PE N D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Asuransi
A. PENGERTIAN
Tabel 8.1.
Perkembangan Asuransi di Indonesia
Tahun 2001 – 2003
contoh jika rumah rusak (terbakar) maka perlu untuk mencari tempat
tinggal, misalnya dengan cara menyewa rumah. Rumah rusak atau
terbakar merupakan kerugian langsung, konsekuensi untuk mencari
tempat tinggal baru. Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa rumah
disebut dengan kerugian tidak langsung.
c. Risiko Tanggung Gugat (Liability Risk)
Risiko yang timbul sebagai suatu tanggung jawab karena menyebabkan
kerugian atau sakit pada pihak lain. Contoh jika seseorang memelihara
anjing dan anjing tersebut menggigit orang lain. Maka, kita harus
membayar biaya perawatan orang yang tergigit anjing. Hal inilah yang
disebut dengan risiko tanggung gugat.
a. Insurable Interest
Insurable interest merupakan hak berdasarkan hukum untuk
mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang
diakui dengan sah antara pihak tertanggung dengan sesuatu yang
dipertanggungkan. Prinsip ini menyangkut bentuk dan jenis pertanggungan
yang dijaminkan dalam suatu kontrak asuransi. Hal yang dipertanggungkan
dapat berupa benda, harta atau kejadian yang dapat menimbulkan hubungan
hak dan kewajiban keuangan secara hukum. Insurable interest akan timbul
hanya jika tertanggung menderita kerugian secara finansial, misalnya terjadi
kerusakan atau kerugian atas objek yang diasuransikan. Contohnya jika
seseorang mengasuransikan rumah yang dibangun, ternyata dalam proses
pembangunan tersebut terjadi kesalahan teknis sehingga di tengah proses
pembuatan rumah tersebut ambruk atau tidak jadi sehingga timbul kerugian
secara finansial, hal ini dapat diasuransikan. Beberapa unsur dalam prinsip
insurable interest, antara lain berikut ini.
1) Harus berupa hak, harta, kepentingan, jiwa atau tanggung gugat.
8.8 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
c. Indemnity
Indemnity, artinya mengembalikan posisi keuangan pihak tertanggung
setelah terjadinya kerugian seperti pada saat posisi keuangan sebelum
terjadinya kerugian. Prinsip ini merupakan prinsip ganti rugi oleh
penanggung kepada pihak tertanggung, tidak berlaku untuk asuransi jiwa atau
kecelakaaan karena prinsip ini berkaitan dengan kerugian yang bersifat
EKSI4205/MODUL 8 8.9
finansial. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam proses ganti rugi
ini, yaitu sebagai berikut.
1) Pembayaran tunai; yang merupakan pembayaran langsung pihak
penanggung kepada pihak tertanggung.
2) Penggantian; yang merupakan penggantian barang pihak tertanggung
dalam bentuk barang yang sama. Misalnya, mobil yang diasuransikan
hilang maka pihak asuransi mengganti mobil tersebut.
3) Perbaikan; pihak asuransi melakukan ganti rugi dengan cara melakukan
perbaikan atas kerugian yang timbul. Misalnya, apabila mobil yang
diasuransikan rusak maka pihak asuransi dapat memperbaiki kerusakan
tersebut.
4) Pembangunan kembali; ganti rugi ini biasanya banyak terdapat dalam
asuransi harta (property insurance). Misalnya, rumah yang dibangun
diasuransikan jika terjadi kerusakan pihak asuransi membangun kembali.
d. Proximate Cause
Proximate cause adalah suatu sebab aktif, efisien, yang mengakibatkan
peristiwa berantai tanpa intervensi kekuatan lain, yang diawali dan bekerja
dengan aktif dari suatu sumber baru dan independen. Jika terjadi rentetan
kejadian dalam sebuah kejadian maka perlu dilihat apakah rentetan kejadian
tersebut dipengaruhi oleh intervensi pihak lain atau murni sebuah rentetan
kejadian yang menyebabkan kerugian. Dalam banyak kasus sulit untuk
melihat peristiwa awal sampai akhir sebuah kejadian tanpa melibatkan
intervensi pihak lain. Misal terjadi bencana alam berupa gempa bumi yang
menyebabkan rumah roboh dan memicu terjadinya kebakaran sehingga
rumah ludes terbakar maka perusahaan asuransi akan melihat peristiwa awal
yang menjadi penyebab sehingga dapat dicocokkan dengan polis asuransi
yang telah disetujui. Proximate cause dari kebakaran itu adalah gempa bumi.
Jika dalam polis asuransi kebakaran mengecualikan gempa bumi maka
asuransinya tidak dibayar.
= Rp50.000,000,00
Rp400.000.000, 00
b) PT Asuransi B = × Rp150.000.000, 00
Rp600.000.000, 00
= Rp100.000,000,00
Setiap perusahaan asuransi akan membayar pertanggungan sesuai
dengan proporsi masing-masing.
EKSI4205/MODUL 8 8.11
2) Independent Liability
Menurut metode ini kontribusi dilakukan dengan menggunakan rumus:
Jumlah yang dipertanggungkan
Kontribusi = x jumlah kerugian
Jumlah saat terjadi kerugian
Sebagai contoh:
Jika sebuah perusahaan mengasuransikan gedung yang dimiliki dengan
nilai pertanggungan sebesar Rp90.000.000,00 jika 6 bulan kemudian
terjadi kerusakan pada gedung tersebut tetapi ternyata nilai gedung saat
terjadi kerusakan tersebut nilainya telah meningkat menjadi
Rp135.000.000,00. Jumlah kerugian yang dialami sebesar
Rp13.500.000,00. Jumlah yang dipertanggungkan tersebut ditutup oleh
dua perusahaan asuransi dengan proporsi:
a) Perusahaan Asuransi A sebesar Rp60.000.000,00
b) Perusahaan Asuransi B sebesar Rp30.000.000,00
Maka, kontribusi masing-masing perusahaan Asuransi dapat dihitung
sebagai berikut :
60.000.000, 00
Perusahaan Asuransi A = x 13.500.000, 00
135.000.000, 00
= Rp6.000.000,00
30.000.000, 00
Perusahaan Asuransi B = x 13.500.000, 00
135.000.000, 00
= Rp3.000.000,00
Selain dari tujuan-tujuan di atas maka manfaat yang dapat diperoleh oleh
pihak tertanggung adalah sebagai berikut.
a. Rasa aman. Tertanggung akan memiliki perasaan aman dan terlindungi
karena apabila terjadi kerugian akibat peristiwa tertentu sudah ada pihak
yang akan ikut menanggung kerugian tersebut.
b. Pembagian biaya dan manfaat. Mengikuti asuransi maka ada pembagian
biaya dan manfaat secara adil antara pihak tertanggung dan pihak
penanggung. Nilai pertanggungan dan besarnya premi akan dihitung
dengan akurat, semakin besar nilai pertanggungan maka akan semakin
besar premi yang harus dibayar oleh pihak tertanggung
c. Polis asuransi dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh
pinjaman dari lembaga keuangan yang lain.
d. Berfungsi sebagai tabungan. Premi yang dibayarkan setiap periode
memiliki substansi yang sama dengan tabungan.
e. Alat penyebaran risiko. Pihak tertanggung dapat menyebarkan risiko
suatu kejadian pada pihak penanggung.
f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha. Pada umumnya investor akan
menyukai jenis bidang usaha yang memiliki risiko minimal. Salah satu
cara meminimalkan risiko adalah melalui asuransi.
c. Usaha Reasuransi
Usaha reasuransi akan memberikan jasa dalam pertanggungan ulang
terhadap risiko yang dihadapi perusahaan asuransi kerugian dan perusahaan
asuransi jiwa atau sering disebut asuransi dari asuransi. Dalam mekanisme
reasuransi, pihak tertanggung biasa disebut sebagai ceding company dan
pihak penanggung disebut reinsurer atau reasurader. Ketika menjalankan
usahanya, terdapat kemungkinan perusahaan asuransi menanggung risiko
yang lebih besar daripada kemampuan finansialnya. Oleh karena itu,
perusahaan asuransi dapat membagi/menyebarkan risiko kepada pihak lain.
Penyebaran risiko tersebut dapat dilakukan melalui:
1) koasuransi: pertanggungan yang dilakukan bersama atas suatu objek
asuransi;
2) reasuransi: proses untuk mengasuransikan kembali pertanggungan pada
pihak tertanggung.
Jenis Aset
1 Saham pemerintah
2 Saham perusahaan (Obligasi, saham preferen, saham biasa)
3 Total saham
4 Hipotik
5 Real Estat
6 Pinjaman Polis
7 Kas
8 Investasi jangka pendek
9 Lain-lain
EKSI4205/MODUL 8 8.17
a. Bancassurance
Bancassurance terjadi apabila bank bekerja sama atau membentuk anak
perusahaan asuransi yang memiliki wilayah kerja operasionalnya sampai
keluar negeri. Perkembangan penting dalam dunia asuransi di dunia adalah
hilangnya garis pemisah antara bank dengan perusahaan asuransi jiwa. Di
beberapa negara ditandai dengan munculnya berbagai deregulasi dan
liberalisasi berkaitan dengan kegiatan operasional. Ada beberapa bentuk
Bancassurance, yaitu sebagai berikut.
1) Cross Sectoral Investing, di mana bank memperluas operasinya dengan
menawarkan jasa asuransi kepada nasabah atau perusahaan asuransi
dengan memberikan jenis deposito atau tabungan kepada para pemegang
polis. Oleh karena peraturan tidak mengizinkan bank untuk melakukan
aktivitas lain maka biasanya dilakukan dengan cara membuat anak
perusahaan berupa perusahaan asuransi. Sebagai contoh, yang dilakukan
oleh PT Bank Tabungan Negara, yang memberikan asuransi jiwa kepada
nasabah dan membentuk perusahaan asuransi yang mengurus asuransi
bagi nasabah yang mengambil kredit kepemilikan perumahan (KPR).
2) Interpenetration Market, di mana perusahaan asuransi dan bank
melakukan merger atau mereka bisa melakukan akuisisi terhadap saham
suatu perusahaan dari industri yang lain, hal ini banyak terjadi di Eropa.
3) Cooperative Arrangement, bentuk ini didasarkan pada cooperative
arrangement antara bank dengan perusahaan asuransi, tetapi keduanya
tetap independen. Bentuk yang sering ditemui adalah usaha joint venture
di mana perusahaan asuransi membantu menjualkan jasa-jasa yang
dimiliki bank begitu pula bank akan membantu menjualkan produk yang
dimiliki perusahaan asuransi.
8.18 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
LAT IH A N
250.000.000, 00
Perusahaan Asuransi B = × 150.000.000, 00
800.000.000, 00
= 46.875.000,00
Maka, jumlah yang ditanggung pihak tertanggung adalah
Rp28.125.000,00.
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
Dana Pensiun
1. Pengertian
Berdasarkan Undang-undang No 11/1992 tentang dana pensiun yang
dimaksud dengan dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya.
Tabel 8.2.
Perkembangan Jumlah Dana Pensiun
Tahun 1995 – 2000
a. Pemberi kerja
Dari sisi pemberi kerja ada tujuan yang ingin dicapai dengan adanya
dana pensiun, yaitu sebagai berikut.
1) Kewajiban moral
Ada sebuah kewajiban moral bagi pemberi kerja atau perusahaan untuk
memberikan perasaan aman bagi karyawan/peserta yang telah memasuki
masa pensiun. Oleh karena setelah mengabdikan diri pada perusahaan
selama jangka waktu tertentu pasti terjadi hubungan timbal balik antara
karyawan dan perusahaan, tentunya perusahaan tidak ingin memiliki
karyawan yang telah lama mengabdikan diri pada perusahaan mengalami
masa sulit dan tidak memiliki kepastian kesejahteraan setelah memasuki
masa pensiun.
2) Loyalitas
Program pensiun diharapkan akan menumbuhkan loyalitas dan dedikasi
yang tinggi terhadap perusahaan. Pekerja memiliki rasa aman karena
mereka tidak perlu lagi mencemaskan kesejahteraannya setelah
memasuki masa pensiun karena adanya program pensiun.
3) Kompetisi pasar tenaga kerja
Perusahaan yang memiliki program dana pensiun memiliki daya saing
yang lebih dibandingkan dengan perusahaan yang belum memiliki
program dana pensiun. Banyak orang lebih memilih perusahaan-
perusahaan yang memiliki program dana pensiun dibandingkan
perusahaan yang belum memiliki. Perusahaan yang memiliki manfaat
8.24 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
dana pensiun diharapkan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam
usaha memperoleh dan mempertahankan karyawan yang profesional di
pasar tenaga kerja. Salah satu alat pengikat bagi karyawan yang
profesional adalah jaminan hidup masa tua.
b. Peserta
Manfaat yang akan diterima oleh peserta program dana pensiun adalah
sebagai berikut.
1) Program dana pensiun diharapkan akan menimbulkan perasaan aman
bagi karyawan tentang kehidupan di masa depan. Mereka masih
memiliki penghasilan pada saat memasuki masa pensiun. Perasaan aman
ini akan memberikan pengaruh pada karyawan selama masih bekerja dan
dengan munculnya rasa aman akan menimbulkan loyalitas dan
komitmen yang tinggi terhadap perusahaan.
2) Karyawan/peserta akan mempunyai tambahan kompensasi meskipun
mereka baru akan menikmatinya setelah memasuki masa pensiun.
a. Asas
Asas adalah landasan pengarahan untuk mencapai tujuan tertentu,
menjadi arah untuk mencapai tujuan. Dalam Undang-undang No. 11
Tahun 1992 tentang dana pensiun, ada beberapa asas yang dianut pemerintah,
yaitu sebagai berikut.
1) Penyelenggaraan dilakukan dengan sistem pendanaan
Penyelenggaraan dana pensiun harus dilakukan dengan cara pemupukan
dana sehingga dana yang terkumpul akan cukup untuk memenuhi
pembayaran yang menjadi hak bagi peserta. Pemupukan dana tersebut
berasal dari iuran yang biasanya berasal dari pemotongan persentase
tertentu dari gaji karyawan/peserta maupun dari hasil pengembangannya.
2) Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri
Kekayaan dana pensiun harus dipisahkan dari kekayaan pendiri
(perusahaan). Dengan begitu tidak diperkenankan adanya pembentukan
cadangan pensiun dalam pembukuan pendiri perusahaan. Pemisahan
pengelolaan ini didasarkan pada ketentuan undang-undang. Pemisahan
kekayaan juga akan memberikan kepastian tentang pengumpulan dana
pensiun tanpa terganggu oleh aktivitas pendiri.
EKSI4205/MODUL 8 8.25
b. Fungsi
Fungsi program dana pensiun adalah sebagai berikut.
1) Asuransi
Dana pensiun dapat berfungsi sebagai asuransi apabila peserta
meninggal atau cacat sebelum mencapai usia pensiun. Peserta dapat
memperoleh uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun.
2) Tabungan
Iuran dana yang berasal dari para karyawan dan iuran yang berasal dari
pemberi kerja/perusahaan merupakan tabungan untuk dan atas nama
peserta sendiri.
3) Pensiun
Seluruh dana yang terkumpul melalui iuran baik karyawan maupun
perusahaan serta hasil pengelolaannya akan diberikan dalam bentuk
manfaat pensiun sejak bulan pertama karyawan tersebut memasuki usia
8.26 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
c. Norma
Norma adalah aturan-aturan yang ditentukan dalam pelaksanaan program
dana pensiun. Norma perhitungan manfaat pensiun, uang pertanggungan dan
nilai tunai serta tata cara pembayarannya ditetapkan sebagai berikut.
1) Manfaat pensiun. Manfaat dana pensiun bagi karyawan dan keluarganya
didasarkan atas kumpulan iuran dalam cadangan wajib (CW) dari masa
kepesertaan, ditambahkan dengan bonus yang berasal dari cadangan
bonus (CB) untuk dan atas nama peserta.
2) Uang pertanggungan. Uang pertanggungan diberikan kepada keluarga
karyawan atau peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum
memasuki usia pensiun. Dihitung dengan asumsi jumlah iuran yang
seharusnya dikumpulkan karyawan/peserta sampai memasuki usia
pensiun dan sejumlah bonus dari CB (cadangan bonus) atas nama
peserta. Pembayarannya dapat dilakukan secara berkala setiap bulan.
3) Nilai tunai. Nilai tunai akan diberikan kepada karyawan yang
memutuskan untuk berhenti bekerja sebelum masa pensiun. Untuk
karyawan yang berhenti sebelum memasuki masa kepesertaan selama
3 tahun, mereka memperoleh himpunan iuran sendiri ditambah dengan
bonus dari CB. Bagi peserta yang berhenti setelah masa kepesertaan
lebih dari 3 tahun maka perhitungan nilai tunai dihitung atas dasar
himpunan iuran sendiri ditambah dengan iuran dari pemberi
kerja/perusahaan serta tambahan bonus. Pembayaran manfaat pensiun,
uang pertanggungan dan nilai tunai ditujukan kepada peserta ataupun
ahli warisnya ditunjukkan dalam sertifikat dana pensiun.
a. Peserta
Menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1992 Pasal 19 tentang Dana
Pensiun, yang berhak menjadi peserta dana pensiun adalah setiap orang yang
memenuhi persyaratan sesuai peraturan undang-undang, yaitu setiap
karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan dalam dana pensiun yang
didirikan oleh pemberi kerja, berhak menjadi peserta, berusia sekurang-
EKSI4205/MODUL 8 8.27
kurangnya 18 tahun atau telah menikah dan memiliki masa kerja sekurang-
kurangnya 1 tahun.
b. Usia Pensiun
Maksud dari usia pensiun adalah usia di mana peserta berhak untuk
mengajukan pensiun dan memanfaatkan pensiun. Usia pensiun dapat
dibedakan dalam 4 kategori, yaitu sebagai berikut.
1) Pensiun normal (Normal Retirement)
Usia paling rendah di mana seorang karyawan berhak untuk pensiun
tanpa perlu persetujuan dari pemberi kerja/perusahaan dan memperoleh
manfaat pensiun penuh. Sebagai contoh, apabila usia paling rendah
untuk pensiun adalah 55 tahun maka saat karyawan memasuki usia
tersebut dapat memperoleh haknya untuk pensiun dan memperoleh dana
pensiun.
2) Pensiun dipercepat (Early Retirement)
Dalam undang-undang diatur bahwa seorang karyawan dapat
dikategorikan untuk memperoleh pensiun dipercepat apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut.
a) Telah mencapai usia 50 tahun atau 10 tahun sebelum usia pensiun
normal.
b) Memiliki masa kerja minimum 10,15 atau 20 tahun.
c) Mendapat persetujuan dari pemberi kerja/perusahaan.
d) Karyawan tersebut mengalami cacat tetap.
d. Pensiun cacat
Jika seorang karyawan mengalami cacat tetap dan dianggap tidak
mampu lagi untuk melaksanakan pekerjaannya, berhak untuk memperoleh
manfaat pensiun. Manfaat pensiun akan dihitung dari manfaat yang akan
diperoleh karyawan jika karyawan pensiun normal dan penghasilan dasar
8.28 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
a. Lembaga Pensiun
1) Pengertian dan Fungsi
Lembaga pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun.
Lembaga pensiun berfungsi sebagai sarana penghimpun dan pengelola
dana untuk memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua dalam
rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Program Pensiun
1) Jenis program
Ada 3 golongan program dana pensiun, yaitu sebagai berikut.
a) Program Manfaat Pasti (Defined Benefit Plan)
Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang
manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun atau program
pensiun lain yang bukan merupakan program pensiun iuran pasti.
Untuk menentukan besar manfaat yang diterima maka ada beberapa
formula perhitungan, yaitu sebagai berikut.
(1) Final Earning Pension Plan
Manfaat pensiun yang diterima dengan formula ini
menggunakan perhitungan berdasarkan persentase tertentu dari
gaji terakhir peserta pada saat mencapai usia pensiun, biasanya
ditetapkan masa kerja maksimal (past service). Formula
perhitungan manfaat pensiun adalah:
Jadi, iuran pensiun per tahun dihitung dengan cara = 3 kali faktor
penghargaan per tahun masa kerja yang dinyatakan dalam
persentase dikalikan dengan penghasilan dasar pensiun per tahun.
Faktor penghargaan ditentukan oleh berapa lama seseorang bekerja.
Pemberi kerja dapat mengelompokkan pada interval tertentu dan
memberi faktor penghargaan pada tiap interval. Penghasilan dasar
pensiun adalah penghasilan bulan terakhir (final earning) atau
penghasilan rata-rata beberapa terakhir (average final earnings).
8.34 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
2) Jenis-jenis investasi
Pada dasarnya ada berbagai jenis investasi yang dapat dipilih. Biasanya
portofolio investasi dana pensiun didominasi dengan saham, obligasi
jangka menengah dan jangka panjang, instrumen pasar uang, dan
beberapa bentuk investasi umum lainnya. Ada juga sebagian kecil
memilih investasi dalam real estat, mortgage, surat berharga milik
perusahaan asing.
Berdasarkan data Republika 2 September 2004; dana pensiun akan
meningkatkan nilai investasinya di saham dan mulai bergeser ke obligasi
8.40 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 2
2) Program dana pensiun iuran pasti di mana jumlah iuran dibayar oleh
pemberi kerja maupun peserta dan memiliki rekening masing-masing
disebut dengan ….
A. Saving Plan
B. Money Purchase Plan
C. Flat Benefit
D. Career Average Earning
4) Alokasi pengelolaan dan dari program dana pensiun dapat berupa usaha
berikut, kecuali ….
A. Membeli obligasi
B. Disimpan tunai
C. Membeli saham di luar negeri
D. Investasi dalam bidang Realestate
Kegiatan Belajar 3
Pegadaian
P ada masa tertentu kata “pegadaian” menjadi salah satu alternatif bagi
pemenuhan kebutuhan dana. Siapa saja, dari status sosial manapun dapat
datang ke kantor Perum. Pegadaian untuk memenuhi kebutuhan dana baik
yang bersifat mendadak maupun direncanakan. Saat tahun ajaran baru
sekolah, banyak orang datang ke pegadaian untuk mencari dana sekolah yang
mereka butuhkan. Di daerah-daerah tertentu pada saat musim tanam,
sebagian petani di sebuah daerah akan datang untuk menggadaikan barang
tertentu dan nanti pada saat masa panen mereka akan mengambil kembali
barang yang telah mereka gadaikan. Pada masa libur sekolah pun banyak
orang datang ke pegadaian untuk “menitipkan” barang berharga mereka dan
kemudian pulang ke kampung halaman untuk menikmati liburan. Saat
mereka kembali sekolah atau kuliah barang yang sudah “dititipkan” ke
pegadaian itu diambil. Ada begitu banyak fenomena, alasan dan faktor yang
mendorong seseorang berhubungan dengan pegadaian. Pada Kegiatan
Belajar 3 ini akan dibahas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
manajemen pegadaian.
