Anda di halaman 1dari 38

Modul 7

Kartu Plastik
Dra. Ana Partina, M.Si.
Alni Rahmawati, S.E., M.Si.

PE N D A HU L UA N

odul 7 akan membahas salah satu bentuk produk atau layanan yang
M disediakan oleh lembaga keuangan, yaitu berupa kartu plastik. Kartu
plastik ini di masyarakat dikenal dengan istilah kartu kredit, meskipun tidak
semua kartu plastik mempunyai fungsi yang berkaitan dengan kartu kredit.
Perkembangan kartu plastik ini begitu pesat karena berbagai kemudahan
yang bisa dinikmati penggunanya, antara lain kepraktisan, keamanan, dan
kenyamanan.
Modul 7 ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Kegiatan belajar pertama,
yaitu tentang perkembangan dan penggolongan kartu plastik. Kegiatan
belajar kedua, yaitu tentang mekanisme dan fungsi kartu plastik.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan
berbagai konsep yang mendasari praktik penggunaan kartu plastik.
Secara khusus setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan tentang perkembangan kartu plastik di Indonesia;
2. menjelaskan penggolongan kartu plastik yang disediakan oleh bank
sebagai salah satu lembaga keuangan;
3. menjelaskan fungsi kartu plastik sebagai salah satu alat transaksi jual
beli barang maupun jasa;
4. menjelaskan bagaimana bank menjaga likuiditas berkaitan dengan
penggunaan kartu kredit;
5. menjelaskan berbagai istilah-istilah dalam penggunaan kartu plastik.
7.2 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Kegiatan Belajar 1

Perkembangan dan Penggolongan


Kartu Plastik

A. PERKEMBANGAN KARTU PLASTIK DI INDONESIA

Kemajuan bisnis saat ini ditandai dengan berbagai kemudahan.


Kemudahan menjadi salah satu ciri yang melekat pada berbagai produk
maupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Salah satu kemudahan ini
adalah adanya jasa yang diberikan pada konsumen dalam bentuk kartu
plastik. Kalau hanya bicara tentang kartu plastik, mungkin sulit untuk
membayangkan produk atau jasa layanan mana yang dimaksud. Dalam dunia
bisnis lebih lazim dikenal dalam bentuk kartu kredit atau kartu debit.
Dalam perkembangannya ternyata kartu kredit memiliki perkembangan
yang sangat pesat. Apabila berbicara tentang kartu plastik sering diidentikkan
dengan kartu kredit. Istilah kartu plastik pada modul ini akan mengacu pada
kartu kredit. Maksud dari kartu plastik adalah kartu yang diterbitkan oleh
bank, perusahaan atau lembaga keuangan lain yang dapat digunakan sebagai
alat pembayaran atas transaksi pembelian barang atau jasa atau untuk
menarik uang tunai.
Dilihat dari perkembangan kartu plastik memang diawali dari munculnya
kartu kredit. Pada 1950-an, Frank McNamara, seorang pengusaha ternama di
New York, Amerika Serikat sedang bertemu dengan rekan bisnisnya di suatu
restoran. Ia mengalami kejadian yang memalukan karena lupa tidak
membawa dompet yang berisi uang tunai sehingga ia tidak bisa membayar
tagihan kepada pihak restoran atas acara makan bersama mitra bisnisnya
tersebut. Kejadian tersebut mengilhami Frank McNamara untuk menciptakan
suatu mekanisme pembayaran dengan menggunakan instrumen kartu. Metode
pembayaran transaksi dengan kartu menjadi lebih aman dan praktis
dibandingkan dengan uang tunai. Charge, perusahaan milik Frank
McNamara, merintis dan mengeluarkan kartu plastik pertama yang dikenal
dan digunakan sampai saat ini, yaitu Diners Club. Memasuki akhir 1970-an,
industri kartu plastik telah merambah ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kartu plastik yang banyak digunakan oleh masyarakat dan berlaku
internasional, antara lain Visa yang dikeluarkan oleh perusahaan kartu kredit
 EKSI4205/MODUL 7 7.3

Visa International dan Master Card yang dikeluarkan oleh perusahaan kartu
kredit Mastercard International.
Perkembangan kartu plastik di Indonesia diawali setelah Paket
Deregulasi Perbankan No. 20 pada bulan Desember Tahun 1988 (PakDes).
Dua bank besar saat itu yang mulai memelopori kartu plastik di Indonesia
adalah Bank Duta dan Citibank. Mereka mengeluarkan Master Card dan Visa
Card. Dalam perkembangannya hampir semua bank saat ini telah
menyediakan layanan kartu plastik, sebagai contoh: BCA dengan BCA Card,
BII dengan BII Card, Bank Niaga dengan Electron Niaga, Bank BNI dengan
BNI Card dan masih banyak lagi yang lainnya. Umumnya kartu plastik
dikeluarkan oleh bank umum dan perusahaan pembiayaan. Bank Indonesia
adalah pihak yang mengatur mekanisme penerbitan kartu plastik oleh bank
umum, sedangkan Departemen Keuangan adalah pihak yang mengatur
mekanisme penerbitan kartu plastik oleh perusahaan pembiayaan. Contoh
kartu plastik yang dikeluarkan oleh perusahaan pembiayaan adalah Diners
Card dari FIT Diners Jaya Indonesia Internasional dan Kassa Card dari PT
Kassa Multi Finance.
Sejak dimunculkannya kartu kredit di Indonesia, perkembangan jenis
produk, layanan, dan pengguna mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Pertumbuhan pengguna kartu kredit di Indonesia diperkirakan mencapai 25%
hingga akhir tahun 2004 atau sekitar 1,2% dari jumlah penduduk. Sementara
volume transaksi kartu kredit elektronik meningkat sekitar 20% dibanding
tahun 2003, yaitu mencapai USD 440 juta.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bisnis Indonesia sampai dengan
Desember 2003 jumlah peredaran kartu kredit di Indonesia adalah sebagai
berikut.

Tabel 7.1.
Peredaran Kartu Kredit Di Indonesia
Desember 2003

Penerbit Jumlah Kartu (keping)


Citibank 1.500.000
BNI 690.000
BCA 590.000
BII 500.000
HSBC 400.000
BANK MANDIRI 350.000
GE CAPITAL 165.000
7.4 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Penerbit Jumlah Kartu (keping)


DANAMON 150.000
LIPPO 135.000
PERMATA 115.000
LAIN-LAIN 205.000
JUMLAH 4.800.000

Sumber: Bisnis Indonesia, (21 Juni 2004).

Adapun perkembangan jumlah kartu kredit yang beredar di indonesia


dapat dilihat pada Gambar 7.1.

4,5 4,2
4
3,2 3,36
3,5
3 2,74
2,34
2,5
Jumlah (Juta Keping)
2
1,5
1
0,5
0
1999 2000 2001 2002 2003

Gambar 7.1.
Perkembangan Jumlah Kartu Kredit yang Beredar di Indonesia 1999 - 2003
(Juta Keping)

Sedangkan jumlah kartu kredit yang diterbitkan oleh bank-bank di


Indonesia sampai tahun 2003 dapat dilihat pada Gambar 7.2.
 EKSI4205/MODUL 7 7.5

345000
Lain-Lain
115000
Permata
135000 Lippo
150000 Danamon
165000 GE-Capital
Juta Keping 320000 Mandiri
334000 HSBC
576000 BII

640000 BCA

710000 BNI
CitiBank
1400000

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000

Gambar 7.2
Jumlah Kartu Kredit yang Diterbitkan oleh Bank-bank di Indonesia
2003 (Keping)

Sedangkan pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit di Indonesia antara


tahun 1999-2003 dapat dilihat pada Gambar 7.3.

