Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM

PENDIDIKAN KHUSUS

Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama


Paket Keterampilan : Kekhususan

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA


TUNARUNGU
(SMPLB-B)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH LUAR BIASA
2006

0
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu


Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama

A. Latar Belakang
Pelajaran Bina Persepsi Bunyi dan Irama (BPBI) yang dilaksanakan hingga akhir tahun
2005 ini telah dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah luar biasa (SLB) untuk siswa
tunarungu sejak tahun 1984 sebagai program khusus yang wajib diikuti oleh peserta didik
dari taman kanak-kanak luar biasa sampai dengan sekolah menengah pertama luar biasa.
Bahkan jika ada sekolah tunarungu yang telah menyelenggarakan program pendidikan
anak usia dini, BPBI harus segera dilaksanakan sedini mungkin.
Gagasan pemanfaatan sisa pendengaran melalui BPBI ini, dilandasi oleh
pandangan para ahli pendidikan luar biasa yang mengemukakan pendapat:
“Penyelenggaraan pelayanan pendidikan untuk siswa berkelainan tidak boleh menitik
beratkan pada ketidak mampuannya, tetapi harus memperhitungkan kompetensi yang
masih mungkin dikembangkan”.
Maksudnya : Kompetensi yang masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan
adalah kompetensi menghayati bunyi atau kompetensi memanfaatkan sisa pendengaran
yang masih dimilikinya, dengan menggunakan Alat Bantu Mendengar (ABM) atau tanpa
ABM jika anak belum memilikinya.
Pemanfaatan sisa pendengaran siswa tunarungu; terutama setelah siswa
memakai Alat Bantu Mendengar; akan besar sekali artinya untuk kehidupan sehari-hari,
antara lain:
1. Siswa tunarungu yang tergolong kurang dengar, indra pendengarannya akan tetap
memegang peranan penting, untuk membantu menangkap pembicaraan di
lingkungannya. Sedangkan untuk siswa tunarungu yang tergolong berat hingga total,
bukan pendengarannya yang berperan penting, tetapi perasaan vibrasinya akan
mampu menangkap getaran-getaran di dalam rongga-rongga tubuhnya dan
kemudian menghantarkannya ke pusat pendengaran di otak.
2. Dari berbagai macam kegiatan manusia, “wicara” ternyata paling berirama dan
paling diwarnai oleh nada-nada, atau mengandung lagu. Musik dan bahasa memiliki

1
banyak sekali kesamaan. Oleh karena irama dapat dilatih tanpa menggunakan
pendengaran, maka pelajaran BPBI tidak mustahil diberikan juga pada siswa
tunarungu yang tergolong berat hingga total sekalipun, sekurang-kurangnya pada
tahap deteksi hingga diskriminasi bunyi.
3. Dengan mengikuti program khusus BPBI secara intensif, terprogram dan
berkesinambungan, siswa tunarungu yang tergolong berat dan totalpun akan mampu
berbicara secara berirama. Hal ini penting sekali artinya sebab irama bahasa akan
menunjang daya ingatan anak, selanjutnya daya ingatan akan besar sekali
pengaruhnya terhadap perkembangan bahasanya dan akhirnya kompetensi
berbahasa siswa akan membantu pula dalam memperoleh pengetahuan umum
lainnya.

Ditekankan di atas bahwa manfaat dari program khusus BPBI terutama untuk
memperbaiki mutu komunikasi dan bahasa siswa tunarungu. Baik komunikasi secara
verbal maupun komunikasi total dengan menggunakan keterampilan berbahasa secara
reseptif maupun ekspresif.
Maka bersamaan dengan diberlakukannya kebijakan pengembangan kurikulum baru, dan
dengan disahkannya Standar Nasional Pendidikan antara lain standar isi, standar
kompetensi lulusan dan implementasi standar isi dan standar kompetensi kelulusan oleh
Menteri Pendidikan Nasional pada bulan Mei 2006, Program Kekhusus Bina Persepsi
Bunyi dan Irama disempurnakan namanya menjadi Program Khusus Bina Komunikasi
Persepsi Bunyi dan Irama (BKPBI)

B. Tujuan
Secara Umum :
Program khusus Bina Komunikasi Persepsi dan Irama bertujuan agar kepekaan sisa
pendengaran siswa dan perasaan vibrasi siswa semakin terlatih untuk memahami makna
berbagai macam bunyi, terutama bunyi bahasa yang sangat menentukan keberhasilan
dalam berkomunikasi dengan lingkungannya : dengan menggunakan ABM atau tanpa
ABM.

