Anda di halaman 1dari 6

Tumbuhan berkayu

1. Kayu manis

a. Nama Tanaman
Sumatera : holim, holim manis, padang kulik manih, kayu manis, kanigar, modang
siak-siak.
Jawa : huru mentek, ki amis, manis jangan, kanyegar
Nusatenggara : kasingar, kecingar, cingar, onte, kuninggu, puundinga
Asing : cinnamon tree, kaneelkassia, yin xiang pi (Cina)

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Ranales
Familia : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum burmannii (Ness.) Bl

b. Sistematika
Tinggi tanaman kayu manis berkisar antara 5 – 15 m, kulit pohon berwarna abu-abu tua
berbau khas, kayunya berwarna merah coklat muda. Daun tunggal, kaku seperti kulit, letak
berseling, panjang tangkai daun 0,5 – 1,5 cm, dengan 3 buah tulang daun yang tumbuh
melengkung. Bentuk daun elips memanjang, panjang 4 – 14 cm, lebar 1,5 – 6 cm, ujung
runcing, tepi rata, permukaan atas licin warnanya hijau, permukaan bawah bertepung
warnyanya keabu-abuan. Daun muda berwarna merah pucat. Bunganya berkelamin dua atau
bunga sempurna dengan warna kuning. Ukurannya kecil. Kelopak bunga berjumlah 6 helai
dalam dua rangkaian. Bunga ini tidak bertajuk bunga. Benang sarinya besrjumlah 12 helai
yang terangkai dalam empat kelompok, kotak sarinya beruang empat. Persariann berlangsung
dengan bantuan serangga. Buahnya buah buni berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat
memanjang. Warna buah muda hijau tua dan buah tua ungu tua. Panjang buah sekitar 1,3 –
1,6 cm, dan diameter 0,35 – 0,75 cm. Panjang biji 0,84 – 1,32 cm dan diameter 0,59 – 0,68
cm.
c. Kandungan minyak atsiri
Kulit kayu manis adalah kulit batang atau ranting Cinnamomum burmanni, suku Lauraceae
yang sudah terbebas dari bagian kulit gabus terluar dan dikeringkan, berupa kulit bergulung,
patahan atau serbuk, mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 1,50% v/b dan kadar
sinamaldehid tidak kurang dari 0,50%.
Sinamaldehid
Sifat Data
Nama Kimia C9H8O
Pemerian Cairan seperti minyak, tidak berwarna atau berwarna agak
kekuningan, berbau tajam, dan beraroma rempah
Berat Molekul 132,15 g/mol
Density 1,048-1,052
Titik Didih 246°C
Titik Beku -7,5oC

d. Bagian yang digunakan


Kulit kayu
e. Teknik separasi minyak atsiri
Ekstraksi ultrasonik
Cara ekstraksi sonikasi (ultrasonik) dapat dijadikan metode alternatif. Pada reaktor
ultrasonik/sonicator, gelombang ultrasonik digunakan untuk membuat gelembung kavitasi
(cavitation bubbles) pada material larutan. Ketika gelembung pecah dekat dengan dinding sel
maka akan terbentuk gelombang kejut dan pancaran cairan (liquid jets) yang akan membuat
dinding sel pecah. Pecahnya dinding sel akan membuat komponen di dalam sel keluar
bercampur dengan larutan. Cara ekstraksi ini biasanya lebih cepat dan lebih efisien
dibandingkan cara-cara ekstraksi yang terdahulu,

2. Kayu Putih (Melaleuca leucadendra)

a. Nama Tanaman
Nama Daerah : Kayu putih (Jawa Tengah), kayu putih(Timor), Kapape(Flores)
Klasifikasi:
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Melaleuca
Spesies: Melaleuca leucadendra
b. Sistematika
Batang memiliki ketinggian berkisar 10-20 m, kulit batang berlapis-lapis, berwarna putuh
keabu-abuan dengan permukaan tidak beraturan dan kasar. Batang pohon tidak terlalu besar
dan memiliki percabangan sedikit.
Daun tumbuhan kayu putih adalah daun tunggal, bertangkai pendek, helaian daun berbentuk
lonjong atau lanset, panjang 4,5 cm sampai 15 cm, lebar 0,75 cm sampai 4 cm, ujung dan
pangkalnya rucing, tepi rata, tulang daun sejajar. Permukaan berbulu, berwarna hijau muda
sampai tua, daun jika di remas akan berbau minyak kayu putih.
Bunga tumbuhan kayu putih adalah bunga majemuk berbentuk bulir, bunga berbentuk seperti
lonceng, daun mahkota berwarna putih, kepala putik berwarna kekuningan, dan akan tampak
atau muncul di pangkal ujung percabangan daun.
Buah tumbuhan kayu putih dikenal dengan buah gelam (micro bolong), berbentuk bulat kecil,
dibagian tengah terdapat lubang kecil dan antena kecil, buah berwarna hijau muda hinga
hijau kecoklatan. Buah ini muncul secara bergerombol dalam satu tangkai memanjang,
dengan jumlah 20-30 buah.

c. Kandungan minyak atsiri


Buah kayu putih adalah buah Melaleuca leucadendra L., suku Myrtaceae,
mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 0,20% v/b. Senyawa : Sineol
d. Bagian yang digunakan
Buah
e. Teknik separasi minyak atsiri
Destilasi Uap
Penyulingan daun kayu putih untuk mendapatkan minyak kayu putih menggunakan prinsip
yang didasarkan kepada sifat minyak atsiri yang dapat menguap jika dialiri dengan uap air
panas. Uap yang dialirkan akan membawa minyak atsiri yang ada di daun kayu putih dan
ketika uap tersebut bersentuhan dengan media yang dingin maka akan terjadi perubahan
menjadi embun sehingga akan diperoleh air dan minyak dalam keadaan terpisah.

3. Pala (Myristica fragrance)

a. Nama Tanaman
Nama Umum : Buah Pala
Nama ilmiah : Myristica fragrans Houtt.
Nama asing : Nutmeg (Inggris)
Nama Daerah : Pala (sunda), falo (Nias), pala (Melayu), palangana
(Makassar), bubula, bubura, palo (Timor), Palalao (Nusa laut),
gosora (Halmahera)

b. Sistematika
Tanaman pala memiliki buah berbentuk bulat, berwarna kekuning – kuningan apabila matang
atau masak akan menjadi dua bagian. Garis tengah buah ini berskisar antara 3-9 cm, daging
buah tebal dan memiliki rasa asam. Biji berbentuk lonjong hingga bulat dengan panjang
berkisar antara 1,5 – 4,5 cm, lebar 1-2,5 cm. Kulit biji berwarna coklata dan mengkilat pada
bagian luar. Kemel biji berwarna keputih – putihan, sedangkan fulinya berwarna merah gelap
hingga berwarna putih kekuning – kuningan dan biji dibungkus yang hampir menyerupai jala.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Taracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Myristicaceae
Genus : Myristica
Spesies : Myristica fragrans Houtt
c. Kandungan minyak atsiri
Biji pala adalah biji buah masak Myrislicaji-agrans Ilollll., suku Myristicaceae,
mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 8,0% v/b.
Senyawa : Miristisin
d. Bagian yang digunakan
Biji
e. Teknik separasi minyak atsiri
Dua prosedur ekstraksi oleoresin biji pala, pertama ekatraksi langsung dan kedua ekstraksi bertahap.
Pada proses ekstraksi secara langsung memerlukan ketelitian agar minyak atsiri tidak
sampai terbawa oleh pelarut yang dipisahkan, sedangkan pada proses ekstraksi secara
langsung lebih aman namun memerlukan tenaga dan biaya tambahan untuk proses
destilasi. Pada ekstraksi secara bertahap kadar minyak atsiri dapat diatur tinggi
rendahnya.