Nilai Transaksi
24,96
25 20,4
20 16,64
15 12,4
9,6
10
5
0
1999 2000 2001 2002 2003

Gambar 7.3
Nilai Transaksi Kartu Kredit di Indonesia, 1999-2003 (Triliun Rp)
7.6 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Sedangkan persentase pertumbuhan kartu kredit di Indonesia untuk tahun


1999-2003 dapat dilihat pada Gambar 7.4.

0,4

0,2

Prosentase
0
1999 2000 2001 2002 2003

Gambar 7.4.
Persentase Pertumbuhan Kartu Kredit di Indonesia 1999 – 2003 (Rp Triliun).

Berikut adalah beberapa contoh kartu plastik yang dikeluarkan oleh


lembaga keuangan di Indonesia:
1. Kartu plastik dari BCA. Beberapa jenis kartu plastik yang di tawarkan
oleh BCA adalah BCA Card, MasterCard.

Sumber: www.klikbca.com
 EKSI4205/MODUL 7 7.7

2. Kartu plastik dari BII

Sumber: www.dnet.net.id/bii

Sebenarnya konsep dasar kartu kredit dari sisi konsumen adalah sebagai
alat bagaimana konsumen dapat menunda pembayaran. Jika dilihat dari sisi
sebaliknya, tujuan perusahaan penerbit kartu kredit, antara lain berikut ini.
1. Mendapatkan nasabah sebanyak mungkin yang memenuhi kriteria
kelayakan kredit. Konsumen yang berhak menjadi nasabah kartu kredit
harus memenuhi kriteria kelayakan kredit yang telah ditetapkan oleh
bank. Setiap bank memiliki kriteria tertentu untuk nasabah kartu kredit,
misalnya jumlah pendapatan per tahun, penggolongan usia, dan lainnya.
2. Mendorong nasabah untuk menggunakan seluruh fasilitas kredit.
Berbagai fasilitas dan kemudahan pelayanan telah disediakan oleh
perbankan jika seorang konsumen telah menjadi nasabah kartu kredit.
Diharapkan dengan menjadi nasabah kartu kredit, konsumen mampu
mengenal dan menggunakan berbagai fasilitas lain yang disediakan oleh
bank tersebut.
3. Meminimumkan munculnya piutang bermasalah. Diharapkan dengan
menjadi nasabah kartu kredit maka dapat meminimalkan piutang
bermasalah. Prinsip dari kartu kredit adalah bagaimana nasabah dapat
melakukan penundaan pembayaran. Nasabah dapat mengelola jumlah
transaksi ataupun pembayaran yang harus dibayarkan tiap bulannya. Hal
ini menjadi lebih ringan dibandingkan jika nasabah memiliki kredit
konsumsi yang jumlah angsurannya telah ditetapkan sesuai dengan
maksimal kredit sehingga jika terjadi kesulitan pembayaran akan
menyebabkan kredit bermasalah bagi bank.
4. Memaksimalkan nilai rata-rata transaksi (sehingga mengurangi jumlah
voucer yang nilainya kecil).
7.8 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

5. Melakukan kerja sama dengan merchant yang dapat dipercaya. Merchant


adalah pihak yang bersedia menerima kartu plastik sebagai pembayaran
atas barang dan jasa yang diberikannya. Bank akan memilih merchant
yang profesional dan secara otomatis merchant juga akan membuka
rekening pada bank tersebut.

B. HUBUNGAN PENGGUNAAN KARTU PLASTIK DAN


LEMBAGA KEUANGAN

Jika pada masa-masa yang lalu, pembayaran-pembayaran nontunai


hanya dilakukan dengan menggunakan cek yang dikeluarkan oleh bank dan
pembayaran dengan kartu plastik hanya wewenang eksklusif bank-bank
komersial tertentu, tetapi tidak demikian halnya yang terjadi sekarang ini.
Saat ini, berbagai lembaga keuangan juga menawarkan jasa tersebut.
Kemampuan untuk melakukan pembayaran yang bersifat nontunai sangat
penting artinya bagi berfungsinya pasar keuangan. Penggunaan transaksi
nontunai telah mengubah aset yang tidak bisa digunakan untuk melakukan
pembayaran menjadi aset lain yang dapat digunakan untuk pembayaran.

C. PENGGOLONGAN KARTU PLASTIK

Pada prinsipnya setiap bank memiliki kartu plastik dengan berbagai jenis
layanan atau fasilitas, persyaratan serta jenis keuntungan yang berbeda. Kartu
ini biasanya berukuran ± 5,5 × 8,5 cm, di situ tercantum nama, tanda tangan,
foto (tambahan tampilan), jangka waktu berlakunya, nomor pemegang kartu
kredit. Kartu plastik dapat digolongkan berdasarkan fungsi, wilayah, dan
limit kredit.

1. Fungsi
Berdasarkan fungsinya ada yang dikenal dengan nama Charge Card,
Credit Card, Debit Card, Cash Card, Check Guaranteed Card.

a. Charge Card
Charge Card merupakan kartu yang dapat digunakan sebagai alat
transaksi jual beli barang atau jasa, yang pelunasan pembayarannya oleh
pembeli harus dilakukan secara penuh pada akhir bulan atau bulan berikutnya
dengan atau tanpa biaya tambahan. Sebagai contoh, apabila seorang nasabah
 EKSI4205/MODUL 7 7.9

melakukan transaksi pembelian sebesar Rp15.000.000,00 pada bulan Januari


maka ia harus membayar sebesar Rp15.000.000,00 (ditambah jika ada biaya-
biaya yang lainnya) paling lambat pada bulan berikutnya atau pada tanggal
jatuh tempo yang telah ditentukan.

b. Credit Card
Kartu kredit adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
transaksi jual beli barang atau jasa, di mana pemegang kartu tersebut dapat
membayar seluruh atau sebagian saja dari total transaksi yang telah dilakukan
(dengan cara kredit). Jumlah yang dibayarkan itu yang disebut dengan
pembayaran atau cicilan. Jumlah cicilan tersebut dihitung dari nilai saldo
tagihan ditambah dengan bunga bulanan. Contoh cara pembayaran kartu
kredit:

Keterangan (1) (2)


Jumlah Transaksi Rp 2.000.000,00 Rp 200.000,00
Pembayaran Minimum (10%) Rp 200.000,00 Rp20.000,00
Batas Minimal Pembayaran per Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
bulan
Jumlah Pembayaran Rp 200.000,00 Rp 100.000,00

Penjelasan:
1) Jika jumlah transaksi dalam 1 bulan sebesar Rp2.000.000,00 dan
nasabah harus membayar minimum 10%, maka jumlah pembayaran
minimum adalah Rp2.000.000,00 × 10% = Rp200.000,00. Apabila bank
memutuskan bahwa batas minimal pembayaran per bulan adalah
Rp100.000,00 karena jumlah pembayaran minimum adalah
Rp200.000,00 maka nasabah membayar sesuai dengan jumlah
pembayaran minimum (jumlah pembayaran minimum lebih besar dari
batas minimal pembayaran per bulan).
2) Jika jumlah transaksi dalam 1 bulan sebesar Rp200.000,00 dan nasabah
harus membayar minimum 10%, maka jumlah pembayaran minimal
adalah Rp200.000,00 × 10% = Rp20.000,00. Batas minimal pembayaran
per bulan adalah Rp 100.000,00, sedangkan jumlah pembayaran
minimum hanya Rp20.000,00, maka nasabah harus melakukan
pembayaran sebesar batas minimal pembayaran per bulan (jumlah
7.10 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

pembayaran minimum lebih kecil dari batas pembayaran minimal per


bulan).

c. Debit Card
Pada prinsipnya transaksi dengan menggunakan debit card hampir sama
dengan transaksi tunai. Pemegang kartu debit dapat menggunakan kartu ini
pada saat melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Pada saat yang
bersamaan bank langsung mendebit (mengurangi) jumlah saldo rekening
yang dimiliki pemegang kartu debit dan juga mengkredit (menambah) jumlah
saldo rekening yang dimiliki penjual (merchant). Jadi, pada saat bertransaksi
nasabah tidak perlu membawa uang tunai, hanya menunjukkan debit card-
nya.

d. Cash Card
Kartu ini tidak dapat digunakan untuk transaksi jual beli tetapi hanya
berfungsi sebagai kartu untuk melakukan penarikan tunai di ATM (automatic
teller machine). Pemegang kartu dapat mengambil uang tunai pada anjungan-
anjungan/ATM yang disediakan oleh bank atau pada anjungan-
anjungan/ATM bank lain karena telah adanya perjanjian antarbank.

e. Check Guaranteed Card


Check Guaranteed Card biasanya digunakan sebagai jaminan dalam
penarikan cek oleh pemilik kartu. Kartu ini mungkin belum populer di
Indonesia, tetapi sangat sering dipakai di negara Eropa terutama Inggris.
Kartu ini juga dapat berfungsi sebagai kartu ATM.
Ada beberapa kesamaan antara charge card, credit card, dan debit card
seperti pada tabel berikut.

