Disusun Oleh:
Tugas oleh
Dosen : Agus Budiono
Mata kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Gresik
DAFTAR ISI
Judul
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 SISTEM MONETER...................................................................................1
BAB 2 UANG........................................................................................................10
A. Pengertian Uang..........................................................................................10
C. Fungsi Uang................................................................................................15
D. Jenis-Jenis Uang..........................................................................................16
E. Sejarah Jenis-Jenis Uang di Indonesia........................................................18
BAB 3 RUANG LINGKUP LEMBAGA KEUANGAN BANK..........................20
A. Pengertian Bank..........................................................................................20
B. Sejarah Perbankan.......................................................................................23
C. Jenis-Jenis Bank..........................................................................................27
D. Kegiatan-Kegiatan Bank.............................................................................34
E. Izin Pendirian dan Bentuk Hukum Bank....................................................36
F. Jenis-Jenis Kantor Bank..............................................................................37
G. Penilaian Kesehatan Bank...........................................................................38
H. Penggabungan Usaha Bank.........................................................................41
I. Pembinaan dan Pengawasan Bank..............................................................42
J. Rahasia Bank dan Sanksi Administrasi......................................................43
BAB 4 Sumber-Sumber Dana Bank......................................................................45
A. Pengertian Sumber-Sumber Dana Bank.....................................................45
B. Simpanan Giro (Demand Deposit)..............................................................48
D. Simpanan Deposito (Time Deposit)............................................................62
BAB 5 KEGIATAN PENGALOKASIAN DANA...............................................65
A. Pengertian Pengalokasian Dana..................................................................65
B. Pengertian Kredit dan Pembiayaan.............................................................65
C. Unsur-Unsur Kredit.....................................................................................66
D. Tujuan dan Fungsi Kredit...........................................................................66
E. Jenis-Jenis Kredit........................................................................................67
F. Jaminan Kredit............................................................................................69
H. Aspek-Aspek dalam Penilaian Kredit.........................................................73
ii
J. Kualitas Kredit............................................................................................78
BAB 6SUKU BUNGA..........................................................................................85
A. Pengertian Bunga Bank...............................................................................85
C. Komponen-Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit........................87
E. Contoh Dan Penyelesaian Soal...................................................................90
iii
BAB 1
SISTEM MONETER
Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam perusahaan
dan bergerak dalam berbagai bidang usaha, mulai dari usaha perdagangan,
industri, pertanian, manufaktur, peternakan, perumahan, keuangan dan usaha-
usaha lainnya. Masing-masing bidang usaha memiliki karakteristik tersendiri,
misalnya usaha perdagangan sangat berbeda dengan usaha peternakan. Demikian
pula usaha perumahan berbeda dengan pertanian, namun walaupun berbeda antara
satu sama lainnya, masing-masing bidang usaha saling ketergantungan.
Masalah pokok dan paling sering dihadapi oleh setiap perusahaan yang
bergerak dalam bidang usaha apa pun selalu tidak terlepas dari kebutuhan akan
dana (modal) untuk membiayai usahanya. Kebutuhan akan dana ini diperlukan
baik untuk modal investasi atau modal kerja. Dana memang dibutuhkan baik
untuk perusahaan yang baru berdiri maupun sudah berjalan bertahun-tahun.
1
pemiliknya. Selain itu, kegiatan lainnya lembaga keuangan tidak terlepas dari jasa
keuangan.
2
Lembaga Keuangan
Pegadaian
Leasing
Asuransi
Anjak Piutang
Modal Ventura
Dana Pensiun
Kartu Plastik
3
Lembaga keuangan bank atau kita sebut saja bank merupakan lembaga
keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan
yang dilakukan di samping menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit)
juga melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk
simpanan. Kemudian usaha bank lainnya memberikan jasa-jasa keuangan yang
mendukung dan memperlancar kegiatan memberikan pinjaman dengan kegiatan
menghimpun dana.
- Bank Sentral
- Bank Umum
- Dan Bank Perkreditan Rakyat
Tujuan utama Bank Indonesia sebagai Bank Sentral adalah mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral
mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur
dan menjaga kelancaran sistem devisa serta mengatur dan mengawasi bank.
Kemudian bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-
jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat
perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum juga dikenal dengan
4
nama bank komersil dan dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu bank umum
devisa dan bank umum non devisa. Bank umum yang berstatus devisa memiliki
produk yang lebih luas daripada bank yang berstatus non devisa, antara lain dapat
melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing atau jasa
bank ke luar negeri.
Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di Indonesia saat ini
antara lain sebagai berikut.
- Pasar Modal
- Pasar Uang dan Valas
- Koperasi Simpan Pinjam
- Perum Pegadaian
- Perusahaan Sewa Guna Usaha
- Perusahaan Asuransi
- Perusahaan Anjak Piutang
- Modal Ventura
- Dana Pensiun
- Kartu Plastik
5
Penjelasan usaha masing-masing lembaga keuangan lainnya secara sepintas
diuraikan sebagai berikut.
Pasar Uang (Money Market) sama seperti halnya pasar modal, yaitu pasar
tempat memperoleh dana dan investasi dana. Hanya bedanya modal yang
ditawarkan di pasar uang adalah berjangka waktu pendek dan di pasar modal
berjangka waktu panjang. Dalam pasar uang transaksi lebih banyak dilakukan
dengan media elektronika sehingga nasabah tidak perlu datang secara langsung.
6
Jadi dalam hal ini perusahaan leasing lebih banyak bergerak dalam bidang
pembiayaan barang-barang kebutuhan modal.
7
Kemudian dana yang terkumpul oleh dana pensiun diusahakan lagi dengan
menginvestasikannya ke berbagai sektor yang menguntungkan. Perusahaan yang
mengelola dana pensiun dapat dilakukan oleh bank atau perusahaan lainnya.
