Kartu Plastik
Dra. Ana Partina, M.Si.
Alni Rahmawati, S.E., M.Si.
PE N D A HU L UA N
odul 7 akan membahas salah satu bentuk produk atau layanan yang
M disediakan oleh lembaga keuangan, yaitu berupa kartu plastik. Kartu
plastik ini di masyarakat dikenal dengan istilah kartu kredit, meskipun tidak
semua kartu plastik mempunyai fungsi yang berkaitan dengan kartu kredit.
Perkembangan kartu plastik ini begitu pesat karena berbagai kemudahan
yang bisa dinikmati penggunanya, antara lain kepraktisan, keamanan, dan
kenyamanan.
Modul 7 ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Kegiatan belajar pertama,
yaitu tentang perkembangan dan penggolongan kartu plastik. Kegiatan
belajar kedua, yaitu tentang mekanisme dan fungsi kartu plastik.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan
berbagai konsep yang mendasari praktik penggunaan kartu plastik.
Secara khusus setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan tentang perkembangan kartu plastik di Indonesia;
2. menjelaskan penggolongan kartu plastik yang disediakan oleh bank
sebagai salah satu lembaga keuangan;
3. menjelaskan fungsi kartu plastik sebagai salah satu alat transaksi jual
beli barang maupun jasa;
4. menjelaskan bagaimana bank menjaga likuiditas berkaitan dengan
penggunaan kartu kredit;
5. menjelaskan berbagai istilah-istilah dalam penggunaan kartu plastik.
7.2 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Kegiatan Belajar 1
Visa International dan Master Card yang dikeluarkan oleh perusahaan kartu
kredit Mastercard International.
Perkembangan kartu plastik di Indonesia diawali setelah Paket
Deregulasi Perbankan No. 20 pada bulan Desember Tahun 1988 (PakDes).
Dua bank besar saat itu yang mulai memelopori kartu plastik di Indonesia
adalah Bank Duta dan Citibank. Mereka mengeluarkan Master Card dan Visa
Card. Dalam perkembangannya hampir semua bank saat ini telah
menyediakan layanan kartu plastik, sebagai contoh: BCA dengan BCA Card,
BII dengan BII Card, Bank Niaga dengan Electron Niaga, Bank BNI dengan
BNI Card dan masih banyak lagi yang lainnya. Umumnya kartu plastik
dikeluarkan oleh bank umum dan perusahaan pembiayaan. Bank Indonesia
adalah pihak yang mengatur mekanisme penerbitan kartu plastik oleh bank
umum, sedangkan Departemen Keuangan adalah pihak yang mengatur
mekanisme penerbitan kartu plastik oleh perusahaan pembiayaan. Contoh
kartu plastik yang dikeluarkan oleh perusahaan pembiayaan adalah Diners
Card dari FIT Diners Jaya Indonesia Internasional dan Kassa Card dari PT
Kassa Multi Finance.
Sejak dimunculkannya kartu kredit di Indonesia, perkembangan jenis
produk, layanan, dan pengguna mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Pertumbuhan pengguna kartu kredit di Indonesia diperkirakan mencapai 25%
hingga akhir tahun 2004 atau sekitar 1,2% dari jumlah penduduk. Sementara
volume transaksi kartu kredit elektronik meningkat sekitar 20% dibanding
tahun 2003, yaitu mencapai USD 440 juta.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bisnis Indonesia sampai dengan
Desember 2003 jumlah peredaran kartu kredit di Indonesia adalah sebagai
berikut.
Tabel 7.1.
Peredaran Kartu Kredit Di Indonesia
Desember 2003
4,5 4,2
4
3,2 3,36
3,5
3 2,74
2,34
2,5
Jumlah (Juta Keping)
2
1,5
1
0,5
0
1999 2000 2001 2002 2003
Gambar 7.1.