Tabel 7.2.
Perbandingan antara Charge Card, Credit Card, dan Debit Card

Keterangan Charge Card Credit Card Debit Card


a. Limit Penggunaan Tidak ada Ada dengan jumlah Berdasarkan saldo
tertentu tertentu
b. Pembayaran Penuh atas Ada batas minimum, Didebit pada saldo
semua tagihan 10% - 20% dari total rekening.
tagihan
c. Denda Jika terlambat Jika terlambat Tidak ada
 EKSI4205/MODUL 7 7.11

Keterangan Charge Card Credit Card Debit Card


d. Bunga Tidak ada 1-5% (berkisar 2,5%) Tidak ada
e. Rekening di Bank Tidak ada Tidak ada Harus ada saldo
rekening.

2. Wilayah

a. Kartu Plastik Lokal


Kartu plastik lokal hanya berlaku untuk wilayah tertentu, misalnya di
Indonesia saja. Biasanya diterbitkan oleh perusahaan pengecer untuk
mempermudah layanan, seperti Matahari, Hero, Astra Card, Garuda
Executive Card.

b. Kartu Plastik Internasional


Kartu plastik internasional berlaku secara internasional. Ada 2 kartu
plastik internasional yang mendominasi sampai saat ini, yaitu Visa dan
Master Card. Visa berupa kartu kredit yang bertaraf internasional, diterbitkan
oleh Visa International. Untuk operasionalnya, Visa International menjual
dalam bentuk lisensi dengan sistem franchise. Sedangkan Master Card
diterbitkan oleh Master Card International, dalam operasinya perusahaan ini
juga menggunakan lisensi. Beberapa contoh kartu plastik lain adalah Dinner
Card, Carte Blanc, dan American Express.

3. Limit Kredit
Penentuan limit kredit ini beragam, tergantung dari jenis kartu yang
diterbitkan oleh penerbit kartu kredit. Sebagai contoh adalah berikut ini.

a. Classic
Kartu plastik jenis classic biasanya memiliki batas limit kredit dari
Rp1.000.000,00 sampai Rp10.000.000,00.

b. Gold
Kartu plastik jenis gold biasanya memiliki batas limit kredit dari
Rp10.000.000,00 sampai Rp30.000.000,00.
7.12 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan tujuan penerbitan kartu kredit oleh perusahaan penerbit kartu
kredit!
2) Jelaskan perbedaan kartu kredit berdasarkan fungsinya!
3) Jelaskan perbedaan kartu kredit berdasarkan wilayahnya!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Ada beberapa tujuan utama dari penerbitan kartu kredit oleh bank
a) Untuk mendapatkan nasabah dalam jumlah yang banyak dengan
memenuhi kriteria kelayakan kredit.
b) Mendorong nasabah untuk menggunakan seluruh fasilitas kredit.
Apabila konsumen menjadi nasabah kartu kredit, mereka mengenal
dan sekaligus mampu menggunakan berbagai fasilitas lain yang
disediakan oleh bank tersebut.
c) Meminimumkan munculnya piutang bermasalah. Prinsip dari kartu
kredit adalah bagaimana nasabah dapat melakukan penundaan
pembayaran. Nabasah dapat mengelola jumlah transaksi ataupun
pembayaran yang harus dibayarkan tiap bulannya. Hal ini menjadi
lebih ringan dibandingkan jika nasabah memiliki kredit konsumsi
yang jumlah angsurannya telah ditetapkan sesuai dengan maksimal
kredit sehingga jika terjadi kesulitan pembayaran akan
menyebabkan kredit bermasalah bagi bank.
d) Memaksimalkan nilai rata-rata transaksi (sehingga mengurangi
jumlah slip penjualan (voucer) yang nilainya kecil).
e) Melakukan kerja sama dengan merchant yang dapat dipercaya.
2) Berdasarkan fungsinya, kartu kredit dapat dikelompokkan menjadi
sebagai berikut.
a) Charge Card, dapat digunakan sebagai alat transaksi jual beli
barang atau jasa, hanya saja pada akhir bulan atau tanggal tertentu,
nasabah harus membayar seluruh tagihan baik dengan atau tanpa
biaya tambahan lainnya.
 EKSI4205/MODUL 7 7.13

b) Credit Card, kartu yang dapat digunakan sebagai alat transaksi jual
beli barang atau jasa, di mana pemegang kartu tersebut dapat
membayar seluruh atau sebagian saja dari total transaksi yang telah
dilakukan (dengan cara kredit). Jumlah yang dibayarkan itu yang
disebut dengan pembayaran atau cicilan.
c) Debit Card, hampir sama dengan transaksi tunai. Pemegang kartu
debit dapat menggunakan kartu ini pada saat melakukan transaksi
jual beli barang atau jasa. Akan tetapi, pada saat yang bersamaan
bank langsung mendebit (mengurangi) rekening yang dimiliki
pemegang kartu debit dan dalam waktu yang bersamaan mengkredit
(menambah) rekening pada merchandise.
d) Cash Card, kartu ini tidak dapat digunakan untuk transaksi, tetapi
hanya berfungsi sebagai kartu ATM (automatic teller machine).
e) Check Guaranteed Card, biasanya digunakan sebagai jaminan
dalam penarikan cek oleh pemilik kartu.
3) Berdasarkan wilayah operasionalnya, kartu kredit dibedakan:
a) Kartu plastik lokal, hanya berlaku untuk wilayah tertentu, misalnya
hanya berlaku di Indonesia.
b) Kartu plastik internasional, berlaku secara internasional.

R A NG KU M AN

1. Kartu plastik sebagai salah satu produk yang ditawarkan oleh dunia
perbankan telah mengalami kemajuan yang pesat di Indonesia.
Berbagai fasilitas dan kemudahan diberikan bank agar konsumen
pemakai kartu kredit benar-benar nyaman.
2. Meski konsep dasar dari kartu kredit adalah penundaan pembayaran,
tetapi ada beberapa tujuan bagi pihak perusahaan penerbit bank
seperti mendapatkan konsumen dalam jumlah yang lebih banyak,
mendorong nasabah menggunakan seluruh fasilitas yang ditawarkan
bank, meminimalkan piutang bermasalah, memaksimalkan nilai
rata-rata transaksi dan melakukan kerja sama dengan merchant yang
dapat dipercaya.
3. Kartu plastik dapat digolongkan berdasarkan fungsi, wilayah, serta
limit kredit.
7.14 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

TE S F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Kartu kredit yang pertama kali dikenal adalah ….