Dari uraian di atas jelaslah perbedaan antara lembaga keuangan bank dan
lembaga keuangan lainnya. Perbedaan utamanya adalah dari ragam produk yang
ditawarkannya. Kegiatan utama pihak perbankan di samping menyalurkan dana
juga menghimpun dana, sedangkan lembaga keuangan lainnya lebih diarahkan
kepada penyaluran dananya saja. Meskipun berbeda produk yang ditawarkan
antara lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya, ada suatu hal yang
sama, yaitu dalam hal menentukan harga yang harus dibayar atau dibeli oleh
nasabahnya. Penentuan harga yang harus dibayar atau harga jual dananya
ditentukan dalam suatu tingkat suku bunga (kecuali bank yang berdasarkan
Prinsip Syariah). Masing-masing lembaga keuangan baik bank maupun lembaga
keuangan lainnya mempunyai cara sendiri dalam hal menentukan suku bunga
pinjamannya. Hal ini sesuai pula dengan tujuan perusahaan masing-masing.
8
Lembaga Keuangan
(Bank)
Masyarakat Beli Jual Masyarakat
Kelebihan Kelebihan
Dana Giro Dana
Pinjaman
Tabungan
(Kredit)
Deposito
9
BAB 2
UANG
A. Pengertian Uang
Dalam keadaan seperti sekarang ini sulit untuk mencari orang yang tidak
mengenal uang. Uang sudah digunakan untuk segala keperluan sehari-hari
dan merupakan suatu kebutuhan dalam menggerakkan perekonomian suatu
negara. Bahkan uang yang mula-mula hanya digunakan sebagai alat tukar,
sekarang ini sudah berubah menjadi multi fungsi. Begitu pula dengan jenis-
jenis uang yang sudah demikian beragam, terutama yang digunakan sebagai
alat tukar-menukar.
Seperti diketahui awal mula dikenalnya uang adalah akibat dari kesulitan
masyarakat dalam melakukan tukar-menukar di masa lalu. Kendala utama
dalam melakukan pertukaran adalah sulit untuk memperoleh barang dan jasa
yang diinginkan sesuai dengan jenis barang dan jasa pada saat yang
dibutuhkan. Kendala seperti ini terjadi pada saat perekonomian dalam suatu
wilayah masih menggunakan sistem barter untuk memperoleh barang maupun
jasa.
10
melakukan pertukaran dan mulai dikenalnya sarana pertukaran yang lebih
efisien.
Untuk mengatasi segala kendala yang ada oleh para ahli dipikirkanlah
sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat tukar yang lebih efisien dan
efektif. Alat tukar tersebut adalah yang kita kenal dengan nama “uang”
seperti sekarang ini. Dengan ditemukannya uang segala kendala di atas dapat
diatasi, bahkan fungsi uang tidak hanya sebagai alat tukar saja, melainkan
beralih ke fungsi-fungsi lainnya yang jauh lebih luas.
Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima secara
umum -sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai
alat pembayaran utang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang
dan jasa. Dengan kata lain, bahwa uang merupakan alat yang dapat digunakan
dalam melakukan pertukaran baik barang maupun jasa dalam suatu wilayah
tertentu saja.
Secara umum uang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, akan tetapi
juga memiliki fungsi-fungsi lainnya seperti sebagai alat satuan hitung,
penimbun kekayaan atau sebagai standar pencicilan utang. Ke mudian uang
biasanya hanya dapat dipergunakan dalam satu wilayah tertentu, misalnya
negara, karena bisa saja satu rnata uang tertentu tidak berlaku di negara lain
11
dan sebaliknya, namun bisa saja satu mata uang negara tertentu berlaku di
semua negara seperti mata uang US Dollar.
B. Kriteria Uang
12
digunakan sebagai alat tukar-menukar oleh si pemiliknya. Artinya bahwa
sesuatu yang dianggap sebagai uang harus memiliki beberapa kriteria
sehingga dapat diakui sebagai uang.
1. Ada Jaminan
2. Disukai Umum
4. Mudah Disimpan
13
mudah dilipat dan terdapat nominal mulai dari yang kecil sampai
nominal yang maksimal.
5. Mudah Dibawa
Uang harus mudah dibawa ke mana pun dengan kata lain mudah untuk
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu tangan ke
tangan yang lain dengan fisik kecil dan nominal besar sekalipun. Uang
sebaiknya mudah dibawa untuk keperluan seharihari. Oleh karena itu,
dalam hal Ini fisik uang juga jangan terlalu besar dan diusahakan
seringan mungkin.
Uang hendaknya tidak mudah rusak dalam berbagai kondisi, baik robek
atau luntur terutama kondisi fisiknya mengingat frekuensi pemindahan
uang dari satu tangan ke tangan lainnya demikian besar. Dalam hal ini
yang perlu diperhatikan adalah kualitas fisik uang harus benar-benar
dijaga dan terjamin kualitasnya sehingga uang dapat digunakan untuk
waktu yang relatif lama.
7. Mudah Dibagi
Agar perdagangan dan usaha menjadi lancar jumlah uang yang beredar di
masyarakat haruslah mencukupi. Tersedianya uang dalam jumlah yang
cukup disesuaikan dengan kondisi usaha atau kondisi perekonomian
suatu wilayah. Apabila dalam dunia usaha terjadi kekurangan uang maka
14
berakibat kurang baik demikian pula sebaliknya apabila jumlah uang
melebihi dari jumlah yang dibutuhkan. Oleh karena itu, jumlah uang
harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Artinya apabila terjadi
kekurangan atau kelebihan dengan cepat dapat diatasi sehingga tidak
mengganggu aktivitas masyarakat dalam berbagai hal yang berhubungan
dengan uang.
C. Fungsi Uang
Fungsi-fungsi dari uang secara umum yang ada dewasa ini adalah
sebagai berikut.
1. Alat Tukar-Menukar
Dalam hal ini uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual
suatu barang maupun jasa. Dengan kata lain, uang dapat dilakukan untuk
membayar terhadap barang yang akan dibeli atau diterima sebagai akibat
dari penjualan barang dan jasa. Maksudnya penggunaan uang sebagai
alat tukar dapat dilakukan terhadap segala jenis barang dan jasa yang
ditawarkan.
2. Satuan Hitung
Fungsi uang sebagai satuan hitung menunjukkan nilai dari barang dan
jasa yang dijual atau dibeli. Besar kecilnya nilai yang dijadikan sebagai
satuan hitung dalam menentukan harga barang dan jasa secara mudah.
Dengan adanya uang akan mempermudah keseragaman dalam satuan
hitung.