1. Pengertian
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150: “Gadai
adalah hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang
bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh
seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang
berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut daripada
orang yang berpiutang lainnya; dengan pengecualian biaya untuk melelang
barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya
setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan”.
kepada masyarakat dengan jaminan gadai. Sejak masa itu pegadaian telah
mengalami banyak perubahan sampai saat ini.
Awalnya berbentuk Dinas Pegadaian berdasarkan UU No. 19 PP 1960
jo. PP RI No 178 Tahun 1961 diubah menjadi Perusahaan Negara (PN).
Berdasarkan PP RI No. 7 Tahun 1969 berubah menjadi Perusahaan Jawatan
(PERJAN). Untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas bentuk perjan
diganti menjadi Perusahaan Umum (PERUM), berdasarkan PP No 10 Tahun
1990.
Perum Pegadaian sampai saat ini masih merupakan satu-satunya
lembaga formal di Indonesia yang berdasarkan hukum diperbolehkan
melakukan pembiayaan dengan bentuk pelayanan kredit atas dasar hukum
gadai.
Hingga semester satu tahun 2003 (Januari – Juni) omzet pegadaian telah
mencapai Rp4,5 triliun dari target yang ditetapkan untuk tahun 2003 sebesar
Rp9 triliun. Jumlah nasabah semester satu (Januari – Juni) mencapai 7 juta
nasabah.
3. Tujuan
Ada 2 tujuan yang dimiliki oleh pegadaian, yaitu sebagai berikut.
a. Ikut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan
program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai.
b. Mencegah adanya praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak
wajar lainnya.
Dari tujuan usaha di atas maka Perum Pegadaian adalah lembaga kredit
yang melayani hampir semua jenis kredit untuk kebutuhan konsumsi maupun
produksi. Pinjaman bersifat jangka pendek antara 3 – 6 bulan.
4. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh pegadaian adalah sebagai berikut.
a. Menyalurkan uang pinjaman kepada masyarakat berdasarkan hukum
gadai. Gadai merupakan kredit jangka pendek guna memenuhi
kebutuhan dana yang harus dipenuhi saat itu juga.
b. Menerima jasa taksiran
Jasa ini diberikan kepada masyarakat yang ingin mengetahui tentang
nilai riil barang yang dimiliki, misalnya emas, berlian, intan, dan barang
8.46 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
berharga lainnya. Tarif biaya penaksiran yang berlaku sejak tahun 1993
adalah 0,1% dari taksiran harga barang, minimal Rp500,00 dan
maksimal Rp5.000,00 Sebagai contoh jika seorang datang ke pegadaian
dan meminta untuk ditaksirkan perhiasan emas yang dimilikinya. Jika
ternyata setelah ditaksir harga perhiasan tersebut Rp1.500.000,00 maka
besar jasa taksiran adalah:
Jasa taksiran = 0,1 % × Rp1.500.000,00
= Rp1.500,00
c. Menerima jasa titipan
Jasa titipan terhadap barang berharga yang dijamin keamanan dan
pemeliharaannya.
d. Bekerja sama dengan pihak ketiga dalam memanfaatkan aset perusahaan
dalam bidang bisnis properti, seperti dalam pembangunan gedung kantor
atau pertokoan dengan sistem BOT (Build, Operate and Transfer).
e. Kredit pegawai.
f. Galeri 24 Toko Emas Pegadaian
g. Tabungan Emas ONH
Tabel 8.3.
Persentase Taksiran Barang Agunan
Persentase terhadap
No. Jenis Barang Bergerak
HPS
1. Berlian 45%
2. Logam Mulia (Emas) 88%
3. Tekstil 83%
4. Jam dan arloji 73%
5. Kendaraan bermotor/sepeda 93%
6. Elektronika 73%
7. Lain-lain 63% - 83%
Tabel 8.4.