2
Secara khusus :
Program khusus Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama juga bertujuan agar :
- Siswa tunarungu dapat beradaptasi dengan masyarakat dengar di tengah dunia bunyi
- Kehidupan emosi siswa tunarungu berkembang lebih seimbang setelah mengenal bunyi
- Penyesuaian siswa tunarungu menjadi lebih baik berkat pengalamannya lebih luas di
dunia bunyi
- Gerakan motorik siswa tunarungu berkembang lebih sempurna setelah mengenal irama

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama :

1. Sasaran
- BKPBI diberikan untuk siswa tunarungu mulai dari satuan pendidikan Taman
Kanak – Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), sampai
dengan Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
- BKPBI juga diberikan kepada siswa yang masuk sekolah setelah berusia lebih dari
6 (enam) tahun (terlambat masuk sekolah).
Siswa yang tergolong tunarungu; baik ringan, sedang maupun berat hingga total
serta siswa yang memakai ABM dan yang tidak memakai ABM; semua harus
memperoleh program khusus BKPBI dengan benar.

2. Program
a. Materi
Cakupan materi BKPBI secara ringkas dapat disusun secara berjenjang, mulai
dari penghayatan bunyi yang sifatnya paling primitif sampai dengan bunyi sebagai
lambang bahasa yang paling tinggi nilainya, yaitu:
1. Taraf penghayatan bunyi primitif atau taraf penghayatan unyi – bunyi latar
belakang

3
2. Taraf penghaytan bunyi sebagai isyarat atau tanda, termasuk bunyi – bunyi
alat musik
3. Taraf pengahayatan bunyi yang tertinggi, yaitu penghayatan bunyi bahasa
atau cakapan yang terjadi saat ada interaksi antar manusia

b. Pentahapan BKPBI
Adapun tahapan-tahapan BKPBI meliputi:
1. Tahapan deteksi bunyi, yaitu kemampuan siswa dalam menyadari ada dan
tidak adanya bunyi, dengan menggunakan atau tanpa menggunakan ABM
2. Tahap deskriminasi bunyi, yaitu kemampuan siswa dalam membedakan
berbagai macam sifat bunyi, menghitung bunyi, mencari arah bunyi,
membedakan sumber bunyi, membedakan birama/,membedakan irama musik
baik memakai ABM atau tanpa ABM.
3. Tahap identifikasi bunyi, yaitu kemampuan siswa dalam mengenali cirri-ciri
berbagai macam sumber bunyi dan berbagai sifat bunyi dengan
menggunakan ABM
4. Tahap komprehensi, yaitu kemampuan anak dalam memahami makna
berbagai macam bunyi terutama bunyi bahasa.

c. Metode dan Pendekatan


Pelaksanaan BKPBI tak boleh terlepas dari pengajaran bahasa , maka latihan
BKPBI musik selalu diakhiri dengan latihan BKPBI bahasa. Oleh karena itu
pemilihan metode sebaiknya dikaitkan dengan metode yang dipergunakan dalam
pengajaran bahasa.
Metode yang dianjurkan untuk pelaksanaan BKPBI terutama percakapan,
ditunjang berbagai metode yang relevan, yaitu:
- Permainan
- Demonstrasi
- Imitasi
- Pemberian tugas
- Observasi dengan cara mengamati respon anak terhadap rangsangan bunyi

4
Adapun pendekatan metodenya antara lain:
- Pendekatan multisensoris (visual, auditoris, taktil/ pengalaman kontak) sedikit
demi sedikit menuju pendekatan unisensoris atau eka indra artinya hanya
menggunakan indra pendengaran saja.
- Pendekatan klasikal maupun individual
- Pendekatan BKPBI aktif, maksudnya siswa secara aktif menciptakan bunyi
dan direspon sendiri, dan pendekatan pasif maksudnya siswa menyimak
bunyi yang diproduksi oleh orang lain dan kemudian meresponnya.
- Pendekatan formal dan non formal, pendekatan formal adalah BKPBI
direncanakan/ diprogramkan, dan non formal adalah BKPBI tak direncanakan
jika terjadi bunyi secara tiba-tiba.