Perkembangan Jumlah Kartu Kredit yang Beredar di Indonesia 1999 - 2003
(Juta Keping)
345000
Lain-Lain
115000
Permata
135000 Lippo
150000 Danamon
165000 GE-Capital
Juta Keping 320000 Mandiri
334000 HSBC
576000 BII
640000 BCA
710000 BNI
CitiBank
1400000
Gambar 7.2
Jumlah Kartu Kredit yang Diterbitkan oleh Bank-bank di Indonesia
2003 (Keping)
Nilai Transaksi
24,96
25 20,4
20 16,64
15 12,4
9,6
10
5
0
1999 2000 2001 2002 2003
Gambar 7.3
Nilai Transaksi Kartu Kredit di Indonesia, 1999-2003 (Triliun Rp)
7.6 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
0,4
0,2
Prosentase
0
1999 2000 2001 2002 2003
Gambar 7.4.
Persentase Pertumbuhan Kartu Kredit di Indonesia 1999 – 2003 (Rp Triliun).
Sumber: www.klikbca.com
EKSI4205/MODUL 7 7.7
Sumber: www.dnet.net.id/bii
Sebenarnya konsep dasar kartu kredit dari sisi konsumen adalah sebagai
alat bagaimana konsumen dapat menunda pembayaran. Jika dilihat dari sisi
sebaliknya, tujuan perusahaan penerbit kartu kredit, antara lain berikut ini.
1. Mendapatkan nasabah sebanyak mungkin yang memenuhi kriteria
kelayakan kredit. Konsumen yang berhak menjadi nasabah kartu kredit
harus memenuhi kriteria kelayakan kredit yang telah ditetapkan oleh
bank. Setiap bank memiliki kriteria tertentu untuk nasabah kartu kredit,
misalnya jumlah pendapatan per tahun, penggolongan usia, dan lainnya.
2. Mendorong nasabah untuk menggunakan seluruh fasilitas kredit.
Berbagai fasilitas dan kemudahan pelayanan telah disediakan oleh
perbankan jika seorang konsumen telah menjadi nasabah kartu kredit.
Diharapkan dengan menjadi nasabah kartu kredit, konsumen mampu
mengenal dan menggunakan berbagai fasilitas lain yang disediakan oleh
bank tersebut.
3. Meminimumkan munculnya piutang bermasalah. Diharapkan dengan
menjadi nasabah kartu kredit maka dapat meminimalkan piutang
bermasalah. Prinsip dari kartu kredit adalah bagaimana nasabah dapat
melakukan penundaan pembayaran. Nasabah dapat mengelola jumlah
transaksi ataupun pembayaran yang harus dibayarkan tiap bulannya. Hal
ini menjadi lebih ringan dibandingkan jika nasabah memiliki kredit
konsumsi yang jumlah angsurannya telah ditetapkan sesuai dengan
maksimal kredit sehingga jika terjadi kesulitan pembayaran akan
menyebabkan kredit bermasalah bagi bank.
4. Memaksimalkan nilai rata-rata transaksi (sehingga mengurangi jumlah
voucer yang nilainya kecil).
7.8 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Pada prinsipnya setiap bank memiliki kartu plastik dengan berbagai jenis
layanan atau fasilitas, persyaratan serta jenis keuntungan yang berbeda. Kartu
ini biasanya berukuran ± 5,5 × 8,5 cm, di situ tercantum nama, tanda tangan,
foto (tambahan tampilan), jangka waktu berlakunya, nomor pemegang kartu
kredit. Kartu plastik dapat digolongkan berdasarkan fungsi, wilayah, dan
limit kredit.