A. Dinner Club
B. BCA Card
C. Reguler Card
D. Credit Card

2) Di bawah ini adalah pengelompokan kartu kredit berdasarkan fungsinya,


kecuali ….
A. Credit Card
B. Gold Card
C. Charge Card
D. Cash Card

3) Kartu kredit di mana pemegang kartu pada saat yang bersamaan dengan
transaksi, dikurangi saldo rekeningnya sejumlah besarnya transaksi,
adalah kartu plastik jenis ….
A. Credit Card
B. Charge Card
C. Check Guaranteed Card
D. Debit Card

4) Berdasarkan limit kredit yang dapat diambil, manakah yang memiliki


batas penarikan paling besar?
A. Gold Card.
B. Classic Card.
C. Debit Card.
D. Cash Card.

5) Kartu kredit yang tidak memiliki batas limit penarikan adalah ….


A. Credit Card
B. Debit Card
C. Charge Card
D. Check Guaranteed Card
 EKSI4205/MODUL 7 7.15

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
7.16 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Kegiatan Belajar 2

Mekanisme Transaksi dan


Fungsi Kartu Plastik

A. MEKANISME TRANSAKSI

1. Ketentuan Umum
Sebelum seseorang dapat memiliki kartu plastik (kartu kredit) yang
diterbitkan oleh sebuah bank (lembaga keuangan), ada beberapa syarat umum
yang harus dipenuhi. Ketentuan yang dilakukan oleh BNI dan BII pada tahun
2005, antara lain berikut ini.
a. Ketentuan jumlah penghasilan minimum tiap tahunnya. Biasanya
memiliki jumlah pendapatan minimum lebih dari Rp12.000.000,00 per
tahun. Setiap penerbit kartu kredit memiliki kriteria masing-masing,
sebagai contoh:
1) BNI’46
a) BNI Master Card Emas dan BNI Visa Emas: memiliki
penghasilan minimal Rp75.000.000,00 setahun.
b) BNI Master Card Biru dan BNI Visa Biru: memiliki
penghasilan minimum Rp15.000.000,00 setahun.
2) BII Card
a) Reguler Card: memiliki penghasilan Rp8.000.000,00 setahun.
b) Gold Card: memiliki penghasilan Rp45.000.000,00 setahun.
b. Membayar uang pokok
Setiap jenis kartu akan memiliki jumlah uang iuran pokok yang berbeda-
beda. Sebagai contoh, ketentuan BNI 46 tahun 2005 dengan jenis kartu
kredit:
1) BNI Biru (BNI Visa/Master Card): Rp120.000,00
2) BNI Emas (BNI Visa/Master Card): Rp240.000,00
c. Membayar iuran tahunan.
d. Menandatangani perjanjian antara nasabah dengan bank, mengenai hak
dan kewajiban masing-masing pihak. Apabila persyaratan tersebut telah
dipenuhi maka nasabah dapat menggunakan kartunya melakukan
transaksi khususnya pada penjual (merchant) tertentu yang telah
 EKSI4205/MODUL 7 7.17

ditunjuk. Biasanya langkah awal nasabah terlebih dahulu mengisi


formulir aplikasi yang telah disediakan oleh bank.

Contoh form aplikasi:

Sumber: www.dnet.net.id/bii/
7.18 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Sedangkan persyaratan administrasi umum yang harus diisi oleh calon


pemegang kartu kredit adalah sebagai berikut.
a. BCA Card
1) Usia pemegang kartu utama minimal berusia 17 tahun (perlu adanya
jaminan) dan 21 tahun (tanpa jaminan) maksimal berusia 65 tahun.
2) Menyertakan dokumen yang diperlukan, seperti KTP/SIM/tanda
pengenal lainnya, surat keterangan gaji, rekening koran tiga bulan
terakhir.
b. BII Card
1) Usia: pemegang kartu utama berusia 21 maksimal berusia 65 tahun.
2) Kartu tambahan dengan kriteria usia: 17 sampai dengan 70 tahun.
3) Menyertakan dokumen yang diperlukan, seperti KTP/SIM/tanda
pengenal lainnya, surat keterangan gaji, rekening koran tiga bulan
terakhir.

2. Pihak yang Terkait


Pihak yang terkait dalam transaksi dengan menggunakan kartu plastik
adalah sebagai berikut.
a. Penerbit (issuer)
Penerbit (issuer) adalah perusahaan atau bank yang menerbitkan kartu
plastik.
b. Pemegang kartu
Pemegang kartu adalah nasabah yang telah memenuhi kriteria tertentu
dan layak menurut penilaian bank atau perusahaan yang mengeluarkan
kartu plastik untuk melakukan transaksi dengan menggunakan kartu
plastik.
c. Merchant
Merchant adalah pihak penjual barang atau jasa yang menerima
pembayaran dari issuer setelah menjual barang atau jasa pada pemegang
kartu plastik.

3. Mekanisme Pembayaran
Secara umum mekanisme pembayaran dengan menggunakan kartu
plastik sebagai berikut.
1) Mekanisme Pembayaran Kartu Plastik (tanpa Serving Agent)
 EKSI4205/MODUL 7 7.19

Gambar 7.5.
Mekanisme Pembayaran Kartu plastik (Tanpa Serving Agent)

Penjelasan:
1. Diawali dari perjanjian antara bank dengan nasabah. Setelah bank
melakukan studi kelayakan pada calon nasabah dan nasabah telah
memenuhi kriteria yang ditetapkan bank maka dibuat perjanjian antara
bank dengan nasabah. Apabila telah terjadi perjanjian antara bank
dengan nasabah, biasanya diawali dari pengisian aplikasi kartu plastik
sampai diterbitkannya kartu plastik maka nasabah berhak menggunakan
kartu plastik untuk transaksi.
2. Pemegang kartu (nasabah) dapat menggunakan kartu plastik untuk
bertransaksi dengan penjual barang/jasa. Merchant yang dapat menerima
kartu plastik adalah merchant yang memiliki hubungan atau perjanjian
dengan bank. Konsumen dapat mengetahui merchant yang dapat
menerima merek kartu plastiknya, yaitu dari gambar/logo kartu yang
ditempelkan di sekitar kasir atau di pintu masuk merchant. Biasanya ada
alat yang digunakan untuk mencetak slip penjualan, yaitu imprinter.
Kasir merchant cukup menggesekkan kartu pada imprinter. Transaksi
tersebut langsung terhubung dengan pihak lembaga keuangan penerbit
kartu. Contoh bentuk imprinter yang sering dipakai sebagai alat
penghubung merchant dengan pihak lembaga keuangan:
7.20 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

3. Merchant memberikan barang kepada nasabah, apabila imprinter


menunjukkan “approval” berarti transaksi disetujui/diterima. Berarti
nasabah tersebut memiliki rekening dengan jumlah dana yang cukup,
tidak memiliki tunggakan dalam jumlah tertentu, mengetahui nomor PIN
(Personal Identification Number) yang ada pada setiap kartu plastik.
Biasanya ada beberapa merchant yang membebankan biaya (charge)
kepada nasabah sebesar (1%-3%) yang ditambahkan pada jumlah
transaksi, namun ada pula yang tidak membebankan biaya tambahan
apapun. Beberapa merchant juga menetapkan jumlah minimal transaksi
yang bisa menggunakan kartu plastik, namun ada pula yang tidak
membatasi jumlah minimal transaksi.
4. Bank (lembaga keuangan penerbit kartu plastik) memiliki perjanjian
dengan merchant (penjual barang dan jasa). Salah satu bentuk perjanjian
itu adanya alat yang disediakan oleh bank, yaitu imprinter pada
merchant tersebut sehingga nasabah dapat menggunakan kartu
plastiknya.
5. Ketika terjadi transaksi antara nasabah pemegang kartu dengan
merchant, dan transaksi itu telah diterima/disetujui (approval) maka
sebenarnya telah ada laporan ke pihak bank tentang transaksi yang
terjadi. Informasi tersebut disampaikan melalui alat yang on-line dengan
bank, yaitu imprinter. Informasi yang disampaikan, meliputi nama
pemegang kartu plastik, jumlah transaksi, waktu transaksi, tempat
transaksi.
6. Bank akan membayar kepada pihak merchant sebesar 100% dari setiap
transaksi yang telah dilakukan oleh pemegang kartu plastik. Biasanya
akan terdapat diskon (komisi) sebesar 3%-5%. Jangka waktu
 EKSI4205/MODUL 7 7.21

pembayaran tagihan antara bank dengan merchant biasanya berkisar


3 - 10 hari atau atas persetujuan yang telah dibuat.
7. Pada awal bulan, bank akan memberikan statement tagihan kepada
pemegang kartu plastik, tagihan berisi jumlah transaksi yang dilakukan
dengan menggunakan kartu plastik serta jumlah minimal dan bunga yang
harus dibayar pada bulan tersebut.
8. Pemegang kartu plastik akan melakukan pembayaran pada pihak bank
tetapi bukan sebesar 100% jumlah transaksi yang dilakukan dengan
menggunakan kartu plastik, hanya berkisar 10% dari transaksi (atau
sesuai dengan ketentuan bank penerbit kartu plastik), seperti contoh
perhitungan pada bagian sebelumnya.
Contoh:
Seseorang menggunakan kartu plastik untuk transaksi jual beli barang
dan jasa dengan nilai Rp4.000.000,00. Jika bank atau perusahaan
penerbit memungut diskon sebesar 5% maka total tagihan yang harus
dibayarkan bank pada merchant adalah Rp4.000.000,00 - (5% ×
Rp4.000.000,00) = Rp3.800.000,00

2) Mekanisme Pembayaran Kartu plastik (dengan menggunakan Serving


Agent)
Serving agent (acquirer) adalah pihak yang melakukan penagihan dan
pembayaran antara bank atau perusahaan penerbit kartu plastik dengan
pemegang kartu, yang pada umumnya dilakukan dengan cara franchise.

Gambar 7.6.
Mekanisme Pembayaran Kartu Plastik (dengan menggunakan Serving Agent)
7.22 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Penjelasan:
Ada perjanjian antar pihak:
a) Perjanjian antara pemegang kartu dengan bank atau perusahaan penerbit
kartu plastik.
b) Perjanjian antara bank atau perusahaan penerbit kartu plastik dengan
merchant.
c) Perjanjian antara merchant dengan serving agent.

Penjelasan gambar:
1. Pemegang kartu plastik menggunakan kartu plastik untuk transaksi jual
beli barang atau jasa dengan pihak merchandise.
2. Merchant memberikan barang kepada nasabah.
3. Pihak merchant akan melakukan penagihan pada pihak acquirer, sebesar
jumlah transaksi dikurangi dengan diskon sebesar 5%.
4. Pihak acquirer akan membayar kepada pihak merchant sebesar jumlah
tagihan dan acquirer akan memperoleh diskon sebesar 5%.
5. Acquirer akan menagih kepada pihak bank atau perusahaan penerbit
kartu kredit dengan memperoleh interchange fee sebesar 3%.
6. Bank atau perusahaan penerbit kartu plastik akan membayar pada pihak
acquirer (reimbursement).
7. Bank atau perusahaan pemegang kartu plastik akan menagih kepada
pemegang kartu kredit.
8. Pemegang kartu kredit melakukan pembayaran kepada pihak bank atau
perusahaan penerbit kartu plastik.

Contoh:
Jika pemegang kartu kredit melakukan transaksi sebesar
Rp2.000.000,00, maka pihak merchant akan menagih kepada pihak
acquirer sebesar Rp2.000.000,00 dikurangi diskon sebesar 5% (5% ×
Rp2.000.000,00) = Rp1.900.000,00. Pihak acquirer akan mengklaim
pada bank atau perusahaan pemegang kartu kredit dengan memperoleh
tambahan interchange fee sebesar 3% dari total transaksi = (3% ×
Rp2.000.000,00 = Rp60.000,00) sehingga pihak bank akan
reimbursement sebesar Rp1.960.000,00. Pihak bank atau perusahaan
penerbit kartu kredit berarti memperoleh diskon sebesar Rp40.000,00
dan akan menagih kepada pemegang kartu kredit sebesar
Rp2.000.000,00.
 EKSI4205/MODUL 7 7.23

4. Proses Penagihan Kartu Plastik


Bank akan mengirimkan tagihan kepada nasabah pada tanggal tertentu.
Biasanya pada statement penagihan memuat:
1) Nomor kartu, menunjukkan identitas pemegang kartu plastik.
2) Tanggal tagihan, menunjukkan kapan statement tagihan itu dicetak.
Untuk tanggal jatuh tempo ada juga beberapa penerbit kartu kredit yang
memberikan alternatif (untuk jenis kartu kredit tertentu). Sebagai contoh
BNI Card memberikan alternatif jatuh tempo pada tanggal 25, 28, 30, 1,
2, 4, setiap bulannya.
3) Tanggal jatuh tempo, biasanya tanggal jatuh tempo akan berkisar 7 - 15
hari setelah tanggal penagihan.
4) Jumlah pembayaran minimum, menunjukkan jumlah pembayaran
minimum yang harus dibayar pemegang kartu plastik.
Biasanya jumlah minimum pembayaran adalah 10% dari seluruh tagihan
atau minimal Rp50.000,00 atau jumlah mana yang lebih besar.
5) Jumlah tagihan, menunjukkan jumlah seluruh transaksi yang sudah
dilakukan dengan menggunakan kartu plastik.
6) Batas kredit, menunjukkan jumlah maksimum kredit bagi pemegang
kartu kredit. Batas maksimum maupun minimum kredit biasanya
ditentukan dari jenis kartu yang dimiliki.
7) Batas penarikan uang tunai, yaitu jumlah uang tunai yang boleh diambil
pada tanggal penagihan. Jumlahnya berkisar 40 - 50% dari jumlah
maksimum kredit.
8) Tunggakan adalah jumlah tagihan bulan lalu yang belum dibayar.

5. Perhitungan Pembayaran Kartu Kredit


Setiap bulan seorang nasabah akan memperoleh tagihan jumlah yang
harus dibayarkan. Pada umumnya ada 2 cara perhitungan yang biasanya
dilakukan oleh penerbit kartu plastik, yaitu sebagai berikut.

a. Berdasarkan Tanggal Transaksi


Rumus: Nilai transaksi X Jumlah hari dari tanggal transaksi sampai
dengan tanggal lembar tagihan dicetak X Jumlah bulan dalam setahun X
1/365 hari.
Asumsi 1 tahun = 365 hari. Contoh:
Di bawah ini contoh transaksi dalam 1 bulan:
7.24 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Tanggal Jumlah
Uraian Transaksi
Transaksi (Rp)
Tagihan bulan lalu 5.000.000,00
1 Nov Alat Elektronik 50.000,00
4 Nov Salon Kecantikan 100.000,00
9 Nov Apotek “Kencana” 200.000,00
10 Nov Garuda Airways 2.500.000,00
15 Nov Matahari Dept Store 300.000,00
16 Nov Pembayaran 500.000,00 (CR)

Nilai transaksi X Jumlah hari dari tanggal transaksi sampai dengan


tanggal lembar tagihan dicetak X Jumlah bulan dalam setahun X 1/365 hari.
Catatan: Tanggal dicetak 29 November
Tanggal Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah 1/365 Jumlah (Rp)
Transaksi (Rp) Hari Bunga Bulan
5.000.000 29 3% 12 1/365 143.013,70
1 Nov 50.000 28 3% 12 1/365 1.380,82
4 Nov 100.000 25 3% 12 1/365 2.465,75
9 Nov 200.000 20 3% 12 1/365 3.945,21
10 Nov 2.500.000 19 3% 12 1/365 46.849,32
15 Nov 300.000 14 3% 12 1/365 4.142,47
Jumlah 201.797,27

Pembayaran pada tanggal 16 November: (Rp500.000,00 x 13 x 12 x 3%) x


1/365 = Rp 6.410, 96
Total Bunga: Rp201.797, 27 – Rp6.410,96 = Rp 208.208,23
Total Tagihan:

Total Tagihan
Tanggal Cetak Tanggal Jatuh Tempo (Rp)
29 November 16 Desember 8.150.000,00 + Bunga
 EKSI4205/MODUL 7 7.25

b. Berdasarkan Tanggal Pencetakan Tagihan


Rumus: Total nilai transaksi X Jumlah hari dari tanggal transaksi sampai
dengan tanggal lembar tagihan dicetak X Jumlah bulan dalam setahun X
1/365 hari.

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah


1/365 Jumlah (Rp)
(Rp) Hari Bunga Bulan
5.000.000 30 3% 12 1/365 147.945,20
500.000 13 3% 12 1/365 1.380,82

Pembayaran pada tanggal jatuh tempo


Total Bunga: Rp147.945, 20 – Rp1.380,82 = Rp146.546,38
Total Tagihan:

Total Tagihan
Tanggal Jatuh Tempo (Rp)
16 Desember 8.150.000,00 + Bunga

B. PERJANJIAN DASAR ANTAR PIHAK

1. Perjanjian Pemegang Kartu Plastik


Perjanjian yang dibuat antara bank atau perusahaan penerbit kartu kredit
dengan pemegang kartu kredit memuat ketentuan tentang berikut ini.

a. Pemilik Kartu
1) Pada prinsipnya kartu adalah milik bank dan karenanya harus
dikembalikan kepada pihak bank apabila ada permintaan. Pemegang
kartu harus menandatangani pada bagian belakang kartu pada saat
penerimaan kartu tersebut. Sebagai specimen, tanda tangan berguna
untuk pengecekan saat transaksi.
2) Penandatanganan kartu berarti pemegang kartu setuju untuk
mengaitkan diri dan tunduk pada ketentuan-ketentuan dan
persyaratan yang terdapat dalam perjanjian tersebut.
3) Kartu tidak boleh dipindahtangankan. Jika nasabah memerlukan
kartu lain untuk anggota keluarga dapat meminta kartu tambahan
(supplementary card).
7.26 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

4) Pemegang kartu harus membayar uang pangkal dan iuran tahunan.

b. Masa Berlaku
1) Kartu hanya dapat digunakan selama masa berlakunya yang
tercantum dalam kartu tersebut.
2) Perpanjangan kartu dapat dilakukan secara otomatis atas persetujuan
bank atau perusahaan penerbit kartu plastik.

c. Transaksi
1) Dalam melakukan transaksi, pemegang kartu harus membubuhkan
tandatangan pada slip pembelian barang atau jasa. Beberapa bank
hanya meminta pemegang kartu kredit untuk menandatangani pada
alat on-line yang telah disediakan, sedangkan untuk pengambilan
uang tunai perlu untuk menandatangani Cash Advance Slip.
2) Tagihan-tagihan, ongkos dan beban bunga yang muncul karena
transaksi barang dan jasa, sepenuhnya merupakan tanggung jawab
pemegang kartu.
3) Jika merchant menolak pembayaran dengan kartu plastik dan
adanya masalah yang muncul berkaitan dengan pembelian barang
atau jasa, bukan menjadi tanggung jawab bank/penerbit kartu.

d. Pembayaran Tagihan
1) Surat tagihan tiap bulan akan dikirim oleh pihak bank pada tanggal
tertentu setiap bulan dan pemegang kartu wajib melakukan
pembayaran minimal selambat-lambatnya dalam jangka waktu
tertentu dari tanggal dikeluarkannya surat tagihan.
2) Jika terdapat kesalahan pada surat tagihan yang telah dikeluarkan
pihak bank atau perusahaan penerbit kartu plastik, maka pemegang
kartu harus segera menghubungi bank atau perusahaan penerbit
kartu plastik dan melakukan konfirmasi ulang.
3) Perjanjian tentang pembayaran minimal.
4) Jika terdapat kartu tambahan (supplementary card) maka tagihan
yang muncul sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemegang kartu
utama. Untuk kartu tambahan biasanya terdapat biaya sendiri.
5) Jika pemegang kartu memiliki rekening pada bank penerbit kartu
plastik maka bank berhak untuk melakukan pendebitan
(pemotongan langsung) dari rekening yang ada.
 EKSI4205/MODUL 7 7.27

e. Bunga dan Biaya


1) Jika pembayaran tagihan dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo
maka pihak penerbit kartu plastik tidak akan membebankan biaya
administrasi. Penetapan bunga sangat tergantung dari penerbit kartu
kredit sekaligus jenis kartu kreditnya. Sebagai contoh:
a) BCA Card
Silver BCA Card Master Card Visa
2,4% 5,5% 2,5%
Gold BCA Card Master Card Visa
2,4% 2,5% 2,5%

b) BNI 46
Jenis Kartu Bunga belanja/bulan Bunga penarikan/bulan
BNI Visa/Master Card 2,55% 2,55%
BNI Visa/Kartu Tambahan 3,25% 3,25%

2) Penerbit kartu plastik akan menggunakan bunga atas sisa tagihan


yang belum dibayarkan sampai dengan batas waktu pembayaran.
3) Jika ternyata pembayaran oleh pemegang kartu kurang dari jumlah
minimal yang ditentukan atau tidak melunasi sampai dengan tanggal
jatuh tempo maka akan dikenakan biaya administrasi.

f. Batas Kredit
1) Terdapat batas maksimal penggunaan kartu plastik dan pemegang
kartu tidak berhak untuk memakai lebih dari batas maksimal yang
telah ditentukan.
2) Jika terdapat transaksi yang melebihi batas maksimal kredit maka
akan dikenakan bunga dengan persentase tertentu dan dihitung sejak
transaksi yang melebihi batas kredit.

g. Penarikan uang tunai


1) Pemegang kartu plastik dapat melakukan penarikan uang tunai pada
tempat yang telah ditentukan.
2) Penarikan uang tunai akan dikenakan biaya dalam jumlah tertentu.
7.28 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

h. Transaksi dengan Valuta Asing


Apabila transaksi dilakukan dengan menggunakan mata uang asing maka
jumlah transaksi akan dikonversikan (dihitung nilai kursnya) dalam
rupiah pada saat tagihan atas transaksi diterima oleh penerbit kartu
plastik.

i. Kehilangan Kartu
1) Jika kartu plastik hilang maka pemegang kartu plastik harus segera
melaporkan pada pihak penerbit kartu plastik.
2) Transaksi yang timbul karena penggunaan kartu plastik tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak pemegang kartu plastik.
3) Pihak pemegang kartu plastik dikenakan biaya administrasi untuk
penggantian kartu plastik.

j. Jasa Pihak Ketiga


Jika ternyata pihak pemegang kartu plastik membatalkan penggunaan
kartu plastik dan ternyata sampai saat pembatalan penggunaan kartu
plastik masih terdapat tagihan maka pihak penerbit kartu plastik dapat
menggunakan pihak ketiga untuk melakukan penagihan atas kewajiban
yang belum diselesaikan.

k. Tanggung Jawab Pemegang Kartu


1) Jika pemegang kartu pindah alamat maka wajib untuk
memberitahukan pihak penerbit kartu plastik.
2) Jika pemegang kartu kredit adalah orang asing maka sebelum
meninggalkan Indonesia berkewajiban membayar semua tagihan
dan mengembalikan kartu plastik.
3) Untuk memastikan pembayaran tagihan yang muncul dari transaksi
barang atau jasa yang dilakukan pemegang kartu plastik maka perlu
adanya pengikatan jaminan (collateral) baik benda bergerak
maupun tidak bergerak, rekening bank maupun harta yang timbul di
kemudian hari untuk menjadi jaminan atas pelunasan kewajiban
pemegang kartu plastik.

