Anda di halaman 1dari 4

Satuan Acara Penyuluhan "Menyusui yang Baik dan Benar"

By Selly
Selly Silviana Wijayanti
Akademi Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

Praktek cara menyusui yang baik dan benar perlu dipelajari oleh setiap ibu karena menyusui
sendiri bukan suatu hal yang reflektif atau instingtif, melainkan suatu proses. Proses menyusui
yang baik dan benar tidak hanya diberikan pada ibu yang pertama kali melahirkan tetapi juga
pada ibu yang pernah menyusui anaknya.

A. Bidang studi: Askeb III


B. Topik : Menyusui
C. Sub topic : Menyusui pada bayi
D. Sasaran : Ibu – ibu yang mempunyai anak masih dalam usia laktasi (0-2
tahun) serta keluarga.
E. Waktu
Hari /tanggal : Jum’at, 30 September 2011
Jam : 07.00 WIB
Tempat : -

F. Tujuan Umum
Mampu mengerti dan memahami tentang menyusui

G. Tujuan Khusus
1. Ibu percaya diri untuk memberikan ASI kepada anaknya
2. Keluarga memberikan dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya
3. Menciptakan ikatan batin yang kuat antara anak dan ibu
4. Kebutuhan dasar bayi akan terpenuhi dengan maksimal

H. Materi
Terlampir
I. Metode
Demonstrasi
Tanya Jawab

J. Media
Slide power point
Leaflet
Materi SAP

M. Lampiran Materi
CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam protein, laktosa, garam organic, yang keseluruhannya
dihasilkan oleh kedua payudara ibu, sebagai makanan utama pada bayi. ASI dalam istilah
kesehatan dimulai dari proses laktasi (menyusui). Laktasi adalah proses menyusui mulai dari ASI
dihasilkan sampai proses bayi menghisap dan menelan. Proses menyusui mempunyai 2 tujuan
yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak usia
2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.

1. Cara menyusui
Lama dan frekuensi pemberian ASI sebaiknya tidak dijadwalkan karena bayi akan menentukan
kebutuhannya sendiri. Ibu harus menyusui bayi jika menangis tetapi bukan hanya karena BAK
dan BAB, dan saat ibu merasa sudah waktunya untuk menyusui anaknya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong 2 jam
kemudian untuk menjaga keseimbangan besarnya payudara selama menyusui maka harus
menggunakan kedua payudara setiap kali menyusui dan diusahakan keduanya kosong agar
produksi ASI lebih lancar. Setiap kali menyusui dimulai dengan payudara yang terkhir kali
disusukan. Bagaimana cara menyusui yang baik dan benar :

1. Usahakan posisi ibu dan bayi cukup nyaman saat menyusui,baik duduk yang ditopang
dengan bantal atau berbaring
2. Peluk dan letakkan kepala bayi pada siku tangan ibu sehingga meopang bokong bayi, seperti
tahap berikut
3. Letakkan bayi menghadap ke ibu sehingga telinga dan lengannya berada dalam satu garis
lurus. Selanjutnya lekatkan menghadap payudara sehingga dagu bayi mneyentuh payudara
4. Sangga bawah atau dasar payudara dengan jari – jari, jangan terlalu dekat pada putting ,
melainkan diluar areola.
5. Saat mulutnya terbuka lebar, segera arahkan bayi ke payudara, pertama-tama dagunya
dahulu, dan arahkan puting susu ke atas mulut bayi. Letakan bibir bawahnya sejauh mungkin
dari bagian bawah puting, sehingga lebih banyak bagian areola (bagian puting yang berwarna
coklat) yang masuk ke dalam mulut bayi.Lidah bayi mesti berada di atas gusi bagian bawah dan
kepala bayi jangan berpaling.
6. Bayi akan meraih payudara jika lapar, rangsang mulut bayi pada bagian areola sehingga
timbul reflek bayi untuk mencari putting. Mulut akan terbuka lebar dan bibir bawah akan
menjulur. Selanjutnya segera lekatkan sehingga lidah mencekap putting dan areola payudara
7. Pipi bayi akan kelihatan bulat karean sebagian besar areola berada didalam mulut bayi,
sedangkan areola yang tersisa terlihat diatas mulut bayi
8. Terlihat isapan bayi yang lembut dan dalam disertai gerakan menelan yang teratur
9. Bayi akan tetap menyusu jika dalam keadaan aman dan nyaman
10. Jika ASI yang keluar tampak menetes, susukan bayi selama 10 -15 menit atau sesuai
kebutuhan sehingga payudara terasa kosong.Selanjutnya dimulai pada payudara yang lain
selama 15- 20 menit karena biasanya isapan kurang kuat jika bayi sudah merasa kenyang.
11. Untuk melepaskan bayi dari puting susu, letakan jari kelingking pada sudut mulut bayi
untuk menghentikan hisapannya. jangan menarik bayi dari payudara anda secara langsung karena
akan menyebabkan anda kesakitan.
Reflek rooting adalah upaya yang dilakukan dengan menyentuh halus disudut mulut bayi,
sehingga bayi akan membuka mulutnya dengan lebar, sehingga seluruh putting dan sebagian
besar areola akan dimasukkan kedalam mulut bayi. Adalah awal kali untuk menstimulasi agar
mulut bayi dapat membuka lebar.