1. Fungsi
Berdasarkan fungsinya ada yang dikenal dengan nama Charge Card,
Credit Card, Debit Card, Cash Card, Check Guaranteed Card.
a. Charge Card
Charge Card merupakan kartu yang dapat digunakan sebagai alat
transaksi jual beli barang atau jasa, yang pelunasan pembayarannya oleh
pembeli harus dilakukan secara penuh pada akhir bulan atau bulan berikutnya
dengan atau tanpa biaya tambahan. Sebagai contoh, apabila seorang nasabah
EKSI4205/MODUL 7 7.9
b. Credit Card
Kartu kredit adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
transaksi jual beli barang atau jasa, di mana pemegang kartu tersebut dapat
membayar seluruh atau sebagian saja dari total transaksi yang telah dilakukan
(dengan cara kredit). Jumlah yang dibayarkan itu yang disebut dengan
pembayaran atau cicilan. Jumlah cicilan tersebut dihitung dari nilai saldo
tagihan ditambah dengan bunga bulanan. Contoh cara pembayaran kartu
kredit:
Penjelasan:
1) Jika jumlah transaksi dalam 1 bulan sebesar Rp2.000.000,00 dan
nasabah harus membayar minimum 10%, maka jumlah pembayaran
minimum adalah Rp2.000.000,00 × 10% = Rp200.000,00. Apabila bank
memutuskan bahwa batas minimal pembayaran per bulan adalah
Rp100.000,00 karena jumlah pembayaran minimum adalah
Rp200.000,00 maka nasabah membayar sesuai dengan jumlah
pembayaran minimum (jumlah pembayaran minimum lebih besar dari
batas minimal pembayaran per bulan).
2) Jika jumlah transaksi dalam 1 bulan sebesar Rp200.000,00 dan nasabah
harus membayar minimum 10%, maka jumlah pembayaran minimal
adalah Rp200.000,00 × 10% = Rp20.000,00. Batas minimal pembayaran
per bulan adalah Rp 100.000,00, sedangkan jumlah pembayaran
minimum hanya Rp20.000,00, maka nasabah harus melakukan
pembayaran sebesar batas minimal pembayaran per bulan (jumlah
7.10 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
c. Debit Card
Pada prinsipnya transaksi dengan menggunakan debit card hampir sama
dengan transaksi tunai. Pemegang kartu debit dapat menggunakan kartu ini
pada saat melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Pada saat yang
bersamaan bank langsung mendebit (mengurangi) jumlah saldo rekening
yang dimiliki pemegang kartu debit dan juga mengkredit (menambah) jumlah
saldo rekening yang dimiliki penjual (merchant). Jadi, pada saat bertransaksi
nasabah tidak perlu membawa uang tunai, hanya menunjukkan debit card-
nya.
d. Cash Card
Kartu ini tidak dapat digunakan untuk transaksi jual beli tetapi hanya
berfungsi sebagai kartu untuk melakukan penarikan tunai di ATM (automatic
teller machine). Pemegang kartu dapat mengambil uang tunai pada anjungan-
anjungan/ATM yang disediakan oleh bank atau pada anjungan-
anjungan/ATM bank lain karena telah adanya perjanjian antarbank.
Tabel 7.2.
Perbandingan antara Charge Card, Credit Card, dan Debit Card
2. Wilayah
3. Limit Kredit
Penentuan limit kredit ini beragam, tergantung dari jenis kartu yang
diterbitkan oleh penerbit kartu kredit. Sebagai contoh adalah berikut ini.
a. Classic
Kartu plastik jenis classic biasanya memiliki batas limit kredit dari
Rp1.000.000,00 sampai Rp10.000.000,00.
b. Gold
Kartu plastik jenis gold biasanya memiliki batas limit kredit dari
Rp10.000.000,00 sampai Rp30.000.000,00.
7.12 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
LAT IH A N
1) Ada beberapa tujuan utama dari penerbitan kartu kredit oleh bank
a) Untuk mendapatkan nasabah dalam jumlah yang banyak dengan
memenuhi kriteria kelayakan kredit.
b) Mendorong nasabah untuk menggunakan seluruh fasilitas kredit.