15
3. Penimbun Kekayaan
D. Jenis-Jenis Uang
Adapun jenis-jenis uang yang dapat dilihat dari berbagai sisi adalah
sebagai berikut.
1. Berdasarkan Bahan
Jika dilihat dari bahan untuk membuat uang maka jenis uang terdiri dari
dua macam, yaitu:
a. Uang Logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari
logam, baik dari almunium, kupronikel, bronze, emas, perak atau
perunggu dan bahan lainnya. Biasanya uang yang terbuat dari logam
16
dengan nominal yang kecil. Di Indonesia uang logam terdiri dari
pecahan Rp5, Rp10,Rp25,Rp50,Rp100,-, Rp500,-, Rp1.000,-, dan
Rp10.000, -;
b. Uang Kertas, merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas
atau bahan lainnya. Uang dari bahan kertas biasanya dalam nominal
yang besar sehingga mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari.
Uang jenis ini terbuat dari kertas yang berkualitas tinggi, yaitu tahan
terhadap air, tidak mudah robek atau luntur. Pecahan uang kertas di
Indonesia adalah dimulai dari Rp100,Rp500, Rp1.000, Rp5.000,
Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000,dan Rp100.000,-.
2. Berdasarkan Nilai
Jenis uang ini dilihat dari nilai yang terkandung pada uang tersebut,
apakah nilai intrinsiknya (bahan uang) atau nilai nominalnya (nilai yang
tertera dalam uang tersebut). Uang jenis ini terbagi ke dalam dua jenis,
yaitu:
3. Berdasarkan Lembaga
17
a. Uang Kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral
baik uang logam maupun uang kertas;
b. Uang Giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum
seperti cek, bilyet giro, traveller chegue, dan credit card.
Perbedaan nyata dari kedua jenis uang ini adalah sebagai berikut.
4. Berdasarkan Kawasan
Uang jenis ini dilihat dari daerah atau wilayah berlakunya suatu uang.
Artinya bisa saja suatu jenis mata uang hanya berlaku dalam satu wilayah
tertentu dan tidak berlaku di daerah lainnya atau berlaku di seluruh
wilayah. Jenis uang berdasarkan kawasan adalah sebagai berikut.
18
Perkembangan jenis mata uang yang beredar di Indonesia setelah
kemerdekaan 1945 beragam. Hal ini tentu tidak terlepas dari kondisi dan
situasi yang penuh gejolak pascakemerdekaan tersebut. Namun, setelah tahun
1951 dengan berlakunya Hukum Darurat No. 20 Tahun 27 September 1951,
ditetapkan alat pembayaran yang sah, kecuali Irian Barat, adalah rupiah.
Kemudian diperkuat lagi dengan keluarnya Undang-Undang Pokok
Perbankan Nomor 13 Tahun 1968 yang menetapkan satuan hitung uang
Indonesia adalah Rupiah dan disingkat Rp.
1. ORI
ORI atau Uang Republik Indonesia yang berlaku hanya di pulau Jawa
saja, di samping ada mata uang lainnya.
2. URIDAB
3. URIPS
4. URITA
5. URIPSU
6. URIBA
19
URIBA, yaitu Uang Republik Indonesia baru Aceh yang berlaku di
daerah Aceh
7. UDMP
20
BAB 3
RUANG LINGKUP
LEMBAGA KEUANGAN BANK
A. Pengertian Bank
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya
aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga
berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan.
Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara
memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya
21
dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat
adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka.
22
Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah tidak dikenal istilah bunga
dalam memberikan jasa kepada penyimpan maupun peminjam. Di bank ini
jasa bank yang diberikan disesuaikan dengan prinsip syariah sesuai dengan
hukum Islam. Prinsip syariah yang diterapkan Oleh Bank Syariah adalah
pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip pernyertaan modal (musharakah) prinsip jual beli barang
dengan memperoleh keuntungan (murabahah) atau pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya
pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain (ijarah wa igtina). Sistem bank berdasarkan prinsip syariah
sebelumnya di Indonesia hanya dilakukan oleh Bank Syariah seperti Bank
Muamalat Indonesia dan BPR syariah lainnya. Dewasa ini sesuai dengan
UndangUndang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang baru bank umum pun
dapat menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah asal sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
23
Kelengkapan dari jasa yang ditawarkan sangat tergantung dari
kemampuan bank masing-masing. Dengan kata lain, semakin mampu bank
tersebut, maka semakin banyak ragam produk yang ditawarkan. Kemampuan
bank dapat dilihat dari segi permodalan, manajemen serta fasilitas yang
dimilikinya. Pembahasan masing-masing dari kegiatan bank di atas akan
dibahas dalam bab tersendiri.
B. Sejarah Perbankan
Jika kita telusuri sejarah dikenalnya kegiatan perbankan dimulai dari jasa
penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai
meja tempat menukarkan uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo
dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antarkerajaan yang satu dengan
kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran uang ini sekarang dikenal nama
dengan pedagang valuta asing (money Changer).
24
Bahkan dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan
modern, perbankan semakin mendominasi perkembangan ekonomi dan bisnis
suatu negara. Bahkan aktivitas dan keberadaan perbankan sangat menentukan
kemajuan suatu negara.
2. Sejarah Perbankan
a. De Javasche NV
b. De Post Paar Bank
c. De Algemenevolks Crediet Bank
d. Nederland Handles Maatscappij (NHM)
e. Natjonale Handles Bank (NHB)
f. De Escompto Bank NV
25
b. Bank Abuan Saudagar
c. NV Bank Boemi
d. The Charteredbank of India
e. The Yokohama Species Bank
f. The Matsui Bank
g. The Bank of China
h. Batavia Bank
26
pemerintah maupun bank swasta nasional. Berikut ini akan dijelaskan secara
singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu sebagai berikut.
a. Bank Sentral
Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU Nomor 17 Tahun
1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
27
f. Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO)
BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank
Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia
unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No. 20
Tahun 1968.
i. Bank Mandiri
Bank ini merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank
Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) dan
Bank Ekspor Impor (Bank Eksim). Hasil merger keempat bank ini
dilaksanakan pada tahun 1999.