5
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu


(SMPLB-B)
Program Khusus : Bina Komunikasi Presepsi Bunyi dan Irama
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mendeteksi bunyi-bunyian 1.1. Menyadari adanya bunyi-bunyian latar
disekitar sekolah dengan belakang di sekitar sekolah yang datang
menggunakan ABM sebatas secara tiba-tiba dengan kekerasan
kemampuan dengar berdasar kurang dari 90 dB
gambaran data audiogram dan  Bunyi benda
aided-audiogram  Bunyi alarm
 Bunyi binatang
 Bunyi musik
 Suara manusia
1.2. Menyadari adanya bunyi atau suara
tertentu dengan kekerasan kurang dari
90 dB yang disajikan secara terprogram.
 Bunyi benda terpilih
 Bunyi alat musik terpilih
 Bunyi musik/lagu terpilih
 Suara manusia
1.3. Mendeteksi bunyi dengan kekerasan
kurang dari 90 dB, yang diperdengarkan
lewat rekaman secara terprogram
 Bunyi benda
 Bunyi alarm
 Bunyi binatang
 Bunyi musik
 Suara manusia

6
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Mendiskriminasi bunyi di sekitar 2.1. Membedakan 2 macam sumber bunyi
sekolah yang pernah dideteksi, atau lebih, yang berbeda timbrenya
dengan menggunakan ABM dengan kekerasan kurang dari 90 dB.
sebatas kemampuan dengar  Suara bapak dan ibu
 Suara anak dan bapak
berdasarkan gambaran
 Bunyi fonem-fonem berbeda
oudiogram dan aided audiogram  Bunyi suku-suku kata berbeda
 Bunyi kata-kata berbeda
 Bunyi kalimat berita; tanya, seru
3. Mengidentifikasi bunyi di sekitar 3.1. Mengidentifikasi ciri bunyi-bunyi tertentu
yang pernah didiskriminasikan dengan kekerasan kurang dari 90 dB
dengan menggunakan ABM yang datang secara tiba-tiba
sebatas kemampuang dengan  Bunyi benda
 Bunyi alam
berdasar gambaran audiogram
 Bunyi binatang
dan aided audiogram  Bunyi musik
 Bunyi suara manusia
3.2. Mengenali ciri bunyi-bunyi tertentu
dengan kekerasan kurang dari 90 dB
yang diperdengarkan langsung secara
terprogram.
 Bunyi macam-macam musik
tertentu
 Bunyi macam-macam irama musik
tertentu
 Bunyi macam-macam fonem
 Bunyi macam-macam suku kata
 Bunyi macam-macam kata tertentu
 Bunyi macam-macam kalimat
tertentu

7
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Mengkonprehensi bunyi di sekitar 4.1. Memahami bunyi latar belakang yang
sebagai sinyal, tanda, atau datang secara tiba-tiba dengan
sebagai lambang, dengan kekerasan 90 dB, sebagai sinyal, tanda,
menggunakan alat Bantu atau lambang.
mendengar (ABM) sebatas  Bunyi petir, akan hujan
kemampuan degar berdasar  Bunyi motor, papa datang
gambaran audiogram dan aided  Bunyi anjing menggonggong, ada
audiogram orang
 Suara nama dipanggil, harus
ditanggapi
4.2. Memahami bunyi-bunyi bahasa tertentu
sebagai lambing, yang diperdengarkan
secara terprogram
 Panggilan nama, harus ditanggapi
 Pertanyaan, harus dijawab
 Perintah, harus dijalankan
 Pernyataan, harus ditanggapi
4.3. Memahami bunyi-bunyian
 Panggilan nama teman-teman
 Pernyataan spontan
 Perintah spontan
 Pernyataan spontan

E. Arah pengembangan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah landasan untuk
mengembangakan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian
kompetensi unit penilaian dan merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan standar proses dan standar penilaian.