Apabila konsumen menjadi nasabah kartu kredit, mereka mengenal
dan sekaligus mampu menggunakan berbagai fasilitas lain yang
disediakan oleh bank tersebut.
c) Meminimumkan munculnya piutang bermasalah. Prinsip dari kartu
kredit adalah bagaimana nasabah dapat melakukan penundaan
pembayaran. Nabasah dapat mengelola jumlah transaksi ataupun
pembayaran yang harus dibayarkan tiap bulannya. Hal ini menjadi
lebih ringan dibandingkan jika nasabah memiliki kredit konsumsi
yang jumlah angsurannya telah ditetapkan sesuai dengan maksimal
kredit sehingga jika terjadi kesulitan pembayaran akan
menyebabkan kredit bermasalah bagi bank.
d) Memaksimalkan nilai rata-rata transaksi (sehingga mengurangi
jumlah slip penjualan (voucer) yang nilainya kecil).
e) Melakukan kerja sama dengan merchant yang dapat dipercaya.
2) Berdasarkan fungsinya, kartu kredit dapat dikelompokkan menjadi
sebagai berikut.
a) Charge Card, dapat digunakan sebagai alat transaksi jual beli
barang atau jasa, hanya saja pada akhir bulan atau tanggal tertentu,
nasabah harus membayar seluruh tagihan baik dengan atau tanpa
biaya tambahan lainnya.
EKSI4205/MODUL 7 7.13
b) Credit Card, kartu yang dapat digunakan sebagai alat transaksi jual
beli barang atau jasa, di mana pemegang kartu tersebut dapat
membayar seluruh atau sebagian saja dari total transaksi yang telah
dilakukan (dengan cara kredit). Jumlah yang dibayarkan itu yang
disebut dengan pembayaran atau cicilan.
c) Debit Card, hampir sama dengan transaksi tunai. Pemegang kartu
debit dapat menggunakan kartu ini pada saat melakukan transaksi
jual beli barang atau jasa. Akan tetapi, pada saat yang bersamaan
bank langsung mendebit (mengurangi) rekening yang dimiliki
pemegang kartu debit dan dalam waktu yang bersamaan mengkredit
(menambah) rekening pada merchandise.
d) Cash Card, kartu ini tidak dapat digunakan untuk transaksi, tetapi
hanya berfungsi sebagai kartu ATM (automatic teller machine).
e) Check Guaranteed Card, biasanya digunakan sebagai jaminan
dalam penarikan cek oleh pemilik kartu.
3) Berdasarkan wilayah operasionalnya, kartu kredit dibedakan:
a) Kartu plastik lokal, hanya berlaku untuk wilayah tertentu, misalnya
hanya berlaku di Indonesia.
b) Kartu plastik internasional, berlaku secara internasional.
R A NG KU M AN
1. Kartu plastik sebagai salah satu produk yang ditawarkan oleh dunia
perbankan telah mengalami kemajuan yang pesat di Indonesia.
Berbagai fasilitas dan kemudahan diberikan bank agar konsumen
pemakai kartu kredit benar-benar nyaman.
2. Meski konsep dasar dari kartu kredit adalah penundaan pembayaran,
tetapi ada beberapa tujuan bagi pihak perusahaan penerbit bank
seperti mendapatkan konsumen dalam jumlah yang lebih banyak,
mendorong nasabah menggunakan seluruh fasilitas yang ditawarkan
bank, meminimalkan piutang bermasalah, memaksimalkan nilai
rata-rata transaksi dan melakukan kerja sama dengan merchant yang
dapat dipercaya.
3. Kartu plastik dapat digolongkan berdasarkan fungsi, wilayah, serta
limit kredit.
7.14 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
TE S F OR M AT IF 1
3) Kartu kredit di mana pemegang kartu pada saat yang bersamaan dengan
transaksi, dikurangi saldo rekeningnya sejumlah besarnya transaksi,
adalah kartu plastik jenis ….
