Anda di halaman 1dari 1

FORUM DISKUSI M3 KB2

Jelaskan menurut pemahaman anda tentang aplikasi teori kognitif dalam pembelajaran bagi semua
anak berkebutuhan khusus, jelaskan beserta contoh yang pernah anda lakukan di sekolah!

Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatu

Selamat malam pak.

Teori belajar kognitif menekankan bahwa yang terpenting dalam proses pendidikan adalah bagaimana
proses tersebut terjadi daripada hasil yang dicapai. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang
dilakukan dengan cara membimbing, mengajar dan melatih peserta didik yang dapat menimbulkan
perubahan dalam diri peserta didik dengan tujuan agar dapat tercapai kesesuaian anatara diri peserta
didik dengan lingkungannya. Belajar merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan
dengan proses pendidikan. Belajar merupakan proses perubahan perilaku dan pola pikir yang dialami
oleh individu.

Pada dasarnya setiap tingkah laku individu didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal dan
memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Misalnya dalam situasi belajar, keterlibatan langsung
dalam belajar akan membuat seorang individu menjadi paham sehingga dapat mengatasi masalah yang
ada. Teori belajar kognitif adalah salah satu teori belajar yang sangat berpengaruh dalam dunia
pendidikan dalam mendidik dan mengajar. Teori ini berbeda dan menentang teori behavioristik yang
memandang belajar sebagai kegiatan makanistik antara stimulus dan respon. Aliran kognitif memandang
belajar lebih dari sekedar melibatkan stimulus dan respon, tetapi juga melibatkan kegiatan mental di
dalam individu yang sedang belajar. Menurut aliran teori belajar kognitif, belajar adalah proses mental
yang aktif untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh individu.
Sehingga perilaku yang tampak pada manusiatidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan proses
mental seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan dan lain sebagainya. Aliran kognitivisme lebih
mengutamakan aspek berpikir (thinking) dan mental yang berkaitan dengannya, misalnya ingatan
(memory).

Contoh penerapannya yang telah kami lakukan pada siswa tunarungu di sekolah. Siswa tersebut sudah
berusia 17 tahun tetapi belum mengerti tentang makna kata, karena selama ini siswa tersebut
bersekolah di sekolah regular kemudian putus sekolah selama 3 tahun. Pembelajaran dilakukan dengan
mengambil materi anggota tubuh. Guru menyediakan kartu yang menuliskan nama anggota tubuh yang
berbeda di setiap kartu. Pertama-tama guru akan menunjukkan siswa kartu bertuliskan “MATA”
kemudian menunjukkan gambar mata dan menyuruh siswa menunjukkan mata pada anggota tubuhnya,
selanjutnya guru menyuruh siswa menuliskan kembali kosakata tersebut di papan tulis dan dibuku tulis
siswa. Pada tahap pertama, guru hanya fokus pada 5 kosakata yang dilakukan berulang-ulang. Hal ini
terbukti efektif sehingga siswa dapat menuliskan kosakata jika kita menyuruh siswa menulis hanya
dengan menunjukkan bendanya.

Demikian pak. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai