksi. Secara umum perkembangan satu usaha akan
5.18 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

mengikuti siklus hidup produk (Product Life Cycle), dimana tahap-tahap


tersebut adalah: introduction (perkenalan), pertumbuhan (growth), dewasa
(mature/peak) dan kemudian penurunan (decline).

Di setiap tahap tersebut akan memiliki karakteristik usaha yang berbeda,


yang berarti juga memerlukan kebutuhan pembiayaan, potensi keuntungan
dan risiko yang berbeda. Institusi keuangan pembiayaan formal dapat
memilih pada tahapan mana akan melakukan pembiayaan:
1. Pada tahap awal di mana sebuah usaha sedang dirintis, pengusaha
berusaha mewujudkan inovasi teknologi atau hasil penelitiannya, ide
produk dengan menggunakan tenaga dan modal sendiri. Pada tahap ini
ketidakpastian sangat besar sehingga sebenarnya pengusaha
membutuhkan dukungan dana dari pihak institusi keuangan. Pada tahap
di mana tingkat risiko dapat diterima maka modal ventura akan ikut
mengambil peran untuk pembiayaan dan pengembangan usaha.
2. Setelah memasuki tahap pertumbuhan di mana risiko bisnis relatif lebih
rendah, maka biasanya pihak perbankan dapat ikut andil pembiayaan.
Selain itu perusahaan dapat memilih pasar modal sebagai sumber
pendanaan.

Dari sisi return dan risk yang dihadapi, setiap lembaga keuangan
tersebut memiliki parameter yang berbeda-beda untuk menilai kelayakan
usaha seperti berikut ini.
1. Pasar modal
Pasar modal menitikberatkan pada standar pengelolaan dan track record
yang dimiliki perusahaan.
 EKSI4205/MODUL 5 5.19

2. Perbankan.
Perbankan menitikberatkan pada penilaian track record, agunan, dan
kondisi perekonomian secara makro. Sedangkan elemen 5C (character,
capacity, capital, colleteral, condition) + 1C (constrain) menjadi
pedoman dalam penentuan pemberian kredit.
3. Modal ventura.
Modal ventura berusaha mengembangkan potensi risiko yang tinggi
dengan potensi return sehingga diharapkan terjadi peningkatan nilai
perusahaan.

Prinsipnya pembiayaan modal ventura dapat digunakan oleh semua jenis


produk pada berbagai jenis industri dan pada berbagai tahap siklus hidup.
Tahap-tahap pembiayaan modal ventura dibagi menjadi berikut ini.
1. Early Stage Financing
Tahap ini adalah tahap awal sebuah perusahaan dan merupakan tahap
yang sulit dan berisiko tinggi. Kemungkinan kegagalan masih sangat
tinggi. Perusahaan modal ventura biasanya akan sangat berhati-hati
dalam melakukan penilaian. Tahap ini dibedakan dalam beberapa tahap
pembiayaan dilihat dari kondisi perusahaan, yaitu sebagai berikut.
a. Seed Financing
Seed financing adalah pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan
modal ventura di mana Perusahaan Pasangan Usaha masih berada
pada tahap awal pengembangan. Dalam hal ini belum ada
keuntungan yang dimiliki oleh Perusahaan Pasangan Usaha. Produk
atau usaha masih sebagai sebuah ide atau gagasan yang ingin
diwujudkan. Kegiatan pada tahap ini adalah penelitian dan riset
untuk mengukur kelayakan suatu gagasan usaha atau produk.
Perusahaan modal ventura akan menyediakan dana sebagai modal
untuk kegiatan awal perusahaan.
b. Start-Up Financing
Pembiayaan yang disediakan oleh perusahaan modal ventura masih
berkisar pada pengembangan produk atau usaha. Bersamaan dengan
itu Perusahaan Pasangan Usaha dan tim perusahaan manajemen
akan mempersiapkan perencanaan pemasaran bagi tahap
komersialisasi pemasaran produk.
5.20 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

2. First Round Financing


Pada tahap ini prototipe produk telah dihasilkan. Seluruh tenaga dan
modal akan dipusatkan pada mempersiapkan pengenalan produk pada
masyarakat. Pada tahap ini biasanya jumlah modal yang dimiliki mulai
menipis sehingga perlu sekali tambahan modal.