2. Posisi menyusui
Ada berbagai macam posisi menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan duduk atau berdiri
atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu yaitu menyusui bayi
kembar, yang dilakuakan dengan cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui secara
bersamaan. Pada ASI yang memancar penuh, bayi ditengkurapkan diatas dada ibu sedikit
menahan kepala bayi agar bayi tidak tersedak. Setelah selesai menyusui, untuk menghindari
adanya muntah, maka bayi harus disendawakan, dengan bayi diposisikan telungkup dipangkuan,
atau disandarkan pada bahu ibu, atau posisi menopang rahang bayi sambil ditepuk pelan bagian
punggung bayi.

3. Tehnik meyusui
Bayi akan menghisap secara naluriah tetapi kadang ada bayi yang kesulitan untuk menemukan
puting susu ibu. Ada cara yang dapat kita lakukan untuk membantunya, yaitu dengan
menempelkan pipi bayi pada payudara. Lalu masukkan putting kemulut bayi. Pastikan bahwa
seluruh areola dihisap bayi, tidak hanya putingnya saja. Ibu dapat melancarkan aliran ASI
dengan memencet areolanya. Untuk menghentikan hisapan,masukkan sebuah jari disudut mulut
bayi atau mendorong dagu kebawah perlahan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk.
Biasanya bayi akan melepaskan hisapan jika telah meras kenyang. Bayi sebaiknya disusui
dengan kedua payudara. Pada saat menyusui selanjutnya, bayi diberikan ASI dari payudara
terakhir yang digunakan sebelumnya baru diikuti payudara yang lain, dengan begitu bayi akan
mendapatkan volume ASI yang seimbang dari masing – masing payudara.

4. Tips menyusui
a) Berikan ASI sesuai kebutuhan
b) Cari posisi yang nyaman. Untuk menghindari nyeri punggung bagian bawah, jangan
membungkuk saat memberikan ASI. Bawa bayi mendekati payudara. Duduk dikursi yang
menyediakan sandaran yang nyaman bagi ibu. Pilihan lain adalah ibu berbaring menyamping dan
bayi dihadapkan kearah ibu.
c) Gunakan baju yang lebar dengan kancing didepan
d) Biarkan bayi mencari posisinya sendiri
Saat menyusui adalah saat makan bagi bayi, sehingga bayi dapat mencari posisi sesuai dengan
kenyamanannya.
e) Hindari ketergesaan saat menyusui
Jangan terburu – buru ketika memberikan ASI pada bayi. Gunakan waktu ini untuk menjalin
ikatan antara anak dengan ibu
f) Tawarkan kedua – duanya
Gunakan payudara yang berbeda saat memulai ASI. Susui bayi hingga payudara pertama terasa
lembut, bila janin bersendawa tawarkan untuk payudara yang lain.
g) Biasakan puting
Saat awal – awal menyusui puting akan terasa perih tetapi hal ini merupakan sesuatu yang
wajar, dan akan terbiasa untuk selanjutnya.
h) Jangan merokok ataupun minum alcohol.
Jangan mengkonsumsi rokok ataupun alcohol, karena kandungan yang ada didalamnya akan
disalurkan ke bayi melewati aliran ASI yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan bayi.
i) Nutrisi yang penting pada ibu menyusui
Buah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat dalam bentuk jus), merupakan makanan yang kaya
serat. Umumnya ibu setelah melahirkan akan mengalami konstipasi (susah BAB) yang kadang
dapat sisertai nyeri. Makanan berserat dapat mengurangi keluhan ini

5. Masalah pada masa Menyusui


a. Puting Susu Lecet / Pecah
Cara mengatasinya :
1) Hentikan meneteki bayi pada puting yang lecet
2) Bayi tetap disusui pada putting yang sehat
3) Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting susu dengan air hangat ketika sedang mandi dan
jangan menggunakan sabun, karena sabun bisa membuat puting susu kering dan iritasi.
4) Jika bayi tidak sedang menetek payudara diberi kesempatan untuk terkena udara dan sinar (
menjemur payudara pagi hari )
5) Konsultasi dengan dokter untuk pemberian salep pada payudara
b. Payudara Bengkak
Cara mengatasinya :
1) Ibu harus tetap menyusui pada payudara yang bengkak. Sebelum menyusui, pijat payudara
dengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu dan
lebih berhati-hatilah pada area yang mengeras
2) Bayi minimal dalam 24 jam menetek 8 kali, rat-rata setiap kali menetek 15 menit
3) Mengeluarkan air susu dari payudara itu setiap kali selesai menyusui
4) Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan air hangat pada payudara yang sakit
c. Putting Susu Datar
Cara mengatasinya :
1) Putar puting susu dengan ibu jari dan telunjuk, sperti memutar channel TV tarik puting susu
keluar
2) Gunakan breast shell atau milk cups pada puting susu
3) Gunakan puting susu dari karet selagi puting belum menonjol

DAFTAR PUSTAKA

Huliana, Mellyana. 2004. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara.
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Welford, Heather.2008. MENYUSUI BAYI ANDA.Yogyakarta :Dian Rakyat

Anda mungkin juga menyukai