4. Kulit batang krangean

a. Nama Tanaman
Krangean dikenal dengan nama sebagai berikut : Sunda (Kilemo), Jawa (Krangean)
Klasifikasi:
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Rhamnales
Suku: Lauraceae
Marga: Litsea
Jenis: Litsea cubeba Pers.
b. Sistematika
Litsea cubeba (Lour.) Pers. berupa pohon dengan diameter batang 6-20 cm, serta tinggi
pohon 5 – 10 meter (Marina, 2015). Batangnya tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial,
putih kotor. Daun berbentuk tunggal, lonjong, tepi rata ujung runcing, pangkal meruncing,
pertulangan menyirip, panjang 10-14 cm, lebar 7-9 cm, berwarna hijau. Bunganya majemuk,
bentuk malai, berkelamin dua, kelopak hijau muda berbentuk mangkok, berbulu halus,
mahkota bulat melengkung, kepala sari bulat berwarna hijau kehitaman. Memiliki buah bulat,
keras, hitam. Bijinya bulat berwarna putih kotor. Akarnya tunggang berwarna coklat
kehitaman
c. Kandungan minyak atsiri
Kulit batang krangean adalah kulit batang Litsea cubeba Pers., suku Lauraceae, mcngandung
minyak atsiri tidak kurang dari 0,60% v/b.
Ekstrak kental kulit batang krangean adalah ekstrak yang dibuat dari kuJit batang Iilsea
cubeba (Lour.) Pers., suku Lauraceae, mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 0,09% v
/b.
d. Bagian yang digunakan
Kulit Batang
e. Teknik separasi minyak atsiri
Maserasi
Kulit batang krangen sebanyak 250 gram dicampur dengan kloroform 1,75 liter dimasukkan
dalam benjana (wadah kaca) kemudian dimaserasi selama 6 hari.Ekstrak disaring dalam
bentuk cair selanjutnya akan dilakukan pengentalan dengan menggunakan rotary evaporator
50°C. Selanjutnya ekstrak diuapkan dengan waterbath sampai memperoleh ekstrak kental

5. Jambu Biji

a. Nama Tanaman
Nama latin: Psidium guajava
Nama daerah: Galiman; Masiambu; Jambu klutuk; Bayawas; Lutu hatu; Kayawase; Dambu
b. Sistematika
Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris,
permukaanya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), batang berwarna
coklat muda, percabangan dikotom. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang
mendatar. Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu
cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek.
Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai (petiolus) dan
helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. Dilihat dari letak bagian terlebarnya jambu biji
bagian terlebar daunya berada ditengah-tengah dan memiliki bangun jorong karena
perbandingan panjang : lebarnya adalah 1½ - 2 : 1 (13-15 : 5,6-6cm).
Daun jambu biji memiliki tulang daun yang menyirip (penninervis) yang mana daun ini
memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai
daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang-tulang cabang, sehingga susunannya
mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan. Jambu biji memiliki ujung daun
yang tumpul. Pangkal daun membulat (rotundatus), ujung daun tumpul (obtusus). Jambu biji
memiliki tepi daun yang rata (integer), daging daun (intervinium) seperti perkamen
(perkamenteus). Pada umumnya warna daun pada sisi atas tampak lebih hijau licin jika di
bandingkan dengan sisi bawah karena lapisan atas lebih hijau, jambu biji memiliki
permukaan daun yang berkerut (rogosus). Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak
menebal pada bagian pangkalnya.
Klasifikasi:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus: Psidium
Spesies: Psidium guajava L.

c. Kandungan minyak atsiri

Daun jambu biji memiliki kandungan minyak atsiri yaitu eugenol 0,4% v/b.
Sifat Data
Nama Kimia C10H12O2
Pemerian Cairan mudah menguap, tidak berwarna
atau berwarna agak kuning dan mempunyai
rasa getir (Guenther, 1990); berbau tajam
berasa membakar dan panas di kulit
Berat Molekul 132,15 g/mol
Density 1,0651
Indeks Bias 1,5410 ( 20oC )
Titik Didih 253oC

d. Bagian yang digunakan


Daun
e. Teknik separasi minyak atsiri
Destilasi
Destilasi (penyulingan) adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan
dari dua macam atau lebih, berdasarkan perbedaan titik uapnya dan tekanan uap dari masing-
masing zat tersebut. Terdapat tiga jenis penyulingan air yang sederhana antara lain penyulingan
air (water destillation), penyulingan dengan uap dan air (water and steam distillation) dan
penyulingan dengan uap langsung (steam distillation).

Anda mungkin juga menyukai