A. Credit Card
B. Charge Card
C. Check Guaranteed Card
D. Debit Card
Kegiatan Belajar 2
A. MEKANISME TRANSAKSI
1. Ketentuan Umum
Sebelum seseorang dapat memiliki kartu plastik (kartu kredit) yang
diterbitkan oleh sebuah bank (lembaga keuangan), ada beberapa syarat umum
yang harus dipenuhi. Ketentuan yang dilakukan oleh BNI dan BII pada tahun
2005, antara lain berikut ini.
a. Ketentuan jumlah penghasilan minimum tiap tahunnya. Biasanya
memiliki jumlah pendapatan minimum lebih dari Rp12.000.000,00 per
tahun. Setiap penerbit kartu kredit memiliki kriteria masing-masing,
sebagai contoh:
1) BNI’46
a) BNI Master Card Emas dan BNI Visa Emas: memiliki
penghasilan minimal Rp75.000.000,00 setahun.
b) BNI Master Card Biru dan BNI Visa Biru: memiliki
penghasilan minimum Rp15.000.000,00 setahun.
2) BII Card
a) Reguler Card: memiliki penghasilan Rp8.000.000,00 setahun.
b) Gold Card: memiliki penghasilan Rp45.000.000,00 setahun.
b. Membayar uang pokok
Setiap jenis kartu akan memiliki jumlah uang iuran pokok yang berbeda-
beda. Sebagai contoh, ketentuan BNI 46 tahun 2005 dengan jenis kartu
kredit:
1) BNI Biru (BNI Visa/Master Card): Rp120.000,00
2) BNI Emas (BNI Visa/Master Card): Rp240.000,00
c. Membayar iuran tahunan.
d. Menandatangani perjanjian antara nasabah dengan bank, mengenai hak
dan kewajiban masing-masing pihak. Apabila persyaratan tersebut telah
dipenuhi maka nasabah dapat menggunakan kartunya melakukan
transaksi khususnya pada penjual (merchant) tertentu yang telah
EKSI4205/MODUL 7 7.17
Sumber: www.dnet.net.id/bii/
7.18 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
3. Mekanisme Pembayaran
Secara umum mekanisme pembayaran dengan menggunakan kartu
plastik sebagai berikut.
1) Mekanisme Pembayaran Kartu Plastik (tanpa Serving Agent)
EKSI4205/MODUL 7 7.19
Gambar 7.5.
Mekanisme Pembayaran Kartu plastik (Tanpa Serving Agent)
Penjelasan:
1. Diawali dari perjanjian antara bank dengan nasabah. Setelah bank
melakukan studi kelayakan pada calon nasabah dan nasabah telah
memenuhi kriteria yang ditetapkan bank maka dibuat perjanjian antara
bank dengan nasabah. Apabila telah terjadi perjanjian antara bank
dengan nasabah, biasanya diawali dari pengisian aplikasi kartu plastik
sampai diterbitkannya kartu plastik maka nasabah berhak menggunakan
kartu plastik untuk transaksi.
2. Pemegang kartu (nasabah) dapat menggunakan kartu plastik untuk
bertransaksi dengan penjual barang/jasa. Merchant yang dapat menerima
kartu plastik adalah merchant yang memiliki hubungan atau perjanjian
dengan bank. Konsumen dapat mengetahui merchant yang dapat
menerima merek kartu plastiknya, yaitu dari gambar/logo kartu yang
ditempelkan di sekitar kasir atau di pintu masuk merchant. Biasanya ada
alat yang digunakan untuk mencetak slip penjualan, yaitu imprinter.
Kasir merchant cukup menggesekkan kartu pada imprinter. Transaksi
tersebut langsung terhubung dengan pihak lembaga keuangan penerbit
kartu. Contoh bentuk imprinter yang sering dipakai sebagai alat
penghubung merchant dengan pihak lembaga keuangan:
7.20 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Gambar 7.6.