8
D. Rambu-rambu
1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar program BKPBI yang telah dirumuskan
untuk satuan pendidikan SDLB dan SMPLB akan dilaksanakan sesuai dengan situasi
dan kondisi lapangan (kondisi sarana-siswa-dan tenaga) Guru diberi wewenang untuk
menentukan kompetensi mana yang sesuai dengan kondisi siswa.
2. Materi pokok dari standar kompetensi ini telah diurutkan sesuai dengan prinsip dasar
BKPBI yang mulai dengan mendeteksi ada dan tidak adanya bunyi, mendiskriminasi,
mengidentifikasi bunyi dan mengkomprehensi makna bunyi bahasa.
3. Standar kompetensi ini dapat dipakai secara fleksibel, kapanpun dan usia berapapun
siswa mulai diterima di sekolah. Hal yang penting adalah BKPBI harus dilaksanakan
hingga ke tahap akhir kegiatan. Kompetensi dasar dibelajarkan secara terstruktur dan
continue. Jadi standar kompetensi ini tidak tergantung pada urutan jenjang satuan
pendidikan dan umur anak
4. Inisiatif dan kreatifitas guru dalam kegiatan pembelajaran sangat diharapkan agar
BKPBI menarik, menantang, menyenagkan bagi siswa dan hasilnya memuaskan.
Oleh karena itu perlu:
a. Mempertimbangkan tarap ketunarunguan masing-masing siswa, agar guru dapat
memperlakukan siswa secara adil sesuai dengan sisa pendengarannya
b. Memperhatikan kondisi alat bantu mendengar yang dipakai siswa, apakah saat
berlatih siswa memakai alat bantu mendengar atau tidak. Bagi yang memakai alat
bantu mendengar periksalah apakah berfungsi baik atau tidak
c. Mempertibangkan kecerdasan dan daya ingat masing-masing siswa
d. Memperhatikan keadaan dan perkembangan motorik siswa
5. Lewat latihan BKPBI guru sekaligus melatih keterampilan bahasa saat melaksanakan
BKPBI bahasa
6. Latihan BKPBI hendaknya tidak terbatas pada jam pelajaran BKPBI, tetapi melintas ke
semua matapelajaran yang berlangsung sepanjang hari, bahkan diluar kelas
7. Agar tujuan tercapai, perlu dilaksanakan penilaian secara objektif dan secara kualitatif
dan sesuai dengan:
a. Kompetensi dasar

9
b. Sisa pendengaran siswa dan kondisi ABM saat latihan
c. Kecerdasan siswa
d. Metode dan pendekatan yang tepat
e. Pilihan sumber bunyi dan peralatan penunjang yang tepat.

10
Model Silabus

Nama Sekolah : SMPLB Tunarungu


Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama
Standar Kompetensi : Mendeteksi bunyi-bunyian di sekitar sekolah dengan menggunakan ABM sebatas kemampuan dengar berdasar gambaran data
audiogram dan aided-audiogram
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi Jenis Sumber
Waktu Penilaian Bahan/Alat
1 2 3 4 5 6 7
1. Menyadari adanya a. Memberi respon jika Bunyi-bunyi latar a. Latihan mengamati 2 jam Observasi - KTSP
bunyi-bunyian latar mendengar ada bunyi latar belakang yang adanya bunyi latar pelajaran/m - Buku panduan
belakang di sekitar belakang dengan mencari punya kekerasan belakang yang tiba-tiba inggu - Kreativitas guru
sekolah yang datang sumber bunyi kurang dari 90 dB. didengar - ABM
tiba-tiba dengan b. Memberi respon jika  Bunyi benda b. Latihan menyatakan - Sound level
kekerasan kurang mendengar ada bunyi latar  Bunyi alam kepada guru bahwa meter
dari 90 dB belakang dengan menanyakan  Bunyi musik mendengar bunyi
kepada guru :  Bunyi c. Latihan menanyakan
“Dari mana asal bunyi ini ?” binatang kepada guru,
Atau  Suara “darimana asal bunyi”,
“Bunyi apa ini” manusia atau : “bunyi apa ini”
c. Memberi respon jika tidak d. Latihan menjelaskan
mendengar bunyi dengan alasannya tidak
menjelaskan alasannya : mendengar bunyi:
a. Tidak pakai ABM 1. Tidak pakai ABM
b. Tidak bisa dengar suara 2. Baterai habis
lemah 3. ABM rusak
c. Tidak bisa dengar karena 4. Sisa dengar kecil
sisa pendengaran kecil 5. Suara lemah

11
Model Silabus

Nama Sekolah :
Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu
Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama
Standar Kompetensi : Mendiskriminasi bunyi di sekitar sekolah, yang pernah dideteksi dengan menggunakan ABM sebatas kemampuan dengar
berdasarkan gambaran audiogram dan aided audiogram