3. Expansion Stage
Pada tahap ekspansi, pembiayaan yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut.
a. Second Round Financing
Tahap di mana prototipe produk dan analisis pasar telah dilakukan
dan produk telah dilempar kepasar. Pembiayaan akan dipusatkan
pada bagaimana meningkatkan kemampuan penjualan agar produk
yang dihasilkan dapat diterima di pasar dan memberikan
keuntungan. Pada tahap ini perlu cadangan bahan baku dalam
jumlah yang besar.
b. Third Round Financing
Pembiayaan pada tahap ini akan lebih banyak berpusat pada
meningkatkan jumlah penjualan sehingga biaya operasionalnya
tertutup. Perlu perencanaan strategis dalam usaha untuk tetap
mampu mengembangkan produk baru, memperluas jaringan bisnis,
dan melakukan penyesuaian terhadap berbagai perubahan secara
eksternal. Meski biasanya perusahaan telah mencapai titik break
even point, tetapi tambahan modal masih diperlukan untuk mampu
mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi.

4. Bridge Financing (Mezzanine)


Ketika perusahaan mencapai tahap Third Round Financing, maka
pemenuhan kebutuhan modal dapat dilakukan dengan initial public
offering (IPO). Perusahaan mempersiapkan diri untuk memperbaiki
kondisi keuangan perusahaan agar layak untuk masuk ke pasar modal
dan melakukan proses go public. Pengembalian dana yang diperoleh dari
perusahaan modal ventura akan dikembalikan dari hasil penjualan saham
pada proses go public.
 EKSI4205/MODUL 5 5.21

5. Acquisition and Management Buy Out Financing


Acquisition financing biasanya digunakan oleh perusahaan yang sudah
berkembang dan membutuhkan biaya untuk melakukan pembelian
perusahaan atau melakukan akuisisi. Sedangkan untuk management buy
out financing adalah pendanaan di mana dana yang diperoleh digunakan
untuk melakukan pembelian saham perusahaan.
6. Turnaround Situations
Pendanaan khusus bagi perusahaan yang mengalami kesulitan posisi
keuangan atau mengalami kebangkrutan. Pada kondisi ini biasanya
perusahaan akan mengalami kesulitan untuk melakukan pinjaman dari
pihak bank sehingga modal ventura menjadi salah satu alternatif
pendanaan, dan hanya ada beberapa perusahaan modal ventura yang
mengkhususkan pada pembiayaan dengan kondisi keuangan yang sulit.

D. ANALISIS PENILAIAN PEMBIAYAAN MODAL VENTURA

Dalam melakukan pemilihan alternatif investasi maka perusahaan modal


ventura memiliki kriteria untuk digunakan menilai alternatif investasi
tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Usability
Untuk mengukur tingkat usability dapat dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut.
Berapa banyak produk atau jasa yang dihasilkan dari ide atau inovasi
baru tersebut? Berapa nilai tambah yang akan diperoleh? Apa risiko
yang mungkin muncul?
2. Protectability
Untuk mengukur protectability dapat dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut.
Apakah kemungkinan barang tersebut dengan mudah ditiru oleh pihak
lain? Apakah ada kemungkinan pembajakan? Bagaimanakah
kemungkinan kompetisi teknologi dengan pihak pesaing?
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Untuk mengukur aspek pasar dan pemasaran dapat dilakukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Bagaimana potensi penerimaan pasar terhadap produk baru? Apakah ada
barang yang bersifat substitusi di pasar? Target pasar mana yang akan
dituju? Apakah pasar cukup besar untuk dapat mengadopsi produk baru?
5.22 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

4. Aspek Operasi dan Manajemen


Untuk mengukur aspek operasi dan manajemen dapat dilakukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Apakah proses bisnis akan menghasilkan barang atau jasa yang cukup
sederhana dan mudah dikelola? Apakah tersedia kemampuan manajerial
yang relevan terhadap perkembangan produk atau jasa yang dihasilkan?
5. Aspek Keuangan dan Mekanisme Permodalan
Untuk mengukur aspek keuangan dan mekanisme permodalan dapat
dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Berapakah jumlah modal yang dibutuhkan? Apakah memberikan
keuntungan yang mencukupi? Apakah sumber dan struktur permodalan
telah sesuai? Apakah investasi tersebut menarik investor?