Mekanisme Pembayaran Kartu Plastik (dengan menggunakan Serving Agent)
7.22 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Penjelasan:
Ada perjanjian antar pihak:
a) Perjanjian antara pemegang kartu dengan bank atau perusahaan penerbit
kartu plastik.
b) Perjanjian antara bank atau perusahaan penerbit kartu plastik dengan
merchant.
c) Perjanjian antara merchant dengan serving agent.
Penjelasan gambar:
1. Pemegang kartu plastik menggunakan kartu plastik untuk transaksi jual
beli barang atau jasa dengan pihak merchandise.
2. Merchant memberikan barang kepada nasabah.
3. Pihak merchant akan melakukan penagihan pada pihak acquirer, sebesar
jumlah transaksi dikurangi dengan diskon sebesar 5%.
4. Pihak acquirer akan membayar kepada pihak merchant sebesar jumlah
tagihan dan acquirer akan memperoleh diskon sebesar 5%.
5. Acquirer akan menagih kepada pihak bank atau perusahaan penerbit
kartu kredit dengan memperoleh interchange fee sebesar 3%.
6. Bank atau perusahaan penerbit kartu plastik akan membayar pada pihak
acquirer (reimbursement).
7. Bank atau perusahaan pemegang kartu plastik akan menagih kepada
pemegang kartu kredit.
8. Pemegang kartu kredit melakukan pembayaran kepada pihak bank atau
perusahaan penerbit kartu plastik.
Contoh:
Jika pemegang kartu kredit melakukan transaksi sebesar
Rp2.000.000,00, maka pihak merchant akan menagih kepada pihak
acquirer sebesar Rp2.000.000,00 dikurangi diskon sebesar 5% (5% ×
Rp2.000.000,00) = Rp1.900.000,00. Pihak acquirer akan mengklaim
pada bank atau perusahaan pemegang kartu kredit dengan memperoleh
tambahan interchange fee sebesar 3% dari total transaksi = (3% ×
Rp2.000.000,00 = Rp60.000,00) sehingga pihak bank akan
reimbursement sebesar Rp1.960.000,00. Pihak bank atau perusahaan
penerbit kartu kredit berarti memperoleh diskon sebesar Rp40.000,00
dan akan menagih kepada pemegang kartu kredit sebesar
Rp2.000.000,00.
EKSI4205/MODUL 7 7.23
Tanggal Jumlah
Uraian Transaksi
Transaksi (Rp)
Tagihan bulan lalu 5.000.000,00
1 Nov Alat Elektronik 50.000,00
4 Nov Salon Kecantikan 100.000,00
9 Nov Apotek “Kencana” 200.000,00
10 Nov Garuda Airways 2.500.000,00
15 Nov Matahari Dept Store 300.000,00
16 Nov Pembayaran 500.000,00 (CR)
Total Tagihan
Tanggal Cetak Tanggal Jatuh Tempo (Rp)
29 November 16 Desember 8.150.000,00 + Bunga
EKSI4205/MODUL 7 7.25
Total Tagihan
Tanggal Jatuh Tempo (Rp)
16 Desember 8.150.000,00 + Bunga
a. Pemilik Kartu
1) Pada prinsipnya kartu adalah milik bank dan karenanya harus
dikembalikan kepada pihak bank apabila ada permintaan. Pemegang
kartu harus menandatangani pada bagian belakang kartu pada saat
penerimaan kartu tersebut. Sebagai specimen, tanda tangan berguna
untuk pengecekan saat transaksi.
2) Penandatanganan kartu berarti pemegang kartu setuju untuk
mengaitkan diri dan tunduk pada ketentuan-ketentuan dan
persyaratan yang terdapat dalam perjanjian tersebut.
3) Kartu tidak boleh dipindahtangankan. Jika nasabah memerlukan
kartu lain untuk anggota keluarga dapat meminta kartu tambahan
(supplementary card).
7.26 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
b. Masa Berlaku
1) Kartu hanya dapat digunakan selama masa berlakunya yang
tercantum dalam kartu tersebut.