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Alokasi Jenis Sumber
Waktu Penilaian Bahan/Alat
1 2 3 4 5 6 7
2. Membedakan 2  Musik yang 1. Latiahan melakukan 2 a. Memberi respon dengan 2 jam Observasi  KTSP
(dua) macam dimainkan dengan 2 (dua) macam gerakan membuat gerakan tari yang pelajaran/m Pemberian  Buku Panduan
sumber bunyi (dua) alat musik tari yang berbeda, sesuai berbeda jika mendengar inggu tugas Guru
atau lebih yang yang berbeda bunyi musik yang rekaman musik dengan  ABM
berbeda atau timbrenya didengar gamelan Bali dan musik  Sound level
berbeda  2 (dua) macam 2. Latiahan menjelaskan dengan orgen, setelah meter
timbrenya musik yang perbedaan antara musik menyimak baik-baik  Rekaman
dengan dimainkan dengan I dan II setelah b. Memberi respon dengan berbagai
kekerasan cepat dan lambat menyimak baik-baik menjelaskan perbedaan macam musik
kurang dari 90  2 (dua) macam 3. Latiahan mencari musik gamelan Bali dan  Instrumen
dB musik instrumentalia persamaan suara musik I musik dengan orgen musik
yang jelas iramanya dan II dengan orang setelah menyimak baik-baik (langsung
untuk melakukan yang sedang bicara c. Memberi respon dengan dapat
gerakan tari menyamakan irama musik dimainkan
Bali seperti orang bicara
cepat-cepat dan musik
orgen seperti orang bicara
pelan-pelan

12
Model Silabus

Nama Sekolah :
Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu
Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi bunyi di sekitar yang pernah didiskriminasikan dengan menggunakan ABM sebatas kemampuan dengan
berdasar gambaran audiogram dan aided-audiogram

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Alokasi Jenis Sumber
Waktu Penilaian Bahan/Alat
3. Mengenali ciri a. Memberi respon secara  Bunyi-bunyi dari 1. Latihan mengamati 2 jam  Observasi  KTSP
bunyi-bunyi tertentu spontan terhadap bunyi sumber bunyi yang bunyi yang dihadirkjan pelajaran/m  Tugas  Buku panduan
dengan kekerasan benda, musik, suara pernah lalu memberi respon inggu  Perbuata guru
kurang dari 90 dB manusia yang ditangkap didiskriminasikan spontan : menebak  Tes formal  ABM
yang datang secara dan didengarnya dengan  Suara guru bunyi yang didengar  Sound level
tiba-tiba menjelaskan : mengucapkan : a. Menjelaskan ciri-ciri meter
- Itu suara meja yang - Kalimat tanya bunyi yang Alat tes :
dipukul satu kali - Kalimat perintah didengar Identifikasi fonem,
- Itu suara musik - Kalimat berita b. Melakukan gerkaan kata, kalimat
dangdut Dari percakapan sehari- tari sesuai bunyi
- Itu Ibu Guru hari yang didengar
bertanya; “Siapa c. Menjawab
yang sakit?” pertanyaan yang
b. Memberi respon secara diucapkan guru
spontan terhadap bunyi dan ditangkap
yang ditangkap dan lewat pendengaran
disimak dengan saja
mengatakan ciri-cirinya
sebatas kemampuan
dengarnya

13
Model Silabus
Nama Sekolah :
Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu
Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama
Standar Kompetensi : Mengkomprehensi bunyi di sekitar sebagai signal, tanda atau lambang dengan menggunakan ABM sebatas kemampuan dengar
berdasar gambaran data audiogram dan aided-audiogram
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Alokasi Jenis Sumber
Waktu Penilaian Bahan/Alat
1 2 3 4 5 6 7
4 Memahami bunyi- a. Memberi respon a. Suara guru 1. Latihan mengamati 2 jam  Observasi  KTSP
bunyi bahasa terhadap suara guru memanggil nama- /menyimak suara guru, pelajaran/m  Pemberian  Buku panduan
sebagai lambang, memanggil nama-nama nama anak lalu menanggapi dengan inggu Tugas guru
yang teman sekelas dengan b. Suara guru pernyataan-pernyataan  Tes formal  ABM
diperdengarkan menanggapi/menjawab menanyakan sekitar yang sesuai dengan  Sound level
secara terprogram panggilan pelajaran hari ini suara ucapan guru yang meter
- Ada, Bu didengar  Daftar nama
- Tidak masuk anak
- Terlambat 2. Latihan mengamati/  Daftar
- Sakit menyimak suara guru, pertanyaan
b. Memberi respon lalu menjawab guru
terhadap suara guru pertanyaan-pertanyaan  Tes
yang bertanya mengenai guru secara spontan pemahaman
pelajaran hari ini  Pagi ini belajar apa?
 Siapa mengajar ?
 Dimana Pak Toni ?

14

Anda mungkin juga menyukai