Langkah analisis yang dilakukan untuk menilai calon perusahaan


pasangan usaha adalah sebagai berikut.
1. Tahap evaluasi atau negosiasi awal
a. Mengevaluasi terhadap permohonan pembiayaan.
b. Menganalisis untuk menilai kondisi persaingan yang dihadapi oleh
perusahaan pasangan usaha.
c. Memproyeksi pasar yang dapat diperoleh oleh perusahaan pasangan
usaha.
d. Menilai kondisi tim yang mengelola.
e. Mencoba mencari alternatif penggunaan sumber biaya dari pihak
atau sumber lain.
f. Menilai potensi perolehan keuntungan.
g. Menghitung jumlah pembiayaan yang dibutuhkan.
h. Menentukan jangka waktu pembiayaan.

2. Tahap pemeriksaan dan evaluasi lanjutan


Secara garis besar, tahap ini meliputi kegiatan pemeriksaan, penelitian,
dan evaluasi secara mendalam tentang hal-hal berikut.
a. Rencana usaha; menilai kelayakan (feasibility) usaha yang akan
dilakukan.
b. Kemampuan manajemen; apakah perusahaan pasangan usaha
memiliki kemampuan manajerial yang cukup untuk melakukan
usaha yang baru dan jika tidak maka tenaga ahli apa saja yang harus
disiapkan.
 EKSI4205/MODUL 5 5.23

c. Keunikan barang atau jasa yang diproduksi; setiap jenis barang atau
jasa memiliki keunikan pengelolaan. Oleh karenanya perlu untuk
meneliti keunikan produk atau jasa yang akan dihasilkan.
d. Teknologi yang digunakan; berkaitan dengan teknologi apa yang
dibutuhkan. Dikaitkan juga dengan jumlah pembiayaan yang
diperlukan. Bagi produk berteknologi tinggi maka penilaian tentang
teknologi yang dibutuhkan akan sangat penting.
e. Kondisi pasar; berhubungan dengan kondisi persaingan dan
kemungkinan produk dapat diserap di pasar.
f. Asumsi yang digunakan; sebuah perencanaan pasti didasarkan pada
asumsi-asumsi tertentu. Penetapan asumsi yang digunakan perlu
selalu diuji agar asumsi tersebut didasarkan atas data yang tepat dan
akurat.
g. Strategi pemasaran; proyeksi keuangan dan strategi pengembangan
produk yang akan digunakan.
h. Informasi dari pihak-pihak yang terkait dengan calon perusahaan
pasangan usaha.

3. Tahap negosiasi dan penyelesaian akhir


a. Perumusan hasil penelitian, pemeriksaan, dan evaluasi.
b. Rekapitulasi mengenai posisi dan jumlah kekayaan, kewajiban,
prospek usaha dan perkiraan return yang diharapkan.
c. Perumusan mengenai bentuk dan struktur pembiayaan yang
diperlukan serta jenis instrumen pembiayaan apakah akan
menggunakan saham biasa, obligasi konversi atau bagi hasil.

4. Tahap pemantauan.
Meliputi kegiatan pemantauan dan evaluasi perusahaan pasangan usaha.

5. Tahap divestasi
Meliputi kegiatan mempertimbangkan waktu divestasi yang tepat serta
bentuk divestasi apa yang dipilih dan melakukan divestasi.
Divestasi atau penarikan kembali penyertaan modal yang telah dilakukan
perusahaan modal ventura (PMV) pada perusahaan pasangan usaha
(PPU) dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
a. Pembelian kembali saham modal ventura oleh perusahaan pasangan
usaha (buyback). Apabila perusahaan pasangan usaha cukup mampu
5.24 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