C. Jenis-Jenis Bank
Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi bank, serta
kepemilikan bank. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada
luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun
28
jangkauan wilayah operasinya. Sedangkan kepemilikan perusahaan dilihat
dari segi pemilikan saham yang ada serta akte pendiriannya.
Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka
layani apakah masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu
(kecamatan). Jenis perbankan juga dibagi ke dalam caranya menentukan
harga jual dan harga beli.
Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai Segi
antara lain:
a. Bank Umum
b. Bank Pembangunan
c. Bank Tabungan
d. Bank Pasar
e. Bank Desa
f. Lumbung Desa
g. Bank Pegawai
h. dan bank lainnya
a. Bank Umum
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
29
a. Bank Umum
Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah sebagai berikut.
30
Sebagai contoh:
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta
nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula
pembagian keuntungannya swasta pula
- Bank Muamalat
- Bank Central Asia
- Bank Bumi Putra
- Bank Danamon
- Bank Duta
- Bank Lippo
- Bank Nusa Internasional
- Bank Niaga
- Bank Universal
- Bank Internasional Indonesia
31
- Bank Umum Koperasi Indonesia
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik
milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun
dimiliki oleh pihak luar negeri
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak
swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh
warga negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain:
32
- Ing Bank
- Sanwa Indonesia Bank
- Bank PDFCI
3. Dilihat dari Segi Status
a. Bank Devisa
Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga
baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok.
33
a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
34
Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang
berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut.
D. Kegiatan-Kegiatan Bank
35
1. Kegiatan-Kegiatan Bank Umum
a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk:
1. Simpanan Giro (Demand Deposit)
2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
3. Simpanan Deposito (Time Deposit)
36
- Pembayaran kupon
- Pembayaran bonus/hadiah
15.Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi :
- Penjamin emisi (underwriter)
- Penjamin (guarantor)
- Wali alamat (trustee)
- Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
- Pedagang efek (dealer)
- Perusahaan pengelola dana (investment company)
16.Jasa-jasa lainnya
2. Kegiatan-Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
a. Menghimpun dana dalam bentuk :
1. Simpanan Tabungan
2. Simpanan Deposito
Izin pendirian bank umum dan BPR biasanya diberikan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku. Untuk memproleh izin usaha bank, persyaratan
yang wajib dipenuhi menurut Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998
sekurang-kurangnya adalah :
37
2. Permodalan
3. Kepemilikan
4. Keahlian di bidang Perbankan
5. Kelayakan Rencana Kerja
Ada beberapa bentuk badan hukum bank yang dapat dipilih jika ingin
mendirikan bank sesuai dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998.
Bentuk badan hukum Bank Umum dapat berupa salah satu dari alternatif
dibawah ini :
a. Perseroan Terbatas
b. Koperasi
c. Perseroan Daerah (PD)
1. Kantor Pusat
38
2. Kantor Cabang Penuh
4. Kantor Kas
Untuk melilai kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian
ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi
sehat,cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat. Sehingga bank indonesia
sebagai pengawas dan pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau
petunjuk bagaimana bank tersebut di jaankan atau dihentikan oprasinya.
39
kesehatannya. Akan tetapi, bagi bank terus menerus tidak sehat mungkin
harus mendapat pengarahan atau sangsi dari bank indonesia sebagai
pengawas dan pembina bank-bank.
1. Aspek Permodalan
Yaitu untuk menilai jenis-jenis aset yang dimiliki bank. Penilaian asset
harus sesuai dengan peraturan oleh bank Indonesia dengan perbandingan
antara aktiva produktif yang di klasifikasikan dengan aktifa produktif.
Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktifa produktif terhadap aktifa
produktif diklasifikasikan. Rasio dapat dilihat dari neraca yang telah
dilaporkan secara berkala kepada bank indonesia.
40
permodalan, menejemen kualitas aktifa, manajemen umum, menejemen
rentabilitas dan manajemen likuiditas.
4. Aspek Likuiditas
Suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat
membayar hutang-hutang nya terutama simpanan tabungan,giro dan
depositopada saat di tagin dan dapat pula memenuhi semua permohonan
kredit yang layak di biayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio
jumbla aktiva lancar di bagi sengan utang lancar.
5. Aspek Rentabilitas
41
- Pelanggaran ketentuan batas maksimum pemberian kredit atau sering
di sebut legal lending limit
- Pelanggaran posisi devissa netto
6. Aspek Sesitivitas
Mulai diberikan oleh bank indonesia sejak mei 2004. Seperti kita ketahui
dalam melepaskan kredit nya perbankan harus memperhayikan 2 unsur
yaitu: tingkat perolehan laba yang harus di capai dan resiko yang harus
dihadapi.
1. Marger
42
Pergabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan
seluruh saham bank lain nya yang ikut bergabung menjadi satu dengan
bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan.
2. Konsolidasi
Yaitu penggabungan dari dua bang atau lebih dengan cara mendirikan
bank baru dan membubarkan bank-bank tersebut tanpa melikuidasi dulu.
3. Akuisisi
43
semua informasi yang telah di butuhkan bank indonesia dan menyiapkan
informasi mengenai resiko kerugian hubungan transaksi nasabah yang di
lakukan melalui bank.
44
Dengan kata lain bank harus menjaga rahasia tentang keadaan keuangan
nasabah dan apabila melanggar kerahasiaan ini perbankan akan dikenakan
sanksi.
Bagi pihak yang merasa di rugikan oleh keterangan yang diberikan oleh
bank, mereka berhak mengetahui isi keterangan tersebut dan meminta
pembetulan jika terdapat kesalahan dalan keterangan yang diberikan.
Pelanggaran terhadap beberapa aturan yang berlaku, termasuk kerahasiaan
bank, maka akan di kenakan sanksi tertentu sesuai dengan yang tercantum
dalam undang-undang nomor10 tahun1998.
45
BAB 4
Sumber-Sumber Dana Bank
Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal
sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya.
Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual,
sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat
dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan
tetapi, jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi , maka
perusahaan dapat dapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru
46
tersebut di pasar modal. Di samping itu, pihak perbankan dapat pula
menggunakan cadangan-cadangan laba yang belum digunakan.
Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari:
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga
yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi
bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif
paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya dan pencarian
dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga
dan fasilitas menarik lainnya menarik dana dari sumber ini tidak terlalu
sulit. Akan tetapi, pencarian sumber dana dari sumber ini relatif lebih
mahal jika dibandingkan dari dana sendiri. Adapun sumber dana dari
masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk:
a. Simpanan giro
b. Simpanan tabungan
c. Simpanan deposito
Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga atau balas
jasa yang dibayar paling murah jika dibandingkan dengan simpanan
tabungan dan simpanan deposito. Sedangkan simpanan tabungan dan
simpanan deposito disebut dana mahal, hal ini disebabkan bunga yang
47
dibayar kepada pemegangnya relatif lebih tinggi, jika dibandingkan
dengan jasa giro.
Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas.
Pencarian dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya
sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini
digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
Dalam bab ini pembahasan lebih ditekankan kepada sumber dana dari
masyarakat luas, hal ini disebabkan sumber dana dari masyarakat luas
merupakan sumber dana yang paling penting bagi bank. Sumber dana dari
pihak ketiga ini di samping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di
masyarakat, kemudian persyaratan untuk mencarinya juga tidak sulit. Asal
bank tersebut dapat menarik minat para penyimpan dengan segala strategi yang
dimilikinya sumber dana dari masyarakat ini tidak terlalu sulit.
48
Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan agar para
penyimpan mempunyai pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap
pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu pengharapan yang
ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperoleh dapat berupa
keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuanya. Sebagai
contoh tujuan utama menyimpan uang dalam bentuk rekening giro adalah
untuk kemudahan dalam melakukan pembayaran, terutama bagi mereka yang
bergelut dalam bisnis dan biasanya pemegang rekening giro tidak begitu
memerhatikan bunganya. Sedangkan bagi mereka yang menyimpan uangnya d
rekening tabungan di samping kemudahan untuk mengambil uangnya juga
adanya pengharapan bunga yang lebih besar jika dibandingkan dengan
rekening giro. Kemudian tujuan menyimpan uangnya di rekening deposito
dengan mengharapkan penghasilan dari bunga yang lebih besar. Hal ini
disebabkan bunga deposito yang diberikan kepada deposan paling tinggi dari
simpanan lainnya. Bagi bank simpanan deposito merupakan dana mahal dan
simpanan giro dana murah.
Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi ke dalam tiga jenis
yaitu:
49
Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang sudah
disimpan di rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari,
dengan catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus
memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.
1. Cek (Cheque)
Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek
tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek
ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara
pemindahbukuan.
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti
yang diatur di dalam KUH Dagang Pasal 178 dengan syarat yaitu:
Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank untuk menarik sejumlah
uang yang diinginkan adalah sebagai berikut:
50
- Tersedia dana;
- Ada materai yang cukup;
- Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek;
- Jumlah uang yang tertulis di angka dengan huruf haruslah sama;
- Memperlihatkan masa kedaluwarsa cek, yaitu 70 hari setelah
dikeluarkannya cek tersebut;
- Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di specimen
(contoh tanda tangan);
- Tidak diblokir pihak berwenang;
- Resi cek sudah Kembali;
- Endorsment cek benar;
- Kondisi cek sempurna;
- Rekening belum ditutup;
- Dan syarat-syarat lainnya.
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang
tertulis jelas di dalam cek tersebut, misalnya bayarlah kepada Tn. Roy
Akase sejumlah Rp3.000.000,-
Yaitu cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu di dalam
cek tersebut. Sebagai contoh di dalam cek tersebut bayarlah tunai, atau
cash atau tidak ditulis kata-kata apa pun.
c. Cek Silang
Jika suatu cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek
tersebut berfungsi sebagai pemindahbukuan bukan tunai.
51
d. Cek Mundur
Yang merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang,
misalnya hari ini tanggal O1 Mei 2001, Tn Roy Akase bermaksud
mencairkan ceknya di mana dalam cek tersebut ter tulis tanggal 5 Mei
2001. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur, hal ini biasanya
terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si penerima
cek.
e. Cek Kosong
Yaitu cek yang dananya tidak tersedia sebagai contoh misalnya nasabah
menarik cek senilai 66 juta rupiah tertulis di dalarn cek tersebut, akan
tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya ada 20 juta
rupiah. Jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah
dana yang ada.
Contoh Cek
Roy Akase
2. Bilyet Giro (BG)
Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah
uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan
namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.
53
- Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai dari tanggal penarikannya;
- Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal penarikan berlaku pula
sebagai tanggal efektif;
- Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap
sebagai tanggal efektif dianggap sebagai tanggal penarikan;
- Dan persyaratan lainnya.
Roy Ibrahim
10 – 04 – 19 - 98
Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas
yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar
sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain.
Surat perintah ini dapat bersifat tunai atau pemindahbukuan. Apabila surat
perintah pembayaran ditunjukkan melalui proses kliring. Apabila ditunjukkan
pada bank yang sama maupun di lain kota, maka lewat fasilitas transfer.
54
penerima kuasa, bukti diri dan materai. Pemberian kuasa ini disebabkan si
pemberi kuasa berhalangan karena sesuatu hal.
Di antara cek dan bilyet giro yang sama-sama merupakan sarana untuk
menarik uang yang ada di rekeningnya terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan
ini hanyalah terletak pada fungsi kedua alat pembayaran tersebut.
Untuk lebih jelasnya perhitungan jasa giro tersebut akan diuraikan dengan
contoh berikut ini:
55
Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Roy Akase selama bulan
Juni 2001
Nama nasabah:
Tn. Roy Akase Nomor Rekening: 26.121992.10
Pertanyaan coba saudara hitung berapa bunga bersih yang Tn. Roy Akase
peroleh selama bulan Juni jika bunga dihitung dari saldo teren-dah pada bulan
yang bersangkutan dengan suku bunga yang berlaku adalah 1846 per tahun dan
dikenakan pajak 157 berikut laporan rekening korannya.
Jawab:
Dengan membuat tabel maka akan terlihat saldo terendah | pada bulan
yang bersangkutan.