Persentase UP terhadap Taksiran
Golongan Persentase
A 91%
B 89%
C 89%
D 89%
8.48 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Tabel 8.5.
Daftar Jasa Gadai, Golongan Pinjaman, dan Tarif Jasa Gadai
Jangka Sewa
Biaya Simpanan
Golongan UP Waktu Modal per
dan Asuransi
Pelunasan 15 hari
Akn 20.000 – 150.000 120 hari 1,125% 500
AK 20.000 – 150.000 120 hari 1,25% 500
AG 20.000 – 150.000 120 hari 1,25% 500
BK 151.000 – 500.000 120 hari 1,25% 2.000
BG 151.000 – 500.000 120 hari 1,625% 3.500
CK1 505.000 – 1.000.000 120 hari 1,625% 3.000
CG1 505.000 – 1.000.000 120 hari 1,625% 5.000
CK2 1.010.000 – 20.000.000 120 hari 1,625% 0.5% x UP, min
Rp15.000,00
CG2 1.010.000 – 20.000.000 120 hari 1,625% 0.5% x UP, min
Rp 15.000,00
DK1 20.050.000 – 50.000.000 120 hari 1,625% 0.5% x UP, min
Rp15.000,00 BJ
Mobil min 50.000
DG1 20.050.000 – 50.000.000 120 hari 1,625% 0.5% x UP, min
Rp15.000,00 BJ
Mobil min 50.000
DK2 Diatas 50.000.000 120 hari 1,625% 0.5% x UP, min
Rp15.000, 00 BJ
Mobil min 50.000
DG2 Diatas 50.000.000 120 hari 1,625% 0.5% x UP, min
Rp15.000,00 BJ
Mobil min 50.000
Penjelasan:
AKn = Golongan A, barang agunan kain.
AK = Golongan A, barang agunan kantong (perhiasan).
AG = Golongan A, barang agunan gudang.
*) = Sewa modal 1 hari dihitung 15 hari dan 16 hari dihitung 30 hari, dst.
Jika dilunasi tanggal 19 Desember 2004 maka jumlah yang harus dibayar
Uang pinjaman = Rp1.000.000,00
Sewa modal = (3,250 % × Rp1.000.000,00)
= Rp32.500,00 (tarif sewa modal menjadi
2 × 1,625%)
Jumlah = Rp1.032.500,00
6. Sumber Pendanaan
Sebagai lembaga keuangan, Perum Pegadaian tidak diperkenankan untuk
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan
seperti yang dilakukan dalam praktik perbankan konvensional. Untuk
memenuhi kebutuhan dananya pegadaian memiliki sumber-sumber dana
sebagai berikut.
a. Penyertaan modal pemerintah. Melalui kekayaan negara yang dipisahkan
dari APBN dan tidak terbagi atas saham-saham.
8.50 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Penaksir
Nasabah
Barang jaminan
Uang pinjaman
Kasir
c
Gambar 8.1
Prosedur Memperoleh Pinjaman dari Pegadaian
Pada prinsipnya uang pinjaman dapat dilunasi kapan saja tanpa harus
menunggu selesainya jangka waktu. Untuk lebih jelas dalam memahami
prosedur pelunasan pinjaman pada pegadaian, silakan lihat Gambar 8.2.
8.52 Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
b
a Barang Jaminan
Pengeluaran Barang c
Jaminan
Gambar 8.2.
Prosedur Pelunasan Pinjaman pada Pegadaian
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 3
4) Laba yang diperoleh Perum Pegadaian baik dari bunga pinjaman maupun
produk jasa yang lain dialokasikan kepada hal-hal berikut, kecuali ....
A. dana pembangunan semesta
B. cadangan umum
C. cadangan usaha
D. cadangan tujuan
5) Di bawah ini adalah jenis barang bergerak yang dapat digunakan sebagai
barang jaminan, kecuali ....
A. ternak
B. televisi
C. jam dan arloji
D. sepeda motor
EKSI4205/MODUL 8 8.55
Daftar Pustaka