maka divestasi dapat dilakukan dengan cara pembelian kembali


saham modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha (PPU) itu
sendiri.
b. Penawaran saham melalui pasar modal (go-public/initial public
offering=IPO). Proses go-public dapat dilakukan jika kondisi
perusahaan pasangan usaha (PPU) betul-betul sehat dan prospektif
sehingga sahamnya nanti dapat dijual melalui bursa efek dengan
harga yang wajar.
c. Pemberian kredit atau pinjaman dari bank.
Sebagai pengganti penyertaan yang ditarik, perusahaan modal
ventura berusaha menghubungkan perusahaan pasangan usaha
(PPU) dengan bank supaya mendapatkan kredit/pinjaman dari bank.
Tentunya jika perusahaan pasangan usaha (PPU) sudah dinilai
layak, maka akan mendapatkan kredit bank.
d. Perusahaan pasangan usaha (PPU) dijual kepada perusahaan lain.
Perusahaan pasangan usaha (PPU) dapat dijual kepada perusahaan
lain baik dengan cara tunai atau dibeli dengan saham.
e. Perusahaan pasangan usaha (PPU) dilikuidasi. Likuiditas terpaksa
dilakukan setelah keempat cara di atas sudah tidak mungkin
dilakukan. Jika setelah mendapatkan pembiayaan modal ventura,
perusahaan pasangan usaha tidak dapat berkembang dan cenderung
merugi atau prospek di masa depan tidak baik, maka bisa ditempuh
jalan likuidasi.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan dengan singkat alternatif divestasi apa saja yang bisa dipilih
oleh perusahaan modal ventura?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Beberapa alternatif divestasi adalah penawaran umum melalui pasar


modal, antara lain:
a) initial public offering/go public;
 EKSI4205/MODUL 5 5.25

b) buy back;
c) menjual perusahaan pasangan usaha (PPU) kepada perusahaan lain;
d) pemberian kredit dari bank;
e) likuidasi.

R A NG KU M AN

Sumber dana untuk modal ventura berasal dari:


1. investor perorangan;
2. investor lembaga/institusi;
3. perusahaan asuransi dan dana pensiun;
4. perbankan;
5. lembaga keuangan internasional.

Jenis pembiayaan modal ventura:


1. penyertaan langsung;
2. semi equity financing;
3. pembiayaan bagi hasil.

TE S F OR M AT IF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Orang yang benar-benar berani mengambil risiko tinggi dengan


menanamkan modalnya pada modal ventura disebut ....
A. ventura capitalist
B. venture investor
C. highrisk capitalist
D. highrisk investor

2) Untuk mempermudah perusahaan yang belum berbentuk badan hukum


PT maka jenis pembiayaan yang dapat dipilih adalah ….
A. penyertaan langsung
B. semi equity
C. bagi hasil
D. equity
5.26 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

3) Dari tahap-tahap pembiayaan berikut, tahap mana yang paling


berisiko ….
A. early stage financing
B. seed financing
C. start-up financing
D. expansion stage

4) Jika pembiayaan dibutuhkan untuk melakukan pembelian saham


perusahaan disebut ….
A. acquisition financing
B. management buy out financing
C. initial public offering
D. buy back

5) Kegiatan yang dilakukan pada tahap seed financing adalah ….


A. mempersiapkan perencanaan pemasaran bagi tahap komersialisasi
pemasaran produk
B. perencanaan strategis dalam usaha untuk tetap mampu
mengembangkan produk baru, memperluas jaringan bisnis
C. pembelian perusahaan baru
D. penelitian dan riset untuk mengukur kelayakan suatu gagasan usaha
atau produk

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 EKSI4205/MODUL 5 5.27

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2


1) D 1) A
2) B 2) C
3) A 3) A
4) C 4) B
5) D 5) D
5.28 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Daftar Pustaka

Brigham, Eugene F., Houston. (2003). Fundamental of Financial


Management. 9th Edition. Harcourt.

Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Syariah (Dala


Praktik). Cetakan Pertama. Gema Insani.

Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera


Purnami (1997). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Pertama.
Jakarta: Media Ekonomi Publishing Fakultas Ekonomi Universitas
Trisakti Jakarta.

Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Raja Garfindo.

Munawir, Slamet. (2002). Analisis Investasi Keuangan. Edisi Pertama.


Liberty.

Saunders. (2003). Financial Markets and Institutions. 2nd Edition. Mc Graw


Hill.

Siamat, Dahlan. (2001). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga.


Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI.

Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari


(2002). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Kedua. Bagian
Penerbitan STIE YKPN.

Sutojo, Siswanto (1997). Manajemen Terapan Bank. Pustaka Binaman


Pressindo.

Taswan (2005). Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi). UPP


STIM YKPN.

Kembali ke Daftar Isi

Anda mungkin juga menyukai