l. Pengakhiran Perjanjian
1) Penerbit kartu plastik memiliki hak untuk membatalkan penggunaan
atau memblokir kartu plastik tanpa harus melakukan pemberitahuan
 EKSI4205/MODUL 7 7.29

terlebih dahulu, hal ini dimungkinkan jika terjadi kondisi-kondisi


sebagai berikut.
a) Pemegang kartu plastik melanggar ketentuan yang telah
ditetapkan.
b) Pemegang kartu plastik dinyatakan pailit.
c) Pemegang kartu plastik melakukan perbuatan melawan hukum.
d) Pemegang kartu plastik meninggal dunia (jika masih terdapat
kewajiban akan menjadi tanggung jawab ahli waris)
e) Pemegang kartu plastik mengundurkan diri.
2) Seluruh tagihan yang timbul menjadi jatuh tempo (harus seketika
dibayar).
3) Kartu plastik harus dikembalikan kepada pihak penerbit kartu
plastik.
4) Penerbit berhak untuk melakukan pemblokiran pada kartu plastik
tanpa harus memberitahukan terlebih dahulu pada pemegang kartu
plastik dan risiko kerugian yang muncul menjadi tanggung jawab
pemegang kartu plastik.

2. Perjanjian Merchant
Hal-hal yang biasanya diatur dalam perjanjian antara pihak penerbit
kartu plastik dengan merchant adalah sebagai berikut.
a. Merchant akan menerima semua kartu merek tertentu (visa, mastercard)
sampai dengan jumlah floor limit (batas maksimal yang diberikan kepada
merchant atas transaksi tanpa perlu dimintakan otorisasi dari penerbit
kartu plastik) yang telah ditetapkan.
b. Merchant harus memeriksa keaslian kartu plastik, antara lain berkenaan
dengan masa berlaku, kebenaran tanda tangan pemegang kartu dengan
slip penjualan, melakukan penelitian berdasarkan daftar pemegang kartu
yang telah dibatalkan penggunaannya oleh pihak penerbit kartu (void
card/stop list) yang selalu diterbitkan secara rutin oleh pihak penerbit
kartu plastik.
c. Merchant harus menggunakan slip yang telah disediakan oleh pihak
penerbit kartu plastik dan meminta tanda tangan pada pihak pemegang
kartu setiap kali terjadi transaksi. Pihak merchant memberikan salinan
slip pada pemegang kartu plastik.
7.30 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

d. Merchant akan mengajukan tagihan atas pembayaran kembali setelah


dikurangi diskon dari penerbit kartu plastik setelah jangka waktu yang
ditentukan (3 hari, 10 hari atau 15 hari).
e. Sepanjang tidak terdapat slip penjualan yang invalid maka rekening bank
merchant akan dikredit sebesar jumlah penjualan dikurangi diskon.
f. Setiap slip penjualan yang akan ditagihkan pada penerbit kartu plastik
harus dijamin:
1) Seluruh data benar.
2) Transaksi yang dilakukan benar-benar terjadi dengan harga wajar
(seperti yang tertera dalam slip) serta tidak terdapat unsur kredit atau
tujuan yang lain.
3) Pemberian kredit atas penjualan dengan menerbitkan slip penjualan
merupakan pelanggaran ketentuan.
g. Merchant memberikan hak pada pihak penerbit kartu plastik untuk
mendebit rekening banknya sejumlah tertentu untuk hal-hal sebagai
berikut.
1) Diskon.
2) Pajak atas diskon.
3) Refund kepada pemegang kartu.
4) Nilai slip penjualan yang diterbitkan yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
5) Bunga atas transaksi yang seharusnya dibayar merchant.
6) Setiap jumlah yang berkaitan dengan kewajiban merchant kepada
pihak pemegang kartu plastik.
h. Kontrak perjanjian dapat diakhiri beberapa minggu setelah
pemberitahuan oleh salah satu pihak. Imprinter dan slip penjualan tetap
menjadi milik penerbit kartu plastik dan harus dikembalikan.
i. Hal lain yang diatur dalam perjanjian:
1) Transaksi yang dilakukan secara ilegal.
2) Tanda tangan yang berbeda antara kartu dengan slip penjualan.
3) Perbedaan antara voucher yang diserahkan untuk pembayaran
dengan salinan yang diserahkan kepada pemegang kartu plastik.
4) Jika voucher tidak lengkap.
5) Harga yang ditetapkan melebihi dari harga eceran wajar.
6) Harga melebihi floor limit merchant dan tidak ada otorisasi.
7) Terjadi penyimpangan dari ketentuan yang telah diatur sebelumnya.
 EKSI4205/MODUL 7 7.31

8) Jika ternyata kartu telah terdapat pada stop list atau dinyatakan tidak
berlaku lagi.

C. FUNGSI KARTU PLASTIK

Fungsi kartu plastik sebagai salah satu alat transaksi jual beli barang
maupun jasa pada prinsipnya memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai
berikut.

1. Sumber Uang Tunai


Beberapa kartu plastik dapat berfungsi sebagai kartu ATM, kita dapat
menarik sejumlah uang tertentu pada anjungan yang telah ditentukan. Adanya
perjanjian antarbank pemerintah (BNI, BTN, Mandiri, BRI) dengan
memberikan layanan Link, yaitu anjungan ATM yang dapat digunakan oleh
seluruh nasabah bank pemerintah, mempermudah nasabah bank-bank
pemerintah untuk melakukan penarikan uang tunai.
Untuk kartu plastik yang bertaraf internasional (VISA atau Master Card)
maka setiap pemegang kartu tersebut dapat menggunakan kartu plastiknya di
seluruh tempat di dunia.

2. Sumber Kredit
Kartu plastik sebenarnya dapat digunakan sebagai alat untuk
memperoleh kredit dari bank dengan cara yang lebih cepat. Berbagai jenis
kartu kredit memberikan kemungkinan bagi pemiliknya untuk melakukan
kredit kepada perbankan, seperti pemegang Charge Card dapat melakukan
pembayaran pada akhir bulan atas seluruh transaksi yang telah dilakukan;
pada pemegang Credit Card dapat memiliki keleluasan untuk melakukan
pembayaran secara kredit pada jumlah tertentu dari total transaksi. Jumlah
pembayaran tiap bulan yang dibayar dapat lebih pasti.

3. Penjamin Cek
Di Indonesia masih sangat jarang, khususnya berlaku di luar negeri, di
mana kartu plastik dapat digunakan sebagai penjamin cek yang dapat
memberikan keyakinan pada penerima cek bahwa pemegang kartu ini
(Guaranteed Card) pasti memiliki dana yang cukup pada bank sehingga tidak
akan menerima cek kosong (cek tanpa dana di bank).
7.32 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Kartu plastik saat ini masih sangat diminati oleh masyarakat karena
memberikan berbagai manfaat, seperti rasa aman dan nyaman apabila
bepergian jauh tanpa harus membawa uang tunai. Manfaat yang dapat
diperoleh dari setiap pihak yang terlibat dengan kartu plastik adalah sebagai
berikut.
a. Pemegang kartu plastik akan merasakan kemudahan, rasa aman, dan
digunakan sebagai salah satu sumber dana.
b. Penerbit kartu plastik (bank atau perusahaan) berharap akan memperoleh
keuntungan yang berasal dari uang pangkal, diskon dari merchant,
pendapatan bunga, pendapatan tunggakan, iuran tahunan.
c. Merchant akan memperoleh kepastian bahwa transaksi yang dilakukan
pasti dibayar oleh penerbit kartu plastik. Hasil transaksi biasanya akan
masuk pada rekening merchant yang ada di bank bersangkutan sehingga
akan menjamin keamanan tanpa harus membawa uang ke bank untuk
menyetorkan hasil penjualan. Hal ini bisa menjadi salah satu keunggulan
dibandingkan merchant lain yang tidak menyediakan layanan kartu
plastik.