2) Perpanjangan kartu dapat dilakukan secara otomatis atas persetujuan
bank atau perusahaan penerbit kartu plastik.
c. Transaksi
1) Dalam melakukan transaksi, pemegang kartu harus membubuhkan
tandatangan pada slip pembelian barang atau jasa. Beberapa bank
hanya meminta pemegang kartu kredit untuk menandatangani pada
alat on-line yang telah disediakan, sedangkan untuk pengambilan
uang tunai perlu untuk menandatangani Cash Advance Slip.
2) Tagihan-tagihan, ongkos dan beban bunga yang muncul karena
transaksi barang dan jasa, sepenuhnya merupakan tanggung jawab
pemegang kartu.
3) Jika merchant menolak pembayaran dengan kartu plastik dan
adanya masalah yang muncul berkaitan dengan pembelian barang
atau jasa, bukan menjadi tanggung jawab bank/penerbit kartu.
d. Pembayaran Tagihan
1) Surat tagihan tiap bulan akan dikirim oleh pihak bank pada tanggal
tertentu setiap bulan dan pemegang kartu wajib melakukan
pembayaran minimal selambat-lambatnya dalam jangka waktu
tertentu dari tanggal dikeluarkannya surat tagihan.
2) Jika terdapat kesalahan pada surat tagihan yang telah dikeluarkan
pihak bank atau perusahaan penerbit kartu plastik, maka pemegang
kartu harus segera menghubungi bank atau perusahaan penerbit
kartu plastik dan melakukan konfirmasi ulang.
3) Perjanjian tentang pembayaran minimal.
4) Jika terdapat kartu tambahan (supplementary card) maka tagihan
yang muncul sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemegang kartu
utama. Untuk kartu tambahan biasanya terdapat biaya sendiri.
5) Jika pemegang kartu memiliki rekening pada bank penerbit kartu
plastik maka bank berhak untuk melakukan pendebitan
(pemotongan langsung) dari rekening yang ada.
EKSI4205/MODUL 7 7.27
b) BNI 46
Jenis Kartu Bunga belanja/bulan Bunga penarikan/bulan
BNI Visa/Master Card 2,55% 2,55%
BNI Visa/Kartu Tambahan 3,25% 3,25%
f. Batas Kredit
1) Terdapat batas maksimal penggunaan kartu plastik dan pemegang
kartu tidak berhak untuk memakai lebih dari batas maksimal yang
telah ditentukan.
2) Jika terdapat transaksi yang melebihi batas maksimal kredit maka
akan dikenakan bunga dengan persentase tertentu dan dihitung sejak
transaksi yang melebihi batas kredit.
i. Kehilangan Kartu
1) Jika kartu plastik hilang maka pemegang kartu plastik harus segera
melaporkan pada pihak penerbit kartu plastik.
2) Transaksi yang timbul karena penggunaan kartu plastik tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak pemegang kartu plastik.
3) Pihak pemegang kartu plastik dikenakan biaya administrasi untuk
penggantian kartu plastik.
l. Pengakhiran Perjanjian
1) Penerbit kartu plastik memiliki hak untuk membatalkan penggunaan
atau memblokir kartu plastik tanpa harus melakukan pemberitahuan
EKSI4205/MODUL 7 7.29
2. Perjanjian Merchant
Hal-hal yang biasanya diatur dalam perjanjian antara pihak penerbit
kartu plastik dengan merchant adalah sebagai berikut.
a. Merchant akan menerima semua kartu merek tertentu (visa, mastercard)
sampai dengan jumlah floor limit (batas maksimal yang diberikan kepada
merchant atas transaksi tanpa perlu dimintakan otorisasi dari penerbit
kartu plastik) yang telah ditetapkan.
b. Merchant harus memeriksa keaslian kartu plastik, antara lain berkenaan
dengan masa berlaku, kebenaran tanda tangan pemegang kartu dengan
slip penjualan, melakukan penelitian berdasarkan daftar pemegang kartu
yang telah dibatalkan penggunaannya oleh pihak penerbit kartu (void
card/stop list) yang selalu diterbitkan secara rutin oleh pihak penerbit
kartu plastik.
c. Merchant harus menggunakan slip yang telah disediakan oleh pihak
penerbit kartu plastik dan meminta tanda tangan pada pihak pemegang
kartu setiap kali terjadi transaksi. Pihak merchant memberikan salinan
slip pada pemegang kartu plastik.
7.30 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
8) Jika ternyata kartu telah terdapat pada stop list atau dinyatakan tidak
berlaku lagi.
Fungsi kartu plastik sebagai salah satu alat transaksi jual beli barang
maupun jasa pada prinsipnya memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai
berikut.
2. Sumber Kredit
Kartu plastik sebenarnya dapat digunakan sebagai alat untuk
memperoleh kredit dari bank dengan cara yang lebih cepat. Berbagai jenis
kartu kredit memberikan kemungkinan bagi pemiliknya untuk melakukan
kredit kepada perbankan, seperti pemegang Charge Card dapat melakukan
pembayaran pada akhir bulan atas seluruh transaksi yang telah dilakukan;
pada pemegang Credit Card dapat memiliki keleluasan untuk melakukan
pembayaran secara kredit pada jumlah tertentu dari total transaksi. Jumlah
pembayaran tiap bulan yang dibayar dapat lebih pasti.
3. Penjamin Cek
Di Indonesia masih sangat jarang, khususnya berlaku di luar negeri, di
mana kartu plastik dapat digunakan sebagai penjamin cek yang dapat
memberikan keyakinan pada penerima cek bahwa pemegang kartu ini
(Guaranteed Card) pasti memiliki dana yang cukup pada bank sehingga tidak
akan menerima cek kosong (cek tanpa dana di bank).
7.32 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Kartu plastik saat ini masih sangat diminati oleh masyarakat karena
memberikan berbagai manfaat, seperti rasa aman dan nyaman apabila
bepergian jauh tanpa harus membawa uang tunai. Manfaat yang dapat
diperoleh dari setiap pihak yang terlibat dengan kartu plastik adalah sebagai
berikut.
a. Pemegang kartu plastik akan merasakan kemudahan, rasa aman, dan
digunakan sebagai salah satu sumber dana.
b. Penerbit kartu plastik (bank atau perusahaan) berharap akan memperoleh
keuntungan yang berasal dari uang pangkal, diskon dari merchant,
pendapatan bunga, pendapatan tunggakan, iuran tahunan.
c. Merchant akan memperoleh kepastian bahwa transaksi yang dilakukan
pasti dibayar oleh penerbit kartu plastik. Hasil transaksi biasanya akan
masuk pada rekening merchant yang ada di bank bersangkutan sehingga
akan menjamin keamanan tanpa harus membawa uang ke bank untuk
menyetorkan hasil penjualan. Hal ini bisa menjadi salah satu keunggulan
dibandingkan merchant lain yang tidak menyediakan layanan kartu
plastik.
D. PENDANAAN
Total Kewajiban
= tidak boleh lebih dari 15 kali
Equity
LAT IH A N
Keterangan
Jumlah Transaksi Rp5.000.000,00
Pembayaran Minimum (10%) Rp500.000,00
Jumlah ini tentunya akan tergantung juga dengan jumlah minimal yang
harus dibayar berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak
penerbit.
7.34 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 2
A. Charge Card
B. Credit Card
C. Debit Card
D. Check Guaranteed Card
4) Pada soal ketiga jika pada transaksi tersebut menggunakan jasa serving
agent, dan serving agent mengklaim pihak penerbit sebesar 3% maka
jumlah fee yang diterima oleh serving agent sebesar ….
A. Rp500.000,00
B. Rp300.000,00
C. Rp200.000,00
D. Rp100.000,00
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Daftar Pustaka