56
24 Kliring Masuk 7.000 - 10.000
27 Setor Tunai - 4.000 14.000
Keterangan:
57
selisi Rp 84.375,-
Pilihan bagi nasabah dengan perhitungan bunga diatas yang paling
menguntungkan adalah dengan saldo rata-rata
Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-
masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat
digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
1. Buku Tabungan
Yaitu buku dipegang oleh nasabah, di mana berisi catatan saldo tabungan,
penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin
terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat
mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.
2. Slip Penarikan
3. Kwitansi
58
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya
sama dengan slip penarikan, di mana tertulis nama penarik, nomor penarik,
jumlah uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan
secara bersamaan dengan buku tabungan.
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan
untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun di
mesin Automated Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya
tersebar di tempat-tempat yang strategis.
1. Tabanas
- Tabanas Umum
- Tabanas Pemuda
- Tabanas Pramuka
2. Taska
3. Tabungan lainnya
Yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh
masing-masing bank dengan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh BI.
Hal-hal lainnya yang dapat diatur oleh bank penyelenggara dan sesuai
dengan ketentuan BI. Pengaturan sendiri oleh masing-masing bank agar
59
tabungan dibuat semenarik mungkin sehingga nasabah bank tertarik untuk
menabung di bank yang mereka inginkan.
1. Bank Penyelenggaraan
2. Persyaratan Penabung
3. Jumlah Setoran
4. Pengambilan Tabungan
Merupakan jumlah maksimal yang harus ditarik, yaitu tidak melebihi saldo
minimal dan frekuensi penarikan dalam setiap harinya, apakah setiap saat
atau setiap hari tergantung bank yang bersangkutan.
6. Penutupan Tabungan
60
Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan oleh
nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan tertentu. Sebagai
contoh nasabah sudah tidak aktif lagi melakukan transaksi selama tiga
bulan.
Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Ray Ibrahim selama bulan Juni
2001:
Pertanyaan:
Coba saudara hitung berapa bunga bersih yang Tn. Ray Ibrahim terima dengan
menggunakan saldo terendah dan saldo harian jika dikarenakan pajak 15%.
Kemudian buatkan laporan buku tabungannya.
61
12 Tarik Tunai 3.000 - 7.000
16 Transfer Masuk - 2.000 9000
20 Tarik Tunai 5.000 - 4.000
30 Setor Tunai - 1.000 5.000
¿
Bunga ¿ 18 % × Rp 4.000 .000 ,− 12 bulan ¿ ¿ Rp 60.000 ,−¿
62
¿
bunga ¿ 20 % × Rp 4.000.000 ,− 365 hari × 9 hari=Rp 19.726 ,−¿ ¿
Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat
tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung
beberapa perbedaan sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai
63
contoh untuk deposito berjangka menggunakan bilyet deposito, sedangkan
untuk sertifikat deposito menggunakan sertifikat deposito.
1. Deposito Berjangka
Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo jangka
waktu) sesuai jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun non tunai
(pemindahbukuan) dan dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.
Jumlah yang disetorkan dalam bentuk bulat dan ada batas minimalnya.
Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dikenakan penalty rate (denda).
Insentif diberikan untuk jumlah nominal yang besar baik berupa, special
rate maupun insentif, seperti hadiah atau cendramata lainnya. Insentif juga
dapat diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap bank tersebut.
2. Sertifikat Deposito
64
Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal
dan biasanya dalam jumlah bulat. Dengan demikian, nasabah dapat membeli
dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama.
3. Deposito on Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh hari dan paling
lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah
yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan).
65
BAB 5
KEGIATAN PENGALOKASIAN DANA
Pengertian lain dari alokasi dana adalah menjual kembali dana yang
diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan . Dimaksudkan
supaya perbankan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin.
Diaplikasikan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit bagi
bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan pembiayaan bagi bank yang
berdasarkan pinsip syariah. Keuntungan utama bisnis perbankan adalah
diperoleh dari selisih antara bunga yang dibayarkan kepada nasabah yang
menyimpan dananya di bank dengan bunga yang diterima dari alokasi
dana/debitur. Faktor-faktor sumber dana maupun alokasi dana/penyaluran
kredit memegang peranan yang sama pentingnya didunia perbankan.
Penentuan besarnya tingkat suku bunga simpanan sangat berpengaruh
terhadap besarnya tingkat suku bunga penyaluran kredit.
66
C. Unsur-Unsur Kredit
1. Kepercayaan
2. Kesepakatan
3. Jangka Waktu
4. Risiko
5. Balas Jasa
Balas jasa adalah keuntungan atau pemberian suatu kredit atau jasa
tersebut yang kita kenal dengan istilah bunga.
1. Mencari keuntungan
67
2. Membantu usaha nasabah
3. Membantu pemerintah
E. Jenis-Jenis Kredit
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain
sebagai berikut:
68
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit produktif
b. Kredit konsumtif
c. Kredit perdagangan
Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling
lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
69
b. Kredit tanpa jaminan
F. Jaminan Kredit
Adapun jaminan yang dapat digunakan oleh calon debitur adalah sebagai
berikut:
1. Dengan jaminan
a. Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat dijadikan
jaminan seperti:
- Tanah
- Bangunan
- Kendaraan bermotor
- Mesin-mesin/ peralatan
- Barang dagangan
- Tanaman/ kebun/ sawah
70
- Dan lainnya
b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-
surat yang dijadikan jaminan seperti:
- Sertifikat saham
- Sertifikat obligasi
- Sertifikat tanah
- Sertifikat deposito
- Rekening tabungan yang dibekukan
- Rekening giro yang dibekukan
- Promes
- Wesel
- Dan surat tagihan lainnya
c. Jaminan Orang
Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang apabila kredit tersebut macet,
maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung resikonya.
2. Tanpa Jaminan
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, bank harus yakin bahwa kredit
yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh
melalui hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Kriteria
penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapat nasabah yang
benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.
71
Adapun penjelasan untuk analisis 5C Kredit adalah sebagai berikut:
1. Character
Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar
dipercaya, hal ini tercermin dari latarbelakang si nasabah baik yang
bersifat latarbelakang pekerjaan maupun latar belakang pribadi seperti:
cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobby dan
social standingya. Ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar.
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan oleh calon nasabah baik yang bersifat
fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
diberikan. Jaminan juga harus ditelit keabsahannya.
5. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik
saat ini dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta
prospek usaha dari sektor yang ia jalankan.
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik
saat ini dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta
72
prospek usaha dari sektor yang ia jalankan. Kemudian penilain kredit dengan
metode analisis 7 P adalah sebagai berikut:
1. Personality
2. Party
3. Purpose
4. Prospect
5. Payment
6. Profitability
7. Protection
73
Menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Dapat
berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
Yang dinilai dalam aspek ini adalah legalitas badan usaha serta izin-izin
yang dimiliki perusahaan dalam mengajukan kredit. Penilain dimulai
melalui akte pendirian usaha seperti:
2. Aspek Pemasaran
a. Pemasaran produknya minimal tiga bulan atau tiga tahun yang lalu;
b. Rencana penjualan dan produksi minimal tiga bulan atau tiga tahun
yang akan datang;
c. Peta kekuatan pesaing yang ada;
d. Prospek produk secara keseluruhan.
3. Aspek Keuangan
74
Aspek yang dinilai adalah sumber dana dan manajemen keuangannya.
Disamping itu dibuatkan cash flow dari pada perusahaan tersebut.
5. Aspek Manajemen
7. Aspek AMDAL
75
Menyangkut analisis terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan jika
proyek tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam
apakah apabila kredit ini disalurkan, maka proyek yang dibiayai akan
menyembakan pencemaran: pencemaran yang sering terjadi antara lain:
1. Pengajuan Berkas-Berkas
76
Penilaian dari laporan keuangan meliputi :
- Current ratio
- Acid test ratio
- Inventory turn over
- Sales to receivable ratio
- Profit margin ratio
- Return on net worth
- Working capital
- Bukti diri dari pimpinan perusahaan
- Fotokopi sertifikat jaminan
3. Wawancara I
4. On The Spot
5. Wawancara II
77
6. Keputusan Kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan
diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya,
biasanya keputusan kredit yang akan mencakup:
8. Realisasi Kredit
9. Penyaluran/Penarikan
78
- Sekaligus atau
- Secara bertahap
J. Kualitas Kredit
1. Tingkat perolehan laba (return), artinya jumlah laba yang akan diperoleh
atas penyaluran kredit.
2. Tingkat risiko (risk). Artinya tingkat risiko yang akan dihadapi terhadap
kemungkinan melesetnya perolehan laba bank dari kredit yang
disalurkan.
1. Risiko Lingkungan
79
Risiko lingkungan, artinya risiko yang berkaitan dengan lingkungan
perbankan terutama yang berkaitan dengan lingkungan luar (eksternal)
perbankan. Risiko lingkungan terdiri dari beberapa risiko antara lain;
risiko ekonomi, risiko kompetisi, dan risiko peraturan.
2. Risiko Manajemen
3. Risiko Penyerahan
4. Risiko Keuangan
Agar kredit yang disalurkan oleh suatu bank memiliki kualitas kredit
yang baik, perlu dilakukan pemisahan fungsi dalam organisasi kredit.
Pemisahan fungsi dalam organisasi kredit juga harus memerhatikan
keberadaan fungsi fungsi tersebut.
a. Pemasaran kredit
b. Analisis kredit;
c. Taksasi jaminan;
d. Administrasi kredit;
e. Audit kredit.
80
Tujuannya pemisahan fungsi kredit ini tidak lain adalah agar pengelolaan
suatu permohonan kredit dapat diproses secara benar, lengkap, teliti dan
sempurna sehingga memiliki risiko rendah dan tidak menimbulkan masalah.
1. Lancar (Pas)
81
Suatu kredit dapat dikatakan lanjar apabila:
4. Diragukan (Doubtfull)
82
b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen; atau
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari; atau
d. Terjadi kapitalisasi bunga;
e. Dokumen hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun
pengikatan jaminan.
5. Macet (Loss)
Dari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat dua hal
yaitu:
83
seperti kebakaran, kena hama, kebanjiran, dan sebagainya. Sehingga
kemampuan untuk membayar kredit tidak ada.
1. Rescheduling
a. Memperpanjang jangka waktu kredit
2. Reconditioning
Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti berikut ini.
84
Dalam hal penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu,
maksudnya hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya,
sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa.
d. Pembebasan bunga
3. Restructuring
a. Dengan menambah jumlah kredit
b. Dengan menambah equity:
- Dengan menyetor uang tunai
- Tambahan dari pemilik
4. Kombinasi
5. Penyitaan jaminan
85
BAB 6
SUKU BUNGA
86
Faktor-faktor utama yang memengaruhi besar kecilnya penepatan suku
bunga adalah sebagai berikut.
1. Kebutuhan Dana
Apabila bank kekurangan dana,sementara permohonan pinjaman
meningkat,maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat
terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan
bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga
pinjaman. Namun,apabila dana yang ada simpanan banyak sementara
permohonan simpanan sedikit, maka bunga simpanan akan turun.
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi,
yang paling utama pihak perbankan harus memerhatikan pesaing. Dalam
arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16%,maka jika hendak
membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan diatas
bunga pesaing misalnya 16%. Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman
kita harus berada dibawah bunga pesaing.
3. Kebijaksanaan Pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita
tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4. Target Laba Yang Diinginkan
Sesuai dengan target laba yang diinginkan,jika laba yang diinginkan
besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya,
hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko dimasa mendatang.
Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka
bungannya relatif lebih rendah.
6. Kualitas Jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin renda bunga kredit
yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat
deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama
perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang
diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat
deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk
dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
87
7. Reputasi Perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat
menentukan tingkat suku bangsa yang akan dibebankan nantinya,karena
biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan risiko kredit macet
dimasa mendatang reaktif kecil dan sebaliknya.
8. Produk Yang Kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran. Untuk
produk yang kompetitif,bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif
9. Hubungan Baik
Biasanya bank menggolokan nasabahnya antara nasabah utama (primer)
dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada
keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank.
Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak
bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan
nasabah biasa.
10. Jaminan Pihak Ketiga
Dalam hal ini yang memberikan jaminan kepada peneriman kredit.
Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid,baik dari segi
kemampuan membayar,nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank,
maka bunga yang dibeban pun berbeda.Demikian pula sebliknya jika
penjaminan pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat
dipercaya,maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak
ketiga oleh pihak perbankan.
88
biaya dananya demikian pula sabaliknya . Total biaya dana ini harus
dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang
telah diterapkan oleh pemerintah,saat ini besarnya RR yang diterapkan
pemerintah besarnya 5%.
2. Biaya Operasi
Dalam melakukan serap kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai
sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus
ditanggung bank sebagai biaya operasi. Biaya operasi merupakan biaya
yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. Biaya ini
terdiri dari biaya gaji pegawai,biaya administrasi,biaya pemeliharaan,
dan biaya-biaya lainnya.
3. Cadangan risiko kredit macet
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan,hal
ini disebabkan setiap kredit yang diberikan asri mengandung suatu risiko
tidak terbayar . Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak
disengaja. Oleh karena itu,pihak bank perlu mencadangkan sejumlah
persentase tertentu terhadap kredit yang disalurkan.
4. Laba Yang Diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang
maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting,
mengin gatkan penentuan besarnya laba sangat memengaruhi besarnya
bunga kredit. Dalam hal ini, biasanya bank disamping melihat kondisi
pesaing juga melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan
dan juga melihat sektor-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek
pemerintah atau untuk pengusaha/rakyat kecil,maka labanya pun berbeda
dengan yang komersial.
5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank
yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
Untuk lebih mudah memahami pembebanan suku bunga berikutnya ini
contoh komponen-komponen pembebanan suku bunga dalam
menentukan suku bunga kredit adalah sebagai berikut :
PT Bank MARINDO menentukan suku bunga deposito sebesar 18% PA
kepada para deposannya. Cadangan Wajib (RR) yang ditetapkan
pemerintah adalah 5%. Kemudian biaya operasi yang dikeluarkan adalah
6% dan cadangan risiko kredit macet 1%. Laba yang diinginkan adalah
5% dan pajak 20%
89
Pertanyaan :
Hitung berapa bunga kredit yang diberikan (based lending rate) kepada
para debiturnya (peminjam)
Bunga yang
Cost of dibebankan
Fund = 100% - Cadangan
wajib
C 1
os 18 8 1
t % % 8,
of 100 = = 9
Fu %- 9 5
nd 5 5 %
= % %
90
D. Jenis– Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis
kreditnya. Jumlah bunga yang dibayar akan memengaruhi jumlah angsuran
perbulannya. Dimana jumlah angsuran terdiri dari utang/pokok pinjaman dan
bunga.
1. Sliding Rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari setiap bulan dihitung dari
sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap
bulan menurun seiring denga turunnya pokok pinjaman.
2. Flat Rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar
uang sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari
bunga pasar uang pada bulan tersebut. Pada akhirnya hal ini juga
berpengaruh terhadap cicilannya setiap bulan.
E. Contoh Dan Penyelesaian Soal
PT. SUNGAILIAT telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari
bank Marras senilai Rp. 60.000.000,-. Jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12
bulan). Bunga dibebankan sebesar 24 persen setahun. Disamping itu, PT
SUNGALIAT juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 350.000,-
Kredit tersebut dapat langsung ditarik sekaligus dari rekening gironya.
Pertanyaan:
Coba saudara hitung dengan menggunakan metode flat rate dan sliding rate
jumlah angsuran setiap bulan berikut tabel perhitungannya secara lengkap.
91
1. Jawaban Pembebanan Bunga dengan Metode Flat Rate
Sesuai dengan pembebanan bunga dengan metode flat rate, maka setiap
bulan bunga yang dibayar adalah tetap sampai kredit tersebut lunas. Hal
ini juga berarti jumlah angsurannya pun sama setiap bulannya.
PJ Rp.
= 60.000.000,- Rp.
=
5.000.000,-
12 Bulan
BG
= Jumlah Pinjaman
Jangka Waktu
BG Bunga x Nominal
= Pinjaman x 1 = Rp. 1.200.000,-
12 Bulan
Rp.
=
Pokok Pinjaman 5.000.000,-
Rp.
=
Bunga 1.200.000,-
Rp.
=
Jumlah Angsuran 6.200.000,-
Jumlah angsuran ini setiap bulan sama sampai 12 bulan dan jika
kita uraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Sisa Pokok
Bulan Bunga Angsuran
Pinjaman Pinjaman
92
1 Rp 55,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
2 Rp 50,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
3 Rp 45,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
4 Rp 40,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
5 Rp 35,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
6 Rp 30,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
7 Rp 25,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
8 Rp 20,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
9 Rp 15,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
10 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
11 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
12 Rp - Rp 5,000.00 Rp 1,200.00 Rp 6,200.00
Jumla
h Rp 60,000.00 Rp 14,400.00 Rp 74,400.00
Dalam metode sliding rate, maka perhitungan jumlah bunga yang dibayar
didasarkan kepada jumlah sisa pinjamannya. Oleh karena itu, jumlah
bunga yang harus dibayarkan setiap bulan semakin kecil, sedangkan
pokok pinjaman tetap.
Pokok Pinjaman setiap bulan adalah sama yaitu :
93
24% x Rp.
- Bunga 55.000.000,- = Rp. 1.100.000,-
12 Bulan
Jumlah Angsuran
2 Rp. 6.100.000,-
Catatan :
Jumlah Rp. 55.000.000,- berasal dari pinjaman Rp. 60.000.000,-
dikurangi PJ bulan pertama Rp. 5.000.000,-
24% x Rp.
- Bunga 50.000.000,- = Rp. 1.000.000,-
12 Bulan
Jumlah Angsuran
3 Rp. 6.000.000,-
24% x Rp.
- Bunga 45.000.000,- = Rp. 900.000,-
12 Bulan
Jumlah Angsuran
3 Rp. 5.900.000,-
94
e. Demikian pula seterusnya untuk bunga bulan ke – 5, ke – 6 sampai
bulan 12 perhitungan bunganya tetap dihitung dari sisa pinjamannya.
95
Rp. 6.600.000,-
96