D. PENDANAAN

Prinsip pendanaan dari kartu plastik adalah bagaimana menjaga


likuiditas, terutama pada saat sebagian besar nasabah pengguna kartu kredit
menggunakannya untuk transaksi dalam jumlah yang besar. Terutama pada
saat hari minggu atau hari libur. Bank atau perusahaan penerbit kartu plastik
harus membayar kepada merchant dalam waktu yang cepat, sedangkan
nasabah hanya akan membayar dengan persentase tertentu dan dilakukan
pada bulan berikutnya. Oleh karena itu, bank atau perusahaan penerbit kartu
plastik perlu melakukan perhitungan kebutuhan dana secara tepat.
Berdasarkan data historis, perusahaan maupun bank dapat memperkirakan
berapa jumlah kebutuhan dana pada saat-saat sibuk. Untuk menjaga jumlah
dana yang memadai maka perlu diperhatikan gearing ratio, yaitu rasio antara
total kewajiban dengan modal sendiri. Gearing ratio dihitung dengan cara:

Total Kewajiban
= tidak boleh lebih dari 15 kali
Equity

Biasanya perbandingannya berkisar antara 5:1 atau 15:1 artinya jumlah


pinjaman adalah 5 atau 15 kali dari jumlah modal sendiri. Semakin tinggi
 EKSI4205/MODUL 7 7.33

gearing ratio berarti semakin besar kemungkinan perusahaan mengalami


kesulitan keuangan.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Apakah unsur kehati-hatian menjadi hal penting baik bagi penerbit kartu
plastik maupun pihak merchant?
2) Jika Ibu Puspita melakukan transaksi sebesar Rp5.000.000,00 berapakah
jumlah minimal yang harus dibayar oleh Ibu Puspita?
3) Apa sebenarnya fungsi serving agent pada mekanisme pembayaran kartu
plastik?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Ya. Setiap pihak perlu menetapkan unsur kehati-hatian pada setiap


mekanisme transaksi kartu plastik. Bagi pihak penerbit kartu plastik,
kehati-hatian dalam menilai calon pemegang kartu, penetapan batas
maksimal transaksi, pemilihan merchant yang profesional, perhitungan
jumlah tagihan pada pihak pemegang kartu plastik; semua ini
membutuhkan unsur kehati-hatian untuk mengurangi risiko kerugian.
Begitu juga dengan pihak merchant, kehati-hatian dalam proses transaksi
sangat penting untuk memastikan harga wajar, tanda tangan slip
penjualan dengan kartu, memperhatikan stop list; merupakan beberapa
hal yang memerlukan kehati-hatian.
2) Jika Ibu Puspita melakukan transaksi sebesar Rp5.000.000,00 maka
jumlah minimal pembayaran bulan tersebut adalah:

Keterangan
Jumlah Transaksi Rp5.000.000,00
Pembayaran Minimum (10%) Rp500.000,00

Jumlah ini tentunya akan tergantung juga dengan jumlah minimal yang
harus dibayar berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak
penerbit.
7.34 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

3) Serving agent (acquirer) adalah pihak yang membantu melakukan


penagihan akan memastikan terjadinya pembayaran atas transaksi yang
telah terjadi. Pihak penerbit mungkin akan terkurangi jumlah fee yang
diterima, tetapi serving agent sangat membantu untuk memastikan
berbagai transaksi apalagi jika jumlah merchandise-nya banyak.

R A NG KU M AN

1. Pengajuan kartu kredit diawali dari seleksi administratif, seperti


jumlah pendapatan minimal, usia, dan tanda pengenal yang dimiliki.
Setiap bank akan memiliki berbagai ketentuan umum, seperti
pembayaran uang pokok dan besar iuran tahunan.
2. Di dalam mekanisme pembayaran terdapat 2 jenis, yaitu mekanisme
pembayaran tanpa adanya serving agent dan yang menggunakan
serving agent. Pihak serving agent biasanya dilakukan secara
franchise.
3. Terdapat tiga pihak yang saling terkait dalam proses penggunaan
kartu kredit, yaitu bank, pemegang kartu kredit, dan merchant.
Untuk itu diperlukan perjanjian antarpihak terkait agar jelas hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
4. Kartu plastik dapat berfungsi sebagai sumber uang tunai, kredit, dan
penjamin cek.
5. Bank sebagai pihak yang mengelola dana penggunaan kartu plastik
harus mengelola dana yang dimiliki dengan sangat baik agar tidak
mengalami kondisi yang tidak likuid.

TE S F OR M AT IF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Apakah sebenarnya konsep dasar dari penggunaan kartu plastik?


A. Merupakan gaya hidup baru.
B. Agar pembayaran lebih mudah.
C. Tidak perlu membawa uang tunai.
D. Bagaimana menunda pembayaran.

2) Jika pemegang kartu plastik harus membayar 100% jumlah transaksi,


maka berarti pemegang kartu tersebut menggunakan jenis kartu
plastik ….
 EKSI4205/MODUL 7 7.35

A. Charge Card
B. Credit Card
C. Debit Card
D. Check Guaranteed Card

3) Jika seorang pemegang kartu kredit melakukan transaksi sebesar


Rp10.000.000,00 berapakah jumlah yang ditagih oleh pihak merchant
pada pihak penerbit kartu plastik jika besar diskon yang ditetapkan
sebesar 5%?
A. Rp10.000.000,00.
B. Rp9.500.000,00.
C. Rp9.000.000,00.
D. Rp8.500.000,00.

4) Pada soal ketiga jika pada transaksi tersebut menggunakan jasa serving
agent, dan serving agent mengklaim pihak penerbit sebesar 3% maka
jumlah fee yang diterima oleh serving agent sebesar ….
A. Rp500.000,00
B. Rp300.000,00
C. Rp200.000,00
D. Rp100.000,00

5) Di bawah ini adalah beberapa alasan penghentian masa berlaku atau


pemblokiran kartu plastik, kecuali ….
A. pemegang kartu plastik melanggar ketentuan yang telah ditetapkan
B. pemegang kartu plastik meninggal dunia (jika masih terdapat
kewajiban akan menjadi tanggung jawab ahli waris)
C. pemegang kartu plastik dinyatakan pailit
D. pemegang kartu plastik belum membayar tagihan

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
7.36 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 EKSI4205/MODUL 7 7.37

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2


1) A 1) D
2) B 2) A
3) D 3) B
4) A 4) C
5) C 5) D
7.38 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank 

Daftar Pustaka

Brigham, Eugene F., Houston, Fundamental of Financial Management, 9th


Edition, Harcourt, 2003.

Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung, Manajemen Syariah (Dala Praktik),


Cetakan Pertama, Gema Insani, 2003.

Kasmir, Manajemen Perbankan, Cetakan Pertama, Raja Garfindo, 2000.

Munawir, Slamet, Analisis Investasi Keuangan, Edisi Pertama, Liberty, 2002.

Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera


Purnami, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Pertama, Media
Ekonomi Publishing Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta,
1997.

Saunders, Financial Markets and Institutions, 2nd Edition, Mc Graw Hill,


2003.

Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Ketiga, Lembaga


Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 2001.

Sutojo, Siswanto, Manajemen Terapan Bank, PT. Pustaka Binaman


Pressindo, 1997.

Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari, Bank


dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Kedua, Bagian Penerbitan STIE
YKPN, 2002.

Taswan, Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi), UPP STIM


YKPN, 2005.

Kembali ke Daftar Isi

Anda mungkin juga menyukai